• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Teknik Pengujian Instrumen

3.6.1 Validitas dan Reliabilitas

3.6.1.1Validitas Instrumen

Validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut Masidjo (1995). Instrumen dikatakan reliabel jika dilakukan pengukuran yang berulang kondisinya tidak berubah atau tetap

Indikator Diskriptor Jawaban

menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan.

Apakah siswa selalu memperhatikan saat pembelajaran di kelas?

menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk

mewujudkannya.

Menurut Ibu seberapa penting anak mendapatkan pembelajaran berbasis nilai, terutama nilai kedisiplinan terkait materi disiplin pada mata pelajaran PKn dikelas II? menyadari akan sarana-sarana

serta cara-cara yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang dituju.

Apakah dengan pembelajaran nilai disiplin, anak mampu menerapkan disiplin? Bagaimana melihatnya?

menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan.

Apakah Ibu sudah pernah untuk mengajak siswa datang kesekolah lebih pagi yaitu 15 menit sebelum bel berbunyi sesuai aturan kelas?

menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan.

Tindakan apa yang Ibu lakukan untuk mendorong anak dalam berdisiplin?

Margono (2010). Validitas ada tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas konstruk validitas kriteria Masidjo (1995).

3.6.1.1.1Validitas Isi (Content Validity)

Menurut Purwanto (2008) validitas isi adalah suatu pengujian yang dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah tes mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur. Dasar dalam pengujian validitas isi adalah kisi-kisi yang direncanakan. Butir tes dinyatakan valid apabila setelah dicermati isi butir yang ditulis menunjukan kesesuaian dengan kisi-kisi. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan pengujian terhadap subjek penelitian.

3.6.1.1.2Validitas Konstruksi atau Konsep (Construct Validity)

Menurut Purwanto (2008) validitas konstruk adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Butir tes dinyatakan valid apabila konstruksinya sama dengan yang direncanakan dalam kisi-kisi. Pengujian validitas konstruk dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli atau profesional.

3.6.1.1.3Validitas Kriteria (Criterion Related Validity)

Menurut Purwanto (2008) validitas kriteria adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan membandingkan tes dengan kriteria tertentu diluar tes. Dikatakan valid apabila telah mengukur hasil sebagaimana kriteria hasil pengukurannya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi peneliti gunakan dengan menyebar kuesioner kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan untuk mengukur kesadaran siswa kelas 2. Validasi

konstruk dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli (expert judgement) yaitu dosen evaluasi pembelajaran dengan menanyakan pendapat dosen terkait instrument yang telah dibuat. Hal ini bertujuan agar instrument kesadaran yang dibuat peneliti, sesuai dengan indikator.

Pengukuran validitas item kesadaran pada penelitian ini akan menggunakan SPSS yang bertujuan agar pengukurannya lebih efektif. Validitas isi akan digunakan untuk mengukur peningkatan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan. Peneliti akan menggunakan program SPSS 16 dengan uji Pearson Correlation, dengan kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika harga probabilitas yang terungkapkan dalam Sig. (2-tailed) di bawah 0,05 (p < 0,05). 

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Skala Sikap

Indikator Pernyataan

Pearson Correlation

Sig.(2tailed) Keterangan

1

Sebelum guru masuk saya sudah menyiapkan buku yang akan digunakan saat pelajaran.

0.001 0.997 Tidak valid

Saya bermaian sebelum guru masuk dikelas.

0.205 0.414 Tidak valid Saya selalu mengerjakan tugas

yang diberikan.

0.578* 0.012 Valid Saya mengerjakan tugas jika

saya diingatkan untuk mengerjakan tugas.

0.574* 0.019 Valid

2

Saya bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.

0.680** 0.002 Valid Saya merasa tidak semangat

ketika belajar.

Saya melaksanakan piket dengan senang hati.

0.730** 0.001 Valid Saya melaksanakan piket dengan

paksaan dari teman

0.640** 0.004 Valid

3

Saya berseragam rapi di sekolah. 0.689** 0.002 Valid Saya tidak berseragam rapi di

sekolah.

0.453 0.059 Tidak Valid Saya mengumpulkan PR dengan

tepat waktu

0.685** 0.002 Valid Saya mengerjakan PR di sekolah 0.695** 0.002 Valid

4

Saya tidak ribut saat upacara berlangsung.

0.828** 0.000 Valid Saya rebut saat upacara

berlangsung.

0.877** 0.000 Valid Saya menegur teman yang ribut. 0.745** 0.000 Valid Saya membiarkan teman saya

sibuk sendiri.

0.779** 0.000 Valid

5

Saya datang tepat waktu. 0.577* 0.012 Valid Saya datang tidak tepat waktu. 0.112 0.657 Tidak Valid Saya tidak mengobrol saat

pembelajaran berlangsung.

0.533* 0.023 Valid Saya bercerita sendiri saat

pembelajaran berlangsung

0.580* 0.012 Valid

Dari penghitungan validitas dengan menggunakan SPSS 16 diketahui dari 20 item yang disebarkan ada 16 item yang valid dengan taraf significant 5%. Peneliti mengetahui kevalidan soal tersebut dengan melihat hasil person correlation pada tabel diatas. Jika pada nomor soal hasil person correlation terdapat tanda asterix (*) yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) atau tanda asterix (**) yang disebut sebagai correlation is significant at the 0.01 (2-tailed) berarti nomor soal tersebut valid. Correlation

suatu soal dikatakan valid jika hasil pearson correlation lebih kecil dari 0.05, begitu juga dengan correlation significant at the 0.01 (2-tailed) yang berarti tingkat signifikannya adalah 1% dan suatu soal dikatakan valid jika pearson correlation lebih kecil dari 0.01. Cara lain yang digunakan peneliti adalah melihat hasil signifikan (2-tailed) lebih kecil dari 0.05. Empat item yang tidak valid adalah pada indikator 1 soal no 1 dan 2, indikator 3 soal no 6 dan indikator 5 soal no 10. Data item yang valid adalah:

Tabel 3.10: Hasil skala sikap yang Valid

Indikator Pernyataan Pearson Correlation

Sig.(2tailed) Keterangan 1 Saya selalu mengerjakan tugas

yang diberikan

0.578* 0.012 Valid Saya mengerjakan tugas jika saya

diingatkan untuk mengerjakan tugas.

0.574* 0.019 Valid

2 Saya bersemangat untuk mengikuti pembelajaran

0.680** 0.002 Valid Saya merasa tidak semangat

ketika belajar.

0.495* 0.037 Valid Saya melaksanakan piket dengan

senang hati

0.730** 0.001 Valid Saya melaksanakan piket dengan

paksaan dari teman

0.640** 0.006 Valid 3 Saya berseragam rapi di sekolah 0.689** 0.002 Valid

Saya mengumpulkan PR dengan tepat waktu

0.685** 0.002 Valid Saya mengerjakan PR di sekolah 0.695** 0.002 Valid 4 Saya tidak ribut saat upacara

berlangsung.

0.828** 0.000 Valid Saya ribut saat upacara

berlangsung.

0.877** 0.000 Valid Saya menegur teman yang ribut. 0.745** 0.000 Valid

Saya membiarkan teman saya sibuk sendiri.

0.779** 0.000 Valid 5 Saya datang tepat waktu. 0.577* 0.012 Valid

Saya tidak mengobrol saat pembelajaran berlangsung.

0.533* 0.023 Valid Saya bercerita sendiri saat

pembelajaran berlangsung

0.580* 0.012 Valid

3.6.2 Reliabilitas

Sugiyono (2010:121) mengatakan reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes dikakatan reliabel, jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan reliabilitas suatu tes yang dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Peneliti melakukan uji reliabilitas melalui program SPSS 16 dengan uji Alpha Cronbach. Untuk mengetahui kualifikasi dari Alpha Cronbach peneliti melihat koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam suatu bilangan dari negatif sampai 1,00. Koefisien menuerut Masidjo (1995):

Tabel 3.11 Koefisien Reliabilitas

Tingkat kesadaran Siswa Kategori kesadaran

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Setelah mengetahui dari 20 item yang diuji cobakan terdapat 16 item yang valid, peneliti menghitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16. Hasil reliabilitas dari 16 item skala sikap dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 3.12 Hasil Reliabilitas Item

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa penghitungan reliabilitas 16 item skala sikap yang valid adalah 0.918. Hasil penghitungan reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Tinggi” karena berada diantara koefisien reliabilitas antara 0.91-1.00. Berdasarkan hasil dari kualifikasi tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan skala sikap yang valid dan reliabel ini untuk mengukur kondisi awal sebelum proses pembelajaran diberikan dan kondisi akhir setelah proses pembelajaran diberikan.

Dokumen terkait