• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

G. Validitas dan Reliabilitas 1.Validitas Instrumen 1.Validitas Instrumen

Menurut Nana Sudjana (1990:12) validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Dalam penelitian ini digunakan validitas pakar dan validitas butir soal. Validitas pakar dilakukan oleh para ahli yaitu dosen dan guru mata pelajaran. Untuk instrumen angket dan tes kemampuan akhir akan di uji coba dan dilakukan validitas butir. Nilai validitas butir dapat dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment (Suharsimi, 2003:225) sebagai berikut:

� = NXY − X Y

√{NX − X NY − Y 

Keterangan: � = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Skor item

Y = Skor total

X = Jumlah skor item total

Y = Jumlah skor total N = Jumlah responden

Menurut Noor (2011:169) setelah mendapatkan r hitung maka dapat dicek kevalidan butir soal dengan cara sebagai berikut:

a) Hasil uji validitas setiap butir soal dibandingkan dengan � �� dengan

tingkat kesalahan 5%.

Intepretasi terhadap nilai koefisien korelasi � digunakan kriteria Nurgana (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:180) berikut ini:

Tabel 3.10 Intepretasi Besarnya Koefisien Korelasi Nilai Reliabilitas Kriteria

0,90 < � ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,70 < � ≤ 0,90 Tinggi 0,40 < � ≤ 0,70 Sedang 0,20 < � ≤ 0,40 Rendah 0,00 < � ≤ 0,20 Sangat Rendah 2. Pengujian Reliabilitas

Menurut Nana Sudjana (1990:16) reliabilitas adalah ketetapan suatu alat ukur dalam menilai apa yang dinilainya. Teknik yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut ini (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:180):

� = � n − S Dimana S

=

X2 X 2 Keterangan: � = Reliabilitas instrumen � = Banyaknya butir soal N = Jumlah responden S = Jumlah skor tiap item S = Varians total

Suatu soal dikatakan sebagai soal yang reliabel apabila hasil perhitungan r ≥ 0,5. Intepretasi nilai � mengacu pada pendapat Guilford (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:181), yaitu:

Tabel 3.11 Intepretasi Besarnya Koefisien Korelasi �� Nilai Reliabilitas Kriteria

0,90 < � ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,70 < � ≤ 0,90 Tinggi 0,40 < � ≤ 0,70 Sedang 0,20 < � ≤ 0,40 Rendah 0,00 < � ≤ 0,20 Sangat Rendah H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

Data keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berdasarkan pada hasil lembar pengamatan yang terdiri dari 21 pernyataan. Setiap pernyataan terdapat 4 kolom penilaian yang harus dipilih dengan memberikan tanda () dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 4. Pengamatan dilakukan oleh 4 observer untuk setiap pertemuan dan dilaksanakan pada 5 kali pertemuan. Presentase keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

= � × %

Keterangan: = Presentase keterlaksanaan pembelajaran = Jumlah skor yang diperoleh

Perhitungan di atas pada umumnya merupakan cara untuk menghitung presentase keterlaksanaan dengan skor minimal 0 untuk setiap pernyataan. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 4 untuk setiap pernyataan, maka dari itu untuk menentukan presentase keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memodifikasi rumus tersebut menjadi seperti berikut:

= � − × %

Keterangan: = Presentase keterlaksanaan pembelajaran = Jumlah skor yang diperoleh

ST = Skor terendah SM = Skor maksimal Banyak observer pada setiap pertemuan = 4 Banyak pertemuan yang dilaksanakan = 5 Banyak pernyataan lembar observasi = 21

Skor tertinggi yang mungkin dicapai = × × × = Skor terendah yang mungkin dicapai = × × × =

Diperoleh rumus menghitung presentase keterlaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

= × % − , %

Keterangan: = Presentase keterlaksanaan pembelajaran = Jumlah skor yang diperoleh

Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP terlaksana lebih dari atau sama dengan 80% maka dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran telah terlaksana dengan baik.

2. Analisis Data Observasi Minat Belajar Siswa

Lembar observasi minat belajar siswa terdiri dari 6 pernyataan yang setiap pernyataanya harus diisi dengan rentang nilai 1 sampai 5. Pengamatan dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan. Presentase minat siswa saat pembelajaran diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

= � × % Keterangan: = Presentase minat belajar

= Jumlah skor yang diperoleh

SM = Skor maksimal yang dapat diperoleh

Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 5 untuk setiap pernyataan, maka dari itu untuk menentukan presentase minat belajar siswa saat pembelajaran dilakukan dengan memodifikasi rumus tersebut menjadi seperti berikut:

= � − × %

Keterangan: = Presentase minat belajar = Jumlah skor yang diperoleh ST = Skor terendah

Banyak pertemuan yang dilaksanakan = 5 Banyak pernyataan lembar observasi = 6

Skor tertinggi yang mungkin dicapai = × × = Skor terendah yang mungkin dicapai = × × =

Diperoleh rumus menghitung presentase minat belajar saat pembeljaran berlangsung adalah sebagai berikut:

= × % − %

Keterangan: = Presentase minat belajar = Jumlah skor yang diperoleh

Selanjutnya menurut Suyanto dan Djihad (2013:254) ditentukan kriteria minat belajar masing-masing siswa sebagai berikut:

Tabel 3.12 Kriteria minat belajar tiap siswa Interval % Kriteria 0 – 20 Tidak Berminat (TM) 21 – 40 Kurang Berminat (KM) 41 – 60 Cukup Berminat (CM) 61 – 80 Berminat (M) 81 – 100 Sangat Berminat (SM)

Selanjutnya menghiung presentase minat belajar siswa secara keseluruhan dengan menghitung jumlah siswa yang termasuk dalam masing-masing kriteria. Kriteria minat belajar siswa secara keseluruhan ditentukan menggunakan tabel kriteria Kartika Budi (2001:53) berikut ini:

Tabel 3.13 Kriteria minat belajar keseluruhan siswa Jumlah yang memperoleh nilai

Kriteria SM SM+ M SM+M+ CM SM+M+ CM+KM SM+M+CM+ KM+TM ≥ 75% SM < 75% ≥ 75% M < 75% ≥ 65% CM < 65% ≥ 65% KM < 65% TM

3. Analisis Data Angket Minat Belajar Siswa

Angket minat belajar siswa terdiri dari 24 pernyataan. Data dari angket minat belajar siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa. Dalam angket minat belajar, setiap jawaban diberi skor dengan menggunakan skala Likert. Adapun skor untuk tiap pilihan jawaban, sebagai berikut:

Tabel 3.14 Skor setiap pernyataan angket Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

Seluruh skor hasil angket dimasukan dalam tabel hasil angket, kemudian dihitung skor total yang diperoleh masing-masing siswa, dilanjutkan dengan menghitung presentase skor minat belajar siswa. Presentase minat belajar dari angket diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

� = � × %

Keterangan:

� = Presentase minat belajar � = Jumlah skor yang diperoleh SM = Skor maksimal

Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 5 untuk setiap pernyataan, maka dari itu untuk menentukan presentase minat belajar dari angket dilakukan dengan memodifikasi rumus menjadi seperti berikut:

� = � −� − × %

Keterangan: � = Presentase minat belajar � = Jumlah skor yang diperoleh ST = Skor terendah

SM = Skor maksimal Banyak pernyataan angket = 24 Skor tertinggi yang mungkin dicapai = × = Skor terendah yang mungkin dicapai = × =

� = × % − %

Keterangan: � = Presentase minat belajar � = Jumlah skor yang diperoleh SM = Skor maksimal

Untuk menentukan kategori minat siswa dengan berdasarkan ketentuan pada tabel 3.12. sementara itu kriteria minat seluruh siswa dalam bentuk presentase juga dikategorikan seperti pada tabel 3.13. selanjutnya untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa yaitu dengan cara membandingkan skor angket sebelum dan setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

4. Analisis Data Wawancara

Hasil wawancara ditranskripkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Wawancara dengan siswa dilakukan untuk memperkuat jawaban dari angket minat belajar yang sudah diberikan. Tujuan dari wawancara ini untuk mengetahui lebih mendalam mengenai minat siswa dalam pembelajaran dengan menenerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan bantuan modul.

5. Analisis Hasil Belajar

Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara menghitung nilai tes akhir yang dilaksanakan setelah pembelajaran prisma dan limas. Nilai tersebut akan dianalisis berdasarkan KKM dari mata pelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Nilai yang berada di atas KKM dinyatakan tuntas. Selanjutnya dihitung presentase ketuntasan siswa dengan cara:

� =� × %

Keterangan: � = Presentase ketuntasan belajar � = Banyak siswa yang tuntas � = Banyak siswa keseluruhan

Penilaian hasil belajar ditentukan menggunakan kriteria hasil belajar siswa menurut Kartika Budi.

Tabel 3.15 Kriteria hasil belajar tiap siswa Interval Nilai Kriteria Hasil Belajar

80-100 Sangat Tinggi

66-79 Tinggi

56-65 Cukup

51-55 Rendah

0-40 Sangat Rendah

Tabel 3.16 Kriteria hasil belajar siswa keseluruhan Jumlah yang memperoleh nilai Kriteria ST ST+T ST+T+C ST+T+ C+R ST+T+C+R +SR ≥ 75% ST < 75% ≥ 75% T < 75% ≥ 65% C < 65% ≥ 65% R < 65% SR

Sumber: Kartika Budi (2001:54) I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian meliputi beberapa tahap, yakni: 1. Sebelum Penelitian

a. Mengajukan permohonan ijin ke sekolah yang bersangkutan sebagai tempat pelaksanaan penelitian.

b. Konsultasi dengan guru mengenai kegiatan yang dilakukan dan kondisi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Mengurus perijinan dari beberapa pihak yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

d. Melakukan observasi pada siswa kelas VIII di SMP Pangudi Luhur Moyudan.

f. Konsultasi dengan dosen mengenai proposal dan instrumen penelitian yang akan digunakan.

g. Konsultasi dengan guru matematika di SMP Pangudi Luhur Moyudan mengenai instrumen penelitian yang akan digunakan.

h. Melakukan validitas dan reliabilitas instrumen 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melaksanakan tes kemampuan awal di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan.

b. Membagikan angket minat belajar untuk mengetahui minat belajar siswa sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan bantuan modul

c. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan bantuan modul.

d. Melaksanakan tes kemampuan akhir setelah pembelajaran prisma dan limas selesai dilaksanakan.

e. Membagikan angket minat belajar untuk mengetahui minat belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan bantuan modul.

f. Memberitahukan hasil skor dan rekognisi tim kepada tiap kelompok diskusi.

g. Menentukan beberapa siswa untuk diminta wawancara yang tujuannya memperoleh data penguat terhadap hasil angket minat belajar siswa yang sudah diisikan sebelumnya.

h. Mengadakan kegiatan wawancara dengan siswa. 3. Sesudah Penelitian

Setelah semua data terkumpul, peneliti menganalisis data tersebut. Setelah dilakukan analisis data, peneliti mencoba untuk menarik kesimpulan terkait penelitian yang telah dilaksanakan.

62 BAB IV

PELAKSANAAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN