• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validitas Dan Reliabilitas .1 Validasi Instrumen Penelitian .1Validasi Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala psikologi untuk mengukur kecerdasan spiritual dan depresi pada penyandang cacat pasca kusta. Penelitian ini menggunakan skala dengan jumlah total 72 item. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, skala ini telah mengalami banyak pengembangan. Dengan

profesional judgement yang sudah dilakukan, skala awal diujicobakan pada kelompok kecil subjek, yaitu 4 orang subjek yang kemudian peneliti mencoba

melihat apakah terdapat kesulitan dalam penggunaan kata-kata, bahasa atau pilihan jawaban yang kurang tepat yang digunakan dalam skala.

Berdasarkan uji coba kualitatif yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan beberapa kata dan kalimat yang sulit dipahami oleh subjek, seperti :

Pernyataan lain yang sulit dipahami oleh subjek adalah Menyadari bahwa asap rokok yang saya hirup dapat merusak kesehatan orang lain disekitar. Pernyataan ini subjek tidak menyetujui karena subjek merasa tidak melakukan hal tersebut, untuk itu peneliti membuang dan mengganti penyataan tersebut menjadi Menyadari bahwa penyakit yang saya alami menjadikan saya pribadi yang kuat dalam menjalani hidup. Selanjutnya pernyataan yang sulit dipahami subjek yaitu Saya memiliki prinsip hidup yang tidak mudah digoyangkan orang lain dan Mampu menyadari jika tubuh saya menunjukkan tanda-tanda butuh istirahat. Pernyataan ini subjek juga tidak menyetujui karena subjek merasa pernyataan tersebut sulit dipahami, untuk itu peneliti membuang dan mengganti pernyataan tersebut menjadi Saya lebih memilih untuk bekerja dalam kondisi apapun daripada diminta berdiam diri dirumah dan Penderitaan yang saya alami menjadikan saya kuat dalam menjalani hidup karena pernyataan tersebut lebih cocok untuk subjek. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Perbaikan Item Uji Coba Kualitatif

No Item Lama Item Baru

1

Menyadari bahwa asap rokok yang saya hirup dapat merusak kesehatan orang lain disekitar.

Menyadari bahwa penyakit yang saya alami menjadikan saya pribadi yang kuat dalam menjalani hidup.

2

Saya memiliki prinsip hidup yang tidak mudah digoyangkan orang lain.

Saya lebih memilih untik bekerja dalam kondisi apapun daripada diminta berdiam diri dirumah. 3

Mampu menyadari jika tubuh saya menunjukkan tanda-tanda butuh istirahat.

Penderitaan yang saya alami menjadikan saya kuat dalam menjalani hidup.

Pernyataan lain yang sulit dipahami oleh subjek adalah “ Saya suka mempercepat laju kendaraan walaupun kondisi jalan raya sangat padat”. Pernyataan ini hampir semua subjek tidak menyetujui karena mereka melihat kondisi fisiknya tidak memungkinkan melakukan itu, sehingga peneliti memilih untuk membuang pernyataan tersebut. Sedangkan untuk skala depresi peneliti memilih untuk membuang pernyataan yang bersifat opini.

Skala kemudian direvisi kembali dengan tetap mempertahankan format 72 item dengan perubahan pada item-item yang dianggap menyulitkan subjek. Kemudian skala disusun dalam bentuk booklet dan diujicobakan kepada 40 orang subjek. Pelaksanaan uji coba skala dimaksudkan untuk mengujicobakan skala kecerdasan spiritual dan skala depresi pada penyandang cacat pasca kusta disebarkan langsung kepada subjek penelitian yang sebenarnya. Dalam penelitian ini dilakukan uji coba murni yaitu mengujicobakan alat ukur terlebih dahulu kepada subjek uji coba yang mempunyai karakteristik sama dengan subjek penelitian.

Analisis validitas data uji coba kecerdasan spiritual dan skala depresi menggunakan teknik uji coba Product Moment dari Pearson, sedangkan analisis reliabilitasnya menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan software komputer yaitu SPSS Versi 17.0 For Windows.

Hasil try out yang menggunakan software komputer yaitu SPSS Versi 17.0 For Windows adalah sebagai berikut:

3.1 Skala Depresi

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, dari 32 item terdapat 8 item yang tidak valid, yaitu 1, 2, 6, 11, 13, 22, 25, 31 dan sisanya 24 item dinyatakan valid. Hasil try out dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali dan digunakan sebagai alat pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid tersebut dibuang, sehingga pada skala depresi yang baru terdapat 24 item pernyataan. Item item yang gugur dan yang memenuhi syarat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Sebaran Item Uji Coba Skala Depresi Setelah Uji Coba

NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1. Labilitas perasaan 1*,9,17,25*,27 ,29,31* 2*,10,18,26,28,30,32 14 2. Kecemasan 3,11*,19 4,12,20 6 3. Perasaan bersalah 5,13*,21 6*,14,22* 6 4. Keinginan bunuh diri 7,15,23 8,16,24 6 Jumlah 16 16 32

Penyebaran butir-butir item penelitian variable depresi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.5

Sebaran Baru Item Skala Depresi Penelitian

NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1. Labilitas perasaan 1,9,16,21 2,10,17,22,23,24 10 2. Kecemasan 3,11 4,12,18 5 3. Perasaan bersalah 5,13 6 3 4. Keinginan bunuh diri 7,14,19 8,15,20 6 Jumlah 11 13 24

3.2Skala Kecerdasan Spiritual

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, dari 40 item terdapat 15 item yang tidak valid, yaitu 2, 4, 6, 9, 11, 16, 18, 20, 24, 27, 29, 32, 33, 34, 37 dan sisanya 25 item dinyatakan valid. Hasil try out dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali dan digunakan sebagai alat pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid tersebut dibuang, sehingga pada skala kecerdasan spiritual yang baru terdapat 25 item pernyataan. Item item yang gugur dan yang memenuhi syarat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Sebaran Item Uji Coba Skala Kecerdasan Spiritual Setelah Uji Coba

NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1. Memiliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat dan sejalan dengan kehendak Tuhan

1,9*,17,25,33* 2*,10,18*,26,34* 10

2. Kemampuan memaknai suatu peristiwa atau kejadian secara positif/hikmah 3,11*,19,27*,35 4*,12,20*,28,36 10 3. Kemampuan mencari solusi masalah/kesulitan 5,13,21,29*,37* 6*,14,22,30,38 10 4. Kemampuan menghadapi masalah/Kesulitan 7,15,23,31,39 8,16*,24*,32*,40 10 Jumlah 20 20 40

Tanda (*) : nomor item yang tidak valid

Tabel 3.7

Sebaran Baru Item Skala Kecerdasan SpiritualPenelitian

NO. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1. Memiliki prinsip dan tujuan hidup yang kuat dan sejalan dengan kehendak Tuhan

1,9,17 2,10 5

2. Kemampuan memaknai suatu peristiwa atau kejadian secara positif/hikmah 3,11,18 4,12,19 6 3. Kemampuan mencari solusi masalah/kesulitan 5,13,20 6,14,21,23 7 4. Kemampuan menghadapi masalah/Kesulitan 7,15,22,24,25 8,16 7 Jumlah 14 11 25

3.5.2 Validitas

“Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (test) dalam melakukan

fungsi ukurnya” (Azwar 2011: 5). Jadi jika alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik yaitu alat ukur tersebut dapat mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat, maka alat ukur tersebut dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi.

Validitas skala kecerdasan spiritual dan skala depresi dalam penelitian ini akan diukur menggunakan pendekatan validitas konstrak karena mengukur sejauh mana kecerdasan spiritual dan skala depresi penyandang cacat pasca kusta mengungkap konsep teoritik yang ingin diukur. Allen & Yen (dalam Azwar 2011: 48) mengatakan bahwa validitas konstrak adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau kontrak teoritik yang hendak diukurnya.

Validitas konstrak tersebut akan dianalisis secara statistika. Adapun cara pengukuran validitas tersebut adalah dengan menggunakan rumus korelasi

product moment, karena item yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi antara skor item dan skor total item.

3.5.3 Reliabilitas

Azwar (2011: 4) mengatakan bahwa ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas memiliki banyak nama, seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebaginya.

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena alat tersebut sudah baik (Arikunto 2006: 178).

Reliabilitas skala kecerdasan spiritual dan skala depresi penyandang cacat pasca kusta dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas internal karena hanya melakukan perhitungan berdasarkan data dari instrumen saja. Menurut Azwar (2011: 42) pendekatan reliabilitas konsistensi internal bertujuan untuk melihat konsistensi antaritem atau antarbagian dalam tes itu sendiri. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien alpha cronbach.

Berdasarkan hasil pengujian melalui software komputer yaitu SPSS Versi 17.0 For Windows diperoleh hasil untuk reliabilitas skala depresi penyandang cacat pasca kusta diperoleh koefisien alpha cronbach reliabilitas sebesar 0,860, sedangkan skala kecerdasan spiritual diperoleh koefisien alpha cronbach

reliabilitas sebesar 0,820. Untuk kedua reliabilitas ini termasuk tinggi dan layak untuk digunakan dalam penelitian.