METODE PENELITIAN
G. Tabel Instrumen Pengumpulan Data
1) Validitas soal evaluasi
Validitas Instrumen pengumpulan data yang pertama yaitu soal evaluasi. Komponen dalam penilaian soal evaluasi meliputi: 1) Kesesuaian indikator dengan butir soal, 2) Kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan, 3) Bahasa jelas, baku, dan sederhana, 4) Keluasan cakupan soal, 5) Pilihan jawaban tidak mengandung
ambiguitas, 6) Urutan alternatif jawaban logis, 7) Soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya, 8) Pertanyaan tidak mengandung kunci jawaban. Hasil validasi soal evaluasi yang divalidasi oleh validator 1 yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang matematika, validator 2 yaitu kepala sekolah SDN Cacaban 6, dan validator 3 yaitu guru kelas IV SDN Cacaban 6. Output validator dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12 Hasil validasi soal evaluasi Komponen
penilaian
Skor ahli
Rata-rata Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 4 4 5 4,3 2 4 5 5 4,6 3 4 5 5 4,6 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 6 4 4 5 4,3 7 4 5 5 4,6 8 4 4 5 4,3 Rata-rata 4 4,3 4,7
Tabel 3.12 menunjukkan hasil validasi instrumen pengumpulan data soal evaluasi oleh para ahli. Data di atas menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator 1 adalah 4, rata-rata skor dari validator 2 yaitu 4,3, dan rata-rata dari validator 3 adalah 4,7. Rata-rata secara keseluruhan dari ketiga validator diperoleh skor sebesar 4,3. Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan peneliti dimana jika rata-rata nilai validasi dibawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi, maka untuk validasi di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap soal evaluasi yang telah dibuat. Namun, peneliti tetap memperbaiki
apabila ada komentar dari validator. Sehingga soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti layak untuk diujicobakan dalam penelitian. 2) Validitas lembar observasi keaktifan
Validitas lembar observasi divalidasi oleh dosen ahli yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan berprofesi sebagai dosen di Universitas Sanata Dharma. Hasil penghitungan validitas lembar observasi keaktifan adalah sebagi berikut:
Tabel 3.13 Hasil lembar observasi keaktifan
No Komponen Penilaian Validator
1 Kelengkapan lembar observasi 5
2 Kesesuaian antara indikator dengan deskripsi 4
3 Kalimat tidak bermakna ganda 4
4 Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikatormencerminkan keutuhan perkembangan keaktifan 4 5 Penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4
Rata-rata 4,2
Tabel 3.13 menunjukkan hasil validasi instrumen pengumpulan data lembar observasi keaktifan oleh ahli. Data di atas menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator adalah 4,2. Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan peneliti dimana jika rata-rata nilai validasi dibawah 3 maka peneliti akan melakukan revisi, maka untuk validasi di atas peneliti tidak melakukan revisi terhadap lembar observasi keaktifan yang telah dibuat. Namun, peneliti tetap memperbaiki apabila ada komentar dari validator. Sehingga lembar observasi keaktifan yang telah dibuat oleh peneliti layak untuk diujicobakan dalam penelitian.
c. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal 1) Uji Validitas Instrumen Soal
Pada instrumen berupa tes diujikan menggunakan validasi konstruk. Instrumen dan tes diujikan kepada siswa dengan kelas yang sama dan kondisi yang sama dengan siswa yang akan diteliti. Peneliti melakukan uji coba soal terlebih dahulu untuk mengetahui validitas atau untuk mengukur kelayakan soal tersebut apakah layak untuk dijadikan atau tidak. Peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS 25 dengan alasan mempermudah perhitungan dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti sehingga dengan menggunakan aplikasi SPSS 25 hasil perhitungan per item soal dapat cepat dikerjakan. Setelah mendapatkan data validitas dilanjutkan menghitung reliabilitas, penghitungan juga menggunakan bantuan aplikasi SPSS 25.
Kriteria yang digunakan peneliti untuk menghitung validitas mengacu pada rumus df = n-2 dengan taraf signifikansi 5%. Pada penelitian ini jumlah respondennya adalah 35 maka r table yang digunakan adalah r tabel dengan 35-2 yaitu 33, pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,3338. Setelah menemukan r tabel dan r hitung maka bandingkan antara r tabel dan r hitung. Jika r hitung lebih besar dengan r tabel maka dapat dikatakan item tersebut valid akan tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel berarti item tersebut tidak valid. Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% berarti
peneliti mengambil resiko kesalahan 5% dan tingkat kepercayaan atau benar 95%. Berikut hasil penghitungan menggunakan SPSS 25:
Tabel 3.14 Hasil validitas soal evaluasi siklus I
No r hitung r tabel Keterangan Tindak Lanjut
1 -0,064 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
2 0,151 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
3 0,265 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
4 0,151 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
5 0,151 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
6 0,592** 0,3338 Valid Tidak Dipakai
7 0,474** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 1)
8 0,474** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 2)
9 0,191 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
10 0,530** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 3)
11 0,373* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 4)
12 0,416* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 5)
13 0,151 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
14 0,413* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 6)
15 0,641** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 7)
16 0,261 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
17 0,111 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
18 0,522** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 8)
19 0,634** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 9)
20 0,515** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 10)
21 0,429* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 11)
22 0,586** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 12)
23 0,404* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 13)
24 0,666** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 14)
25 0,514** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 15)
26 0,638** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 16)
27 0,621** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 17)
28 0,457** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 18)
29 0,446** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 19)
30 0,713** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 20)
Tabel 3.14 menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus I. Peneliti menggunakan program SPSS 25 untuk menghitungnya. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak tanda tersebut dinamakan symbol asterisk (**). Dengan symbol asterisk satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan jika symbol asterisk (**) soal tersebut juga valid namun jika dilihat dengan taraf signifikansi 0,01. Dari perhitungan dengan bantuan aplikasi
SPSS 25, peneliti mendapatkan soal valid berjumlah 21 butir soal. Namun peneliti hanya membutuhkan 20 soal untuk diujikan. Sehingga peneliti menghilangkan 1 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili setiap indikator yang sudah ada. Sedangkan untuk hasil validitas soal evaluasi siklus II dihitung menggunakan aplikasi SPSS 25 sebagai berikut:
Tabel 3.15 Hasil validitas soal evaluasi siklus II
No r hitung r tabel Keterangan Tindak Lanjut
1 0,020 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
2 0,104 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
3 0,629** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 1)
4 0,242 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
5 0,449** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 2)
6 0,194 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
7 0,104 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
8 0,390* 0,3338 Valid Tidak Dipakai
9 0,455** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 3)
10 0,117 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
11 0,368* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 4)
12 0,527** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 5)
13 0,622** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 6)
14 0,375* 0,3338 Valid Tidak Dipakai
15 0,392* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 7)
16 0,213 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
17 0,344* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 8)
18 0,413* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 9)
19 0,007 0,3338 Tidak Valid Tidak Dipakai
20 0,376* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 10)
21 0,423* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 11)
22 0,731** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 12)
23 0,475** 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 13)
24 0,363* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 14)
25 0,346* 0,3338 Valid Dipakai (Soal no. 15)
Tabel 3.15 menunjukkan data hasil penghitungan validitas soal evaluasi siklus II. Peneliti menggunakan program SPSS 25 untuk menghitungnya. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak tanda tersebut dinamakan symbol asterisk (**). Dengan simbol asterisk satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan jika symbol
asterisk (**) soal tersebut juga valid namun jika dilihat dengan taraf signifikansi 0,01. Dari penghitungan dengan bantuan aplikasi SPSS 25, peneliti mendapatkan soal valid berjumlah 17 soal. Namun peneliti hanya membutuhkan 15 soal untuk diujikan. Sehingga peneliti menghilangkan 2 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili setiap indikator yang sudah ada.
Berikut kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II sesudah dihitung validitas dan dipilih butir soal yang mewakili setiap indikator sebagai soal evaluasi:
Tabel 3.16 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I sesudah divalidasi Satuan Pendidikan : SD Negeri Cacaban 6 Magelang
Mata Pelajaran : Matematika Semester : Gasal
Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model konkret
4.1 Mengidentifikasi pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model konkret
Siklus I
Indikator No. Soal JumlahSoal
1. Menjelaskan unsur-unsur pecahan
dengan gambar dan media konkret. 7, 8 2
2. Menyajikan informasi mengenai unsur-unsur pecahan melalui gambar dan media konkret.
10, 11, 12 3
3. Memahami pecahan senilai melalui
gambar dan media konkret. 14, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,30 9 4. Mengidentifikasi pecahan senilai
melalui gambar dan media konkret. 15, 18, 19, 20, 21, 22 6
Jumlah soal yang dipakai 20
Tabel 3.16 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I setelah divalidasi. Dari 21 butir soal yang valid dipilih 20 butir soal yang digunakan sebagai soal evaluasi siklus I. Soal tersebut sudah mewakili indikator yang telah dibuat. Pada indikator 1 terdapat 2 soal, indikator 2 terdapat 3 soal, indikator 3 terdapat 9 soal, indikator 4 terdapat 6 soal. Setiap indikator terdapat soal yang valid sehingga soal-soal yang
valid tersebut dapat digunakan oleh peneliti untuk evaluasi akhir siklus I.
Tabel 3.17 Kisi-kisi soal evaluasi siklus II sesudah divalidasi Satuan Pendidikan : SD Negeri Cacaban 6 Magelang
Mata Pelajaran : Matematika Semester : Gasal
Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model konkret
4.1 Mengidentifikasi pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model konkret
Siklus II
Indikator No. Soal JumlahSoal
1. Mengurutkan pecahan berpenyebut
sama. 9, 15, 17 3
2. Menyajikan informasi terkait mengurutkan pecahan berpenyebut sama.
22, 23 2
3. Mengurutkan pecahan berpenyebut
tidak sama. 11, 12, 13, 18, 20, 21 6
4. Menyajikan informasi terkait mengurutkan pecahan berpenyebut tidak sama.
3, 5, 24, 25 4
Jumlah soal yang dipakai 15
Tabel 3.17 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus II setelah divalidasi. Dari 17 butir soal yang valid dipilih 15 butir soal yang digunakan sebagai soal evaluasi siklus II. Soal tersebut sudah mewakili indikator yang telah dibuat. Pada indikator 1 terdapat 3 soal, indikator 2 terdapat 2 soal, indikator 3 terdapat 6 soal, indikator 4 terdapat 4 soal. Setiap indikator terdapat soal yang valid sehingga soal-soal yang valid tersebut dapat digunakan oleh peneliti untuk evaluasi akhir siklus II.