• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika menggunakan pendekatan PMRI untuk siswa kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika menggunakan pendekatan PMRI untuk siswa kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang"

Copied!
291
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA KELAS IV SDN CACABAN 6 MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Saktyo Dwi Wicaksono NIM: 121134158. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA KELAS IV SDN CACABAN 6 MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Saktyo Dwi Wicaksono NIM: 121134158. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: Kedua orang terhebat dalam hidup saya, Ayah dan Ibu Tersayang Subardi dan Suyanti Kakak saya Tersayang Sigit Ari Wibowo. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain “ (Al- Insyirah ayat 7-8). “kalau anda tak mau tersesat, anda tak akan menemukan jalan baru” (Rhenald Kasali, Ph.D). v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA KELAS IV SDN CACABAN 6 MAGELANG Oleh: Saktyo Dwi Wicaksono (121134158) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020 ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV di SDN Cacaban 6 Magelang pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika. (2) Mengetahui peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI. (3) Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan desain penelitian yang mengacu pada teori ahli dari Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 35 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Instrumen yang digunakan peneliti adalah lembar observasi keaktifan dan soal evaluasi. Peningkatan keaktifan siswa berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti diperoleh persentase keaktifan siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup aktif pada kondisi awal sebesar 20%, meningkat pada siklus I mencapai 40%, dan pada siklus II mencapai 88,5%. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 63,9, meningkat pada siklus I mencapai 70,7, dan pada siklus II mencapai 75,6. Persentase siswa lulus KKM pada kondisi awal sebesar 32,2%, meningkat pada siklus I mencapai 65%, dan pada siklus II mencapai 82,8%. Kesimpulan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang pada mata pelajaran matematika tahun ajaran 2019/2020. Kata Kunci: Keaktifan, Prestasi Belajar, Pendekatan PMRI. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ENHANCEMENT OF ACTIVENESS AND LEARNING ACHIEVEMENT ON MATHEMATICS USING PMRI APPROACH FOR 4TH GRADE STUDENTS AT SDN CACABAN 6 MAGELANG By: Saktyo Dwi Wicaksono (121134158) Sanata Dharma University Yogyakarta 2020 ABSTRACT This research based on the low of activeness and learning achievement of 4th grade students in Cacaban 6 Magelang on Mathematics. This research aims to (1) Found the use of PMRI approach attempting to increase activeness and learning achievement on Mathematics. (2) Found the increase of student’s activeness using PMRI approach. (3) Found the increase of learning achievement’s students using PMRI approach. This type of research is called Classroom Action Research in which the research design based on theories by Kemmis and Mc Taggart. The subject for this research is 4th grade students in SDN Cacaban 6 Magelang school year 2019/2020 in total 35 students. The object of research is enhancement of activeness and learning achievement on subject, Mathematics. The instrument for the research is activeness observation questionnaire and evaluation questions. The enhancement of student’s activeness based on observation done by researcher found the initial percentage of student’s activeness on 20%, increased on first cycle to 40%, and on the second cycle reached to 88,5%. The initial mean score for class is 63,9, increase in the first to 70,7, and in second cycle reached 75,6%. Student’s percentage on passing Minimum Criteria of Mastery Learning (KKM) in the initial condition was 32,2%, then increased in the first cycle to 65%, and in the second one until 82,2%. Research concluded shows that PMRI approach could increase activeness and learning achievement of 4th grade students school year 2019/2020 in SDN Cacaban 6 Magelang on Mathematic subject. Keywords : Activeness, Learning Achevement, PMRI Approach. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas Ridho dan Rahmat serta BarokahNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI untuk Siswa Kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang” Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama masa studi dan penyusunan skripsi, penulis mendapat dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada Kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen Pembimbing I yang telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen Pembimbing II yang telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Tatik Priyati, S.Pd.,SD, selaku Kepala Sekolah SDN Cacaban 6 Magelang yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti. 7. Antonius Deni S. S. S., S.Pd., selaku guru kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang yang telah memberikan banyak bantuan selama penelitian di sekolah. 8. Para guru SDN Cacaban 6 Magelang tahun ajaran 2019/2020 yang telah memberikan waktu dan kerja sama yang baik selama penelitian berlangsung.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR....................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5 C. Batasan Masalah............................................................................................. 6 D. Tujuan Penelitian............................................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 6 F. Definisi Operasional....................................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ................................................................................................ 9 1. Keaktifan Belajar...................................................................................... 9 2. Prestasi Belajar ....................................................................................... 13 3. Pendekatan Pendidikan Matematika Relistik Indonesia (PMRI) ............ 15 4. Pengertian Matematika............................................................................ 19 5. Perkembangan Anak .............................................................................. 20 6. Perkembangan Kognitif Anak Menurut Piaget ....................................... 23 B. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 24 C. Kerangka Berfikir........................................................................................... 27 D. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 29 B. Setting Penelitian............................................................................................ 32 1. Tempat Penelitian ................................................................................... 32 2. Waktu Penelitian .................................................................................... 32 3. Subjek Penelitian .................................................................................... 32 4. Objek Penelitian ..................................................................................... 32 C. Rencana Tindakan .......................................................................................... 33 1. Persiapan ................................................................................................ 33 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................................ 34 xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ........................................................ 46 E. Tenik Pengumpulan Data ............................................................................... 47 1. Tes ........................................................................................................... 48 2. Non Tes ................................................................................................... 48 F. Instrumen Penelitian....................................................................................... 50 1. Tes ........................................................................................................... 51 2. Non Tes ................................................................................................... 53 G. Tebel Instrumen Pengumulan Data ................................................................ 56 H. Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran (IK) Soal ............................... 57 1. Validitas ................................................................................................. 57 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................ 58 3. Indeks Kesukaran (IK) Soal ................................................................... 74 I. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 77 1. Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa .................................................. 78 2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ...................................................... 79 J. Jadwal Penelitian............................................................................................ 81 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian............................................................................................... 82 1. Kondisi Awal Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ............................. 82 2. Proses Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 84 3. Keaktifan Siklus I dan Siklus II ............................................................. 92 4. Prestasi Belajar Siklus I dan Siklus II .................................................... 103 B. Pembahasan .................................................................................................... 108 1. Penerapan PMRI .................................................................................... 109 2. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ..................................................... 113 3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................................ 116 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................................... 119 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................120 C. Saran ............................................................................................................... 120 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 121 LAMPIRAN....................................................................................................... 124. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Keaktifan dan Prestasi Belajar .................... 47 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Divalidasi ....................... 51 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Divalidasi ...................... 52 Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa ................................... 54 Tabel 3.5 Kriteria PAP tipe II ........................................................................... 55 Tabel 3.6 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ........................................................ 56 Tabel 3.7 Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 56 Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus ....................................................................... 59 Tabel 3.9 Hasil Validasi RPP............................................................................ 61 Tabel 3.10 Hasil Validasi Materi Ajar ................................................................ 63 Tabel 3.11 Hasil Validasi LKS ........................................................................... 64 Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Evaluasi ............................................................. 66 Tabel 3.13 Hasil Lembar Observasi Keaktifan ................................................... 67 Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I .............................................. 69 Tabel 3.15 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II ............................................. 70 Tabel 3.16 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Divalidasi ........................ 71 Tabel 3.17 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sesudah Divalidasi........................ 72 Tabel 3.18 Kriteria Koefisien Reliabilitas .......................................................... 73 Tabel 3.19 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I........................................... 73 Tabel 3.20 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ......................................... 74 Tabel 3.21 Kriteria Indeks Kesukaran ................................................................ 75 Tabel 3.22 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I.......................................... 75 Tabel 3.23 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ........................................ 76 Tabel 3.24 Jadwal Penelitian .............................................................................. 81 Tabel 4.1 Hasil Observasi Keaktifan Kondisi Awal Siswa .............................. 83 Tabel 4.2 Hasil Observasi Keaktifan Siklus I Pertemuan 1 .............................. 92 Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Siklus I Pertemuan 2 .............................. 94 Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siklus I Pertemuan 1 dan 2 .................... 95 Tabel 4.5 Hasil Observasi Keaktifan Siklus II Pertemuan 1............................. 98 Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siklus II Pertemuan 2............................. 99 Tabel 4.7 Hasil Observasi Keaktifan Siklus II Pertemuan 1 dan 2................... 100 Tabel 4.8 Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ......................................................................................103 Tabel 4.9 Hasil Evaluasi Siklus I ...................................................................... 104 Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Siklus II..................................................................... 106 Tabel 4.11 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ..................................................................................... 108 Tabel 4.12 Hasil Akumulasi Peningkatan Keaktifan Siswa ............................... 114 Tabel 4.13 Hasil Akumulasi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ...................... 116. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Terdahulu ................................................ 26 Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan PTK menurut Kemmis & Taggart .. 30 Gambar 3.2 Rumus Indeks Kesukaran................................................................ 74 Gambar 3.3 Rumus Rata-rata Skor Keaktifan..................................................... 78 Gambar 3.4 Rumus Nilai Keaktifan ................................................................... 79 Gambar 3.5 Rumus Menghitung Persentase Siswa Minimal Cukup Aktif......... 79 Gambar 3.6 Rumus Menghitung Nilai Siswa ..................................................... 80 Gambar 3.7 Rumus Menghitung Nilai Rata-rata Kelas ...................................... 80 Gambar 3.8 Rumus Menghitung Persentase Siswa yang Mencapai KKM......... 80 Gambar 4.1 Grafik Hasil Observasi Persentase Keaktifan Siklus I .................... 97 Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Persentase Keaktifan Siklus II................... 102 Gambar 4.3 Grafik Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ................................... 105 Gambar 4.4 Grafik Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II.................................. 107 Gambar 4.5 Grafik Hasil Akumulasi Peningkatan Keaktifan Siswa .................. 115 Gambar 4.6 Grafik Hasil Akumulasi Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa .......... 116 Gambar 4.7 Grafik Hasil Akumulasi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ......... 117. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 124 1. Surat Ijin Penelitian................................................................................. 125 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian.................................. 126 Lampiran II Perangkat Pembelajaran ........................................................... 127 1. Silabus ..................................................................................................... 128 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)............................................. 132 3. Media Pembelajaran................................................................................ 187 Lampiran III Instrumen Pengumpulan Data..................................................194 1. Lembar Observasi Keaktifan................................................................... 195 2. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................................. 198 3. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................................ 203 Lampiran IV Validitas, Reliabilitas, & Indeks Kesukaran .......................... 207 1. Validasi Lembar Observasi Keaktifan .................................................... 208 2. Validasi Perangkat Pembelajaran............................................................ 210 3. Tabulasi Soal Evaluasi Siklus I............................................................... 231 4. Tabulasi Soal Evaluasi Siklus II ............................................................. 233 5. Validitas Soal Evaluasi Siklus I .............................................................. 235 6. Validitas Soal Evaluasi Siklus II............................................................. 237 7. Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I .......................................................... 239 8. Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 239 9. Indeks Kesukaran Siklus I....................................................................... 240 10. Indeks Kesukaran Siklus II ..................................................................... 241 Lampiran V Hasil Penelitian............................................................................ 242 1. Kondisi Awal Keaktifan Siswa ............................................................... 243 2. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ...................................................... 245 3. Hasil Observasi Siklus I .......................................................................... 246 4. Hasil Observasi Siklus II......................................................................... 254 5. Hasil Tes Evaluasi Siklus I...................................................................... 262 6. Hasil Tes Evaluasi Siklus II .................................................................... 263 7. Contoh Pekerjaan Siswa pada Soal Evaluasi Siklus II............................ 264 Lampiran VI Foto Kegiatan Pembelajaran.................................................... 271 Lampiran VII Biodata Peneliti ........................................................................ 273. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Kegiatan belajar mengajar seorang pendidik berpedoman pada kurikulum.. Kurikulum. sebagai. landasan. untuk. menentukan. proses. pembelajaran. Pada kurikulum terdapat beberapa mata pelajaran yang memiliki tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, siswa harus mencapai beberapa kompetensi yang ada di kurikulum, termasuk pada pelajaran matematika. Pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru untuk lebih menguasai pembelajaran matematika (Wijaya, 2012:187). Pengajaran matematika perlu diajarkan karena memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena matematika mempunyai fungsi komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol bilangan. Matematika perlu diajarkan pada semua jenjang sekolah, temasuk pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Menurut Crockhoft (dalam Runtukahu, 2014: 15) saat ini matematika diajarkan. untuk. memenuhi. kebutuhan. industri,. ilmu. pengetahuan,. perdagangan, teknologi, dan untuk hampir semua kebutuhan sehari-hari disebabkan pentingnya matematika bagi kehidupan manusia, matematika perlu diajarkan semua jenjang dan jenis sekolah.. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika (Susanto, 2013: 186). Pendidikan matematika sangat penting untuk diajarkan di sekolah, akan tetapi terdapat kesadaran baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang bahwa pelajaran matematika di sekolah belum melayani anak-anak dengan sepenuhnya. (Runtukahu, 2014: 15). Hal ini mengakibatkan kemampuan siswa dalam memahami matematika rendah. Rendahnya kemampuan memahami materi dapat disebabkan oleh beberapa hal saat pembelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan kurikulum, model, metode, pendekatan, media yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa di sekolah. Salah satu materi yang menjadi permasalahan pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SDN Cacaban 6 yaitu pecahan. Pada materi ini, sekitar 67,8% siswa mengalami kesulitan dalam memahami pecahan sehingga nilai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan yaitu 65. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang materi pecahan masih kurang dan perlu ditingkatkan. Pada hari selasa tanggal 5 November 2019 peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV di SDN Cacaban 6. Guru kelas mengatakan bahwa hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Guru juga memberi.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. alasan rendahnya hasil belajar matematika karena keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih sangat kurang, misalnya saat siswa diberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi, siswa hanya cenderung pasif dan diam. Guru juga menambahkan sekitar 40-60% siswa mengobrol saat pelajaran berlangsung, sehingga proses belajar mengajar kurang efektif. Guru hanya menjelaskan relatif menggunakan metode ceramah, sehingga banyak siswa yang kesulitan dalam memahami materi. Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut guru pernah menggunakan model berkelompok namun siswa tetap banyak yang pasif, hanya beberapa siswa saja pada setiap kelompok yang bekerja, yang lainnya hanya diam bahkan cuma sibuk mengobrol dengan temannya. Pada hari yang sama yaitu selasa tanggal 5 November 2019 peneliti melakukan dokumentasi nilai prestasi belajar siswa kelas IV di SDN Cacaban 6. Melalui dokumentasi nilai yang dilakukan peneliti tersebut diperoleh, KKM untuk mata pelajaran matematika kelas IV adalah 65, dan menurut data hasil belajar siswa pada tahun 2018/2019 hanya 10 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 32,2% dan 21 siswa tidak mencapai KKM dengan persentase 67,8% sedangkan nilai rata-rata kelasnya 63,9. Dilihat dari banyaknya jumlah siswa yang belum mencapai KKM, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan. Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas dan dokumentasi nilai siswa, peneliti kemudian melakukan observasi saat guru mengajar matematika di kelas. Observasi dilakukan pada hari kamis tanggal 7 November 2019 di.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. kelas IV SDN Cacaban 6 dan diperoleh hasil bahwa siswa yang minimal cukup aktif dalam proses pembelajaran pada indikator 1 yaitu siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran hanya terdapat 28,5%, indikator 2 ialah siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan sebanyak 34,2%, dan indikator 3 adalah siswa bertanggung jawab terhadap tugas sebanyak 14,2%. Sedangkan persentase dari keseluruhan indikator siswa minimal cukup aktif sebanyak 20%. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum aktif dalam mengikuti pembalajaran. Ketika mengajar guru masih relatif menggunakan metode ceramah dalam menyajikan materi, terlihat bahwa siswa cepat jenuh, bosan dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Guru tidak menggunakan media untuk memperjelas materi. Selain itu dari observasi yang dilakukan peneliti siswa cenderung pasif, mereka tidak aktif menanyakan halhal yang belum jelas. Ketika guru memberi pertanyaan, respon yang diberikan siswa pun lama, hanya beberapa siswa yang mau menjawab, yang lain tidak memberikan respon. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas, dokumentasi nilai siswa, dan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas IV SDN Cacaban 6 hasilnya menunjukkan bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika masih rendah. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar matematika dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia). Soedjadi (2001:. 2) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika dengan. menggunakan pendekatan realistik pada dasarnya adalah penggunaan realita.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. atau kenyataan dan juga lingkungan sekitar yang dipahami oleh peserta didik untuk memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran matematika sehingga tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik. Diharapkan dengan menerapkan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika dapat mempermudah guru menanamkan konsep kepada siswa, melalui penyajian yang kontekstual, realistik, dan dapat ditangkap pada tingkat pemahaman siswa, serta mendorong siswa semakin aktif mengikuti pembelajaran matematika sehingga nilai siswa dapat meningkat. Oleh sebab itu untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cacaban 6, peneliti menggunakan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika. Dengan menggunakan pendekatan PMRI untuk pelajaran matematika pada materi pecahan diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas IV SDN Cacaban 6. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana. proses. pelaksanaan. pendekatan. PMRI. dalam. upaya. meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SDN Cacaban 6? 2. Apakah proses pelaksanaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SDN Cacaban 6? 3. Apakah proses pelaksanaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SDN Cacaban 6?.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. C. Batasan Masalah Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cacaban 6 dibatasi pada materi pecahan senilai dan mengurutkan pecahan pada Kompetensi Dasar “3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan senilai dengan gambar dan model konkret” dan “4.2 Mengidentifikasi pecahanpecahan senilai dengan gambar dan model konkret”. D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui. proses. pelaksanaan. pendekatan. PMRI dalam. upaya. meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SDN Cacaban 6. 2. Mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IV SDN Cacaban 6 pada mata pelajaran matematika melalui pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI. 3. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cacaban 6 pada mata pelajaran matematika melalui pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis penelitian ini untuk upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). b. Bagi guru Guru memperoleh pengalaman baru terkait pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) c. Bagi sekolah Dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah. d. Bagi peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) kedalam pembelajaran. F. Definisi Operasional 1. Keaktifan belajar adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh siswa yang harus dilakukan dan dipelajari sendiri sehingga mampu merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen membuat sesuatu, menyusun laporan memecahkan masalah dan praktik melakukan sesuatu..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. 2. Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang tercatat sebagai nilai penguasaan atau kemampuan untuk menguasai pelajaran yang berwujud skor. 3. Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pendekatan dalam mata pelajaran matematika yang disesuaikan dengan kenyataan dan juga lingkungan sekitar yang dipahami peserta didik untuk memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran agar tercapai pendidikan yang lebih baik. 4. Siswa SD adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan 5. Matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti tentang bilangan dan penalaran logik yang berhubungan dengan bilangan, yang mampu meningkatkan kemampuan berfikir untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengukuran dan penghitungan dalam kehidupan seharihari..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Pustaka 1. Keaktifan Belajar a. Pengertian Keaktifan Belajar Menurut John Dewey (dalam Dimyati, 1999: 44) mengemukakan bahwa dalam belajar siswa harus mengerjakan apa yang ia pelajari sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri (aktif). Guru sekedar pembimbing dan pengarah (fasilitator). Sanjaya (dalam Rusman, 2013: 395) siswa dikatakan aktif ketika siswa melakukan kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan. eksperimen. membuat. sesuatu,. menyusun. laporan. memecahkan masalah dan praktik melakukan sesuatu. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Yamin, 2007: 77). Dari pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa keaktifan merupakan segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh siswa yang harus dilakukan dan dipelajari sendiri sehingga mampu merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. 9.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. melalui kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen membuat sesuatu, menyusun laporan memecahkan masalah dan praktik melakukan sesuatu. b. Ciri-Ciri Keaktifan Belajar Menurut Sanjaya (2006: 140) keaktifan terlihat dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran keterlibatan tersebut antara lain: 1) Siswa memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran. 2) Siswa menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 3) Siswa melakukan kerjasama atau diskusi dalam kelompok. 4) Siswa terlibat dalam kegiatan mencari sumber belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran. 5) Siswa memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. 6) Siswa menjawab dan mengajukan pertanyaan kepada guru ataupun siswa lainnya alam pembelajaran. 7) Siswa berusaha memecahkan maalah yang diajukan atau timbul selama proses pembelajaran. 8) Keterlibatan iwa dalam mengevaluasi sendiri hasil pembelajaran yang telah lakukan. c. Prinsip-Prinip Keaktifan Belajar Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991: 202) prinsip-prinsip keaktifan belajar yang harus diperhatikan, yaitu:.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 11. 1) Stimulasi Belajar Pesan yang diterima siswa dan guru melalui informasi bisaanya dalam bentuk stimuli. Stimuli tersebut dapat berbentuk verbal/bahasa, visual, auditif, taktik, dan lain-lain. Stimuli hendaknya benar-benar mengkomunikasikan informasi atau pesan yang ingin disampaikan guru kepada siswa. 2) Perhatian dan Motivasi Perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian dan motivasi, hasil belajar yang dicapai siswa tidak akan optimal. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, antara lain melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa, dan lain-lain. 3) Respon yang dipelajari Keterlibatan siswa atau respons siswa terhadap stimulus guru bisa meliputi berbagai bentuk seperti perhatian, proses internal terhadap informasi, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, mengerjakan tugas dan sebagainya. Semua bentuk respon yang dipelajari siswa harus menunjang tercapainya tujuan intruksional, banyak kegiatan belajar siswa yang dapat ditempuh melalui respon fisik (motorik) disamping respon intelektual..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. 4) Penguatan Setiap tingkah laku yang diikuti oleh kepuasan terhadap kebutuhan siswa mempunyai kecenderungan untuk diulang kembali manakala diperlukan. Ini berarti apabila respon siswa terhadap stimulus guru memuaskan kebutuhannya, maka siswa cenderung untuk mempelajari tingkah laku tersebut. Sumber penguat belajar untuk memuaskan kebutuhan berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Penguat belajar yang berasal dari nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan pendapat siswa, ganjaran. Hadiah, dan lainnya merupakan cara untuk memperkuat respon siswa. 5) Pemakaian dan Pemindahan Pikiran manusia mempunyai kesanggupan menyimpan informasi yang tidak terbatas jumlahnya. Dalam hal penyimpanan informasi yang tidak terbatas penting sekali diperhatikan pengaturan dan penempatan informasi sehingga dapat digunakan kembali apabila diperlukan. Pengingatan kembali informasi yang telah diperoleh tersebut cenderung terjadi apabila digunakan dalm situasi yang serupa dengan kata lain perlu adanya asosiasi belajar dengan memperluas pembentukan asosiasi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memindahkan apa yang sudah dipelajari kepada situasi lain yang serupa dimasa mendatang..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. d. Indikator Keaktifan Belajar Keachie (dalam Daryanto, 2002: 4) keaktifan terjadi apabila terdapat partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, utama yang berbentuk interaksi antar siswa, kesempatan yang diberikan kepada siswa. Uno (2012: 33) berpendapat bahwa indikator keaktifan (1) siswa aktif mencari atau memberikan informasi, bertanya dan membuat kesimpulan (2) adanya interaksi (3) adanya kesempatan siswa menilai hasil karyanya. Melalui berbagai pendapat para ahli diatas, peneliti kemudian membuat indikator keaktifan yang digunakan untuk penelitian, yaitu (1) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, meliputi interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain, mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dan guru, membaca sumber belajar, mencatat informasi penting. (2) Keberanian mengungkapkan pendapat dan pertanyaan. (3) Tanggung jawab siswa terhadap tugas, meliputi turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok, saling mengingatkan dalam mengerjakan tugas kelompok. 2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Menurut KBBI (2005: 895) prestasi didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Menurut Travers (dalam Sudjana, 2005: 98) belajar adalah suatu proses yang menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Sedangkan menurut Gagne.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. (dalam Susanto, 2013: 1) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana. suatu. organisme. berubah. perilakunya. sebagai. akibat. pengalaman. Ahmadi (1991: 121) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut KBBI (2008: 1101) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang telah diberikan oleh guru. Bloom (dalam Reni, 2006: 68) prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. Djamarah (2010: 12) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh sebagai pengaruh dari proses belajar. Berdasarkan pendapat dari para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan pencapaian yang didapatkan seseorang sebagai bukti keberhasilan yang diperoleh dari proses belajar. Dalam penelitian ini peneliti mengukur pencapaian prestasi belajar siswa dalam aspek pengetahuan. b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Ahmadi dan Supriyono (1991: 130-131) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai seseorang adalah hasil dari interaksi antara berbagai faktor yang.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15. mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut dapat dari dalam diri individu (faktor internal) ataupun faktor luar dari individu tersebut (faktor eksternal). Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya: 1) Faktor Internal Contoh dari faktor internal adalah faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran dan struktur tubuh. Kedua adalah faktor psikologis seperti prestasi, sikap, kebisaaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 2) Faktor Eksternal Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, budaya, dan lingkungan. Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, kelompok, dan masyarakat. Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Faktor lingkungan meliputi keadaan rumah, fasilitas rumah dan fasilitas belajar, iklim, dan lainlain. 3. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) a. Pengertian PMRI Suryanto. (2010:. 37). mengungkapkan. bahwa. Pendidikan. Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan sebuah pendidikan matematika yang dihasilkan dari adaptasi Realistic Mathematic Education (RME) yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan budaya,.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16. geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia. Sedangkan menurut, Wijaya (2012: 20) Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan mata pelajaran Matematika yang selalu menggunakan permasalahan sehari-hari. Soedjadi (2001: 2) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik pada dasarnya adalah penggunaan realita atau kenyataan dan juga lingkungan sekitar yang dipahami oleh peserta didik untuk memperlancar dan. mempermudah. proses. pembelajaran. matematika. sehingga. tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik. Dari pendapat dari para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pendekatan dalam mata pelajaran matematika yang disesuaikan dengan kenyataan dan juga lingkungan sekitar yang dipahami peserta didik untuk memperlancar dan mempermudah proses pembelajaran agar tercapai pendidikan yang lebih baik. b. Karakteristik PMRI Traffers (dalam Wijaya, 2012: 21-23) merumuskan ada lima poin karakteristik Pendidikan Matematika Realistik, yaitu: 1) Penggunaan Konteks (The use of context) Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Konteks tidaklah harus berupa permasalahan yang ada di dunia nyata namun dapat dalam bentuk lain seperti permainan, penggunaan alat peraga, maupun situasi lainnya.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. selama hal tersebut merupakan hal yang bermakna dan dapat dibayangkan oleh pemikiran siswa. Dengan menggunakan konteks, siswa diajak untuk terlibat secara aktif untuk dapat melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. Tujuan dari hasil eksplorasi siswa ini bukan hanya sekedar untuk menemukan jawaban akhir dari pemasalahan. yang. dihadapi,. namun. juga. diarahkan. untuk. mengembangkan berbagai strategi penyelesaian masalah yang digunakan. Selain itu, pengggunaan konteks bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan keterkaitan siswa dalam pembelajaran matematika. Konteks dalam PMRI ditujukan untuk membangun ataupun menemukan kembali suatu konsep matematika melalui proses matematisasi. Proses matematisasi sendiri dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan suatu konsep menjadi matematika. 2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif (The use of models) Pendidikan Matematika Realistik, model digunakan sebagai jembatan dari pengetahuan dan matematika tingkat konkret menuju pengetahuan matematika tingkat formal. Model disini tidak merujuk pada alat peraga, namun model merupakan sebuah tahapan dari proses transisi level informal menuju level matematika formal. 3) Kontribusi siswa (Student contribution) Siswa mempunyai kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga diharapkan dapat diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil kerja dan kontribusi siswa selanjutnya.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. digunakan untuk landasan pengembangan konsep matematika. Karakteristik ketiga dari Pendidikan Matematika Realistik ini tidak hanya bermanfaat dalam membantu siswa dalam memahami konsep matematika, tetapi juga sekaligus mengembangkan aktivitas dan kreatifitas siswa. Dalam pembelajaran matematika, pengembangan kreatifitas siswa akan menjadi bagian penting. Sudah seharusnya menempatkan kreatifitas sebagai salah satu tujuan pembelajaran karena kemampuan berpikir kreatif dan inovatif serta kemampuan memecahkan masalah merupan keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan mendatang. 4) Interaktivitas (Interactivity) Pemanfaatan. interaksi. dalam. pembelajaran. matematika. bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan. Kata “pendidikan” memiliki implikasi bahwa proses yang berlangsung tidak hanya mengajarkan pengetahuan yang bersifat. kognitif,. tetapi. juga. mengajarkan. nilai-nilai. untuk. mengembangkan potensi alamiah afektif siswa. Interaksi sosial yang terjadi diantara siswa ketika bekerjasama menyelesaikan suatu masalah matematika maupun dalam mempresentasikan suatu hasil penyelesaian matematis dilandasi oleh norma yang berkembang dalam komunikasi, yaitu norma sosial dan norma sistematik..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19. 5) Keterkaitan (Intertwinning) Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh karena itu, konsep-konsep matematika tidak dikenalkan pada siswa kepada siswa secara terpisah atau terisolasi satu sama lain. Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan antar konsep matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Melalui keterkaitan ini, satu pembelajaran matematika diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan. c. Kelebihan PMRI Menurut Traffers (dalam Susanto, 2013: 207) kelebihan pembelajaran matematika realistik antara lain: 1) Siswa diperkenalkan untuk masuk kedalam matematika secara alamiah dan termotivasi. 2) Pembelajaran mengangkat masalah-masalah yang kontekstual bagi siswa (fakta). 3) Siswa mengalami langsung pengalaman belajar. 4. Pengertian Matematika Menurut Susanto (2013: 185) Matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat dalam memecahkan masalah dalam kehidupan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. bermasyarakat sehari-hari. Sedangkan menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP, 2007: 143) Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Soedjadi (2000: 11) berpendapat bahwa matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, pengetahuan tentang penalaran logic dan berhubungan dengan bilangan. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Matematika merupakan ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran (Heruman, 2007: 7). Dari pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa matematika merupakan salah satu disiplin ilmu pasti tentang bilangan dan penalaran logik yang berhubungan dengan bilangan, yang mampu meningkatkan kemampuan berfikir untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengukuran dan penghitungan dalam kehidupan seharihari. 5. Perkembangan Anak Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan proses belajar. Apabila anak sudah menunjukan masa peka (kematangan) maka orang tua dan guru harus tanggap untuk segera memberikan layanan dan bimbingan (Agung, 2013: 48). Tingkat perkembangan yang dicapai pada.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. suatu tahap diharapkan meningkat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahapan selanjutnya. Agung (2013: 21) dalam bukunya Permainan Kreatif dan Edukatif memaparkan tingkat pencapaian perkembangan anak, yaitu : a. Perkembangan Emosi dan Sosial Perkembangan Emosi erat kaitannya dengan perkembangan sosial. Unsur-unsur yang terkait didalam emosi adalah perhatian atau pujian. Penguasaan emosi pada anak tergantung pada faktor-faktor kematangan anak itu sendiri. Sedangkan aspek sosial yang terjadi adalah interaksi yang lancar antara guru dan anak. Faktor emosi dan social merupakan perkembangan. kepribadian. dan. pembisaaan. yang. membentuk. kepribadian, kebisaaan menghargai orang lain, kemampuan mengambil tindakan, rasa tanggung jawab, pengendalian diri, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan mengungkapkan diri. b. Perkembangan Motorik Halus Menurut Lerner (dalam Agung, 2013: 23) motorik halus adalah keterampilan menggunakan media dengan koordinasi antara mata dengan tangan. Gerakan tangan perlu dikembangkan dengan baik agar keterampilan dasar yang meliputi membuat garis horizontal, garis vertikal, garis miring kiri, garis miring kanan, lengkung, atau lingkaran dapat ditingkatkan..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 22. c. Perkembangan Motorik Kasar Perkembangan bahwa dalam perkembangan motorik kasar mengarah pada keterampilan menggunakan otot besar menggunakan gerakangerakan bagian tubuh dengan tangkas dan tegas. d. Perkembangan Bahasa Dasar utama perkembangan bahasa adalah pengalaman-pengalaman berkomunikasi yang kaya untuk menunjang faktor-faktor bahasa yang lain,. yaitu. mendengarkan,. berbicara,. membaca. dan. menulis.. Mendengarkan dan membaca, sedangkan berbicara dan menulis merupakan keterampilan yang ekspresif. e. Persepsi Penglihatan Persepsi penglihatan dikembangkan menggunakan media pendukung antara lain benda, gambar bentuk huruf, bentuk geometri dari berbagai warna dan ukuran. f. Persepsi Pendengaran Pengembangan dari faktor ini adalah segala sesuatu yang mampu menghasilkan bunyi yang dapat ditangkap oleh indera pendengar anak. g. Keterampilan Berpikir Anak akan berpikir saat diberikan materi baru yang menarik. Dengan melakukan eksplorasi kegiatan yang didasarkan pada pilihan sendiri anak akan lebih mudah memahami berbagai konsep..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23. 6. Perkembangan Kognitif Anak Menurut Piaget Anak tidak dilihat sebagai orang dewasa muda, tetapi harus dilihat dari struktur kognitif pada setiap proses yang berbeda. Pengembangan melalui tahapan berdasarkan pada karakteristik urutan perkembangan. Setiap tahap memberikan kemajuan dalam urutan yang sama. Tidak ada tahap yang terlewatkan, dan saling berhubungan dengan periode usia nyata (Kuswono, 2011: 155). Piaget juga meyakini bahwa pemikiran sesorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa (Desmita, 2009: 101) a. Sensorimotor Sejak lahir sampai usia 2 tahun, bayi bergerak dan tindakan reflek instinkrif sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengordinasian pengalamanpengalaman sensor dengan tindakan fisik. b. Praoperasional Pada usia 2 sampai 7 tahun, anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik. c. Operasional Konkret Memasuki usia 7 sampai 11 tahun anak akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Pada usia ini anak-.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24. anak mulai memasuki jenjang sekolah dasar. Anak-anak pada usia ini cenderung aktif bergerak dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. d. Operasional Formal Mulai usia 11 tahun, individu akan berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis dan lebih idealistik. Melalui penjelasan ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tahap perkembangan kognitif pada usia anak SD adalah operasional konkret. Karena pada umumnya usia anak SD adalah 7-11 tahun. B. Penelitian yang Relevan Penelitian oleh Leonardus Gangga Setiyanto (2009) dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar dan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI pada Siswa Kelas IV SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah”. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang masuk dalam kriteria cukup aktif pada kondisi awal mendapatkan 22%, sementara pada siklus 1 mendapatkan 31%,dan pada siklus 2 mendapatkan 81%. Pada prestasi belajar siswa menunjukan bahwa pada presentase lulus KKM kondisi awal hanya 75,59% siswa lulus KKM, sementara pada siklus 1 mendapatkan 41% menjadi 59% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 81%. Penelitian oleh Primitiva Rindi Febria Mentari (2011) dengan judul “Penggunaan Pendekatan Pendidikan Metematika Realistik Indonesia (PMRI) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas III SD Negeri Karangmloko 2”. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi keaktifan dari kondisi awal rata-rata keaktifan siswa 28,38%. Setelah dilakukan tindakan.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25. menggunaan pendekatan PMRI siklus I rata-rata keaktifan siswa menjadi 63,86%, peningkatan keaktifan sswa dari kondisi awal siklus I meningkat sebesar 35,48%. Pada siklus II meningkat menjadi 92,2%. Peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 29,04%. Pendekatan PMRI juga berpengaruh pada hasil belajar siswa dengan rata-rata kondisi awal sebesar 61,72 dengan pesentase jumlah siswa yamg mencapai KKM sebesar 34,27%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 73,28 dan presentase jumlah siswa mencapai KKM sebesar 67,74%. Pads siklus II juga meningkat dengan nilai rata-rata siswa menjadi 80,80 dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 87,09%. Penelitian oleh Didit Yuliato Keakifan. (2012) dengan judul “Peningkatan. dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan Pendidikan. Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas III SDN Plaosan 2” Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi awal keaktifan belajar siswa sebesar 30% meningkat pada siklus I sebesar 77% dan meningkat pula pada siklus II sebesar 81,8%, dengan nilai keaktifan kondisi awal 40 (termasuk dalam kriteria siswa kurang akif), siklus I dengan nilai keaktifan 64 (termasuk dalam kriteria siswa cukp aktif), dan siklus 2 dengan nilai keaktifan 68,4 (termasuk dalam kriteria siswa aktif). Pendekatan PMRI juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pengerjaan hitung bilangan tiga angka di kelas III SDN Plasan 2 tahun pelajaran 2015/2016. Diperoleh data siswa yang mencapai KKM pada konsisi awal 47,3% dengan nilai rata-rata kelas 62, pada siklus I mencapai 72,72% dengan nilai rata-rata.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26. kelas 76,54. Data siklus II siswa yang lulus KKM setelah menggunakan pendekatan PMRI mencapai 86,36% dengan nilai rata-rata kelas 79. Dari ketiga penelitian yang telah dilakukan tersebut, peneliti membuat literatur map sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian ini. Literatur map tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini: Leonardus Gangga Setiyanto (2009) “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar dan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI pada Siswa Kelas IV SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah 1”. Primitiva Rindi Febria Mentari (2011) “Penggunaan Pendekatan Pendidikan Metematika Realistik Indonesia (PMRI) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas III SD Negeri Karangmloko 2”. Didit Yudiato (2012) “Peningkatan Keakifan dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas III SDN Plaosan 2”. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI untuk Siswa Kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang. Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Terdahulu Gambar berikut menunjukan skema penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Merujuk pada penelitian relevan terdahulu milik Leonardus Gangga Setiyanto (2009), Primitiva Rindi Febria Mentari (2011), Didit Yidianto (2012), peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul:.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27. “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI untuk Siswa Kelas IV SDN Cacaban 6 Magelang” C. Kerangka Berpikir Pembelajaran matematika di sekolah dasar sering mengalami kendala terutama pada kelas IV mengenai materi pecahan senilai dan mengurutkan pecahan. Menurut wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti penyebabnya adalah kurangnya keikutsertaan siswa dalam pembelajaran karena kurang terkait dengan keseharian siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar diperlukan pendekatan pembelajaran yang dapat mendekatkan dengan kehidupan keseharian siswa. Siswa SD dengan rentang usia 6-12 tahun berada pada tahap operasional konkret. Siswa belum mampu mempelajari matematika secara abstrak. Siswa membutuhkan pendekatan belajar yang dapat membantu memahami permasalahan nyata yang dialami oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat membayangkan. Pengajaran secara nyata dengan menggunakan pendekatan PMRI untuk mengembangkan ide dan konsep matematika. Dunia nyata adalah segala sesuatu diluar matematika, seperti mata pelajaran lain selain matematika atau kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar kita. Melalui pendekatan PMRI diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cacaban 6..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan penelitian ini yaitu: 1. Pembelajaran dengan pendekatan PMRI dalam rangka meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Cacaban 6 dilaksanakan berdasarkan karakteristik (1) Penggunaan Konteks (2) Penggunaan Model (3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa (4) interaktivitas (5) Keterkaitan. 2. Pelaksanaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas IV SDN Cacaban 6. 3. Pelaksanaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas IV SDN Cacaban 6..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. Bab III memuat tentang jenis penelitian dan metodologi penelitian. Metode penelitian berisi jenis penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, validitas, reliabilitas, analisis data, jadwal penelitian. A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti didalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi pada sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2009: 3). Menurut Hamzah B. Uno, dkk (2011: 41) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasilnya belajar siswa meningkat. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Model penelitian Kemmis dan Mc Taggart pada hakikatnya berupa langkahlangkah dengan setiap langkah terdiri dari empat komponen, yaitu perencananan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus (Kunandar, 2008: 71-75). Setelah satu siklus. 29.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 30. dilaksanakan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Siklus dikatakan tercapai apabila telah mencapai target yang direncanakan. Berikut ini bagan siklus PTK model Kemmis dan Mc Taggart:. Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart Gambar 3.1 menggambarkan aktivitas dalam PTK yang diawali dengan perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai dicapai kualitas pembelajaran yang diinginkan (Wiriatmadja, 2007: 6667). Sukardi (2003: 212-214) menjelaskan langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 31. 1. Perencanaan Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Perencanaan harus menyadari sejak awal bahwa tindakan social pada kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Perencanaan yang dikembangkan harus sesuai dan mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan yang paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan tindakan, maka langkah berikutnya adalah mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang sudah dibuat. 3. Pengamatan Pengamatan pada penelitian tindakan mempunyai fungsi dokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan. 4. Refleksi Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 32. penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul didalam kelas. Berdasarkan masalah yang muncul pada refleksi hasil perlakuan tindakan pada siklus pertama, maka akan ditentukan peneliti apakah tindakan yang dilakukan sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi, peneliti dapat menentukan keputusan untuk menentukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena target sudah tercapai. B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SD Negeri Cacaban 6 Magelang. SD beralamat di Jl. Mayjen D I Panjaitan No 10 RT 5 RW 4, Jambon, Cacaban, Magelang Tengah, Magelang, Jawa Tengah. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan oleh peneliti pada bulan November 2019 di SD Negeri Cacaban 6 Magelang. 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Cacaban 6 Magelang dengan jumlah siswa 35 siswa yang terdiri dari 14 laki-laki dan 21 perempuan. 4. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IV SD Negeri Cacaban 6 Magelang..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 33. C. Rencana Tindakan 1. Persiapan Rincian persiapan Penelitian Tindakan Kelas untuk siswa kelas IV SD Negeri Cacaban 6 Magelang ini sebagai berikut: a. Meminta izin kepada Kepala SD Negeri Cacaban 6 Magelang untuk melakukan penelitian di SD tersebut. b. Melakukan observasi pembelajaran di kelas IV untuk memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang terjadi didalam pembelajaran mengenai Matematika serta untuk dapat memperoleh gambaran mengenai karakteristik siswa kelas tersebut. c. Mengidentifikasi permasalahan yang ada didalam pembelajaran khususnya pada materi Matematika. d. Merumuskan masalah. e. Merumuskan hipotesis. f. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus. g. Mengkaji kompetensi inti, dan kompetensi dasar pada materi pokok pelajaran Matematika. h. Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, dan instrumen penelitian. i. Menyiapkan media yang dibutuhkan didalam metode yang digunakan..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 34. 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a Siklus I Siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan disetiap pertemuan beralokasi 2 x 35 menit. Berikut ini tahapan pelaksanaan tindakan secara umum: 1) Perencanaan Tindakan 1) Peneliti mengidentifikasi data awal siswa mengenai tingkat kemampuan siswa. 2) Peneliti membuat perangkat pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar, LKS, media, sumber belajar, lembar observasi, dan soal evaluasi siklus I). 2) Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan 1 (1). Siswa disiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran.. (2). Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa.. (3). Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.. (4). Guru mencatat presensi kehadiran siswa.. (5). Guru menjelaskan kesepakatan belajar.. (6). Guru mengulang materi yang telah dipelajari dipertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari hari ini. (Keterkaitan).

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35. (7). Guru menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dipelajari.. (8). Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.. (9). Siswa bertanya tentang media pembelajaran yang disiapkan guru. (Penggunaan Konteks). (10). Guru bertanya jawab tentang unsur-unsur pecahan yang diketahui siswa. (Penggunaan Konteks dan Keterkaitan). (11). Guru menjelaskan tentang unsur-unsur pecahan dengan menggunakan media puzzle pecahan. (Penggunaan Model). (12). Siswa mengamati penjelasan guru tentang unsur-unsur pecahan dengan menggunakan media puzzle pecahan. (Penggunaan Konteks). (13). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat tentang materi yang dipelajari. (Kontibusi dan Interaktivitas). (14). Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa.. (15). Guru memberikan lembar kerja kelompok dan media gambar puzzle pecahan. (Penggunaan Model). (16). Siswa secara berkelompok mendiskusikan unsur-unsur pecahan dengan menggunakan media yang sudah disediakan. (Kontribusi dan Interaktivitas).

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 36. (17). Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil dari diskusi mengenai unsur-unsur pecahan. (Kontribusi dan Interaktivitas). (18). Siswa bersama guru membahas hal yang sudah dikerjakan bersama tadi. (Kontribusi dan Interaktivitas). (19). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat tentang materi unsur-unsur pecahan. (Kontribusi dan Interaktivitas). (20). Siswa mengerjakan soal individu LKS. (Kontribusi). (21). Siswa mengumpulkan hasil mengerjakan soal LKS.. (22). Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil belajar tentang. unsur-unsur. pecahan.. (Kontribusi. dan. Interaktivitas) (23). Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari siswa.. (24). Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi setelah melakukan pembelajaran hari ini.. (25). Guru. menyampaikan. materi. yang. akan. dipelajari. dipertemuan berikutnya. (26). Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa.. (27). Guru mengucapkan salam..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 37. b) Pertemuan 2 (1). Siswa disiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran.. (2). Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa.. (3). Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.. (4). Guru mencatat presensi kehadiran siswa.. (5). Guru menjelaskan kesepakatan belajar.. (6). Guru mengulang materi yang telah dipelajari dipertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari hari ini. (Keterkaitan). (7). Guru menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dipelajari.. (8). Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.. (9). Siswa bertanya tentang media pembelajaran yang disiapkan guru. (Penggunaan Konteks). (10). Guru bertanya jawab tentang pecahan senilai yang diketahui siswa. (Penggunaan Konteks dan Keterkaitan). (11). Guru. menjelaskan. tentang. pecahan. senilai. dengan. menggunakan media puzzle pecahan dan domino pecahan senilai. (Penggunaan Model).

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 38. (12). Siswa mengamati penjelasan guru tentang pecahan senilai dengan menggunakan media puzzle pecahan dan domino pecahan senilai. (Penggunaan Model). (13). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat tentang materi yang dipelajari. (Kontribusi dan Interaktivitas). (14). Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anak.. (15). Guru memberikan media permainan domino pecahan senilai. (Penggunaan Model). (16). Siswa bermain domino pecahan senilai. (Kontribusi dan Penggunaan Model). (17). Siswa secara berkelompok maju untuk menceritakan pengalaman bermain domino pecahan senilai. (Kontribusi dan Interaktivitas). (18). Siswa bersama guru membahas hal yang sudah dipelajari bersama tadi. (Interaktivitas). (19). Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat tentang materi pecahan senilai. (Kontribusi dan Interaktivitas). (20). Siswa mengerjakan soal individu LKS. (Kontribusi). (21). Siswa mengumpulkan hasil mengerjakan soal LKS..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 39. (22). Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil belajar tentang pacahan senilai. (Kontribusi dan Interaktivitas). (23). Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari siswa.. (24). Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi setelah melakukan pembelajaran hari ini.. (25). Guru. menyampaikan. materi. yang. akan. dipelajari. dipertemuan berikutnya. (26). Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa.. (27). Guru mengucapkan salam.. 3) Observasi Observasi dilakukan peneliti dibantu oleh guru kelas dan pengamat untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Fokus dari observasi ini adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan dari masing-masing siswa. Dilanjutkan dengan pengumpulan hasil pekerjaan kelompok untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dalam memahami materi..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 40. 4) Refleksi a) Melihat proses pembelajaran, hasil tes, dan mengidentifikasi dampak dari tindakan dalam siklus sebagai upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar yang diharapkan peneliti. b) Membuat kesimpulan mengenai dampak siklus yang sudah dilakukan. c) Merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang dilakukan atas hasil yang diperoleh siklus I. b Siklus II Rencana dan pelaksanaan yang dilakukan pada siklus kedua ini hampir sama dengan siklus pertama. Berikut kegiatan dalam siklus II. 1) Perencanaan Tindakan a) Peneliti mengidentifikasi data awal siswa mengenai tingkat kemampuan siswa. b) Peneliti membuat perangkat pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar, LKS, media, sumber belajar, lembar observasi, dan soal evaluasi siklus II). 2) Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan 1 (1). Siswa disiapkan secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran.. (2). Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 41. (3). Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.. (4). Guru mencatat presensi kehadiran siswa.. (5). Guru menjelaskan kesepakatan belajar.. (6). Guru mengulang materi yang telah dipelajari dipertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari hari ini. (Keterkaitan). (7). Guru menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dipelajari.. (8). Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.. (9). Siswa bertanya tentang media pembelajaran yang disiapkan guru. (Penggunaan Konteks). (10) Guru bertanya jawab tentang mengurutkan pecahan berpenyebut sama yang diketahui siswa. (Penggunaan Konteks dan Keterkaitan) (11) Guru. menjelaskan. tentang. mengurutkan. pecahan. berpenyebut sama menggunakan media puzzle pecahan. (Penggunaan Model) (12) Siswa mengamati penjelasan guru tentang mengurutkan pecahan berpenyebut sama dengan menggunakan media puzzle pecahan. (Penggunaan Model).

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 42. (13) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat tentang materi yang dipelajari. (Kontribusi dan Interaktivitas) (14) Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anak. (15) Guru memberikan lembar kerja kelompok dan media puzzle pecahan. (Penggunaan Model) (16) Siswa secara berkelompok mendiskusikan mengurutkan pecahan berpenyebut sama dengan menggunakan media yang sudah disediakan. (Kontribusi dan Interaktivitas) (17) Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil dari diskusi mengenai mengurutkan pecahan berpenyebut sama. (Kontribusi dan Interaktivitas) (18) Siswa bersama guru membahas hal yang sudah dipelajari bersama tadi. (Kontribusi dan Interaktivitas) (19) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat tentang materi mengurutkan pecahan berpenyebut sama. (Kontribusi dan Interaktivitas) (20) Siswa mengerjakan soal individu LKS. (Kontribusi) (21) Siswa mengumpulkan hasil mengerjakan soal LKS. (22) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil belajar tentang. mengurutkan. pecahan. (Kontribusi dan Interaktivitas). berpenyebut. sama..

Gambar

Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Terdahulu
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Tindakan PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.2 di atas menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I  yang belum divalidasi oleh ahli
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

ineksi $ang secara epidemi#l#gis penting untuk rumah sakit! Sebagai tambahan pr#gram dan perencan kit! Sebagai tambahan pr#gram dan perencanaan agar sesuai aan agar sesuai

1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang di ukur pada posisi.. terlentang atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih. Pengukuran. sekurang kurangnya dua kali pemeriksaan

Menurut Houglum (2005), prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip- prinsip dasar sebagai berikut: 1) menghindari memperburuk keadaan, 2) waktu, 3) kepatuhan, 4)

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat