BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
3.6.1 Validitas
Sugiyono (2008: 352) mengemukakan bahaw validitas adalah kemampuan
suatu tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Senada dengan Sugiyono,
Arifin (2011: 246) validitas terdiri dari tiga jenis yaitu validitas muka, validitas isi
dan validitas empiris. Validitas muka adalah validitas yang menggunakan kriteria
yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka saja, artinya jika
suatu tes secara sekilas sudah dianggap baik untuk mengukur kejadian yang akan
diukur maka tes tersebut dapat dikatakan memenuhi validitas muka. Validitas isi
adalah validitas yang sering digunakan dalam pengukuran hasil belajar. Tujuan
utama dari validitas isi adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai
64
Validitas yang ketiga adalah validitas empiris, validitas empiris merupakan
validitas yang biasanya menggunakan teknik statistik yaitu analisis korelasi
karena validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dan suatu kriteria
tertentu yang menjadi tolok ukur diluar tes yang bersangkutan dan harus relevan
dengan hal yang akan diukur.
Azwar (2007: 43) berpendapat bahwa instrumen atau alat ukur yang
memiliki validitas tinggi akan mempunyai kesalahan pengukuran yang relatif
kecil, dapat dikatakan bahwa setiap subjek yang dimiliki oleh alat ukur tersebut
tidak jauh berbeda dengan skor yang sesungguhnya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ketiga jenis validitas tersebut
yaitu validitas muka, validitas isi dan validitas empiris. Validitas muka ditempuh
dengan cara memilih beberapa siswa kelas VB untuk melakukan uji coba
keterbacaan terhadap kuesioner minat yang disusun peneliti dengan memberikan
komentar atau tanggapan terhadap kuesioner tersebut yang nantinya akan
digunakan sebagai alat ukur minat belajar siswa kelas VB.
Validitas isi ditempuh dengan expert judgment. Expert judgment dilakukan
dengan cara bertanya pada ahli yang menguasi materi dalam penelitian yang
dilakukan. Validitas dengan expert judgment digunakan untuk memvalidasi
perangkat pembelajaran, sedangkan validitas yang ditempuh secara empiris
digunakan untuk mengukur instrumen soal evaluasi atau tes yang telah dibuat oleh
65
3.6.1.1 Validitas Instrumen Minat Belajar
Peneliti melakukan validasi instrumen yang digunakan untuk mengukur
minat belajar siswa berupa kisi-kisi kuesioner minat belajar siswa. Validasi
instrumen minat belajar siswa ini dilakukan dengan cara expert judgment atau
berkonsultasi dengan dosen. Kisi-kisi kuesioner minat belajar ini berdasarkan
pada indikator minat dengan 20 pernyataan. Instrument minat belajar yang berupa
kisi-kisi kuesioner ini divalidasi oleh seorang dosen yang ahli dalam bidang
psikologi. Tabel berikut ini adalah hasil validasi instrumen minat belajar siswa.
Tabel 3.9 Hasil Validasi Instrumen Minat Belajar
No. Komponen Penilaian Skor
Validator
1. Kesesuaian pernyataan dengan indikator minat 2
2. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4
3. Kejelasan pernyataan dalam kuesioner 4
4. Terdapat pernyataan positif dan pernyataan negative 4
5. Kejelasan perintah pengerjaan soal 4
Jumlah 18
Rata-rata 3,6
Berdasarkan hasil validasi dari seorang dosen ahli psikologi tersebut
peneliti mendapat masukan dari validator untuk memperbaiki indikator
ketertarikan siswa dan keterlibatan siswa. Hasil validasi ini, peneliti mengambil
skor 3 sebagai batasan dalam mengambil keputusan untuk melakukan revisi atau
tidak terhadap instrumen minat belajar. Rata-rata kuesioner yang dibuat oleh
peneliti adalah 3,6 sehingga tidak perlu direvisi sesuai dengan batasan skor yang
66
3.6.1.2 Validitas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang digunakan oleh peneliti berupa silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal
evaluasi. Perangkat pembelajaran ini divalidasi oleh tiga validator yaitu 1
validator dari dosen yang ahli pada bidang matematika dan 2 validator dari guru
yang juga biasa mengampu mata pelajaran matematika. Peneliti bersama
kelompok studi menentukan skor 3 sebagai batasan untuk tidak melakuakn revisi.
Berikut ini hasil validasi perangkat pembelajaran dari beberapa validator.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP)
Tabel 3.10 Hasil Validasi RPP
Validator Komponen Rata-rata
A B C D E F
1 4 4 3 4 4 3 3,6
2 4 3 3 4 3 4 3,5
3 4 4 4 4 4 3 3,8
Rata-rata 4 3,6 3,3 4 3,6 3,3 3,6
Berdasarkan validasi dari 3 validator yaitu dua orang guru dan satu dosen
ahli pada bidang matematika, dari 6 komponen yaitu a) kelengkapan komponen
RPP; b) kesesuian indikator dengan SK dan KD; c) kesesuaian rumusan tujuan
pembelajaran dengan indikator; d) kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD; e)
kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan dan
pendekatan pembelajaran; f) kelengkapan instrumen penilaian (soal,kunci,
67
Berdasarkan RPP yang telah disusun oleh peneliti, validator 1 memberikan
komentar bahwa penliti perlu menambahkan condition pada tujuan pembelajaran
karena dalam RPP yang disusun peneliti belum nampak condition dan juga
peneliti perlu menambahkan sumber belajar dalam RPP.
Dari komentar validator 1 peneliti memeriksa dan memperbaiki kesalahan
yang terjadi dalam penyusunan RPP. Rata-rata 6 komponen yang divalidasi oleh
validator 1 memperoleh skor rata-rata 3,7. Skor rata-rata validator 2 yaitu 3,5 dan
skor rata-rata validator 3 yaitu 3,7. Sedangkan rata-rata dari skor yang diberikan
oleh ketiga validator yaitu 3,6 dan telah mencapai skor lebih dari 3 sesuai batasan
skor yang telah ditentukan bersama kelompok studi sehingga RPP tidak perlu
direvisi.
2. Bahan Ajar
Tabel 3.11 Hasil Validasi Bahan Ajar
Validator Komponen Rata-rata
A B C D
1 4 4 3 4 3,7
2 3 4 4 3 3,5
3 4 4 3 4 3,7
Rata-rata 3,6 4 3,3 3,6 3,6
Berdasarkan tabel 3.11 bahan ajar yang disusun peneliti divalidasi oleh 3
orang validator yaitu 2 orang guru dan 1 dosen yang ahli pada bidang matematika.
Komponen penilaian bahan ajar terdiri dari 4 kompoen yaitu a) kelengkapan
68
ajar; c) kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran; d)
penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis yang baku.
Skor rata-rata dari 4 komponen yang dinilai oleh validator peneliti
mendapat skor rata-rata 3,7 dari validator 1, skor rata-rata validator 2 yaitu 3,5
dan skor rata-rata validator 3 yaitu 3,7. Sedangkan rata-rata dari skor yang
diberikan oleh ketiga validator yaitu 3,6 dan telah mencapai skor lebih dari 3
sesuai batasan skor yang telah ditentukan bersama kelompok studi sehingga bahan
ajar tidak perlu direvisi.
3. Soal Evaluasi
Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus 1
Validator Komponen Rata-rata A B C D E F G H I J K 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3,5 Rata-rata 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3,5
Berdasarkan tabel 3.12 validasi soal evaluasi siklus 1 divalidasi oleh
seorang dosen ahli pada bidang matematika. Komponen yang divalidasi ada 11
komponen, rata-rata dari komponen yang divalidasi yaitu 3,5 dan telah mencapai
skor lebih dari 3 sesuai batasan skor yang telah ditentukan bersama kelompok
69
Tabel 3.13 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus 2
Validator Komponen Rata-rata A B C D E F G H 1 4 3 4 4 2 4 2 2 3,3 Rata-rata 4 3 4 4 2 4 2 2 3,3
Berdasarkan tabel 3.13 soal evaluasi siklus 2 divalidasi oleh satu ahli yaitu
dosen yang ahli pada bidang matematika. Dari 8 komponen yang divalidasi oleh
ahli rata-rata yang diperoleh adalah 3,3 dan telah mencapai skor lebih dari 3
sesuai batasan skor yang telah ditentukan bersama kelompok studi sehingga soal
evaluasi siklus 2 tidak perlu direvisi.
3.6.1.3 Validasi Soal Evaluasi
Soal tes evaluasi yang selanjutnya akan diuji validitasnya dengan
menggunakan teknik korelasi point biserial. Menurut Surapranata (2004: 61)
teknik korelasi point biserial merupakan teknik untuk mencari korelasi antara dua
variabel dimana salah satu variabelnya berbentuk kontinum dan variabel lainnya
berbentuk diskrit murni.
Keterangan :
rbp = koefisien korelasi point biserial
Mp = mean skor yang betul dari jawaban peserta tes
Mt = mean skor total ( seluruh peserta tes)
70
SDt = standar deviasi total
p = proporsi peserta tes yang jawabannya betul
q = proporsi peserta tes yang jawabannya salah
Setelah mendapatkan r hitung selanjutnya peneliti membandingkan r
hitung dengan r tabel. r tabel untuk jumlah responden 37 siswa dengan taraf
signifikansi 5 % adalah 0,325. Item soa dapat dikatakan valid apabila r hitung
lebih besar daripada r tabel, sebaliknya jika r hitug lebih kecil dari r tabel maka
item soal tidak valid. Peneliti menggunakan program SPSS 16.0 dalam
menghitung korelasi point biserial. Berikut hasil penghitungan validitas soal
evaluasi menggunakan SPSS 16.0.
Tabel 3.14 Penghitungan Validasi Soal Evaluasi Siklus 1
No Item Nilai Korelasi (r) Nilai r tabel Kesimpulan
Item 1 0,036 * 0,325 Tidak vaid
Item 2 0,338* 0,325 Valid
Item 3 0,428** 0,325 Valid
Item 4 0,409* 0,325 Valid
Item 5 0,083 0,325 Tidak vaid
Item 6 0,597** 0,325 Valid
Item 7 0,548** 0,325 Valid
Item 8 0,405* 0,325 Valid
Item 9 0,094 0,325 Tidak vaid
Item 10 0,463** 0,325 Valid
Item 11 0,409* 0,325 Valid
Item 12 0,115 0,325 Tidak vaid
Item 13 0,345* 0,325 Valid
Item 14 0,369* 0,325 Valid
Item 15 0,015 0,325 Tidak vaid
Item 16 0,550** 0,325 Valid
Item 17 0,508** 0,325 Valid
Item 18 0,074 0,325 Tidak vaid
Item 19 0,353* 0,325 Valid
71
Berdasarkan table 3.15 dari 20 soal terdapat 14 soal yang valid yaitu soal
item 2,3,4,6,7,8,10,11,13,14,16,17,19, dan 20. Tingkat kevalidan dilambangkan
dengan asterisk (*). Nilai korelasi untuk (*) taraf signifikansi pada level 0,05
sedangkan korelasi untuk (**) menunjukkan taraf signifikansi level 0,01. Dari 14
soal yang vaid peneliti hanya akan menggunkan 10 soal sebagai soal evaluasi
yang mencakup semua indikator. Validasi soal siklus 2 juga menggunakan SPSS
16.0, berikut hasil penghitungan validasi soal evaluasi siklus 2.
Tabel 3.15 Penghitungan Validasi Soal Evaluasi Siklus 2
No Item Nilai Korelasi (r) Nilai r tabel Kesimpulan
Item 1 0,426** 0,325 Valid
Item 2 0,362* 0,325 Valid
Item 3 0,247 0,325 Tidak vaid
Item 4 0,430** 0,325 Valid
Item 5 0,338* 0,325 Valid
Item 6 0,401* 0,325 Valid
Item 7 0,491** 0,325 Valid
Item 8 0,147 0,325 Tidak vaid
Item 9 0,443** 0,325 Valid
Item 10 0,147 0,325 Tidak vaid
Item 11 0,375* 0,325 Valid Item 12 0,467** 0,325 Valid Item 13 0,521** 0,325 Valid Item 14 0,346* 0,325 Valid Item 15 0,556** 0,325 Valid Item 16 0.538** 0,325 Valid Item 17 0,491** 0,325 Valid Item 18 0,383* 0,325 Valid Item 19 0,423** 0,325 Valid Item 20 0,399* 0,325 Valid
Berdasarkan hasil validasi soal evaluasi siklus 2 pada table 3.16 dari 20
soal terdapat 17 soal yang valid yaitu soal item 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14,
72
r
tt=
Nilai korelasi untuk (*) taraf signifikansi pada level 0,05 sedangkan korelasi
untuk (**) menunjukkan taraf signifikansi level 0,01. Dari 17 soal yang valid
peneliti hanya akan menggunakan 10 soal sebagai soal evaluasi yang mencakup
semua indikator.