• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Metode Penelitian

3.7 Validitas, reabilitas, dan IK Soal

3.7.1 Validitas

Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi. Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran dengan tujuan kriteria belajar siswa (Purwanto, 2009: 137). Validitas merupakan

derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2011: 361). Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur (Purwanto, 2009: 137-138). Uji validitas terhadap intrumen tes yaitu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut dapat menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukuroleh tes tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 jenis validitas menurut (Supratiknya, 2012: 29-33), yaitu:

3.7.1.1 Validitas Isi

Validitas isi adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sesuai yang dimaksud . Sebuah tes dinyatakan memiliki validitas isi yang baik jika item-item dalam tes tersebut mewakili secara memadai aspek-aspek yang penting yang terkait dengan materi pelajaran. Pengujian validitas isi dilakukan oleh validator yang ahli dalam bidangnya atau berkompeten. Validitas isi digunakan oleh peneliti untuk seluruh instrumen pembelajaran dan penelitian. Instrumen pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi. Instrumen penelitian minat berupa pedoman wawancara dan lembar kuisioner. Kriteria untuk penskoran pada instrumen dapat dilihat pada tabel dibawah.

Validitas isi digunakan oleh beberapa validator ahli dalam memvalidasi Instrumen pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi, serta instrumen penelitian berupa lembar kuisioner. Instrumen

pembelajaran divalidasi oleh validator ahli yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3.

1. Validasi Silabus

Validasi silabus dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 5 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan Komponen-komponen silabus; 2) kesesuaian SK, KD, dan indikator; 3) kesesuaian pemilihan metode pembelajaran; 4) penggunaan bahasa dan tata tulis baku; 5) kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Hasil validasi silabus dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6 Hasil Validasi Silabus

Validator Komponen Rata-rata

1 2 3 4 5

1 5 4 4 4 4 4,2

2 4 2 4 4 4 3,6

3 4 4 4 4 4 4

Rata-rata keseluruhan 3,93

BerdasarkanTabel 3.6 hasil dari validasi silabus diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,2: dari validator 2 adalah 3,6; dari validator 3 adalah 4. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,93. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan silabus sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen silabus.

2. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penialain pada RPP dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) perumusan indikator keberhasilan belajar; 2) pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran; 3) pemilihan sumber belajar/metode pembelajaran; 4) kegiatan pembelajaran; 5) penilaian hasil belajar; 6) penggunaan bahasa tulis. Hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Validator Komponen Rata-rata

1 2 3 4 5 6

1 4.33 4,25 4 4,67 4 4,25 4,25

2 3,33 3,75 4,33 3,33 4 3,5 3,71

3 3,33 3,75 4,33 4 3,33 3,5 3,71

Rata-rata keseluruhan 3,89

Berdasarkan tabel 3.7 hasil dari validasi RPP diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,25; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan RPP sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 jadi peneliti tidak melakukan revisi dan validator I

memberikan komentar untuk memperbaiki rubrik penilaian maka peneliti melakukan perbaikan pada instrumen rubrik penilaian RPP.

3.Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penilaian lembar kerja siswa (LKS) dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 7 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan unsur LKS; 2) kesesuaian indikator/tujuan pembelajaran dengan LKS; 3) rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa; 4) LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar; 5) LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar; 6) tampilan LKS menarik dan indah; 7) penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi LKS dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8 Hasil Validasi LKS

Validator Komponen Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7

1 5 5 4 4 4 4 4 4,29

2 4 4 4 4 2 4 4 3,71

3 4 2 4 4 4 4 4 3,71

Rata-rata keseluruhan 3,9

Berdasarkan tabel 3.8 hasil dari validasi LKS diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,29; dari validator 2 adalah 3,71; dari validator 3 adalah 3,71. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,9. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan LKS sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang

diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen LKS.

4. Validasi Materi Ajar

Penilaian materi ajar dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 6 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai; 2) kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik; 3) materi ajar cakupannya luas;dan memadai 4) pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik; 5) kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar; 6) penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi materi ajar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.9 Hasil Validasi Materi Ajar

Validator Komponen Rata-rata

1 2 3 4 5 6

1 5 4 4 4 5 4 4,33

2 4 4 2 4 4 4 3,67

3 4 4 4 2 4 4 3,67

Rata-rata keseluruhan 3,89

Berdasarkan tabel 3.9 hasil dari validasi materi ajar diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,33; dari validator 2 adalah 3,67; dari validator 3 adalah 3,67. Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,89. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan materi ajar sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang

diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen materi ajar.

5. Validasi Soal Evaluasi

Penilaian soal evaluasi dilakukan oleh tiga validator, yaitu dosen ahli sebagai validator 1, kepala sekolah sebagai validator 2, guru kelas II sebagai validator 3. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 8 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kesesuaian indikator dengan butir soal; 2) kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan; 3) bahasa jelas, baku, dan sederhana; 4) keluasan cakupan soal; 5) pilihan jawaban tidak mengandung ambiguitas; 6) urutan alternatif jawaban logis; 7) soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya; 8) pertanyaan mengandung kunci jawaban. Hasil validasi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10 Hasil Validasi Soal Evaluasi

Validator Komponen Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8

1 5 4 4 4 5 5 4 5 4,5

2 4 4 4 4 4 2 4 4 3,75

3 2 4 4 4 4 2 4 4 3,5

Rata-rata keseluruhan 3,92

Tabel 3.10 hasil dari validasi soal evaluasi diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh validator yaitu rata-rata nilai yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,5; dari validator 2 adalah 3,75; dari validator 3 adalah 3,5.Rata-rata keseluruhan hasil penilaian silabus yang diperoleh peneliti dari tiga validator yaitu adalah 3,92. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai

rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan soal evaluasi sudah dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata keseluruhan diatas 3 dan validator tidak memberikan komentar maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan pada instrumen soal evaluasi.

6. Validasi Kuisioner

Penilaian kuisioner dilakukan oleh satu validator yaitu dosen ahli di bidang psikologi sebagai validator 1. Aspek yang dinilai pada validitas silabus terdiri dari 5 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah; 1) kelengkapan lembar kuisioner; 2) kesesuaian antara indikator dengan deskripsi; 3) kalimat tidak bermakna ganda; 4) Kualitas perilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan minat; 5) penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Kriteria instrumen disepakati oleh dosen ahli dan peneliti. Kriteria intrumen kuisioner dan hasil validasi kuisioner dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11 Hasil Validasi Kuisioner

Validator Komponen Rata-rata 1 2 3 4 5

1 3 3 3 4 3 3,2

Tabel 3.11 hasil dari validasi kuisioner diperoleh nilai dari validator ahli dengan nilai rata-rata yaitu 3,2. Peneliti dan kelompok studi bersepakat menentukan target nilai rata-rata 3. Nilai 3 menunjukkan kuisioner sudah

dianggap cukup layak digunakan dalam penelitian ini. Jika hasil rata-rata yang diberikan validator mendapatkan kurang dari 3 maka perlu dilakukan revisi, namun jika hasil rata rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Nilai rata-rata diatas 3 dan peneliti mendapat masukan untuk lebih memperhatikan penggunaan kalimat negatif, maka peneliti akan melakukan revisi pada kalimat negatif pada lembar kuisioner.

3.7.1.2 Validitas Konstruk

Validitas konstruk adalah validitas yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu konstruk tertentu berupa kemampuan kognitif. Sebuah tes dinyatakan memiliki validitas konstruk yang baik jika tes terbukti memiliki hasil yang sejalan dengan imajinasi masyarakat luas yang dapat dinalar. Peneliti melakukan validitas konstruk secara empiris karena data yang didapat dari data lapangan. Validitas ini digunakan untuk instrumen pembelajaran, yaitu soal evaluasi.

Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi pada siswa kelas 3 di salah satu Sekolah Dasar Negeri di daerah Kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono (2011: 613), nilai produck moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5%. Untuk r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus I dengan jumlah siswa 45 adalah 0,294. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 20. Soal dikatakan valid bila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Hasil validasi SPSS 20 untuk soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.12 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus I No r tabel r hitung Keterangan Tindak Lanjut

1 0,294 0,101 Tidak Valid Tidak digunakan 2 0,294 0,400** Valid Digunakan soal no. 1 3 0,294 0,148 Tidak Valid Tidak digunakan 4 0,294 0,252 Tidak Valid Tidak digunakan 5 0,294 0,139 Tidak Valid Tidak digunakan 6 0,294 0,456** Valid Digunakan soal no. 2 7 0,294 0,454** Valid Digunakan soal no. 3 8 0,294 0,101 Tidak Valid Tidak digunakan 9 0,294 0,441** Valid Digunakan soal no. 4 10 0,294 0,375* Valid Tidak digunakan 11 0,294 0,399** Valid Digunakan soal no. 5 12 0,294 0,260 Tidak Valid Tidak digunakan 13 0,294 0,093 Tidak Valid Tidak digunakan 14 0,294 0,330* Valid Digunakan soal no. 6 15 0,294 0,139 Tidak Valid Tidak digunakan 16 0,294 0,310* Valid Tidak digunakan 17 0,294 0,328* Valid Digunakan soal no. 7 18 0,294 0,341* Valid Digunakan soal no. 8 19 0,294 0,285 Tidak Valid Tidak digunakan 20 0,294 0,202 Tidak Valid Tidak digunakan 21 0,294 0,481** Valid Digunakan soal no. 9 22 0,294 0,409** Valid Digunakan soal no. 10 23 0,294 0,546** Valid Digunakan soal no. 11 24 0,294 0,651** Valid Digunakan soal no. 12 25 0,294 0,189 Tidak Valid Tidak digunakan 26 0,294 0,319* Valid Digunakan soal no. 13 27 0,294 0,218 Tidak Valid Tidak digunakan 28 0,294 0,627** Valid Digunakan soal no. 14 29 0,294 0,559** Valid Digunakan soal no. 15 30 0,294 0,684** Valid Tidak digunakan

Dari data tabel 3.12 uji validitas menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus I. Peneliti menggunakan program SPSS 20 untuk menghitungnya. Pada SPSS 20 terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik (*). Simbol asterik satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan pada simbol asterik (**) soal tersebut valid namun pada taraf signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 18 soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus I peneliti mengambil 15 soal saja dari 18 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili komponen indikator materi siklus I dan dalam penilaian akhir agar dapat diperoleh nilai angka bulat.

Setelah uji validasi soal evaluasi siklus I, peneliti kemudian melakukan uji validasi soal evaluasi siklus II. Peneliti melakukan uji soal di salah satu sekolah dasar negeri di kabupaten Sleman. Menurut Sugiyono (2011: 613), nilai produck moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5%. Untuk r tabel pada uji validitas soal evaluasi siklus II dengan jumlah siswa 44 adalah 0,297. Sedangkan r hitung diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS 20. Soal dikatakan valid bila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Berikut hasil dari uji validasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.13 Hasil Validasi SPSS Soal Evaluasi Siklus II No r table r hitung Keterangan Tindak Lanjut

1 0,297 0,494** Valid Digunakan soal no. 1 2 0,297 0,182 Tidak Valid Tidak digunakan 3 0,297 0,334* Valid Tidak digunakan 4 0,297 0,161 Tidak Valid Tidak digunakan 5 0,297 0,025 Tidak Valid Tidak digunakan 6 0,297 0,349* Valid Digunakan soal no. 2 7 0,297 0,153 Tidak Valid Tidak digunakan 8 0,297 0,170 Tidak Valid Tidak digunakan 9 0,297 0,069 Tidak Valid Tidak digunakan 10 0,297 0,474** Valid Digunakan soal no. 3 11 0,297 0,489** Valid Digunakan soal no. 4 12 0,297 0,289 Tidak Valid Tidak digunakan 13 0,297 0,426** Valid Tidak digunakan 14 0,297 0,429** Valid Digunakan soal no. 5 15 0,297 0,581** Valid Digunakan soal no. 6 16 0,297 0,552** Valid Tidak digunakan 17 0,297 0,567** Valid Digunakan soal no. 7 18 0,297 0,552** Valid Digunakan soal no. 8 19 0,297 0,543** Valid Tidak digunakan 20 0,297 0,564** Valid Digunakan soal no. 9 21 0,297 0,178 Tidak Valid Tidak digunakan 22 0,297 0,415** Valid Digunakan soal no. 10 23 0,297 0,413** Valid Tidak digunakan 24 0,297 0,522** Valid Digunakan soal no. 11 25 0,297 0,551** Valid Digunakan soal no. 12 26 0,297 0,311* Valid Tidak digunakan 27 0,297 0,408** Valid Digunakan soal no. 13 28 0,297 0,267 Tidak Valid Tidak digunakan 29 0,297 0,538** Valid Digunakan soal no. 14 30 0,297 0,543** Valid Digunakan soal no. 15

Berdasarkan data tabel 3.13 uji validitas menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus II. Peneliti menggunakan program SPSS 20 untuk menghitungnya. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal

tersebut valid atau tidak. Tanda tersebut dinamakan simbol asterik (*). Simbol asterik satu (*) menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan pada simbol asterik (**) soal tersebut valid namun pada taraf signifikansi 0,01. Diketahui dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 21 soal yang bernilai valid. Soal untuk uji evaluasi siklus II peneliti mengambil 15 soal saja dari 21 soal yang valid karena 15 soal tersebut sudah mewakili komponen indikator materi siklus II dan dalam penilaian akhir agar dapat diperoleh nilai angka bulat.

Dokumen terkait