• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamat penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent variabel)

Variabel bebas disebut juga variabel stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.55

53

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 131.

54

Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM Press, 2004), hlm. 17

55

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010), hlm.110

30

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Kecerdasan logika matematika peserta didik MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012 (X). Dengan indikator sebagai berikut:

a. Peserta didik dapat melakukan perhitungan matematika sederhana. b. Peserta didik dapat menentukan bilangan dalam deret matematika. c. Peserta didik dapat menyelesaikan soal cerita logika-matematika yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

d. Peserta didik dapat menyelesaikan soal geometri. 2. Variabel terikat (dependent variabel)

Variabel terikat disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.56

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012 (Y).

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Menjumlahkan vektor dengan menggunakan metode grafis. b. Menjumlahkan vektor dengan menggunakan metode analitis. c. Menentukan besar sudut apit dua buah vektor.

d. Menguraikan vektor dalam koordinat cartesius.

e. Menjumlahkan vektor dengan menggunakan metode uraian. E. Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu: a. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.57 Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

56

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm.86

57

31

majalah, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi data tentang jumlah siswa keseluruhan sebagai populasi penelitian dan mengetahui keadaan lingkungan sekolah.

b. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.58 Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan logis-matematis adalah soal pilihan ganda yang diambil dari

buku β€œKiat-kiat dan Latihan-latihan Lengkap Psikotes Khusus Angka dan

Matematika” karya Dwi Sunar Prasetyono dan soal yang peneliti susun

sendiri. Sedangkan tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor adalah soal uraian. Kedua bentuk soal tes ini sebelumnya diuji dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. F. Analisis Data Penelitian

Dalam analisis ini penulis akan mendeskripsikan pengaruh kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah pada materi operasi vektor mata pelajaran fisika di MAN Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012.

Untuk menganalisis data yang telah ada, diperlukan adanya analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes a. Validitas

Agar diperoleh data yang valid, maka instrumen untuk mengevaluasi juga harus mempunyai validitas tinggi. Peneliti menggunakan validitas butir soal atau validitas item. Validitas item adalah sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang

58

32

besar terhadap skor total. Untuk mendapatkan validitas butir soal atau validitas item baik pilihan ganda maupun uraian menggunakan rumus korelasi produk moment, rumus yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

x y

r = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y N = Jumlah subyek

X = Skor tiap butir soal

Y = Skor total yang benar dari tiap subyek

Interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah59 b. Reliabilitas

Reliabilitas dalam uji instrumen digunakan bertujuan agar instrumen yang digunakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Peneliti menggunakan rumus K–R 20, dengan rumus:60

π‘Ÿ

11

=

𝑛 π‘›βˆ’1

𝑆2βˆ’π‘†Ξ£2π‘π‘ž dengan s2 = varians total

 

N N x x s 2 2 2

οƒ₯

οƒ₯

ο€­ ο€½ 59

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.75.

60

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, hlm. 100 – 101. } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 ο€­   ο€­     ο€­  ο€½ N N N rxy

33 Keterangan:

π‘Ÿ11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

𝑝 = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

π‘ž = Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1 –p)

Ξ£π‘π‘ž = Jumlah hasil perkalian antara p dan q 𝑛 = Banyaknya item

𝑆 = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalalah akar varians) π‘₯2 = Jumlah skor total kuadrat

π‘₯ 2 = Kuadrat dari jumlah skor 𝑁 = Jumlah peserta

Untuk menguji reliabilitas soal uraian digunakan rumus Alpha sebagai berikut.

π‘Ÿ

11

=

𝑛 π‘›βˆ’1

1βˆ’

πœŽπ‘–2 πœŽπ‘‘2 dengan

 

N N x x 2 2 2 ο€­ ο€½

οƒ₯

 Keterangan: 11

r = reliabilitas yang dicari

οƒ₯

2

i

 = jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t

 = varians total61

Setelah didapat harga r11, harga r11 dibandingkan dengan harga rtabel. Jika rhitung > rtabel maka item tes yang diujicobakan reliabel.62

61

Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 2, hlm 97-106.

62

Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Implementasi Kurikulum., hlm 109.

34 c. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Rumus untuk mengetahui indeks kesukaran adalah:63

𝑃= 𝐽𝑆𝐡

Keterangan:

𝑃 = Indeks kesukaran

𝐡 = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar 𝐽𝑆 = Jumlah seluruh peserta tes

Tingkat kesukaran soal untuk soal uraian dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

P = Tingkat kesukaran soal

π‘₯ = Banyaknya peserta didik yang menjawab benar

m

S = Skor maksimum

N = Jumlah seluruh peserta tes

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar soal dengan P = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang soal dengan P = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah64 d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah), rumus menentukan indeks diskriminasi adalah:

63

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, hlm. 208.

64

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, hlm. 210.

m S N x P .

οƒ₯

ο€½

35 Keterangan:

𝐽 = Jumlah peserta tes

𝐽𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐡 = Banyaknya peserta kelompok bawah

𝐡𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

𝐡𝐡 = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar 𝑃𝐴 =𝐡𝐴

𝐽𝐴 = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

𝑃𝐡 = 𝐡𝐡𝐽

𝐡 = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Daya Pembeda soal untuk soal uraian dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: D ο€½PA ο€­PB dengan



A m



A S n A P οƒ— ο€½

οƒ₯

dan B



B m



S n B P οƒ— ο€½

οƒ₯

Keterangan:

D = Indeks daya pembeda

οƒ₯

A = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas

οƒ₯

B = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok

bawah

m

S = Skor maksimum tiap soal

A

n = Jumlah peserta tes kelompok atas

B

n = Jumlah peserta tes kelompok bawah

Dengan nA ο€½nB = 27% x N, N adalah jumlah peserta tes.

B A B B A A

P P

J

B

J

B

D ο€½ ο€­ ο€½ ο€­

36 Klasifikasi daya pembeda: D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory) D : 0,40 – 0,70 : baik (good)

D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)

D : negative, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negative sebaiknya dibuang saja.65

2. Analisis uji hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu dengan cara mengadakan perhitungan lebih lanjut hasil total dari scoring (penilaian) untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus uji t untuk sampel bebas (independen).

a. Analisis regresi linier sederhana

Analisis regresi linier sederhana dicari dengan rumus: π‘Œ=π‘Ž+𝑏𝑋

Dengan:

π‘Œ= Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. π‘Ž = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).

𝑏= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

𝑋= Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.66 Nilai π‘Ž dapat dicari dengan persamaan:

π‘Ž =

Ξ£π‘Œπ‘– Ξ£ 𝑋𝑖2 βˆ’ Σ𝑋𝑖 Ξ£π‘‹π‘–π‘Œπ‘– 𝑛Σ𝑋𝑖2βˆ’ Σ𝑋𝑖 2

65

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, hlm. 211 – 218.

66

37

Dan nilai b dapat dicari dengan persamaan:

𝑏 =

π‘›Ξ£π‘‹π‘–π‘Œπ‘–βˆ’ Σ𝑋2 Ξ£π‘Œπ‘–

𝑛Σ𝑋𝑖2βˆ’ Σ𝑋𝑖 2

Sedangkan untuk varian regresinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Daftar Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear Sederhana Sumber Variasi Db JK RK Freg Regresi 1 ( π‘₯𝑦)2 π‘₯2 π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘” π‘‘π‘π‘Ÿπ‘’π‘” π‘…πΎπ‘Ÿπ‘’π‘”π‘…πΎπ‘Ÿπ‘’π‘  Residu N – 2 𝑦2βˆ’ ( π‘₯𝑦)2 π‘₯2 π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘‘π‘π‘Ÿπ‘’π‘  - Total N - 1 𝑦2 - - Keterangan:

Freg = harga Fregresi

RKreg = rerata kuadrat garis regresi RK res = rerata kuadrat garis residu

Langkah selanjutnya, membuat interpretasi lebih lanjut, yaitu untuk mengetes signifikansi dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan Freg dengan nilai (Ftabel 5% atau 1%) dengan kemungkinan sebagai berikut:

1. Apabila Freg > dari Ftabel 1% dan Ftabel 5%, maka signifikan berarti hipotesis diterima.

2. Apabila Freg < dari Ftabel 1% dan Ftabel 5%, maka non signifikan berarti hipotesis ditolak.

38

b. Mencari korelasi antara variabel X dan variabel Y

Dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan nilai simpangan: π‘Ÿπ‘₯𝑦 = π‘₯𝑦 π‘₯2 ( 𝑦2) Dengan pengertian: π‘₯= 𝑋 βˆ’ 𝑋 𝑦= π‘Œ βˆ’ π‘Œ

𝑋 = skor rata-rata dari X π‘Œ = skor rata-rata dari Y 67

c. Menguji korelasi antara variabel X dan variabel Y

Untuk menguji korelasi antara variabel X dan variabel Y dapat melalui uji t (t-test)yaitu dengan rumus:

π‘‘β„Ž = π‘Ÿ2 𝑁 βˆ’1 1βˆ’ π‘Ÿ2

dengan d.b = N – 268

Setelah diadakan uji hipotesis melalui thitung sebagaimana di atas maka hasil yang diperoleh kemudian dikonsultasikan pada ttabel. Jika thitung (th) > ttabel (tt) maka korelasi antara variabel X dan variabel Y signifikan, dan jika thitung (th) < ttabel (tt) maka korelasi antara variabel X dan variabel Y nonsignifikan.

d. Mencari besarnya pengaruh variabel X terhadap Y

Adapun proporsi varian Y yang dipengaruhi oleh X dapat dihitung sebagai berikut:

𝑅2 = π‘₯𝑦 2

π‘₯2 𝑦2

dan besarnya pengaruh variabel X terhadap Y atau koefisien korelasi determinasinya yaitu R2 x 100%.

67

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 170.

68

39 BAB IV

Dokumen terkait