• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3.4. Peningkatan Daya Saing Daerah

2.3.4.1. Variabel 1 : Kebijakan Daerah

Pada Variabel 1 – Kebijakan Daerah – terdapat 3 (tiga) indikator, yaitu: 1) Perda Tata Ruang; 2) Produk Hukum Daerah (Perda, Peraturan/Keputusan Kepala Daerah) yang Memberikan Perlindungan Lingkungan Hidup; dan 3) Produk Hukum Daerah yang

Memberikan Insentif dan/atau Kemudahan Kepada Investor untuk

Keringanan/Penghapusan Biaya Pajak dan Retribusi Daerah (yang Tertera dalam Perda, Peraturan/Keputusan Kepala Daerah). Secara rinci, penjelasan terhadap indikator-indikator tersebut diuraikan berikut ini.

Jumlah Bayi Lahir Yang Mempunyai Akte Kelahiran x 100 Jumlah Keseluruhan Bayi Lahir

2.3.4.1.1. Perda Tata Ruang Definisi

Peraturan Daerah (Perda) Tata Ruang adalah dasar hukum pengaturan tata ruang daerah yang dikeluarkan/disahkan oleh pemerintahan daerah dalam rangka penataan ruang wilayah (provinsi/kabupaten/kota), sehingga mampu memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dalam pengembangan wilayah.

Perda penataan ruang merupakan landasan hukum (legal instrument) untuk mewujudkan tujuan pengembangan wilayah dan tujuan-tujuan pembangunan.

Dalam rangka mewujudkan konsep pengembangan wilayah yang di dalamnya memuat tujuan dan sasaran yang bersifat kewilayahan di Indonesia, maka ditempuh upaya penataan ruang yang terdiri dari 3 (tiga) proses utama yang saling berkaitan satu dengan lainnya, yakni :

a) proses perencanaan tata ruang wilayah, yang menghasilkan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Di samping sebagai “guidance of future actions” RTRW pada dasarnya merupakan bentuk intervensi yang dilakukan agar interaksi manusia/makhluk hidup dengan lingkungannya dapat berjalan serasi, selaras, seimbang untuk tercapainya kesejahteraan manusia/makhluk hidup serta kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan (development sustainability).

b) proses pemanfaatan ruang, yang merupakan wujud operasionalisasi rencana tata ruang atau pelaksanaan pembangunan itu sendiri,

c) proses pengendalian pemanfaatan ruang yang terdiri atas mekanisme perizinan dan penertiban terhadap pelaksanaan pembangunan agar tetap sesuai dengan RTRW dan tujuan penataan ruang wilayahnya.

Landasan hukum bagi penataan ruang di Indonesia telah ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992. Berdasarkan Pasal 3 UU No. 24 Tahun 1992, termuat tujuan penataan ruang, yakni terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan budidaya, sedangkan sasaran penataan ruang adalah :

a) terwujudnya kehidupan bangsa yang cerdas, berbudi luhur, dan sejahtera;

b) terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia;

c) terwujudnya keseimbangan kepentingan antara kesejahteraan dan keamanan;

d) termanfaatkannya sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdayaguna, berhasil guna dan tepat guna untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia; serta

e) terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan tercegah serta tertanggulanginya dampak negatif terhadap lingkungan.

Kegunaan

Keberadaan Perda Tata Ruang akan sangat membantu dalam proses penyiapan rencana pengembangan wilayah berupa Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional atau RTRWN, RTR Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kabupaten dan Kota. Selain itu, keberadaan Perda Tata Ruang bermanfaat untuk pengembangan sistem permukiman dan sebagai rencana pengembangan (spatial development plan) untuk kawasan-kawasan fungsional yang memiliki nilai strategis.

Dalam konteks penataan ruang, RTRW Provinsi merupakan perencanaan makro strategis jangka menengah dengan horizon waktu 15 (lima belas) tahun pada skala ketelitian 1 : 250.000. Sementara, RTRW Kabupaten dan Kota merupakan perencanaan mikro operasional jangka menengah (5-10 tahun) dengan skala ketelitian 1 : 100.000 hingga 1:20.000, yang kemudian diikuti dengan rencana-rencana rinci yang bersifat mikro-operasional jangka pendek dengan skala ketelitian di bawah 1:5.000.

Cara Menghitung

Sumber Data

Elemen data tersebut dapat diperoleh dari SKPD yang menangani produk-produk hukum, penataan ruang, dan BAPPEDA.

2.3.4.1.2. Produk Hukum Daerah (Perda, Peraturan/Keputusan Kepala Daerah) yang Memberikan Perlindungan Lingkungan Hidup

Definisi

Produk Hukum Daerah yang Memberikan Perlindungan Lingkungan Hidup adalah keberadaan perda, peraturan/keputusan kepala daerah, renstra, program, dan/atau kegiatan yang ditetapkan pemerintah daerah dalam rangka menumbuhkan kesadaran bersama tentang kondisi lingkungan dan sumber daya alam yang semakin buruk. Perda perlindungan lingkungan ini pada akhirnya akan mendesak seluruh pemerintahan daerah untuk segera merubah paradigma pembangunannya, dari ekonomi-konvensional menjadi ekonomi-ekologis.

Pembangunan lingkungan hidup diarahkan untuk:

1. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;

2. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup di tingkat nasional dan daerah;

3. Meningkatkan upaya harmonisasi pengembangan hukum lingkungan dan penegakannya secara konsisten terhadap pencemar lingkungan;

4. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan;

5. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat musiman dan bencana;

6. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol-sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup; dan 7. Meningkatkan penyebaran data dan informasi lingkungan, termasuk informasi wilayah-wilayah rentan dan rawan bencana lingkungan dan informasi kewaspadaan dini terhadap bencana.

Kegunaan

Perda terkait “Perlindungan Lingkungan Hidup” sangat bermanfaat sebagai sarana pengawasan yang mampu memaksa para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pemanfaatan lingkungan dan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan

(life support system).

Kehadiran Perda “Perlindungan Lingkungan” juga berguna untuk memberikan penguatan sebagai upaya pengarusutamaan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan pengembangan hukum lingkungan di daerah. Karena, hingga saat ini, kelestarian lingkungan dan keberadaan sumber daya alam sangat berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional, dan masih akan diandalkan dalam jangka menengah.

Cara Menghitung

Sebutkan Nama/Judul, Nomor, dan Tanggal Perda, Peraturan/Keputusan Kepala Daerah, Renstra, Program, dan/atau Kegiatan yang mendukung perlindungan lingkungan.

Sumber Data

Elemen data tersebut dapat diperoleh dari SKPD yang menangani produk-produk hukum, BAPEDALDA, dan/atau BAPPEDA.

2.3.4.1.3. Produk Hukum Daerah yang Memberikan Insentif dan/atau Kemudahan Kepada Investor untuk Keringanan/Penghapusan Biaya Pajak dan Retribusi Daerah (yang Tertera dalam Perda, Peraturan/Keputusan Kepala Daerah)

Definisi

Produk Hukum Daerah yang Memberikan Insentif dan/atau Kemudahan Kepada Investor untuk Keringanan/Penghapusan Biaya Pajak dan Retribusi Daerah adalah perda, peraturan/keputusan kepala daerah yang ditetapkan pemerintah daerah untuk menggairahkan iklim investasi, sehingga banyak investor yang berinvestasi di daerah. Kegunaan

Produk hukum pemberian insentif ini bermanfaat untuk meningkatkan nilai dan realisasi investasi di daerah, meningkatkan produksi dan memperluas pasar lokal melalui penambahan permintaan dalam negeri yang berimplikasi pada berkurangnya produk impor.

Selain itu, kebijakan keringanan/penghapusan biaya pajak dan retribusi daerah yang diberikan kepada investor akan berimplikasi pada penyediaan lapangan kerja, peningkatan produksi dan peningkatan daya beli masyarakat, sehingga pasar dalam negeri mampu menyerap produksi industri nasional.

Cara Menghitung

Sebutkan Nama/Judul, Nomor dan Tanggal Perda, Peraturan/Keputusan Kepala Daerah yang mendukung pemberian insentif dan/atau kemudahan kepada investor untuk keringanan/penghapusan biaya pajak dan retribusi daerah.

Sumber Data

Elemen data tersebut dapat diperoleh dari SKPD yang menangani produk-produk hukum, penanganan investasi, dan BAPPEDA.

Dokumen terkait