• Tidak ada hasil yang ditemukan

36

Dukungan pemerintah berperan penting bagi petani muda dalam menjalankan kegiatan usahataninya. Adanya dukungan pemerintah juga dapat menetukan minat pemuda tani pada usaha pertanian, karena dengan adanya dukungan pemerintah ini, pemuda tani merasa diakui keberadaanya sehingga dapat menjadi hal pendorong meningkatkan ketertarikan pemuda pada ussaha pertanian. Hal ini sejalan dengan pendapat Virianita R et.al (2019) yang menyimpulkan bahwa dukungan pemerintah dalam sistem pertanian berkelanjutan sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting, terutama dalam hal ketersediaan modal usaha, kelancaran pemasaran (terjual dengan harga layak), jaminan harga pasar ushatani, ketersediaan sarana dan prasarana serta transportasi.

Ketersedian sumber daya alam, sumber daya manusia, permodalan serta dukungan program dari pemerintah perlu ditingkatakan yang bertujuan untuk menarik minat pemuda dalam melakukan kegiatan usaha tani. Menurut Effendy et.al (2020a) mengungkapakan bahwa kebijakan pemerintah memiliki pengaruh yang sangat besar, karena jika kebijakan pemerintah yang dikeluarkan menguntungkan petani maka petani akan senantiasa mengikuti arahan yang ada tetapi jika dianggap tidak menguntungkan petani akan bersikap acuh tak acuh.

Deskripsi Variabel Minat Pemuda Tani

Minat pemuda tani dalam penelitian ini diukur dengan tiga indikator yang meliputi kesenangan, ketertarikan dan keterlibatan hasil analisis dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Variabel minat pemuda tani Sumber: data primer diolah penulis 2022

Kesenangan Ketertarikan Keterlibatan Rata- rata Rendah

(13,3%)

Rendah (20,0%)

Rendah (6,7%)

Rendah (13,3%) Sedang

(73,3%)

Sedang (51,1%)

Sedang (75,6%)

Sedang (66,7%)

Tinggi (13,3%)

Tinggi

(28,9%) Tinggi

(17,8%) Tinggi (20,0%)

37

Berdasarkan gambar 8 dapat diketahui bahwa sebayak 33 orang responden atau (73,3%) menilai indikator kesenangan berada pada kategori sedang. Hal ini dikarenakan mayoritas pemuda tani merasa cukup senang dengan profesinya sebagai penerus pelaku pertanian keluaraga yang secara tidak langsung turun temurun dalam menjalankan dan melanjutkan usaha tani khususnya bawang merah, yang menjadi spesifik lokalita atau komoditas unggulan usahatani di Kecamatan Bayongbong.

Pada indikator ketertarikan menunjukan bahwa sebanyak 23 orang responden (51,1%) menilai berada pada kategori sedang. Hal ini disebabkan pemuda berminat pada usahatani karena tertarik dengan program – program yang diadakan oleh pemerintah.

Selanjutnya pada indikator keterlibatan menunjukan bahwa sebanyak 34 orang responden (75,6%) menilai berada pada kategori sedang. Hal ini disebabkan pemuda berminat pada usahatani bawang merah karena keterlibatanya dalam menjalankan usaha tani sendiri atau melanjutkan usahatani keluarga.

Hasil analisis deskriptif tersebut menunjukan bahwa tingkat minat pemuda tani berada pada kategori sedang dengan rata-rata presentase sebesar (66,7%).

Oleh karena itu, minat pemuda tani pada usahatani bawang merah ramah lingkungan perlu ditingkatakan dengan melibatkan pemuda dalam kegiatan di bidang pertanian. Sejalan dengan hasil penelitian Maryani A et.al (2021) mengungkapkan bahwa keterlibatan petani muda, baik laki-laki maupun perempuan dalam kelompok tani telah menumbuhkan minat, kesenangan dan kebanggan dalam berusaha tani.

Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian analisis regresi linier berganda dilakukan setelah melakukan uji asumsi klasik. Hasil uji asumsi klasik dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : a) Uji normalitas, berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov diketahui nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05, artinya bahwa data berdistribusi normal.b) Uji multikolinearitas menunjukan bahwa variabel karakteristik individu (X1) dan faktor eksternal (X2) memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, 00 artinya bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas. c). Uji Heteroskedastisitas,

38

berdasarkan gambar scatterplot menunjukan bahwa titik – titik yang berada pada gambar menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas, serta titik – titik meyebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu y, artinya bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. d) Uji Aoutokorelasi, berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai du (1.957) < durbin waston (2.000) < 4 – du ( 2.043), artinya nilai durbin waston terletak antara nilai du sampai dengan 4 – du maka dapat disimpulkan tidak ada gejala autokorelasi. Adapun hasil uji asumsi klasik terlampir pada lampiran 5.

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemuda tani pada usaha tani bawang merah ramah lingkungan menggunakan analisi regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 26. Hasil analisis uji regresi linier berganda tersaji pada tabel 6.

Tabel 6 Analisis regresi linier berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficie

nts T Sig. Keterangan

B Std.

Error Beta

(Constant) 1,616 0,529 3,053 0,004

Umur 0,067 0,038 0,314 1,780 0,084 Berpengaruh

Pendidikan 0,01 0,037 0,036 0,266 0,792 Tidak Berpengaruh PengalamanBertani 0,132 0,042 0,581 3,162 0,003 Berpengaruh

LuasLahan -0,074 0,036 -0,315 -2,048 0,048 Berpengaruh Kegiatanpenyuluhan -0,185 0,171 -0,146 -1,082 0,286 Tidak Berpengaruh

Sumberinformasi 0,133 0,111 0,187 1,2 0,238 Tidak Berpengaruh Saranadanprasarana 0,28 0,113 0,366 2,472 0,018 Berpengaruh Dukunganpemerintah 0,139 0,101 0,195 1,379 0,176 Tidak Berpengaruh

a. Dependent Variable: minat Sumber: data primer diolah penulis 2022

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa dari delapan indikator peubah terdapat empat indikator peubah yang berpengaruh nyata atau signifikan terhadap minat pemuda tani. Adapun indikator yang berpengaruh nyata terdiri dari umur (X1.1) dengan nilai signifikansi sebesar 0.084 lebih kecil dari taraf signifikan 0.1, pengalaman bertani (X1.3) dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari taraf signifikan 0,01. Luas lahan (X1.4) dengan nilai signifikansi 0,048 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Sarana dan prasarana (X2.3) dengan nilai signifikansi

39

sebesar 0,018 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Sedangkan empat indikator lainnya tidak berpengaruh secara nyata.

Persamaan Regresi

Analisis regresi linier berganda ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel terhadap minat pemuda tani. Berdasarkan tabel 6 diperoleh persamaan regresi minat pemuda tani sebagai berikut:

Ŷ= 1.616 + 0.067 X1.1 +0.132 X1.3 + (– 0.074 X1.4)+ 0.280X2.3 + e Keterangan :

Ŷ = Minat pemuda tani X1.1 = Umur

X1.3 = Pengalaman usahatani X1.4 = Luas lahan

X2.3 = Sarana dan Prasarana

Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui apabila umur (X1.1), pengalaman usahatani (X1.3), Luas lahan (X1.4), sarana dan prasaran (X2.3) bernilai konstan atau nol (0), maka minat pemuda tani (Y) sebesar 1.616. Indikator umur (X1.1) memberikan kontribusi sebesar 0.067, pengalaman usahatani (X1.3) sebesar 0.132, luas lahan (X 1.4) sebesar – 0.074, dan sarana prasaran sebesar 0.280 (X 2.3) terhadapa minat pemuda tani.

Nilai koefisien regresi b1 pada variabel independen umur (X1.1) sebesar 0.067 bernilai positif, artinya pengaruh umur berbanding lurus terhadap minat pemuda tani. Setiap kenaikan satu satuan umur, maka minat pemuda tani akan meningkat sebesar 0.067 dengan asumsi variabel lainya tetap.

Nilai koefisien regresi b2 pada variabel independen pengalaman usahatani (X1.3) sebesar 0.132 bernilai positif, artinya pengaruh pengalaman usahatani berbanding lurus terhadap minat pemuda tani. Setiap kenaikan satu satuan pengalaman usahatani, maka minat pemuda tani akan meningkat sebesar 0.132 dengan asumsi variabel lainya tetap. Semakin bertambah pengalaman usahatani, maka minat pemuda akan meningkat.

Kemudian nilai koefisien b3 pada variabel independen luas lahan (X 1.4) memiliki nilai sebesar – 0.074 bernilai negatif, artinya pengaruh luas lahan usaha tani berbanding terbalik terhadap minat pemuda tani. Setiap kenaikan satu satuan

40

luas lahan usaha tani maka minat pemuda tani akan menurun sebesar – 0.074, dengan asumsi variabel lainnya tetap. Semakin bertambah luas lahan usah tani, maka semakin menurun minat pemuda tani pada kegiatan usaha pertanian.

Selanjutnya nilai koefisien b4 pada variabel independen sarana dan prasarana (X2.3), sebesar 0.280 bernilai positif, artinya pengaruh sarana dan prasaran berbanding lurus terhadap minat pemuda tani. Setiap kenaikan satu satuan sarana dan prasarana, maka minat pemuda tani akan meningkat sebesar 0.280 dengan asumsi variabel lainya tetap. Semakin meningkat minat pemuda tani pada kegiatan usaha pertanian.

Berdasarkan hasil persamaan analisis regresi diatas, maka dari itu untuk meningkatkan minat pemuda tani faktor internal karakteristik individu (X1) dan faktor eksternal (X2) perlu ditingkatkan. Sebagaimana hasil penelitian Effendy L dan Dinia (2018) yang mengatakan bahwa, minat petani dalam penerapan teknologi jajar legowo dipengaruhi oleh karakteristik petani yang meliputi umur, pendidikan, pengalaman dan luas lahan. Serta faktor eksternal yaitu sarana dan prasarana, akses sumber informasi dan kegiatan penyuluhan.

Tabel 7 Determinasi (R square)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,731a ,534 ,431 ,18428

Sumber: data primer diolah penulis 2022

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa keeratan hubungan antara karakteristik individu (X1), dan faktor eksternal (X2) terhadap minat pemuda tani pada usahatani bawang merah ramah lingkungan (Y), dapat dilihat pada koefisien korelasi (R) dengan nilai sebesar 0,731, artinya keeratan korelasi sangat kuat.

Sedangkan koefisien determinasi (R square) memiliki nilai sebesar 0,534. Artinya secara bersama - sama variabel karakteristik individu (X1) dan faktor eksternal (X2) yang dikaji dalam peneliti ini, berpengaruh terhadap minat pemuda tani (Y) sebesar (53,4%). Sedangkan sisanya sebesar (46,6%) dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang tidak dipilih atau dimasukan ke dalam penelitian ini.

41 Pembahasan

Pengujian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemuda tani diperoleh dari hasil analisis regresi linier berganda. Adapun variabel dependen minat (Y) yang di uji analisisnya meliputi kesenangan, ketertarikan dan keterlibatan. Sedangkan untuk variabel independen (X) terdiri dari karakteristik individu (X1) yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan. Dan faktor eksternal (X2) yaitu kegiatan penyuluhan, sumber informasi, sarana dan prasarana, serta dukungan pemerintah.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemuda Tani

Tabel 8 Coefficients regresi pengaruh karakteristik individu terhadap minat Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficie

nts T Sig. Keterangan

B Std.

Error Beta

(Constant) 1,616 0,529 3,053 0,004

Umur 0,067 0,038 0,314 1,780 0,084 Berpengaruh

Pendidikan 0,01 0,037 0,036 0,266 0,792 Tidak Berpengaruh PengalamanBertani 0,132 0,042 0,581 3,162 0,003 Berpengaruh

LuasLahan -0,074 0,036 -0,315 -2,048 0,048 Berpengaruh Kegiatanpenyuluhan -0,185 0,171 -0,146 -1,082 0,286 Tidak Berpengaruh

Sumberinformasi 0,133 0,111 0,187 1,2 0,238 Tidak Berpengaruh Saranadanprasarana 0,28 0,113 0,366 2,472 0,018 Berpengaruh Dukunganpemerintah 0,139 0,101 0,195 1,379 0,176 Tidak Berpengaruh

a. Dependent Variable: minat Sumber: data primer diolah penulis 2022

Pengaruh umur terhadap minat pemuda tani

Tabel 8 menunjukan bahwa, hasil uji analisis regresi indikator umur berpengaruh nyata terhadap minat pemuda tani pada usaha tani bawang merah ramah lingkungan di Kecamatan Bayongbong, hal tersebut karena nilai signifikan sebesar 0.084 lebih kecil dari taraf signifikan 0,1 (α =10%) dengan (Thitung > Ttabel

1.688). Nilai koefisien regresi indikator umur sebesar 0.067 bernilai positif, artinya pengaruh umur berbanding lurus atau searah terhadap minat pemuda tani.

Setiap kenaikan satu satuan umur, maka minat pemuda tani akan meningkat sebesar 0.067, dengan asumsi indikator lainya tetap. Selaras dengan hasil penelitian Marza et.al (2020) menyatakan bahwa umur berpengaruh nyata dan signifikan terhadap minat pemuda pedesaan dalam melanjutkan usahatani padi.

42

Demikian juga dengan penelitian Effendy dan Yunika (2020) yang menyimpulkan bahwa umur berpengaruh nyata terhadap model peningkatan minat petani pada penerapan teknologi jajar legowo padi sawah di Kecamatan Cikoneng.

Kondisi nyata dilapangan dan didukung oleh hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa, sebagian besar umur pemuda tani di desa Ciburuy, Cinisti, dan Panembong berada pada rentang usia 19 - 30 tahun yang termasuk ke dalam kategori muda. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengungkapkan bahwa diusia tersebut masih memiliki jiwa semangat, rasa ingin tahu yang tinggi dan mau melakukan kegiatan berusahatani. Hal tersebut ditunjukan dengan keterlibatan responden dalam kegiatan bertani di mulai pada saat usia muda, meskipun beberapa dari responden belum memiliki lahan sendiri, tetapi tetap semangat menjalankan usahatani. Serta keinginan responden untuk memperbaiki kegiatan usahatani bawang merah khusunya dengan mencoba teknologi budidaya bawang merah ramah lingkungan.

Pada usia tersebut biasanya seseorang di nilai masih produktif, dimana seseorang masih memiliki kemampuan fisik yang kuat dan juga kemampuan belajar masih tinggi serta relatif mudah menerima dan memahami informasi atau materi yang disampaikan. Sehingga pada saat memasuki umur tidak produktif lagi mereka tidak tertingal akan kemajuan teknologi yang sedang berkembang. Sumekar et al (2021) menyatakan bahwa pada umur produktif biasanya memiliki kemampuan dan tenaga yang mencukupi serta kemudahan dalam memahami serta menyerap informasi dan teknologi. Begitupun dengan hasil penelitian Santoso et.al (2020) menyatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bekerja, semakin tua umur seseorang maka kemampuan fisik dalam bekerja semakin berkurang.

Pengaruh pengalaman usahatani terhadap minat pemuda tani

Pada tabel 8 menunjukan bahwa hasil uji analisis regresi indikator pengalaman usahatani memiliki nilai signifikasi sebesar 0.003 lebih kecil dari taraf signifikan 0.01 (α =1%) dengan nilai (Thitung > Ttabel 2.719), artinya bahwa indikator pengalaman usahatani berpengaruh nyata terhadap minat pemuda tani pada usahatani bawang merah ramah lingkungan di Kecamatan Bayongbong.

Nilai koefisien regresi indikator pengalaman usahatani sebesar 0.132 bernilai

43

positif, menjelaskan bahwa pengaruh pengalaman usahtani berbanding lurus atau searah terhadap minat pemuda tani. Setiap kenaikan satu satuan pengalaman usahatani, maka minat pemuda tani akan meningkat sebesar 0.132 dengan asumsi indikator lainya tetap. Hal ini sejalan dengan penelitian Khoir AM et.al (2020) yang menyatakan pengalaman berusahatani berpengaruh nyata terhadap minat petani dalam penggunaan biourine sebagai pupuk organik cair pada tanaman bawang merah, hal ini dikarenakan petani sudah cukup lama melakukan kegiatan berusahatani dan telah banyak mendapatkan pengalaman, ilmu dan teknologi baru yang diberikan.

Pengalaman usahatani responden di desa Ciburuy, Cinisti dan Panembong sebagian besar responden (31,1%) memiliki pengalaman usahatani selama 5 tahun. Berdasarkan hasil wawancara bersama responden, pemuda tani sudah terjun ke dunia pertanian untuk melakukan kegiatan bertani di mulai pada saat usia muda, dimana berawal dari membantu orang tuanya bertani. Sehingga pengetahuan mereka tentang pertanian sedikitnya sudah mulai terbentuk.

Pengalaman bertani ini tentunya tidak terlepas dari kebiasaan sendiri dalam melakukan kegiatan usaha taninya, yang mana dapat berpengaruh pada pemahaman pemuda tani untuk menerapkan suatu inovasi teknologi.

Pengalaman yang dimiliki pemuda tani ini dapat menjadi acuan untuk mengambil suatu keputusan di setiap tidakan yang akan dilakukan. Menurut Effendy dan Muslihat (2013) pengalaman seseorang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan terutama penerimaan terhadap suatu inovasi bagi usaha yang dilakukan, sehingga petani yang memiliki pengalaman tinggi cenderung sangat efektif dalam menerima inovasi. Sejalan juga dengan pendapat Muchtar et al. (2014), bahwa semakin petani berpengalaman dalam berusahatani, mereka semakin tahu dan memahami pengelolaan usahatani. Pengalaman petani dalam berusahatani yang relatif lama menghasilkan pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam berusahatani.

Pengaruh luas lahan terhadap minat pemuda tani

Hasil analisis regresi pada tabel 8 menunjukan bahwa indikator luas lahan berpengaruh nyata terhadap minat pemuda tani, nilai signifikansi sebesar 0.048 lebih kecil dari taraf signifikan 0.5 (α =5%) dengan nilai (Thitung > Ttabel 2.028).

44

Koefisien regresi luas lahan sebesar –0.074 bernilai negatif, dapat diketahui bahwa luas lahan memberikan pengaruh nyata akan tetapi berbanding terbalik terhadap minat pemuda tani. Setiap kenaikan satu satuan luas lahan usahatani, maka minat pemuda tani akan menurun sebesar 0.074, dengan asumsi nilai indikator lainya tetap.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu Effendy L et.al (2020c) yang menyatakan bahwa luas lahan berpengaruh signifikan terhadap preferensi petani dengan koefisien hitung -0.047, dikarenakan luasan lahan memiliki pengaruh yang negative terhadap preferensi penggunaan jajar legowo, jadi apabila semakin luas lahan petani merasa terbebani dalam menerapkan teknologi tersebut sehingga tidak dapat menunjukan kecenderungan petani dalam menggunakan teknologi jajar legowo. Berbeda dengan hasil penelitian Dharmawan dan Sunaryo (2020) yang menyatakan bahwa semakin banyak luas lahan yang dimiliki, maka semakin tinggi minat pemuda bekerja dibidang pertanian, karena luas lahan merupakan salah satu faktor produksi yang berkontribusi cukup besar dalam kegiatan usahatani.

Kondisi nyata dilapangan berdasarakan hasil wawancara mendalam bersama pemuda tani, mereka beranggapan bahwa semakin bertambahnya luas lahan yang dimiliki memerlukan modal yang cukup besar dalam pengelolaan dan pemeliharaan kegiatan usahataninya. Sebagian pemuda tani yang baru terjun dalam melakukan usaha di bidang pertanian memiliki kemampuan finansial yang terbatas untuk memiliki lahan usaha tani yang luas, kecuali mereka mendapatkan warisan atau mengelola laha milik orang tuanya. Dan juga pemuda tani masih ragu atau belum yakin terhadap inovasi budidaya bawang merah ramah lingkungan apabila di terpakan dalam skala lahan yang luas karena takut akan resiko kegagalan yang tinggi. Selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan Sulistyowati D et.al (2020) yang menyatakan bahwa, luas lahan tidak dapat menjadi tolak ukur meningkatnya minat pemuda tani pada usahatani sayuran. Hal ini disebabkan semakin luas lahan usahatani yang digunakan maka dampak atau resiko gagalnya tinggi sehingga pemuda tani enggan untuk melakukan usahatani dalam luasan lahan yang luas.

45 Pengaruh sarana dan prasarana

terhadap minat pemuda tani

Hasil perhitungan uji analisis menunjukan bahwa, indikator sarana dan prasarana memiliki nilai signifikan sebesar 0.018 lebih kecil dari taraf signifikan 0.5 (α= 5%) dan nilai (Thitung > Ttabel 2.028). artinya sarana dan prasarana berpengaruh nyata terhadap minat pemuda tani pada usaha tani bawang merah ramah lingkungan. Koefisien regresi indikator sarana dan prasarana sebesar 0.280 bertanda positif, artinya pengaruh sarana prasarana berbanding lurus atau searah terhadap minat pemuda tani. Setiap kenaikan satu satuan sarana dan prasarana usaha tani, maka minat pemuda meningkat sebesar 0.018. Hal tersebut dikarenakan pemuda tani sudah mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan usaha tani bawang merah. Selaras dengan hasil penelitian Khoir AM et.al (2020), Solehudin F et.al (2021) menyatakan bahwa sarana dan prasarana berpengaruh nyata terhadap minat petani dalam penggunaan biourine sebagai pupuk organik cair pada tanaman bawang merah.

Dan penggunaan teknologi feromon seks pada budidaya bawang merah.

Penilaian sarana dan prasana berdasarkan hasil analisis dan wawancara dengan responden di desa Ciburuy, Cinisti dan Panembong berada pada kategori sedang dengan presentase sebesar (57,8%). Ketersediaan sarana dan prasarana cukup memadai, seperti tersedia alat dan mesin pertanian, jalan usahatani, lembaga penunjang seperti kios saprotan, pasar, koperasi unit desa (KUD), dan adanya sumber daya alam yang memadai seperti tersedianya bahan-ahan alami untuk pembuatan pestisida nabati ataupun pupuk organik, dimana kondisi tersebut dapat mendukung pemuda tani untuk mencoba menerapkan teknologi budidaya bawang merah ramah lingkungan. Hanya saja pemuda tani belum memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai hal tersebut. Serta kurangnya bimbingan kepada pemuda tani lebih lanjut. Selain itu pemuda tani mengungkapkan bahwa memiliki minat untuk menerapkan suatu inovasi khususnya bawang merah ramah lingkungan apabila adanya subsisdi atau bantuan program yang mendukung inovasi tersebut dengan terpenuhi ketersediaan sarana dan prasarananya.

Haraphap N et.al (2020) menyatakan bahwa Sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam mendukung proses budidaya bawang merah. Petani yang memiliki prasarana pertanian yang baik seperti kedekatan lokasi lahan dengan pengairan,

46

dan kelancaran jalan untuk distribusi hasil panen akan lebih termotivasi untuk lebih giat bertani.

Pemuda tani mengakaui bahwa ketersediaan sarana dan prasarana ini sangat berperan penting untuk mengembangkan dan menentukan keberhasilan usahatani.

Walaupun terkadang ada beberapa bantuan sarana dan prasarana yang di berikan pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan kegiatan usahatani.

Virianita R et.al (2019) menyatakan bahwa pemberian dorongan atau motivasi pemerintah kepada petani untuk menerpakan kegiatan usahatani berkelanjutan yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan usahatani tersebut.

Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji F (uji simultan) bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik individu (X1) dan faktor eksternal (X2), secara simultan atau bersama-sama terhadap minat pemuda tani (Y). Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan F hitung dengn F tabel. Uji pengaruh simultan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9 Uji F (uji simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1,403 8 ,175 5,163 ,000b

Residual 1,223 36 ,034

Total 2,625 44

a. Dependent Variable: minat

Sumber: data primer diolah oleh penulis 2022

Berdasarkan tabel 9 di atas menunjukan bahwa, nilai F hitung sebesar 5.163 lebih besar dari F tabel 2.20 dan diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh karakteristik individu (X1) dan faktor eksternal (X2) terhadap (Y) sebesar 0.000 lebih kecil dari taraf signifikan 0.05 (α =5%), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel karakteristik (X1), faktor eksternal (X2), secara simultan atau bersama – sama berpengaruh nyata terhadap minat pemuda tani (Y) pada usaha tani bawang merah ramah lingkungan di Kecamatan Bayongbong. Hasil ini mendukung hasil penelitian Effendy et.al (2020a) menyatakan bahwa faktor internal dan ekternal berpengaruh nyata pada perilaku petani dalam pegendalian

47

hama terpadu. Sejalan juga dengan penelitian Effendy et.al (2020f), Hermanto et.al (2020) bahwa faktor eksternal berpengaruh nyata terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemuda pedesaan pada pertanian dan minat pengembangan koperasi tani .

Model Strategi Meningkatkan Minat Pemuda Tani

Berdasarkan hasil analisi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa minat pemuda tani pada usahatani bawang merah ramah lingkungan perlu ditingkatkan.

Karena sebagian besar petani belum mengetahui usahtani bawang merah ramah lingkungan. Maka dari itu perlu model atau strategi untuk meningkatkan minat pemuda tani. Penentuan model strategi untuk meningkatkan minat pemuda tani ini berdasrkan hasil analisis regresi linier berganda yang mengacu pada nilai Unstandarized Coefficients B masing-masing indikator yang berpengaruh nyata.

Adapun model strategi untuk meningkatkan minat pemuda tani dapat dilihat pada gambar 9.

R2= 0.534

Gambar 9 Model strategi meningkatkan minat pemuda tani pada usahatani bawang merah ramah lingkungan

Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat pemuda tani yang mengacu pada nilai Unstandarized Coefficients B indikator yang berpengaruh nyata, berdasarkan nilai pengaruh paling tinggi ke nilai paling rendah, serta didukung oleh hasil analisis deskriptif dan fakta dilapangan adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan ketersediaan sarana dan prasarana dalam melakukan kegiatan usaha tani, seperti penggunaan alat mesin pertanian,sarana Karakteristik Individu (X1)

X1.1 Umur (0,084)

X1.3 Pengalaman Usahatani (0.132) X1.4 Luas Lahan (-0.074)

Faktor Eksternal (X2) X2.3 Sarana dan Prasarana (0.280)

Minat (Y) Y1.1 Kesenanagan Y1.2 Ketertarikan Y1.3 Keterlibatan

48

produksi pertanian seperti pupuk, benih, obat – obatan serta ketersediaan sumber daya yang ada di sekitar contohnya pemanfaatan pupuk kandang, bahan – bahan alami untuk pembuatan pestisida nabati yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan - bahan kimia seperti pupuk dan pestisida dalam kegiatan budidaya bawang merah.

2. Meningkatkan pengalaman usahatani responden agar pengalaman bisa di dapatkan secara menyeluruh oleh pemuda tani. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pemuda tani, salah satunya melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan tentang usahatani bawang merah ramah lingkungan, ataupun pelatihan kewirausahaan bidang agribisnis, Sehingga dapat menumbuhkan minat dan meningkatkan partisipasi pemuda tani dalam kegiatan pertanian.

3. Mengoptimalkan dan meningkatkan peran pemuda agar mau dan mampu untuk ikut serta dan terlibat dalam kegiatan usahatani. Peningkatan peran pemuda dapat dilakukan melalui pembentukan kelompok pemuda tani, yang bertujuan sebagai wadah bagi regenerasi petani dan tempat bertukar informasi inovasi teknologi.

4. Memaksimalkan pengelolaan lahan usahatani yang dimiliki pemuda tani, salah satunya dengan melakukan kegiatan budidaya yang baik sesuai anjuran, serta menerapkan inovasi teknologi yang telah direkomendasikan sesuai dengan kondisi di lapangan. Salah satunya dengan menerapankan teknologi budidaya bawang merah ramah lingkungan. Kepemilikan luas lahan ini juga dapat menjadi pendorong pemuda untuk melakukan kegiatan pertanian dan memberikan kesempatan untuk bekerja di sektor pertanian.

49

Rancangan dan Pelaksanaan Penyuluhan Rancangan Penyuluhan

Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2022 di Desa Cinisti, Ciburuy dan Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. Waktu dan tempat kegiatan penyuluhan disesuaiakan dengan kondisi di lapangan.

Materi

Materi yang disampaikan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini diambil berdasarkan hasil kuisioner yang telah dianalis deskriftip dan regresi linier berganda, sehingga diketahui faktor yang mempengaruhi minat dan indikator mana yang harus ditingkatkan. Adapun materi yang di jadikan bahan untuk kegiatan penyuluhan yaitu mengenai teknologi budidaya bawang merah ramah lingkungan dan pembuatan pestisida nabati ramah lingkungan yang dapat mendukung pertanian berkelanjutan.

Metode

Pemilihan metode atau cara penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran dapat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Metode yang digunakan adalah dengan memadukan dua metode atau lebih diataranya metode ceramah, diskusi dan demontrasi yang diterapkan di dalam petak percontohan. Metode yang dipilih ini di sesuaikan juga dengan kondisi lapangan.

Media

Media penyuluhan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan yaitu berupa folder, leflet, proyektor (tayangan slide) dan vidio. pemilihan media penyuluhan ini berdasarkan pertimbangan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Folder atau leaflet dipilih sebagai media tambahan agar sasaran dapat menerima dan memahami materi dengan baik selain itu juga materi yang sudah disampikan dapat di baca kembali di lain waktu.

50 Frekuensi

Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan sebanyak 6 kali di tiga lokasi yaitu Desa Cinisti, Ciburuy, dan Panembong. Masing – masing desa dilakukan dua kali peyuluhan.

Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan tersaji pada tabel 10.

Tabel 10 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan

Waktu Sasaran Materi Media Metode

25 Mei 2022

Pemuda tani di desa Panembong

Budidaya bawang merah ramah lingkungan

Sinopsis, LPM, folder power point

Ceramah Diskusi Demcar

27 Mei 2022

Pemuda tani di desa Cinisti

Budidaya bawang merah

ramah lingkungan Sinopsis, LPM, Folder , power point

Cearamah Diskusi

30 Mei 2022

Pemuda tani di

desa Panembong Pestisida nabati Sinopsis, LPM, leaflet, power point.

Ceramah Diskusi

31 Mei 2022

Pemuda tani di desa Ciburuy

Budidaya bawang merah ramah lingkungan

Sinopsis, LPM, Folder , power point

Ceramah Diskusi

2 Juni 2022 Pemuda tani di

desa Cinisti Pestisida nabati

Sinopsis, LPM, Leaflet, power

point.

Ceramah Diskusi

7 Juni 2022 Pemuda tani di

desa Ciburuy Pestisida nabati

Sinopsis, LPM, Leaflet, power

point.

Ceramah Diskusi Demcar

Sumber: data primer diolah penulis 2022

Penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan penyuluhan pertanian yang pertama, dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Mei 2022. Sasaran kegiatan penyuluhan ini yaitu pemuda tani yang berada di desa Panembong, adapun jumlah sasaran yang hadir pada kegiatan penyuluhan tersebut sebanyak 8 orang, daftar hadir terlampir pada lampiran 10. Materi yang disampaikan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini yaitu tentang teknologi bawang merah ramah

Dokumen terkait