BAB III METODOLOGI PENELITIAN
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Pelaksanaan Kurikulum 2004 Bidang Studi Ekonomi
Pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi adalah hasil dari penilaian siswa terhadap pelaksanaan kurikulum 2004 di sekolah yang nantinya akan menghasilkan sebuah sikap yang positif maupun yang negatif. Hasil evaluasi dari siswa tentang pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi akan menentukan jiwa kewirausahaan siswa.
Dimensi variabel pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi meliputi 4 dimensi yang mencakup 20 indikator, yang akan dijabarkan ke dalam 29 item pertanyaan. Masing-masing pertanyaan diukur dalam 5 skala likert. Untuk pertanyaan positif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju (ts) diberi skor 2, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 4, dan sangat setuju (ss) diberi skor 5. Sedangkan untuk pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 5, tidak setuju (ts) diberi skor 4, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 2, dan sangat setuju (ss) diberi skor 1. Berikut ini disajikan tabel operasional variabelnya.
39
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel Pelaksanaan Kurikulum 2004 Bidang Studi Ekonomi
No Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan
No 1. Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah (Puskur 2004) 1. Mengembangkan silabus. 2. Menetapkan dan mengembangkan materi. 3. Melaksanakan kurikulum. 4. Mengembangkan sistem pemantauan. 1-3 4 5-6 7 2. Kegiatan belajar mengajar (Puskur 2004).
1. Berpusat pada siswa. 2. Belajar dari pengalaman. 3. Mengembangkan ketrampilan sosial. 4. Mengembangkan keingintahuan. 5. Mengembangkan kreatifitas siswa. 6. Mengembangkan Kemampuan
menggunakan ilmu dan teknologi. 8 9 10 11 12 13 3. Penilaian berbasis kelas (Puskur 2004).
1. Membuat kertas kerja siswa (portofolio).
2. Keseimbangan aspek ketiga ranah (kognitf, afektif, psikomotorik). 3. Adanya model penilaian
dalam suasana resmi dan tidak resmi, di dalam dan di luar kelas.
4. Adanya standar penilaian yang harus dan telah dicapai.
5. Terintergrasi (terpadu) dalam kegiata awal, tengah, akhir dalam pembelajaran.
6. Keteraturan dalam pelaporan hasil penilaian.
7. Menekankan proses dan hasil belajar (pencapaian ketrampilan hidup). 14 15 16 17 18 19 20 Pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi 4.Kurikulum dan hasil 1. Memperoleh/mendapat kejelasan hasil belajar
belajar (Puskur 2004)
siswa.
2. Memberikan kelonggaran guru dalam penekatan kegiatan belajar mengajar. 3. Memungkinkan pengembangan pembelajaran dan program pengajaran siswa. 4. Mempertimbangkan tuntutan saat ini dan mendatang, nilai, dan nilai-nilai lintas kurikulum. 5. Sesuai dengan perkembangan kedewasaan psikologis. 6. Persiapan untuk pendidikan lanjutan, kehidupan nyata dan dunia kerja. 22 23-24 25-26 27-28 29
2. Variabel Profesionalitas Guru Bidang Studi Ekonomi
Profesionalitas guru bidang studi ekonomi adalah kemampuan dan keahlian khusus seseorang dalam melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru bidang studi ekonomi.
Dimensi variabel profesionalitas guru bidang studi ekonomi mencakup 19 indikator, yang akan dijabarkan ke dalam 19 item pertanyaan. Setiap indikator dinyatakan dalam sejumlah pernyataan dan masing-masing pernyataan diukur dalam 5 skala likert. Untuk pertanyaan positif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju (ts) diberi skor 2, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 4, dan sangat setuju (ss) diberi skor 5. Sedangkan untuk pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 5, tidak setuju (ts) diberi skor
41
4, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 2, dan sangat setuju (ss) diberi skor 1. Berikut ini disajikan tabel operasional variabelnya.
Tabel 2
Operasionalisasi Variabel Profesionalitas Guru Bidang Studi Ekonomi
Variabel Indikator Pertanyaan
No Profesionalitas
Guru
1. Menguasai bahan (Masidjo, Moh. Fakri, Surra J. Kitti)
2. Mampu mengelola program mengajar (Masidjo; 1995:11)
3. Mampu mengelola kelas (Masidjo) 4. Menguasai suatu landasan pendidikan
(Masidjo)
5. Menguasai media dan sumber (Masidjo) 6. Mampu mengelola interaksi belajar
mengajar (Masidjo)
7. Mampu menilai prestasi atau
bertanggungjawab dengan hasil belajar siswa (Masidjo, Surra J. Kitti, Moh. Fakri)
8. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan konseling (BK) (Masidjo)
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah (Masidjo).
10.Menafsirkan hasil penelitian pengajaran (Masidjo).
11.Mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya (Moh. Fakri). 12.Berfikir sistematis tentang apa yang
dilaksanakan dan belajar dari pengalaman (Moh. Fakri).
13.Merupakan dari masyarakat (Moh. Fakri) 14.Mampu berlaku bijaksana, memiliki
kesabaran yang tinggi (Surra J. Kitti) 15.Mampu membawa diri (selalu ceria di
muka kelas, tidak membawa masalah pribadi di rumah ke sekolah ) (Surra J. Kitti)
16.Mampu mengendalikan emosi (Surra J. Kitti)
17.Memiliki rasa malu dan takut untuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
melakukan perbuatan yang salah (Surra J. Kitti).
18.Dapat menerima hidup sebagai mana adanya dan rendah diri (Surra J. Kitti). 19.Tidak sombong di depan murid (Surra J.
Kitti).
18 19
3. Variabel Kultur Keluarga
Kultur keluarga adalah bentuk pemrograman mental secara kolektif dalam keluarga yang dapat membedakan anggota keluarga satu dengan keluarga yang lainnya yang tampak dalam hal pola pikir, perasaan dan tindakan anggota satu kelompok.
Dimensi variabel kultur keluarga meliputi 4 dimensi yang mencakup 18 indikator, yang akan dijabarkan ke dalam 18 item pertanyaan. Untuk pertanyaan positif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju (ts) diberi skor 2, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 4, dan sangat setuju (ss) diberi skor 5. Sedangka untuk pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 5, tidak setuju (ts) diberi skor 4, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 2, dan sangat setuju (ss) diberi skor 1. Berikut ini disajikan tabel operasional variabelnya.
Tabel 3
Operasionalisasi Variabel Kultur Keluarga
Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan No
Kultur Keluarga
1.Power distance
(Hofstede)
1. Aturan-aturan dan norma-norma dalam keluarga 2. Kepatuhan ( sopan santun ) 3. Orang tua mempunyai
otoritas tertinggi
4. Ikatan emosional diantara
1 2 3 4
43
4. Variabel Pembentukan Jiwa Kewirausahaan
Pembentukan jiwa kewirausahaan adalah terbentuknya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.
2.Colectivism vs Individualism (Hofstede) 3. Femininity vs Maskulinity (Hofstede) 4. Uncertainty Avoidance (Hofstede)
keluarga yang dekat 5. Asas demokratis dalam
keluarga
6. Keadilan dalam penggunaan aset keluarga
7. Tanggung jawab 8. Ikatan persaudaraan yang
kental / kuat
9. Ramah tamah dengan anggota keluarga 10. Takut berbuat salah di
keluarga
11. Takut berbuat salah di masyarakat
12. Bapak merupakan pemegang otoritas / kekuatan tertinggi
13. Pilih kasih / berat sebelah/ tidak adil
14. Tidak ada pembedaan perlakuan gender dalam karier
15. Kedekatan hubungan antara anggota keluarga
16. Kepasrahan terhadap
jumlah pendapatan keluarga 17. Rasa senasib
sepenanggungan
18. Kepatuhan terhadap aturan-aturan dan norma-norma keluarga 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Dimensi variabel pembentukan jiwa kewirausahaan mencakup 12 indikator, yang akan dijabarkan ke dalam 14 item pertanyaan. Untuk pertanyaan positif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju (ts) diberi skor 2, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 4, dan sangat setuju (ss) diberi skor 5. Sedangkan untuk pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 5, tidak setuju (ts) diberi skor 4, ragu-ragu (rr) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 2, dan sangat setuju (ss) diberi skor 1. Berikut ini disajikan tabel operasional variabelnya.
Tabel 4
Operasionalisasi Variabel Pembentukan Jiwa Kewirausahaan
Variabel Indikator Pertanyaan
No Jiwa
Kewirausahaan Siswa
1. Memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya pada usaha.(Suryana)
2. Memiliki rasa tanggung jawab.(Suryana) 3. Selalu berambisi untuk mencari peluang.
(Suryana)
4. Tahan terhadap resiko dan ketidakpastian. (Suryana)
5. Percaya diri. (Suryana)
6. Berdaya cipta dan luwes. (Suryana)
7. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. (Suryana)
8. Memiliki tingkat energi yang tinggi. (Suryana)
9. Memiliki dorongan untuk selalu unggul. (Suryana)
10.Berorientasi pada masa yang akan datang. 11.Selalu belajar dari kegagalan. (Suryana) 12.Kemampuan dalam kepemimpinan. .
(Suryana) 1 2 3 4 5 6-7 8 9 10 11-12 13 14-15
45