• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain (Hatch dan Ferhady, 1981) dalam Sugiyono (2012: 60). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Dinamakan variabel karena adanya variasi. Misalnya minat belajar dapat dikatakan variabel, karena minat belajar sekelompok peserta didik itu bervariasi atau tidak sama.

3.4.1 Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau variabel terikat (Y). Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Implementasi Learning Management SystemEfront. Dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Jurusan Multimedia di SMK Negeri 8 Semarang.

86 Gambar 3.4. Hubungan Variabel Independen-Dependen

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Suryabrata (1994: 76), definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Pada konsep yang dapat diamati, terbuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali orang lain. Dengan kata lain definisi operasional adalah pernyataan yang sangat jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman penafsiran karena dapat diobservasi dan dibuktikan perilakunya.

Penelitian ini sendiri dibatasi pada pengaruh implementasi Virtual Learning Environment dalam hal ini menggunakan Learning Management System Efront terhadap minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Multimedia. Learning Management System Efront sebagai variabel independen (variabel bebas) sedangkan minat dan hasil belajar sebagai variabel dependen (variabel terikat).

3.4.2.1 Implementasi Learning Management System Efront

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan sedangkan Learning Management System dalam penelitian ini adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan dalam

Implementasi LMS Efront (Variabel Independen) Minat Belajar (Variabel Dependen) Hasil Belajar (Variabel Dependen)

administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, dan penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program pelatihan.

Jay Kumar C dalam (Suyanto: 2005), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.Rosenberg (2001) dalam Suyanto (2005:1) juga menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan keuntungan kaya akan interaksi sosialnya (Ensiklopedia Wikipedia: 2014).

Dalam skripsi ini implementasi Learning Management System Efront yang dimaksudkan adalah pemanfaatan media pembelajaran efront dalam penerapan pembelajaran lingkungan kelas virtual sebagai salah satu alternatif pembelajaran modern, dimana model pembelajarannya memanfaatkan perkembangan teknologi komputer dan internet. Dimana Learning Management System Efront disini digunakan sebagai media atau sumber belajar peserta didik untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

Dalam pengembangan Learning Management System Efront perlu memperhatikan aspek-aspek tertentu dalam pengembangannya. Menurut Wahono (2006) dalam Priyono (2012) kriteria penilaian media pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) aspek, antara lain: (1) Aspek rekayasa perangkat lunak/aspek program; (2) Aspek desain pembelajaran/ Kualitas teknis dan keefektifan program; dan (3)

88 Aspek komunikasi visual/tampilan program. Dengan memperhatikan tiga kriteria tersebut dalam pengembangan media pembelajaran diharapkan dapat tercipta program yang benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.

Jadi berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komputasi harus memenuhi kriteria tertentu dalam pengembangannya agar program yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan target pengembangannya. Dari penjelasan kriteria di atas, berikut disajikan kisi-kisi penelian media yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media

No Variabel Sub Variabel Q Item

1. Aspek program a. Program maintainable 2 1,2

b. Program useable 2 3,4

c. Program kontabilitas (aplikasi dapat dijalankan diberbagai hardware dan software yang ada)

3 5,6,7

d. Program reusable (sebagian atau keseluruhan program dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan pembelajaran lain) 2 8,9 2. Tampilan program a. Kesesuaian program 5 10,11,12,13, 14 b. Ketepatan program 4 15,16,17,18 c. Layouting 1 19

3. Kualitas teknis dan keefektifan program a. Dukungan program 6 20,21,23,24,25 ,28 b. Kejelasan navigasi 2 26,27 c. Kreativitas dan pemanfaatan 8 22,29,30,31,32 ,33,34,35 3.4.2.2 Minat Belajar

Minat menurut Belly (2006:4) adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Ahmad Fauzi yang mengemukakan belajar adalah “Suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi”. Kemudian Slameto mengemukakan pendapat dari Gronback yang mengatakan “Learning is show by a behavior as a result of experience”.

Minat dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai suatu keinginan atau suatu harapan unuk mewujudkan sesuatu yang timbul berdasarkan motivasi dalam diri seseorang. Jadi minat belajar dapat didefinisikan sebagai suatu keinginan peserta didik untuk belajar berdasarkan motivasi yang ada. Motivasi disini dapat meningkatkan keikutsertaan atau keterlibatan peserta didik didalam kelas dan secara aktif dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap peserta didik lain.

Peningkatan minat belajar peserta didik dalam skripsi ini yang dimaksudkan adalah untuk memacu peserta didik secara individu untuk mampu belajar secara maksimal tanpa bantuan orang lain dengan sumber yang ada, sehingga dengan adanya minat yang tinggi dari peserta didik untuk aktif mengikuti

90 kegiatan pembelajaran di kelas mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik tersebut.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web

VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR Q ITEM

1 2 4 3 Minat Belajar Keinginan (Motivasi) Atau Ketertarikan

 Antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

2 1, 4

 Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

4 2, 7, 21, 22

 Kesiapan peserta didik dalam mengerjakan tugas dan tanya-jawab

5 5, 6, 11, 25, 26

Perasaan senang

 Apresiasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran

2 13, 15

 Ketertarikan peserta didik terhadap materi pembelajaran 8 9, 10, 14, 16, 23, 24, 29, 30 Perhatian dan Keterlibatan Siswa

 Interaksi peserta didik

dalam kegiatan

pembelajaran

5 3, 12, 17, 18, 20

 Reaksi peserta didik dalam menanggapi permasalahan yang ada dalam pembelajaran

4 8, 19, 27, 28

Sumber: Safari (2003) dan Siti (2005)

3.4.2.3 Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2000: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman belajar. Jadi

dalam hal ini, hasil belajar peserta didik dapat ditentukan dari pengalaman yang diterima selama proses pembelajaran.

Hasil belajar dalam skripsi ini yang dimaksudkan adalah nilai atau skor yang diperoleh peserta didik dalam bentuk ulangan yang diberikan oleh guru pengampu mata pelajaran pada akhir pembahasan materi. Indikator hasil belajar yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar menurut Benjamin Bloom dalam (Nana Sudjana, 2009: 22-23), yaitu: 1) kognitif, 2) afektif, dan 3) psikomotorik. Namun, dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti hasil belajar khususnya pada aspek kognitif saja atau prestasi belajar.

Kemudian pengembangan indikator yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Kelengkapan ringkasan materi, 2) Kemampuan mengerjakan soal posttest, 3) Penyampaian materi sesuai rencana pembelajaran, 4) Meningkatnya prestasi belajar peserta didik, 5) Meningkatnya pemahaman peserta didik.