• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel eksogen (exogenous variable) atau variabel independen (X) dan variabel kelestarian atau variabel endogen/dependen (Y).

Variabel Eksogen atau Variabel Independen (X) 1. Varizabel Perikanan (X1)

Perikanan menurut defi nisi konseptual merupakan ben-tuk atau hasil yang didapatkan dengan melaksanakan kegiatan penangkapan atau budi daya di wilayah pesisir oleh masyara-kat di sekitar hutan mangrove ditinjau dari empat dimensi, yaitu pemanfaatan sumber daya alam, pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan usaha, dan kerja sama kemi-traan. Hal-hal itu merupakan bentuk-bentuk kecil usaha ber-basis masyarakat dengan pengawasan dinas terkait.

Secara operasional penerapan variabel perikanan ke dalam subvariabel yang menyertainya adalah suatu bentuk upaya yang dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan ma-syarakat pesisir dengan jalan mengambil nilai manfaat dari keberadaan hutan mangrove di kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah, dengan jalan kegiatan terorganisasi yang ter-struktur dan dalam penerapannya dibagi menjadi empat sub-variabel, yaitu: Subvariabel pemanfaatan sumber daya alam berbasis masyarakat, indikator yang ingin diangkat dalam kue-sioner adalah (X1-X5). Subvariabel pemberdayaan sumber daya manusia berbasis masyarakat, indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X6-X11). Subvariabel pengembangan usaha berbasis masyarakat, indikator yang ingin diangkat da-lam kuesioner adalah (X12-X16). Subvariabel pengembangan kerja sama kemitraan berbasis masyarakat, indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X17-X20).

2. Variabel Sosial-Ekonomi (X2)

Kondisi sosial-ekonomi secara konseptual dapat diarti-kan sebagai suatu kondisi yang menjamin peningkatan kese-jahteraan dan taraf hidup masyarakat yang berkaitan dengan pelestarian kawasan hutan mangrove. Hal ini dapat ditinjau

dengan mengulas permasalahan yang berkaitan dengan di-mensi usia produktif, kesejahteraan masyarakat, dan kese-hatan masyarakat pesisir. Nilai ini diperoleh lewat instrumen wawancara atau kuesioner yang diberikan langsung kepada narasumber.

Secara operasional kondisi sosial-ekonomi meningkat jika masyarakat berada dalam usia produktif, memiliki kese-jahteraan yang memadai, tingkat kesehatan yang memadai pula. Nilai ini dapat diperoleh lewat instrumen wawancara atau kuesioner yang diberikan langsung kepada narasumber yang dalam penerapannya dibagi menjadi tiga subvariabel, yaitu: Subvariabel umur produktif, indikator yang ingin diang-kat dalam kuesioner adalah (X21-X24). Subvariabel kesejah-teraan, indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X25-X28). Subvariabel kesehatan, indikator yang ingin diang-kat dalam kuesioner adalah (X29-X32)

3. Variabel Hukum Peraturan Daerah (X3)

Hukum kelembagaan dan peraturan daerah secara kon-septual adalah kesadaran, penegakan, dan kepatuhan terha-dap ketentuan hukum perundang-undangan dan komite ter-hadap lembaga yang berlaku. Hukum tersebut mempunyai dimensi peraturan perundang-undangan dan kebijakan publik.

Secara operasional adalah kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan perundangan dan lembaga yang berlaku melalui kesadaran tanpa ada tekanan dari pihak lain. Aspek ini dapat diukur melalui kuesioner dan wawancara langsung dengan masyarakat yang dalam penerapannya dibagi menjadi dua subvariabel, yaitu: Subvariabel peraturan perun-dang-undangan, indikator yang ingin diangkat dalam kuesio-ner adalah (X33-X36). Subvariabel kebijakan publik, indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X37-X41).

4. Variabel Pariwisata (X4)

Pariwisata secara konseptual adalah lokasi atau tempat untuk melihat pemandangan dan berekreasi mencari hiburan akan pemandangan alam. Secara konseptual pariwisata dapat dikaji melalui dua dimensi, yakni jasa dan pendapatan ekonomi.

Secara operasional pariwisata adalah suatu kondisi yang menawarkan keindahan alam dan panorama pantai yang asri. Aspek pengembangan pariwisata dapat diserap dari aspirasi masyarakat melalui observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan media kuesioner terarah, yaitu: Subvariabel jasa, indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X42-X44). Subvaribel pendapatan ekonomi, indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X45-X48).

5. Variabel Pelestarian (X5)

Pelestarian secara konseptual adalah suatu upaya yang dilaksanakan pemerintah atau instansi terkait atau lembaga swadaya yang peduli akan keadaan lingkungan terhadap usa-ha-usaha pemulihan ekosistem lingkungan. Secara konseptual pelestarian dapat dikaji dengan tiga dimensi, yaitu bentuk pe-latihan mangrove, kontinuitas penanaman batang mangrove, dan perawatan/reboisasi mangrove.

Secara operasional pelestarian mangrove adalah kegi-atan yang berasaskan kebersamaan dengan tujuan mewujud-kan ekosistem hutan mangrove, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di wilayah pesisir dan kembalinya fungsi ekologi, yaitu: Subvariabel pelatihan mangrove, indi-kator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X49-X54). Subvariabel penanaman mangrove berbasis masyarakat, indi-kator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X55-X57). Subvariabel perawatan mangrove berbasis masyarakat, indi-kator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (X58-X60).

Variabel Manajemen Pengelolaan atau Variabel Moderator (Z)

Menurut pemikiran peneliti dari awal pembuatan diser-tasi ini, secara konsepstual manajemen pengelolaan diadakan fasilitator (dinas/lembaga pemerintahan) untuk merespons niat baik masyarakat yang sudah bersusah payah ikut memikir-kan model pengelolaan pelestarian hutan mangrove atas ke-hendak mereka.

paling tepat untuk menangani dan merealisasikan keinginan dan peran serta masyarakat itu menjadi kenyataan. Dengan demikian, secara tidak langsung akan berimbas pada pening-katan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi/ kabupaten. Dalam kegiatan usaha mewujudkan realitas data dan aspirasi dari masyarakat atau dinas di tiap-tiap klaster, peneliti akan mengungkapkannya melalui wawancara acak se-cara langsung terarah.

Secara operasional manajemen pengelolaan mangrove dilaksanakan atas dasar kerja sama masyarakat, pemerintah, institusi pendidikan, dan lembaga swadaya. Dengan demikian, akan tercapai tujuan pengelolaan yang diinginkan semua ka-langan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan hutan mangrove secara lebih maksi-mal. Indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (Z61-Z67).

Variabel Kelestarian atau Variabel Endogen/Dependen (Y)

Secara konseptual kelestarian adalah fungsi hutan atau fl ora kembali seperti sediakala dan dapat dimanfaatkan hasilnya, serta bisa disaksikan langsung. Dalam usaha untuk mewujudkan kelestarian dibutuhkan tahapan dan manajemen pengelolaan secara sistematis serta didukung dengan hukum perundang-undangan yang signifi kan.

Kelestarian hutan secara operasional merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dari setiap kali proses atau reka ulang dari sebuah sistem penanganan dan pengelolaan hutan man-grove yang telah rusak akibat ulah manusia. Untuk mencapai harapan itu dibutuhkan kerja sama tim yang sangat kompleks dan solid serta mengakar dari yang paling awal, sehingga apa-bila muncul masalah dapat lebih mudah diatasi. Indikator yang ingin diangkat dalam kuesioner adalah (Y68-Y76).