• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variable X : Komunikasi Antar Pribadi Guru dan Murid

Dalam dokumen HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANTARA (Halaman 61-70)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

1. Jenis Kelamin

4.2.2 Variable X : Komunikasi Antar Pribadi Guru dan Murid

Pada bagian ini peneliti akan menunjukan bagaimana komunikasi antar pribadi antara guru dan murid di SMAN 7 Bekasi. Adapun indikator dari variable X adalah keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, kesetaraan. Sebagai berikut:

1. Keterbukaan

Pada tabel 5-8 ini akan menjelaskan mengenai indikator keterbukaan di dalam komunikasi antar pribadi berjalan efektif atau tidak. Di dalam indikator keterbukaan ini guru dan murid dapat saling bertukar pikiran, perasaan, ide, gagasan dengan muridnya atau tidak. Adapun pertanyaan yang peneliti berikan mengenai indikator keterbukaan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 5

Memberikan Kesempatan Untuk Bertanya Bila Kurang Jelas n= 77

NO. Guru Memberikan

Kesempatan Untuk Bertanya Bila Kurang Jelas

F %

1. a. Selalu 44 57,1

2. b. Kadang-Kadang 33 42,8

3. c. Tidak Pernah 0 0

Jumlah 77 100

Melalui data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar murid menjawab “sering” artinya bahwa guru selalu memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya bila kurang jelas yaitu sebanyak 44 responden/ murid dengan persentase (57,1%). Berdasarkan data diatas dapat dipahami bahwa sebagian besar guru telah mampu memahami dan melaksanakan kewajibannya dengan baik. Terlihat dari data diatas guru selalu memberikan kesempatan bertanya disetiap pelajaran. Sikap yang seperti ini merupakan sikap keterbukaan guru kepada muridnya secara komunikasi antar pribadi.

Pada tabel 6 di bawah ini akan menjelaskan tentang guru memberikan kesempatan murid untuk menyampaikan pendapat. Sebagai berikut:

Tabel 6

Memberikan Kesempatan Untuk Menyampaikan Pendapat n= 77

NO

. Guru memberikankesempatan untuk menyampaikan pendapat F % 1. a. Sering 41 53,2 2. b. Kadang-Kadang 35 45,4 3. c. Tidak Pernah 1 1,3 Jumlah 77 100

Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar murid menjawab “sering” sebanyak 41 responden/murid dengan persentase (53,2%) jumlah tersebut berarti guru telah memberikan kesempatan murid untuk menyapaikan pendapat dengan baik.

Pada tabel 7 dibawah ini akan menjelaskan tentang keberanian seorang murid dalam bertanya kepada gurunya apabila kurang jelas dalam pelajaran yang diberikan gurunya. Yaitu sebagai berikut:

Tabel 7

Berani Bertanya Pada Guru Apabila Kurang Jelas Dalam Pelajaran n= 77

NO. Berani bertanya pada guru apabila kurang jelas dalam

pelajaran F %

1. a. Berani 31 40,3

2. b. Kurang Berani 46 59,7

3. c. Tidak Berani 0 0

Jumlah 77 100

(Sumber: Cooding Sheet kolom no. 9)

Dari data diatas dapat dilihat 46 murid/ responden dengan persenase (64,9%) menjawab “kurang berani” jumlah tersebut cukup memprihatinkan bahwa murid kurang berani bertanya kepada gurunya. Dalam komunikasi antar pribadi kurang efektif karena belum dapat saling bertukar pikiran.

Pada tabel 8 dibawah ini akan menjelaskan tentang keberanian seorang murid dalam mencurahkan isi hati kepada gurunya apabila ada masalah tentang pelajaran atau masalah di lingkungan sekolah, sebagai berikut:

Tabel 8

Berani Mencurahkan Isi Hati Bila Ada Masalah Tentang Pelajaran atau Lingkungan Sekolah

n= 77

NO .

Berani mencurahkan isi hati bila ada masalah tentang pelajaran atau lingkungan

sekolah F % 1. a. Berani 24 31,2 2. b. Kurang Berani 53 68,2 3. c. Tidak Berani 0 0 Jumlah 77 100

(Sumber: Cooding Sheet kolom no. 10)

Dari data tabel 8 diatas responden paling banyak menjawab “kurang berani” sebanyak 53 responden/murid dengan persentase (68,2%) cukup memprihatinkan karena murid kurang berani untuk mencurahkan isi hati bila ada masalah dan guru belum dapat saling bertukar pikiran dengan murid secara efektif.

2. Empati

Pada tabel 9-11 dibawah ini menjelaskan tentang indikator kedua dari komunikasi antar pribadi yaitu “empati”. Empati yang menciptakan rasa kepekaan untuk merasakan orang lain rasakan khususnya guru dan murid. Sejauhmana guru dan murid memiliki rasa empati satu sama lain. Sebagai berikut:

Tabel 9

Mendengarkan Keluahan Murid n= 77

NO .

Guru Pernah Mendengarkan Keluahan Murid F % 1. a. Sering 14 18,2 2. b. Kadang-Kadang 61 79,2 3. c. Tidak Pernah 2 2,6 Jumlah 77 100

Berdasarkan tabel 7 di atas, sebanyak 61 responden dengan persentase (79,2%) menyatakan “kadang-kadang” artinya guru belum cukup mampu dalam memberikan perhatian seperti mendengarkan keluahan murid. Hal ini harus diperhatikan dalam faktor empati yang harus ada dalam komunikasi antar pribadi yang kurang efektif. Pada tabel 10 dibawah ini akan menjelaskan tentang seorang guru merespon pertanyaan muridnya tentang pelajaran. Sebagai berikut:

Tabel 10

Merespon Pertanyaan Dari Murid Tentang Pelajaran n= 77

NO

. Guru Pernah MeresponPertanyaan Dari Murid Tentang Pelajaran F % 1. a. Sering 56 72,7 2. b. Kadang-Kadang 21 27,3 3. c. Tidak Pernah 0 0 Jumlah 77 100

Melalui data diatas dapat terlihat bahwa sebagian murid yaitu sebanyak 56 orang dengan persentase (72,7%) yang menjawab “sering” artinya guru sering merespon pertanyaan murid. Tentunya hal ini berdampak baik bagi proses komunikasi antar pribadi yang baik karena dengan guru merespon murid adanya rasa empati guru terhadap pertanyaab-pertanyaan yang murid tanyakan dan murid jauh lebih ingin tahu lagi. Pada tabel 11 dibawah ini akan menjelaskan tentang seorang guru merespon pertanyaan muridnya tentang pelajaran. Sebagai berikut:

Tabel 11

Menolong Murid Bila Ada Kesulitan Dalam Belajar n= 77

NO .

Guru Pernah Menolong Murid Bila Ada Kesulitan

Dalam Belajar F % 1. a. Sering 38 49,3 2. b. Kadang-Kadang 38 49,3 3. c. Tidak Pernah 1 1,3 Jumlah 77 100

(Sumber: Cooding Sheet kolom no. 13)

Berdasarkan tabel 11 di atas, bahwa yang menjawab sering dan kadang-kadang frekuensinya sama sebanyak 38 murid/responden dengan persentase 49,3%. Artinya guru sudah cukup mampu untuk menolong murid dalam kesulitan belajar.

3. Dukungan

Pada tabel 12-14 dibawah ini menjelaskan tentang indikator ketiga dari komunikasi antar pribadi yaitu dukungan. Dukungan atau penyemangat adalah aspek

yang sangat penting dalam komunikasi antar pribadi antara guru dan murid. Adapun pertanyaan yang peneliti berikan mengenai indikator dukungan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 12

Memberikan Semangat Belajar Dengan Cara Belajar Sambil Bermain n= 77

NO .

Guru Pernah Memberikan Semangat Belajar Dengan Cara Belajar Sambil Bermain

F %

1. a. Sering 9 11,7

2. b. Kadang-Kadang 62 80,5

3. c. Tidak Pernah 6 7,8

Jumlah 77 100

(Sumber: Cooding Sheet kolom no.14 )

Berdasarkan tabel data diatas, bahwa sebagian besar menjawab “kadang-kadang” sebanyak 62 murid/ responden dengan persentase (80,0%) artinya guru cukup baik memberikan semangat atau dukungan kepada muridnya. Dengan banyaknya murid yang menjawab “kadang-kadang” ini menandakan bahwa masih terdapat jarak diantara guru dan muridnya.

Pada tabel 13 di bawah ini akan menjelaskan tentang seorang guru membantu dan membimbing dalam mengatasi masalah murid. Sebagai berikut:

Tabel 13

Membantu, Membimbing Dalam Mengatasi Masalah Murid n= 77

NO .

Guru Mau

Membantu,Membimbing

Murid

1. a. Sering 13 16,9

2. b. Kadang-Kadang 59 76,6

3. c. Tidak Pernah 5 6,5

Jumlah 77 100

(Sumber: Cooding Sheet kolom no. 15)

Berdasarkan tabel di atas, bahwa sebagian besar menjawab “kadang-kadang” sebanyak 59 responden yang menjawab dengan persentase mencapai (76,6%). Hal ini sangat mengkhawatirkan karena masih ada guru yang tidak membantu dan membimbing anak muridnya dalam mengatasi kesulitan yang murid alami serta belum adanya kedekatan antara guru dan murid. Pada tabel 14 dibawah ini akan menjelaskan tentang sikap seorang guru sebagai seorang teman, sebagai berikut:

Tabel 14

Bersikap Sebagai Seorang Teman n= 77

NO .

Guru bersikap sebagai seorang teman F % 1 a. Sering 12 15,6 2 b. Kadang-Kadang 53 68,8 3 c. Tidak Pernah 12 15,6 Jumlah 77 100

(Sumber: Cooding Sheet kolom no. 16)

Melalui tabel di atas, sebanyak 53 responden dengan persentase (68,8%) menjawab “kadang-kadang” saja guru bersikap seperti seorang teman kepada muridnya. Dengan banyaknya yang menjawab kadang-kadang tersebut menandakan bahwa masih ada sikap guru yang tidak bersahabat/berteman. Hal ini dalam komunikasi antara pribadi belum efektif.

Dalam dokumen HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANTARA (Halaman 61-70)

Dokumen terkait