• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

MMLT = MTTO + MTTR + MTTY

6. Veneer Assembly

a. Cold Press

Pallet yang berisi lembaran kayu lapis hasil pengerjaan pada mesin glue

spreader kemudian dibawa ke mesin press dingin dengan cara mendorongnya

melalui rel-rel yang telah disediakan. Lembaran-lembaran tersebut disusun pada mesin press dingin sampai ketinggian tertentu diman emsin ini dapat melakukan penekanan maksimal ±100 cm.

Pada mesin ini, susunan lembaran kayu lapis tersebut mendapat tekanan mencapai ±145 kg/cm2 dan ±175 kg/cm2. Setelah itu, lembaran-lembaran kayu lapis tersebut diperiksa dan diperbaiki jika ada kemungkinan terjadi cacat pada lembaran-lembaran tersebut.

Sedangkan melalui hasil pemeriksaan dan perbaikan, kemudian panel tersebut dibawa ke bagian press panas (hot press) dengan cara mendorongnya melalui rel yang telah disediakan.

b. Press Panas (Hot Press)

Panel yang berasal dari mesin press dingin kemudian dimasukkan ke dalam tray

pada mesin press panas. Tray pada mesin ini terdiri dari lembaran-lembaran baja berongga, yang kemudian akan saling menekan satu sama lainnya secara otomatis. Bila ronga-rongga tersebut telah diisi dengan lembaran-lembaran kayu lapis atau panel yang akan dipress panas, kemudian proses pemanasan dan penekanan akan berjalan sekaligus.

Temperatur pemanas yang digunakan pada mesin press adalah 115oC-130oC sedangkan tekanan dan lamanya press tergantung pada ketebalan kayu lapis yang akan dipress. Untuk tekanan umumnya berkisar antara 145 kg/cm3 dan 175 kg/cm3. Tujuan press panas ini adalah untuk mengeringkan perekat yang ada pada lembaran-lembaran kayu lapis sambil merapatkan panel-panel tersebut.

Pada panel ini kemudian dilakukan pemeriksaan dan perbaikan (pendempulan) terhadap bagian atas (face) seperti lubang-lubang, lembaran- lembaran yang retak dan bagiannya sehingga akhirnya diperoleh keadaan face yang lebih rata. Setelah melalui pemeriksaan dan perbaikan, kemudian panel- panel yang tertumpuk di atas pallet tersebut dibawa ke bagian sizer (pemotong)

dan sander (penghalusan untuk dipotong kedua sisinya) dan diamplas dengan

kertas pasir.

7. Putty Aplication

daun timpa, daun kurang, bolong, dan lekang ujung. Dempul harus padat, kalau tidak padat akan mengakibatkan penyusutan.

8. Finishing

a. Pemotongan Sisi (Sizing)

Sizing adalah pemotongan sesuai dengan ukuran melalui peralatan pemotong

(mesin potong). Panel hasil rakitan masih memiliki ukuran lebih besar dari produk, sehingga perlu dipotong sesuai ukuran. Pemotongan dilakukan dengan memakai gergaji ganda (double sizer), yang memotong sisi panjang dan pendek. Pertama-tama, lembaran-lembaran kayu lapis yang tertumpuk pada pallet

diletakkan satu per satu di atas flat belt conveyor secara manual, selanjutnya oleh

conveyor tersebut diteruskan ke double sizer yaitu pemotongan sisi panjang dan

lebar. Ukuran potongan yang dihasilkan adalah 122 cm x 244 cm. b. Penghalusan (Sandering)

Sandering adalah proses pelicinan permukaan hasil potongan sehingga dapat

menghasilkan kayu lapis dengan mutu yang baik. Di sini proses penghalusan juga berlangsung otomatis. Lembaran-lembaran kayu lapis yang keluar dari mesin sander akan disusun diatas pallet yang dilakukan secara manual.

c. Grading

Setelah lembaran-lembaran kayu lapis keluar dari mesin penghalus, dilakukan pemeriksaan terhadap hasil penghalusan dan kemungkinan cacat lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan secara manual oleh pekerja.

Lembaran-lembaran kayu lapis yang kurang memenuhi mutu yang telah ditetapkan akan disisihkan untuk diperbaiki sehingga kriteria mutu dapat terpenuhi. Pemeriksaan mutu ini dilakukan pada saat penyusunan lembaran- lembaran kayu lapis di atas pallet yaitu dengan cara mengamati bagain bawah (back) dari setiap lembar kayu lapis.

Lembaran-lembaran kayu lapis yang telah memenuhi syarat mutu, disusun di atas pallet sampai ketinggian tertentu. Setelah itu, operator akan memberikan cap perusahaan pada tiap lembar kayu lapis secara manual. Tumpukan lembaran tersebut dibawa ke bagian pengepakan dengan bantuan kereta sorong.

9. Pengepakan (Packing)

Tumpukan kayu lapis yang telah selesai diberi cap/logo perusahaan kemudian dikirimkan ke bagian pengepakan dengan bantuan kereta sorong. Proses pengepakan dilakukan secara manual oleh operator dimana isi tiap satu pak bervariasi menurut ukuran tebal dari kayu lapis.

Setelah dikepak, hasil packing kemudian dibawa dengan bantuan forklift untuk disimpan di gudang barang jadi dan siap untuk dipasarkan.

5.2.2.2. Pendefinisian Batas Sistem

Pendefinisian batasan sistem merupakan langkah kedua yang harus dilakukan setelah system selection. Hal ini dilakukan agar sistem yang dinilai memiliki batasan yang jelas, dan tidak terjadi tumpang tindih dengan sistem lainnya.

Adapun alasan mengapa pendefenisian batas sistem sangat penting dalam analisis proses RCM yaitu:

1. Supaya terdapat batasan yang jelas tentang apa yang harus dilibatkan dan tidak di dalam sistem sehingga daftar komponen yang diidentifikasi menjadi jelas dan tidak saling tumpang tindih antara sistem yang berkaitan

2. Batasan sistem menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan input apa yang masuk dan output apa yang keluar dari sistem sehingga analisis proses sistem berlangsung secara akurat.

M. Potong Balok M. Kupas Balok M. Rotary Continuous Dryer Roller Dryer Composer Composer Glue

Spreader Cold Press Hot Press Sizing Sander

Grading Packing

Boiler ApplicationPutty

Mesin dan Peralatan utama, meliputi:

Conveyor Hoist

Boiler Composer Machine

Log Cutting Machine Glue Spreader Machine Log Peeling Machine Hot Press Machine Rotary Machine Cold Press Machine Continuous Dryer Machine Sizing Machine Roller Dryer Machine Sander Machine

Batasan fisik primer, meliputi:

Start with :

- Kayu gelondong (log) dipilih berdasarkan kategori F/B, L/C, dan C/C, kemudian dimasukkan ke log conveyor mesin log cutting (chain saw)

- Kayu Gelondong dipotong dan dibawa ke mesin pengupasan kulit dengan roller conveyor

- Hasil pengupasan dan pembersihan balok kayu dibawa ke mesin pembubutan (rotary) - Sisa pengupasan dan pemotongan dibawa ke boiler sebagai bahan bakar

- Hasil pembubutan berupa lembaran veneer gulung (reel) diteruskan ke mesin Continuous Dryer

- Hasil pembubutan lembaran yang tidak dapat digulung dibawa ke mesin Roller Dryer

- Uap panas dialirkan dari Boiler ke mesin dryer

- Lembaran yang terputus-putus dari bagian dryer dibawa ke bagian Composer

untuk disambungkan menjadi utuh

- Lembaran F/B , L/C, C/C yang tidak terputus dan sudah dipotong ukurannya di mesin Dryer dibawa ke Mesin Glue Spreader untuk dirakit

- Hasil rakitan diteruskan ke mesin Press Dingn

- Hasil plywood yang keluar dari mesin Press Dingin masuk ke mesin Press Panas - Plywood hasil Pressing yang cacat dibawa ke bagian Putty Application

- Plywood hasil Hot Press yang bagus kemudian dipotong sisi panjang dan lebarnya di mesin Sizing

- Hasil pemotongan dibawa ke mesin Sander untuk dihaluskan permukaannya

Terminate with:

- Plywood dari Mesin Cold Press dan bagian Putty Application diinspeksi oleh operator di stasiun Grading dan diberikan logo perusahaan

- Plywood yang sudah mendapat logo perusahaan dikemas di bagian Packing dan dibawa ke gudang barang jadi

Gambar 5.5. Gambaran Luas Batasan (Boundary Overview)

RCM-Systems Analysis

Dokumen terkait