• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pelaksanaan Penelitian

Langkah awal pada penelitian ini adalah peneliti menentukan tema dan subjek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengangkat tema regulasi emosi pada proses penerimaan diri remaja dengan keluarga broken home.

Penentuan subjek penelitian dengan usia remaja karena diketahui bahwa usia remaja adalah usia yang penuh dengan pergolakan. Sebagaimana Hall (1904) medefinisikan remaja dengan menggunakan konsep pandangan badai-dan-stres atau biasa disebut dengan (storm-and-badai-dan-stress view), dalam konsep tersebut ia mendefinisikan bahwa remaja merupakan masa pergolakan yang di dalamnya dipenuhi konflik dan perubahan suasana hati. Selain itu, pada usia remaja awal dan akhir memiliki perubahan dalam kondisi penerimaan dirinya, dan hal tersebut melibatkan regulasi emosi (Santrock, 2007: 6).

Dewi dan Herdiyanto (2018: 439) menjelaskan wujud penerimaan diri pada remaja dengan keluarga broken home dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

wujud penerimaan diri pada remaja awal yang didominasi dengan perilaku dan wujud penerimaan diri pada remaja akhir yang didominasi dengan pola pikir. Mengenai bentuk perilaku yang muncul pada remaja awal adalah berupa denial, anger, depression dan Acceptance yang cenderung negatif dan destruktif, yang mengindikasikan bahwa individu pada remaja awal cenderung memiliki harga diri yang rendah. Sebagaimana menurut Santrock (2007: 19-22); Dewi dan Herdiyanto (2018: 440) bahwasanya harga diri yang rendah pada individu dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya permasalahan dalam keluarga dan tekanan dari peristiwa yang ada dalam hidup. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwasannya perilaku-perilaku yang muncul pada perkembangan remaja awal dalam tahap penerimaan diri yaitu dikarenakan rendahnya harga diri yang diakibatkan kondisi keluarga dan tekanan-tekanan yang dimiliki. Sedangkan mengenai bentuk pemikiran yang muncul pada remaja akhir adalah berupa denial, anger, dan depression yang merupakan respon dari stresor eksternal untuk membentuk sistem pertahanan dirinya dari kemungkinan munculnya

64 konsekuensi dari suatu kondisi yang dirasakan. Selain itu pada tahap acceptance remaja mampu melakukan coping menggunakan cara refleksi diri.

Peneliti melakukan survey awal untuk mengetahui fenomena di lapangan dengan cara mencari data statistik mengenai tingkat perceraian mulai dari sakala nasional hingga lokal, peneliti menyusun latar belakang dan menyusun rumusan masalah berdasarkan fenomena yang ditemukan.

Kemudian peneliti melakukan wawancara awal dengan subjek yang telah ditentukan untuk melakukan konfirmasi mengenai kondisi keluarga dan diri subjek guna memastikan kesesuaian antara kondisi subjek dengan kriteria subjek yang telah ditentukan sesuai tema penelitian. Mengenai data yang diperoleh saat survey awal dan hasil wawancara awal peneliti gunakan sebagai data pendukung pada bagian latar belakang penelitian. Selain itu, peneliti juga mencari penelitian terdahulu yang serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

Langkah selanjutnya peneliti mencari teori yang akan digunakan pada penelitian ini dan menentukan serta menyusun metode penelitian yang sesuai dengan tema penelitian yang telah ditentukan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, dengan tujuan untuk mendeskripsikan regulasi emosi pada proses penerimaan diri remaja dengan keluarga broken home. Setelah penyusunan metode, peneliti menyusun panduan wawancara sesuai dengan rumusan masalah dan teori yang digunakan, dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Peneliti menghubungi subjek terlebih dahulu sebelum penelitian dilaksanakan untuk meminta kesediaannya menjadi subjek penelitian. Peneliti menentukan waktu dan media yang akan digunakan pada pelaksanaan wawancara dengan subjek. Peneliti melaksanakan wawancara menggunakan pertanyaan yang sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dibuat. Pada proses wawancara peneliti merekam pembicaraan selama wawancara dengan

65 persetujuan subjek, untuk mempermudah peneliti dalam menyusun transkip wawancara.

Selama proses penelitian, terdapat beberapa kendala yang dihadapi peneliti. Pertama, keterbatasan waktu dalam melakukan penggalian data.

Dengan kondisi subjek yang bekerja dengan jam kerja full time mulai dari pukul 08.00-22.30 WIB setiap hari, hal tersebut menjadi kendala bagi peneliti dalam melakukan penggalian data. Dikarenakan peneliti harus berkoordinasi mengenai waktu pelaksanaan wawancara dengan menyesuaikan jam kerja subjek sehingga beberapa kali wawancara dilakukan pada malam hari setelah subjek pulang kerja, dan hal tersebut menjadi kendala juga terhadap efektivitas dan efisiensi waktu pelaksanaan wawancara.

Kendala kedua, lokasi penelitian yang jauh dari jangkauan peneliti.

Sehingga proses penggalian data hanya bisa dilakukan secara virtual.

kendala ketiga, peneliti tidak bisa melakukan wawancara mendalam dengan significant others. Dikarenakan sudah tidak terjalinnya komunikasi antara subjek dengan orangtua ataupun keluarga selama satu tahun terakhir, sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi peneliti untuk menentukan dan menghubungi significant others. Selain itu di tempat tinggal subjek saat ini, berdasarkan informasi dari subjek bahwasannya ia memiliki satu teman dekat.

Kemudian peneliti mencoba untuk menghubungi dan meminta kesediaannya menjadi subjek wawancara penelitian sebagai significant other. namun setelah dikonfirmasi teman subjek tersebut tidak bersedia untuk menjadi significant other dikarenakan sibuk bekerja.

Setelah pengumpulan data, peneliti menyusun transkip wawancara, yang kemudian akan di analisis untuk di klasifikasikan berdasarkan poin-poin yang dapat menjawab rumusan masalah. Kemudian, data yang diperoleh di lapangan dan sesuai dengan tema penelitian disusun pada bagian hasil penelitian dengan cara dinarasikan.

66 Proses penelitian dilakukan mulai dari tanggal 08 Agustus hingga 14 desember 2022. Adapun pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Pelaksanaan penelitian

No Hari/Tanggal Lokasi Jenis Kegiatan

1. 08 Agustus –18 September 2022

Tempat tinggal masing masing (via Whatsapp dan Facebook)

Melaksanakan proses pra penelitian dengan melakukan pendekatan interpersonal untuk menggali data mengenai kondisi dan life history subjek

2. 04 Oktober 2022

Tempat tinggal masing masing (via Whatsapp)

Melakukan komunikasi dengan subjek untuk menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesediannya AF untuk menjadi subjek penelitian

3. 13 November 2022

Tempat tinggal masing masing (via Whatsapp)

Pemberian lembar persetujuan (informed consent) sebelum melakukan proses wawancara 4. 03 Desember

2022 (14.00)

Tempat tinggal masing masing (via zoom meeting)

Pelaksanaan wawancara pertama

5. 03 Desember 2022

(18. 06)

Tempat tinggal masing masing (via zoom meeting)

Pelaksanaan wawancara kedua

6. 05 Desember 2022

Tempat tinggal masing masing (via zoom meeting)

Pelaksanaan wawancara ketiga

7. 11 Desember 2022

(16.00 WIB)

Tempat tinggal masing masing (via zoom meeting)

Pelaksanaan wawancara keempat

8. 11 Desember 2022

(19.00 WIB)

Tempat tinggal masing masing (via zoom meeting)

Pelaksanaan wawancara kelima

9. 12 Desember 2022

Tempat tinggal masing masing (via zoom meeting)

Pelaksanaan wawancara keenam

10. 14 Desember 2022

Tempat tinggal masing masing (via zoom meeting dan Whatsapp)

Pelaksanaan wawancara ketujuh

67