• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan untuk kegiatan: video dikenal sebagai jenis media yang

memiliki pengaruh sangat besar terhadap penontonnya, terutama karena kemampuan memindahkan berbagai kejadian/ kegiatan dan tindakan manusia secara nyaris sempurna. Berkat kemajuan teknologi, rekaman gambar-gambar oleh kamera video bahkan sudah dapat disesuaikan sehingga membuatnya lebih dramatis daripada ‘yang sesungguhnya’. Tujuannya tidak lain untuk untuk menggiring penonton menerima pesan yang ingin disampaikan pembuatnya. Dalam konteks mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk melestarikan sumber daya alam, video partisipatif akan menjadi alat yang efektif untuk menyatakan

perasaan, pikiran dan pandangan masyarakat terhadap

permasalahan yang terjadi di lingkungan dan kehidupan mereka. Video komunitas berpeluang untuk merangsang munculnya sebuah perubahan dan pembaharuan di antara warga masyarakat setempat. Kedalaman menengah tinggi jangkauan menengah.

Deskripsi kegiatan: Persiapan pelatihan dimulai pada pertengahan Januari 2010. Persiapan mulai dari menyiapkan TOR pelatihan,

konsultasi dengan fasilitator pelatihan, distribusi undangan dan persiapan logistik. Peserta yang dilibatkan dalam pelatihan ini adalah perwakilan kelompok pemuda dari 4 desa target, masing-masing sebanyak 3 orang. Pada pelaksanaannya, hanya Desa Tempurukan dan Sungai Putri yang hadir berpartisipasi. Perwakilan kelompok pemuda dari desa Kuala Tolak dan Tanjung Baik Budi tidak hadir. Padahal sebelumnya, kelompok pemuda ini bersedia untuk ikut serta. Ketika dikonfirmasi ulang, perwakilan kelompok pemuda dari 2 desa ini menyatakan tidak dapat hadir karena mereka harus bekerja pada pagi hingga siang hari, bersamaan dengan waktu pelatihan.

52

Pelatihan dilakukan selama 3 hari, dari tanggal 16-18 Februari 2010 di Balai Desa Sungai Putri. Pelatihan ini diikuti 8 peserta (2 diantaranya dari Yayasan Palung). Fasilitator pelatihan sebagai berikut:

1. M. F. Yuliansyah (Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kab. Ketapang) 2. Tito P. Indrawan (Yayasan Palung)

3. Rahmawati (Fauna & Flora International, finalis 5 besar kompetisi film dokumenter Eagle Award Metro TV tahun 2008)

Hari pertama pelatihan lebih banyak diisi dengan sesi di dalam ruangan. Materi pertama disampaikan langsung oleh Manajer kampanye mengenai potensi dan tantangan di hutan Sungai Putri. Tujuannnya untuk membuka pikiran dan sebagai dasar untuk mengembangkan ide film yang akan dibuat. Materi selanjutnya lebih yang bersifat teknis mengenai apa itu video partisipatif, bagaimana menggunakan kamera, mengembangkan ide cerita dan membuat storyboard.

Pada hari kedua, peserta sepakat untuk mengangkat tema potensi desa selain kayu di sekitar hutan Sungai Putri. Tujuannya agar masyarakat menyadari bahwa sebenarnya ada banyak potensi selain kayu yang bisa dikembangkan dan bernilai ekonomi di desa mereka. Dari tema besar ini lalu diturunkan menjadi 3 judul yaitu potensi tanaman padi, profil penganyam tikar dan potensi kelapa. Pengambilan gambar sebagian dilakukan pada hari kedua dan sepanjang hari ketiga pelatihan. Fasilitator dan manajer kampanye ikut mendampingi pada saat pengambilan gambar untuk meminimalisir kesalahan. Semua film yang dibuat berdurasi maksimal 15 menit.

Film hasil pelatihan ini selanjutnya ditransfer ke dalam bentuk VCD, dengan sedikit proses editing. Film ini diperbanyak sebanyak 100 keping dan dibagikan secara merata ke 4 desa target. VCD ini terutama dibagikan pada pemerintah desa dan tokoh yang mempunyai pengaruh besar di kampung. Ini dimaksudkan agar film ini dapat membuka pola pikir dan menjadi bahan diskusi di dalam komunitas.

53

Kegiatan 8: Special Event-Aksi Simpatik Untuk Bumi10

Alasan untuk aktivitas: memperingati hari bumi sekaligus menyampaikan informasi mengenai pemanasan global dan upaya-upaya

yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak pemanasan global. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mengambil peran dalam upaya pencegahan dampak pemanasan global. Event serupa ini sangat efektif untuk mengumpulkan banyak audiens dalam satu kesempatan. Walaupun tentunya tidak mudah menyampaikan pesan kampanye secara efektif.

Deskripsi kegiatan: Ide dari kegiatan ini adalah mendorong masyarakat untuk menanam pohon di lahan-lahan kosong di wilayah

desa mereka dan mulai menggunakan lampu hemat energy untuk mengurangi emisi.

Bantuan bibit karet unggul diberikan hanya untuk desa Kuala Tolak dan Tempurukan masing-masing sebanyak 500 bibit. Bibit karet ini rencananya akan ditanam di lahan milik desa. Kedua desa ini mempunyai kebun milik desa seluas 1 hektar. Desa Tanjung Baik Budi tidak bersedia menerima bantuan bibit karena tidak punya lahan untuk penanaman. Sedang desa Sungai Putri punya rencana untuk membibitkan tanaman kehutanan yang bibitnya diambil secara cabutan dari hutan Sungai Putri. Namun sayangnya rencana ini tidak direspon positif oleh pihak kecamatan, sehingga akhirnya tidak jadi dilakukan.

Sedang lampu hemat energi yang didistribusikan sejumlah 609 lampu. Kepala desa target membantu mendaftar fasilitas desa yang akan diinstalasi lampu hemat energy ini. Berikut adalah daftar lengkapnya.

10Kegiatan ini merupakan satu rangkaian kegiatan yang terdiri distribusi dari bibit karet untuk ditanam di kebun desa, distribusi lampu hemat energy untuk dipasang di fasilitas desa dan malam aksi simpatik untuk bumi. Kegiatan ini didukung oleh RARE dan PT.

Osram.

Foto 9. Sekretaris Daerah Kab. Ketapang ikut mengkampanyekan pelestarian hutan Sungai Putri

54 Tabel 10. Distribusi Lampu Hemat Energi

No Fasilitas Jumlah Kebutuhan

Ds. Tempurukan Ds. Sungai Putri Ds. Tanjung Baik Budi Ds. Kuala Tolak

1. Taman Kanak-kanak/ PAUD/ TPA 9 30 6 0

2. SD/ SMP/ SMA 14 125 38 40

3. Surau/ masjid 43 10 62 25

4. Bangunan kantor 8 61 24 8

5. Puskesmas/ Pustu/ Posyandu 5 45 23 20

6. Lumbung padi 0 0 0 0

7. Pasar 0 3 0 0

8. Jalan 0 10 0 0

Semua lampu hemat energi ini baru terdistribusi awal Mei 2010, dikarenakan paket kiriman lampu dari RARE yang baru datang pada akhir bulan April.

Tanggal 22 April dilangsungkan kegiatan Malam Aksi Simpatik Untuk Bumi. Kegiatan dipusatkan di halaman SDN 2 Tempurukan. Masyarakat desa Tempurukan secara bergotong royong membantu Manajer kampanye mempersiapkan kegiatan ini, terutama untuk menyiapkan lokasi kegiatan. Acara ini dimeriahkan dengan pemutaran film partisipatif, tarian melayu, hadrah dan orkes dangdut. Untuk pemutaran film, Manajer kampanye dibantu oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Ketapang. Sedang orkes dangdut merupakan sumbangan dari Kepala Desa Tempurukan. Manajer kampanye mendapat potongan 80% dari harga normal. Untuk kegiatan ini, Manajer kampanye meminta dukungan Sekretaris Daerah Ketapang, Drs. H. Bachtiar untuk hadir dan memberikan motivasi pada masyarakat untuk menjaga hutan Sungai Putri. Kehadiran Sekretaris Daerah dalam kegiatan ini akan sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat. Drs. H. Bachtiar dikenal sebagai pejabat daerah yang dekat dengan masyarakat dan menaruh perhatian besar pada isu lingkungan.

Acara ini juga turut dihadiri oleh pihak Kecamatan, perangkat desa dan tokoh masyarakat dari keempat desa target. Sekurang-kurangnya 500 orang mengikuti kegiatan ini. Manajer kampanye mengirim siaran pers kegiatan ini pada media-media lokal. Siaran

55

pers ini dipublikasikan di harian Borneo Tribune ( http://www.borneotribune.com/ketapang/proyek-kecil-rare-dan-yayasan-titian-cegah-pemanasan-global.html) dan Pontianak Post (http://issuu.com/ptkpost/docs/25042010).

Pembelajaran: jika kepercayaan sudah terbangun, maka dukungan akan dengan mudah didapatkan. Masyarakat di desa

Tempurukan tanpa diduga bergotong royong untuk mempersiapkan kegiatan ini. Pembelajaran lainnya, kehadiran tokoh masyarakat didalam kegiatan kampanye sangat besar pengaruhnya bagi. Ke depan jika akan melakukan kegiatan serupa, Manajer kampanye akan meminta lebih banyak dukungan orang berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan kampanye Pride.

Tabel 11. Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Perubahan Perilaku untuk Petani Khalayak sasaran: petani

Tahap teori perubahan Perilaku

Rantai hasil Terbentuknya CU dengan kecukupan modal untuk memberikan pinjaman dan sistem yang

berjalan baik dan memasukkan aspek perlindungan Sungai Putri dalam sistemnya.

Sasaran-sasaran SMART Pada 23 Juli 2010, telah terbentuk CU Pantura Lestari dengan anggota berjumlah 12 orang

dengan total aset Rp 29.945.000.

Hasil ini tidak sesuai dengan yang direncanakan, yaitu pada Juni 2010 akan terdapat 150 anggota dengan aset sebesar 50 juta rupiah. Ini dikarenakan mundurnya waktu pembentukan CU yang tadinya direncanakan di bulan Januari 2010 menjadi Juli 2010. Keterlambatan ini terutama dikarenakan perencanaan waktu pendirian CU yang kurang matang. Tidak mempertimbangkan jika pengorganisiran masyarakat dan peningkatan kapasitas memerlukan waktu yang cukup lama.

Jika dilihat lagi dari target yang dibuat, memang dari sisi waktu dan jumlah anggota CU Pantura Lestari (CUPL) ini tidak seperti yang direncanakan, namun jika dilihat dari jumlah aset bulanan, angkanya sudah melampaui target aset semula. Per 31 Juli 2010, aset CUPL sudah mencapai 71.584.000 dengan jumlah anggota 24 orang. Target aset semula, pada Juni 2010 adalah 150 juta rupiah, dan perkiraan CU berdiri pada Januari 2010. Artinya jika dirata-ratakan selama 5 bulan, target aset CU per bulan adalah 30 juta. Sementara aset

56

CUPL selama seminggu lebih dari itu. Ini berarti, dari segi aset, targetnya sudah dilampaui. Namun karena CU ini baru saja dibentuk, maka modal yang terkumpul belum bisa dimanfaatkan oleh khalayak target untuk pengembangan usaha. Setidaknya baru setelah 3 bulan (pada Oktober 2010), modal terkumpul ini dapat dimanfaatkan. Pada saat itu, baru dapat dilihat bagaimana khalayak target mengelola modal yang bisa mereka akses dari CUPL ini.

Kegiatan 9: Magang CU

Alasan untuk kegiatan: magang dilakukan sebagai salah satu persiapan untuk pembentukan Credit Union di Sungai Putri. Magang

dilakukan untuk meningkatkan kapasitas calon tim manajemen CU dalam hal administrasi, keuangan, kredit dan pendidikan latihan (diklat).

Deskripsi kegiatan: magang dilakukan 2 tahap di CU Canaga Antutn Desa Menyumbung, Kecamatan Hulu Sungai Kab. Ketapang.

Tahap pertama dari tanggal 19 Maret – 2 Mei 2010, dan tahap kedua dari 15 Juni – 19 Juli 2010. Peserta magang adalah 4 orang calon staf CU Pantura Lestari (Umar Idawan, Nelly Hermawati, Japri dan Ernawati).

Penentuan lokasi dan durasi magang ini merupakan keputusan Badan Koordinasi CU Kalimantan (BKCUK), berdasarkan permohonan yang diajukan oleh Manajer kampanye pada bulan November 2009 dan Maret 2010. Setelah surat permohonan pertama di bulan November 2009, BKCUK tidak serta merta langsung menanggapi. Ketua BKCUK ingin berdiskusi terlebih dahulu dengan penggerak CU di Sungai Putri (Januari 2010). Ini semacam proses verifikasi yang dilakukan oleh BKCUK setiap ada inisiatif dari masyarakat untuk mendirikan CU di daerah. Maret 2010 barulah keluar surat penunjukan lokasi magang.

Saat magang, calon staf belajar mengenai pembukuan, kredit, administrasi dan sekilas mengenai pola kebijakan. Pola kebijakan ini akan terkait dengan perspektif konservasi yang akan dijadikan landasan pengelolaan CU. Sehingga CU Pantura Lestari dapat berkontribusi menurunkan tekanan terhadap kompleks hutan Sungai Putri.

57

Selama magang, 4 calon staf ini diberikan kesempatan belajar di beberapa lokasi yaitu Tempat Pelayanan (TP) Sei Laur, TP Sandai, TP Nanga Tayap dan Beginci. Pada magang tahap kedua, keempat calon staf juga sudah memilih spesifikasi masing-masing. Sehingga bidang yang dipelajari hanya yang menunjang peran masing-masing di dalam CU nanti.

Dokumen terkait