• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 1 Sejarah 7-Eleven

4.1.2 Visi dan Misi 7-Eleven

Visi 7-Eleven adalah “Memberikan apa yang konsumen butuhkan, dimana pun dan kapan pun mereka membutuhkannya”. Misi 7-Eleven adalah menjadi retailer convenience yang terbaik.

4.1.3 7-Eleven Indonesia

7-Eleven Indonesia menggunakan konsep ritel dengan kombinasi unik dari sebuah convenience store dengan sebuah pusat makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya yang disajikan dalam layanan 24 jam. Berdasarkan Annual Report

PT. Modern Internasional Tbk tahun 2010, terdapat berbagai informasi yang berhubungan dengan 7-Eleven Indonesia, yaitu:

1. Fokus utama departemen Merchandising adalah inovasi dan pengembangan produk dan layanan, diikuti dengan mengembangkan apa yang dibutuhkan konsumen 7-Eleven Indonesia.

2. Operation Excellence menjadi fokus utama tim operasional 7-Eleven Indonesia untuk mampu melampaui harapan konsumen setiap saat ketika mengunjungi gerai 7-Eleven. Melalui Retail Initiative, tim operasional mempelajari dan mengaplikasikan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang terus berubah untuk selalu memenuhi kebutuhan para konsumen tersebut. Manajemen produk per produk dengan mengevaluasi tingkat pencapaian masing-masing produk menjadi aplikasi utama untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Melalui lima fundamental bisnis meliputi penyediaan produk yang bernilai kepada konsumen, menyediakan lini variasi produk yang akurat, pelayanan yang cepat dan bersahabat, penawaran produk dan layanan berkualitas tinggi, dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk konsumen, menjadi fundamental utama bagi tim operasional untuk memberikan lebih dari yang konsumen harapkan.

3. 7-Eleven mengusung kepemimpinan dari level yang paling bawah melalui metode Servant Leadership yang berfokus pada konsumen, sehingga diharapkan tim 7-Eleven mampu memberikan layanan terbaik yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen. 4. Kegiatan pemasaran dan aktivitas promosi yang variatif dan unik

dilakukan tim pemasaran 7-Eleven Indonesia dengan berfokus pada konsumen dan komunitas-komunitas yang ada melalui promosi paket penjualan, kegiatan sponsor untuk komunitas, pentas musik regular di gerai-gerai 7-Eleven serta kegiatan-kegiatan peduli sosial seperti kerjasama dengan UNICEF untuk kepedulian terhadap korban bencana alam Merapi & Mentawai yang dilakukan secara berkesinambungan untuk menjangkau konsumen sehingga lebih mengenal 7-Eleven di Indonesia. Pada saat perayaan hari jadi 7-Eleven Indonesia yang pertama, diadakan sebuah kompetisi besar memakan Big Bite Hotdog dan meminum minuman beku berkarbonasi Slurpee yang berlaku di seluruh gerai 7-Eleven di Jakarta Raya. Melalui kerjasama dengan label musik, media

partner, serta komunikasi agresif via jaringan sosial media seperti Twitter, Facebook, dan Yahoo Koprol menciptakan berbagai event dan komunikasi yang sangat efektif namun efisien dari segi biaya. 5. Investasi infrastruktur dilakukan untuk mendukung layanan terbaik

kepada konsumen dan kemudahan operasional di gerai 7-Eleven. Pengaturan serta pengoperasian terhadap sistem logistik dan pergudangan dilakukan oleh 7-Eleven melalui kemitraan dengan layanan logistik berkelas dunia DHL. Selain itu, Combined Distribution Center (CDC) dibangun untuk mengintegrasikan pengiriman dari para pemasok untuk melayanai kebutuhan seluruh gerai 7-Eleven. Dan untuk infrastruktur Teknologi Informasi, 7-Eleven melakukan kemitraan dengan pihak NEC dan Nomura Research Institute (NRI), untuk melanjutkan pengalaman terbaik dari 7-Eleven Internasional.

6. Identifikasi dan survei mendetil dilakukan oleh tim Real Estate

untuk mendapatkan tempat terbaik bagi gerai 7-Eleven berdasarkan area pemasaran terbaik yang bisa menyediakan arus konsumen dari area perumahan, sekolah, universitas, apartemen, perkantoran, pom bensin, dan sebagainya. Beberapa gerai ritel Fuji Image Plaza dikonversi menjadi sebuah konsep kombinasi layanan gerai 7-Eleven dan ritel layanan fotografi.

4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada tahap awal penelitian, dilakukan uji atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Uji yang dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek yang diamati, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan menyebar 30 kuesioner terhadap konsumen 7-Eleven yang telah mengunjungi ritel pesaing yang dijadikan pembanding. Hasil keseluruhan uji validitas dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai uji validitas atribut-atribut kepentingan retail consumer goods Atribut Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja 7-Eleven Tingkat Kinerja Circle K Tingkat Kinerja Alfamart Kesimpulan

Lokasi toko yang

mudah dijangkau 0,840 0,413 0,582 0,480 Valid

Luas toko 0,679 0,425 0,837 0,428 Valid

Tata letak toko 0,644 0,556 0,829 0,708 Valid

Jarak antar rak 0,396 0,509 0,674 0,545 Valid

Kenyamanan toko 0,703 0,692 0,800 0,821 Valid

Kebersihan toko 0,679 0,550 0,806 0,796 Valid

Harga produk yang

sesuai 0,613 0,700 0,781 0,767 Valid

Variasi produk

yang dijual 0,657 0,676 0,836 0,701 Valid Ketersediaan

produk yang dijual 0,764 0,703 0,896 0,719 Valid Kepemilikan

produk dengan merek sendiri

0,384 0,675 0,422 0,488 Valid

Promosi menarik

yang dilakukan 0,469 0,650 0,756 0,588 Valid Potongan harga 0,623 0,648 0,839 0,740 Valid

Kemudahan dalam bertransaksi 0,852 0,716 0,789 0,826 Valid Kecepatan bertransaksi 0,756 0,752 0,759 0,602 Valid Keramahan karyawan 0,622 0,716 0,671 0,658 Valid Pengetahuan karyawan akan produk yang dijual

0,508 0,455 0,427 0,444 Valid Tanggapan terhadap keluhan dari konsumen 0,507 0,574 0,569 0,586 Valid Merek yang terkenal 0,230 0,332 0,127 0,074 Tidak Valid

Area makan dan

bersantai 0,590 0,684 0,819 0,537 Valid

Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus teknik korelasi Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut yang diuji, terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut memiliki nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah

merek yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada Tabel 2.

Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha yang diolah menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,895 sehingga dapat disimpulkan atribut-atribut dalam penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil pengukuran yang sama apabila digunakan kembali dalam pengambilan data selanjutnya.

Uji validitas dan reliabilitas juga dilakukan kepada pertanyaan dalam kuesioner yang menggunakan alat analisis yang berbeda dan juga menggunakan skala likert yang berbeda. Pada penelitian ini terdapat tiga

retail consumer goods yang digunakan, sehingga uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan kepada seluruh atribut ketiga ritel tersebut.

Uji validitas atribut pertanyaan tingat kinerja yang pertama dilakukan kepada 7-Eleven dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing- masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi

Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut yang diuji, terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut memiliki nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah merek

yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada Tabel 2. Uji reliabilitas atribut tingkat kinerja 7-Eleven diolah dengan teknik

Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha

lebih besar dari 0,6 yaitu 0,898 sehingga dapat disimpulkan atribut tingkat kinerja 7-Eleven dalam penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil

pengukuran yang sama apabila digunakan kembali dalam pengambilan data selanjutnya.

Uji validitas atribut pertanyaan tingat kinerja yang kedua dilakukan kepada Circle K dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing- masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi

Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut yang diuji, terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut memiliki nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah merek

yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada Tabel 2. Uji reliabilitas atribut tingkat kinerja Circle K diolah dengan teknik

Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha

lebih besar dari 0,6 yaitu 0,762 sehingga dapat disimpulkan atribut tingkat kinerja Circle K dalam penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil pengukuran yang sama apabila digunakan kembali dalam pengambilan data selanjutnya.

Uji validitas atribut pertanyaan tingat kinerja yang ketiga dilakukan kepada Alfamart dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing- masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi

Product Moment Pearson yang diolah dengan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji validitas menyatakan bahwa dari 19 atribut yang diuji, terdapat 18 atribut yang dinyatakan valid karena seluruh atribut memiliki nilai rhitung > rtabel. Satu atribut yang dinyatakan tidak valid adalah merek

yang terkenal. Nilai uji validitas untuk 19 atribut dapat dilihat pada Tabel 2. Uji reliabilitas atribut tingkat kinerja Alfamart diolah dengan teknik

Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows. Hasil uji reliabilitas ini menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha

lebih besar dari 0,6 yaitu 0,898 sehingga dapat disimpulkan atribut tingkat kinerja Alfamart dalam penelitian ini reliabel dan mampu memberikan hasil pengukuran yang sama apabila digunakan kembali dalam pengambilan data selanjutnya.

Dokumen terkait