• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang, sebagai organisasi Perangkat Daerah (SKPD) yang diberi mandat oleh undang–undang sebagai penyelenggara kewenangan otonomi daerah di bidang pengelolaan penerimaan keuangan daerah, selalu dituntut untuk meningkatkan kinerja organisasi agar tujuan pembangunan dapat dirumuskan dan dicapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembangunan Kabupaten Enrekang sangat ditentukan oleh kinerja Badan Pendapatan Daerah. Karena keuangan merupakan faktor kunci dan keberhasilan dari pencapaian tujuan pembangunan dalam berbagai bidang. Eksistensi Badan Pendapatan Daerah yang efektif dan efisien di masa depan, akan banyak ditentukan oleh kemampuan dalam manajemen pengelolaan penerimaan keuangan daerah. Ini berarti bahwa pengelolaan penerimaan keuangan daerah sebagai bagian dari keseluruan proses pembangunan daerah, memerlukan manajemen yang mampu menjamin terciptanya dokumen–dokumen dan produk pengelolaan penerimaan keuangan daerah yang valid dan dapat dipercaya.

Salah satu langka dalam manajemen pada umumnya dan juga dalam manajemen pengelolaan penerimaan keuangan daerah adalah perumusan visi organisasi, agar setiap anggota didalamnya memahami arah dan tujuan–tujuan yang akan dicapai bersama. Pernyataan visi organisasi Badan Pendapatan Daerah akan dapat membantu setiap pejabat dan aparatur untuk aparat menilai kinerja masa lalu dan mengidentifikasi berbagai langka penting untuk dilakukan di masa depan. Visi diharapkan akan membangkitkan motifasi kerja secara kolektif, karena setiap orang dalam organisasi akan memahami tujuan–tujuan untuk 5 (lima) tahun yang akan datang. Badan Pendapatan Daerah diharapkan mampu menciptakan konsensus dari setiap stakeholder sehingga mereka memiliki komitmen yang tinggi mencurahkan segala daya dan kemampuan demi tercapainya cita–cita organisasi khususnya dan pembangunan masyarakat Kabupaten Enrekang pada umumnya berperan disamping itu. Pernyataan visi dapat diciptakan kesadaran kolektif diantara seluruh pejabat dan pegawai tentang pentingnya pencapaian kondisi ideal yang di inginkan dan dirumuskan secara bersama.

–46–

Berdasarkan uraian di atas, berikut ini dirumuskan Visi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang untuk 5 (lima) tahun kedepan sebagai berikut :

“Terwujudnya Optimalisasi Penerimaan Daerah untuk Membangun Enrekang Maju, Aman, dan Sejahtera (EMAS)”

Rumusan visi ini mengandung makna bahwa Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang sebagai satu–satunya lembaga pengelolaan penerimaan keuangan daerah yang efektif dan efisien yang dapat dipertanggung jawabkan. Pengelolaan penerimaan keuangan daerah yang efektif dan efisien berarti dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapi berdasarkan kepada prioritas yang telah ditetapkan sesuai dengan pentahapan pencapaian hasil. Disamping itu, pengelolaan penerimaan keuangan daerah yang terintekrasi memiliki karakter yang utuh dengan memperhitungkan seluruh potensi untuk memenuhi kebutuhan yang ada sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai sehingga pencapaian hasil dapat diukur melalui indikator yang jelas, baik dampak aspek input, output, outcome, maupun dampak. Intekrasi perlu dilakukan agar pengelolaan penerimaan keuangan daerah dapat memberikan dampak positif untuk semua bidang sesuai rumusan strategi pembangunan. Hal ini dapat dilakuakan dengan menerapkan sistem dan holistik serta proses pengelolaan penerimaan keuangan daerah.

Sesuai dengan perkembangan paradigma pembangunan, maka proses pengelolaan penerimaan keuangan daerah dilakukan dengan proses diologis, dimana setiap unsur yang terlibat dapat memberikan konstribusi secara optimal dalam hal ini, pihak–pihak yang berkepentingan dapat merumuskan kebutuhan mereka sendiri, sehingga hasil pembangunan dapat mereka nikmati dan pelihara sesuai dengan prinsip good governance.

–47–

4.2. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka setiap organisasi harus mempunyai misi yang jelas. Pernyataan misi mengidentifikasi apa dan untuk siapa organisasi serta produk maupun jasa apa yang dihasilkan.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang menetapkan Misi sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan seluruh pendapatan daerah berdasarkan potensi yang di miliki.

2. Meningkatkan pengendalian pengelolaan penerimaan keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur agar penatausahaan pengelolaan penerimaan keuangan daerah dapat berjalan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel

–48–

4.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan Visi dan Misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing–masing misi.

–49–

4.4. Strategi dan Kebijakan

Strategi dan Kebijakan pada hakekatnya menjelaskan pemikiran–

pemikiran secara konseptual, kualiatas, realistis dan konprehensip tentang langka–langka yang diperlukan untuk memperlancar atau mempercepat pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapakan. Strategi merupakan rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya–upaya organisasi Badan Pendapatan Daerah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas penyusunan pengelolaan penerimaan keuangan daerah yang tepat waktu.

2. Membangun sistem dan mekanisme pengelolaan penerimaan keuangan daerah.

3. Mengembangkan sistem informasi dan petunjuk teknis pengelolaan penerimaan keuangan daerah.

4. Mengoptimalkan pendapatan daerah dan pengelolaan administrasi penerimaan keuangan daerah.

5. Mengembangkan kinerja organisasi dan managemen Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang.

6. Mengembangkan fasilitasi, pembinaan dan koordinasi pengelolaan penerimaan keuangan daerah.

7. Membangun upaya integritas, sinkronisasi dan konsistensi perencanaan dan penganggaran pada setiap dokumen keuangan disetiap jenjang pemerintahan.

8. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung serta profesionalisme dan kesejahteraan aparatur pengelolaan penerimaan keuangan daerah.

–50–

Untuk mencapai strategi dan sasaran maka diperlukan suatu intervensi dalam bentuk kebijakan organisasi. Kebijakan yang dimaksud merupakan suatu dasar atau pedoman bagi pelaksanaan suatu program dan kegiatan.

Salah satu unsur penting dalam menetapkan unsur kebijakan adalah tidak hanya baik secara konsep melainkan dapat dilaksanakan secara konsisten, sistematis dan berkesinambungan.

Penetapan kebijakan sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran dalama Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang disusun dengan tetap memperhatikan Program Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Enrekang tahun 2014–2019 yang relevan dengan kelembagaan Badan Pendapatan Daerah. Dalam kaitannya dengan Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang, maka kebijakan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Membangun komunikasi pengelola penerimaan keuangan yang lebih berkualitas dengan OPD, baik Kabupaten, Provinsi dan Pusat untuk menjamin integritas, konsistensi dan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran yang akan tertuang dalam beberapa dokumen pengelola penerimaan keuangan daerah.

2. Mengembangkan sistem infomasi pengelola penerimaan keuangan daerah yang dapat diakses oleh semua pihak.

3. Mengembangkan kualitas SDM pengelola penerimaan keuangan daerah.

4. Memantapkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan administrasi penerimaan keuangan daerah.

5. Meningkatkan kapasitas dan keseimbangan kerjasama pengelola penerimaan keuangan daerah antara lembaga pemerintah daerah non pemerintah.

6. Memberdayakan sistem kelembagaan dan kompetensi aparatur Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang dalam pengelolaan penerimaan keuangan daerah yang didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup dan memadai.

7. Mengembangkan kajian dan penelitian sebagai bahan dalam formulasi penerimaan keuangan daerah dan kebijakan operasional pembangunan daerah.

–51–

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Dokumen terkait