• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Visual Basic Net

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi,

mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu. (Muhamad, 2012)

2.6.1. .Net Framework

.Net Framework merupakan salah satu dari cakupan Microsoft .Net yang dikeluarkan oleh Microsoft. .Net Framework adalah teknologi mendasar dalam pengembangan aplikasi di lingkungan Microsoft Windows. .Net Framework terdiri dari dua bagian utama yaitu Common Language Runtime (CLR) dan .Net Framework class

library. CLR menyediakan lingkungan runtime untuk eksekusi kode yang ditulis dalam

bahasa .Net. .Net Framework class library dirancang untuk mendukung usaha pengembang dalam menyediakan kelas-kelas dasar yang akan dipakai dalam pewarisan (Eko Zulkaryanto 2010 ).

.Net Framework dirilis di pasaran sejak tahun 2000. Versi .Net Framework saat ini adalah .Net Framework 3.5 Service Pack 1 (Horn 2010).

Horn (2010) menambahkan .Net Framework 3.0 dibangun di atas .Net Framework 2.0 dengan menambahkan beberapa teknologi baru. .Net Framework 3.0 memperkenalkan Windows Presentation Foundation (WPF), Windows Communication Foundation (WCF), Windows Workflow Foundation (WF), dan Windows CardSpace. .Net Framework 3.5 dibangun di atas .Net Framework 3.0 dengan memperkenalkan ASP.NET AJAX dan Language Integrated Query (LINQ). Banyak fitur baru dan teknologi baru pada .Net Framework 3.5 Service Pack 1 .

2.6.2. XAML

XAML (dibaca zammel) adalah akronim dari eXtensible Application Markup Language (Daymon & MacDonald 2009). XAML berbasis XML dan digunakan untuk membuat instance dari objek .Net.

Walaupun XAML merupakan teknologi yang bisa diterapkan dalam berbagai domain permasalahan yang berbeda, pada awalnya didesain sebagai bagian dari Windows Presentation Foundation (WPF), kemudian pengembang Windows dimudahkan membangun rich user interface. Ketika membangun antarmuka pengguna untuk aplikasi Silverlight digunakan standard yang sama (Eko Zulkaryanto 2010 ).

Menurut MacDonald (2009), XAML dipakai berdasarkan aturan seperti pada HTML dan bahkan lebih dekat dengan XHTML. XHTML memungkinkan untuk menentukan elemen-elemen pada web biasa dan mendefinisikan wilayah isi dari web. Untuk memanipulasi XHTML digunakan Javascript atau kode C# di client. Jadi, XAML dan XHTML berbagi konvensi sintaks yang sama. Seperti XHTML, XAML adalah bahasa berbasis XML yang menyediakan elemen yang dapat digunakan sesuai yang diinginkan. Walaupun XAML dibuat untuk WPF dan digunakan kembali pada Silverlight, masih mempunyai sedikit aturan profil tinggi lainnya. XAML juga digunakan untuk mendefinisikan workflow pada Windows Workflow Foundation (WF) dan digunakan untuk membuat dokumen XML Paper Specification (XPS).

2.6.3. WPF

WPF sebelumnya dikenal dengan sebagai Avalon, Windows Presentation Foundation (WPF) adalah subsistem grafis baru di Windows Vista dengan menyediakan sarana untuk mengombinasikan Antarmuka pengguna, gambar 2D dan 3D, dokumen, dan media digital. WPF dibangun di atas .Net Framework, WPF menyediakan lingkungan yang sudah teratur untuk pengembangan dengan sistem operasi Windows. Hal ini memberi keuntungan dari investasi yang ada dibuat oleh Microsoft dalam .Net Framework, dan memungkinkan pengembang akrab dengan teknologi .Net agar cepat dalam memulai mengembangkan aplikasi yang menggunakan WPF (Eko Zulkaryanto 2010 ).

Pada Gambar 2.19 dapat dilihat posisi WPF pada .Net Framework.

Gambar 2. 5 WPF di dalam .Net Framework 3.5. (Eko Zulkaryanto 05 Januari 2010)

Gambar 2.19 menunjukkan bahwa WPF bermula dari .Net Framework 3.0. Menurut MSDN Library (2008), Windows Presentation Foundation (WPF) adalah sebuah sistem presentasi generasi berikutnya untuk membangun aplikasi klien Windows dengan user experiences yang mengagumkan secara visual. Inti dari WPF

adalah sebuah mesin render yang berbasis vektor dan tidak bergantung pada resolusi yang dibangun untuk memanfaatkan hardware grafis modern.

2.7. Model-View-ViewModel

Model-View-ViewModel adalah variasi dari Model-View-Controller (MVC) yang dirancang sebagai platform pengembangan antarmuka pengguna modern.

Menurut Horn (2010), pola Model-View-ViewModel merupakan pola pengembangan terbaru turunan dari pola Model-View-Controller (MVC). Pada MVC, Controller berisi logika yang menangani event dari antarmuka pengguna dan menangani penampilan data di View. Pola desain MVVM memiliki kemampuan baru dalam data-binding (pengikatan data) yang terdapat pada ViewModel. Controller pada pola desain MVVM diganti ViewModel yang tugasnya mengontrol penampilan dari View (Eko Zulkaryanto 2010 ).

2.7.1. Pola Arsitektur MVVM

Dalam implementasinya, pola arsitektur MVVM ini merupakan pengembangan dari pola arsitektur presentasi model. Arsitektur ini pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian yakni View yang merupakan user interface dari aplikasi, bagian ini menggunakan XAML (eXtensible Aplication Mark up Language). Bagian kedua yakni ViewModel, yang berisi data trasnsformator dari Model ke View dan juga binding data. Pada bagian ketiga yakni Model, Model merupakan proses bisnis di dalam aplikasi

perangkat lunak. Lebih mudahnya, dapat juga disebutkan bahwa Model adalah bagian yang bertugas untuk mengolah data. Untuk ViewModel dan Model menggunakan bahasa VB. Pada Gambar 2.20 dijelaskan View terdiri dari antarmuka dan logika antarmuka, ViewModel terdiri dari data binding sedangkan Model terdiri dari data. Untuk berinteraksi antara View dan ViewModel yakni melalui data binding, command. Sama seperti semua pola presentasi yang terpisah, kunci menggunakan MVVM yang efektif terletak pada pemahaman cara yang tepat mengaplikasikan kode pada kelas yang benar dan memahami kelas-kelas ini berinteraksi pada berbagai skenario. Bagian berikut menjelaskan tanggung jawab dan karakteristik dari masing-masing kelas dalam pola MVVM.

Gambar 2. 6 Arsitektur Pola MVVM (Baharudin, Kholid, Dwi 2012.)

View adalah elemen visual seperti window, page, form, dan user control. View didefinisikan sebagai kontrol yang terkandung dalam visual layout dan style. ViewModel mendefinisikan command atau action yang direpresentasikan pada antarmuka dan pengguna dapat memanggilnya. Sebuah contoh ketika ViewModel

menjalankan command submit yang memungkinkan pengguna mengirimkan data ke repositori data. View mewakili perintah tersebut dengan sebuah tombol sehingga pengguna dapat mengklik tombol untuk mengirim data. ViewModel disini merupakan kelas non visual dan bukan berasal dari kelas dasar WPF.

Model dalam pola MVVM mengurusi logika bisnis dan data. Logika bisnis didefinisikan sebagai logika aplikasi yang berkaitan dengan pengambilan dan manajemen data aplikasi dan memastikan bahwa aturan bisnis yang memastikan konsistensi dan validitas data yang dikenakan. Untuk memaksimalkan penggunaan kembali jadi Model tidak mengandung logika aplikasi tertentu. Model ini merupakan kelas non visual yang mengengkapsulasi data aplikasi dan logika bisnis yang bertanggung jawab mengelola data aplikasi dan untuk memastikan konsistensi dan validitas. Kelas Model ini tidak secara langsung Mereference View atau ViewModel dan tidak memiliki ketergantungan saat diimplementasikan.

2.8. PHP

PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kalihhh tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal Home Page Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi "PHP:

Hypertext Prepocessor" dengan singkatannya "PHP". PHP versi terbaru adalah versi ke-5. Berdasarkan survey Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari sejuta site menggunakan PHP, di antaranya adalah NASA, Mitsubishi, dan RedHat. (Nugroho, Hendi 2010).

2.9. Validasi

Validasi atau validitas mengukur sejauh mana perbedaan skor mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi menyangkut karakteristik yang akan diukur, atau kesalahan sebenarnya pada individu atau kelompok yang sama dari satu situasi ke situasi yang lain. Dengan kata lain validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu intrumen dikatakan atau dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variable yang diteliti (3).

Untuk menguji apakah instrumen yang digunakan, dalam hal ini angket memenuhi persyaratan validitas, pada dasarnya digunakan korelasi Pearson. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh r masih harus diuji signifikansinya bisa menggunakan uji t atau membandingkannya dengan r tabel (4). Bila t hitung dari t tabel atau r hitung > dari r tabel (4), maka nomor pertanyaan tersebut valid. Bila menggunakan program komputer, asalkan r yang diperoleh diikuti harga p < 0,05 berarti nomor pertanyaan itu valid. Adapun Rumus Koefisien Korelasi Pearson (5):

 

  } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy

Dimana Nilai r : –1 ≤ r ≤ 1 .... ≤ r 2≤ ....

dan

r = Koefisien Korelasi

r2 =Koefisien Determinasi (Koefisien Penentu)

2.9.1 POPULASI DAN SAMPEL

Yang dimaksud dari populasi disini adalah responden mahasiswa dari jurusan teknik informatika upn veteran jawa timur yang masih aktif di perkuliahan. Dan sampel yang dimaksud adalah 30 orang mahasiswa teknik informatika jawa timur yang diplih secara acak untuk mengisi kuisioner. (Rizky Parlika S.Kom,M.Kom 2014).

Adapun pengambilan jumlah responden untuk ujicoba khususnya angket sebaiknya cukup diambil responden sebanyak 30 orang yang keadaannya relatif sama dengan responden sesungguhnya (2). Adapun waktu penelitian adalah bulan Juni 2013.

Dokumen terkait