• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wacana Pesan Moral Novel Faith and The City Dilihat dari Analisis

BAB IV STRUKTUR ANALISIS DATA

B. Wacana Pesan Moral Novel Faith and The City Dilihat dari Analisis

Dalam analisis wacana yang menggunakan model Van Dijk, analisis tidak hanya difokuskan pada teks semata, tetapi juga melihat dari pandangan pengarang Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, baik dari segi kognisi sosial maupun konteks sosial.

Pada analisis kognisi sosial disini difokuskan pada bagaimana sebuahteks diproduksi, dipahami dan ditafsirkan. Dalam penulisan novel Faith and The City pengarang merupakan sosok utama yang berperan dalam terbentuknya cerita. Kita dapat mengamati dan menafsirkan ide pengarang dalam memahami ceritaserta tokoh dalam novel tersebut.

Novel fiksi ini dibuat pengarang sebagai lanjutan dari novel sebelumnya yang mengangkat tentang Islamophobia, bedanya dinovel ini pengarang menceritakan bagaimana peran media yang ikut serta memutarbalikan image Islam dimata dunia dibalut dengan kisah yang berasal dari kehidupan nyata sang pengarang.

Yang mana Hanum Rais merupakan mantan reporter di Indonesia dan Mancanegara, tidak heran lagi Hanum menceritakannya di novel ini, ia menceritakan bagaimana sisi gelap media yang selalu menuntut share and rating yang tinggi, tekanan dari atasan dan jam kerja yang tidak beraturan diungkapkan secara gamblang dinovel ini.

Begitu pula partner hidupnya Rangga Almahendra yang mengajak Hanum untuk berkeliling ke Eropa dan Amerika yang sekaligus menemani Rangga untuk menyelesaikan studi S3nya di Eropa, disela-sela tersebut Hanumpun mengisi waktunya untuk menjadi reporter disana.

Novel ini pun sekaligus menceritakan pengalaman pengarang yang kala itu dihadapkan pada dilema, apakah akan memilih karir di dunia media yang selama ini dicita-citakan dan juga pilihan untuk tetap mendampingi suami sebagai ibu rumah tangga biasa.99 Maka dari itu tokoh utama dan alur ceritanya dibuat sesuai dengan pengalaman pengarang, walaupun cerita ini fiksi namun masih ada balutan kisah nyata didalamnya yang dituangkan dalam novel ini.

Dalam novel tersebut diceritakan bagaimana ambisi tokoh utama untuk dapat mewujudkan cita-citanya selama ini yaitu menjadi wartawan internasional distasiun televisi terkenal, namun ambisi harus selalu dibarengi

99

Wawancara Pribadi dengan Hanum Rais Salsabiela dan Rangga Almahendra. Jakarta, 22 April 2016

dengan keimanan agar kita selalu ingat bahwa Allah selalu mengawasi kita dimana pun kita berada. Apabila keimanan itu hilang, maka kita akan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan tersebut.

Selain itu pengarang juga menceritakan problematika dalam hubungan suami-istri yang sudah lumrah dikalangan masyarakat kita tentang impian seorang sitri, tentang restu seorang suami dan tentang suatu impian yang mungkin mampu dicapai namun malah mampu menghancurkan keluarga yang telah terbina dengan baik.

Selain itu novel inipun mengingatkan kepada kita bahwa didunia ini tidak ada yang abadi. Impian yang telah menjadi kenyataan, tetaplah menjadi sebuah ilusi yang bisa saja melupakan iman dan keyakinan yang selama ini dipercayai. Maka dari kejarlah dunia namun jangan melupakan akhirat.

Pengarang mencoba memasukan pesan-pesan moral yang baik lewat kisah- kisah yang digambarkan dalam novelnya tersebut secara eksplisit, jadi sebagai pembaca kita pun dapat menikmatinya dengan mudah dan sekaligus mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran. Selain itu dinovel ini pun menyisipkan beberapa moment humor yang biasa terjadi pada masyarakat, walupun novel Islam tetapi novel ini tidak terlalu kaku, masih santai seperti membaca novel pada umumnya. Covernyapun dibuat cerah terang di sertai ilustrasi yang meraik. Memang pengarang menargetakan kalangan muda untuk membaca Novel ini. Diharapkan pembaca dapat menikmati membacanya sekaligus mendapatkan siraman rohani.

Memang dari awal sang pengarang membuat karya tulisnya dari mulai Menapak Jejak Amien Rais, 99 Cahaya Di Langit Eropa, Berjalan Di Atas

Cahaya, Bulan Terbelah Di Langit Amerika, serta Faith and The City itu memiliki latar belakang yang sama, yaitu ajakan untuk menjadi agen muslim yang baik.100 Agen muslim yang baik adalah agen muslim yang bisa memberi manfaat bagi sesama, untuk sekitarnya. Agen muslim yang bukan hanya mempunyai iman, tapi juga yang mempunyai amal sholeh yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Kredibiltas tulisan dan isinya pun sudah tidak perlu diragukan lagi apabila kita melihat latar belakang sang pengarang yang seorang jurnalis yang melalang buana ke daratan Eropa dan Amerika, pengarangpun tercatat sebagai anak kedua dari tokoh yang terkenal di Indonesia yaitu Amin Rais.

Jadi menurut penulis, tujuan pengarang membuat novel ini adalah untuk mengingatkan kepada kita jangan sampai kita tenggelam digemerlapnya dunia yang membuat kita lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan akhirat itu kekal selama-lamanya. Maka dari itu Ambisi yang besar harus diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat agar kita tidak lupa bahwasanya hidup ini hanya sementara.

Selain itu buku ini mengingatkan pada kita bahwa hidup didunia ini tidak sendiri, beragam macam suku, ras dan agama sama-sama menginjakan kaki pada tempat yang sama. Sudah sepapatutnya kita harus bisa saling menghargai dan saling tolong menolong. Dengan adanya perdamain tersebut diharapkan tidak ada lagi manusia yang saling berkonflik dan menggadu domba, sayangnya pasca kejadian tragis 911 di Tower Menara WTC New York Amerika Serikat, Ketakutan terhadap agama Islam atau yang dikenal dengan

100

Wawancara Pribadi dengan Hanum Rais Salsabiela dan Rangga Almahendra. Jakarta, 22 April 2016

istilah Islamophobia, muncul di tengah-tengah masyarakat dunia khususnya warga Amerika Serikat. Namun trend Islamophobia tersebut justru dimanfaatkan media-media besar untuk meraup keuntungan, walaupun berita tersebut menyakitkan bagi kaum muslim, tetapi demi sebuah keuntungan, share and rating itu semua bisa terjadi, bad news is a good news maka dari itu buku ini membuka sisi gelap dari media yang mana bertujuan agar para pembacanya jangan pernah menelan mentah-mentah informasi yang di dapatkan, cek dahulu kebenaran dari berita tersebut, barulah kita dapat menyimpulkan isi dari berita tersebut.

Dengan kompetensi dan pengalaman pengarang diharapkan buku ini selain dibaca untuk hiburan tetapi juga bisa sebagai sarana untuk mendekatan diri kepada Tuhan dan sekaligus untuk mengintropeksi diri kita menuju lebih baik lagi dikemudian hari.

C. Wacana Pesan Moral Novel Faith and The City Dilihat dari Konteks

Dokumen terkait