• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Cinere 01 waktu penelitian berlangsung dari awal bulan November sampai bulan Agustus tahun 2017/2018

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Nov Des Jan Feb Maret April Agst 1. Pengajuan Judul

2. Penyusunan BAB I

52 B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena – fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau (Sukmadinata, 2011: 54).

Menurut Sugiyono (2015: 14) Penelitian kuantitatif memiliki cara pandang positivisme, yaitu cara pandang yang menyatakan bahwa eksistensi kenyataan/ realita sosial dan realita fisik adalah independen atau terpisah, bebas atau berada di luar peneliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Regresi Linier Sederhana. Menurut Noor (2011: 179) analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terkait.

Regresi linier sederhana digunakan hanya satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent)

Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent).

Berikut Rumus Regresi Linier Sederhana :

53

Tabel 3.2

Rumus Regresi Linier

Dimana :

Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

A = Harga Y = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai niai tertentu.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana. Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen yaitu.

Y` = a + bX

54 Gambar 1.3

Variabel X Variabel Y

Keterangan :

Variabel X = Keterampilan Berbicara Variabel Y = Kecerdasan Linguistik

Suatu penelitian dapat dilakukan dengan baik jika, mempersiapkan segala macam alat untuk mendapatkan informasi atau pengumpulan data dengan semaksimal mungkin. Tidak tergesa-gesa dan buru-buru. Penelitian dinilai berhasil jika, seseorang dengan teliti dan pandai mempersiapkan diri, baik dari alat maupun kepercayaan diri.

Sugiyono (2012:48) menyatakan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu:

2. Definisi Konseptual Variabel Terikat (X) (Keterampilan Berbicara)

Seseorang yang mempunyai kemampuan bicara, perlu mempersiapkan baik secara mental maupun materi. Karena

Y X

55

kemampuan bebicara merupakan suatu hal yang umum untuk di praktikkan apalagi dalam terampil. Hal ini, terampil berbicara memerlukan pelatihan dan tindak kelanjutan secara terus – menerus agar berjalan secara maksimal karena terampil bicara tidaklah mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu perlunya persiapan baik dari materi maupun kesiapan mental.

Berdasarkan teori menurut Nurjamal dkk (2011: 4) Keterampilan berbicara secara alamiah-ilimiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan belajar menyimak. Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan-pikiran-perasaan secara lisan kepada orang lain. Sejatinya berbicara itu, bisa dikatakan gampang-gampang mudah. Prinsipnya, asal kita menguasai apa yang akan kita bicarakan. Syarat mudah berbicara lainnya perbanyaklah aktivitas menyimak dan membaca.

Orang yang terampilan berbicara, apabila anda mampu menyampaikan gagasa-pikiran-perasaan secara lisan kepada orang lain-mitra bicara anda atau pendengar anda dengan benar, akurat, dan lengkap, sehingga orang lain paham betul apa yang anda sampaikan.

56

3. Definisi Operasional Variabel Terikat (X) (Keterampilan Berbicara)

Secara operasional, keterampilan berbicara merupakan kemampuan berbahasa siswa dalam menerapkan pembicaraan dan kefasehan dalam berkomunikasi. Tidak hanya itu, keterampilan berbicara mencakup beberapa aspek diantaranya, menyimak, mendengar, menulis dan berbicara.

4. Definisi Konseptual Variabel Bebas (Y) (Kecerdasan Linguistik)

Salah satu macam-macam multiple intelegence adalah kecerdasan linguistik. Kecerdasan linguistik disini seseorang mempunyai kepandai, keahlian atau kemampuan dalam hal berbahasa. Kecerdasan linguistik mempunyai beberapa karakteristik yang sering ditemui pada orang lain yang pandai dalam berbicara seperti berpidato, ceramah, bercerita, berkomunikasi, dengan baik, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini, kecerdasan linguistik sangatlah diperlukan untuk dimiliki karena keseharian hidup berkomunikasi dengan seseorang.

Menurut Armstrong (2014:14) menyatakan bahwa Kecerdasan linguistik adalah pemahaman terhadap fonologi, sintaks dan semantik bahasa, dan penggunaan pragmatisnya untuk meyakinkan orang lain dengan tindakan, membantu orang untuk mengingat informasi, menjelaskan atau mengomunikasikan

57

pengetahuan, atau merenungkan bahasa itu sendiri. Contohnya mencakup pendongeng, orator, penyair, editor, dan novelis.

5. Definisi Operasional Variabel Bebas (Y) (Kecerdasan Linguistik)

Kecerdasan Linguistik merupakan kemampuan pemahaman dari segi informasi, berbicara atau yang berhubungan dengan tindakan pembicaraan untuk menangkap hal yang mengenai bahasa itu sendiri.

D. Populasi dan Sampel (Teknik Sampling) 1. Populasi

Untuk melakukan penelitian suatu penulis harus menentukan berapa populasi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.

Menurut Sugiyono (2005: 55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi Kelas V SDN Cinere 01 yang berjumlah 132 siswa.

58

Tabel 3.3

Besar Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1. V A 44 siswa

2. V B 44 siswa

3. V C 44 siswa

Jumlah 132 siswa

2. Sampel ( Teknik Sampling)

Sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah purposive sampling, artinya Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak untuk dijadikan sampel. Menurut Sugiyono (2005:56) Sampling atau sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah seluruh siswa kelas VC dengan jumlah 44 SDN Cinere 01.

59

Tabel 3.4

Besar Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah

1. V A 44 siswa

1. V C 44 siswa

Jumlah 88 siswa

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah test lisan dan tertulis. Uraian lebih lanjut adalah sebagai berikut.

1. Test

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian ini adalah Tes lisan dan tertulis .

Menurut Djaali dan Muljono (2007 : 6) Test diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu.

a. Tes Tertulis

Menurut Rusman (2017:42), Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yang pertama soal dengan memilih jawaban

60

(selected response) mencakup : pilihan ganda, benar salah, dan menjodohkan, yang kedua soal dengan menyuplai jawaban (suplay response), mencakup : isian atau melengkapi, uraian objektif, dan uraian non objektif.

b. Tes Lisan

Menurut Sanjaya dan Budimanjaya (2017 : 112) Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan baik pertanyaan yang diajukan maupun jawaban yang diberikan, tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalar siswa.

Pengumpulan data dilakukan melalui tes berupa soal essay dan tes lisan. Data diperoleh dari penilaian tes yang diberikan kepada seluruh siswa kelas VC.

F. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Table 3.5

Kisi-Kisi Instrumen

Pengaruh Keterampilan Berbicara Terhadap keceradasan Linguistik Siswa Kelas 5 SD

Variabel X

Variabel Aspek Indikator No Butir

Keterampilan

61 K

i

Kisi-kisi instrumen di atas menjelaskan bahwa keterampilan berbicara mencakup penilaian kepribadian siswa melalui tes yang di buat oleh penulis. Penilaian tersebut diantaranya, lafal, kosa kata, kefasihan, struktur kalimat, dan bahasa tubuh. Hal tersebut mencakup penilaian keterampilan berbicara siswa. di dalam kepribadiannya. Menurut Ansharullah (2013 : 77 ) menyatakan dalam keterangan di atas bahwa kecerdasan diri pribadi (Intrapersonal intelligence) merupakan kemampuan untuk memahami diri sendiri yang terkait dengan kelebihan dan kekurangan, model dan cara kerja. Hal demikian juga termasuk keinginan, ketakutan serta kemampuan untuk memanfaatkan informasi secara efektif dalam mengatur kehidupan sendiri.

Dalam penilaian berbicara ada beberapa penilaian keterampilan berbicara dalam buku “ Bahasa Indonesia Terapan “ pada tabel 3.6 :

62 Tabel 3.6

Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara

No Penilaian Skor

1 2 3 4 5

1. Lafal

2. Kosa kata 3. Kefasihan 4. Struktur kalimat 5. Bahasa tubuh Keterangan :

Skor 1 (tidak baik) : Pembelajar sama sekali tidak dapat

memproduksi/ mengujarkan frasa atau kalimat yang diinginkan oleh guru/fasilitator.

Skor 2 (kurang baik) : Tata bahasa yang digunakan belum benar, baik secara morfologis maupun sintaksis dan tidak dapat dimengerti oleh

pendengar/petutur.

Skor 3 (cukup baik) : Tata bahasa yang digunakan belum benar, baik secara morfologis maupun sintaksis,

Skor 5 (sangat baik) : Tata bahasa yang digunakan telah benar, baik secara morfologis maupun sintaksis.

63

Tabel 3.7 Variabel Y

Variabel Aspek Indikator No Butir

Kecerdasan

Berdasarkan tabel di atas dalam penilaian Kecerdasan Linguistik ada beberapa aspek yaitu, Perkembangan kosa kata, Perkembangan struktur kalimat, Perkembangan pragmatik. Aspek-aspek tersebut dapat menentukan penilaian dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2015 : 134) mengatakan “ Skala Likert digunakan untuk sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Skala psikologi kecerdasan verbal linguistik terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu : Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Penilaian item favourable bergerak dari skor 4

64

(Sangat sesuai), 3 (Sesuai), 2 (Tidak sesuai), 1 (Sangat tidak sesuai). Sedangkan penilaian item unfavourable bergerak dari skor 1 (Sangat sesuai), 2 (Sesuai), 3 (Tidak sesuai), 4 (Sangat tidak sesuai).

Adapun sistem penskoran instrumen skala kecerdasan verbal linguistik dengan menggunkan skala likert adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Skor Jawaban Skala Likert Kecerdasan Linguistik

G. Teknik Analisis Data

1. Menentukan Distribusi Frekuensi Data

Menurut Kadir (2015: 25) menentukan distribusi frekuensi data yaitu, data yang diperoleh dari setiap item pernyataan akan dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, yang merupakan cara penyajian data berdasarkan pengelompokkan data dalam kelas-kelas interval dengan frekuensi tertentu untuk memudahkan membaca atau mengkomunikasikan sekumpulan data yang lebih besar.

Jawaban Skor Jawaban

Positif

Sangat Setuju/Sangat Sesuai 4

Setuju/ Sesuai 3

Tidak Setuju/ Tidak Sesuai 2

Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Sesuai 1

65

Untuk menentukan presentasenya maka rumus yang digunakan adalah rumusan distribusi frekuensi relatif, sebagai berikut:

𝑓(%) =𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡

𝑛 × 100%

Keterangan:

Frekuensi absolut : frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N : Jumlah frekuensi atau banyaknya individu F(%) : Angka persentasenya

Penelitian ini menggunakan statistika yang bernama Statistical Package for The Social Science (SPSS) tipe 16.0 dalam menentukan distribusi frekuensi

2. Uji Coba Analisis Instrumen

Setelah data diperoleh maka tahapan selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Analisis data hasil penyebaran soal dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh keterampilan berbicara terhadap kecerdasan linguistik siswa. Analisa data penelitian ini yaitu analisis data yang bersifat kuantitatif.

Data kuantitatif dihasilkan dari soal yang didapatkan setelah melakukan penelitian. Analisis data soal dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan statistical package for the social sciences (SPSS) 21.00.

66 a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.

Dalam penelitian ini pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment adalah:

𝑟

𝑥𝑦

= 𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑𝑋).(∑𝑌)

√{𝑛.∑𝑋2−(∑𝑋)2}. {𝑛.∑𝑌2−(∑𝑌)2}

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Angka indeks korelasi “r” product moment n = Number of cases

∑𝑋𝑌 = Jumlah hasil perkalian skor antara x dan y

∑𝑋 = Jumlah skor seluruh x

∑𝑌 = Jumlah skor seluruh y b. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006: 178) Menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument tersebut sudah baik. Uji Reliabilitas instrumen mengunakan rumus Alpha Cronbach, rumusnya yaitu :

67 𝑟11= [ 𝑛

𝑛 − 1] [1 −∑ σi2 𝜎𝑖2 ] Keterangan :

r 11 :Reliabilitas yang dicari.

2

i

 :Jumlah varians skor tiap-tiap item.

2

t :Rata-rata skor total.

Jika sudah dapat rhitung maka dibandingkan dengan rtabel

dengen ketentuan : jika rhitung> rtabel berarti reliabel dan jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak reliabel.

3. Uji Statistik Deskriptif

Salah satu teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya maksud tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi (Sugiyono, 2013: 207).

Adapun cara menghitung statistik distribusi frekuensi dengan menggunakan SPSS V.21.0 sebagai berikut:

a. Klik analyze – descriptive statistic – frequencies b. Pindahkan data ke kotak variabel

68

c. Pilih metode statistic beri tanda ceklis pada mean, median, mode, quartiles, std deviation, variance. Lalu klik continue dan ok.

4. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas populasi menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan signifikansi 0,05. Berikut adalah persamaan Kolmogorov-Smirnov:

D = Fo/n – (Fk/n – F(Zi))

D = Koefisien hitung kolmogorov-smirnov Fo = Frekuensi

Fk = Frekuensi kumulatif n = Jumlah responden

F(Zi) = Besar peluang masing – masing nilai

Data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

b. Uji Linearitas

Uji liniearitas adalah uji yang akan memastikan apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linier atau tidak. Uji liniearitas digunakan untuk mengkonfirmadi apakah sifat

69

linier antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada. Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan pembilang n-1, maka jika diperoleh Fhitung < Ftabel berarti data linier. Rumus uji liniearitas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Rumus Uji Linearitas

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih. Homogenitas dilakukan untuk menguji homogen yang diambil dari sampel kelompok penelitian yang diperoleh. Syarat pengambilan sampel harus respresentif artinya sampel harus dapat mewakili suatu populasi dengan baik. Analisis yang digunakan yaitu uji Levene dengan rumus sebagai berikut : H0 : (data homogen)

H1 : paling sedikit ada satu yang tidak sama

Statistik uji:

F

hitung

=

RJK(TC) RJK (E)

70

Zi = median data pada kelompok ke-i Z.. = median untuk keseluruhan data 5. Uji Hipotesis

Sugiyono (2015: 224) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka berpikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

a. Menentukan Persamaan Regresi

Tujuan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat (dependent).

Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut sebagai berikut :

Tabel 3.10

Rumus Persamaann Regresi Linear Sederhana

Y` = a + bX

71 Keterangan:

Ý = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan ᵅ = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi yang merupakan angka peningkatan ataupun penurunan variabel yang didasarkan pada perubahan variabel independent. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

b. Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu diperiksa setidak – tidaknya mengenai kelinieran dan keberartiannya. Uji keberartian regresi menggunakan program SPSS V.21.0. Ftabel dicari dengan menggunakan dk pembilang 1 dan dk penyebut = n-2 pada taraf signifikan ᵅ = 0,05. Adapun untuk uji keberartian regresi digunakan rumus:

Untuk uji keberartian model regresi, apabila Fhitung >

Ftabel dengan db (1:n-2) maka dapat disimpulkan bahwa model yang diperoleh signifikan. Untuk kelinearan apabila Fhitung < Ftabel dengan db (k-2:n-k), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut berbentuk linear.

72

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑅𝐽𝐾 𝑅𝑒𝑔(𝑏|𝑎) 𝑅𝐽𝐾 𝑅𝑒 𝑠

Fhitung = Signifikansi

RJK Reg(b|a) = Rata-rata jumlah kuadrat regresi RJK Re s = Rata-rata jumlah Kuadrat residu Kaidah pengujian signifikansi:

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan

F hitung ≤ F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan c. Penentuan Koefisien Determinasi

Menurut Riduwan (2010: 228-230) untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terkait, perlu diketahui nilai koefisien determinasi karena nilai perbandingan kegunaan adalah untuk mengukur besarnya persentasi dari variabel bebas dengan variabel terkait. Dengan menggunakan rumus:

KD = r2 × 100% Dimana : KD = Nilai Koefisiensi Determinasi R = Nilai Koefisiensi Korelasi

Hipotesis penelitian dapat ditulis secara verbal seperti berikut:

Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan berbicara terhadap kecerdasan linguistik siswa.

73

Ha = Terdapat Pengaruh yang signifikan antara

keterampilan terhadap kecerdasan linguistik siswa.

KP = r2 x 100%

Keterangan:

KP = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi

Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Model Summary pada kolom R Square yang di uji menggunakan SPSS V.21.0

d. Hipotesis Statistik

Untuk hipotesis statistik regresi sebagai berikut:

Ho = By < 0 (tidak ada pengaruh) Ho = By > o (ada pengaruh)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cinere 01.

Sekolah ini adalah salah satu Sekolah Negeri yang berada di Jl.

Cinere Raya No. 18, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514.

74

Sekolah ini berada dekat dengan jalan raya dan juga berdekatan dengan pemukiman penduduk. Akses menuju ke sekolah ini pun sangatlah mudah karena dapat ditempuh dengan kendaraan umum, kendaraan pribadi atau dengan berjalan kaki.

Sekolah mempunyai 17 rombongan belajar yaitu kelas I terdiri dari dua rombongan belajar, kelas II terdiri dari tiga rombongan belajar, kelas III terdiri dari tiga rombongan belajar, kelas IV terdiri dari tiga rombongan belajar, kelas V terdiri dari tiga rombongan belajar dan kelas VI terdiri dari tiga rombongan belajar. Demikian juga subjek penelitian ini terdiri dari kelas VA VB dan VC.

2. Deskripsi Data Responden

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab III dalam penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas berkaitan dengan keterampilan berbicara dan variabel terikat berkaitan dengan kecerdasan linguistik. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka dibuatlah sebuah tes berupa lisan dan tertulis. Untuk variabel Y dibuat pertanyaan yang terdiri dari 10 butir pertanyaan, sehingga jumlah butir pernyataan secara keseluruhan berjumlah 10 butir dan untuk variabel X menggunakan tes lisan melalui materi bermain peran. Disini siswa melakukan percakapan dengan teks yang telah disediakan oleh peneliti, penilaiannya berupa rubrik

75

penilaian dengan menilai beberapa aspek yang sudah ditentukan.

Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu di kelas yang berbeda, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas di kelas VA. Setelah diuji kevalidan soal pertanyaan tersebut ditabulasikan untuk dihitung dalam bentuk presentasi. Soal tes tertulis instrumen diuji validitasnya, variabel Y (Kecerdasan Linguistik) diperoleh 10 butir pertanyaan yang valid dan 10 butir pernyataan yang drop.

Selanjutnya penelitian dilakukan pada siswa/siswa kelas V dengan jumlah populasi 132, peneliti menyebarkan soal secara non probability smapling kepada sampel yang berjumlah 44 responden yang terdiri dari VC Sekolah Dasar Negeri 01 Cinere.

Setiap siswa mengisi lembar soal yang berisikan pertanyaan yang mempunyai 4 skala nilai. Pada pertanyaaan yang bernilai yaitu selalu “SS” dengan skor 4, sesuai “S” dengan skor 3, tidak sesuai “TS” dengan skor 2, dan sangat tidak sesuai “STS”

dengan skor 1.

a. Distribusi Frekuensi Variabel X (Keterampilan Berbicara) Pada variabel keterampilan berbicara peneliti memperoleh data melalui rubrik penilaian dengan 44 responden. Berdasarkan perhitungan deskripsi data

76

keterampilan berbicara maka diperoleh data 44 dengan jumlah 518, nilai rata-rata (mean) 11,77, nilai tengah (median) 11,00, nilai terbanyak (modus) 12, standar deviasi atau simpangan baku sebesar 4,269 dan varian sebesar 18,226 selanjutnya diperoleh nilai minimum sebesar 6, dan nilai maximum sebesar 21.

Tabel 4.1

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Keterampilan Berbicara)

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data hasil variabel X (Keterampilan Berbicara) kelas VC di Sekolah Dasar Negeri 01 Cinere, maka dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Statistics

Std. Deviation 4,269

Variance 18,226

Minimum 6

Maximum 21

Sum 518

77

Gambar 3.1

Grafik Distribusi Frekuensi Keterampilan Berbicara

b. Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kecerdasan Linguistik) Pada variabel kecerdasan linguistik peneliti memperoleh data melalui soal tertulis yang diberikan kepada 44 siswa, soal ini terdiri dari 10 pernyataan valid.

Berdasarkan perhitungan deskripsi data kecerdasan linguistik maka diperoleh data 44 dengan jumlah 1217, nilai rata-rata (mean) 27,66, nilai tengah (median) 28,00, nilai terbanyak (modus) 26, standar deviasi atau simpangan baku sebesar 4,165 dan varian sebesar 17,346 selanjutnya diperoleh nilai minimum sebesar 17, dan nilai maximum sebesar 34.

0 2 4 6 8

25-25 30-31 36-37 42-43 48-49 54-55 60-61 66-67 72-73 78-79 84-85

Frekuensi

Nilai Keterampilan Berbicara

Keterampilan Berbicara

78 Tabel 4.2

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kecerdasan Linguistik)

Grafik Distribusi Frekuensi Kecerdasan Linguistik

3. Deskripsi Data Tes Lisan dan Tertulis

0 5 10 15 20

17-20 21-24 25-28 29-32 33-36

Frekuensi

Std. Deviation 4,165

Variance 17,346

Minimum 17

Maximum 34

Sum 1217

79

a. Variabel X (Keterampilan Berbicara) Tabel 4.3

Skor 1

Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai sangat tidak baik (STB) sebanyak 3 siswa (6,8%), yang menyatakan kurang baik (KB) sebanyak 22 siswa (50,0%), yang menyatakan cukup (C) sebanyak 9 siswa (20,5%), yang menyatakan baik (B) sebanyak 3 siswa (6,8), yang menyatakan sangat baik (SB) sebanyak 7 siswa (15,9). Dengan demikian dapat ditarik banyak siswa yang masih kurang percaya diri untuk berbicara didepan.

x1

Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 3 6,8 6,8 6,8

2 22 50,0 50,0 56,8

3 9 20,5 20,5 77,3

4 3 6,8 6,8 84,1

5 7 15,9 15,9 100,0

Total 44 100,0 100,0

80 siswa (9,1). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak siswa yang sangat kurang percaya diri untuk berbicara didepan kelas.

Tabel 4.5 Skor 3

x2

Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

81 kesimpulan bahwa banyak siswa yang sangat kurang percaya diri untuk berbicara didepan kelas.

Tabel 4.6 kesimpulan bahwa banyak siswa yang sangat kurang percaya diri untuk berbicara didepan kelas.

x4

Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

82

Tabel 4.7 Skor 5

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan sangat tidak baik (STB) sebanyak 12 siswa (27,3%), yang mendapatkan kurang baik (KB) sebanyak 14 siswa (31,8%), yang mendapatkan cukup (C) sebanyak 6 siswa (13,6%), yang mendapatkan baik (B) sebanyak 4 siswa (9,1%), yang mendapatkan sangat baik (SB) sebanyak 8 siswa (18,2) Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak siswa yang sangat kurang percaya diri untuk berbicara didepan kelas.

x5

Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 12 27,3 27,3 27,3

2 14 31,8 31,8 59,1

3 6 13,6 13,6 72,7

4 4 9,1 9,1 81,8

5 8 18,2 18,2 100,0

Total 44 100,0 100,0

83

b. Variabel Y (Kecerdasan Linguistik) Tabel 4.8

Pertanyaan Nomor Butir 1

“Judul apa yang paling tepat untuk informasi diatas?”

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa siswa yang menjawab sangat tidak sesuai (STS) sebanyak 1 siswa (2,3%), yang menjawab tidak sesuai (TS) sebanyak 1 siswa (2,3%), yang menjawab sesua (S) sebanyak 7 siswa (15,9%), yang menjawab sangat sesuai (SS) sebanyak 35 siswa (79,5%), Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak siswa yang memahami dari pertanyaan tersebut dan dapat menarik informasi sesuai dengan

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa siswa yang menjawab sangat tidak sesuai (STS) sebanyak 1 siswa (2,3%), yang menjawab tidak sesuai (TS) sebanyak 1 siswa (2,3%), yang menjawab sesua (S) sebanyak 7 siswa (15,9%), yang menjawab sangat sesuai (SS) sebanyak 35 siswa (79,5%), Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak siswa yang memahami dari pertanyaan tersebut dan dapat menarik informasi sesuai dengan