• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 31 Oktober sampai dengan 22 Nopember 2008.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Semarang tahun ajaran 2008/2009.

C. Variabel Penelitian

Menurut Mohammad Ali, variabel diartikan sebagai gejala, karakteristik, atau keadaan yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subjek.1 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.2 Penelitian ini hanya terdapat satu variabel, yaitu kemampuan membaca Al-Quran. Dari

1

Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 26.

2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 118.

variabel tersebut, kemudian penulis bandingkan (komparasikan) antara siswa lulusan SMP dengan siswa lulusan MTs.

Adapun indikator dari variabel kemampuan membaca Al-Quran adalah ketepatan pada tajwid dan gharib yang meliputi aspek ahkamul huruf, makharijul huruf, sifatul huruf, ahkamul madd wal qashr, dan ahkamul waqfi wal ibtida’.3

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penelitian ini ialah metode survey dengan pendekatan komparasi yaitu membandingkan dua hal yang sesuai dengan kajian topik penelitian yang diteliti, kemudian ditarik suatu simpulan. Metode survey yaitu pengamatan/penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu.4

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Hadari Nawawi sebagaimana dikutip oleh Nurul Zuriah bahwa populasi diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa.5 Sedangkan Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.6 Adapun sampel ialah bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.7

Populasi yang digunakan penelitian ini ialah semua siswa kelas XI SMAN 8 semarang tahun ajaran 2008/2009 yang beragama Islam yang keseluruhan berjumlah 305 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 114 siswa dan siswa perempuan sebanyak 191 siswi. Dari jumlah tersebut,

3

Imam Murjito, Penjelasan dan Keterangan “Pelajaran Bacaan Ghorib/Musykilat” untuk

Anak-anak, (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Wujawwidin, t,th), hlm. 1.

4

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2000), Cet. 2, hlm. 29.

5 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori – Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. I, hlm. 116.

6

Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 130.

7

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. 4, hlm. 121.

siswa yang lulusan SMP sebanyak 285 siswa dan siswa yang lulusan MTs sebanyak 20 siswa.

Untuk menentukan besarnya sampel, Ibnu Hadjar berpendapat bahwa tidak ada aturan yang pasti berapa banyak sampel dapat mewakili populasi.8 Akan tetapi, secara umum dikatakan bahwa semakin besar sampel semakin besar kemungkinan mencerminkan populasinya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Akan tetapi, apabila subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25 % atau lebih.9 Adapun bukunya Prof. Dr. Sugiyono yang berjudul “Statistika untuk

Penelitian” mengemukakan bahwa dalam penggunaan rumus t-test, tidak ada

syara

Demikian berdasarkan ke-3 pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa besarnya sampel yang digunakan penelitian ini ialah siswa lulusan MTs diambil semuanya, karena populasinya kurang dari 100. Sedangkan siswa lulusan SMP, karena populasinya lebih dari 100 maka peneliti mengambil sampel 20 % dari jumlah populasinya.

Adapun dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik penelitian populasi bagi siswa lulusan MTs, karena jumlah populasinya kurang dari 100. Sedangkan siswa lulusan SMP karena jumlah populasinya lebih dari 100, maka peneliti menggunakan teknik random sampling, maksudnya setiap individu dalam populasi harus mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu :

8

Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, hlm. 147.

9

1. Metode Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.10 Sebagaimana diketahui bahwa tes sebagai instrumen pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes lisan dan tes tertulis. Pada penelitian ini akan digunakan tes lisan, karena melihat yang diteliti ialah kemampuan membaca Al-Quran. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca Al-Quran.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes sebagai berikut : a) Persiapan

(1) Menentukan meteri pokok tes kemampuan membaca Al-Quran. Materi pokok yang diteskan untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Quran siswa kelas XI SMAN 8 Semarang diambil dari ayat-ayat pendek yang ada dalam Al-Quran yang meliputi berbagai aspek:

(a) Ketepatan pada tajwid, meliputi hukum nun sukun atau tanwin, hukum mim mati, idgham mutajanisain, idgham mutaqoribain, makharijul huruf, sifatul huruf, mad dan waqof.

(b) Penguasaan kaidah gharib.

Adapun pokok materi yang digunakan untuk tes dibuat oleh peneliti sendiri sebagaimana telah terlampir.

(2) Pembuatan kisi-kisi instrumen tes lisan. b) Pelaksanaan

Pelaksanaan tes kemampuan membaca Al-Quran siswa dilaksanakan pada saat jam pelajaran pendidikan agama Islam yang membutuhkan waktu selama 10 menit persiswa untuk membaca surat yang telah ditentukan oleh peneliti:

(1) Surat Al-Baqarah : 2 (2) Surat Al-Baqarah : 92

10

(3) Surat Al-Maidah :28 (4) Surat Yusuf :11

Nilai tes kemampuan membaca Al-Quran didasarkan pada kemampuan siswa dalam menguasai aspek-aspek yang telah ditentukan di atas, dengan menggunakan skala penilaian sebagai berikut:11

1) Skala a dengan bobot 5, 2) Skala b dengan bobot 4, 3) Skala c dengan bobot 3, 4) Skala d dengan bobot 2, 5) Skala e dengan bobot 1.

Apabila dalam kaidah tajwid dan gharib benar semua maka akan mendapat skala a dengan bobot nilai 5. begitu sebaliknya, apabila dalam kaidah tajwid dan gharib salah semua maka akan mendapat skala e dengan bobot nilai 1.

2. Metode Observasi

Menurut S. Margono sebagaimana dikutip oleh Nurul Zuriah bahwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.12 Metode observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran guru PAI dalam membaca Al-Quran. Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat pelajaran pendidikan agama Islam, dimana peneliti terjun langsung untuk melihat proses pembelajaran dalam membaca Al-Quran.

3. Metode Interview

Wawancara (interview) merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.13 Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui pengalaman murid dalam belajar membaca Al-Quran. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan pedoman wawancara adalah sebagai berikut: a. Persiapan

Pada tahap ini, peneliti menyusun pedoman wawancara yang meliputi sejumlah pertanyaan secara garis besar tentang pengalaman murid dalam belajar membaca Al-Quran.

11

Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), Cet. 2, hlm. 209.

12

Ibid., hlm. 173.

13

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan wawancara dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tes lisan, di mana sebelum mengetes siswa, peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap siswa.

4. Metode Dokumentasi

Dokumentasi artinya mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.14 Dalam metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui jumlah siswa kelas XI SMAN 8 Semarang tahun ajaran 2008/2009, perangkat pembelajaran guru PAI seperti silabus, prota (program tahunan), promes (program semesteran) dan lain-lain.

Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Persiapan

Dalam persiapan ini, peneliti mengadakan observasi awal ke tempat penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan SMAN 8 Semarang dan mengurus segala perizinan untuk mengadakan penelitian di tempat tersebut.

b. Pelaksanaan

Setelah mendapatkan persetujuan atau izin penelitian dari pihak SMAN 8 Semarang, langkah selanjutnya peneliti melakukan tes lisan kepada siswa kelas XI SMAN 8 Semarang yang telah terpilih menjadi sampel penelitian. Setelah pengumpulan data melalui tes selesai, maka peneliti mencari data-data pelengkap seperti keadaan umum SMAN 8 Semarang, keadaan guru dan siswa, silabus, promes, prota dan lain sebagainya.

Dokumen terkait