• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Warkat Debet

1. Warkat Debet yang dapat diperhitungkan dalam penyelenggaraan Kliring Debet meliputi:

a. Cek; b. Bilyet Giro; c. Wesel;

d. Nota Debet; dan

e. Warkat Debet lainnya yang disetujui Bank Indonesia untuk dikliringkan.

2. Warkat Debet sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus dinyatakan dalam mata uang rupiah.

3. Spesifikasi teknis Warkat Debet sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan perusahaan percetakan dokumen sekuriti yang dapat mencetak Warkat Debet diatur sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai Warkat Debet dan Dokumen Kliring serta Pencetakannya pada Perusahaan Percetakan Warkat dan Dokumen Kliring (PPWDK) dalam Penyelenggaraan SKNBI.

B. Dokumen Kliring untuk Kliring Debet

Dokumen Kliring adalah alat bantu yang berfungsi sebagai dokumen kontrol dalam penyelenggaraan Kliring Debet. Jenis dan penggunaan Dokumen Kliring dalam penyelenggaraan Kliring Debet diatur sebagai berikut:

1. Wilayah Kliring On-Line Otomasi a. Jenis Dokumen Kliring meliputi:

1) Bukti Penyerahan Warkat Debet pada Kliring Penyerahan (BPWD-Kliring Penyerahan);

2) Bukti Penyerahan Warkat Debet pada Kliring Pengembalian (BPWD - Kliring Pengembalian);

3) Dihapus;

4) Kartu batch; dan

5) Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima.

Spesifikasi teknis Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud pada angka 1), angka 2) dan angka 4) diatur sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai Warkat Debet dan Dokumen Kliring serta Pencetakannya pada Perusahaan

Percetakan Warkat dan Dokumen Kliring (PPWDK) dalam Penyelenggaraan SKNBI. Untuk BPWD-Kliring Pengembalian, spesifikasi teknis sesuai dengan spesifikasi teknis BPWD-Kliring Penyerahan dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.1.

b. Penggunaan Dokumen Kliring:

1) BPWD-Kliring Penyerahan digunakan dalam Kliring penyerahan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) BPWD-Kliring Penyerahan dibuat sebanyak 1 (satu) lembar untuk setiap bundel Warkat Debet yang akan diserahkan kepada petugas PKL pada saat Kliring penyerahan; dan

b) BPWD-Kliring Penyerahan diisi dengan informasi dalam bentuk MICR

code line sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

butir D.3.a dan dibubuhi tanda tangan dan nama jelas petugas Peserta yang berwenang pada kolom yang tersedia.

2) BPWD-Kliring Pengembalian digunakan dalam Kliring pengembalian, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) BPWD-Kliring Pengembalian dibuat sebanyak 1 (satu) lembar untuk setiap bundel Warkat Debet yang akan diserahkan kepada petugas PKL pada saat Kliring pengembalian.

b) BPWD-Kliring Pengembalian diisi dengan informasi dalam bentuk

MICR code line sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam butir D.3.a dan dibubuhi tanda tangan dan nama jelas petugas Peserta yang berwenang pada kolom yang tersedia.

3) Dihapus.

4) Kartu batch digunakan dalam Kliring penyerahan untuk mencantumkan jumlah nominal seluruh Warkat Debet pada setiap bundel yang diserahkan oleh Peserta kepada PKL dan merupakan sarana kontrol dalam proses otomasi Warkat Debet pada Kliring penyerahan oleh petugas PKL.

5) Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima digunakan dalam Kliring pengembalian dan berisi rincian informasi Warkat Debet dan/atau DKE Debet yang ditolak oleh Peserta melalui Kliring pengembalian. Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima dicetak oleh Peserta yang menolak melalui aplikasi TPK dalam rangkap 2 (dua), untuk masing-masing Peserta yang ditolak dengan penggunaan sebagai berikut :

a) lembar pertama diserahkan kepada PKL untuk diteruskan kepada Peserta yang ditolak; dan

b) lembar kedua merupakan arsip Peserta yang menolak. 2. Wilayah Kliring Off-Line Otomasi

a. Jenis Dokumen Kliring :

1) Bukti Penyerahan Warkat Debet pada Kliring Penyerahan (BPWD-Kliring Penyerahan);

2) Bukti Penyerahan Warkat Debet pada Kliring Pengembalian (BPWD-Kliring Pengembalian);

3) Dihapus. 4) Kartu batch;

5) Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima;

6) Bukti Penyerahan Rekaman DKE Debet pada Kliring Penyerahan (BPR-Kliring Penyerahan); dan

7) Bukti Penyerahan Rekaman DKE Debet pada Kliring Pengembalian (BPR-Kliring Pengembalian).

Spesifikasi teknis Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud pada angka 1), angka 2) dan angka 4) diatur sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai Warkat Debet dan Dokumen Kliring serta Pencetakannya pada Perusahaan Percetakan Warkat dan Dokumen Kliring (PPWDK) dalam Penyelenggaraan SKNBI. Untuk BPWD-Kliring Pengembalian, spesifikasi teknis sesuai dengan spesifikasi teknis BPWD-Kliring Penyerahan dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.1.

b. Penggunaan Dokumen Kliring:

1) Penggunaan Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud pada butir a.1) sampai dengan butir a.5) diatur sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 1.b.

2) BPR-Kliring Penyerahan digunakan dalam Kliring penyerahan, yang dicetak oleh Peserta melalui aplikasi TPK dalam rangkap 2 (dua).

3) BPR-Kliring Pengembalian digunakan dalam Kliring pengembalian, yang dicetak oleh Peserta melalui aplikasi TPK dalam rangkap 2 (dua).

3. Wilayah Kliring Off-Line Manual a. Jenis Dokumen Kliring:

(BPR-Kliring Penyerahan);

2) Bukti Penyerahan Rekaman DKE Debet pada Kliring Pengembalian (BPR-Kliring Pengembalian);

3) Rincian Warkat Debet yang Diserahkan pada Kliring Penyerahan Berdasarkan Peserta Penerima (RWD-Kliring Penyerahan);

4) Rincian Warkat Debet yang Diserahkan pada Kliring Pengembalian Berdasarkan Peserta Penerima (RWD-Kliring Pengembalian); dan

5) Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima. b. Penggunaan Dokumen Kliring:

1) Penggunaan Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud pada butir a.1) dan butir a.2) diatur sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 2.b.2) dan butir 2.b.3).

2) RWD-Kliring Penyerahan digunakan dalam Kliring penyerahan, yang dicetak oleh Peserta pengirim melalui aplikasi TPK untuk masing-masing Peserta penerima dalam rangkap 2 (dua).

3) RWD-Kliring Pengembalian digunakan dalam Kliring pengembalian, yang dicetak oleh Peserta pengirim melalui aplikasi TPK untuk masing-masing Peserta penerima dalam rangkap 2 (dua).

4) Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima digunakan dalam Kliring pengembalian dan berisi rincian informasi Warkat Debet dan/atau DKE Debet yang ditolak oleh Peserta melalui Kliring pengembalian. Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima dicetak oleh Peserta yang menolak melalui aplikasi TPK dalam rangkap 2 (dua), untuk masing-masing Peserta yang ditolak dengan penggunaan sebagai berikut:

a) lembar pertama diserahkan kepada Peserta yang ditolak pada saat Kliring pengembalian; dan

b) lembar kedua merupakan arsip Peserta yang menolak. 4. Wilayah Kliring On-line Manual

a. Jenis Dokumen Kliring meliputi:

1) Rincian Warkat Debet yang Diserahkan pada Kliring Penyerahan Berdasarkan Peserta Penerima (RWD-Kliring Penyerahan);

2) Rincian Warkat Debet yang Diserahkan pada Kliring Pengembalian Berdasarkan Peserta Penerima (RWD-Kliring Pengembalian); dan

b. Penggunaan Dokumen Kliring:

1) RWD-Kliring Penyerahan digunakan dalam Kliring penyerahan, yang dicetak oleh Peserta pengirim melalui aplikasi TPK atau aplikasi lainnya untuk masing-masing Peserta penerima dalam rangkap 2 (dua).

2) RWD-Kliring Pengembalian digunakan dalam Kliring pengembalian, yang dicetak oleh Peserta pengirim melalui aplikasi TPK atau aplikasi lainnya untuk masing-masing Peserta penerima dalam rangkap 2 (dua).

3) Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima digunakan dalam Kliring pengembalian dan berisi rincian informasi Warkat Debet dan/atau DKE Debet yang ditolak oleh Peserta melalui Kliring pengembalian. Daftar DKE Yang Ditolak Per Peserta Penerima dicetak oleh Peserta yang menolak melalui aplikasi TPK atau aplikasi lainnya dalam rangkap 2 (dua), untuk masing-masing Peserta yang ditolak dengan penggunaan sebagai berikut: a) lembar pertama diserahkan kepada Peserta yang ditolak pada saat

Kliring pengembalian; dan

b) lembar kedua merupakan arsip Peserta yang menolak. C. Dokumen Kliring untuk Kliring Kredit

1. Jenis Dokumen Kliring

Jenis Dokumen Kliring dalam penyelenggaraan Kliring Kredit adalah Bukti Penyerahan Rekaman DKE Kredit pada Kliring Kredit (BPR-Kliring Kredit).

2. Penggunaan Dokumen Kliring

BPR-Kliring Kredit dicetak melalui aplikasi TPK dalam rangkap 2 (dua) oleh Peserta pengirim dan digunakan dalam hal pengiriman DKE Kredit dilakukan melalui PKL.

D. Pencantuman Informasi dalam Bentuk MICR Code Line pada Warkat Debet dan Dokumen Kliring

Peserta di Wilayah Kliring On-line Otomasi dan Wilayah Kliring Off-line Otomasi harus mencantumkan rangkaian informasi berupa angka dan simbol dalam bentuk MICR code line pada area clear band Warkat Debet dan Dokumen Kliring. Angka dan simbol ini diperlukan dalam pemrosesan Warkat Debet secara otomasi oleh PKL.

1. Jenis Informasi dan Kualitas MICR Code Line

a. Informasi dalam bentuk MICR code line yang harus dicantumkan pada area clear

band Warkat Debet terdiri dari :

1) nomor seri : 6 (enam) digit.; 2) sandi Peserta : 7 (tujuh) digit ;

3) nomor rekening : 10 (sepuluh) digit; 4) sandi transaksi : 2 (dua) digit ; dan 5) nilai nominal : 14 (empat belas) digit.

b. Jenis angka dan simbol dalam bentuk MICR code line yang dicantumkan pada Warkat Debet dan Dokumen Kliring harus sesuai dan memenuhi spesifikasi untuk angka dan simbol MICR E - 13B sebagaimana ditentukan oleh ISO 1004:1995, yang terdiri dari :

1) 10 (sepuluh) digit angka, dari 0 (nol) sampai dengan 9 (sembilan) yang digunakan untuk mengisi informasi pada MICR code line.

2) 4 (empat) simbol spesial, yang terdiri atas : a) simbol domestik;

b) simbol nominal; c) simbol bank; dan d) simbol garis pendek.

Contoh bentuk angka dan simbol MICR code line sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.2.

c. Pencantuman MICR code line harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) menggunakan pita MICR yang memenuhi ISO 1004:1995;

2) baris MICR code line harus rata (tidak naik turun); dan

3) pencantuman angka dan simbol domestik MICR code line tidak boleh cacat. 2. Tata Cara Pencantuman MICR Code Line pada Warkat Debet

a. Kolom Nomor Seri

1) Kolom nomor seri dimaksudkan untuk mencantumkan nomor seri pada Cek dan Bilyet Giro, atau identitas lainnya misalnya nomor urut, nomor registrasi atau nomor lainnya untuk Warkat Debet selain Cek dan Bilyet Giro.

2) Kolom nomor seri terdiri atas 6 (enam) digit angka, dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Apabila nomor seri Warkat Debet kurang dari 6 (enam) digit, pencantuman diawali dengan angka “0” (nol).

b) Apabila nomor seri Warkat Debet lebih dari 6 (enam) digit maka nomor yang dicantumkan hanya 6 (enam) digit terakhir.

3) Pencantuman nomor seri Warkat Debet diawali dan diakhiri dengan simbol domestik.

4) Pencantuman nomor seri Warkat Debet dilakukan oleh Peserta yang menerbitkan Warkat Debet.

b. Kolom Sandi Peserta

1) Kolom sandi Peserta dimaksudkan untuk mencantumkan sandi Peserta yang menerbitkan Warkat Debet.

2) Kolom Sandi Peserta terdiri atas 7 (tujuh) digit angka, dengan ketentuan sebagai berikut :

a) 3 (tiga) digit pertama merupakan sandi Bank; dan

b) 4 (empat) digit berikutnya merupakan sandi kantor Peserta.

Di antara 3 (tiga) digit pertama dan 4 (empat) digit terakhir dicantumkan simbol garis pendek.

3) Pencantuman sandi Peserta diakhiri dengan simbol Bank.

4) Pencantuman sandi Peserta dilakukan oleh Peserta yang menerbitkan Warkat Debet.

c. Kolom Nomor Rekening

1) Kolom nomor rekening dimaksudkan untuk mencantumkan nomor rekening nasabah yang menerbitkan Warkat Debet.

2) Kolom nomor rekening terdiri atas 10 (sepuluh) digit angka, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Apabila nomor rekening kurang dari 10 (sepuluh) digit, pencantuman diawali dengan angka “0” (nol).

b) Apabila nomor rekening lebih dari 10 (sepuluh) digit, hanya dicantumkan 10 (sepuluh) digit terakhir.

c) Apabila nomor rekening menggunakan karakter non numeric maka pengisian MICR dilakukan dengan menggunakan angka “0000000001”.

3) Pencantuman nomor rekening diakhiri dengan simbol domestik.

4) Pencantuman nomor rekening dilakukan oleh Peserta yang menerbitkan Warkat Debet.

d. Kolom Sandi Transaksi

1) Kolom Sandi Transaksi dimaksudkan untuk mencantumkan sandi yang membedakan jenis Warkat Debet dan/atau jenis transaksi yang terdapat di dalamnya.

sebagai berikut :

a) 00 sampai dengan 09 untuk Cek. b) 10 sampai dengan 19 untuk Bilyet Giro. c) 20 sampai dengan 29 untuk Wesel.

d) 30 sampai dengan 39 untuk Warkat Debet lainnya.

e) 40 sampai dengan 49 untuk Nota Debet, dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) sandi transaksi 40 sampai dengan 49 kecuali sandi transaksi 45, untuk transaksi Nota Debet dengan nilai nominal paling tinggi Rp10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah);

(2) sandi transaksi 45, untuk transaksi Nota Debet dengan nilai nominal di atas Rp10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah) dan digunakan untuk transaksi-transaksi sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Penggunaan Nota Debet Dalam Kliring.

f) Dihapus.

3) Pencantuman sandi transaksi dilakukan oleh Peserta yang menerbitkan Warkat Debet.

e. Kolom Nilai Nominal

1) Kolom nilai nominal dimaksudkan untuk mencantumkan nilai nominal transaksi sebagaimana yang tertulis pada Warkat Debet.

2) Kolom nilai nominal terdiri atas 14 (empat belas) digit angka termasuk 2 (dua) digit nilai sen dalam satuan mata uang Rupiah (Rp), dengan ketentuan sebagai berikut :

a) apabila nilai nominal kurang dari 14 (empat belas) digit, pencantuman harus diawali dengan angka “0” (nol);

b) nilai nominal pada Warkat Debet harus kurang dari Rp1.000.000.000.000,00 (satu trilyun Rupiah);

c) pencantuman nilai nominal diawali dan diakhiri dengan simbol nominal.

3) Informasi mengenai nilai nominal tidak dicetak secara pre-printed, namun dilakukan oleh Peserta pengirim yang mengkliringkan Warkat Debet melalui Kliring penyerahan, dengan menggunakan MICR encoder atau

Contoh cara pencantuman MICR code line secara lengkap pada Warkat Debet sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.3.

3. Tata Cara Pencantuman MICR Code Line dan Informasi Lainnya pada Dokumen Kliring Pencantuman informasi dalam bentuk MICR code line pada Dokumen Kliring dilakukan oleh Peserta pengirim yang mengkliringkan Warkat Debet dengan ketentuan sebagai berikut :

a. BPWD-Kliring Penyerahan dan BPWD-Kliring Pengembalian

1) Informasi dalam bentuk MICR code line yang harus dicantumkan pada area clear band pada BPWD – Kliring Penyerahan dan BPWD-Kliring Pengembalian adalah sebagai berikut :

a) Kolom nomor seri terdiri atas 6 (enam) digit, dengan ketentuan pencantuman sebagai berikut:

(1) 3 (tiga) digit pertama diisi dengan angka 000;

(2) 3 (tiga) digit terakhir diisi dengan 3 (tiga) digit pertama sandi Bank Peserta pengirim; dan

(3) pencantuman informasi diawali dan diakhiri dengan simbol domestik.

b) Kolom Sandi Peserta terdiri atas 7 (tujuh) digit dan dimaksudkan untuk sandi kantor Peserta pengirim, dengan ketentuan pencantuman sebagai berikut :

(1) 3 (tiga) digit pertama diisi dengan 3 (tiga) digit sandi kantor Peserta pengirim seperti yang tertera pada stempel Kliring (tanpa angka penguji);

(2) 4 (empat) digit terakhir diisi dengan angka 9999;

(3) diantara 3 (tiga) digit pertama dan 4 (empat) digit terakhir dicantumkan simbol garis pendek;

(4) pencantuman sandi kantor Peserta diakhiri dengan simbol Bank.

c) Kolom nomor rekening terdiri atas 10 (sepuluh) digit dan tidak perlu dilakukan pengisian (dibiarkan kosong).

d) Kolom sandi transaksi terdiri atas 2 (dua) digit dan dimaksudkan untuk sandi transaksi dengan ketentuan pencantuman sebagai berikut :

(2) untuk BPWD-Kliring Pengembalian diisi dengan angka 62. e) Kolom nilai nominal terdiri atas 14 (empat belas) digit angka

termasuk 2 (dua) digit nilai sen dalam satuan mata uang Rupiah. Kolom ini dimaksudkan untuk total nominal seluruh Warkat Debet pada bundel Warkat Debet yang diserahkan bersamaan dengan BPWD-Kliring Penyerahan/BPWD-Kliring Pengembalian yang menyertainya. Pencantuman nilai nominal diawali dan diakhiri dengan simbol nominal.

f) Apabila terjadi kesalahan encode pada BPWD-Kliring Penyerahan / BPWD-Kliring Pengembalian, maka perbaikannya harus dilakukan dengan menggunakan BPWD-Kliring Penyerahan / BPWD-Kliring Pengembalian yang baru.

2) Informasi lainnya yang harus dicantumkan pada BPWD-Kliring Penyerahan dan BPWD-Kliring Pengembalian oleh Peserta pengirim adalah sebagai berikut:

a) jumlah nilai nominal seluruh Warkat Debet dalam satu bundel yang menyertai BPWD-Kliring Penyerahan/BPWD-Kliring Pengembalian dimaksud;

b) stempel Kliring yang sama dengan stempel Kliring pada Warkat Debet yang diserahkan; dan

c) nama dan tanda tangan pejabat atau petugas Peserta pengirim yang berwenang.

b. Dihapus. c. Kartu Batch

1) Informasi dalam bentuk MICR code line yang harus dicantumkan pada area

clear band pada kartu batch adalah sebagai berikut :

a) Kolom nomor seri terdiri dari 6 (enam) digit, dengan ketentuan pencantuman sebagai berikut :

(1) 3 (tiga) digit pertama diisi dengan angka 000;

(2) 3 (tiga) digit terakhir diisi dengan 3 (tiga) digit pertama sandi Bank Peserta pengirim; dan

(3) Pencantuman informasi diawali dan diakhiri dengan pencantuman simbol domestik.

b) Kolom sandi Peserta terdiri atas 7 (tujuh) digit dan dimaksudkan

c

.

P

e

n

c

a

n

t

u

m

a

n

untuk sandi kantor Peserta pengirim, dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) 3 (tiga) digit pertama diisi dengan 3 (tiga) digit sandi kantor Peserta Pengirim seperti yang tertera pada stempel Kliring (tanpa angka penguji);

(2) 4 (empat) digit terakhir diisi dengan angka 9999;

(3) Di antara 3 (tiga) digit pertama dan 4 (empat) digit terakhir dicantumkan simbol garis pendek; dan

(4) Pencantuman sandi kantor Peserta diakhiri dengan simbol Bank.

c) Kolom nomor rekening terdiri atas 10 (sepuluh) digit dan tidak perlu dilakukan pengisian (dibiarkan kosong).

d) Kolom sandi transaksi terdiri atas 2 (dua) digit dan dimaksudkan untuk sandi transaksi yaitu angka 96.

e) Kolom nilai nominal terdiri atas 14 (empat belas) digit angka termasuk 2 (dua) digit nilai sen dalam satuan mata uang Rupiah. Kolom ini dimaksudkan untuk total nominal seluruh Warkat Debet pada bundel Warkat Debet yang diserahkan bersamaan dengan kartu batch dimaksud. Pengisian nilai nominal diawali dan diakhiri dengan simbol nominal.

f) Apabila terjadi kesalahan encode pada kartu batch, maka perbaikannya harus dilakukan dengan menggunakan kartu batch yang baru.

2) Informasi lainnya yang harus dicantumkan pada kartu batch oleh Peserta pengirim adalah sebagai berikut :

a) jumlah nilai nominal seluruh Warkat Debet dalam satu bundel yang menyertai kartu batch dimaksud; dan

b) Stempel Kliring yang sama dengan stempel Kliring pada Warkat Debet, BPWD-Kliring Penyerahan/ BPWD-Kliring Pengembalian yang menyertainya.

Contoh cara pencantuman MICR code line pada Dokumen Kliring sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.4 dan Lampiran 5.5.

4. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pencantuman MICR Code Line

coretan dan informasi lain selain informasi dalam bentuk MICR code line sebagaimana diatur dalam ketentuan ini.

b. Pencantuman nilai nominal pada Warkat Debet oleh Peserta pengirim tidak tumpang tindih dengan informasi yang tercetak sebelumnya (pre-printed). c. Simbol spesial harus selalu tercantum secara lengkap pada setiap Warkat Debet. d. Di antara digit angka pada setiap kolom informasi dalam bentuk MICR code line

tidak boleh terdapat spasi kosong.

e. Dalam hal Cek dan Bilyet Giro Antar Wilayah diterbitkan oleh Peserta Kliring Antar Wilayah yang berasal dari Wilayah Kliring On-line Manual dan Off-line Manual, maka diatur ketentuan sebagai berikut:

1) Peserta pengirim yang akan mengkliringkan Cek dan Bilyet Giro Antar Wilayah harus memperhatikan kelengkapan pengisian kolom informasi dalam bentuk MICR code line pada clear band;

2) Dalam hal kolom informasi MICR code line belum terisi secara lengkap, maka Peserta pengirim harus melengkapi informasi tersebut sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2, dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut :

a) untuk pencantuman sandi Peserta dan nomor rekening giro, Peserta harus mengacu pada informasi sandi Peserta dan nomor rekening giro pada Cek dan Bilyet Giro yang tertera di luar area clear band; dan

b) dalam hal tidak terdapat informasi sandi Peserta di luar area clear

band, maka pengisian MICR code line untuk sandi Peserta dapat

menggunakan sandi Peserta Kantor Koordinator Antar Wilayah dari Bank penerbit Cek dan Bilyet Giro Antar Wilayah yang berada di Wilayah Kliring yang bersangkutan.

BAB VI