• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA DAN ANALISIS

D. Wawancara I

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tak terstruktur atau wawancara bebas. Setiap partisipa diwawancara secara individu selama 30 menit dalam waktu yang berbeda. Pertanyaan yang diberikan kepada setiap partisipan berbeda, sesuai dengan tingkat pemahaman pada setiap nomor soal. Pertanyaan yang diajukkan mengarah pada soal-soal yang menimbulkan partisipan mengalami miskonsepsi. Berikut hasil wawancara yang dilakukan terhadap soal-soal yang menimbulkan miskonsepsi pada partisipan :

d.1 Soal Nomor 1

Soal nomor 1 berhubungan dengan pengaruh gaya apung terhadap berat benda di dalam suatu fluida. Dalam soal ini siswa disajikan gambar sebuah benda yang ditimbang menggunakan neraca pegas dengan keadaan yang berbeda dimana keadaan pertama yaitu benda ditimbang di udara dan keadaan kedua yaitu benda ditimbang di dalam fluida. Siswa di minta untuk menjelasakan bagaimana berat benda yang di timbang di dua keadaan tersebut. Berikut hasil wawancara yang dilakukan :

(pada partisipan dengan kode S8)

A. Coba lihat nomor 1, Berat benda (misalnya balok) nih ditimbang di udara dan di air sama atau tidak?

B. Beda bu

A. Beda? Bagaimana perbedaannya? B. Ya.. Di udara lebih ringan daripada di air. A. mengapa?

B. Karena kalo di udara massa benda lebih kecil daripada di air. Jadi, lebih berat di air. A. Benda yang sama massanya dapat berubah-ubah?

B. Ya bu.

A. Lalu bagaimana dengan berat benda? B. Berat … ya berat sama dengan massa. A. Sekarang apa satuan massa dan berat? B. Massa itu kilogram.

A. Lalu berat satuannya apa?

B. (Siswa berpikir).. mungkin Newton. A. Nah itu, satuannya sama atau beda? B. Beda bu.

A. Kalau berbeda berarti massa dan berat itu sama atau beda? B. Beda bu.

A. Sekarang apa sih yang mempengaruhi berat suatu benda? B. (siswa diam)

A. Coba sebutkan rumus berat benda? B. Massa dikali gravitasi

A. Jadi, apa yang mempengaruhi berat suatu benda? B. Massa dan gravitasi

A. Lihat gambar, apakah massa benda di gambar pertama dan kedua sama atau berbeda? B. Sama

A. Lalu gravitasinya? B. Sama juga

A. Berarti berat bendanya? B. (siswa tersenyum)

A. Coba sebutkan gaya apa yang bekerja pada benda di gambar pertama B. Gaya kebawah dan ke atas

A. Gaya ke atas itu apa dan gaya kebawah itu apa?

B. Yang keatas itu gaya dari tali. Kalau yang kebawah itu dari berat benda A. Lalu gambar kedua?

B. Sama, hanya di tambah gaya oleh air Jadi pasti lebih berat.

A. Coba digambarkan? B. (Siswa menggambar)

Berdasarkan kutipan wawancara tersebut, peneliti menemukan adanya miskonsepsi yang dialami siswa dengan kode S8. Adapun jawaban yang di berikan adalah berat benda di udara lebih ringan di bandingkan di air. Alasannya karena massa benda di udara lebih kecil di bandingkan massa benda yang di celupkan ke dalam fluida. Hal itu disebabkan karena partisipan berganggapan bahwa massa suatu benda dapat berubah-ubah. Dalam hal ini ketika benda di timbang di dalam air maka benda mendapatkan massa tambahan dari air sehingga benda akan menjadi lebih berat dibanding ketika di timbang di udara. Partisipan memahami gaya apa saja yang bekerja pada benda namun tidak dapat menggambarkan resultan dari masing-masing gaya

tersebut. Partisipan memahami adanya gaya oleh air, namun tidak dapat menjelaskan gaya tersebut sehingga terjadi kesalahan dalam menggambar resultan gaya. Pemahaman yang disampaikan partisipan yaitu gaya oleh air arahnya kebawah sehingga menyebabkan benda menjadi lebih berat dibandingkan di udara. Partisipan juga mempunyai pemahaman bahwa massa dan berat suatu benda adalah sama.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa mengenai pengaruh gaya apung terhadap berat suatu benda masih kurang dan partisipan juga mengalami miskonsepsi. Menurut partispan, berat benda di udara lebih ringan dibandingkan di dalam air.

d.2 Soal Nomor 2 dan 12

Soal nomor 2 dan 12 berhubungan dengan pemahaman partisipan mengenai pengaruh massa jenis fluida terhadap gaya apung. Dalam soal nomor 2 disajikan tiga gambar benda yang di letakan dalam fluida yang berbeda massa jenisnya. Masing-masing benda memiliki volume dan besar yang sama. Gambar pertama posisi benda terapung, gambar kedua posisi benda melayang dan gambar ketiga posisi benda tenggelam. Sedangkan soal nomor 12 disajikan gambar sebuah kapal dalam dua keadaan. Keadaan pertama kapal berada di air yang kadar garamnya rendah dan keadaan kedua kapal berada di air yang kadar garamnya tinggi. Kedua soal ini digunakan mengukur pemahaman partisipan dalam memahami pengaruh massa jenis fluida terhadap gaya apung. Dari lima partisipan yang dipilih untuk

diwawancarai ada tiga partisipan yang mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal ini. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan : (partisipan dengan kode S11)

A. Syarat benda terapung? B. Tidak tau

A. Coba sebutkan bunyi Hukum Archimedes? B. (siswa tertawa) itu juga tidak tau bu A. Hukum Archimedes itu tentang apa?

B. Tentang benda yang berada dalam air pokoknya..

A. Kalau untuk kasus nomor 2, coba dilihat. Apa yang sama? B. Volume, massa dan gravitasi

A. Volume dan massa apa? B. Benda.

A. Apa artinya jika volume dan massa benda sama? B. (siswa diam). Massa jenisnya

A. Fluidanya?

B. Berbeda massa jenisnya

A. Nah, bagaimana perbandingannya

B. Massa jenis fluida 1 lebih kecil dari fluida 2 lebih kecil dari fluida 3 A. Mengapa?

B. Karena semakin kecil massa jenisnya semakin benda terapung Lanjutan..

A. Keadaan kapal di air yang kadar garamnya tinggi? B. Terapung.

A. Di air yang kadar garamnya rendah? B. Tenggelam

A. Mengapa?

B. Karena air yang kadar garamnya tinggi pasti massa jenisnya lebih kecil dari pada air yang kadar garamnya rendah.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa pemahaman partisipan mengenai pengaruh massa jenis fluida terhadap gaya apung masih kurang. Kurangnya pemahaman ini di sebabkan karena partispan juga tidak memahami Hukum Archimedes. Hasil wawancara partisipan lainnya:

(partisipan dengan kode S20)

A. Lihat soal nomor 2. Bagaimana perbandingan massa jenis fluida? B. (Siswa diam)

A. Coba sebutkan bunyi Hukum Archimedes! B. Tidak tau bu. (Sambil tertawa)

A. Atau sedehananya, Hukum Archimedes itu berbicara tentang apa? B. Tentang benda terapung, tenggelam dan melayang.

B. Gaya apung > gaya berat A. Itu saja?

B. Massa jenis benda < massa jenis zat cair Lanjutan..

A. Sudah tau kan syarat benda terapung, tenggelam dan melayang. Coba jelaskan kasus pada nomor 2. Bagaimana massa jenis masing-masing fluida?

B. Sama bu A. Mengapa?

B. Kan volume dan massa sama

A. Yang sama itu volum dan massa apa? B. Benda.

A. Yang ditanyakan?

B. Massa jenis fluidanya Oh iya. Saya keliru. A. Jadi, bagaimana massa jenis fluidanya?

B. Fluida pertama lebih kecil di bandingkan lainya A. Mengapa?

B. Karena semakin kecil massa jenis fluidanya semakin benda terapung.

A. Perhatikan nomor 12. Kasusnya hampir sama. Apa yang terjadi pada kapal jika di pindah ke air yang kadar garamnya rendah?

B. Tenggelam A. Mengapa?

B. Karena massa jenis air yang kadar garamnya rendah lebih besar dari yang kadar garamnya tinggi.

A. Bagaimana hubungan gaya apung dengan massa jenis fluida? B. Berbanding lurus.. ehh berbanding terbalik

A. Berbanding lurus atau terbalik? B. Berbanding lurus

A. Berbanding lurus artinya apa?

B. Semakin besar massa jenis berarti semakin besar gaya apung

A. Dalam kasus tersebut yang mengalami gaya apung paling besar yang mana?

B. Kapal yang berada di air dengan kadar garam tinggi gaya apungnya lebih besar. Dan berada dalam kondisi mengapung

A. Mengapa? Coba dihubungkan dengan massa jenis fluida

B. Kalau benda terapung, gaya apung besar karena massa jenis fluidanya besar. A. Berarti?

B. Massa jenis benda terapung lebih besar dibandingkan yang melayang dan tenggelam

Berdasarkan hasil wawancara ini diketahui bahwa partisipan dapat menyebutkan syarat benda terapung. Namun partisipan kurang memaknai dan memahaminya. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai hukum Archimedes. Hal ini pun diungkapkan partisipan karena konsep yang dipahami hanya berupa hafalan saja. Sehingga dalam mengerjakan soal partisipan mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan

pemahamannya. Muncul pemahaman yang sama dari kedua partisipan bahwa semakin kecil massa jenis fluidanya semakin benda terapung. Ini berarti siswa berasumsi bahwa benda terapung bila massa jenis fluida lebih kecil dari massa jenis zat cair.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pemahaman partisipan mengenai pengaruh massa jenis terhadap gaya apung sangat kurang. Dan partisipan mengalami miskonsepsi bahwa benda terapung bila massa jenis fluida lebih kecil dari massa jenis zat cair.

d.3 Soal nomor 3 dan 4

Soal nomor 3 ini berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap pengaruh volume benda terhadap gaya apung. Dalam soal ini partisipan diminta untuk membandingkan massa jenis tiga buah balok dengan volume berbeda yang dicelupkan ke dalam fluida yang sama. Soal ini digunakan untuk mengukur kemampuan partisipan dalam memahami pengaruh volume benda terhadap gaya apung. Dari lima partisipan yang dipilih untuk diwawancarai ada 2 partisipan yang mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal ini. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan :

(partisipan dengan kode S8)

A. Lihat nomor 3. Bagaimana posisi ketiga benda? B. Sama-sama melayang.

A. Apa syarat benda melayang? B. Fa = W

A. Baik, bagaimana menghitung besarnya Fa dan W? B. Fa = ρ.g.Vbc

A. Coba di sederhanakan kedua persamaan tersebut . B. (siswa mencoba menyederhanakan persamaan)

A. Baik, bagaimana perbandingan volume benda yang tercelup dan benda seluruhnya? B. Sama

A. Jika sama, berarti bagaimana? B. Berarti, tersisa massa jenisnya A. Massa jenis apa?

B. Massa jenis benda dan air

A. Bagaimana perbandingan massa jenis benda dan air? B. Sama

A. Dari gambar, bagaimana perbandingan massa jenis bendanya jika fluidanya sama? B. (siswa diam)

A. Jika fluidanya sama, artinya apa? B. Massa jenisnya sama

A. Nah, berarti massa jenis bendanya? B. Benda A<benda B< benda C A. Mengapa?

B. Ya, karena benda A lebih besar benda b lebih besar benda C Hasil wawancara dari partisipan lain:

(partisipan dengan kode S1) A. Syarat benda melayang? B. Semuanya sama A. Apa yang sama?

B. Massa jenisnya dan gaya apungnya.

A. Perhatikan soal nomor 3. Bagaimana massa jenis ketiga benda? B. Sama

C. Perhatikan soal nomor 4. Bagaimana gaya apung ketiga benda? D. Sama juga berarti.

A. Mengapa?

B. Karena syarat benda melayang gaya apungnya sama. A. Yakin?

B. Iya

A. Perhatikan ukuran ketiga benda. Sama atau berbeda? B. Berbeda.

A. Jika berbeda, lalu bagaimana gaya apung yang dialami masing-masing benda? B. Sama. Karena sudah syaratnya.

A. Jadi ukuran tidak ada pengaruh? B. Untuk benda melayang tidak ada .

Berdasarkan hasil wawancara ini diketahui bahwa pemahaman partisipan masih sederhana. Partisipan mampu menyebutkan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang melayang dan bagaimana syarat suatu benda melayang. Partisipan juga dapat menjelaskan bagaimana menghitung besarnya gaya-gaya yang bekerja pada benda melayang. Namun kesulitan yang dihadapi

adalah bagaimana partisipan mengaplikasikannya dalam soal yang diberikan. Hal ini disebabkan karena partisipan kurang memahami hubungan antara variabel-variabel dalam suatu persamaan. Ketika partisipan dengan kode S8 diminta untuk membandingkan massa jenis benda dalam suatu fluida yang sama pada keadaan melayang, partisipan tetap beranggapan bahwa massa jenis dipengaruhi oleh volumenya sehingga yang volum yang lebih besar memiliki massa jenis yang besar. Padahal partisipan memahami syarat benda melayang. Begitupun partisipan dengan kode S1 ketika diminta untuk membandingkan gaya apung benda dalam suatu fluida yang sama pada keadaan melayang, partisipan tetap beranggapan bahwa gaya apung ketiga benda dengan volume yang berbeda adalah sama dan volume benda yang tercelup pada keadaan melayang tidak mempengaruhi gaya apung.

Berdasarkan hasil wawancara ini diketahui bahwa pemahaman partisipan terhadap benda melayang masih kurang. Bahkan siswa juga mengalami miskonsepsi bahwa gaya apung tidak dipengaruhi oleh volume benda yang tercelup.

d.4 Soal Nomor 5 dan nomor 6

Soal nomor 5 dan berhubungan dengan pemahaman partisipan mengenai pengaruh massa benda terhadap gaya apung. Dalam soal disajikan tiga benda berbeda yang memiliki volume sama dan massa berbeda yaitu (mA<mB<mC) yang di celupkan kedalam fluida yang sama. Partisipan diminta untuk membandingkan massa jenis dan gaya apung yang di alami masing-masing

benda. Soal ini digunakan untuk mengukur kemampuan partisipan dalam memahami pengaruh massa benda terhadap gaya apung. Dari kelima partisipan yang akan diwawancarai ada 3 partisipan yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ini. Berikut hasil wawancara yang dilakukan:

(partisipan kode S1)

A. Syarat benda tenggelam?

B. Benda seluruhnya tercelup dalam air. Gaya berat lebih besar dari gaya apung. A. Perhatikan nomor 5. Perbandingan massa jenis benda?

B. Sama A. Mengapa?

B. Kan semuanya tenggelam jadi pasti sama A. Apa itu massa jenis?

B. Massa di bagi volume

A. Nah, massa benda A < B< C dan volumenya sama. Bagaimana massa jenisnya? B. Berarti tergantung massanya. Massa jenis benda A<B<C

A. Lalu bagaimana gaya apungnya? B. Gaya apungnya sama

A. Mengapa?

B. Karena massa jenisnya sama A. Massa jenis apa?

B. Benda

Hasil wawancara dengan partisipan lainnya: (partisipan kode S9)

A. Lihat nomor 5. Bagaimana massa jenis masing-masing benda? B. Sama

A. Mengapa?

B. Karena sama-sama tenggelam dan volumenya sama A. Massa jenis itu apa?

B. Massa bagi volume

A. Massa jenis dipengaruhi apa saja? B. Massa dan volumenya

A. Misalnya benda 1 dan 2 massanya sama 10 kg, volume benda 1 adalah 5 m3 dan benda 2 adalah 10 m3. Bagaimana massa jenis benda 1 dan 2?

B. Massa jenis kan massa bagi volume. (siswa mulai mengerjakan). Massa jenis benda 1 lebih besar dari benda 2.

A. Kalau dibalik, volume sama dan massa berbeda. Lihat dalam soal. Bagaimana massa jenis benda?

Berarti yang massanya paling kecil, massa jenisnya paling kecil juga. Hasil wawancara dengan partisipan lainnya:

(partisipan dengan kode S11) A. Syarat benda tenggelam?

B. Semua benda tercelup dalam air dan mengenai dasar wadah A. Gaya apa saja yang bekerja pada benda tenggelam? B. Gaya apung dan gaya berat

A. Itu saja? B. Ya

A. Coba di gambarkan? B. (Siswa mulai menggambar) A. Bagaimana resultannya?

B. Gaya berat lebih besar dari gaya apung. A. Mengapa?

B. Ya karena itu syaratnya agar bisa tenggelam

A. Karena gaya berat lebih besar,berarti bendanya bergerak terus kebawah B. Iya , tapi waktu kena dasar wadah dia akan diam

A. Diam? Apa artinya diam?

B. Gaya apung dan gaya beratnya sama

A. Tadi katanya gaya berat lebih besar dari gaya apung. Mengapa sekarang jadi sama? B. (Siswa tertawa) mungkin hilang bu

A. Apa ada gaya lain yang bekerja? A. Tidak tau

B. Nah lihat nomor 6,tiga benda yang tenggelam dengan massa berbeda dan volume sama. Bagaimana perbandingan gaya apung masing-masing benda?

C. Gaya apung benda A lebih kecil dari benda B lebih kecil dari benda C A. Mengapa ?

B. Karena massa benda A yang paling kecil A. Yakin?

B. Iy

Berdasarkan hasil wawancara partisipan memiliki pemahaman yang hampir sama. Masing-masing partisipan mampu untuk menyebutkan syarat benda tenggelam. Namun saat diminta untuk membandingkan massa jenis benda dan gaya apung yang dialami, partisipan masih kesulitan. Peneliti harus memberikan umpan-umpan yang mengarahkan partisipan kepada jawaban yang diinginkan. Ini di karenakan partisipan masih kurang dalam memahami konsep gaya apung. Sebagian besar jawaban pun adalah hafalan sehingga

jelas berdampak pada jawaban siswa yang kurang tepat. Partisipan dengan kode S1 memiliki pemahaman yang baik terkait massa jenis benda. Bahwa massa jenis benda dipengaruhi oleh massa dan volume sehingga dalam kasus dimana tiga benda dengan massa yang berbeda dan volume yang sama, partisipan dapat menjelaskan bahwa benda dengan massa paling kecil memiliki massa jenis yang kecil juga. Namun partisipan kurang memahami faktor yang mempengaruhi gaya apung benda. Partisipan beranggapan bahwa gaya apung dipengaruhi massa jenis benda. Berbeda dengan partisipan kode S9, berganggapan bahwa jika ketiga bendanya tenggelam berarti massa jenis ketiga benda tersebut juga sama. Dalam hal ini terlihat bahwa partisipan kurang memahami faktor yang mempengaruhi massa jenis suatu benda. Sedangkan menurut partisipan dengan kode S20, benda yang memiliki massa paling kecil berarti gaya apungnya pun kecil. Dalam hal ini berarti pertisipan memiliki pemahaman bahwa gaya apung dipengaruhi oleh massa benda.

Berdasarkan hasil wawancara, pemahaman partisipan mengenai pengaruh massa benda terhadap gaya apung masih sederhana. Bahkan siswa ada yang mengalami miskonsepsi bahwa gaya apung dipengaruhi oleh massa benda. d.5 Soal Nomor 7

Soal nomor 7 berkaitan dengan pengaruh kedalaman terhadap gaya apung yang di alami benda. Dalam soal ini disajikan, sebuah apel yang dimasukkan kedalam suatu fluida yang sama. Keadaan pertama, buah apel melayang tepat berada di bawah permukaan air. Keadaan kedua buah apel dipindahkan ke titik yang lebih dalam. Soal ini digunakan untuk mengukur kemampuan

partisipan memahami pengaruh kedalaman terhadap gaya apung. Dari 5 partisipan yang akan diwawancarai kelimanya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ini. Berikut hasil wawancara yang dilakukan:

(lampiran 9, untuk partisipan S9)

A. Nomor 7, bagaimana gaya apungnya?

B. Yang B lebih besar dari A. Karena semakin dalam zat cair semakin besar tekanannya. A. Tau darimana?

B. Dari rumusnya? A. Rumus yang mana? B. Tekanan hidrostatis = ρ.g.h

A. Apa itu h? B. Kedalaman

A. Kedalaman dihitung dari?

B. Dari permukaan, jadi benda B lebih dalam A. Gaya sama dengan tekanan?

B. Iya sama A. Yakin? B. Iya.

A. Gaya apung tadi dipengaruhi apa saja?

B. Volume benda tercelup, massa jenis fluida, dan gravitasi A. Ada pengaruh kedalaman?

B. Tidak. Oh berarti kedalaman tidak mempengaruhi. Hasil wawancara dengan partisipan lain:

(partisipan denga kode S11)

A. Nomor 7, bagaimana perbandingan gaya apung benda A dan benda B? B. Benda A lebih besar benda B.

A. Mengapa?

B. Karena benda A lebih tinggi dari benda B A. Ketinggian dihitung dari mana?

B. Dari dasar

A. Mengapa yang lebih tinggi, gaya apungnya lebih besar? B. Dari rumus tekanan hidrostatis. P = ρ.g.h

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa partisipan mengalami miskonsepsi. Menurut mereka kedalaman mempengaruhi gaya apung. Semakin dalam suatu benda semakin besar gaya apung. Adapun pemahaman ini muncul karena partisipan berpedoman pada persamaan tekanan hidrostatis. Dimana, jelas bahwa dalam persamaan tekanan hidrostatis variabel

kedalaman mempengaruhi besarnya tekanan. Dalam memahami tekanan hidrostatis partisipan juga mengalami miskonsepsi mengenai defenisi dari kedalaman. Partisipan dengan kode S11 beranggapan bahwa kedalaman dihitung dari dasar suatu fluida. Letak miskonsepsi lain yang dialami siswa adalah menurut partisipan tekanan sama dengan gaya. Sehingga ketika diminta untuk menjelaskan pengaruh kedalaman terhadap gaya apung, partisipan akan memberikan jawaban dengan berpedoman pada persamaan tekanan hidrostatis.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pemahaman partisipan tentang faktor apa saja yang mempengaruhi gaya apung masih kurang. Bahkan partisipan juga mengalami miskonsepsi bahwa gaya apung dipengaruhi oleh kedalaman.

d.6 Soal Nomor 11

Soal nomor 11 berkaitan dengan pengaruh volume zat cair yang dipindahkan terhadap besarnya gaya apung. Dalam soal disajikan tiga buah wadah yang berisi jus jambu. Masing-masing jus jambu diberikan es batu dengan jumlah yang berbeda. Jumlah es batu yang diletakkan kedalam wadah satu lebih banyak dari wadah dua dan wadah tiga. Ketinggian akhir jus jambu setelah dimasukkan es batu adalah sama. Partisipan diminta untuk menjelaskan apa yang akan terjadi setelah es mencair. Soal ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai pengaruh volume zat cair yang dipindahkan terhadap gaya apung. Dari kelima partisipan yang akan

diwawancara kelima partisipan mengalami kesulitan selama mengerjakan soal ini. Berikut hasil wawancara yang dilakukan:

(partisipan dengan kode S8)

A. Nomor 11, kira-kira apa yang terjadi pada ketiga wadah jika es mencair? B. Jelas,, jumlah jus milik Ani lebih banyak tumpah dibandingkan Caca dan Budi. A. Mengapa ?

B. Karena jumlah jus es Ani yang paling banyak.

A. Semakin banyak es yang ditambah semakin banyak jus yang tumpah? B. Iya

A. Misalnya ember diisi penuh dengan air. Kemudian kedalam ember dimasukkan sebuah balok yang berukuran 8 m3. Apa yang terjadi pada air?

B. Air akan tumpah A. Berapa banyak? B. 8 m3

A. Mengapa?

B. Karena balok menggantikan posisi air yang tumpah

A. Coba perhatikan kembali ketiga gambar. Apa yang akan terjadi pada masing-masing jus?

B. Jus Caca yang tumpah

A. Lihat ketinggian jus jambu setelah dimasukkan es adalah sama. Volume es sebelum dan sesudah mencair sama atau tidak?

B. Kayaknya sama

A. Jika sama, apakah ada jus yang tumpah B. Tidak

Hasil wawancara partisipan lain : (partisipan dengan kode S3)

A. Tau Hukum Archimedes?

B. Sedikit bu. Benda yang tercelup selalu mengalami gaya ke atas yang… yang sama besar dengan berat benda

A. Berat benda? B. Berat air A. Air yang mana? A. Yang tumpah

B. Baik, perhatikan nomor 11. Apa yang terjadi? C. Jus Caca akan tumpah.

A. Mengapa?

B. Karena jumlah es yang ditambahkan lebih banyak. A. Bayangkan kembali Hukum Archimedes.

B. Susah bu

A. Pernah minum es teh? B. Pernah bu

A. Kalau es mencair apakah tehnya tumpah? B. Tidak

A. Mengapa tidak?

A. Apa yang diperkirakan?

B. Es yang dimasukkan tidak membuat tehnya tumpah, sehingga biasanya teh hanya di buat setengah lalu di letakan es.

A. Mengapa demikian?

B. Agar es yang mencair tidak tumpah A. Kok bisa?

B. Ya, karena kan es yang mencair menempati tempat yang sama dengan es sebelum mencair.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap pengaruh volume zat cair yang dipindahkan terhadap gaya apung masih kurang. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mengenai hukum Archimedes. Setelah diberikan umpan dan penekanan baru partisipan dapat menjawab. Partisipan berasumsi bahwa volume zat cair yang dipindahkan dipengaruhi oleh jumlah es yang dimasukkan kedalam jus jambu. Oleh karena jumlah es batu yang di diletakan dalam wadah pertama lebih banyak, maka menurut partisipan jus jambu pada wadah pertama yang paling banyak tumpah. Partisipan tidak memahami faktor yang mempengaruhi gaya apung.

Dokumen terkait