• Tidak ada hasil yang ditemukan

Responden : Manajemen Perusahaan Subyek : Visi Misi mengenai CSR

Visi dan misi Indocement dalam membina hubungan dengan masyarakat sudah termaktub didalam misi Perusahaan. Perusahaan merasa perlu menyelenggarakan Program Corporate Social Responsibility (CSR) karena dipandang oleh Perusahaan sebagai investasi masa depan keberlanjutan usaha perusahaan, bila program CSR dijalankan dengan baik maka Indocement memberikan manfaat positif akan keberadaan perusahaan bagi para pemangku kepentingan. Sehingga usaha dan operasi perusahaan dapat berlanjut dengan dukungan dan support para pemangku kepentingannya, dalam hal ini adalah dukungan masyarakat. serta tanggung jawab sosial moral perusahaan yang meningkatkan pemberdayaan kepada masyarakat. Indocement senantiasa berkomitmen sesuai dengan misi perusahaan, bahwa perusahaan akan senantiasa melakukan program CSR secara terus menerus menuju keberlanjutan dan kemandirian masyarakat. Anggaran untuk program CSR yang harus dipahami adalah adanya satu pemahaman bahwa yang dimaksud dengan CSR adalah tujuh aspek inti yang salah satunya adalah CD (Community Development) maka bila CD yang dimaksud adalah satu bagian dari pelaksanaan CSR bagi Perusahaan untuk masyarakat. karena masyarakat adalah satu dari beberapa pemangku kepentingan eksternal perusahaan.

Dana CSR di Indocement disusun berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat 12 Desa binaan di sekitar Pabrik Citeureup Setiap tahunnya tidaklah sama, karena skala prioritas yang diajukan oleh 12 Desa Binaan tidak sama setiap tahunnya. Dalam setiap penyusunan anggaran CSR atau dalam hal ini tepatnya adalah anggaran program CD berdasarkan pengajuan prioritas kebutuhan dasar masyarakat dan pengajuan wakil masyarakat dalam Bilikom yang dirangkum untuk proses assesment melalui survei bersama dalam menentukan program yang akan disetujui oleh perusahaan dan kemudian dihitung dalam anggaran kebutuhan.

Kebijakan, konsep, dan strategi CSR dari PT ITP adalah melalui Bilikom. Bilikom atau bina lingkungan komunikasi adalah salah satu cara dalam melakukan komunikasi publik perusahaan yang telah didesign sedemikian rupa dengan mempertimbangkan tujuan dan kriteria anggota wakil dari masyarakat yang duduk dalam keterlibatan Bilikom.

Di Indocement sistem pelaporan terdapat di dalam IPMS (Indocement Performance Management System) yang berisikan KPM (Key Performance Measurement) adalah suatu sistem yang berisi indikator keberhasilan seluruh program-program perusahaan dengan baik. Tidak hanya program, namun juga anggaran. Sistem pelaporan atau KPM CSR ini dimonitor oleh fungsi struktur CSR yang terkait langsung yakni CSR Department Head setiap bulannya. Indocement setiap tahunnya melakukan evaluasi program untuk memastikan bahwa program yang diberikan untuk masyarakat 12 Desa binaan khususnya di pabrik Citeureup sudah sesuai dengan kebutuhan mendasar yang dibutuhkan oleh Masyarakat (liat skema terlampir)

Program CSR (CD) dilakukan oleh Perusahaan karena Perusahaan menyadari bahwa tanggung jawab sosial moral perusahaan dilakukan untuk para pemangku kepentingan memberikan manfaat bagi peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar. Bagi Indocement CSR adalah investasi sosial yang akan meningkat dari waktu ke waktu dalam hubungan industrial dan hubungan dengan para pemangku kepentingan yang membaik.

128

Lalu tercipta trust/kepercayaan dan karenanya perusahaan mendapatkan pencitraan yang baik dan hubungan berdasarkan kepercayaan yang menguntungkan bagi Perusahaan.

Pemda sebagai salah satu pemangku kepentingan eksternal perusahaan. Pemda selaku Regulator daerah menjadi pendukung program CSR Indocement. CSR selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, perubahan dari charity ke sustainable adalah satu fenomenal dalam perjalanan CSR sampai dengan saat ini selain perubahan tentu penuh dengan challenge/tantangan bagi Perusahaan. Tanggung jawab perusahaan kedepan tidak hanya perubahan dari pemberian charity atau bantuan sosial namun juga bagaimana masyarakat dapat berkembang secara intelektual dan berdaya sehingga dapat menjadi mandiri. Maka konsep membina hubungan baik, bekerjasama sebagi partner dan meningkatkan capable dan sumber daya masyarakat menjadi tantangan bagi perusahaan dan masyarakat kedepan. Pembangunan terus meningkat tidak hanya pembangunan fisik namun juga pembangunan sumber daya manusia.

WAWANCARA MENDALAM

Responden : Tokoh Masyarakat

Subyek : Reaksi dan Pandangan (Respon Sosial) masyarakat terhadap CSR

Hampir semua tokoh masyarakat beranggapan, Program CSR yang dijalankan Indocement baik dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Masyarakat mendapatkan manfaat dari program - program yang dilaksanakan Indocement, seperti program pelayanan kesehatan yaitu puskesmas keliling, posyandu dll. Masyarakat juga mendapatkan keterampilan seperti montir, beternak kambing dll. dan modal untuk menjalankan usaha. Sebagian masyarakat juga telah memanfaatkan skema kredit usaha yang diberikan perusahaan, dan yang paling utama masyarakat telah merasakan manfaat dari perbaikan fasilitas umum yang telah dilakukan Indocement seperti perbaikan jalan, sekolah dan fasilitas lainnya. Bidang pendidikan masyarakat juga telah mendapatkan manfaat berupa beasisiwa pendidikan yang diberikan perusahaan bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu dari SD hingga PT.

Tokoh masyarakat berperan dalam menyalurkan informasi Program CSR dari Bilikom ker masyarakat (tingkat RT/RW). Tanggung jawab dari tokoh masyarakat dalam program besar. Selain sebagai sumber informasi utama setelah aparat desa, tokoh masyarakat juga penentu keberhasilan program yang salah satu indikatornya yaitu tingkat partisipasi masyarakat di setiap pelaksanaan program CSR. Kesulitan yang dihadapi tokoh tokoh masyarakat dalam menyampaikan informasi tentang program CSR yaitu kurangnya antusiaa masyarakat dalam menerima informasi,masyarakat hanya membutuhkan bukti real daripada hanya sekedar informasi. Kendala lain yang dapat menjadi hambatan dalam penyampaian informasi yaitu tingkat pendidikan masyarakat yang berbeda, terbatasnya waktu interaksi antara masyarakat dengan tokoh masyarakat, keragaman etnis daerah tersebut. Serta keengganan masyarakat pendatang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut.

Sampai saat ini dalam meyampaikan informasi kebutuhan masyarakat pada perusahaan tidak terlalu sulit namun terdapat prosedur atau tahapan yang harus dilalui misalnya harus melalui musyawarah desa kemudian disampaikan ke perusahaan melalui Bilikom. Penyampaian informasi kebutuhan ini tidak dapat dilaksanakan secara individu

129

namun harus dilakukan bersama dengan mengatasnamakan kepentingan bersama. Kendala yang dihadapi tokoh masyarakat dalam proses penyampaian informasi mengenai kebutuhan masyarakat kepada perushaan yaitu masalah birokrasi. Birokrasi yang terlalu panjang menyebabkan informasi tentang kebutuhan tersebut sampai ke perusahaan tidak utuh karena adanya kepentingan – kepentingan dari pembawa informasi.

Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam penyampaian informasi mengenai CSR antara metode yang digunakan, optimalisasi peran kordes, aparat desa dan tokoh masyarakat, ada cabang pertemuan tingkat RT/RW. Dalam implementasi program CSR hal –hal yang perlu diperbaiki adalah transparansi dana program, terutama untuk program perbaikan fasilitas desa. Disamping itu tokoh masyarakat berharap program – program tersebut dalam pelaksanaannya sepenuhnya melibatkan masyarakat desa bukan orang – orang diluar desa.

Respon sosial dari masyarakat sangat baik dan mendukung jalannya program, mereka menganggap banyak manfaat yang mereka terima dari program yang dijalankan perusahaan. meskipun seluruh program CSR yang dijalankan perusahaan belum dapat secara maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Renbangdes kurang bekerja secara optimal, karena kurangnya komunikasi antara masyarakat, tokoh masyarakat dan aparat desa. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya hambatan yang terjadi seperti adanya dominasi beberapa tokoh masyarakat, dan aparat desa membuat sebagian tokoh masyarakat dan masyarakat umum aspirasinya kurang didengar. Disamping itu kegiatan Renbangdes perlu diawasi baik dari aparat desa maupun perusahaan sehingga kinerjanya dapat optimal.

Kinerja Bilikom dinilai sudah baik, selain mampu menjadi jembatan informasi antara perusahaan dengan masyarakat, Bilikom juga dapat mempererat hubungan antar kedua pemangku kepentingan tersebut, sehingga masing – masing pihak dapat saling mendukung. Namun masih terdapat kendala yang dihadapi seperti Bilikom belum mampu menampung seluruh aspirasi dari masyarakat, karena anggota yang dilibatkan hanya terbatas pada tokoh masyarakat dan aparat desa. Salah satu solusinya adalah optimalkan kegiatan Renbangdes dan menjalin komuniksi yang baik antara tokoh masyarakat dengan masyarakat sehingga informasi yang disampaikan kepada perusahaan melalui Bilikom dapat mewakili semua kepentingan.

Kinerja Kordes yang menjadi wakil perusahaan di desa di nilai sudah baik karena secara berkala memantau keadaan desa serta menyalurkan aspirasi dari desa ke perusahaan, serta mampu bersosialisasi dengan baik, sehingga komunikasi antara masyarakat dengan kordes dapat terjalin dengan baik. Namun masih terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dari kinerja KorDes antara lain kordes harus lebih memantau kegiatan Renbangdes agar kegiatan tersebut dapat bekerja optimal, lebih intensif dalam memantau jalannya program sehingga apabila terjadi penyelewengan pada program dapat segera diketahui dan dirumuskan solusinya. Selama ini hasil Bilikom kurang disosialisakan secara utuh kepada masyarakat umum karena keterbatasan waktu yang dimiliki tokoh masyarakat untuk berkomunikasi dengan masyarakat, hanya informasi yang membutuhkan keterlibatan masyarakat umum yang diinformasikan. Informasi diberikan baik tertulis maupun lisan bilamana akan dilaksanakan suatu kegiatan misalnya kegiatan pelatihan keterampilan.

130

Dokumen terkait