• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses well logging penting sekali untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi secara berkesinambungan pada sumur-sumur eksplorasi agar diperoleh informasi yang lebih baik dari susunan geologi yang kemudian dapat dikorelasikan dengan sumur-sumur lainnya.

Well logging memberikan data yang diperlukan untuk evaluasi secara kuantitas dari lapisan pada situasi dan kondisi yang sesungguhnya. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat-sifat batuan dan cairan. Dari sudut pandang pengambil keputusan, logging adalah suatu bagian yang penting dari proses pengeboran dan penyelesaian sumur. Sehingga adalah mutlak untuk mendapat data log yang akurat dan lengkap.

Log adalah suatu grafik kedalaman (kadang-kadang waktu) dari satu set kurva yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur. Pada dasarnya log dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam log, yaitu log lapangan (field print), dimana log ini dihasilkan dari log lapangan yang orisinil dan belum diubah sama sekali. Log Transmisi (field transmitted log) untuk menunjukkan bahwa mereka bukan turunan dari log lapangan melainkan log yang telah dikirimkan dari lokasi melalui jasa satelit atau telepon. Sedangkan log yang sudah diproses adalah log yang disunting atau diproses pada CPU dimana proses penyuntingan tidak harus dikerjakan di lapangan.

Ada beberapa metoda logging yang dapat dilakukan di dalam pelaksanaan pengukuran di dalam sumur, diantaranya adalah metoda temperatur, metoda magnet dan elektrik, metoda radiasi nuklir, metoda akustik, dan metoda gravimetri. Tentunya metoda-metoda ini dilakukan dalam pengukuran sesuai dengan tujuan-tujuan eksplorasi yang diinginkan. Sedangkan penerapan pengukuran logging dapat digunakan dalam penentuan litologi bantuan seperti lempung, lanau, pasir, batubara, dan beberapa litologi lainnya. Demikian juga dapat dimanfaatkan dalam penentuan porositas batuan, saturasi, permeabilitas, rekahan batuan, kemiringan batuan, dan sebagainya. Atau lebih spesifik lagi bahwa pengukuran logging dapat digunakan untuk tujuan eksplorasi minyak dan gas, eksplorasi

mineral radioaktif, eksplorasi batubara, eksplorasi mineral, eksplorasi panas bumi, ekplorasi potensi air tanah, geoteknik, dan beberapa keperluan penelitian ilmu-ilmu dasar. Beberapa contoh pengukuran geofisika lubar bor (well logging) diantaranya meliputi Spontaneos Potential (SP), Resistivity (Log Tahanan Jenis), Log Sinar Gamma, Log Gamma-Gamma (Density Log), dan Caliper Log.

8.1. SPONTANEOUS POTENSIAL (SP)

Log SP bisa digunakan untuk menentukan lapisan permeabel serta batas-batasnya, menentukan tahanan jenis air formasi (Rw), dan dapat memberikan indikasi kuantitatif dari lapisan serpih. SP merupakan beda potensial yang terjadi secara alamiah antara elektroda yang bergerak dalam lubang bor dengan elektroda yang terdapat pada permukaan. Arus listrik timbul karena adanya proses elektro kimia dan elektro kinetik. Proses elektro kimia terjadi karena adanya tegangan lempung dan tegangan difusi. Tegangan akibat elektro kinetik umumnya kecil sehingga dapat diabaikan. Nilai potensial dari jenis log ini dinyatakan dalam mili-Volt.

8.2. LOG TAHANAN JENIS

Prinsip dasar metoda log tahanan jenis adalah pengukuran harga tahanan jenis lapisan batuan dengan menggunakan elektroda arus dan elektroda potensial yang sama-sama dimasukkan ke dalam lubang bor. Arus yang dipancarkan oleh elektroda arus harus konstan sehingga seandainya formasi batuan terdiri dari batuan yang mempunyai tahanan jenis sama, maka elektroda potensial akan merekam beda potensial yang konstan. Metoda ini harus dilakukan sebelum dilakukan pemasangan pipa dan saringan.

Log tahanan jenis terbagi atas log tahahan jenis short normal (SN) dan long normal (LN). Short normal mempunyai spasi (jarak antara elektroda arus dan potensial dalam probe) adalah 16 inch dan long normal mempunyai spasi 64 inch. SN diharapkan dapat mendeteksi lapisan batuan pada zone terinfiltrasi lumpur (invaded zone) sampai zone transisi. Sedangkan LN pada zone tak terinfiltrasi lumpur (uninvaded zone).

8.3. LOG SINAR GAMMA

Prinsip dari log sinar gamma adalah perekaman radioaktivitas alami bumi dimana sumber radioaktivitas berasal dari tiga unsur yang ada dalam batuan yaitu Uranium (U), Thorium

(Th), dan Potasium (K) yang secara terus menerus memancarkan sinar gamma dalam bentuk pulsa-pulsa energi radiasi tinggi. Sinar gamma ini mampu menembus lapisan batuan dan dideteksi oleh sensor sinar gamma yang umumnya berupa detektor sintilasi. Setiap sinar gamma yang terdeteksi akan menimbulkan pulsa listrik pada detektor. Parameter yang direkam adalah jumlah dari pulsa yang tercatat per satuan waktu.

Beberapa kegunaan log sinar gamma ini diantaranya adalah: ƒ Evaluasi kadar serpih

ƒ Menentukan lapisan permeabel ƒ Evaluasi bijih mineral yang radioaktif

ƒ Evaluasi lapisan mineral batuan yang bukan radioaktif 8.4. LOG GAMMA-GAMMA (DENSITY LOG)

Dengan menggunakan prinsip teori fisika kuantum, apabila sinar gamma dengan tenaga tinggi ditembakkan ke formasi/lapisan batuan maka akan ada 3 macam interaksi yang mungkin terjadi yaitu gejala foto listrik, hamburan Compton, dan produksi kembar.

Alat yang digunakan dalam jenis log ini adalah Litho-Density Tool (LDT). Alat ini dirancang untuk memberikan tanggapan terhadap gejala foto listrik dan hamburan Compton. Dengan memilih materi radioaktif alami yang memproduksi sinar gamma dengan tingkat tenaga antara 75 MeV dan 2 MeV maka hanya interaksi hamburan Compton yang efektif.

Foton sinar gamma bertumbukan dengan elektron dari atom di dalam batuan sehingga foton akan kehilangan tenaga energi akibat proses tumbukkan dan dihamburkan ke arah yang tidak sama dengan arah awal. Tenaga foton yang hilang sebetulnya diserap oleh elektron sehingga dapat melepaskan diri dari ikatan atom menjadi elektron bebas. Foton yang dihamburkan ini masih mampu menendang keluar elektron-elektron selama proses tumbukkan sampai akhirnya foton yang sudah melemah tersebut terserap secara keseluruhan sebagai akibat dari gejala fotolistrik. Jumlah elektron yang ditendang keluar oleh foton merupakan fungsi dari tenaga foton dan jenis mineral.

Densitas yang terukur oleh alat LTD sebagai akibat dari hamburan Compton sebetulnya adalah densitas elektron (jumlah dari elektron per satuan volum). Akan tetapi dapat dicari

Pengukuran densitas merupakan salah satu metode yang paling sering dilakukan dalam eksplorasi batubara. Pengukuran densitas dapat dilaksanakan pada lubang yang kering atau yang terdapat fluidanya baik dalam lubang yang terbuka atau pun yang telah ada casing-nya.

8.5. LOG KALIPER (CALIPER LOG)

Log kaliper diperlukan untuk mendeteksi terdapatnya gejala keruntuhan dinding lubang bor (caving). Cairan di dalam dinding caving mempunyai harga densitas yang lebih rendah sehingga penyajian log kaliper biasanya disejajarkan bersama dengan log densitas.

Dokumen terkait