• Tidak ada hasil yang ditemukan

Willingness to Pay (WTP) Biaya Pemasangan Baru .1 Pembentukan Pasar Hipotetik

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.3 Nilai Keinginan untuk Memperoleh Jaringan Air Perpipaan Kebutuhan air rumah tangga RW 01-09 Kelurahan Kamal saat ini hanya Kebutuhan air rumah tangga RW 01-09 Kelurahan Kamal saat ini hanya

6.3.2 Willingness to Pay (WTP) Biaya Pemasangan Baru .1 Pembentukan Pasar Hipotetik

Berdasarkan pernyataan tentang kondisi air saat ini serta perbandingan kondisi air bila dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas air akibat pemasangan jaringan air perpipaan PDAM, maka responden memperoleh gambaran tentang situasi hipotesis kondisi air.

6.3.2.2 Memperoleh Nilai Penawaran (Bids)

Nilai WTP diperoleh dengan cara menawarkan sejumlah pilihan kepada responden. Starting Point yang digunakan adalah biaya pemasangan jaringan air perpipaan berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.11/2007 Tanggal 15 Januari 2007 dan Keputusan Direksi PAM Jaya No.64/2008 Tanggal 28 April 2008. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Biaya pemasangan sambungan baru berdasarkan luas bangunan

Golongan Luas Bangunan Biaya Pemasangan

Sambungan Baru

Rumah tangga sangat sederhana <= 28,8 m2 Rp 627.500

Rumah tangga sederhana > 28,8 m2 dan <= 70 m2 Rp 961.500

Rumah tangga menengah > 70 m2 dan <= 120 m2 Rp 961.500

Rumah tangga diatas menengah > 120 m2 Rp 1.166.500

Sumber: Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.11/2007 Tanggal 15 Januari 2007 dan Keputusan Direksi PAM Jaya No.64/2008 Tanggal 28 April 2008

Berdasarkan pertanyaan dan nilai yang ditawarkan dalam kuesioner dengan 55 responden yang berasal dari RW 01-09, terdapat 2 responden yang tidak bersedia membayar biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja karena merasa air tanah di rumah responden masih layak untuk dikonsumsi. Sebanyak 53 responden bersedia untuk membayar biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja karena mereka memerlukan akses untuk mendapatkan air yang lebih mudah dan murah, maka diperoleh jawaban atau pilihan responden tentang tawaran nilai berupa sejumlah uang yang mereka mau bayarkan (WTP) untuk perbaikan kualitas dan kuantitas air saat ini. Distribusi nilai WTP masyarakat dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 menunjukkan bahwa total nilai WTP yang dikeluarkan responden adalah sebesar Rp 55.544.500 dengan nilai

WTP terbanyak pada penawaran sebesar Rp 1.000.000 yaitu sebanyak 38 responden.

Tabel 13 Nilai WTP responden terhadap biaya pemasangan sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja

No WTP

(Rp)

Jumlah (orang)

Frekuensi Relatif Nilai WTP

(Rp) 1 961.500 3 0,06 2.884.500 2 980.000 2 0,04 1.960.000 3 1.000.000 38 0,72 38.000.000 4 1.200.000 2 0,04 2.400.000 5 1.250.000 6 0,11 7.500.000 6 1.300.000 1 0,02 1.300.000 7 1.500.000 1 0,02 1.500.000 Total 53 1,00 55.544.500

Sumber: Data primer (diolah), 2013

6.3.2.3 Menghitung Dugaan Rataan WTP (Expected WTP, EWTP)

WTP masyarakat untuk membayar biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja bervariasi mulai dari Rp 961.500 sampai Rp. 1.500.000. Berdasarkan hasil perhitungan data WTP masyarakat, didapat total nilai WTP yang dikeluarkan responden adalah sebesar Rp 55.544.500 dengan nilai WTP rata-rata masyarakat sebesar Rp 1.048.000. Berdasarkan Tabel 12 mengenai biaya sambungan baru, nilai WTP rata-rata masyarakat berada diantara kategori rumah tangga menengah dan rumah tangga di atas menengah, sedangkan responden rata-rata tergolong ke dalam rumah tangga sederhana. Nilai ini terbilang cukup besar karena sebagian besar penduduk di RW 01-09 berpenghasilan menengah ke bawah, namun nilai ini mencerminkan apa yang dikehendaki oleh masyarakat sesuai dengan apa yang ditawarkan PT. Palyja, yaitu bersedia membayar biaya sambungan baru air perpipaan PT. Palyja.

6.3.2.4 Menentukan WTP Agregat atau WTP Total (TWTP)

Nilai WTP total didapat dengan mengalikan nilai WTP rata-rata dengan jumlah responden, yaitu 53 kepala keluarga (KK), maka nilai WTP total biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja untuk seluruh responden adalah sebesar Rp 55.544.500. Nilai WTP total untuk populasi RW 01-09 Kelurahan

Kamal diestimasi dengan mengalikan nilai WTP rata-rata masyarakat terhadap biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja, yaitu sebesar Rp 1.048.000 dengan estimasi jumlah kepala keluarga (KK) RW 01-09 Kelurahan Kamal yang ingin membayar dengan presentase 96,36 persen dari 7.892 KK, yaitu sebanyak 7.605 KK, maka nilai WTP total biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja untuk populasi RW 01-09 Kelurahan Kamal adalah sebesar Rp 7.970.111.745.

6.3.2.5 Menduga Kurva Lelang (Bids Curve)

Kurva bid total masyarakat terhadap sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja berdasarkan hasil survei kemauan membayar (WTP) dapat dilihat pada Gambar 6. Kurva WTP pada Gambar 6 dapat di kategorikan sebagai kurva permintaan karena semakin murah biaya pemasangan sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja, semakin banyak rumah tangga responden yang bersedia membayar, sebaliknya, jika biaya semakin mahal, maka akan semakin sedikit rumah tangga responden yang bersedia membayar.

Gambar 6 Kurva bid total biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja

6.4 Surplus Konsumen

Surplus konsumen merupakan selisih antara Willingness to Pay (WTP) dengan harga air yang sebenarnya dibayarkan. Perhitungan nilai surplus konsumen diestimasi dari fungsi permintaan pada WTP tarif air yang telah

1,500,000 1,300,000 1,250,000 1,200,000 1,000,000 980,000 961,500 0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1 2 8 10 48 50 53 N il ai WT P Responden

terbentuk sebelumnya. Harga air yang sebenarnya responden bayarkan diestimasi dari rata-rata kategori luas bangunan rumah tangga responden, yaitu berada pada kategori rumah tangga sederhana dan total konsumsi air rata-rata warga RW 01-09 menunjukkan pemakaian air pada 11-20 m3. Perbandingan volume penggunaan air bersih rumah tangga responden dapat dilihat kembali pada Tabel 5 dan tarif pemakaian air menurut PT. Palyja pada Tabel 10. Tabel 10 menunjukkan bahwa tarif pemakaian air pada kategori rumah tangga sederhana adalah sebesar Rp 4.700 per m3. Berdasarkan hasil penelitian, WTP tarif pemakaian air rata-rata rumah tangga responden adalah sebesar Rp 8.700, maka nilai surplus konsumen yang merupakan selisih antara WTP tarif pemakaian air rata-rata dengan harga yang sebenarnya konsumen bayarkan adalah sebesar Rp 4.000 per rumah tangga. Angka tersebut menunjukkan besar keuntungan masyarakat jika mendapatkan jaringan air perpipaan PDAM. Surplus konsumen per rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Surplus konsumen responden RW 01-09 atas jaringan air perpipaan PT. Palyja WTP Tarif Air Rata-rata (Rp) Harga yang Sebenarnya Dibayar (Rp)

Surplus Konsumen per Rumah Tangga

(Rp)

8.700 4.700 4.000

Sumber: Data primer (diolah), 2013

Surplus konsumen adalah selisih antara WTP dengan harga air yang sebenarnya konsumen bayarkan. Daerah surplus konsumen ditunjukkan oleh daerah di bawah kurva permintaan dan di atas harga. Gambar 7 menunjukkan nilai surplus konsumen yang diterima masyarakat. Berdasarkan kurva surplus konsumen pada Gambar 7, P adalah harga yang sebenarnya dibayar oleh masyarakat jika mendapat jaringan air perpipaan PT. Palyja dan D adalah kurva permintaan yang dibentuk dari kurva WTP masyarakat terhadap tarif pemakaian air per m3. Nilai WTP masyarakat masih lebih besar dibanding harga yang sebenarnya dibayar, maka masyarakat mendapat surplus konsumen yang ditunjukkan oleh segitiga ABC. Dari hasil perhitungan diperoleh surplus konsumen sebesar Rp 4.000. Nilai tersebut merupakan kelebihan yang diterima respoden karena nilai WTP lebih tinggi daripada tarif pemakaian air yang

sebenarnya responden bayarkan jika mendapatkan jaringan air perpipaan PT. Palyja.

Gambar 7 Kurva surplus konsumen responden RW 01-09 atas jaringan air perpipaan PT. Palyja 10000 5000 15000 12000 Nilai WTP Responden 2 10000 3 10000 37 53 4700 D = WTP A B C P

Dokumen terkait