• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dilaksanakan pada tanggal 10 – 12 Oktober 2013 di Bandung – Jawa Barat, diikuti oleh 70 orang peserta dari 21 kabupaten/kota pada 7 propinsi yang terdiri dari pembudidaya, pengumpul bahan baku, pengolah, pemasar produk olahan berbasis bandeng, AP5I, perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi/ Kabupaten/Kota, dan tim pelaksana kegiatan industrialisasi bandeng. Beberapa poin penting dari hasil Workshop II Industrialisasi Bandeng yaitu:

a. Asosiasi Usaha Bandeng Indonesia (ASPUBI) berfungsi menyatukan beberapa stakeholder yaitu pembudidaya, pengolah, pemasar dan pemerintah sebagai penentu kebijakan.

b. Roadmap kegiatan industrialisasi bandeng 2014 telah disusun dengan tambahan masukan program kegiatan sebagai berikut:

- Direktorat Jenderal P2HP: pelatihan GMP dan SSOP, kerja sama MUI terkait label halal, pencantuman label kesesuaian SNI pada produk;

- Balitbang KP: penelitian dan pengembangan produk olahan bandeng;

- BPSDM KP: pengembangan kelembagaan kelompok.

c. Peserta workshop berkomitmen dan berperan aktif dalam mendukung industrialisasi bandeng melalui wadah organisasi asosiasi, yaitu Asosiasi Pelaku Usaha Bandeng Indonesia (ASPUBI).

Dokumentasi kegiatan Workshop Industrialisasi Bandeng yang telah dilaksanakan ditampilkan pada Gambar 37.

Pembukaan acara Laporan Ketua Panitia Dirjen P2HP berkeliling melihat display produk olahan bandeng

Produk-produk olahan berbahan baku ikan bandeng

Narasumber Peran aktif peserta workshop Foto bersama peserta workshop Gambar 37. Dokumentasi Kegiatan Penerapan Teknologi Pengolahan Bandeng dalam

rangka mendukung Industrialisasi

3.4.1.1.8 Penyusunan Konsep RSNI Produk Perikanan

Pada T. A. 2013 telah disusun 8 RSNI yang terdiri dari 4 RSNI produk konsumsi, yaitu Tuna Loin Masak Beku, Ikan Beku, Bakso Ikan, Sidat Panggang Beku, 3 RSNI produk non konsumsi yaitu Minyak Ikan, Kitin, Kitosan dan 1 RSNI Metode Uji yaitu Cara Uji Kimia – Penentuan Mineral Cu dan Zn.

Pelaksanaan penyusunan konsep RSNI secara garis besar meliputi perencanaan, pengumpulan data dan informasi, penyusunan konsep RSNI, rapat teknis, konsensus, evaluasi dan pelaporan. Kegiatan pengumpulan data dan informasi pada T. A. 2013 dilakukan di Kendari, Lampung, Surabaya, Banyuwagi, Makasar, Pelabuhan Ratu dan Sibolga, seperti ditampilkan pada Gambar 38. Konsep RSNI yang telah disusun merupakan hasil pembahasan rapat teknis dan rapat konsensus. Rapat teknis dan rapat konsensus dihadiri oleh Konseptor, Panitia Teknis, dan Pelaku Usaha.

Pelaksana di LPPMHP Lampung Proses pengolahan udang beku di PT. Indokom Samudera

Persada

Proses pengolahan udang kupas mentah beku di PT. Indokom

Samudera Persada

Pemfilletan Ikan Sidat Pemanggangan Ikan Sidat ATC = Alkali Treated Cottonii bentuk chips Gambar 38. Pengumpulan Data dan Informasi Kegiatan Penyusunan Konsep RSNI

Produk Perikanan

3.4.1.1.9 Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perikanan

Bimbingan teknis merupakan kegiatan untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan UMKM/Poklahsar hasil perikanan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu: penentuan lokus kegiatan, pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD), dan

arahan dan rekomendasi berbagai sumber telah dilaksanakan di Kabupaten Indramayu (Propinsi Jawa Barat), Kota Palembang (Propinsi Sumatera Selatan), dan Kota Semarang (Propinsi Jawa Tengah). Pelaksanaan identifikasi dan verifikasi dilakukan oleh verifikator BBP2HP kepada 5 (lima) kelompok pengolah yang telah direkomendasikan oleh masing- masing Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota. Berdasarkan hasil evaluasi verifikasi dan identifikasi diperoleh kelompok pengolah yang menjadi binaan BBP2HP seperti tersaji pada Tabel 36.

Tabel 36. Kelompok Pengolah Binaan BBP2HP

Kabupaten/Kota Kelompok Pengolah Binaan BBP2HP Kabupaten Indramayu - Tristar Fish

- Sri Tanjung

Kota Palembang - Rizky

- Cek Tura

Kota Semarang - Suket Segoro

- Mina Syar’i

Dari program pembinaan yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Kelompok pengolah telah mengubah proses pengolahan menjadi lebih baik, dengan menerapkan standard sanitasi dan hygiene pengolahan produk hasil perikanan;

2. Telah dilaksanakan uji nutrisi dari produk unggulan masing-masing kelompok pengolah;

3. Kelompok pengolah mendapatkan kesempatan dalam memperluas jaringan pasar dengan diikutsertakan pada kegiatan pameran;

4. Kelompok pengolah melaksanakan studi banding sebagai bahan referensi dalam pengembangan produksi;

5. Kelompok pengolah mendapatkan pelatihan produk-produk inovasi BBP2HP sebagai bahan dalam diverfisikasi usaha.

Dokumentasi kegiatan bimbingan teknis yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 39 sampai dengan Gambar 41.

Pembukaan acara bimtek

Indramayu Ka. BBP2HP dengan perwakilan

peserta bimtek Peserta Bimtek

Gambar 39. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perikanan di Indramayu

Pemaparan Materi Partisipasi Peserta Bimtek Pemaparan Materi Gambar 40. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perikanan di Palembang

Arahan Kepala BBP2HP Partisipasi Peserta Peserta Bimtek Gambar 41. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Perikanan di Semarang

3.4.1.1.10 Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Bernilai Tambah bagi UMKM

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengadaan paket alat pengolahan untuk disebarkan ke masyarakat serta kegiatan bimbingan teknis pengolahan hasil perikanan guna meningkatkan nilai tambah bagi produk hasil perikanan. Kegiatan penerapan teknologi pengolahan hasil perikanan bernilai tambah bagi UMKM T. A. 2013 meliputi beberapa tahapan, antara lain:

- Identifikasi UMKM melalui koordinasi dengan 39 Dinas Kab/Kota di 13 Provinsi;

- Penyiapan menu olahan sebanyak 10 jenis yang terdiri dari olahan kerupuk ikan, abon ikan, bakso ikan, nugget ikan, pindang ikan, kakinaga ikan, presto ikan, snack ikan dan ikan asin;

- Penyusunan Petunjuk Teknis;

- Verifikasi UMKM;

- Penentuan dan penyusunan spesifikasi 29 jenis peralatan pengolahan hasil perikanan yang terdiri dari 1.150 set peralatan;

- Penetapan 156 UMKM calon penerima dan penetapan jenis peralatan melalui Surat Keputusan Kepala BBP2HP;

- Pengadaan, pendistribusian dan instalasi peralatan;

- Bimbingan teknis pengolahan produk hasil perikanan.

Pengadaan dan pendistribusian peralatan serta bimbingan teknis pengolahan hasil perikanan telah dilakukan dengan baik. Dokumentasi kegiatan penerapan teknologi pengolahan produk bernilai tambah bagi UMKM T. A. 2013 ditampilkan pada Gambar 42.

Penyusunan Petunjuk Teknis Rapat Hasil Verifikasi Bimbingan Teknis Gambar 42. Dokumentasi Kegiatan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

Bernilai Tambah bagi UMKM

3.4.1.1.11 Bimbingan Teknis Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan alat bantuan yang telah diberikan kepada Propinsi Nusa Tenggara Timur. Bimbingan Teknis Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 28 – 30 November 2013 dan tanggal 16 – 18 Desember 2013 di Hotel Swissbell In-kristal, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan praktikum diselenggarakan di LPPMHP Propinsi NTT dengan peserta 50 orang setiap periode. Peserta berasal dari UMKM binaan Dinas Perikanan dan

Kabupaten Sikka, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten TTS, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat serta 2 orang Panitia Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.

Narasumber/instruktur berasal dari pejabat struktural, pejabat fungsional dan staf BBP2HP yang ahli dalam bidang penanganan pascapanen dan pengolahan hasil perikanan bernilai tambah, pejabat struktural dari Ditjen P2HP, pelaku usaha produsen produk non konsumsi serta pejabat struktural dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Nusa Tenggara Timur. Materi yang diberikan ditampilkan pada Tabel 37 dan Tabel 38.

Tabel 37. Materi Bimtek Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan Periode 1

Materi Narasumber Instansi

Peningkatan Dukungan Sumberdaya Manusia dan Alat dalam Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan di Propinsi Nusa Tenggara Timur

Wilhemus Bate, STP. Diskanlut Propinsi NTT Kebijakan Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil

Perikanan BBP2HP Ir. Tri Purwadi, M.Si BBP2HP

Teori dan praktek Penanganan Ikan Segar Lasmono, S.Pi. BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Abon Ikan Netty Herawati,A.Pi,MM BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Bakso Ikan Ir. Endang Mindawati,M.Si BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Nugget Ikan Ir. Endang Mindawati,M.Si BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Kerupuk Ikan Sugiran BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Kue Ikan Netty Herawati,A.Pi,MM BBP2HP

Tabel 38. Materi Bimtek Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan Periode 2

Materi Narasumber Instansi

Peran Direktorat Pengolahan Hasil dalam

Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan

Sutimantoro, A.Pi, MM Direktorat PH Peran Direktorat Pemasaran Dalam Negeri dalam

Memberdayakan Masyarakat di Propinsi NTT Drs. Eddy Setiabudi, MS Direktorat PDN Pengelolaan Barang Milik Negara Suhada, S.Pt, M.Si Sesditjen Peningkatan Dukungan SDM dan Alat terhadap

Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Drs. Jehalu Andereas Dinas NTT Kebijakan Pengembangan Produk Non Konsumsi

Kelautan dan Perikanan Ilham Batubara, SE, MM Direktorat

PPN Teknologi Pengemasan dan Pelabelan Hasil Perikanan Agus Asmoro BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Bakso Ikan Junaidi Abdullah BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Abon Ikan Basirun BBP2HP Teori dan praktek Teknologi Pengolahan Produk Non

Konsumsi Sabun Rumput Laut dan Lotion Rumput Laut Muhammad Malik

Gunawan Praktisi

Teori dan praktek Pembuatan Hiasan dari Kulit Kerang Sri Sulastri Praktisi

3.4.1.2 Inovasi Rancang Bangun Alat dan Mesin Pengolahan 3.4.1.2.1 Inovasi Rancang Bangun Alat dan Mesin Pengolahan

Kegiatan ini merupakan upaya penganekaragaman bentuk alat dan mesin pengolahan ikan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produk olahan. Kegiatan ini menargetkan sebanyak 3 ragam penerapan inovasi, yaitu alat drum pengering (drum dryer), alat tangki pencucian fillet ikan (leaching tank), dan pencetak beras rumput laut versi 2. Identifikasi alat drum pengering dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Timur, identifikasi alat tangki pencucian fillet ikan dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, identifikasi alat pencetak beras versi 2 dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini bedasarkan data produksi pengolahan hasil perikanan. Salah satu dokumentasi kegiatan identifikasi dan verifikasi dapat dilihat pada Gambar 43.

Pencucian Fillet Ikan Motor Penggerak Pengering Rotary Gear Box Lat Gambar 43. Dokumentasi Identifikasi Inovasi Rancang Bangun Alat dan Mesin

Pengolahan

Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2013 adalah:

Dokumen terkait