BAB II LANDASAN TEORI
2.2 Landasan Teori
2.2.3. Wujud Bahasa Nonverbal
Wujud merupakan keadaan yang dapat terlihat dari luar, dapat dirasakan
bentuknya maupun diraba. Wujud bahasa nonverbal ini tentunya dapat dilihat dan
dirasakan oleh penutur maupun mitra tuturnya. Melalui wujud bahasa nonverbal,
mempermudah mitra tutur untuk memahami konteks yang dibicarakan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
penutur. Gerakan nonverbal agar dapat disebut sebagai bahasa nonverbal harus
memenuhi dua syarat, yaitu (1) gerakan itu harus dikaitkan dengan beberapa makna
pragmatik, dan (2) hubungan gerakan itu harus dapat dipahami oleh mitra tutur
(Krauss, Chen, & Chawla, 1996).
Bahasa nonverbal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dinamis dan statis (Hu,
2014). Bahasa nonverbal dinamis adalah bahasa tubuh beserta anggota tubuh
disertai gerakannya, seperti kontak mata, gerakan anggota badan (misalnya ekspresi
wajah, gerakan mata, gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan badan), atau
kombinasi yang satu dengan yang lain untuk mengungkapkan makna pragmatik
penutur. Sementara itu, wujud bahasa nonverbal statis adalah bagian tubuh yang
mengandung makna pragmatik, seperti postur tubuh, raut muka, warna kulit, warna
rambut, dan lain-lain yang dimiliki oleh penutur (Botting, 2005; Lapakko, 2007;
Zhou, 2009).
Teori lainnya ditulis oleh (Sendjaja, 1994:617) yang mengkategorikanwujud
bahasa nonverbal yaitu vocalics atau paralanguage, kinesic, mencakup gerakan
tubuh, lengan, dan kaki serta ekspresi wajah (facial expression), perilaku mata (eye
behavior), lingkungan yang mencakup objek benda dan artefak, proxemics yang
merupakan ruang pribadi, sentuhan (haptics), penampilan fisik (tubuh dan cara
berpakaian), chronomics (waktu) dan olfaction (bau). Agar sesuai dengan penelitian
ini, maka dari itu peneliti memilih empat bagian teori wujud bahasa nonverbal yang
ditulis oleh Sasa Djuarsa Sendjaja, yaitu:
2.2.3.1 Kinesik
Kinesik menjadi bagian yang utama dari bahasa nonverbal. Gerakan kinesik pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
umumnya seperti gerakan jari tangan, gerak tubuh, sikap tubuh, ekspresi wajah
dan lain sebagainya. Menurut Hidayatullah Syarif (2016:6) mengemukakan
kinesik merupakan bahasa tubuh. Hampir semua kebudayaan di dunia bertumpu
pada kinesik dalam menyampaikan informasi dan pesan. Dalam komunikasi
nonverbal, kinesik meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.
a. Gerak tubuh (kepala, tangan, kaki)
Gerak tubuh mencakup semua gerakan-gerakan yang menjadi tanda bahasa
nonverbal. Misalnya yang sesuai pada budaya kita saat ini, ketika penutur menyetujui perkataan mitra tuturnya dengan mengatakan ‘iya’ penutur dengan
reflek menggerakkan kepala ‘mengangguk’ tanda setuju, atau jika menolak dengan mengatakan ‘tidak’ penutur ‘menggelengkan kepala’.
Begitu juga dengan gerakan tangan. Gerakan tangan sering sekali dilakukan
saat berbicara bahasa nonverbal, misalnya ketika penutur sedang menceritakan
tentang luasnya sebuah rumah penutur melebarkan tangannya yang menjelaskan
seolah-olah rumah itu sangat luas.
Gerakan kaki juga menjadi simbol bahasa nonverbal. Misalnya, penutur
sedang mempraktikan cara-cara menendang bola kepada mitra tuturnya. Dengan
jelas penutur memberikan gestur kaki yang sedang menendang bola.
b. Ekspresi wajah
Manusia sesungguhnya tidak dapat lepas melalui ekspresi wajah. Pada
kenyataanya, manusia juga sulit menyembunyikan ekspresi wajah yang
dirasakannya. Ekspresi wajah dapat menunjukkan sebuah pesan melalui rasa dan
emosi yang dirasakan oleh manusia. Pesan yang dirasakan itu dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengungkapkan rasa hatinya bisa melalui ekspresi wajah bahagia, sedih, marah
atau kecewa. Maka dari itu, ekspresi wajah termaksud komunikasi nonverbal
karena dapat menyampaikan pesan didalamnya. Dale G. Leathers (dalam Rakhmat,
2004) mengemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan wajah yaitu, wajah
mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan tidak senang, wajah
menunjukan komunikator memandang objeknya baik atau jelek, wajah
mengkomunikasikan berminat atau tidak berminat pada orang lain atau pada
lingkungan, wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam suatu
situasi, wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap
pernyataannya sendiri, wajah mengkomunikasikan adanya atau kurangnya
pengertian. Ekspresi wajah dalam hal ini meliputi pengaruh raut wajah yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu
pesan.
c. Isyarat
Gerak isyarat (gesture) tubuh dan postur mengandung sebuah informasi,
isyarat juga mengandung sebuah makna terutama ketika kedua belah pihak yang
berinteraksi memahami konteksnya, khususnya jika mengenali kulturnya (Shelley
E. Taylor dkk, 2009). Isyarat seringkali dilakukan pada saat melakukan komunikasi
dan menjadi bahasa alternatif verbal. Apalagi disaat kondisi yang memang tidak
memungkinkan untuk melakukan pembicaraan. Melalui bahasa isyarat terdapat
kode-kode tertentu yang ditandai oleh penutur kepada mitra tuturnya. Hal ini dapat
dilakukan dengan isyarat menggunakan tangan, gerak tubuh, dan ekspresi wajah.
d. Sikap tubuh
22
Sikap badan atau postur merupakan posisi dan gerakan tubuh. Istilah lainnya
untuk sikap badan dalam bahasa Indonesia adalah postur. Seringkali postur
berfungsi untuk menyampaikan informasi mengenai adanya penuh perhatian, rasa
hormat dan penuh kekuasaan (Budyatna dkk, 2011). Bahasa nonverbal sikap tubuh
ini menunjukkan semua sikap yang dilakukan oleh penutur saat melakukan
komunikasi. Sikap tubuh lebih menyampaikan pesan melalui gestur yang reflek
dilakukan (secara alamiah) dan mitra tutur memahami pesan dari bahasa nonverbal
ini. Teori yang didukung oleh (Hidayatullah Syarief, 2016:6) bahwa termaksud
bahasa nonverbal karena meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap
tubuh.
2.2.3.2 Proksemik
Selain gestur-gestur yang dapat dikatakan sebagai bahasa nonverbal, ternyata
jarak komunikasi antara penutur dan mitra tuturnya termaksud kategori tersebut.
Secara garis umum proksemik merupakan suatu jarak yang digunakan saat
berkomunikasi. Jarak ini dilihat dengan posisi penutur dan mitra tutur berdekatan
atau berjauhan. Sehingga dapat dikatakan prosemik ini, hubungan antara penutur
dan mitra tuturnya dapat dilihat kedekatannya melalui sebuah jarak komunikasi.
Menurut Edward T. Hall (dalam Mulyana, 2005) penggunaan ruang
berhubungan erat dengan kemampuan bergaul dengan sesama manusia dan
penentuan keakraban antara diri dengan orang lain. Berdasarkan pengamatannya,
Hall menentukan empat jarak bergerak manusia:
1. Jarak intim, 0-18 inci (<0,5m)
Jarak ini merupakan jarang paling intim. Jarak ini, dapat dilakukan ketika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
seseorang sedang bersentuhan, berbisik, bergandengan, merangkul. Pada jarak
intim, penutur dan mitra tuturnya dapat merasakan panas, dan bau tubuhnya.
2. Jarak pribadi (personal), 18 inci – 4 kaki
Jarak pribadi merupakan jarak yang memfokuskan pada pandangan matadan
suara. Dalam jarak ini, penutur dan mitra tutur masih ada hubungan kedekatan dan
menunjukkan keakraban satu sama lain. Jarak pribadi ini lebih tepat digunakan
ketika teman atau sedang bercerita atau sedang berdiskusi tentang pelajaran.
3. Jarak sosial, 4 – 10 kaki
Pada jarak sosial, seseorang mengetahui bahwa ada yang memasuki batas
wilayahnya atau dapat mengetahui kehadiran orang lain. Jarak sosial ini seseorang
dapat melihat secara keseluruhan penampilan orang lain. Misalnya, pada suasana
rapat Kketika seseorang yang mengetahui jika ada yang tidak hadir dalam rapat
tersebut dan tidak menjadikannya ketidak hadiran seseorang tersebut sebagai
masalah. Berusaha untuk tidak menekankan orang lain.
4. Jarak publik, 10 kaki – tidak terbatas
Jarak publik merupakan jarak yang memahami situasi dan menyesuaikan
dengan wilayah tersebut. Jarak publik biasanya dilakukan dalam suasana pertemuan
massa.
2.2.3.3 Paralinguistik
Berkaitan dengan komunikasi, penyampaian pesan sangat penting untuk
mencapai tujuan tertentu. Agar tujuan tersebut tercapai, pentingnya vokal suara
dalam penyampaian sebuah informasi sangat penting supaya tidak menjadi salah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI