DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI
KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLONIA
TAHUN 2013
\
FITRI MAYA SARI LUBIS 125101052
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLINIA TAHUN 2013
ABSTRAK Fitri Maya Sari Lubis
Latar belakang : antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.
Metodologi : penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunkan data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia.
Hasil : dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 78,0% dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah sedang. 65,9% dukungan informasional suami adalah rendah. 58,5% dukungan penilaian suami adalah sedang. 58,5% dukungan instrumental adalah sedang. 80,5% dukungan emosional adalah sedang. Analisis data dengan univariat.
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap pemeriksaan antenatal care 78,0% sedang. Oleh karena itu diharapkan kepada kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini dengan judul ‘’Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013’’ yang diajukan untuk memenuhi salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan
bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. dr. M. Fahdhy,Sp.OG,MSc. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Proposal Karya Tulis
Ilmiah
4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
5. Orangtua, dan adik yang penulis cintai yang telah memberikan dukungan
serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam menyusun Proposal
6. Rekan-rekan mahasiswa Program D IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera utara yang telah memberikan dukungan
dan masukan kepada penulis.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilimiah ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan
dimasa yang akan datang.
Akhirnya Penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.
Medan, Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 3
C.Tujuan Penelitian ... 4
1. Tujuan Umum ... 4
4. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Antenatal care ... 6 BAB III. KERANGKA KONSEP... 13
A.Kerangka konsep ... 13
B.Depenisi Operasional ... 14
BAB IV. METODE PENELITIAN ... 17
F. Alat Pengumpulan Data ... 18
G. Validitas dan Reliabilitas ... 20
1. Validitas ... 20
2. Reliabilitas ... 21
H.Prosedur Pengumpulan Data ... 21
I. Pengolahan Data ... 22
1. Editing ... 22
2. Coding ... 22
3. Tabulating ... 22
J. Analisa Data ... 22
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
A.Hasil ... 23
B.Pembahasan ... 32
BAB VI. PENUTUP ... 35
A.Kesimpulan ... 35
B.Saran ... 36
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Dukungan Suami terhadap Antenatal care
di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013... 24
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner
Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...25
Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional
terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia
Tahun 2013...26
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner
Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...26
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di
Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...27
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner
Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...28
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care
di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun …...28
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner
Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...29
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di
Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...30
Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap Antenatal care di
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Content Validity
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
Lampiran 5 : Surat Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 6 : Surat Selesai Penelitian
Lampiran 7 : Lembar Konsultasi
DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLINIA TAHUN 2013
ABSTRAK Fitri Maya Sari Lubis
Latar belakang : antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.
Metodologi : penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunkan data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia.
Hasil : dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 78,0% dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah sedang. 65,9% dukungan informasional suami adalah rendah. 58,5% dukungan penilaian suami adalah sedang. 58,5% dukungan instrumental adalah sedang. 80,5% dukungan emosional adalah sedang. Analisis data dengan univariat.
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap pemeriksaan antenatal care 78,0% sedang. Oleh karena itu diharapkan kepada kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antenatal care (ANC) merupakan sarana untuk memantau kesehatan ibu hamil
dan mendeteksi dini kehamilan ibu. Pemeriksaan antenatal care dianjurkan sedini
mungkin semenjak ibu hamil untuk mendapatkan asuhan kehamilan sesuai dengan
kebutuhan ibu (Rukiyah, dkk, 2009).
Antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara
kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi
masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan
bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna (Saifuddin, 2001).
Menurut Forste dalam Wibowo A (2006) menyatakan antenatal care yang
dilakukan oleh dokter dapat menurunkan 1,2 kali resiko kematian bayi pada dua
tahun pertama kehidupannya daripada ibu yang tidak melakukan antenatal care.
Menurut Sadikin Ali dalam Sulistiyowati (2007 ) menyatakan antenatal care
dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, dan pendidikan. Keadaan sosial ekonomi ibu
yang rendah mengakibatkan ibu menjadi anemia, pertumbuhan janin, berat badan
lahir rendah, dan kematian janin intra uterin. Pendidikan yang rendah juga
menyebabkan seseorang tidak mengerti program kesehatan sehingga mereka tidak
mengetahui bahaya yang akan terjadi.
Pelayanan antenatal care bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu dan janinnya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan
komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa dan mempersiapkan persalinan yang aman
serta memberikan pengetahuan kepada ibu hamil (Depkes, 2007).
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah
seorang wanita merasa dirinya hamil. Antenatal care dilakukan minimal 4 (empat)
kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu : minimal satu kali dalam trimester
pertama, satu kali dalam trimester kedua dan dua kali dalam trimester ketiga
(Depkes, 2007).
Pelaksanaan pelayanan antenatal care dikenal dengan “7T”, terdiri dari :
timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian
imunisasi tetanus toksoid, pemberian tablet zat besi, tes terhadap penyakit menular
seksual dan temu wicara (Depkes, 2007).
Menurut Data SDKI dalam Depkes (2007) meningkatnya jumlah ibu hamil
yang melakukan antenatal care dan lebih dari 90% perempuan yang melahirkan bayi
hidup dalam kurun waktu lima tahun sebelum survei dilaporkan telah mencari
pelayanan antenatal care dari tenaga kesehatan professional ditahun 2002/2003
dibandingkan dengan jumlah 76% tahun 1989.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
merupakan program yang dapat meningkatkan dukungan dari suami siaga agar istri
mau melakukan antenatal care (Depkes, 2011).
Menurut Tura (2009), mengungkapkan bahwa salah satu faktor ibu yang
melakukan antenatal care adalah dukungan suami.
Dukungan suami sangat sangat berperan penting bagi istri saat kehamilan agar
membuat ibu hamil bahagia, aman, nyaman, tentram dan merasa bahagia sehingga
Dukungan suami merupakan hubungan yang memberi pengaruh yang penting
bagi kesehatan. Dukungan orang terdekat dapat mempengaruhi emosional atau efek
perilaku bagi ibu dalam menerima kehamilan serta akses terhadap pelayanan
kesehatan (Salmah dkk, 2007).
Menurut Cohen dan Symme (1985) dukungan sosial adalah bentuk hubungan
sosial meliputi informasional yaitu memberikan saran kepada istri, appraisal
(penilaian) yaitu memberikan penghargaan kepada istri, instrumental yaitu
memberikan sarana berupa pemberian materidan emosional yaitu memberikan rasa
empati dan cinta kepada istri.
Menurut Lucianawaty (2008) suami sangat berperan dalam kehidupan dan
kesehatan isterinya. Suami memiliki peran penting dalam memberikan keputusan
untuk kesehatan istrinya. Dukungan suami sangat dibutuhkan selama kehamilan dan
seharusnya suami menemani istrinya antenatal care sehingga suami dapat
mengetahui gejala dan tanda komplikasi kehamilan, gizi dalam kehamilan dan
istirahat yang cukup bagi ibu selama masa kehamilan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Judul “Dukungan Suami Terhadap Antenatal care Di Klinik Adinda Medan Polonia
Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Bagaimanakah dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik
Adinda Medan Polonia Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care
berdasarkan dukungan informasi.
2. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care
berdasarkan dukungan penilaian.
3. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care
berdasarkan dukungan instrumental.
4. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care
berdasarkan dukungan emosional.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Suami
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi suami agar lebih memberikan
dukungan antenatal care kepada istri.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan khususnya untuk bidan agar
memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan
3. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah
pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil khususnya dalam pelayanan antenatal care.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Antenatal care
1. Defenisi Antenatal care
Menurut Departemen Kesehatan RI (2007) antenatal care merupakan
upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional untuk ibu
hamil yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal selama
kehamilan.
Antenatal care (ANC) merupakan sarana untuk memantau kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi dini kehamilan ibu. Pemeriksaan antenatal care
dianjurkan sedini mungkin semenjak ibu hamil untuk mendapatkan asuhan
kehamilan sesuai dengan kebutuhan ibu (Rukiyah, dkk, 2009).
Antenatal care yang baik merupakan salah satu cara demi memperoleh
lahirnya bayi sehat dari seorang ibu yang sehat (Cunningham, dkk, 1995).
2. Tujuan Antenatal care
Menurut Cunningham, dkk, (1995) tujuan antenatal care adalah :
a. Menetapkan status kesehatan ibu dan janin.
b. Menentukan umur kehamilan yang tepat.
c. Memulai rencana untuk perawatan obstetri lanjutan.
3. Standar Pelayanan Antenatal care
Menurut Depkes (2007) kunjungan antenatal care dilakukan minimal empat
kali selama kehamilan, adalah sebagai berikut:
a. Kunjungan Pertama
Pada kunjungan awal dilakukan anamnese, pengkajian riwayat
kehamilan, penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat
kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan
pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb),
pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian
pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara, gizi selama kehamilan,
kebersihan diri, dan penentuan kunjungan ulang.
b. Kunjungan Ulang
Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua
(usia kehamilan 14-28 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (usia
kehamilan 28-36 minggu). Pada kunjungan ulang dilakukan anamnese
keluhan ibu, pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan kebidanan,
pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb),
pemberian imunisasi tetanus tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin
sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang
tanda-tanda persalinan, mempersiapkan kelahiran, dan gizi dalam kehamilan.
4. Cakupan Pelayanan Antenatal care
Menurut Saifuddin (2002), agar ibu mendapatkan semua informasi yang
diperlukan, maka petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal care
a. Sapa ibu juga keluarga dan membuatnya merasa nyaman.
b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti
apa yang diceritakan oleh ibu.
c. Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja.
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium.
e. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk
menilai apakah kehamilannya normal (tekanan darah dibawah
140/90mmHg, edema hanya pada ekstremitas, tinggi fundus dalam cm
atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, denyut
jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin terasa setelah
18-20 minggu hingga melahirkan).
f. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kemungkinan keadaan darurat:
2. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi
penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk
mempersiapkan biaya persalinan.
3. Bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat
untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk
mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai
tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan
finansial dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat
keputusan pertama tidak ada ditempat.
g. Memberikan konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan
yang tidak berlebihan dan beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis
yang terjadi dan cara mengatasinya, menasehati agar mencari
pertolongan segera bila mengalami tanda-tanda bahaya.
h. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman
dirumah.
i. Menjaga kebersihan diri.
j. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20.
k. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah
mendapatkan.
l. Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
B. Dukungan
1. Defenisi Dukungan
Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang
lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan/motivasi atau
semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan (Chaplin,
2006).
Dukungan sosial yang adekuat berhubungan dengan menurunnya
mortalitas, lebih muda h sembuh dari sakit (Friedman, 1998).
Menurut Friedman (1998) dukungan sosial keluarga mengacu pada
dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu
yang dapat diaskes/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak
digunakan, tapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
Orang-orang yang menerima dukungan sosial memiliki keyakinan bahwa
mereka dicintai, bernilai, dan merupakan bagian dari kelompok yang dapat menolong
mereka ketika membutuhkan bantuan (Sarafino, 2006).
2. Dukungan Suami
Menurut Cohen & Symme (1985) dukungan suami merupakan dukungan
yang diberikan baik fisik maupun psikologis kepada istri. Dukungan sosial
antara lain bersumber dari suami, anak, saudara kandung, orang tua, rekan
kerja, kerabat juga tetangga.
Menurut Cohen dan Symme (1985) dukungan sosial adalah bentuk
hubungan sosial meliputi informasional, appraisal (penilaian), instrumentaldan
emosional. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:
1. Informational adalah dukungan yang berupa informasi, menambah
pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan
masalah seperti nasehat atau pengarahan.
Contohnya : memberikan saran, informasi kepada istri tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh saat kehamilannya.
2. Appraisal (Penilaian) berupa pemberian penghargaan atas usaha yang
dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang
dicapai serta memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri dan
kepercayaan akan kemampuan individu.
Contohnya : suami memberikan penghargaan positif kepada ibu hamil
sehingga ibu mau melakukan antental care bersama suami.
3. Instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan
perilaku menolong orang yang menghadapi masalah berbentuk materi
Contohnya : memberikan uang, pemberian barang, makanan kepada istri
agar istri mau memeriksakan kehamilannya.
4. Emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain
terutama suami sebagai motivasi.
Contohnya : Suami membuat ibu hamil memiliki perasaan nyaman, yakin,
diperdulikan dan dicintai oleh suami sehingga ibu hamil dapat memotivasi
istri untuk melakukan antenatal care.
Menurut Caplan dalam Friedman (1998) ada empat jenis perilaku atau
tindakan yang mendukung, yaitu:
1. Dukungan informasi (informational), yaitu keluarga memberikan informasi,
penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi oleh seseorang serta memecahkan permasalahan seseorang
dengan memberikan nasehat, anjuran, petunjuk dan masukan.
2. Dukungan penilaian (appraisal), yaitu: keluarga memberikan umpan balik positif,
menengahi penyelesaian masalah yang merupakan suatu sumber dan pengakuan
identitas anggota keluarga. Keberadaan informasi yang bermanfaat dengan tujuan
penilaian diri serta penguatan (pembenaran).
3. Dukungan instrumental (instrumental), yaitu: keluarga merupakan sumber bantuan
yang praktis dan konkrit. Bantuan mencakup memberikan bantuan yang nyata dan
pelayanan yang diberikan secara langsung bisa membantu seseorang yang
membutuhkan.
4. Dukungan emosional (emotional), yaitu: keluarga berfungsi sebagai memberikan
ketenangan emosional, dalam hal ini mencakup pemberian empati, dengan
Dukungan emosional membuat seseorang merasa lebih disayangi. dihargai, aman
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel yang akan
diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka konsep dalam
penelitian ini dapat dilihat pada skema dibawah ini :
Skema 1. Kerangka Konsep Dukungan Suami :
1. Informasional
2. Penilaian
3. Instrumental
4. Emosional
B. Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif
dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Popoulasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang datang untuk
mendampingi istri melakukan antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia
sebanyak 41 orang. Klinik Klinik Adinda Medan Polonia dipilih karena pada
data bidan menunjukkan cakupan kunjungan kehamilan.
2. Sampel
Sampel penelitian untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal
care dengan menggunakan total sampling yaitu seluruh suami yang
mendampingi istri pemeriksaan antenatal care di Klinik Adinda Medan
Polonia yaitu sebanyak 41 orang.
C. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.
Adanya alasan pemilihan di Klinik Adinda Medan Polonia adalah mudah dijangkau
D. Waktu Penelitian
Penelitian dengan judul Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care di Klinik
Adinda Medan Polonia dilakukan pada Januari 2013 sampai dengan Mei 2013.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua program
studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik
Adinda Medan Polonia Tahun 2013. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang
berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : penelitian memberikan penjelasan
kepada calon responden tentang tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian.
Apabila calon responden bersedia, maka calon responden di persilahkan untuk
menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka
calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga
berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, dan tidak
ada suami yang menolak dan mengundurkan diri. Kerahasiaan catatan mengenai data
responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen
penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
F. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam
kegiatan pengumpulan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Dalam
penelitian ini kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data yang digunakan
untuk dukungan informasi, 5 pertanyaan untuk dukungan penilaian, 5 pertanyaan
untuk dukungan instrumental, 5 pertanyaan untuk dukungan emosional. Kuesioner
mengunakan skala Guttman ya dan tidak responden hanya perlu memberi jawaban ya
atau tidak yaitu dilakukan dengan nilai skor 1 dan tidak dilakukan dengan skor 0.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian pertama adalah data demografi,
sedangkan bagian kedua adalah kuesioner untuk mengidentifikiasi dukungan suami
terhadap antenatal care. Untuk menentukan kategori dukungan suami tersebut maka
digunakan rumus :
- Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = skor terbesar – skor terkecil
= 5 – 0
= 5
- Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang Kelas (i) = Rentang (R) / banyaknya kelas
= 5 / 3
= 1,6 = 2
- Menentukan skor kategori
Rendah = 0 + 2 = 2 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 0-2 soal).
Sedang = 2 + 2 = 4 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 3-4 soal).
Skor Kategori Keseluruhan Dukungan
- Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = skor terbesar – skor terkecil
= 20 – 0
= 20
- Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang Kelas (i) = Rentang (R) / banyaknya kelas
= 20 / 3
= 6,7 = 7
- Menentukan skor kategori umum
Rendah = 0+7 = 7 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 0-7 soal).
Sedang =7+7 = 14 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 8-14 soal).
Baik = 7 + 14 = 21 (apabila diperoleh jawaban benar 15-21 soal).
G. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji validitas
Uji validitas (kesahihan) yang dilakukan adalah dengan cara content validity
yang diuji oleh ahlinya, sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan
valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Di mana tahap pertama ada
perbaikan pada kuesioner tentang aspek dukungan suami terhadap antenatal care dan
yang kedua kuesioner untuk dukungan dinyatakan valid dimana nilai CVI 0,80.
2. Uji reabilitas
Uji reabilitas (kehandalan) dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya
atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur (Arikunto,2006). Uji
reabilitas dalam penelitian ini mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan
jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan
pertanyaan untuk mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien
reabilitasnya 0,60 atau lebih dari 0,60 sudah memadai syarat reabilitas. Uji reabilitas
akan dilakukan pada 10 orang suami yang ada di Klinik Adinda Kecamatan Medan
Polonia yang mempunyai kriteria yang sama dengan sampel, hasil yang di dapat
adalah 0,60.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada responden untuk
mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan
Polonia. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat
permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan program studi D IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, dan mengajukan surat
permohonan izin melaksanakan penelitian kepada Pimpinan Klinik Adinda Medan
Polonia. Selanjutnya izin, peneliti melakukan total sampling yaitu pada suami di
Klinik Adinda Medan Polonia pada saat penelitian. Peneliti menjelaskan kepada
calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian, sekaligus meminta
persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani
Dalam hal ini juga peneliti memberikan penjelasan, serta melakukan
wawancara kepada responden yang mendampingi istrinya melakukan pemeriksaan
antenatal care. Lembar kuesioner diisi oleh peneliti, kemudian juga meminta
persetujuan Bidan Rismanidar untuk memberitahu maksud dan tujuan penelitian
sekaligus, meminta bantuan dan dalam proses penelitian. Peneliti menjumpai
reponden setiap hari dan menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan
manfaat penelitian. Selanjutnya, data yang telah dikumpul di analisis.
I. Pengolahan Data
Data diperoleh secara manual dengan langkah-langkah pengelolah data yaitu:
a. Editing
Memeriksa data satu persatu dari hasil jawaban responden yang telah
dikumpulkan melalui kuesioner. Dalam penelitian ini data terkumpul dengan
lengkap dan tidak ada kesalahan dan kekurangan.
b. Coding
Setelah data diperiksa, kemudian memberian kode 0 untuk jawaban yang
salah 1 untuk jawaban yang benar tertentu dari setiap jawaban ibu sesuai
dengan variable yang dineliti dan mengelompokkannya untuk mempermudah
dalam pengolahan data.
c. Tabulating
Menghitung data yang telah lengkap, sesuai dengan variabelnya
J. Analisa data
Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data diolah. Analisa data dalam
penelitian ini berupa analisa univariat dan bersifat deskritif dengan melakukan
pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden, lalu ditampilkan dalam
tabel distribusi frekuensi, kemudian di cari besarnya persentase untuk masing-masing
jawaban responden. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian
mengenai dukungan suami kepada terhadap antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai
Januari sampai dengan Mei 2013 di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia
dengan jumlah responden sebanyak 41 orang.
Untuk mengidentifikasi dukungan suami terhadap antenatal care, peneliti
menggunakan kuesioner yang berisikan 15 pernyataan. Berikut ini akan
dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, dan
dukungan suami terhadap antenatal care.
1. Distribusi karakteristik responden
Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup usia, pendidikan,
Tabel 5.1.
Distribusi Karakteristik Dukungan Suami terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa mayoritas
responden berumur 21 – 29 tahun yaitu sebanyak 28 orang (68,3%), mayoritas
responden berpendidikan menengah sebanyak 29 orang (70,7%), mayoritas
2. Distribusi dukungan suami tentang dukungan informasional terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
Dukungan informasional adalah dukungan yang berupa informasi, menambah
pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan masalah seperti
nasehat atau pengarahan.
Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
No. Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1. Suami tidak perlu membelikan majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang kehamilannya.
10 24,4 31 75,6
2. Suami tidak perlu mengetahui secara detail keterangan dari bidan tentang kehamilan istrinya.
14 34,1 27 65,9
3. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk melakukan antenatal care karena istri sudah mengingat jadwal kunjungan ulang untuk antenatal care.
16 39,0 25 61,0
4. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk memakan makanan yang bergizi karena istri sudah mengetahui saran yang telah diberikan bidan dalam antenatal care.
15 36,6 26 63,4
5. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk mengkonsumsi vitamin yang diberikan bidan.
20 48,8 21 51,2
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan informasional mayoritas
adalah suami tidak mendukung yaitu pada pertanyaan suami tidak perlu membelikan
majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang
kehamilannya sebanyak 31 orang (75,6%) dan minoritas suami yang tidak
mendukung adalah suami tidak perlu mengingatkan istri untuk mengkonsumsi
Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)
1. Tinggi 5 12,2
2. Sedang 9 22,0
3. Rendah 27 65,9
Jumlah 41 100
Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan suami
terhadap informasional adalah dukungan rendah sebanyak 27 orang (65,9%) dan
minoritas adalah dukungan tinggi sebanyak 5 orang (12,2%).
3. Distribusi dukungan suami tentang dukungan penilaian terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
Dukungan penilaian berupa pemberian penghargaan atas usaha yang dilakukan,
memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang dicapai serta
memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri dan kepercayaan akan kemampuan
individu.
Tabel 5.4.
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan
Medan Polonia Tahun 2013
No. Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Ya Tidak
f % F %
1. Suami cemas saat mengetahui istri hamil karena kehidupan ekonomi sekarang semakin sulit
28 68,3 13 31,7
2. Suami suka berkomentar tentang perubahan fisik selama kehamilan karena membuat istri menjadi tidak menarik
26 63,4 15 36,6
3. Suami memberikan hadiah saat istri mau melakukan antenatal care
21 51,2 20 48,8
4. Suami suka berkomentar tentang nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa dalam kehamilan
5. Suami terpaksa saat menemani istri melakukan
antenatal care karena seharusnya suami harus
mendahulukan mencari nafkah
23 56,1 18 43,9
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan penilaian adalah mayoritas
suami tidak mendukung yaitu pada pertanyaan suami cemas saat mengetahui istri
hamil karena kehidupan ekonomi sekarang sebanyak 28 orang (68,3%) dan minoritas
adalah suami tidak mendukung pada pertanyaan suami suka berkomentar tentang
nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa
dalam kehamilan sebanyak 19 orang (46,3%).
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)
1. Tinggi 3 7,3
2. Sedang 24 58,5
3. Rendah 14 34,1
Jumlah 41 100
Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden
adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%) dan minoritas adalah
dukungan tinggi sebanyak 3 orang (7,3%).
4. Distribusi dukungan suami tentang dukungan instrumental terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
Dukungan instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan
perilaku menolong orang yang menghadapi masalah berbentuk materi berupa
Tabel 5.6.
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
No. Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Ya Tidak
f % F %
1. Suami tidak perlu membelikan peralatan bayi seperti popok, baju serta bedongan karena itu merupakan tugas istri dalam menyiapkan perlengkapan bayi
22 53,7 19 46,3
2. Suami tidak meminta penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami keterangan yang diberikan bidan
20 48,8 21 51,2
3. Suami tidak perlu membelikan makanan yang istri inginkan karena dapat membahayakan bayinya.
27 65,9 14 34,1
4. Suami tidak peduli dalam setiap kunjungan antenatal care karena istri sudah cukup pergi sendiri untuk melakukan antenatal care tanpa perlu didampingi oleh suami
24 58,5 17 41,5
5. Suami tidak perlu membatasi aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah
40 97,4 1 2,4
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan instrumental mayoritas
adalah suami tidak mendukung pada pertanyaan suami tidak perlu membatasi
aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah sebanyak 40 orang (97,4%)
dan minoritas suami tidak mendukung pada pertanyaan suami tidak meminta
penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami
keterangan yang diberikan bidan sebanyak 20 orang (48,8%).
Tabel 5.7.
Distribusi Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)
1. Tinggi 3 7,3
2. Sedang 24 58,5
3. Rendah 14 34,1
Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden
adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%) dan minoritas adalah dukungan
tinggi sebanyak 3 orang (7,3%).
5. Distribusi dukungan suami tentang dukungan emosional terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
Dukungan emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain
terutama suami sebagai motivasi
Tabel 5.8.
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan
Medan Polonia Tahun 2013
No. Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Ya Tidak
f % f %
1. Suami tidak terlibat dalam kehamilan istri karena istri sudah mengerti bagaimana cara mengurus kehamilannya
34 82,9 7 17,1
2. Suami tidak perlu memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa yang dialami setiap wanita
12 29,3 29 70,7
3. Mendengarkan setiap keluhan istri selama kehamilan merupakan hal yang kurang penting karena lebih penting mengurusi pekerjaan sendiri.
35 85,4 6 14,6
4. Rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting dalam masa kehamilan istri
39 95,1 2 4,9
5. Suami memberi semangat kepada istri selama kehamilannya.
37 90,2 4 9,8
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan emosional mayoritas adalah
suami yang mendukung yaitu pada pertanyaan rasa aman dan nyaman menjadi hal
yang penting dalam masa kehamilan istri sebanyak 39 orang (95,1%) dan minoritas
memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa
yang dialami setiap wanita sebanyak 12 orang (29,3%).
Tabel 5.9.
Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentasi (%)
1. Tinggi 5 12,2
2. Sedang 33 80,5
3. Rendah 3 7,3
Jumlah 41 100
Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden
adalah dukungan sedang sebanyak 33 orang (80,5%) dan minoritas adalah
dukungan rendah sebanyak 3 orang (7,3%).
6. Distribusi dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
Tabel 5.10.
Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013
No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentasi (%)
1. Tinggi 7 17,1
2. Sedang 32 78,0
3. Rendah 2 4,9
Jumlah 41 100
Berdasarkan tabel 5.10. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden
adalah dukungan sedang sebanyak 32 orang (78,0%) dan minoritas adalah dukungan
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 5.10, dukungan suami terhadap antenatal
care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013 menunjukkan bahwa
dukungan suami sedang sebanyak 78,0%. Bila dilihat dari karakteristik suami
berdasarkan umur pada tabel 5.1 sebanyak 28 orang (68,3%) berumur 21-29 tahun.
Menurut Mubarak (2007) bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan
aspek psikis dan psikologi (mental) dimana taraf berfikir seseorang semakin matang
dan dewasa. Dukungan sedang yang diberikan suami kepada istrinya terhadap
antenatal care terlihat karena umur suami masih muda sehingga suami belum
mengetahui bahwa dukungan penting dalam memotivasi istri untuk melakukan
antenatal care. Menurut Notoadmojo (2003) bahwa faktor yang mempengaruhi
tindakan adalah kemudahan memperoleh informasi, umur dan pendidikan.
Pendidikan suami mempengaruhi tingkat dukungan, berdasarkan tabel 5.1.
bahwa sebagian besar suami berpendidikan sekolah menengah atas sebanyak 29
orang (70,7%). Menurut Notoadmojo (2007) konsep dasar pendidikan adalah suatu
proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih matang
pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Pendidikan suami yang demikian
mempengaruhi dukungan sedang kepada istri untuk pemeriksaan antenatal care
yang menunjukkan dukungan suami hanya sedang karena suami pada umumnya
belum memiliki pola pemikiran yang matang untuk memberikan dukungan kepada
istri dalam antenatal care.
Berdasarkan tabel 5.1., dukungan sedang suami dipengaruhi oleh pekerjaan
suami yang kebanyakan adalah buruh sebanyak 19 orang (46,3%). Menurut Mubarak
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Kesibukan pekerjaan suami yang tidak menentu menyebabkan suami belum
memberikan dukungan yang maksimal terhadap antenatal care.
Dukungan yang paling tinggi diberikan suami kepada istri terhadap antenatal
care berdasarkan tabel 5.9. adalah dukungan emosional yaitu 80,5% memberikan
dukungan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa suami yang mendukung dalam
antenatal care lebih dikarenakan faktor emosional.
Dukungan informasional suami berdasarkan tabel 5.3. adalah rendah
sebanyak 27 orang (65,9%). Suami pada umumnya berpendidikan menengah
sebanyak 29 orang (70,7%) berdasarkan tabel 5.1, pendidikan memberikan pengaruh
yang sangat penting terhadap antenatal care karena suami yang berpendidikan yang
menengah belum memiliki budaya untuk mencari informasi baik dari buku maupun
dari media lainnya sehingga suami kurang memberikan dukungan informasi
pentingnya melakukan antenatal care selama kehamilannya. 68,3% dari suami masih
berusia 21-29 tahun, hal ini berarti usia suami yang relative muda juga menyebabkan
suami kurang memberikan dukungan informasi kepada istrinya. Pekerjaan suami
46,3% sebagai buruh juga membuat suami tidak memberikan dukungan informasi
kepada istrinya.
Menurut Saifudin (2002) bahwa informasi adalah keseluruhan makna, dapat
diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya
melalui media massa. Suami yang mengetahui informasi tentang antenatal care dari
motivasi istri tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga istri dapat
teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.
Dukungan penilaian suami terlihat pada tabel 5.4. adalah dukungan sedang
sebanyak 24 orang (58,5%). Dukungan instrumental suami adalah dukungan sedang
sebanyak 24 orang (58,5%). Dukungan terbanyak suami terhadap dukungan
instrumental berdasarkan tabel 5.7. adalah dukungan sedang sebanyak 33 orang
(80,5%).
Dukungan penilaian, instrumental dan emosional adalah sedang hal ini terjadi
karena umur suami yang masih muda menyebabkan dukungan yang diberikan
kepada istrinya sedang, pendidikan suami yang menengah membuat pengetahuan
yang belum komples dan kurangnya minat untuk mencari informasi tentang
kehamilan istrinya sehingga dukungan yang diberikan sedang serta pekerjaan
membuat suami tidak mampu memberikan dukungan emosional maupun dukungan
penilaian dan instrumental sehingga hasil dukungan tersebut adalah sedang.
Berdasarkan tabel 5.1. pekerjaan memiliki peran yang penting dalam pemberian
dukungan pada istri terhadap antenatal care yaitu sebanyak 19 orang (46,3%) suami
bekerja sebagai buruh. Suami kurang mempunyai banyak waktu untuk menemani
istrinya untuk melakukan antenatal care sehingga dukungan emosional, dukungan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013 kepada 41 responden, maka diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah 78,0% sedang.
2. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan
informasional suami adalah 65,9% rendah.
3. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan
penilaian suami adalah 58,5% sedang.
4. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan
instrumental adalah 58,5% sedang.
5. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan
B. Saran
1. Bagi Suami
Diharapkan kepada suami agar lebih memberikan dukungan antenatal care
kepada istri.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar memberikan
informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal
care selama kehamilan.
3. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah
pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil khususnya dalam pelayanan antenatal care.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi
DAFTAR PUSTAKA
• Arikunto, S. (2006). Penelitian Suatu Prosedur Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
• Chaplin, J.P., (2006). Kamus Lengkap Psikologi Alih Bahasa Kartini
Kartono.
Jakarta: Raja Grafindo Persada,
• Cohen, S. & Syme, S.L . ed (1985). Social Support and Health. Orlando
Florida: Academic Press Inc.
• Cunningham, G,F., Norman F,G., Kathreni D,W. (2006). Obstetri Wiliams.
Jakarta : EGC
• Depkes RI, (2007). Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes RI.
• Fithriany, (2011). Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Dukungan Suami
Terhadap Pemeriksaan Kehamilan Di Kecamatan Kuta Cot Glie
Kabupaten Aceh Besar, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
• Friedman, M. (1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta:
EGC
• Lucyanawaty, M. (2008). Keselamatan Ibu (Safe Motherhood) Dan
Perkembangan Anak: Bagaimana Peran Laki-Laki? Http :// Situs.Kesrepro.
Info/Gendervaw02.Htm (Dikutip Tanggal 08 November 2012).
• Mubarak, I. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
• Notoadmojo, S. (2003). Pendidikan Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
• Notoatmojo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
• Rukiyah, A,Y., Lia, Y., Maemunah., Lilik, S. (2009). Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media.
• Sadikin, A, (2007). Hubungan Antara Karakteristik Personal Ibu Hamil
Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Antenatal Care (Anc) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sukolilo I Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
• Saifuddin, A, B., (2001). Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal,Yayasan Bina Pustaka Sarwona Prawirohardjo, Jakarta.
• Salamah, Dkk, (2007). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
• Sarafino (2006), Dukungan Sosial
• Sarason. I.G., Sarason B (1987). Interrelation of Social Support
Measures;Theoritical and Practical Implication. Journal of Personality
and Social Psychology.
• Siska, Anita Purnama, (2007). Peran dan Dukungan Suami dalam Membantu
Istri Mengatasi Kecemasan pada Kehamilan.
• Tura, G (2009). antenatal care service utilization and socciated factors in
Metekel Zone, Northwest Ethiopia. Ethiop J Health Sci, 19(2),
111-119. Desember 01,2012.
• Wibowo, A., & Notobroto, H. B. (2006). Pola Perawatan Kesehatan Ibu dan
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Assalammualaikum Wr. Wb/Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV
Bidan pendidik Fakultas keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul “Dukungan Suami Terhadap Antenatal care Di Klinik Adinda Kecamatan
Medan Polonia Tahun 2013”.
Dukungan suami sangat sangat berperan penting bagi istri saat kehamilan agar
membuat ibu hamil bahagia, aman, nyaman, tentram dan merasa bahagia sehingga
mengurangi penderitaan serta kecemasan pada istri (Siska, 2007).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan suami terhadap
antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.
Kami akan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepada bapak tentang
:
a. Data demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan suku.
b. Serta melakukan pengisian kusioner kepada responden.
Partisipasi Bapak bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada
dalam penelitian ini akan dirahasikan dan digunakan untuk kepentingan peneliti.
Untuk penelitian ini Bapak tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Bapak
membutuhkan penjelaskan, maka dapat menghubungi saya :
Alamat : JL.SM.RAJA Gg.Syahruddin No.8A, Simpang Limun Medan.
No. HP : 085270835074
Terima kasih saya ucapakan Bapak yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian
ini. Keikutsertaan Bapak dalam penelitian ini akan menyumbangkan suatu yang
berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyakut penelitian ini diharapan Bapak
bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.
Medan, 2013
Peneliti
Lampiran 2
LEMBAR KONSULTASI SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Usia :
Alamat :
Telp/Hp :
Setelah mendapat penjelasan dari penelitian “ Dukungan Suami Terhadap Antenatal
Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013”. Maka dengan ini
saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam
penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2013
( )
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA MEDAN POLONIA TAHUN 2013
A. Data Demogafi
No. Responden :
Usia : tahun
Pendidikan : a. Pendidikan rendah (SD/SMP)
b. Pendidikan menengah (SMA/Sederajat)
c. Pendidikan tinggi (Diploma/Sarjana/Dokter)
Pekerjaan : a. Petani
b. PNS
c. Pegawai Swasta
B. Dukungan Suami terhadap Antenatal care
Petunjuk: Isilah kuesioner berikut dengan memberikan tanda checklist
( √ ) pada kolom berikut.
No. Pertanyaan Ya Tidak
A. Dukungan Informasi
1. Suami tidak perlu membelikan majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang kehamilannya.
2. Suami tidak perlu mengetahui secara detail keterangan dari bidan tentang kehamilan istrinya.
3. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk melakukan
antenatal care karena istri sudah mengingat jadwal
kunjungan ulang untuk antenatal care.
4. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk memakan makanan yang bergizi karena istri sudah mengetahui saran yang telah diberikan bidan dalam antenatal care. 5. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk
mengkonsumsi vitamin yang diberikan bidan.
B. Dukungan Penilaian
1. Suami cemas saat mengetahui istri hamil karena kehidupan ekonomi sekarang semakin sulit.
2. Suami suka berkomentar tentang perubahan fisik selama kehamilan karena membuat istri menjadi tidak menarik. 3. Suami memberikan hadiah saat istri mau melakukan
antenatal care.
4. Suami suka berkomentar tentang nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa dalam kehamilan.
5. Suami terpaksa saat menemani istri melakukan
antenatal care karena seharusnya suami harus
mendahulukan mencari nafkah.
C. Dukungan Instrumental
1. Suami tidak perlu membelikan peralatan bayi seperti popok, baju serta bedongan karena itu merupakan tugas istri dalam menyiapkan perlengkapan bayi.
2. Suami tidak meminta penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami keterangan yang diberikan bidan.
3. Suami tidak perlu membelikan makanan yang istri inginkan karena dapat membahayakan bayinya.
care karena istri sudah cukup pergi sendiri untuk melakukan antenatal care tanpa perlu didampingi oleh suami.
5. Suami tidak perlu membatasi aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah.
D. Dukungan Emosional
1. Suami tidak terlibat dalam kehamilan istri karena istri sudah mengerti bagaimana cara mengurus kehamilannya.
2. Suami tidak perlu memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa yang dialami setiap wanita.
3. Mendengarkan setiap keluhan istri selama kehamilan merupakan hal yang kurang penting karena lebih penting mengurusi pekerjaan sendiri.
4. Rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting dalam masa kehamilan istri.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama: : Fitri Maya Sari Lubis
NIM : 125102052
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 16 Juni 1991
Agama : Islam
Nama Ayah : Musa Lubis
Ibu : Ratna Sari Nasution
Anak ke : 1 dari 4 bersaudara
Alamat : JL.SM.Raja Gg.Syahruddin No.8A, Medan
Pendidikan Formal :
1997 – 2003 : SD Negeri No. 064955 Medan
2003 – 2006 : SMP Negeri 8 Medan
2006 – 2009 : SMA Swasta Eria Medan
2009 - 20012 : Program D-III Kebidanan STIKes-SU