• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI

KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLONIA

TAHUN 2013

\

FITRI MAYA SARI LUBIS 125101052

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

(2)
(3)
(4)

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLINIA TAHUN 2013

ABSTRAK Fitri Maya Sari Lubis

Latar belakang : antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

Metodologi : penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunkan data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia.

Hasil : dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 78,0% dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah sedang. 65,9% dukungan informasional suami adalah rendah. 58,5% dukungan penilaian suami adalah sedang. 58,5% dukungan instrumental adalah sedang. 80,5% dukungan emosional adalah sedang. Analisis data dengan univariat.

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap pemeriksaan antenatal care 78,0% sedang. Oleh karena itu diharapkan kepada kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini dengan judul ‘’Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013’’ yang diajukan untuk memenuhi salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan

bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. M. Fahdhy,Sp.OG,MSc. selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Proposal Karya Tulis

Ilmiah

4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

5. Orangtua, dan adik yang penulis cintai yang telah memberikan dukungan

serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam menyusun Proposal

(6)

6. Rekan-rekan mahasiswa Program D IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera utara yang telah memberikan dukungan

dan masukan kepada penulis.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilimiah ini masih terdapat kekurangan,

untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan

dimasa yang akan datang.

Akhirnya Penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, Juli 2013

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

4. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Antenatal care ... 6 BAB III. KERANGKA KONSEP... 13

A.Kerangka konsep ... 13

B.Depenisi Operasional ... 14

BAB IV. METODE PENELITIAN ... 17

(8)

F. Alat Pengumpulan Data ... 18

G. Validitas dan Reliabilitas ... 20

1. Validitas ... 20

2. Reliabilitas ... 21

H.Prosedur Pengumpulan Data ... 21

I. Pengolahan Data ... 22

1. Editing ... 22

2. Coding ... 22

3. Tabulating ... 22

J. Analisa Data ... 22

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

A.Hasil ... 23

B.Pembahasan ... 32

BAB VI. PENUTUP ... 35

A.Kesimpulan ... 35

B.Saran ... 36

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Dukungan Suami terhadap Antenatal care

di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013... 24

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...25

Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional

terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia

Tahun 2013...26

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...26

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di

Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...27

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...28

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care

di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun …...28

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...29

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di

Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...30

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap Antenatal care di

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Surat Pernyataan Content Validity

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 5 : Surat Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 6 : Surat Selesai Penelitian

Lampiran 7 : Lembar Konsultasi

(12)

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLINIA TAHUN 2013

ABSTRAK Fitri Maya Sari Lubis

Latar belakang : antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

Metodologi : penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunkan data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia.

Hasil : dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 78,0% dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah sedang. 65,9% dukungan informasional suami adalah rendah. 58,5% dukungan penilaian suami adalah sedang. 58,5% dukungan instrumental adalah sedang. 80,5% dukungan emosional adalah sedang. Analisis data dengan univariat.

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap pemeriksaan antenatal care 78,0% sedang. Oleh karena itu diharapkan kepada kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antenatal care (ANC) merupakan sarana untuk memantau kesehatan ibu hamil

dan mendeteksi dini kehamilan ibu. Pemeriksaan antenatal care dianjurkan sedini

mungkin semenjak ibu hamil untuk mendapatkan asuhan kehamilan sesuai dengan

kebutuhan ibu (Rukiyah, dkk, 2009).

Antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara

kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi

masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan

bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna (Saifuddin, 2001).

Menurut Forste dalam Wibowo A (2006) menyatakan antenatal care yang

dilakukan oleh dokter dapat menurunkan 1,2 kali resiko kematian bayi pada dua

tahun pertama kehidupannya daripada ibu yang tidak melakukan antenatal care.

Menurut Sadikin Ali dalam Sulistiyowati (2007 ) menyatakan antenatal care

dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, dan pendidikan. Keadaan sosial ekonomi ibu

yang rendah mengakibatkan ibu menjadi anemia, pertumbuhan janin, berat badan

lahir rendah, dan kematian janin intra uterin. Pendidikan yang rendah juga

menyebabkan seseorang tidak mengerti program kesehatan sehingga mereka tidak

mengetahui bahaya yang akan terjadi.

Pelayanan antenatal care bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan

positif bagi ibu dan janinnya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan

(14)

komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa dan mempersiapkan persalinan yang aman

serta memberikan pengetahuan kepada ibu hamil (Depkes, 2007).

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah

seorang wanita merasa dirinya hamil. Antenatal care dilakukan minimal 4 (empat)

kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu : minimal satu kali dalam trimester

pertama, satu kali dalam trimester kedua dan dua kali dalam trimester ketiga

(Depkes, 2007).

Pelaksanaan pelayanan antenatal care dikenal dengan “7T”, terdiri dari :

timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian

imunisasi tetanus toksoid, pemberian tablet zat besi, tes terhadap penyakit menular

seksual dan temu wicara (Depkes, 2007).

Menurut Data SDKI dalam Depkes (2007) meningkatnya jumlah ibu hamil

yang melakukan antenatal care dan lebih dari 90% perempuan yang melahirkan bayi

hidup dalam kurun waktu lima tahun sebelum survei dilaporkan telah mencari

pelayanan antenatal care dari tenaga kesehatan professional ditahun 2002/2003

dibandingkan dengan jumlah 76% tahun 1989.

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

merupakan program yang dapat meningkatkan dukungan dari suami siaga agar istri

mau melakukan antenatal care (Depkes, 2011).

Menurut Tura (2009), mengungkapkan bahwa salah satu faktor ibu yang

melakukan antenatal care adalah dukungan suami.

Dukungan suami sangat sangat berperan penting bagi istri saat kehamilan agar

membuat ibu hamil bahagia, aman, nyaman, tentram dan merasa bahagia sehingga

(15)

Dukungan suami merupakan hubungan yang memberi pengaruh yang penting

bagi kesehatan. Dukungan orang terdekat dapat mempengaruhi emosional atau efek

perilaku bagi ibu dalam menerima kehamilan serta akses terhadap pelayanan

kesehatan (Salmah dkk, 2007).

Menurut Cohen dan Symme (1985) dukungan sosial adalah bentuk hubungan

sosial meliputi informasional yaitu memberikan saran kepada istri, appraisal

(penilaian) yaitu memberikan penghargaan kepada istri, instrumental yaitu

memberikan sarana berupa pemberian materidan emosional yaitu memberikan rasa

empati dan cinta kepada istri.

Menurut Lucianawaty (2008) suami sangat berperan dalam kehidupan dan

kesehatan isterinya. Suami memiliki peran penting dalam memberikan keputusan

untuk kesehatan istrinya. Dukungan suami sangat dibutuhkan selama kehamilan dan

seharusnya suami menemani istrinya antenatal care sehingga suami dapat

mengetahui gejala dan tanda komplikasi kehamilan, gizi dalam kehamilan dan

istirahat yang cukup bagi ibu selama masa kehamilan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

Judul “Dukungan Suami Terhadap Antenatal care Di Klinik Adinda Medan Polonia

Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda

(16)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik

Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care

berdasarkan dukungan informasi.

2. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care

berdasarkan dukungan penilaian.

3. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care

berdasarkan dukungan instrumental.

4. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care

berdasarkan dukungan emosional.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Suami

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi suami agar lebih memberikan

dukungan antenatal care kepada istri.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan khususnya untuk bidan agar

memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan

(17)

3. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah

pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu

hamil khususnya dalam pelayanan antenatal care.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Antenatal care

1. Defenisi Antenatal care

Menurut Departemen Kesehatan RI (2007) antenatal care merupakan

upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional untuk ibu

hamil yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal selama

kehamilan.

Antenatal care (ANC) merupakan sarana untuk memantau kesehatan ibu

hamil dan mendeteksi dini kehamilan ibu. Pemeriksaan antenatal care

dianjurkan sedini mungkin semenjak ibu hamil untuk mendapatkan asuhan

kehamilan sesuai dengan kebutuhan ibu (Rukiyah, dkk, 2009).

Antenatal care yang baik merupakan salah satu cara demi memperoleh

lahirnya bayi sehat dari seorang ibu yang sehat (Cunningham, dkk, 1995).

2. Tujuan Antenatal care

Menurut Cunningham, dkk, (1995) tujuan antenatal care adalah :

a. Menetapkan status kesehatan ibu dan janin.

b. Menentukan umur kehamilan yang tepat.

c. Memulai rencana untuk perawatan obstetri lanjutan.

(19)

3. Standar Pelayanan Antenatal care

Menurut Depkes (2007) kunjungan antenatal care dilakukan minimal empat

kali selama kehamilan, adalah sebagai berikut:

a. Kunjungan Pertama

Pada kunjungan awal dilakukan anamnese, pengkajian riwayat

kehamilan, penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat

kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan

pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb),

pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian

pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara, gizi selama kehamilan,

kebersihan diri, dan penentuan kunjungan ulang.

b. Kunjungan Ulang

Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua

(usia kehamilan 14-28 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (usia

kehamilan 28-36 minggu). Pada kunjungan ulang dilakukan anamnese

keluhan ibu, pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan kebidanan,

pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb),

pemberian imunisasi tetanus tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin

sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang

tanda-tanda persalinan, mempersiapkan kelahiran, dan gizi dalam kehamilan.

4. Cakupan Pelayanan Antenatal care

Menurut Saifuddin (2002), agar ibu mendapatkan semua informasi yang

diperlukan, maka petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal care

(20)

a. Sapa ibu juga keluarga dan membuatnya merasa nyaman.

b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti

apa yang diceritakan oleh ibu.

c. Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja.

d. Melakukan pemeriksaan laboratorium.

e. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk

menilai apakah kehamilannya normal (tekanan darah dibawah

140/90mmHg, edema hanya pada ekstremitas, tinggi fundus dalam cm

atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, denyut

jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin terasa setelah

18-20 minggu hingga melahirkan).

f. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan

kemungkinan keadaan darurat:

2. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk

mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi

penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk

mempersiapkan biaya persalinan.

3. Bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat

untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk

mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai

tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan

finansial dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat

keputusan pertama tidak ada ditempat.

g. Memberikan konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan

(21)

yang tidak berlebihan dan beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis

yang terjadi dan cara mengatasinya, menasehati agar mencari

pertolongan segera bila mengalami tanda-tanda bahaya.

h. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman

dirumah.

i. Menjaga kebersihan diri.

j. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20.

k. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah

mendapatkan.

l. Menjadwalkan kunjungan berikutnya.

B. Dukungan

1. Defenisi Dukungan

Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang

lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan/motivasi atau

semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan (Chaplin,

2006).

Dukungan sosial yang adekuat berhubungan dengan menurunnya

mortalitas, lebih muda h sembuh dari sakit (Friedman, 1998).

Menurut Friedman (1998) dukungan sosial keluarga mengacu pada

dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu

yang dapat diaskes/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak

digunakan, tapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung

(22)

Orang-orang yang menerima dukungan sosial memiliki keyakinan bahwa

mereka dicintai, bernilai, dan merupakan bagian dari kelompok yang dapat menolong

mereka ketika membutuhkan bantuan (Sarafino, 2006).

2. Dukungan Suami

Menurut Cohen & Symme (1985) dukungan suami merupakan dukungan

yang diberikan baik fisik maupun psikologis kepada istri. Dukungan sosial

antara lain bersumber dari suami, anak, saudara kandung, orang tua, rekan

kerja, kerabat juga tetangga.

Menurut Cohen dan Symme (1985) dukungan sosial adalah bentuk

hubungan sosial meliputi informasional, appraisal (penilaian), instrumentaldan

emosional. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:

1. Informational adalah dukungan yang berupa informasi, menambah

pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan

masalah seperti nasehat atau pengarahan.

Contohnya : memberikan saran, informasi kepada istri tentang apa yang

seharusnya dilakukan oleh saat kehamilannya.

2. Appraisal (Penilaian) berupa pemberian penghargaan atas usaha yang

dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang

dicapai serta memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri dan

kepercayaan akan kemampuan individu.

Contohnya : suami memberikan penghargaan positif kepada ibu hamil

sehingga ibu mau melakukan antental care bersama suami.

3. Instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan

perilaku menolong orang yang menghadapi masalah berbentuk materi

(23)

Contohnya : memberikan uang, pemberian barang, makanan kepada istri

agar istri mau memeriksakan kehamilannya.

4. Emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain

terutama suami sebagai motivasi.

Contohnya : Suami membuat ibu hamil memiliki perasaan nyaman, yakin,

diperdulikan dan dicintai oleh suami sehingga ibu hamil dapat memotivasi

istri untuk melakukan antenatal care.

Menurut Caplan dalam Friedman (1998) ada empat jenis perilaku atau

tindakan yang mendukung, yaitu:

1. Dukungan informasi (informational), yaitu keluarga memberikan informasi,

penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah

yang sedang dihadapi oleh seseorang serta memecahkan permasalahan seseorang

dengan memberikan nasehat, anjuran, petunjuk dan masukan.

2. Dukungan penilaian (appraisal), yaitu: keluarga memberikan umpan balik positif,

menengahi penyelesaian masalah yang merupakan suatu sumber dan pengakuan

identitas anggota keluarga. Keberadaan informasi yang bermanfaat dengan tujuan

penilaian diri serta penguatan (pembenaran).

3. Dukungan instrumental (instrumental), yaitu: keluarga merupakan sumber bantuan

yang praktis dan konkrit. Bantuan mencakup memberikan bantuan yang nyata dan

pelayanan yang diberikan secara langsung bisa membantu seseorang yang

membutuhkan.

4. Dukungan emosional (emotional), yaitu: keluarga berfungsi sebagai memberikan

ketenangan emosional, dalam hal ini mencakup pemberian empati, dengan

(24)

Dukungan emosional membuat seseorang merasa lebih disayangi. dihargai, aman

(25)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel yang akan

diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka konsep dalam

penelitian ini dapat dilihat pada skema dibawah ini :

Skema 1. Kerangka Konsep Dukungan Suami :

1. Informasional

2. Penilaian

3. Instrumental

4. Emosional

(26)

B. Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

(27)
(28)
(29)

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Popoulasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang datang untuk

mendampingi istri melakukan antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia

sebanyak 41 orang. Klinik Klinik Adinda Medan Polonia dipilih karena pada

data bidan menunjukkan cakupan kunjungan kehamilan.

2. Sampel

Sampel penelitian untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal

care dengan menggunakan total sampling yaitu seluruh suami yang

mendampingi istri pemeriksaan antenatal care di Klinik Adinda Medan

Polonia yaitu sebanyak 41 orang.

C. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

Adanya alasan pemilihan di Klinik Adinda Medan Polonia adalah mudah dijangkau

(30)

D. Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care di Klinik

Adinda Medan Polonia dilakukan pada Januari 2013 sampai dengan Mei 2013.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua program

studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,

kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik

Adinda Medan Polonia Tahun 2013. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang

berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : penelitian memberikan penjelasan

kepada calon responden tentang tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian.

Apabila calon responden bersedia, maka calon responden di persilahkan untuk

menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka

calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga

berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, dan tidak

ada suami yang menolak dan mengundurkan diri. Kerahasiaan catatan mengenai data

responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen

penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam

kegiatan pengumpulan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Dalam

penelitian ini kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data yang digunakan

(31)

untuk dukungan informasi, 5 pertanyaan untuk dukungan penilaian, 5 pertanyaan

untuk dukungan instrumental, 5 pertanyaan untuk dukungan emosional. Kuesioner

mengunakan skala Guttman ya dan tidak responden hanya perlu memberi jawaban ya

atau tidak yaitu dilakukan dengan nilai skor 1 dan tidak dilakukan dengan skor 0.

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian pertama adalah data demografi,

sedangkan bagian kedua adalah kuesioner untuk mengidentifikiasi dukungan suami

terhadap antenatal care. Untuk menentukan kategori dukungan suami tersebut maka

digunakan rumus :

- Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 5 – 0

= 5

- Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang Kelas (i) = Rentang (R) / banyaknya kelas

= 5 / 3

= 1,6 = 2

- Menentukan skor kategori

Rendah = 0 + 2 = 2 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 0-2 soal).

Sedang = 2 + 2 = 4 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 3-4 soal).

(32)

Skor Kategori Keseluruhan Dukungan

- Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 20 – 0

= 20

- Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang Kelas (i) = Rentang (R) / banyaknya kelas

= 20 / 3

= 6,7 = 7

- Menentukan skor kategori umum

Rendah = 0+7 = 7 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 0-7 soal).

Sedang =7+7 = 14 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 8-14 soal).

Baik = 7 + 14 = 21 (apabila diperoleh jawaban benar 15-21 soal).

G. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji validitas

Uji validitas (kesahihan) yang dilakukan adalah dengan cara content validity

yang diuji oleh ahlinya, sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan

valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Di mana tahap pertama ada

perbaikan pada kuesioner tentang aspek dukungan suami terhadap antenatal care dan

(33)

yang kedua kuesioner untuk dukungan dinyatakan valid dimana nilai CVI 0,80.

2. Uji reabilitas

Uji reabilitas (kehandalan) dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya

atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur (Arikunto,2006). Uji

reabilitas dalam penelitian ini mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan

jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan

pertanyaan untuk mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien

reabilitasnya 0,60 atau lebih dari 0,60 sudah memadai syarat reabilitas. Uji reabilitas

akan dilakukan pada 10 orang suami yang ada di Klinik Adinda Kecamatan Medan

Polonia yang mempunyai kriteria yang sama dengan sampel, hasil yang di dapat

adalah 0,60.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada responden untuk

mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan

Polonia. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat

permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan program studi D IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, dan mengajukan surat

permohonan izin melaksanakan penelitian kepada Pimpinan Klinik Adinda Medan

Polonia. Selanjutnya izin, peneliti melakukan total sampling yaitu pada suami di

Klinik Adinda Medan Polonia pada saat penelitian. Peneliti menjelaskan kepada

calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian, sekaligus meminta

persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani

(34)

Dalam hal ini juga peneliti memberikan penjelasan, serta melakukan

wawancara kepada responden yang mendampingi istrinya melakukan pemeriksaan

antenatal care. Lembar kuesioner diisi oleh peneliti, kemudian juga meminta

persetujuan Bidan Rismanidar untuk memberitahu maksud dan tujuan penelitian

sekaligus, meminta bantuan dan dalam proses penelitian. Peneliti menjumpai

reponden setiap hari dan menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan

manfaat penelitian. Selanjutnya, data yang telah dikumpul di analisis.

I. Pengolahan Data

Data diperoleh secara manual dengan langkah-langkah pengelolah data yaitu:

a. Editing

Memeriksa data satu persatu dari hasil jawaban responden yang telah

dikumpulkan melalui kuesioner. Dalam penelitian ini data terkumpul dengan

lengkap dan tidak ada kesalahan dan kekurangan.

b. Coding

Setelah data diperiksa, kemudian memberian kode 0 untuk jawaban yang

salah 1 untuk jawaban yang benar tertentu dari setiap jawaban ibu sesuai

dengan variable yang dineliti dan mengelompokkannya untuk mempermudah

dalam pengolahan data.

c. Tabulating

Menghitung data yang telah lengkap, sesuai dengan variabelnya

(35)

J. Analisa data

Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data diolah. Analisa data dalam

penelitian ini berupa analisa univariat dan bersifat deskritif dengan melakukan

pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden, lalu ditampilkan dalam

tabel distribusi frekuensi, kemudian di cari besarnya persentase untuk masing-masing

jawaban responden. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi

(36)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian

mengenai dukungan suami kepada terhadap antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai

Januari sampai dengan Mei 2013 di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia

dengan jumlah responden sebanyak 41 orang.

Untuk mengidentifikasi dukungan suami terhadap antenatal care, peneliti

menggunakan kuesioner yang berisikan 15 pernyataan. Berikut ini akan

dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, dan

dukungan suami terhadap antenatal care.

1. Distribusi karakteristik responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup usia, pendidikan,

(37)

Tabel 5.1.

Distribusi Karakteristik Dukungan Suami terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa mayoritas

responden berumur 21 – 29 tahun yaitu sebanyak 28 orang (68,3%), mayoritas

responden berpendidikan menengah sebanyak 29 orang (70,7%), mayoritas

(38)

2. Distribusi dukungan suami tentang dukungan informasional terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan informasional adalah dukungan yang berupa informasi, menambah

pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan masalah seperti

nasehat atau pengarahan.

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % f %

1. Suami tidak perlu membelikan majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang kehamilannya.

10 24,4 31 75,6

2. Suami tidak perlu mengetahui secara detail keterangan dari bidan tentang kehamilan istrinya.

14 34,1 27 65,9

3. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk melakukan antenatal care karena istri sudah mengingat jadwal kunjungan ulang untuk antenatal care.

16 39,0 25 61,0

4. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk memakan makanan yang bergizi karena istri sudah mengetahui saran yang telah diberikan bidan dalam antenatal care.

15 36,6 26 63,4

5. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk mengkonsumsi vitamin yang diberikan bidan.

20 48,8 21 51,2

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan informasional mayoritas

adalah suami tidak mendukung yaitu pada pertanyaan suami tidak perlu membelikan

majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang

kehamilannya sebanyak 31 orang (75,6%) dan minoritas suami yang tidak

mendukung adalah suami tidak perlu mengingatkan istri untuk mengkonsumsi

(39)

Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 5 12,2

2. Sedang 9 22,0

3. Rendah 27 65,9

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan suami

terhadap informasional adalah dukungan rendah sebanyak 27 orang (65,9%) dan

minoritas adalah dukungan tinggi sebanyak 5 orang (12,2%).

3. Distribusi dukungan suami tentang dukungan penilaian terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan penilaian berupa pemberian penghargaan atas usaha yang dilakukan,

memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang dicapai serta

memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri dan kepercayaan akan kemampuan

individu.

Tabel 5.4.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan

Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % F %

1. Suami cemas saat mengetahui istri hamil karena kehidupan ekonomi sekarang semakin sulit

28 68,3 13 31,7

2. Suami suka berkomentar tentang perubahan fisik selama kehamilan karena membuat istri menjadi tidak menarik

26 63,4 15 36,6

3. Suami memberikan hadiah saat istri mau melakukan antenatal care

21 51,2 20 48,8

4. Suami suka berkomentar tentang nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa dalam kehamilan

(40)

5. Suami terpaksa saat menemani istri melakukan

antenatal care karena seharusnya suami harus

mendahulukan mencari nafkah

23 56,1 18 43,9

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan penilaian adalah mayoritas

suami tidak mendukung yaitu pada pertanyaan suami cemas saat mengetahui istri

hamil karena kehidupan ekonomi sekarang sebanyak 28 orang (68,3%) dan minoritas

adalah suami tidak mendukung pada pertanyaan suami suka berkomentar tentang

nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa

dalam kehamilan sebanyak 19 orang (46,3%).

Tabel 5.5.

Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 3 7,3

2. Sedang 24 58,5

3. Rendah 14 34,1

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden

adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%) dan minoritas adalah

dukungan tinggi sebanyak 3 orang (7,3%).

4. Distribusi dukungan suami tentang dukungan instrumental terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan

perilaku menolong orang yang menghadapi masalah berbentuk materi berupa

(41)

Tabel 5.6.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % F %

1. Suami tidak perlu membelikan peralatan bayi seperti popok, baju serta bedongan karena itu merupakan tugas istri dalam menyiapkan perlengkapan bayi

22 53,7 19 46,3

2. Suami tidak meminta penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami keterangan yang diberikan bidan

20 48,8 21 51,2

3. Suami tidak perlu membelikan makanan yang istri inginkan karena dapat membahayakan bayinya.

27 65,9 14 34,1

4. Suami tidak peduli dalam setiap kunjungan antenatal care karena istri sudah cukup pergi sendiri untuk melakukan antenatal care tanpa perlu didampingi oleh suami

24 58,5 17 41,5

5. Suami tidak perlu membatasi aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah

40 97,4 1 2,4

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan instrumental mayoritas

adalah suami tidak mendukung pada pertanyaan suami tidak perlu membatasi

aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah sebanyak 40 orang (97,4%)

dan minoritas suami tidak mendukung pada pertanyaan suami tidak meminta

penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami

keterangan yang diberikan bidan sebanyak 20 orang (48,8%).

Tabel 5.7.

Distribusi Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 3 7,3

2. Sedang 24 58,5

3. Rendah 14 34,1

(42)

Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden

adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%) dan minoritas adalah dukungan

tinggi sebanyak 3 orang (7,3%).

5. Distribusi dukungan suami tentang dukungan emosional terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain

terutama suami sebagai motivasi

Tabel 5.8.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan

Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % f %

1. Suami tidak terlibat dalam kehamilan istri karena istri sudah mengerti bagaimana cara mengurus kehamilannya

34 82,9 7 17,1

2. Suami tidak perlu memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa yang dialami setiap wanita

12 29,3 29 70,7

3. Mendengarkan setiap keluhan istri selama kehamilan merupakan hal yang kurang penting karena lebih penting mengurusi pekerjaan sendiri.

35 85,4 6 14,6

4. Rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting dalam masa kehamilan istri

39 95,1 2 4,9

5. Suami memberi semangat kepada istri selama kehamilannya.

37 90,2 4 9,8

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan emosional mayoritas adalah

suami yang mendukung yaitu pada pertanyaan rasa aman dan nyaman menjadi hal

yang penting dalam masa kehamilan istri sebanyak 39 orang (95,1%) dan minoritas

(43)

memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa

yang dialami setiap wanita sebanyak 12 orang (29,3%).

Tabel 5.9.

Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentasi (%)

1. Tinggi 5 12,2

2. Sedang 33 80,5

3. Rendah 3 7,3

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden

adalah dukungan sedang sebanyak 33 orang (80,5%) dan minoritas adalah

dukungan rendah sebanyak 3 orang (7,3%).

6. Distribusi dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Tabel 5.10.

Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentasi (%)

1. Tinggi 7 17,1

2. Sedang 32 78,0

3. Rendah 2 4,9

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.10. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden

adalah dukungan sedang sebanyak 32 orang (78,0%) dan minoritas adalah dukungan

(44)

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 5.10, dukungan suami terhadap antenatal

care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013 menunjukkan bahwa

dukungan suami sedang sebanyak 78,0%. Bila dilihat dari karakteristik suami

berdasarkan umur pada tabel 5.1 sebanyak 28 orang (68,3%) berumur 21-29 tahun.

Menurut Mubarak (2007) bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan

aspek psikis dan psikologi (mental) dimana taraf berfikir seseorang semakin matang

dan dewasa. Dukungan sedang yang diberikan suami kepada istrinya terhadap

antenatal care terlihat karena umur suami masih muda sehingga suami belum

mengetahui bahwa dukungan penting dalam memotivasi istri untuk melakukan

antenatal care. Menurut Notoadmojo (2003) bahwa faktor yang mempengaruhi

tindakan adalah kemudahan memperoleh informasi, umur dan pendidikan.

Pendidikan suami mempengaruhi tingkat dukungan, berdasarkan tabel 5.1.

bahwa sebagian besar suami berpendidikan sekolah menengah atas sebanyak 29

orang (70,7%). Menurut Notoadmojo (2007) konsep dasar pendidikan adalah suatu

proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,

perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih matang

pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Pendidikan suami yang demikian

mempengaruhi dukungan sedang kepada istri untuk pemeriksaan antenatal care

yang menunjukkan dukungan suami hanya sedang karena suami pada umumnya

belum memiliki pola pemikiran yang matang untuk memberikan dukungan kepada

istri dalam antenatal care.

Berdasarkan tabel 5.1., dukungan sedang suami dipengaruhi oleh pekerjaan

suami yang kebanyakan adalah buruh sebanyak 19 orang (46,3%). Menurut Mubarak

(45)

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Kesibukan pekerjaan suami yang tidak menentu menyebabkan suami belum

memberikan dukungan yang maksimal terhadap antenatal care.

Dukungan yang paling tinggi diberikan suami kepada istri terhadap antenatal

care berdasarkan tabel 5.9. adalah dukungan emosional yaitu 80,5% memberikan

dukungan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa suami yang mendukung dalam

antenatal care lebih dikarenakan faktor emosional.

Dukungan informasional suami berdasarkan tabel 5.3. adalah rendah

sebanyak 27 orang (65,9%). Suami pada umumnya berpendidikan menengah

sebanyak 29 orang (70,7%) berdasarkan tabel 5.1, pendidikan memberikan pengaruh

yang sangat penting terhadap antenatal care karena suami yang berpendidikan yang

menengah belum memiliki budaya untuk mencari informasi baik dari buku maupun

dari media lainnya sehingga suami kurang memberikan dukungan informasi

pentingnya melakukan antenatal care selama kehamilannya. 68,3% dari suami masih

berusia 21-29 tahun, hal ini berarti usia suami yang relative muda juga menyebabkan

suami kurang memberikan dukungan informasi kepada istrinya. Pekerjaan suami

46,3% sebagai buruh juga membuat suami tidak memberikan dukungan informasi

kepada istrinya.

Menurut Saifudin (2002) bahwa informasi adalah keseluruhan makna, dapat

diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga

kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran

masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya

melalui media massa. Suami yang mengetahui informasi tentang antenatal care dari

(46)

motivasi istri tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga istri dapat

teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.

Dukungan penilaian suami terlihat pada tabel 5.4. adalah dukungan sedang

sebanyak 24 orang (58,5%). Dukungan instrumental suami adalah dukungan sedang

sebanyak 24 orang (58,5%). Dukungan terbanyak suami terhadap dukungan

instrumental berdasarkan tabel 5.7. adalah dukungan sedang sebanyak 33 orang

(80,5%).

Dukungan penilaian, instrumental dan emosional adalah sedang hal ini terjadi

karena umur suami yang masih muda menyebabkan dukungan yang diberikan

kepada istrinya sedang, pendidikan suami yang menengah membuat pengetahuan

yang belum komples dan kurangnya minat untuk mencari informasi tentang

kehamilan istrinya sehingga dukungan yang diberikan sedang serta pekerjaan

membuat suami tidak mampu memberikan dukungan emosional maupun dukungan

penilaian dan instrumental sehingga hasil dukungan tersebut adalah sedang.

Berdasarkan tabel 5.1. pekerjaan memiliki peran yang penting dalam pemberian

dukungan pada istri terhadap antenatal care yaitu sebanyak 19 orang (46,3%) suami

bekerja sebagai buruh. Suami kurang mempunyai banyak waktu untuk menemani

istrinya untuk melakukan antenatal care sehingga dukungan emosional, dukungan

(47)

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013 kepada 41 responden, maka diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah 78,0% sedang.

2. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan

informasional suami adalah 65,9% rendah.

3. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan

penilaian suami adalah 58,5% sedang.

4. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan

instrumental adalah 58,5% sedang.

5. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan

(48)

B. Saran

1. Bagi Suami

Diharapkan kepada suami agar lebih memberikan dukungan antenatal care

kepada istri.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar memberikan

informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal

care selama kehamilan.

3. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah

pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu

hamil khususnya dalam pelayanan antenatal care.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi

(49)

DAFTAR PUSTAKA

• Arikunto, S. (2006). Penelitian Suatu Prosedur Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

• Chaplin, J.P., (2006). Kamus Lengkap Psikologi Alih Bahasa Kartini

Kartono.

Jakarta: Raja Grafindo Persada,

• Cohen, S. & Syme, S.L . ed (1985). Social Support and Health. Orlando

Florida: Academic Press Inc.

• Cunningham, G,F., Norman F,G., Kathreni D,W. (2006). Obstetri Wiliams.

Jakarta : EGC

• Depkes RI, (2007). Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes RI.

• Fithriany, (2011). Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Dukungan Suami

Terhadap Pemeriksaan Kehamilan Di Kecamatan Kuta Cot Glie

Kabupaten Aceh Besar, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

• Friedman, M. (1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta:

EGC

• Lucyanawaty, M. (2008). Keselamatan Ibu (Safe Motherhood) Dan

Perkembangan Anak: Bagaimana Peran Laki-Laki? Http :// Situs.Kesrepro.

Info/Gendervaw02.Htm (Dikutip Tanggal 08 November 2012).

• Mubarak, I. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

• Notoadmojo, S. (2003). Pendidikan Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

• Notoatmojo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

(50)

• Rukiyah, A,Y., Lia, Y., Maemunah., Lilik, S. (2009). Asuhan Kebidanan I

(Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media.

• Sadikin, A, (2007). Hubungan Antara Karakteristik Personal Ibu Hamil

Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Antenatal Care (Anc) Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sukolilo I Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

• Saifuddin, A, B., (2001). Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal

Neonatal,Yayasan Bina Pustaka Sarwona Prawirohardjo, Jakarta.

• Salamah, Dkk, (2007). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

• Sarafino (2006), Dukungan Sosial

• Sarason. I.G., Sarason B (1987). Interrelation of Social Support

Measures;Theoritical and Practical Implication. Journal of Personality

and Social Psychology.

• Siska, Anita Purnama, (2007). Peran dan Dukungan Suami dalam Membantu

Istri Mengatasi Kecemasan pada Kehamilan.

• Tura, G (2009). antenatal care service utilization and socciated factors in

Metekel Zone, Northwest Ethiopia. Ethiop J Health Sci, 19(2),

111-119. Desember 01,2012.

• Wibowo, A., & Notobroto, H. B. (2006). Pola Perawatan Kesehatan Ibu dan

(51)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum Wr. Wb/Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV

Bidan pendidik Fakultas keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

berjudul “Dukungan Suami Terhadap Antenatal care Di Klinik Adinda Kecamatan

Medan Polonia Tahun 2013”.

Dukungan suami sangat sangat berperan penting bagi istri saat kehamilan agar

membuat ibu hamil bahagia, aman, nyaman, tentram dan merasa bahagia sehingga

mengurangi penderitaan serta kecemasan pada istri (Siska, 2007).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan suami terhadap

antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

Kami akan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepada bapak tentang

:

a. Data demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan suku.

b. Serta melakukan pengisian kusioner kepada responden.

Partisipasi Bapak bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada

dalam penelitian ini akan dirahasikan dan digunakan untuk kepentingan peneliti.

Untuk penelitian ini Bapak tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Bapak

membutuhkan penjelaskan, maka dapat menghubungi saya :

(52)

Alamat : JL.SM.RAJA Gg.Syahruddin No.8A, Simpang Limun Medan.

No. HP : 085270835074

Terima kasih saya ucapakan Bapak yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian

ini. Keikutsertaan Bapak dalam penelitian ini akan menyumbangkan suatu yang

berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyakut penelitian ini diharapan Bapak

bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 2013

Peneliti

(53)

Lampiran 2

LEMBAR KONSULTASI SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Telp/Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian “ Dukungan Suami Terhadap Antenatal

Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013”. Maka dengan ini

saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam

penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2013

( )

(54)

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA MEDAN POLONIA TAHUN 2013

A. Data Demogafi

No. Responden :

Usia : tahun

Pendidikan : a. Pendidikan rendah (SD/SMP)

b. Pendidikan menengah (SMA/Sederajat)

c. Pendidikan tinggi (Diploma/Sarjana/Dokter)

Pekerjaan : a. Petani

b. PNS

c. Pegawai Swasta

(55)

B. Dukungan Suami terhadap Antenatal care

Petunjuk: Isilah kuesioner berikut dengan memberikan tanda checklist

( √ ) pada kolom berikut.

No. Pertanyaan Ya Tidak

A. Dukungan Informasi

1. Suami tidak perlu membelikan majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang kehamilannya.

2. Suami tidak perlu mengetahui secara detail keterangan dari bidan tentang kehamilan istrinya.

3. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk melakukan

antenatal care karena istri sudah mengingat jadwal

kunjungan ulang untuk antenatal care.

4. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk memakan makanan yang bergizi karena istri sudah mengetahui saran yang telah diberikan bidan dalam antenatal care. 5. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk

mengkonsumsi vitamin yang diberikan bidan.

B. Dukungan Penilaian

1. Suami cemas saat mengetahui istri hamil karena kehidupan ekonomi sekarang semakin sulit.

2. Suami suka berkomentar tentang perubahan fisik selama kehamilan karena membuat istri menjadi tidak menarik. 3. Suami memberikan hadiah saat istri mau melakukan

antenatal care.

4. Suami suka berkomentar tentang nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa dalam kehamilan.

5. Suami terpaksa saat menemani istri melakukan

antenatal care karena seharusnya suami harus

mendahulukan mencari nafkah.

C. Dukungan Instrumental

1. Suami tidak perlu membelikan peralatan bayi seperti popok, baju serta bedongan karena itu merupakan tugas istri dalam menyiapkan perlengkapan bayi.

2. Suami tidak meminta penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami keterangan yang diberikan bidan.

3. Suami tidak perlu membelikan makanan yang istri inginkan karena dapat membahayakan bayinya.

(56)

care karena istri sudah cukup pergi sendiri untuk melakukan antenatal care tanpa perlu didampingi oleh suami.

5. Suami tidak perlu membatasi aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah.

D. Dukungan Emosional

1. Suami tidak terlibat dalam kehamilan istri karena istri sudah mengerti bagaimana cara mengurus kehamilannya.

2. Suami tidak perlu memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa yang dialami setiap wanita.

3. Mendengarkan setiap keluhan istri selama kehamilan merupakan hal yang kurang penting karena lebih penting mengurusi pekerjaan sendiri.

4. Rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting dalam masa kehamilan istri.

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama: : Fitri Maya Sari Lubis

NIM : 125102052

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 16 Juni 1991

Agama : Islam

Nama Ayah : Musa Lubis

Ibu : Ratna Sari Nasution

Anak ke : 1 dari 4 bersaudara

Alamat : JL.SM.Raja Gg.Syahruddin No.8A, Medan

Pendidikan Formal :

1997 – 2003 : SD Negeri No. 064955 Medan

2003 – 2006 : SMP Negeri 8 Medan

2006 – 2009 : SMA Swasta Eria Medan

2009 - 20012 : Program D-III Kebidanan STIKes-SU

Gambar

Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3.
Tabel 5.5.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih sudah jadi sahabat yang baik banget buat aku, selalu sabar dengerin kecerewetanku, anak yang paling endel tapi baik hati.. Semoga semakin baik untuk

This paper presents an integrated approach between digital documentation workflows and historical research in order to document log houses, outstanding example

[r]

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume IV-2/W2, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28 August–01 September 2017,

Meneruskan Informasi dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI perihal permintaan data terkait kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, bahwa BPK akan.

telah dibuka di dalam ruangan dengan disaksikan oleh para peserta, berisi :.. Lembar soal

316.491.000,- (tiga ratus enam belas juta empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) termasuk pajak. Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan

DAN PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT SAMIN DI BOJONEGORO.. Slamet Widodo Dosen Jurusan