ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
OLEH
YAN CHRISTIN BR SEMBIRING 127017078 / Akt
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara
OLEH
YAN CHRISTIN BR SEMBIRING 127017078 / Akt
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
Judul Tesis
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 27 Agustus 2014 Yang Membuat Pernyataan
Judul Penelitian : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN
WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama Mahasiswa : YAN CHRISTIN BR SEMBIRING
Nomor Induk : 127017078 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA)
Ketua Anggota
(Ady Syahputra, S.E., M.M. Ak)
Ketua Program Studi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Telah diuji pada
Tanggal : 27 Agustus 2014
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA Anggota : 1. Ady Syahputra, S.E., M.M. Ak
2. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak 3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERDAHAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor-faktor (profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik) yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 yaitu 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode purposive sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah berjumlah 75 perusahaan. Data diolah dengan menggunakan metode uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) untuk uji faktor sedangkan uji hipotesis menggunakan uji statistik regresi logistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan secara simultan. Secara parsial kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel profitabilitas, leverage, likuiditas, dan reputasi Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
THE ANALYSIS ON THE FACTORS WHICH INFLUENCE THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORT IN MANUFACTURE
COMPANIES LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
ABSTRACT
The objective of the research was to empirically examine the factors of profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm which influenced the timeliness of financial report in manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange, either simultaneously or partially. The population 131 manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010-2012, and 75 of them were used as the samples, taken by using purposive sampling technique. The data were processed by using Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) test for correlation test, while logistic regression statistic was used for hypothesis test. The result of this research showed that profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm simultaneously had significant influence on the timeliness of financial report. Partially, public ownership had significant influence on the timeliness of financial report, while the variables of profitability, leverage, liquidity, and reputation of public accountant firm did not have any significant influence on the timeliness of financial report.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penelitian yang berjudul “Analisis
Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dapat selesai
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam
Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini ucapan terima kasih disampaikan kepada yang
tersebut dibawah ini.
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA, selaku Ketua Program
Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara yang sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak
memberikan motivasi dan ide-ide sejak awal penulisan proposal hingga
penyelesaian tesis ini.
4. Bapak Ady Syahputra, S.E., M.M. Ak , selaku dosen pembimbing yang telah
5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, selaku Komisi Pembanding yang telah
memberikan masukan dan saran-saran kepada peneliti untuk kesempurnaan
tesis.
6. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku Komisi Pembanding yang telah
memberikan masukan dan saran-saran kepada peneliti untuk kesempurnaan
tesis.
7. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si. Ak, selaku Sekretaris Program Studi
Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
sekaligus Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan
saran-saran kepada peneliti untuk kesempurnaan tesis.
8. Terkhusus untuk orang tua tercinta, Drs. Azis Sembiring, Apt dan Dra.
Florida Br Barus, Apt yang telah banyak memberikan dukungan baik secara
moriil maupun materil sehingga peneliti dapat tamat tepat pada waktunya.
9. Yanita Melissa Br Sembiring, S.P. sekeluarga, Yessika Liasna Br Sembiring,
S.H. sekeluarga, dan adikku Rudy Meikel Suranta Sembiring untuk segala
motivasi dan semangatnya.
10. Teman hidupku Almanda Pratama Sinulingga, S.S. yang telah memberikan
doa, cinta kasih, semangat, dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan
penulisan tesis ini.
11. Rekan-rekan seperjuangan Tiwi, Lisa, Kiky, Kak Nora, Melina, Kak Wenny,
Bang Aslan dan yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang
memberikan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis
Penulis menyadari bahwa keterbatasan yang dimiliki untuk menjadikan
tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sangat diperlukan bagi tesis ini. Namun besar
harapan semoga tesis ini dapat menjadi manfaat dan menambah wawasan bagi
kita semua.
Medan, Agustus 2014
RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Yan Christin Br Sembiring
2. Tempat, tanggal lahir : Kabanjahe, 11 Januari 1989
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Protestan
5. Orangtua
a. Ayah : Drs. Azis Sembiring, Apt
b. Ibu : Dra. Florida Br Barus, Apt
6. Anak : ke 3 dari 4 bersaudara
7. Alamat : Jalan Bunga Cempaka Indah No.7 Medan
8. Pendidikan
a. Tahun 1994 : lulus dari TK St. Xaverius, Kabanjahe
b. Tahun 2000 : lulus dari SD RK I St. Xaverius, Kabanjahe
c. Tahun 2003 : lulus dari SMP RK I St. Xaverius, Kabanjahe
d. Tahun 2006 : lulus dari SMA St. Thomas I, Medan
e. Tahun 2011 : lulus dari Universitas Sumatera Utara, Medan
9. Pekerjaan
a. Tahun 2011 : Accounting Staff Wilmar Group Medan
b. Tahun 2013 : Junior Auditor KAP Johan Malonda, Mustika dan
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Originalitas Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 8
2.1.1 Laporan Keuangan ... 8
2.1.2 Teori Kepatuhan ... 9
2.1.3 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 10
2.1.4 Ukuran Perusahaan ... 12
2.1.5 Profitabilitas ... 12
2.1.6 Leverage ... 13
2.1.7 Kepemilikan Manajerial ... 14
2.1.8 Kepemilikan Institusional ... 14
2.1.9 Likuiditas ... 15
2.1.10 Kepemilikan Publik ... 16
2.1.11 Reputasi Kantor Akuntan Publik ... 16
2.2 Review Peneliti Terdahulu (Theoritical Mapping) ... 17
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 23
3.2 Hipotesis ... 28
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 29
4.4 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel ... 31
4.5 Metode Analisis Data ... 34
4.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 35
4.5.1.1Uji Multikolinearitas ... 35
4.5.1.2Uji Autokorelasi ... 36
4.5.2 Pengujian Hipotesis ... 36
4.5.2.1Uji Keseluruhan Model (Overall model fit) ... 36
4.5.2.2Uji Kesesuaian Model/Goodness of Fit Test (Hosmer and Lemeshow) ... 37
4.5.2.3Uji Omnibus (Uji G) ... 37
4.5.2.4Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ... 37
4.5.2.5Uji Wald ... 38
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1Hasil Penelitian ... 39
5.1.1 Uji Korelasi ... 39
5.1.2 Statistik Desktiptif ... 43
5.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 46
5.1.3.1 Uji Multikolinieritas ... 46
5.1.3.2 Uji Autokorelasi ... 47
5.1.4 Pengujian Hipotesis ... 48
5.1.4.1 Uji Keseluruhan Model (Overall model fit) ... 48
5.1.4.2 Uji Kesesuaian Model/Goodness of Fit Test (Hosmer and Lemeshow) ... 50
5.1.4.3 Uji Omnibus (Uji G) ... 51
5.1.4.4 Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ... 51
5.1.4.5 Uji Wald ... 52
5.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
5.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 53
5.2.2 Pengaruh Leverage Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 54
5.2.3 Pengaruh Likuiditas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 55
5.2.4 Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 56
5.2.5 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 58
6.2 Keterbatasan Penilitian ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 60
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
2.1 Theoritical Mapping ... 21
4.1 Proses Pengambilan Sampel ... 31
4.2 Definisi Operasional Variabel ... 33
5.1 Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 39
5.2 Uji Anti-image Matrices ... 40
5.3 Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 41
5.4 Uji Anti-image Matrices ... 41
5.5 Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 42
5.6 Uji Anti-image Matrices ... 43
5.7 Statistik Deskriptif ... 44
5.8 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 46
5.9 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 47
5.10 Hasil Uji Runs Test ... 48
5.11 Nilai -2Log Likelihood (-2LL) awal ... 49
5.12 Nilai -2Log Likelihood (-2LL) akhir ... 49
5.13 Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ... 50
5.14 Uji Omnibus ... 51
5.15 Uji Koefisien Determinasi ... 52
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1 Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 62
2 Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 63
3 Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) ... 64
4 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 65
5 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 66
6 Hasil Uji Runs Test... 67
7 Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ... 68
8 Hasil Uji Kesesuaian Model (Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test) ... 69
9 Hasil Uji Omnibus ... 70
10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 71
11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ... 72
12 Jadwal Penelitian ... 73
13 Proses Pengambilan Sampel ... 74
14 Data Return On Assets ... 77
15 Data Long Debt to Equity Ratio ... 80
16 Data Current Ratio ... 83
17 Data Kepemilikan Publik ... 86
18 Data Reputasi KAP ... 88
19 Data Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ... 90
20 Data Sebelum Uji Korelasi ... 92
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERDAHAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor-faktor (profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik) yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 yaitu 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode purposive sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah berjumlah 75 perusahaan. Data diolah dengan menggunakan metode uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) untuk uji faktor sedangkan uji hipotesis menggunakan uji statistik regresi logistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan secara simultan. Secara parsial kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel profitabilitas, leverage, likuiditas, dan reputasi Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
THE ANALYSIS ON THE FACTORS WHICH INFLUENCE THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORT IN MANUFACTURE
COMPANIES LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
ABSTRACT
The objective of the research was to empirically examine the factors of profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm which influenced the timeliness of financial report in manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange, either simultaneously or partially. The population 131 manufacture companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010-2012, and 75 of them were used as the samples, taken by using purposive sampling technique. The data were processed by using Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) test for correlation test, while logistic regression statistic was used for hypothesis test. The result of this research showed that profitability, leverage, liquidity, public ownership, and reputation of public accountant firm simultaneously had significant influence on the timeliness of financial report. Partially, public ownership had significant influence on the timeliness of financial report, while the variables of profitability, leverage, liquidity, and reputation of public accountant firm did not have any significant influence on the timeliness of financial report.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan
akan transparansi kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan
disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk memenuhi kebutuhan
para pengguna, misalkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di Bursa Efek
Indonesia, investor memerlukan informasi laporan keuangan perusahaan Tbk yang
diterbitkan. Ketepatan waktu merupakan salah satu elemen pokok dalam laporan
keuangan tersebut. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan
tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu
pelaporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan.
Informasi akan bermanfaat jika disampaikan tepat waktu. Informasi yang
disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi, bahkan menghilangkan
kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib
menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar
Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan mengumumkan pada masyarakat
untuk memenuhi prinsip keterbukaan sesuai dengan pasal 86 ayat 1
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Tuntutan akan ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangannya diatur dalam Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian
akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Perusahaan publik
yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan akan
dikenakan sanksi mulai dari peringatan hingga suspensi, dan apabila terlambat
menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa
denda paling banyak Rp 500.000.000.
Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena yang terjadi
pada kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami
penurunan, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan
belum mengalami perubahan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi
tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik
menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti profitabilitas, leverage, likuiditas,
kepemilikan publik, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP).
Sebagai contoh, dalam situs infobanknews.com Bursa Efek Indonesia
(BEI) memberikan denda Rp 50.000.000 dan sanksi peringatan tertulis II kepada
kedua emiten grup Bakrie, yakni PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT
Energi Mega Persada Tbk (ENRG) atas keterlambatan penyampaian laporan
keuangan. Dalam situs merdeka.com PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA)
dikenakan peringatan tertulis II dan tambahan denda sebesar Rp 50.000.000. PT
(KARK) dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) mendapat peringatan tertulis III
dan tambahan denda sebesar Rp 150.000.000.
Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam-LK merupakan
laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai
opini audit. Informasi dalam laporan keuangan tersebut merupakan tanggung
jawab manajemen perusahaan, akan tetapi opini audit merupakan tanggung jawab
auditor. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah ketepatan waktu
penyampaian laporan auditnya. Perusahaan yang tidak melakukan pelaporan
keuangan secara tepat waktu akan dikenakan sanksi berupa denda dan hal ini
dapat merugikan perusahaan secara materi, tingkat relevansi dan keandalan
laporan keuangan tersebut juga dapat berkurang, untuk itulah auditor selalu
mengusahakan ketepatan waktu tetapi tidak mengabaikan obyektivitas dan
independensinya.
Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan
untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi
perusahaannya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan
bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan
perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan
keuangannya tepat waktu. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Owusu dan Ansah (2000), tetapi bertentangan dengan hasil penelitan Dyer dan
McHugh (1975) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada
kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Leverage keuangan dapat diartikan
sebagai penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya
tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Suatu
perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki banyak
hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan
yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat
hutang yang tinggi. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung
tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding
perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan juga
merupakan berita buruk sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung
tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Akan tetapi, dalam penelitian
Hilmi (2007) dinyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan)
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo
secara tepat waktu. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam
melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news)
sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu
dalam penyampaian laporan keuangannya. Penelitian Hilmi (2007) dan Suharli
(2006) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum terhadap
saham perusahaan publik. Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai
kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa
berupa kritikan atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau
masyarakat. Adanya kosentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh
dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan
sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Dengan
demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung
tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Penelitian Hilmi (2007) menyatakan
bahwa kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan
kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk
menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu,
perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik.
Hal ini biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar
yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting
Firm (Big Four). Perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat
waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tentang latar belakang penelitian tersebut, peneliti
menyimpulkan rumusan masalah penelitian adalah apakah faktor-faktor
(profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP) yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor-faktor
(profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP) yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan,
penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi pihak perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan motivasi dalam
upaya meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2. Bagi kalangan akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi untuk kajian akademik tentang faktor-faktor yang
3. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang
ekonomi pada umumnya dan pada khususnya mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
1.5 Originalitas Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk replikasi dari
penelitian terdahulunya, yaitu Suharli dan Rachpriliani (2006) dengan judul ”
Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan.” Penelitian ini menggunakan variabel likuiditas, profitabilitas,
kepemilikan publik, dan KAP. Pada penelitian ini, peneliti menambah satu
variabel yaitu leverage.
Selain perbedaan dalam variabel, perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah pada periode penelitian. Jika penelitian Suharli dan
Rachpriliani meneliti pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
pada tahun 2002 dan 2003 , sedangkan penelitian ini meneliti perusahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Laporan Keuangan
Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan
keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Hal tersebut ditandai
dengan semakin meningkatnya permintaan perusahaan akan jasa akuntan. Laporan
keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk
memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna. Laporan keuangan terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, serta
catatan-catatan atas laporan keuangan. Kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
selama periode tertentu dapat diketahui dari laporan keuangan. Informasi dalam
laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan laporan
keuangan harus disajikan secara wajar.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
(IAI, 2007). Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi yang berguna
bagi para calon investor dan kreditor, maupun yang sudah ada, dan para pengguna
lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan keputusan-keputusan lain yang
serupa secara rasional (Riahi dan Belkaoui, 2006:233). Pelaporan keuangan
keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.2 Teori Kepatuhan
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban
penyampaian laporan keuangan berkala.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1
paragraf 38, suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya
paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca (IAI, 2007). Perusahaan publik
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut untuk mematuhi peraturan
berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor
36/PM/2003, tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang
diaudit dengan Nomor Peraturan X.K.2, yaitu laporan keuangan tahunan harus
disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan
kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selambat-lambatnya pada akhir
bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan
disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya
adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan
Perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan
laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan Keputusan Direksi
PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor
I-H Tentang Sanksi: Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat
menyampaikan Laporan Keuangan, Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan
peringatan III disertai denda sebesar Rp 50.000.000 sampai Rp 150.000.000,
bahkan akan dikenakan suspensi. Pengenaaan sanksi tersebut dilakukan dengan
proses tertentu sesuai peraturan. Perusahaan yang terlambat menyampaikan
laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkan
ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa
”emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi
denda Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian
laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp
500.000.000 (lima ratus juta rupiah).”
2.1.3 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin
agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Rachmawati,
2008). Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan
keuangan berguna bagi para pengguna. Keempat karakterisktik tersebut yaitu
dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan. Paragraf 43 (IAI,
2007) menyatakan bahwa tepat waktu merupakan salah satu kendala informasi
yang relevan dan andal, dan jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam
pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan
tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat
waktu, sering kali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau
peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi.
Sebaliknya jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang
dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil
keputusan. Dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan,
kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan.
Relevan dan andal merupakan dua kualitas utama, agar relevan informasi
harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik dan sekaligus pada saat yang
sama harus disampaikan pada waktu yang tepat. Salah satu tujuan kualitatif dari
akuntansi keuangan adalah ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi
secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat
dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total
penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja
(Soegeng, 2006), semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula
ukuran perusahaan itu. Perusahaan besar cenderung ingin menyajikan laporan
keuangan tepat waktu daripada perusahaan kecil. Manajemen dengan skala besar
cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan
auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh
investor, Badan Pengawas Pasar Modal LK, dan pemerintah. Pelaporan keuangan
akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar dan
semakin luas (Soegeng, 2006). Hal tersebut berkaitan dengan semakin banyaknya
jumlah sampel audit yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang
harus dilakukan.
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor
sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga
merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu
perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional
perusahaan (Santoso, 1995). Givoly dan Palmon (dalam Saleh, 2004) berpendapat
oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak
manajemen cenderung melaporkan tepat waktu dan sebaliknya. Dalam penelitian
ini menggunakan return on asset (ROA) dengan rumus ROA yakni sebagai
berikut (Effendi, 2005):
Laba Bersih ROA =
Total Aset
2.1.6 Leverage
Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada
kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio leverage mengukur tingkat
aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage
keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana (source of
fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan
keuntungan potensial pemegang saham.
Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti
memiliki banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki
risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial
distress) akibat hutang yang tinggi. Perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan
keuangannya. Dalam penelitian menggunakan long debt to equity ratio (LDER)
dengan rumus sebagai berikut (Kadir, 2011):
Liabilitas Jangka Panjang
LDER =
Total Aset
2.1.7 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan saham oleh manajer akan mendorong mereka meningkatkan
usaha-usaha untuk menghasilkan profit yang maksimal. Usaha ini dapat dilakukan
dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja serta memperbaiki sistem
pengendalian internal yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perusahaan dengan kinerja yang baik tidak memiliki alasan untuk
menyembunyikan atau menunda penyampaian berita baik tersebut karena pada
kenyataannya perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik mengungkapkan
laporan keuangannya lebih segera untuk meningkatkan kesan positif bagi
perusahaannya.
2.1.8 Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham yang dimiliki oleh
pihak institusi. Kepemilikan saham pihak luar atau pihak institusi mempunyai
kekuatan untuk menuntut dan mewajibkan pihak manajemen agar menyampaikan
informasi keuangan dengan segera karena laporan keuangan yang diserahkan
terlambat akan berpengaruh terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil oleh
2.1.9 Likuiditas
Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan)
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo
secara tepat waktu. Likuiditas suatu perusahaan sering ditunjukkan oleh rasio
lancar yaitu membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini
dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas yang cepat, mudah digunakan dan
mampu menjadi indikator terbaik dari sampai sejauh mana klaim dari kreditor
jangka pendek telah ditutupi oleh aktiva yang diharapkan dapat diubah menjadi
kas dengan cukup cepat.
Penelitian Suharli (2006) memberikan bukti empiris bahwa likuiditas
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan
memiliki hubungan searah. Apabila perbandingan aktiva lancar dengan hutang
lancar semakin besar, ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
menutupi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki
kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini
merupakan berita baik (good news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti
ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya.
Dalam penelitian menggunakan current ratio (CR) dengan rumus sebagai berikut
(Effendi, 2005):
Aset Lancar CR =
2.1.10 Kepemilikan Publik
Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum (bukan
institusi yang signifikan) terhadap saham perusahaan publik. Suharli (2006)
mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan perusahaan dapat disebut juga
sebagai struktur kepemilikan saham, yaitu suatu perbandingan antara jumlah
saham yang dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan (insider
ownership’s) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider
ownership’s).
Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar
dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau
komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya
konsentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar
sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai
keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Dengan
demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung
tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.
2.1.11 Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan
kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk
menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu,
perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik.
yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting
Firm (Big 4).
Kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang berprilaku lebih
etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian, kantor akuntan
besar lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. KAP yang lebih besar
dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor
akuntan kecil. Perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya.
2.2 Review Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping)
Studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai
kaitan antara beberapa indikator pengukuran ketepatan waktu pelaporan keuangan
dapat dilihat dari penelitian Dewi dan Jusia (2013) yang bertujuan untuk menguji
pengaruh profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), leverage (yang
diproksikan dengan DER), ukuran perusahaan (yang diproksikan dengan total
aset), dan KAP (yang menggunakan varibel dummy). Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada tahun 2008
sampai dengan 2010. Jumlah populasi penelitian adalah 48 perusahaan. Jumlah
sampel penelitian adalah 45 perusahaan dengan 135 unit analisis (45 x 3 tahun).
Dari hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa profitabilitas,dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan
ukuran perusahaan dan KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
Fitri (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh
profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), likuiditas (yang diproksikan
dengan CR), leverage (yang diproksikan dengan DER), ukuran perusahaan (yang
diproksikan dengan total penjualan), kepemilikan publik, dan reputasi KAP.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada
tahun 2009 sampai dengan 2011. Jumlah populasi penelitian adalah 120
perusahaan. Jumlah sampel penelitian adalah 71 perusahaan dengan 213 unit
analisis (71 x 4 tahun). Dari hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa
profitabilitas, likuiditas, leverage, reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan dan
kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Putra dan Thohiri (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
menguji pengaruh leverage (yang diproksikan dengan DER), profitabilitas (yang
diproksikan dengan ROA), kepemilikan publik, reputasi KAP dan ukuran
perusahaan (yang diproksikan dengan total penjualan). Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 sampai
dengan 2010. Jumlah populasi penelitian adalah 125 perusahaan. Jumlah sampel
penelitian adalah 57 perusahaan dengan 171 unit analisis (57 x 3 tahun). Dari hasil
penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan leverage,
profitabilitas kepemilikan publik dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
Kadir (2011) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji
pengaruh ukuran perusahaan (diukur dengan harga pasar), profitabilitas (yang
diproksikan dengan ROA), leverage (yang diproksikan dengan LDER),
kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2005 dan 2006.
Jumlah populasi penelitian adalah 120 perusahaan. Jumlah sampel penelitian
adalah 72 perusahaan dengan 144 unit analisis (72 x 2 tahun). Dari hasil penelitian
yang diperoleh menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage
tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Yusralaini, Agusti, dan Raesya (2010) melakukan penelitian untuk
menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas (yang diproksikan dengan
ROA), dan likuiditas (yang diproksikan dengan CR). Hasil penelitian menyatakan
bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian
ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 sampai
dengan 2007 dengan jumlah populasi 120 perusahaan dan sampel 78 perusahaan
dengan 234 unit analisis (78 x 3 tahun).
Hilmi dan Ali (2007) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh
profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA), leverage (yang diproksikan dengan
DER), likuiditas (yang diproksikan dengan CR), ukuran perusahaan (diukur
menyatakan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi
KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada
tahun 2004 sampai dengan 2006 dengan jumlah populasi 339 perusahaan dan
sampel 293 perusahaan dengan 879 unit analisis (293 x 3 tahun).
Tujuan dari penelitian Suharli dan Rachpriliani (2006) adalah untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari likuiditas (yang
diproksikan dengan CR), profitabilitas (yang diproksikan dengan ROA),
kepemilikan publik, dan Kantor Akuntan Publik terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Hasil yang diperoleh adalah likuiditas, profitabilitas, dan
kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Objek penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2002 dan 2003. Populasi penelitian ini
adalah 78 perusahaan. Sampel penelitian ini dipilih secara purposive sebanyak 40
perusahaan dengan 80 unit analisis (40 x 2 tahun).
Sedangkan Mellyana dan Astuti (2005) menyatakan bahwa profitabilitas
(yang diproksikan dengan ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan dan opini audit tidak memperkuat interaksi antara
profitabilitas dan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Objek penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2002 dan 2003.
Populasi penelitian ini adalah sebanyak 78 perusahaan dengan jumlah sampel
Owusu dan Ansah (2000) melakukan penelitian pada 47 perusahaan yang
terdaftar di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan, tetapi leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Dyer dan McHugh (1975) melakukan penelitian pada 120 perusahaan di
Australia yang terdaftar di Sydney Stock Exchange (SSE) yang dipilih secara
random pada periode 1965 sampai dengan 1971 menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
tetapi profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
[image:40.595.113.511.498.725.2]pelaporan keuangan.
Tabel 2.1 Theoritical Mapping
Dari hasil beberapa penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan dalam
tabel Theoritical Mapping sebagai berikut:
Nama Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian
Dewi dan Jusia, 2013
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampain Laporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate
dan Property yang Terdaftar di BEI
a. Profitabilitas b. Leverage c. Ukuran
Perusahaan d. KAP
Profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan dan KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Fitri, 2013 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan a. Profitabilitas b. Likuiditas c. Leverage d. Ukuran Perusahaan e. Kepemilikan Publik f. Reputasi KAP
Profitabilitas, likuiditas, leverage, reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan dan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Putra dan Thohiri, 2013
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di BEI Periode 2008-2010
a. Leverage
b. Profitabilitas c. Kepemilikan
Publik d. Reputasi KAP e. Ukuran
Perusahaan
Tabel 2.1 Theoritical Mapping (Lanjutan) Nama Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian
Kadir, 2011 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di BEJ a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas c. Leverage d. Kepemilikan Manajerial e. Kepemilikan Institusional
Ukuran perusahaan, profitabilitas,
leverage, tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Yusralaini, Agusti, dan Raesya, 2010 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Publik pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI (2005-2007)
a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas c. Likuiditas
Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Hilmi dan Ali, 2007 a. Profitabilitas b. Leverage c. Likuiditas d. Ukuran Perusahaan e. Kepemilikan Publik
f. Reputasi Kantor Akuntan Publik
Profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Suharli dan Rachpriliani, 2006
Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan a. Likuiditas b. Profitabilitas c. Kepemilikan Publik
d. Kantor Akuntan Publik
Likuiditas, profitabilitas, dan kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Mellyana dan Astuti, 2005 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan a. Profitabilitas
b. Opini Audit sebagai Variabel Moderasi
Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dan opini audit tidak memperkuat interaksi antara profitabilitas dan ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Owusu dan Ansah, 2000
Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market
a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas c. Leverage
Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Dyer dan McHugh, 1975
Timeliness of the Australian Annual Report
a. Ukuran Perusahaan b. Profitabilitas
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep dibentuk untuk menunjukkan pengaruh variabel
independen yaitu Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Kepemilikan Publik, dan
Reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan. Adapun kerangka konsep sebelum dilakukan uji faktor yang
memperlihatkan pengaruh dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam skema
dibawah ini:
[image:42.595.113.512.415.707.2]Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual (Sebelum Uji Korelasi)
Ukuran Perusahaan (X1)
Profitabilitas (X2)
Leverage (X3)
Kepemilikan Manajerial (X4)
Kepemilikan Institusional (X5)
Likuiditas (X6)
Kepemilikan Publik (X7)
Reputasi KAP (X8)
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Pada kerangka konsep ini akan dijelaskan mengenai hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen dengan uraian sebagai berikut:
a. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Owusu-Ansah (2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa ukuran
perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Perusahaan besar cenderung ingin menyajikan
laporan keuangan tepat waktu daripada perusahaan kecil. Perusahaan berskala
besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk
mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal karena banyaknya pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dan membutuhkan laporan
keuangan tahunan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.
b. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hilmi (2007) dan Suharli (2006) menemukan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan
yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan
perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami
berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal
ini juga berlaku jika profitabilitas perusahaan rendah dimana hal ini mengandung
berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyerahkan
c. Pengaruh Leverage Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Penelitian Syafrudin (2004) menunjukkan bahwa perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan
laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan
keuangan. Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga
perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam
pelaporan keuangannya.
d. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Kadir (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Perusahaan dengan kinerja yang baik tidak memiliki alasan untuk
menyembunyikan atau menunda penyampaian berita baik tersebut karna pada
kenyataannya perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik mengungkapkan
laporan keuangannya lebih segera untuk meningkatkan kesan positif bagi
perusahaannya.
e. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Kadir (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Kepemilikan saham pihak luar atau pihak institusi mempunyai
kekuatan untuk menuntut dan mewajibkan pihak manajemen agar menyampaikan
terlambat akan berpengaruh terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil oleh
para pemakai informasi tersebut.
f. Pengaruh Likuiditas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hilmi (2007) dan Suharli (2006) menemukan bahwa likuiditas
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan
yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) sehingga perusahaan
dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian
laporan keuangannya.
g. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Hilmi (2007) menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan public
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Adanya
kosentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar
sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai
keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan. Dengan
demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung
tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.
h. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hilmi (2007) dalam penelitiannya menemukan adanya pengaruh yang
signifikan dari reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar
lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. KAP yang lebih besar dapat
diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor
akuntan kecil. Perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Setelah dilakukan uji faktor menggunakan uji Kaiser – Meyer – Olkin
(KMO), maka yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah
Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Kepemilikan
Publik, dan Reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan. Uji faktor digunakan untuk mengetahui faktor mana yang
paling dominan dan paling berpengaruh terhadap varibel dependen, dalam hal ini
yaitu Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Adapun kerangka konseptual yang
didapat setelah uji faktor seperti terlihat pada gambar berikut ini:
[image:46.595.110.509.476.671.2]Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.2 Kerangka Konseptual (Sesudah Uji Korelasi)
Profitabilitas (X1)
Leverage (X2)
Kepemilikan Institusional (X3)
Likuiditas (X4)
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
(Y)
Kepemilikan Publik (X5)
Setelah dilakukan uji multikolinieritas, maka yang menjadi variabel
independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Leverage, Likuiditas,
Kepemilikan Publik, dan Reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Adapun kerangka konseptual yang didapat
setelah uji multikolinearitas seperti terlihat pada gambar berikut ini:
[image:47.595.113.512.255.419.2]Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.3 Kerangka Konseptual (Sesudah Uji Multikolinearitas)
3.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun dalam bentuk
pernyataan yang tegas dan jelas atau tidak mengandung suatu pertanyaan tetapi
merupakan suatu pernyataan. Berdasarkan latar belakang permasalahan dan
pengertian hipotesis tersebut, maka penulis akan menguji hipotesis pengaruh
profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP terhadap
variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Profitabilitas (X1)
Leverage (X2)
Likuiditas (X3)
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
(Y) Kepemilikan Publik (X4)
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal.
Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lain (Erlina, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan secara empiris tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lain yaitu pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, kepemilikan publik, dan
reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) dan data diperoleh
dengan men-download laporan tahunan perusahaan manufaktur yang sudah
dipublikasikan dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Adapun website tersebut
ya
Waktu penelitian direncanakan dilakukan mulai dari bulan April 2014
sampai dengan bulan Juli 2014. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012. Teknik penentuan
sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode purposive sampling.
Purposive sampling (sampling bertujuan) adalah metode pengambilan sampel
berdasarkan suatu kriteria tertentu, kriteria yang digunakan dapat berdasarkan
perimbangan (judgement) atau berdasarkan kuota tertentu (Erlina, 2011).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling
dengan tujuan mendapatkan sample yang representatif sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan.
Dalam penelitian ini, kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan
sampel penelitian adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang menyampaikan laporan keuangan pada tahun
2010-2012 yang telah diaudit.
2. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah.
3. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba pada tahun 2010-2012.
4. Perusahaan manufaktur dengan nilai ekuitas positif pada tahun 2010-2012.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 131 perusahaan manufaktur.
Populasi yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel berjumlah 75 perusahaan
dengan 225 unit analisis (75 x 3 tahun). Daftar populasi dan sampel perusahaan
dapat dilihat pada Lampiran 13. Adapun proses pengambilan sampel dapat dilihat
Tabel 4.1. Proses Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah populasi (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)
131
Jumlah populasi yang tidak memiliki data lengkap (56)
Jumlah sampel terpilih 75
4.4 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada variabel
dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiataan, ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pemberian
definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan keraguan atau
bias yang mungkin terjadi. Berikut ini variabel–variabel yang terkait dalam
penelitian ini beserta proksi yang digunakan untuk masing-masing variabel:
a. Variabel Terikat
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy
dimana angka 1 diberikan jika perusahaan menyampaikan laporan keuangan tepat
waktu, yakni paling lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan
tahunan dan angka 0 diberikan jika perusahaan menyampaikan laporan keuangan
tidak tepat waktu, yakni setelah akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan
b. Variabel Bebas
1. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan
untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi
perusahaannya. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA dalam penelitian ini
diukur dengan rumus sebagai berikut:
Laba Bersih ROA =
Total Aset
2. Leverage
Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada
kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Leverage yang diproksikan dengan
LDER dalam penelitian ini diukur dengan rumus sebagai berikut:
Liabilitas jangka panjang LDER =
Ekuitas
3. Likuiditas
Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan)
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo
secara tepat waktu. Likuiditas yang diproksikan dengan CR dalam penelitian ini
diukur dengan rumus sebagai berikut:
Aset Lancar CR =
4. Kepemilikan Publik
Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum terhadap
perusahaan publik. Variabel ini diukur dengan menghitung persentase jumlah
saham yang dimiliki masyarakat umum dari seluruh modal saham yang beredar.
5. Reputasi KAP
Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1
diberikan jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four dan angka 0 diberikan jika
perusahaan diaudit selain oleh KAP Big Four.
[image:52.595.114.509.388.697.2]Definisi dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Parameter Skala
Profitabilitas (Pr)
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Laba Bersih Total Aset Rasio Leverage (Lev)
Tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang
Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas
Rasio
Likuiditas (Li)
Kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya Aset Lancar Liabilitas Lancar Rasio Kepemilikan Publik (KP)
Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum terhadap perusahaan publik
Persentase jumlah saham yang dimiliki masyarakat umum dari seluruh modal saham yang beredar
Rasio
Reputasi KAP (RK)
Penggunaan auditor dari KAP
Big Four
KAP Big Four : 1
Selain KAP Big Four : 0
Nominal Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Y)
Tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI (paling lambat akhir bulan ketiga sejak tutup buku)
Tepat waktu : 1 Tidak tepat waktu : 0
4.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan uraian secara ringkas dan teknik analisis
data yang digunakan, serta maksud penggunaan metode dan teknis analisis
tersebut. Bahan atau materi harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan
sifat-sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk menjalankan
penelitian harus diuraikan dengan jelas. Berbagai teknik statistik dapat digunakan
untuk mengelola data kuantitatif dan dalam hal ini adalah dalam memilih metode
analisis yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi
logistik. Model ini memungkinkan estimasi persamaan regresi yang dapat
menjaga agar hasil prediksi variabel dependennya tetap berada di rentang nilai 0
dan 1. Secara praktis, model diformulasikan sebagai persamaan:
Ln [odds(Xi1-5
atau
)] = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5
p
Ln = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e 1-p
Di mana:
p
odds(Xi1-4
1-p ) =
Keterangan:
p = probabilitas ketepatan waktu pelaporan keuangan, di mana:
1 = untuk perusahaan yang tepat waktu
0 = untuk perusahaan yang tidak tepat waktu
Dengan variabel bebas (Xi) :
x2 = leverage
x3 = likuiditas
x4 = kepemilikan publik
x5 = reputasi KAP
Adapun pengujian yang dilakukan pada penelitian ini akan diuraikan
sebagai berikut.
4.5.1 Uji Asumsi Klasik
Menurut Ghozali (2009) regresi logistik digunakan jika variabel
independennya merupakan campuran antara kontinyu (metrik) dan kategorial
(non-metrik). Karena analisis adalah regresi logistik maka mengabaikan uji
normalitas dan heteroskedastisitas. Untuk itu syarat yang dipenuhi adalah:
1. Tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen
2. Tidak terjadi autokorelasi antar residual setiap variabel independen
4.5.1.1Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antarvariabel independen (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Metode yang
digunakan untuk mendeteksi multikolonieritas dalam penelitian ini adalah
tolerance - Variance Inflactor Factor (VIF). Multikolonieritas terjadi apabila nilai
4.5.1.2Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2009) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam
suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pada periode t-1 (tahun sebelumnya). Jika