• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan siswa terhadap koleksi dan layanan perustakaan SMA Labschool Kebayoran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepuasan siswa terhadap koleksi dan layanan perustakaan SMA Labschool Kebayoran"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Disusun Oleh : Nasrullah NIM : 105025001021

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)

i

(4)

ii

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat yang sangat luar biasa dan hanya dengan izin-Nya akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada panglima besar junjungan umat Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah berjuang dalam menyiarkan agama Islam dan sebagai pembawa risalah kebenaran.

Skripsi dengan judul ”Kepuasan Siswa Terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran“ merupakan persyaratan yang diajukan untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan, pada jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan dan tantangan yang berat, namun berkat semangat dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

(5)

iii

Humanoira UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk. Drs. Rizal Saiful-Haq, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan 4. Bpk. Drs. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

5. Ibu Ida Farida, MLIS, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk senantiasa memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahauan yang berguna kepada penulis.

7. Kepala Sekolah SMA Labschool Kebayoran Dra. Ulya Latifah M.M dan Wakil Kepala Sekolah bidang akademik Bapak Buang Raharjo S.pd serta Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan Bapak Ujang Subhan S.pd yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian

8. Kepada pihak perpustakaan Bapak Rahmat Sos, Bapak Gery Sos, Bapak Tory S.E serta siswa/i Labschool Kebayoran atas keramahan dan bantuan yang diberikan semoga ALLAH membalas semua kebaikannya Amin 9. Semua sahabat-sahabatku alumni SMAN 32, PS Jamet, team futsalku

(6)

iv

geng modern Mahda, Vani, Dwi, Yayah, Mutia, Rossela, Hasanah, geng fatullah (Erna, Dyta, Nining, Nunung, imas, Badriah) Dewi, Widi, Liza, Ardian babe (mr. Licik), Rohim (tua-tua keladi), Ridho (bang aji), Bambang (bang bhoqis), Kahfi (bang ganteng), Davi (punya rakyat), Zaki (sok handsome), Irfan (juragan mauk), Maman (putra daerah), Teman-teman JIP angakatan 2006, 2007, 2008, 2009, dll. Terima kasih buat kalian semua yang telah mengisi kehidupanku selama di kampus.

Dan seluruh teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang membantu dan mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 3 September 2010

(7)

v

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Permasalahan ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5

D. Metode Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan... 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Perpustakaan Sekolah ... 14

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 14

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 15

3. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Sekolah ... 17

B. Pemakai Perpustakaan... 19

C. Koleksi Perpustakaan Sekolah... 21

(8)

vi

3. Keuntungan Kepuasan Tercapai ... 35

4. Metode Pengukuran Kepuasan ... 37

5. Penelitian Kepuasan Pemakai ... 38

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA LABSCHOOL KEBAYORAN A. Sejarah Singkat Perpustakaan ... 41

B. Visi dan Misi Perpustakaan ... 42

C. Struktur Organisasi ... 43

D. Anggota Perpustakaan ... 43

E. Koleksi Perpustakaan ... 44

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data ... 45

B. Pengolahan dan Analisis Data ... 46

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 81

B. Saran ... 82

(9)

vii

Tabel 3 Jenis kelamin responden ... 47

Tabel 4 Responden berdasarkan usia ... 47

Tabel 5 Responden berdasarkan kelas ... 48

Tabel 6 Kepuasan siswa terhadap kemutakhiran koleksi buku ... 50

Tabel 7 Kepuasan siswa terhadap terhadap kelengkapan subjek koleksi buku ... 51

Tabel 8 Kepuasan siswa terhadap kerelevanan koleksi buku... 52

Tabel 9 Kepuasan siswa terhadap kesesuaian koleksi ... 53

Tabel 10 Kepuasan siswa terhadap kemutakhiran koleksi referensi ... 54

Tabel 11 Kepuasan siswa terhadap terhadap kelengkapan koleksi referensi ... 55

Tabel 12 Kepuasan siswa terhadap kerelevanan koleksi referensi ... 55

Tabel 13 Kepuasan siswa terhadap kesesuaian koleksi referensi... 56

Tabel 14 Kepuasan siswa terhadap kemutakhiran koleksi nonbuku ... 57

Tabel 15 Kepuasan siswa terhadap terhadap kelengkapan koleksi nonbuku ... 58

Tabel 16 Kepuasan siswa terhadap kerelevanan koleksi nonbuku ... 59

Tabel 17 Kepuasan siswa terhadap kesesuaian koleksi nonbuku ... 60

Tabel 18 Kepuasan siswa terhadap kerapaian penataan koleksi ... 61

Tabel 19 Kepuasan siswa terhadap kondisi fisik koleksi ... 62

Tabel 20 Kepuasan siswa terhadap jumlah koleksi ... 62

(10)

viii

Tabel 25 Kepuasan siswa terhadap jumlah komputer... 67

Tabel 26 Kepuasan siswa terhadap pembatasan waktu penggunaan internet .. 68

Tabel 27 Kepuasan siswa terhadap kecepatan akses internet ... 68

Tabel 28 Kepuasan siswa terhadap ruang audio visual... 69

Tabel 29 Kepuasan siswa terhadap fasilitas audio visual ... 70

Tabel 30 Kepuasan siswa terhadap kemudahan penggunaan audio visual ... 71

Tabel 31 Kepuasan siswa terhadap jumlah petugas perpustakaan ... 72

Tabel 32 Kepuasan siswa terhadap penampilan petugas perpustakaan ... 72

Tabel 33 Kepuasan siswa terhadap keramahan petugas perpustakaan ... 73

Tabel 34 Kepuasan siswa terhadap inisiatif petugas dalam membantu ... 74

Tabel 35 Kepuasan siswa terhadap kecepatan petugas dalam melayani ... 75

Tabel 36 Kepuasan siswa terhadap penguasaan petugas terhadap koleksi ... 75

Tabel 37 Kepuasan siswa terhadap layanan petugas ... 76

Tabel 38 Rekapitulasi kepuasan siswa terhadap layanan dan koleksi Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran ... 77

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 3 Surat Keterangan telah melakukan Penelitian Skripsi Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Daftar Jumlah Pengunjung Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran

(12)
(13)

FEBRUARI 20 396 3,30%

MARET 19 262 2,30%

APRIL 19 399 3,50%

MEI 16 202 2,10%

JUNI 15 297 3,30%

JULI 17 332 3,25%

AGUSTUS 15 279 3,10%

SEPTEMBER 7 97 2,30%

OKTOBER 19 1767 12,88%

NOVEMBER 19 1430 12,54%

(14)

1 A. Latar Belakang

Setiap orang memiliki kebutuhan akan berbagai hal, mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika apa yang diinginkan dapat terpenuhi maka orang tersebut akan merasa puas. Begitu juga sebaliknya, jika sesuatu yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka orang itu akan kecewa pada kenyataan yang harus dia hadapi.

Kepuasan adalah suatu keadaan kesenangan dan kesejahteraan, disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atau sasaran. Kepuasan juga bisa diartikan satu perasaan yang menyertai seseorang setelah dia memuaskan satu motif.1 Kita bisa melihat kepuasan atau ketidakpuasan seseorang melalui hasil yang didapat dari pencariaan kebutuhannya. Jika dia memperoleh apa yang dia butuhkan kepuasan itu akan timbul dan secara otomatis karena dia mendapat kepuasan maka keinginan untuk datang kembali akan besar. Kebutuhan pada diri seseorang timbul atau diciptakan apabila dirasakan adanya keadaan ketidakseimbangan antara apa yang dia miliki dengan apa yang menurut pandangannya harus dia miliki.

Dalam pemenuhan kebutuhan terdapat kebutuhan yang berbeda-beda itu semua terjadi karena setiap orang mempunyai beberapa kriteria kebutuhan

1

(15)

yang berbeda pula seperti siswa, pembaca biasa, dan peneliti. Adapun jenis kebutuhan informasi adalah kebutuhan kemanusiaan, dokumentasi ilmu, kebutuhan informasi sehari-hari, kebutuhan memahami bidang lain atau baru, kebutuhan informasi yang luas, kebutuhan informasi yang mendalam, kebutuhan mengikuti perkembangan (current, kesiagaan, cepat, kilat, otomatis) kebutuhan rekreatif, kebutuhan batiniah, keagamaan, dakwah.2

Untuk memenuhi kebutuhan para siswa terhadap informasi baik itu yang berkenaan dengan kurikulum pelajaran ataupun pengetahuan umum, pihak sekolah menyediakan salah satu fasilitas berupa perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah dijadikan sebuah wadah pemuas kebutuhan siswa akan informasi, hiburan dan lain-lain.

Tujuan khusus perpustakaan sekolah adalah melayani masyarakat khususnya suatu sekolah.3 Karena tujuannya memberikan layanan informasi kepada masyarakat sekolah maka salah satu tugas pokok perpustakaan adalah memberikan layanan bahan pustaka koleksi yang sudah diolah disajikan kepada pengguna perpustakaan untuk dimanfaatkan.4

Koleksi perpustakaan merupakan modal utama dari penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Seringkali koleksi disebut sebagai tulang punggungnya informasi sebab berhasil atau tidaknya penyelenggaraan perpustakaan banyak ditentukan oleh kualitas informasi yang tersedia di perpustakaan dan juga yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai. Kualitas jasa yang diberikan

2

Rizal Saiful-Haq, Manajemen Perguruan Tinggi dan Layanan Informasi Untuk Akademika. Diktat 2 ( Jakarta: T.pn, 2006), h. 10.

3

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja

(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 40. 4

(16)

serta kepuasan pemakai banyak tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan betapa pun baiknya staf perpustakaan, ia tidak akan berdaya bila koleksi yang tersedia tidak mendukung.5

Selain membangun koleksi perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya, perpustakaan sekolah juga dituntut untuk memberikan layanan kepada guru, siswa, kepala sekolah, dan staf administrasi lainnya. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, perpustakaan harus menyelenggarakan cara-cara pelayanan yang menarik, sehingga menimbulkan kesan ramah, keinginan membantu, yang akhirnya diharapkan akan dapat memuaskan pemakai.6

Salah satu perpustakaan sekolah yang memberikan layanan dan koleksi adalah SMA Labschool Kebayoran. Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran berada di Jalan KH Akhmad Dahlan 14 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Perpustakaan ini memiliki komitmen tinggi terhadap kemajuan pendidikan dan peserta didik. Salah satu komitmennya adalah memberikan layanan dan koleksi.

Untuk melihat apakah koleksi dan layanan yang ada telah memenuhi kebutuhan pemakai maka perpustakaan sekolah perlu melihat dari sudut kepuasan pemakainya. Yang di maksud dengan kepuasan pemakai adalah presentasi kebutuhan yang dapat terlayani di bandingkan dengan yang tidak

5

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 427.

6

(17)

terlayani. Nilai suatu perpustakaan diakui jika perpustakaan dapat memuaskan kebutuhan pemakainya.7

Pengungkapan perasaan puas dan tidak puas para siswa terhadap koleksi dan layanan perpustakaan sekolah diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu koleksi dan layanan perpustakaan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “KEPUASAN SISWA TERHADAP KOLEKSI DAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SMA LABSCHOOL KEBAYORAN.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak meluas dan lebih terarah dengan jelas maka yang akan diteliti dibatasi hanya pada kepuasan siswa terhadap koleksi serta layanan yang ada di Perpustakaan Sekolah SMA Labschool Kebayoran.

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana tingkat kepuasan siswa terhadap koleksi yang ada di

perpustakaan sekolah ?

7

(18)

b. Bagaimana tingkat kepuasan siswa terhadap layanan perpustakaan sekolah ?

c. Bagaimana saran para siswa terhadap koleksi dan layanan perpustakaan sekolah mereka ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Sejalan dengan latar belakang masalah pembatasan dan perumusan masalah maka penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap koleksi perpustakaan meliputi :

a) Koleksi buku b) Koleksi referensi c) Koleksi nonbuku

b.Mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap layanan perpustakaan meliputi :

a) Layanan sirkulasi b) Layanan internet c) Layanan audio visual

(19)

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian dalam skripsi ini adalah :

a. Dapat memberikan ide atau masukan bagi perpustakaan dalam meningkatkan mutu koleksi dan layanan perpustakaan.

b.Dapat bermanfaat bagi perpustakaan dalam mengetahui masalah kepuasan pemakai.

c. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk mahasiswa IPI khususnya dan mahasiswa UIN pada umumnya. d.Skripsi ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang

dengan tema yang serupa.

D. Metode Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.8

Kemudian untuk memperoleh data lapangan penulisan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

8

(20)

1.Penelitian Pustaka ( Library Research )

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan mengumpulkan sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal, majalah dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

2.Penelitian Lapangan ( FieldReseach)

Dalam penelitian lapangan ini ada beberapa cara yang penulis tempuh antara lain :

a. Kuesioner, yaitu suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. b.Wawancara adalah proses memperoleh keterangan berupa tanya jawab

antara pewawancara dengan sumber informasi yang berlangsung dengan atau tanpa pedoman wawancara.9

3.Jenis dan Sumber Data

a. Data primer adalah data lapangan yang di dapat dari sumber pertama, seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner.

b.Data sekunder adalah data primer yang diperoleh melalui hasil dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.10

4.Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah pengunjung Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran.

9

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2009), h. 108. 10

(21)

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang akan diteliti. Sampel diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung pada bulan Januari 2009 – Desember 2009), yaitu berjumlah 7182/12 bulan = 598,5 pengunjung (dibulatkan menjadi 599).

Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling kebetulan (Accidental Sampling), yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai.11 Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil 10-15% atau 20-25%.12 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 10% dari jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan.

Berdasarkan ketentuan tersebut dengan keterbatasan dana dan kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 60 responden atau 10% dari jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan yang berjumlah 599 orang (10% x 599 orang = 59,9 atau responden), namun penulis membulatkan menjadi 60 sampel atau responden.

11

Husainin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 45.

12

(22)

5. Teknik Pengolahan Data

Data diolah berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh pemakai perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut :

a. Seleksi Data

Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokan antara pertanyaan yang bersifat umum dengan pertanyaan tentang kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan perpustakan sekolah. b. Prosentase Data

Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Rumus prosentase sebagai berikut :

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya

N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)13 c. Menganalisis Data dengan Menggunakan Skala Pengukuran

13

Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 40.

(23)

Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden.14 Skala likert atau disebut juga summated-ratings scale, merupakan skala yang memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh yang pasti ganjil.15

Untuk menilai kepuasan yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban diberikan nilai sebagai berikut :

Pernyataan sangat puas diberi nilai 5 dinyatakan dengan huruf A Pernyataan puas diberi nilai 4 dinyatakan dengan huruf B

Pernyataan cukup puas diberi nilai 3 dinyatakan dengan huruf C Pernyataan tidak puas diberi nilai 2 dinyatakan dengan huruf D Pernyataan sangat tidak puas diberi nilai 1 dinyatakan dengan huruf E

Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor rata-rata adalah hasil penjumlahan dari skor pada tiap skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total

14

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, h. 65. 15

(24)

frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model matematik sebagai berikut:16

X = [(S5 x F) + (S4 x F)+ (S3 x F)+( (S2 x F)+(S1 x F)]

N

Keterangan :

X : Skor rata-rata

(S5...S1) : Skor pada skala 5 sampai 1 F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi Skala di atas adalah skala ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek kedalam kategori sangat baik atau sangat tidak baik hal ini terjadi karena skala ordinal mempuyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas analisa, kita bisa mengubah skala ordinal menjadi skala interval guna menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antar titik-titik yang berdekatan.

Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas, sangat tidak puas.

Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval :

16

Murray R. Spiegiel, Teori dan Soal-soal Statistik Versi SI (metrik) (Jakarta: Erlangga, 1984), h. 46.

(25)

Keterangan:

a : Jumlah atribut m : Skor tertinggi n : Skor terendah

b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/diterapkan.17 Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 5 dimana skor terendah adalah satu dan skor tetinggi adalah lima, maka skala interval dapat dihitung sebagai berikut : {1 (5-1) : 5} jadi jarak setiap titik adalah 0,8 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:18

Tabel 1

SKOR INTERPRETASI

4,24 – 5,04 Sangat puas 3,43 – 4,23 Puas 2,62 – 3,42 Cukup puas 1,81 – 2,61 Tidak puas 1,00 – 1,80 Sangat tidak puas

Penggunaan skala interval pada skor di atas dalam penerapannya pada analisa data untuk mengartikan kepuasan pemakai perpustakaan, maka hasil skor rata-rata dapat di lihat pada skala interval lalu dari skala interval tersebut dapat diketahui seberapa besar kepuasan pemakai Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran.

E. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini penulis akan menguraikan secara sistematis bab per bab, maka penulis membagi pembahasan sebagai berikut :

17

Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 202. 18

(26)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pertama berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab kedua berisikan penjelasan tentang pengertian perpustakaan sekolah, tujuan, fungsi perpustakaan sekolah, pemakai perpustakaan, koleksi perpustakaan sekolah, layanan perpustakaan sekolah. Pengertian kepuasan, faktor yang mempengaruhi kepuasan, keuntungan kepuasan tercapai, metode pengukuran kepuasan, penelitian kepuasan pemakai.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

Pada bab ketiga berisi tentang sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, anggota perpustakaan, koleksi perpustakaan. BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan tentang kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan perpustakaan sekolah.

BAB V PENUTUP

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perpustakaan Sekolah

1.Pengertian Perpustakaan Sekolah

Menurut Sulistyo Basuki, “perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung dalam sebuah sekolah, dikelolah sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan sekolah serta tujuan pendidikan pada umumnya”.19

Menurut Darmono, “perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.20

Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal, “perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah, baik secara umum maupun sekolah lanjutan”.21 Adapun definisi perpustakaan sekolah menurut Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, “perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh

19

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 50.

20

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 6.

21

(28)

lembaga pendidikan dasar dan menengah yang berperan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar”.22

Dari uraian-uraian tentang definisi perpustakaan sekolah, kita dapat menarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam lingkungan sekolah yang dikelolah sepenuhnya oleh pihak sekolah dan berfungsi sebagai sarana penunjang kegiatan sekolah untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah.

2.Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan didirikan perpustakaan sekolah berhubungan erat dengan tujuan diadakannya pendidikan sekolah yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa. Adapun tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

a. Mendorong dan mempelancar proses penguasaan teknik membaca para siswa

b. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa c. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan

pustakawan

d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum

e. Mendorong, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa

22

(29)

f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan. g. Memberi hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui

kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lainya yang bersifat kreatif dan ringan seperti buku fiksi, cerpen dan lainnya.23

Pakar lain mengemukakan bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar kearah studi mandiri.24

Adapun tujuan perpustakaan sekolah secara khusus menurut Mudjito dalam bukunya Pembinaan Minat Baca, adalah sebagai berikut:

1. Meletakan dasar-dasar untuk belajar mandiri

2. Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca pada khususnya

3. Mendidik siswa untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien

4. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah atas usaha dan tanggu jawab sendiri

5. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mencari, menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi.25

23

Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana, 2007), h. 3.

24

Rizal Saiful-Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 11.

25

(30)

Dari semua unsur-unsur tujuan perpustakaan dapat kita simpulkan, tujuan perpustakaan adalah mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan dengan cara menyediakan media penunjang pelajaran

3.Fungsi Perpustakaan Sekolah

Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaan perpustakaan berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar. Secara terinci, fungsi perpustakaan sekolah dapat kita lihat sebagai berikut:

a. Fungsi informasi.

Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai macam bentuk informasi baik itu tercetak, terekam maupun koleksi lainya agar pengguna perpustakaan dapat 1) mengambil beberapa ide dari buku yang ditulis oleh para ahli, 2) menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dari berbagai bidang, 3) mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang dibutuhkan, 4) memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan.

b. Fungsi pendidikan.

(31)

kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan, 2) untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pemakai, 3) mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual, 4) mempertinggi tingkat sosial, 5) menciptakan masyarakat yang demokratis, 6) mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

c. Fungsi kebudayaan.

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai untuk, 1) mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian, 2) meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok, 3) membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni, 4) meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa, 5) mengembangkan sikap dan sifat hubungan antar budaya secara harmonis, 6) menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

d. Fungsi rekreasi.

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk 1) menciptakan

(32)

2) mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang, 3) menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

e. Fungsi penelitian.

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian diantaranya: ensiklopedi, almanak, kamus, majalah ilmu pengetahuan, koran, atlas, hasil laporan, internet dan sebagainya. f. Fungsi deposit.

Perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang di terbitkan. Maka perpustakaan sekolah merupakan tempat penyimpanan dan pemeliharaan semua hasil karya siswa.26

B. Pemakai Perpustakaan

Menurut Whittaker, “pemakai perpustakaan adalah orang yang telah menggunakan salah satu jasa yang ada di perpustakaan dalam jangka waktu 1 tahun”.27 Definisi pemakai atau pemustaka yang dikutip dari Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan,

“Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.”28

26

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h. 3. 27

Kenneth Whittaker, The Basic of Library used service (London: Library Asosiation, 1993), cet 1, h. 21.

28

(33)

Pemakai perpustakaan merupakan orang yang paling penting dalam perpustakaan. Pemakai tidak tergantung pada kita melainkan kita yang bergantung kepadanya. Pemakai tidak pernah mengganggu pekerjaan kita sebab dia adalah tujuan dari pekerjaan kita.29 Oleh sebab itu, keberadaan perpustakaan tidak akan ada artinya tanpa adanya pemakai.

Sebagus apapun gedung perpustakaan dan sebaik apapun produk atau jasa yang disediakan perpustakaan tidak akan ada gunanya jika tidak dimanfaatkan oleh pemakai. Jadi dapat dikatakan bahwa pemakai suatu perpustakaan merupakan tujuan didirikannya perpustakaan.

Adapun jenis pemakai menurut Sulistyo Basuki dalam bukunya Teknik dan Jasa Dokumentasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

1.Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa.

2.Pemakai yang mempunyai pekerjaan, yang diinginkan merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Kelompok ini digolongkan berdasarkan aktifitas utama (manajemen, riset, pengembangan, produksi, jasa), berdasarkan cabang aktifitas dan atau bidang spesialis ( pegawai negeri, pertanian, (industri) dan berdasarkan tingkat pendidikan tanggung jawab (propesional, teknis,asisten, administrasi)

3.Pemakai umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus.30

Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran melayani pemakai jenis pertama yaitu siswa, dan jenis kedua yaitu kepala sekolah, guru dan staff lainnya.

29

Achmad, “Menuju Kepuasan Pemustaka (Towards Library Users’ Satisfaction),” artikel diakses pada 1 Mei 2010 dari http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/achmad.pdf

30

(34)

C. Koleksi Perpustakaan

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendra, “koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber infomasi, baik itu tercetak maupun noncetak yang dikelolah untuk membantu kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”.31 Sedangkan menurut Soetimah, “koleksi berarti kumpulan, sehingga koleksi pustaka berarti kumpulan buku dan atau non buku”.32 Adapun definis koleksi menurut Rachman Hermawan S. dan Zulfikar Zen, “koleksi perpustakaan sekolah adalah koleksi yang sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, imajinasi, dan kejiwaan masyarakat sekolah”.33

Koleksi perpustakaan merupakan modal utama dari suatu penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakaan sekolah diharuskan menyediakan koleksi yang memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan memperluas dan memperdalam pengetahuan. Koleksi harus terus dikembangkan sesuai dengan kurikulum serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Koleksi merupakan tulang punggung informasi. Kualitas informasi pada sebuah perpustakaan bisa kita lihat dari koleksi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para pemakai. Perpustakaan akan terasa lebih menarik perhatian bila koleksi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan pemakai, menurut Rizal

31

Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah,h. 9.

32

Soeatimah, Pepustakaaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1991), h. 30.

33

(35)

Saiful Haq dalam memenuhi kebutuhan pemakai ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

a) Berorientasi kepada kebutuhan pemakai.

b) Kerelevanan. Koleksi yang ada pada perpustakaan hendaknya relevan dengan kurikulum yang ada dan juga releven terhadap program pengembangan minat baca, pengajaran dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat

c) Kelengkapan. Koleksi tidak hanya terdiri dari buku ajar saja melainkan koleksi lain yang dapat menunjang proses belajar mengajar

d) Kemuktahiran Koleksi hendaknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

e) Kerja sama. Koleksi hendaknya merupakan hasil dari kerjasama dari berbagai macam pihak..

Adapun kriteria yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan koleksi menurut Mudjito dalam bukunya Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum adalah:

1.Koleksi disesuaikan dengan kebutuhan pemakai, baik pemakai nyata (real users) maupun pemakai potensial (potensials users)

2.Tahun terbit yang dipilih paling tidak dua tahun terakhir sehingga diupayakan edisi terbaru

3.Diupayakan pengarang buku adalah yang cukup terkenal sehingga menjadi daya tarik pemakai

4.Penerbitan diusahakan yang sudah terkenal sehingga menjadi jaminan bagi mutu bahan pustaka tersebut

5.Fisik buku baik ditinjau dari kulit buku, penjilidan, tipografi maupun gambar/lukisan.34

34

(36)

Perpustakaan sekolah hendaknya tidak hanya memiliki koleksi buku pelajaran baik fiksi maupun nonfiksi tetapi juga memiliki koleksi untuk keperluan hiburan seperti novel populer, musik, komputer, kaset video, disk laser video, majalah dan poster.35 Koleksi yang lengkap dan bervariasi isi dan jenisnya dapat memacu siswa untuk memanfaatkan perpustakaan. Koleksi perpustakaan sekolah terdiri dari :

a) Buku teks pelajaran yang mendukung setiap mata pelajaran termaksud buku pegangan guru

b) Buku rujukan (referensi) dan bahan bukan buku

c) Buku pengayaan baik untuk mendukung semua mata pelajaran yang terdapat di sekolah tersebut atau koleksi lain yang mendukung tujuan umum pendidikan termaksud koleksi yang bersifat hiburan, dan

d) Sumber belajar lain, diantaranya berupa koleksi multi media, situs web (website), globe, CD, dan sebagainya.36

Secara rinci Pedoman Umum Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah disebutkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah terdiri atas :

1. Buku pelajaran pokok

Buku pelajaan pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai

35

IFLA/ UNESCO, “Pedoman Perpustakaan Sekolah,” artikel diakses pada 25 April 2010 dari http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm.

36

(37)

oleh siswa pada tinggat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diadakan/diterbitkan oleh pemerintah, dan isinya sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku.

2. Buku pelajaran pelengkap

Buku pelajaran pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan untuk pelajaran pokok yang dipergunakan oleh siswa maupun guru yang sebagian besar isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Buku bacaan

Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi :

a. Buku bacaan non-fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum.

b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.

(38)

4. Buku sumber (referensi atau rujukan)

Buku sumber (referensi atau rujukan) buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu pengetahuan atau keterampilan. Buku referensi terdiri dari kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, atlas buku indeks dan abstrak selain itu sumber lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, ilmu pendidikan, dan lain-lain.

5. Terbitan berkala

Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dengan jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala antara lain adalah surat kabar, majalah dan bulletin.

6. Pamlet atau brosur

Pamlet atau brosur biasanya memuat tentang keadaan atau kegiatan lembaga ataupun orang yang menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.

7. Media pendidikan antara lain slide, film, kaset dan piringan hitam. 8. Alat peraga.

9. Kliping dan lain-lain yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan.37

37

Perpustakaan Nasioanal RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah

(39)

D. Layanan Perpustakaan

Menurut KBBI, “layanan adalah perihal atau cara melayani, jasa atau kemudahan yang diberikan yang berkaitan dengan jasa”.38 Menurut Soejono, “layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pengguna perpustakaan”.39 Sedangkan menurut Darmono, “layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai dan penyediaan segala alat Bantu penelusuran”.40

Sebuah layanan merupakan salah satu barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakan harus berusaha memberikan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai.41

Berbagai aktifitas layanan perpustakaan sekolah yaitu : 1) Meminjamkan buku-buku

2) Melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas

3) Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru perseorangan

4) Sekolah yang mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelolah dengan baik dapat mengadakan “jam perpustakaan”

5) Mendidik anak untuk dapat mencari infornasi secara mandiri

38

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Depdikbud, 1988), h. 504. 39

Soejono Trimo, Reference Work & Bibliography (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 2. 40

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h. 166. 41

(40)

6) Melatih anak untuk mahir dalam menggunakan bahan pustaka, seperti memakai kamus, ensklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru.42

1. Sistem Layanan Perpustakaan

Sistem layanan perpustakaan biasanya ditentukan oleh beberapa hal yaitu jumlah pustakawan, jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, jumlah pemakai yang dilayani, jenis layanan, macam layanan yang tersedia, dan besar kecilnya gedung perpustakaan. Sistem layanan perpustakaan dapat dibedakan kedalam dua sistem, yakni :

a. Sistem terbuka (open acces)

Sistem layanan terbuka (open acces), pada sistem ini para pengguna perpustakaan bebas mencari sendiri informasi yang terekam dalam suatu dokumen berupa buku atau non buku (book material atau pun non book material).43

Keuntungan sistem ini diantaranya pemakai bebas memilih koleksi pustaka yang diinginkan. Pemakai mempunyai peluang alternatif lain dalam memilih koleksi, khususnya ketika ia tidak menemukan apa yang dikendakinya. Tidak membutuhkan banyak tenaga petugas. Sedangkan kerugian dari sistem ini adalah lebih memungkinkan terjadi kesalahan letak koleksi, hal ini bisa terjadi

42

Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Sekolah: Petunjuk Pelaksanaan dan Pembinaan, h. 71.

43

(41)

karena ketidaktahuan pemakai dalam tata letak koleksi dirak atau juga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pemakai. Frekuensi kemungkinan kehilangan koleksi lebih tinggi.44

b.Sistem tertutup (close acces)

Sistem layanan tertutup (close acces), pada sistem ini para pengguna perpustakaan tidak bisa mengambil sendiri buku yang diperlukan melainkan petugas yang mengambilkan yang pemakai inginkan dengan terlebih dahulu pemakai mencari daftar koleksi yang diinginkan pada katalog.45

Keuntungan sistem ini diantaranya koleksi perpustakaan akan tetap terjaga susunannya. Kemungkinan terjadinya kehilangan bahan pustaka relatif sangat kecil. Sedangkan kerugian dari sistem ini diantaranya untuk memilih buku lain tidak bisa bebas. Butuh banyak petugas pelayanan. Butuh banyak waktu untuk melayani peminjaman. Mempersulit pemakai yang kurang mengetahui cara menggunakan katalog.46

Pelayanan perpustakaan terbagi dua jenis kategori pelayanan langsung dan pelayanan tidak langsung. Pelayanan perpustakaan yang bersifat langsung adalah layanan perpustakaan yang diberikan secara langsung oleh petugas perpustakaan dan dapat diterima langsung oleh setiap pemakai perpustakaan seperti layanan peminjaman atau

44

Rizal Saiful-Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 103. 45

P.Sumardji, Pelayanan Perpustakaan (Yogyakarta: Kanisius, 1992), cet 5. h. 64. 46

(42)

koleksi perpustakaan, layanan referensi, pelayanan bimbingan pemakai, dan lain-lain.47

Sedangkan pelayanan tidak langsung adalah bentuk kegiatan yang tidak secara langsung memberikan hasil seketika. Seperti kegiatan pengadaan koleksi secara terus menerus melakukan kerjasama pelayanan dengan perpustakaan lain, melakukan kegiatan pembinaan minat baca dan pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan.48

Secara rinci dalam buku Pengolahan Perpustakaan Sekolah, Ibrahim Bafadal mengemukakan bahwa pelayanan perpustakaan terbagi dua unit yakni : 49

1. Layanan Teknis

Layanan teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan sebuah buku seperti katalogisasi, klasifikasi, pengetikan dan labeling agar nantinya dapat digunakan untuk penyelenggaraan layanan baca.

2. Layanan Pembaca

Layanan pembaca meliputi kegiatan pelayanan yang langsung diberikan kepada pembaca. Layanan ini meliputi

47

Rizal Saiful-Haq, dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dam Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 30.

48

Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 83.

49

Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah ( Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

(43)

layanan ruang baca, sirkulasi buku, layanan referensi, layanan foto copy, layanan literatur, informasi muktahir, dan sebagainya. Pelayanan teknis dan pelayanan pembaca sangat erat kaitanya. Pelaksanaan pelayanan pembaca dapat dijalankan setelah pelayanan teknis terselesaikan. Misalnya bahan pustaka baru bisa dipinjam oleh pemakai setelah bahan pustaka diolah oleh pelayanan teknis (diklasifikasi, diberi label buku atau call number, disampul dengan plastik, dan dilengkapi kartu buku beserta kantongnya). Untuk lebih jelasnya lihat gambar tata urut kerja pelayanan teknis dan pelayanan pembaca seperti berikut :50

Unit Pelayanan Teknis

[image:43.595.86.485.172.695.2]

Unit Pelayanan Pembaca

Gambar 1 Tata Kerja Pelayanan Teknis dan Pelayanan Pembaca

50

Ibid, h. 14.

Klasifikasi Inventarisasi Pengadaan

(44)

Sebuah perpustakaan dalam memberikan sebuah layanan harus memperhatikan kualitas dari layanan tersebut karena kualitas layanan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pemakai, yaitu kualitas memberikan suatu dorongan kepada pemakai untuk menjalani ikatan hubungan yang kuat dengan penyedia layanan dalam hal ini perpustakaan. Dengan demikian, perpustakaan dapat meningkatkan kepuasan pemakai, yang pada gilirannya kepuasan pemakai dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pemakai kepada perpustakaan yang memberikan kualitas memuaskan.

Konsep mutu pelayanan yang sangat popular adalah konsep ServQual yang dikembangkan oleh Parasuraman, Berry dan Zeithml sejak 15 tahun yang lalu. Pertama kali konsep dari dimensi mutu pelayanan diformulasikan menjadi sepuluh dimensi, kemudian disederhanakan menjadi lima dimensi.51

Adapun lima dimensi yang menentukan mutu pelayanan jasa meliputi :

a. Keandalan (reliability) : kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, yaitu kemampuan petugas untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten.

b. Keresponsifan (responsiveness) : kemauan untuk membantu pemakai dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, yaitu kemauan dari

51

(45)

perpustakaan dan petugas untuk membantu pemakai dan memberikan jasa dengan cepat dan bermakna serta kesediaan mendengar dan mengatasi keluhan yang diajukan pemakai.

c. Keyakinan (confidence) : pengetahuan dan kesopanan petugas serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau “assurance”, yaitu berupa kemampuan petugas untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukan misalnya janji dalam promosi.

d. Empati (emphaty) : kesediaan untuk peduli memberi perhatian pribadi bagi pemakai yaitu kesediaan petugas untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pemakai, jika pemakai mengeluh maka harus dicari solusinya untuk mencapai persetujuan yang harmonis dengan menunjukkan rasa peduli yang tulus.

e. Berwujud (Tangible) : penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal dan media komunikasi, yaitu berupa penampilan fisik, peralatan, dan berbagai materi komunikasi, misalnya gedung dan kebersihan yang baik serta penataan ruangan yang rapi.52

Agar layanan dapat memuaskan orang atau kelompok yang dilayani, maka petugas harus memenuhi 4 karakter pokok yaitu: Pertama adalah tingkah laku yang sopan. Kedua adalah cara penyampaiaan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang yang bersangkutan. Ketiga adalah waktu menyampaikan yang tepat. Keempat adalah keramah tamahan.53

52

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implimentasi dan Kontrol (Jakarta: Prenhalindo, 1997), ed. 9. h. 93.

53

(46)

E. Kepuasan Pemakai 1. Pengertian Kepuasan

Menurut Philip Kotler, “kepuasan adalah upaya pemenuhan sesuatu yang menjadikan sesuatu intu memadai”.54 Sedangkan menurut W. Gerungan, “kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya”.55 Adapun definisi kepuasan menurut Sutardji dan Sri Ismi Maulidya, “Kepuasan dapat diartikan sebagai sesuatu keadaan dalam diri seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu

yang dibutuhkan dan diinginkannya”.56

Berdasarkan pernyataan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa kepuasan adalah keadaan dimana orang merasa senang, gembira karena keinginannya telah terpenuhi. Kepuasan pemakai ditentukan oleh persepsi pemakai atas jasa yang diberikan perpustakaan dalam memenuhi harapan pemakai.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Kepuasan pemakai tergantung pada faktor- faktor sebagai berikut :57 a. Sistem layanan yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. Sistem

layanan berdampak pada cara pemakai untuk dapat mengakses informasi disediakan di perpustakaan.

54

F. Tjiptono dan G. Candra, Service Quality Satisfaction (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 186.

55

W. Gerungan, Psikologi Sosial : suatu ringkasan (Jakarta: Erisco, 1981), h. 34. 56

Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah, “Analisa Beberapa Faktor yang Berpengaruh Pada Kepuasan Pengguna Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian,” Jurnal Perpustakaan Pertanian, 2006, h. 33.

57

(47)

b. Biaya, yaitu satuan rupiah yang dibebankan kepada pengguna perpustakaan terhadap jasa yang diberikan perpustakaan, seperti keanggotaan, denda keterlambatan, dan jasa layanan fotokopi.

c. Kemudahan memperoleh informasi, yaitu sarana yang diberikan dan disediakan perpustakaan untuk menemukan dan memperoleh informasi (bahan pustaka) yang dibutuhkan pemakai.

d. Kecepatan memperoleh informasi, yaitu waktu yang dibutuhkan pemakai untuk menemukan dan memperoleh informasi (bahan pustaka), baik melalui alat bantu penelusuran maupun langsung dari petugas perpustakaan.

e. Pelayanan pemberian informasi, yaitu segala sesuatu yang diberikan dan disediakan oleh perpustakaan yang dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna.

Pendapat lain mengatakan bahwa faktor yang dapat menentukan kepuasan pelanggan diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Kecepatan layanan (waktu yang diperoleh untuk memperoleh informasi).

b. Perbandingan antara pertanyaan yang diajukan dengan pertanyaan yang dijawab secara memuaskan.

c. Nisbah ketepatan (porsi informasi relevan yang disediakan dengan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai).

(48)

e. Keleluasaan (seberapa banyak unit informasi memberikan layanan yang diperlukan oleh pemakai).

f. Pemanfaatan layanan yang tersedia oleh pemakai.58 3. Keuntungan Jika Kepuasan Pemakai Tercapai

Banyak manfaat yang diperoleh jika kepuasan pemakai tercapai dengan jasa perpustakaan yang ditawarkan, antara lain :

a. Jasa, koleksi, dan fasilitas dapat dimanfaatkan secara maksimal

Sebuah kepuasan yang dirasakan oleh pemakai mendorong pemakai untuk memanfaatkan jasa, koleksi, dan fasilitas yang ada diperpustakaan secara maksimal. Jika semua itu tidak dimanfaatkan secara maksimal maka jasa, koleksi, dan fasilitas yang ada tidak akan berarti. Perpustakaan tidak akan bemanfaat dan tidak berfungsi sebagai tempat edukasi, sumber informasi, pusat riset, rekreasi, publikasi dan deposit.

b. Pemakai dapat menjadi bukti tentang kualitas jasa perpustakaan

Jika pemakai merasa puas dan senang dengan kualitas jasa perpustakaan mereka dapat menjadi bukti yang bermanfaat untuk perkembangan perpustakaan ke depan. Mereka akan membicarakan tentang kualitas jasa perpustakaan kepada pemakai yang lain. Sehingga akan semakin banyak pemakai yang datang ke perpustakaan. Sekali saja pemakai mendapatkan perlakukan buruk dampaknya sangat mengkhawatirkan.

58

(49)

c. Peningkatan jumlah pemakai akan berdampak positif pada kebijakan pimpinan

Jumlah pemakai yang datang ke perpustakaan masih menjadi salah satu indikator penting. Meningkatnya jumlah pemakai maka jasa, koleksi dan fasilitas perpustakaan dapat dimanfaatkan. Jika perpustakaan dimanfaatkan secara optimal, berarti data, informasi dan ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya dapat berdampak positif kepada pemakai. Sehingga kualitas intelektual mereka juga semakin baik. Melihat kondisi semacam ini akan mempermudah pimpinan untuk membuat kebijakan strategis untuk pengembangan perpustakaan ke depan.

d. Membaiknya kondisi perpustakaan menjadi magnet positif

Jika perpustakaan semakin baik kualitas baik itu jasa, koleksi, fasilitas dan sumber daya manusianya, maka akan menjadi magnet positif bagi perpustakaan. Untuk menarik perhatian pemakai agar datang ke perpustakaan.

e. Meningkatkan citra perpustakaan dan tenaga perpustakaan

(50)

perpustakaan semakin meningkat dan jasa yang diberikan juga semakin baik kualitasnya. 59

4. Metode Mengukur Kepuasan Pemakai

Terdapat beberapa metode untuk mengukur kepuasan pemakai, antara lain :

a. Sistem Keluhan dan Saran

Perpustakaan dapat membuat kotak saran dan menempatkan di tempat yang paling sering dilewati pemakai. Untuk dapat memberikan masukan, tanggapan, keluhan atas segala aktifitas dan layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Atau memberikan sejenis kartu komentar yang diisi oleh pemakai dapat diberikan langsung kepada petugas perpustakaan atau melalui pos. Atau layanan telepon dan pesan singkat. Kemajuan teknologi ini sangat berarti dalam memahami kepuasan pemakai.

b. Survei Kepuasan Pemakai

Banyak metode survei yang digunakan untuk memahami tingkat kepuasan pemakai. Survei tersebut dapat secara kualitatif maupun kuantitatif. Saat ini metode kuantitatif lebih banyak dilakukan karena metode ini cukup familiar dan keakuratannya cukup tinggi. Survei bisa dilakukan oleh internal perpustakaan, atau menyewa konsultan biro jasa yang khusus menangani tentang survei kepuasan pemakai.

59

(51)

c. Ghost shopping

Metode ini dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pemakai dan harus dijaga identitasnya. Ghost shoppers yang baik akan mencatat apa saja yang dilihat, dirasakan olehnya dan perilaku sikap dan tata cara petugas perpustakaan dalam menjalankan profesinya. Metode ini biayanya relatif murah dan waktu pelaksanaan fleksibel. Hasil pencatatan Ghost shoppers dikumpulkan dan diadakan diskusi pembahasan.

d. Analisis kehilangan pemakai (lost customer analysis)

Pimpinan perpustakaan dan pustakawan harus jeli melihat perkembangan pengunjung. Dari aktifitas dan statistik harian akan terlihat tingkat pemanfaatan layanan perpustakaan. Petugas tentu hafal pengunjung dan pemakai rutin perpustakaan, bila pengunjung tersebut sudah jarang atau tidak ada lagi ke perpustakaan dengan alasan yang tidak wajar, maka sebab-sebab mengapa tidak lagi memanfaatkan jasa perpustakaan harus dicari.60

5. Penelitian Kepuasan Pemakai

Penelitian mengenai kepuasan pemakai pernah dilakukan oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2002. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap layanan di Perpustakaan Nasional RI. Variabel dalam penelitian terdiri dari 5 unsur yang berkaitan dengan layanan yaitu :

60

(52)

a) Fasilitas Perpustakaan b) Koleksi Perpustakaan c) Layanan Perpustakaan d) Petugas Layanan

e) Peraturan atau tata tertib perpustakaan.

Dari penelitian tersebut dihasilkan data-data berikut :

1. Pemakai merasa tidak puas pada sistem layanan tertutup yang digunakan oleh Perpustakaan Nasional

2. Pemakai merasa cukup puas terhadap kemutakhiran koleksi, sarana penelusuran, kenyamanan ruang baca, dan fasilitas fotocopy

3. Pemakai merasa puas terhadap koleksi, layanan, petugas dan tata tertib

Selain Perpustakaan Nasional, PDII-LIPI juga pernah melakukan penelitian serupa pada tahun 2002 yang mengacu pada ISO 11620-1998 mengenai indikator kinerja perpustakaan yang salah satunya adalah kepuasan pemakai. Instrumen yang digunakan pada penelitian berdasarkan kebutuhan perpustakaan meliputi pertanyaan mengenai kepuasan terhadap 4 aspek layanan, yaitu :

a. Ketersediaan atau kelengkapan koleksi perpustakaan

(53)

c. Kualitas Layanan meliputi: kecepatan layanan, kemampuan SDM, sikap petugas perpustakaan, dan lain-lain.

d. Kemudahan akses ke perpustakaan meliputi : jam buka perpustakaan, petunjuk lokasi, petunjuk pencarian informasi, dan lain-lain.

Tabel 2

Dari penelitian tersebut dihasilkan data-data sebagai berikut : Aspek layanan Kepuasan terendah Kepuasan tertinggi

Koleksi Mikrofis atau film koleksi tesis atau disertasi Fasilitas Microreader Kenyamanan ruang Kualitas pelayanan Biaya fotokopi kecepatan layanan Kemudahan akses Sarana komunikasi Jam buka perpustakaan

(54)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA LABSCHOOL

KEBAYORAN

A. Sejarah Singkat Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran

Perpustakaan Labschool Kebayoran berdiri pada tahun 2001 bersamaan

dengan berdirinya Sekolah Labschool Kebayoran. Pada saat itu perpustakaan

berada di lantai 2 menempati ruang berukuran 1 kelas yang berkapasitas 10

orang dan memiliki 1 pustakawan yang merangkap jabatan. Pada awalnya

perpustakaan labschool kebayoran menggunakan sistem manual untuk

penelusuran buku berupa katalog kartu. Perpustakaan tidak hanya digunakan

oleh siswa siswi SMA saja tetapi digunakan juga oleh siswa siswi SLTP

Labschool Kebayoran

Seiring dengan berkembangnya perpustakaan akhirnya pada tahun 2008

perpustakaan pindah keruangan yang lebih luas yang berkapasitas 50 orang

tetapi masih tetap berada di lantai 2. Pada tahun ini pula perpustakaan

merubah sistem yang mulanya memakai sistem manual menjadi otomasi

dengan menggunakan software athenaum bahkan awal pelajaran baru

2010-2011 mereka akan berpindah menggunakan software senayan.

Klasifikasi yang digunakan pada Perpustakaan Labschool adalah

klasifikasi DDC (dewey Decimal Classification). Edisi 21 dengan sifat

layanan terbuka (Open Access). Pada saat ini petugas perpustakaan telah

(55)

Perpustakaan Labschool Kebayoran antara lain adalah layanan sirkulasi,

referensi, pembaca, internet dan audio visual.

B. Visi & Misi Perpustakaan Labschool Kebayoran

1. Visi Perpustakaan

a) Labschool merupakan sekolah yang mempersiapkan calon pemimpin

masa depan yang bertakwa

b) Berintegritas tinggi

c) Mempunyai daya juang yang kuat

d) Mempunyai kepribadian yang utuh, berbudi perkerti luhur

e) Mandiri

f) Serta mempunai kemampuan intelektual yang tinggi

2. Misi Perpustakaan Labschool Kebayoran

Untuk menciptakan visi tersebut Perpustakaan Labschool Kebayoran

mempunyai misi sebagai berikut :

a) Menciptakan lingkungan belajar yang menantang dan menyenangkan,

adil, kreatif, terintegratif, dan dedikatif terhadap pencapaian misi.

b) Menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dalam perkembangan

intelektualnya dan mempunyai karakter takwa, jujur, kereatif, maupun

menjadi teladan, bekerja keras, toleran, dan cakap dalam memimpin.

c) Menjawab tantangan akan kebutuhan pengembangan sumber daya

manusia yang dapat menjawab tantangan dan berperan dalam

(56)

Ketua BPS C. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi D. Anggota Perpustakaan

Anggota perpustakaan labschool terdiri dari masyarakat perpustakaan seperti siswa, guru, kepala sekolah, para staf sekolah. Adapun persyaratan untuk menjadi anggota perpustakaan yaitu :

1. Menyerahkan foto 2x3 sebanyak 1 lembar 2. Mengisi formulir pendaftaran

3. Bersedia menaati peraturan perpustakaan 4. Bebas biaya frees

Kepala Sekolah SMA Kepala Sekolah SMP

Kasubag Perlengkapan Kabag Perlengkapan

(57)

E. Koleksi Perpustakaan Labschool Kebayoran

Koleksi Perpustakaan Labschool terdiri dari koleksi cetak dan noncetak

(Audio Visual) yang disusun berdasarkan DDC (Dewey Decimal

Classification). Sampai tahun 2010 jumlah koleksi sekitar 30.000 eksempelar

dengan 2600 judul.

a) Buku pelajaran yaitu berupa buku-buku pelajaran dari berbagai bidang

studi yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku,

b) Koleksi referensi yaitu terdiri dari alquran, ensiklopedi, kamus, atlas, dll.

Koleksi ini hanya boleh dibaca ditempat namun boleh difotokopi,

c) Koleksi karya tulis yaitu karya tulis siswa-siswi SMA kelas 13 ( SMA

kelas 3) labschool sebagai syarat kelulusan, yang diberikan pada akhir

kegiatan belajar,

d) Koleksi hiburan perpustakaan menyediakan buku-buku fiksi

(novel, cerpen dan komik) sebagai sarana hiburan. Selain itu juga tersedia

majalah, surat kabar dan tabloid

e) Koleksi Audio Visual terdiri dari VCD dan DVD yang bejumlah 150

buah yang dibagi menjadi dua kategori yaitu : VCD/DVD bersifat umum

(film dokumenter, nasional geografi, olahraga dll) dan VCD/DVD yang

(58)

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Hasil penelitian dan pengolahan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 60 responden dari jumlah rata-rata pengunjung tiap bulan selama satu tahun. Penyebaran kuesioner dilakukan selama 2 hari berturut-turut dilaksanakan mulai pada tanggal 8 sampai 9 Juni Untuk lebih jelasnya berikut diuraikan jumlah kuesioner yang diedarkan.

Selasa, 8 Juni 2010 : 20 kuesioner Rabu, 9 Juni 2010 : 40 kuesioner 2. Kuesioner

Data yang diperoleh dari responden tersebut selanjutnya dihitung frekuensi dan persentasenya dari setiap jawaban yang dikumpulkan. Kemudian diberikan penafsiran pada nilai persentase yang diperoleh dengan menggunakan rumus :

P = _F_ x 100% N

Dimana : P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

(59)

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah : 0% : Tidak ada satupun

1 % - 25% : Sebagian kecil

26 % - 49% : Hampir setengahnya atau kurang dari setengahnya 50% : Setengahnya

51% - 75% : Lebih dari setengahnya 76% - 99% : Hampir seluruhnya 100% : Seluruhnya.61 3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah pengunjung Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran dan untuk menentukan sampel dari populasi penulis mengambil rata-rata pengunjung setiap bulan selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung pada bulan Januari 2009 – Desember 2009), yaitu berjumlah 7182/12 bulan = 598,5 pengunjung (dibulatkan menjadi 599) Kemudian penulis mengambil 10% dari 599 diperoleh hasil 59,9 orang dan untuk memudahkan penghitungan hasil penelitian penulis membulatkan sampel tersebut menjadi 60 orang.

B. Perolehan Data

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner diolah secara manual dengan menggunakan tabel yang bertujuan memudahkan analisa data. Dari jumlah kuesioner yang disebarkan, penggambarannya bisa dilihat dalam tabel berikut :

61

(60)

1. Data Responden

[image:60.595.90.479.180.664.2]

Berikut ini adalah pemaparan data responden siswa SMA Labschool Kebayoran yang peneliti dapatkan diantaranya: data mengenai jenis kelamin responden, pemakai perpustakaan berdasarkan usia, pemakai perpustakaan berdasarkan kelas

Tabel 3

Jenis Kelamin Responden

Jawaban F P

Laki-laki 23 38,33%

Perempuan 37 61,67%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas menunjukan mengenai jenis kelamin responden. Tabel ini menunjukkan bahwa dari 60 orang responden, yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 orang responden (61,67 %) sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang responden (38,33 %). Dengan demikian dapat dilihat bahwa responden pada penelitian ini umumnya adalah berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4

Pemakai Perpustakaan Berdasarkan Usia

Jawaban F P

14 Tahun 1 1,67%

15 Tahun 21 35%

16 Tahun 29 48,33%

17 Tahun 9 15%

Jumlah 60 100%

(61)
[image:61.595.87.485.212.523.2]

tahun, dan kurang dari setengah dari jumlah responden sebanyak 21 orang responden (35%) mereka berusia 15 tahun. Dan sisanya yaitu 29 orang responden (48,33%) berusia 16 tahun. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa pada umumnya responden yang paling banyak berusia 16 tahun sebanyak 29 orang responden (48,33%).

Tabel 5 Kelas

Jawaban F P

10 (X) 31 51,67%

11 (XI) 29 48,33%

12 (XII) 0 0%

Jumlah 60 100%

Tabel di atas merupakan hasil olahan mengenai kelas responden dan didapatkan hasil bahwa lebih dari setengahnya yakni sebanyak 31 orang responden (51,67%) merupakan siswa kelas 10, dan sisahnya yakni 29 orang responden (48,33%) merupakan kelas 11.

2. Analisa Mengenai Kepuasan Pemakai Perpustakaan

Berikut ini analisa data mengenai kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran. Dimana analisa data diolah menggunakan skala likert dengan rumus sebagai berikut :

X : ( S1 x F1 ) + ( S2 x F2 ) + ( S3 x F3 ) + ( S4 x F4 ) + ( S5 x F5 ) N

Keterangan : X = Skor rata-rata

(62)

Skala yang digunakan di atas merupakan skala ordinal yang mempunyai keterbatasan analisa yaitu hanya menyatakan bahwa subyek itu sangat setuju atau sangat tidak setuju. Agar analisa ini menjadi lebih luas, maka ordinal dapat diubah menjadi skala interval yaitu menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan yang diperlukan untuk menggambarkan keadaan atau gejala dengan lebih teliti, memberikan prediksi dan pengontrolan yang lebih akurat. Untuk menentukan skala interval skor persepsi adalah membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Cara tersebut dapat dirumuskan dengan rumusan sebagai berikut62 :

Keterangan :

a = Jumlah atribut m = Skor tertinggi n = Skor terendah

b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk

Jika skala peni

Gambar

Gambar  1  Tata Kerja Pelayanan Teknis dan Pelayanan Pembaca
Tabel 3 Jenis Kelamin Responden
Tabel 5 Kelas
Tabel di atas menggambarkan pernyataan mengenai kepuasan siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi sistem informasi akan melibatkan semua aktivitas organisasi yang berhubungan dengan penggunaan dan manajemen dari sistem informasi tersebut sehingga menyebabkan

Non Aplicable PT Sateri Viscose International belum melakukan kegiatan penerimaan bahan baku, kegiatan produksi termasuk penjualan (lokal maupun ekspor)1. Bill of

jenis dominan pada suatu tingkat pertumbuhan tidak selalu dominan pada tingkat pertumbuhan yang lain. Jenis vegetasi pada tingkat pohon didominasi oleh Castanopsis

1) Dari 22 karangan mahasiswa asing (68.175 kata) ditemukan 1097 kata yang mengalami afiksasi. Jenis afiks yang digunakan yaitu Prefiks, sufiks dan konfiks.

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh angka 0.427 yang merupakan angka koefisien korelasi berdasarkan Skala Guilford yang berarti

Tabel 4 menunjukkan hubungan keluhan pernapasan sesak napas dengan Kualitas tidur Pasien Penyakit Paru di Rumah sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru didapatkan nilai

Kabupaten Banyuasin, dan tata cara penyewaan pemakaian lahan/kolam/gedung aula balai benih ikan/mess balai benih ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), ayat (6)

Selama dua pekan pertama di bulan April, Tiongkok mengimpor batu bara sebesar 8 juta ton, lebih rendah pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 9,8 juta