ANALISIS PERTUMBUHAN LABA DAN RETURN SAHAM TERHADAP PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK
INDONESIA
(STUDI KASUS DI PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PEMECAHAN SAHAM 2011) ANALYSIS OF INCOME AND RETURN TO STOCK COMPANY DOING
RESOLUTION OF SHARES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
(CASE STUDY IN STOCK COMPANY DOING RESOLUTION 2011)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh : Nama :WIDA NATASARI
NIM : 21110149
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR KEASLIAN
ABSTRACT……… i
ABSTRAK………. ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah………. 7
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 7
1.2.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan……….. 8
1.3.1 Maksud Penelitian ... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 10
vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka………. 12
2.1.1 Laba ……… 12
2.1.1.1 Definisi Laba ……….. 12
2.1.1.2 karakteristik Laba ... 12
2.1.1.3 Pertumbuhan Laba ... 13
2.1.2 Return Saham ... 14
2.2.2.1 Definisi Return Saham ... 14
2.2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham` 16 2.1.3 Stock Split ... 19
2.1.3.1 Definisi Stock Split ... 19
2.1.3.2 Jenis Stock Split……… 21
2.1.3.3 Mekanisme Stock Split ... 22
2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel………... . 23
2.2.4.1 Perubahan Laba Terhadap Stock Split……….. 23
2.2.4.2 Return Saham Terhadap Stock Split ... …… 24
2.2 Penelitian Terdahulu ... 25
2.3 Kerangka Pemikiran……… 29
2.4 Hipotesis……….. 32
vii
3.2 Metode Penelitian………. 32
3.2.1 Desain Penelitian ... 33
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 37
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data……… 40
3.2.3.1 Sumber Data……….. 40
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 42
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………. 44
3.2.5 Rancangan Analisis dan pengujian Hipotesis……… 45
3.3.5.1 Rancangan Analis……….. 45
3.3.5.2 Pengujian Hipotesis……….. 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………. 59
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan……….. 59
4.1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia………. 59
4.1.1.2 Stuktur Organisasi Bursa Efek Indonesia………….. 69
4.1.1.3 Job Description Bursa Efek Indonesia ……….. 70
4.1.2 Analisis Deskriptif 4.1.2.1 Analisis Deskriptif Pertumbuhan Laba……… 86
4.1.2.2 Analisis Deskriptif Return Saham………. 89
4.1.2.3 Analisis Deskriptif Stock Split……….. 92
viii
4.1.3.1 Pengaruh Pertumbuhan Laba (X1) terhadap Stock Split
(Y)……….. 102
4.1.3.1.1 analisis Korelasi Parsial antara Pertumbuhan laba (X1) terhadap Stock Split
(Y)……….. 102 4.1.3.1.2 Koefisien Determinasi untuk melihat
seberapa besar variabel pertumbuhan laba secara parsial berpengaruh terhadap stock
split……….. 103
4.1.3.1.3 Uji Hipotesis Pengaruh Pertumbuhan Laba terhadap Stock split ... 103
4.1.3.2 Pengaruh Return Saham (X2) terhadap Stock Split (Y) 106
4.1.3.2.1 analisis Korelasi Parsial antara Return Saham (X2) terhadap Stock Split (Y)…... 106
4.1.3.2.2 Koefisien Determinasi untuk melihat seberapa besar variabel return saham secara parsial berpengaruh terhadap stock
split……… 107
4.1.3.2.3 Uji Hipotesis Pengaruh Rerturn saham terhadap Stock split……… 108
4.1.3.3 Pengaruh Pertumbuhan Laba (X1) Return saham (X2)
terhadap Stock Split (Y)………. 110
4.1.3.3.1 Analisis Korelasi Berganda……… 110
4.1.3.3.2 Analisis Koefisien Determinasi …………. 111 4.1.3.3.3 Uji Hipotesis Pengaruh Pertumbuhan Laba
ix 4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Pertumbuhan Laba Tehadap Perusahaan Yang
melakukan Stock Split………. 114
4.2.2 Analisis Return Saham Tehadap Perusahaan Yang melakukan Stock Split………. 115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 118
5.2 Saran ... 119
DAFTAR PUSTAKA ... 120
120
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim.2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Malang : Ghalia Indonesia.
Agung I.G N.H.A. Pasay dan Sugiharso, 1994, Teori Ekonomi Mikro: Suatu Analisis Produksi Terapan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia.
Alwi, Z. Iskandar. 2003. Pasar Modal dan Aplikasi. Edisi Pertama. Penerbit Yayasan Pancur Siwah. Jakarta. hal 87-88.
Andi Supangat. 2007. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana.
Baridwan, 1997. Intermediate Accounting, Edisi 7. Yogyakarta : BPFE, hal 31.
Brigham, et al. 1999. Financial management Theory and Pactice. The Dryden Press. Orlando. hal 192.
Baker, H.K. dan GE. Powell (1992). Why Companies Issue Stock Split. Financial Management, 21,P.ll.
Brennan, M.J dan P.J. Hughes. 1991. “ Stock Price and Supply of Finance 42 (march), hal. 913-932.
Corrdo, Charles J. and Jordan, Bradford D. 2000.Fundamentals of Invesment Analysis. Fourth Edition. Mc Graw Hill. Singapore. hal 5.
Darmadji, Fakhrudin. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta : Salemba Empat.
Dr. Josiah.2010. Market Reaction To Stock Splits. African Journal of Business & Management Volume , 20 pages.
Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida. 2010. Pemecahan Sahan Terhadap Likuiditas dan Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12, No.3.
Eugene Pilotte.1997. Earnings And Stock Splits In The Eighties. Journal Of Financial and Strategic Decisions Volume 10 Nomor 2, Hal. 37-47.
121
Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Teori Akuntansi Edisi Revisi, Cetakan Kelima, PT. Grafindo Persada. Jakarta. hal 267.
Iguh Wijaknarko, Prasetiono Dipanigoro. 2012. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham. Journal Of Management Volume 1, No 2.
Irham, Fahmi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : ALFABETA.
Joel G. Siegel, Jae K. Shim. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta : ElexMedia Komputindo, hal 101.
Jogiyanto Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kelima. Yogyakarta. Bpfe.
Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Graha Ilmu.
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Nurul Latifah.2008. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perubahan Laba. Fokus Ekonomi Volume 3No.1, Hal 48-59.
Panji Anoraga & Piji Pakarti. 2003. Pengantar Pasar Modal (Revisi ed). Jakarta. Rineka Cipta
Rusdin, 2008, Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik, Bandung : Alfabeta
Ross, S.A, Weterfield, R.W & Jaffe. 2002. Corporate Finance. MC Grow-Hill, Inc. USA. hal 238.
Saud, Husnan. 2001. Dasar- dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta : AMP YKPN
122
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (3th ed). Yogyakarta. UPP AMP YKPN
Umi Narimawati, Sri Dewi A., & Lina I. 2011. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.
Wahyudi, Sugeng. 2003. Pengukuran Return Saham. Jurnal Ekonomi. Suara Merdeka.
http: //www. Okezone.com
http: //www. Sahamoke.com
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohiim,
Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala karunia dan ridhonya, serta shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad SAW, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
Penulisan Skripsi yang berjudul “Analisis Perubahan Laba Dan Return
Saham Terhadap Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Di Bursa Efek Indonesia”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman
penulis. Namun penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat memberi manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.
Atas segala petunjuk dan bimbingan yang telah penulis dapatkan maka
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, Selaku Rektor Universitas
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE., Spec., Lic, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr.Surtikanti, SE., M.Si., Ak, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
iv
4. Prof. Dr.Hj Umi Narimawati, Dra., SE. M.Si, Selaku Dosen Pembimbing
yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan
mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat selesai.
5. Siti Kurnia Rahayu, SE. M.Ak,. Ak, Selaku Dosen Wali kelas Ak-4.
6. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara
moril maupun materil serta cinta kasih yang tiada henti yang diberikan
kepada penulis untuk keberhasilan penulis.
7. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2010 khususnya kelas AK-4, terima
kasih atas kebersamaannya.
8. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan Usulan
Penelitian ini.
Dengan segala keterbatasan, penulis memohon maaf apabila tulisan kurang
berkenan. Semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang
membaca.
Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Bandung, April 2014 Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Wida Natasari
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 18 Mei 1992
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl.Cijambe Gg.Suranta RT05/01 No.6
Ujungberung Bandung 40619
E-mail : natasari.wida@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Universitas Komputer Indonesia 2010-2014
SMA KP2 Bandung 2007-2010
SMPN 50 Bandung 2004-2007
SDN Cijambe IV Bandung 2001-2007
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Saya Yang Bersangkutan
12 BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Laba
2.1.1.1 Definisi Laba
Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda pengertian laba
secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang
timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan
pendapatan tersebut.
Menurut Harahap (2001:267), mengemukakan bahwa :
“ perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi
perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu “.
Baridwan (1997:31), mengemukakan bahwa :
“ kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari semua transaksi atau
kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha pada suatu periode kecuali yang
timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik”.
2.1.1.2 Karakteristik Laba
Chariri dan Ghozali (2003:214) menyebutkan bahwa laba memilki
13
1. Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi.
2. Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya merupakan prestasi
peusahaan pada periode tertentu.
3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan
pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran, dan pengakuan
pendapatan.
4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya
historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapat
tertentu dan
5. Laba didasarkan pada prinsip perbandingan (matching) antara
pendapatan dan biaya yang relevan dan kaitan dengan pendapatan
tersebut.
2.1.1.3 Pertumbuhan Laba
Laba merupakan salah satu indicator penting dalam mengukur
keberhasilan kerja suatu perusahaan. Adanya pertumbuhan laba dalam suatu
perusahaan dapat menunjukan bahwa pihak-pihak manajemen telah berhasil
dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan
efisien. Suatu perusahaan pada tahun tertentu bisa saja mengalami pertumbuhan
laba yang cukup pesat dibandingkan dengan rata-rata perusahaan. Akan tetapi
untuk taun berikutnya perusahaan tersebut bisa saja mengalami penurunan laba.
Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangi laba periode sekarang dengan
laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya
14 Keterangan :
= laba bersih taun berjalan = laba bersih taun sebelumnya
2.1.2 Return saham
2.1.2.1 Definisi Return Saham
Menurut Brigham et al (1999:192), menyatakan:
“meansure the financial performance of an investment.” Pada penelitian
ini, return digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil keuangan suatu
perusahaan.
Menurut Home dan Wachoviz (1998:26) mengemukakan bahwa:
“ return as benefit which related with owner that includes cash dividend
last year which is paid, together with market cost appreciation or capital gain
wicth is realization in the end of the year”.
Menurut Jones (2000:124) mengemukakan bahwa:
“ return is yield dan capital gain (lost)”. (1) Yield, yaitu cash flow yang
dibayarkan secara periodic kepada pemegang saham (dalam bentuk dividen), (2)
Capital Gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan
15
Menurut Corrado dan Jodan (2000;5) menyatakan bahwa :
“ return from investment security is cash flow and capital gaint/loss”.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari deviden dan capital gain/loss.
Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return saham
sesungguhnya (realized return) dan return yang diharapkan atau return
ekspektasi. Return sesungguhnya merupakan return yang sudah terjadi yang
dihitung dari selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Sedangkan
return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di
masa yang akan datang.
Return tersebut memilki dua komponen yaitu current income dan capital
gain (Wahyudi, 2003). Bentuk dari current income berupa keuntungan yang
diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa deviden sebagai hasil
kinerja fundamental perusahaan. Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang
diterima kerena selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya capital
gain suatu saham akan posif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih
tinggi dari harga belinya.
Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua: (1) return
reaisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan
return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.
Berdasarkan pengetian return, bahwa return suatu saham adalah sama hasil yang
16
berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, maka dapat
ditulis rumus (Ross et al.,2003:238).
Keterangan :
= Return saham pada periode ke-t
= Harga saham periode pengamatan
= Harga saham periode sebelum pengamatan
2.1.2.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi retun saham
Informasi yang tersedia di pasar modal memiliki peranan yang sangat
penting untuk mempengaruhi segala macam bentuk transaksi perdangan di pasar
modal tersebut. Hal ini disebabkan karena para pelaku di pasar modal akan
melakukan analisis lebih lanjut terhadap setiap pengumuman atau informasi yang
masuk ke bursa efek tersebut. Informasi atau pengumuman -pengumuman yang
diterbitkan oleh emiten akan mempengaruhi para (calon) investor dalam
mengambil keputusan untuk memilih portofolio investasi yang efisien.
Menurut Jogiyanto (2000:315), para pelaku pasar modal akan
mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal
tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdangan
saham, misalnya adanya perubahan pada volume perdangan saham, perubahan
17
bahwa pengumuman yang masuk ke pasar memiliki kandungan informasi jika
pada saat transaksi perdangan terjadi, terdapat perubahan terutama perubahan
harga saham. Berubahnya harga saham akan mempegaruhi return saham yaitu
semakin tinggi harga saham berarti semakin meningkat return yang diperoleh
investor.
Menurut Alwi (2003:87) bahwa pergerakan naik-turun harga saham dari
suatu perusahaan go public menjadi fenomena umum yang seiring dilihat di
lantai bursa efek yang tidak banyak orang yang mengerti atau banyak yang
masih bingung mengapa harga saham suatu perusahaan bisa berfluktuasi secara
drastis pada periode tertentu. Sebagai salah satu intrumen ekonomi ada
faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham di suatu bursa efek, baik harga saham
individual maupun harga saham gabungan misalnya IHSG dan indek LQ45,
yaitu faktor internal (lingkungan mikro) dan eksternal (lingkungan makro).
Lingkungan mikro yang mempengaruhi harga saham antara lain
(Alwi,2003);
1. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan sepert pengiklan,
rincian kontrak, produk baru, perubahan harga, penarikan produk baru,
laporan produksi, laporan keamanan produk dan laporan penjualan.
2. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti
pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang, sekuritas
yang hybrid, leasing, kesepakatan kredit, peecahan saham,
18
3. Pengumuman bandan direksi manajemen (manajemen board of director
announcements), seperti perubahan dan penggantian direksi,
manajemen dan struktur organisasi.
4. Pengumuman penggabungan pengambilan diversivikasi, seperti laporan
marger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisi dan
diakuisisi laporan divestasi dan lainnya.
5. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan
ekspansi pabrik, pengembangan riset dan pengembngan, penutupan
usaha dan lainnya.
6. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), negoisasi
baru, kontak baru, pemogokan dan lainnya.
7. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba
sebelum akhir taun dan setelah akhir tahun fiscal, earning pershere,
price earning ratio, net profit margin, return on asset, return on equity,
dan lain-lain.
Sedangkan lingkungan makro yang mempengaruhi harga saham antara
lain (Alwi,2003:88)
1. Pengumuman dari pemerintah, seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito, kurs vauta asing, inflasi, serta berbagai
regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah.
2. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tututan
karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan
19
3. Pengumuman industry sekuritas (securities announcements), sepert
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume/harga saham
perdangan, pembatasan/penundaan trading.
4. Gejolak sosial politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya
volatilitas harga saham di bursa efek suatu Negara.
5. Berbagai issue, baik dari dalam dan luar negeri, seperti issue
lingkungan hidup, hak asasi manusia, kerusuhan misal, yang
berpengaruh terhadap prilaku investor.
2.1.3 Stock Split
2.1.3.1 Definisi Stock Split
Menurut Jogiyanto (2003:41) mengemukakan bahwa :
menyatakan tentang stock split adalah memecah selembar saham menjadi
n lembar saham.
Menurut Hartono (2009) mengemukakan bahwa :
Pemecahan saham atau stock split adalah memecahkan selembar saham
menjadi n lembar saham sehingga harga per lembar saham baru setelah stock split
stock split adalah selembar 1/n dari harga sebelumnya maka dapat dirumuskan
20
Pemecahan saham juga diartikan sebagai tindakan memecah nilai nominal
saham menjadi pecahan yang lebih kecil dan jumlah lembar saham yang beredar
menjadi banyak sesuai dengan faktor pemecahan saham (split faktor).
Stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi
sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Dengan
demikian, sebenarnya stock split tidak mempunyai nilai ekonomis.
Secara teoritis stock split tidak memiliki nilai ekonomis karena stock split
hayalah mengamati saham yang beredar dengan cara menurunkan nilai pari saham
sedangkan saldo modal saham dan laba yang ditahan tetap sama. Banyaknya
peristiwa stock split dipasar modal memberikan indikasi bahwa stock split
merupakan alat yang penting dalam praktik pasar modal kerena stock split
menjadi salah satu alat manajemen untuk membentuk harga pasar perusahaan, dan
dalam praktik di pasar modal apabila perusahaan tersebut mempunyai kinerja
yang bagus maka harga akan meningkat lebih cepat.
Secara umum, stock split akan cenderung meningkatkan kenerja pasar.
Pada haripencatatan terakhir, kecenderungan harga saham akan naik dibandingkan
dengan harga sekarang. Seberapa besar kenaikannya tergantung harga target stock
split-nya. Bila target harga saham baru sudah stock split Rp.4000 maka harga
saham sebelum stock split akan cenderung naik setara Rp.8000. namun demikian
hari-hari menuju target tersebut akan terjadi fluktuasi kenaikan dan penurunan
harga saham yang dipengaruhi oleh faktor lain yang baik peristiwa dalam negeri
21
merupakan harga penyesuaian. Para investor yang sudah berpengalaman dalam
membeli saham dengan tujuan mendapatkan dividen akan mencari waktu dan
harga yang tepat pada kurun waktu tersebut. Kombinasi atara peristiwa pembagian
dividen dengan peristiwa stock split nampaknya merupakan upaya memberikan
sinyal yang positif. Dengan pemilihan waktu dan harga yang tepat dalam kurun
waktu tersebut, maka investor dan mendapatkan deviden tanpa atau dengan
penurunan nilai pada harga sahamnya. Dapat dipastikan hal tersebut akan
terwujud dengan prasyarat tidak terjadi peristiwa politik yang dapat mengejutkan
pasar. Dengan adanya stock split, saham emiten di pasar akan lebih murah dan
jumlahnya pun tidak akan lebih banyak. Dengan kondisi seperti ini, maka
perdangan saham pelaku stock split diharapkan bisa lebih likuid dan
kemampuanya menggalang dana untuk perusahaan akan semakin baik. Selain itu,
dengan murahnya harga saham tersebut, kesempatan masyarakat luas untuk ikut
memiliki saham ini akan semakin tinggi.
2.1.3.2 Jenis Stock Split
Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan yaitu stock
split-up dan stock split-down.
1. Stock split-up adalah penurunan nilai nominal perlembar saham yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya
stock split dengan faktor pemecahan 2:1 maksudnya adalah dua
lembar saham baru ( lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan
22
2. Stock split- down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham
dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan
turun dengan faktor pemecahan 1:2 maksudnya adalah 1lembar
saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan dua
lembar saham lama (lembar sebelum stock split).
2.1.3.3 Mekanisme Stock Split
Aksi korporasi stock split dapat berperan sebagai salah satu upaya
mencapai pemberdayaan. Stock split dapat menjadikan harga saham secara
absolute lebih rendah. Investor yang semula tak dapat menjangkau harga saham,
melalui stock split menjadi terjangkau.
Stock split merupakan perwujudan pemerataan untuk para investor untuk
membeli dan memiliki saham. Melalui stock split ferkuensi perdangan saham
cenderung meningkat atau lebih likuid. Perdangangan saham yang likuid akan
cenderung meningkatkan harga sahamnya.
Mekanisme dan informasi mengenai kebijakan stock split akan
diberitahukan oleh dewan direksi berdasarkan dengan hasil keputusan Rapat
Umum Pemgang Saham (RUPS). Sebagai contoh niali nominal saham yang
semula sebesar Rp. 500.- menjadi sebesar Rp.250.- per saham. Jika dalam RUPS
memutuskan adanya perubahan anggaran dasar, keputusan tersebut dibuat
dihadapan notaris yang ditunjuk oleh dewan direksi. Perubahan anggaran dasar
tersebut harus diterima dan dicatat oleh Direktur Jendral Administrasi Hukum
Umum serta didaftarkan dalam daftar perusahaan kantor pendaftaran perusahaan
23
untuk melakukan konversi saham menjadi catatan elektronik (tanpa warkat) dalam
rekening efek perusahaan efek atau bank custodian dimana pemegang saham
membuka rekening efeknya (konversi saham) den pemecahan nilai nominal saham
dari Rp.500.- persaham menjadi Rp.250,- per saham, Dewan Direksi akan
memberitahukan tata cara konversi saham dan pemecahan nilai nominal saham.
2.1.4 Keterikatan Antar Variabel
2.1.4.1 Perubahan Laba Terhadap Peristiwa Pengumuman Stock Split
Secara umum ada suatu bentuk hubungan antara pemecahan saham dan
kinerja keuangan. Perusahaan yang melakukan stock split umumnya adalah
perusahaan yang cenderung tidak memiliki masalah dalam bidang kinerja
keuangan.
Menurut Irham Fahmi (2011:179) mengemukakan bahwa :
“ Bagi publik perusahan yang melakukan stock split umumnya adalah perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik di masa lalunya, bahwa pemecahan saham lebih berkaitan dengan kinerja laba masa lalu dari pada dengan masa depan”.
Menurut Jogiyanto (2003: 416) mengemukakan bahwa :
“ Dengan dilakukannya stock split, maka saham menjadi lebih menarik bagi investor karena harga saham yang lebih murah sedangkan jumlah saham menjadi semakin banyak. semakin banyak jumlah pemengang saham, semakin bertambah pula orang yang tertarik untuk ikut serta. akibatnya saham menjadi likuid dan laba perusahaan meningkat”.
Menurut Abdul Halim (2006: 100) mengemukakan bahwa :
24
Didalam penelitian sebelumnya Nurul Latifah (2008:58) menyatakan
dalam hasil penelitiaannya bahwa pengaruh stock split terhadap pendapatan yang
diperoleh perusahaan mengalami peningkatan. Sehingga perolehan laba
perusahaan juga mengalami peningkatan. Sehinggga dapat disimpulkan stock split
dapat meningkatkan laba secara signifikan.
2.1.4.2 Return Saham Terhadap Peristiwa Pengumuman Stock split
Dalam keadaan yang stabil dan mempunyai nilai saham yang tinggi,
banyak emiten yang melakukan kebijakan memecahkan saham dengan
mengharapkan penjualan sahamnya dapat bergerak naik dan saham perusahaan
dapat dimiliki masyarakat.
Menurut Irham Fahmi (2011:176) mengemukakan bahwa :
“Signaling Theory menyatakan bahwa pemecahan saham memberikan
informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return masa depan
substansial”.
menurut Jogiyanto (2003:419) mengemukakan bahwa :
stock split dianggap perusahaan memberikan sinyal yang baik kepada publik berkaitan dengan prosfek perusahaan yang bagus dimasa depan, karena perusahaan yang melakukan pemecahan saham adalah perusahaan dengan harga saham yang tinggi, harga saham yang tinggi tersebutlah sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki prosfek masa depan yang baik, dimana harga saham tinggi mencerminkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik”.
Menurut Darnadji Fakhrudin (2006:183) mengemukakan bahwa :
25
Di dalam penelitian sebelumnya Surtikanti dan Devi Rustandi (2010:108)
berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh pemecahan
saham (stock split) terhadap return saham di perusahaan manufaktur didapatkan
suatu kesimpulan bahwa setelah melakukan stock split secara keseluruhan dan
rata-rata bergerak naik.
2.2 Penelitian Terdahulu
Pemecahan saham merupakan fenomena yang sangat menarik, kerena disatu
sisi dianggap dapat meningkatkan laba dan return saham tapi disisi lain juga
hanya dianggap sebagai kosmetika saham belaka karena manfaatnya yang kurang
dapat dirasakan secara nyata oleh perusahaan. Motivasi utama perusahaan
melakukan pemecahan saham adalah karena terlalu tinggi dan harapan untuk
meningkatkan laba dan return saham. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara
26 Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama
Pengarang
Judul Hasil Perbedaan Persamaan
29 2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Untuk memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini maka dapat
digambarkan pada paradigma penelitian yang memperhatikan hubungan antara
variabel dalam penelitian ini.
Investor-investor di Pasar Modal Membutuhkan
Stock split
(corporate action)
Perubahan Harga
Reaksi Pasar Pertumbuhan labadan
Return saham sebelum
Return saham setelah
stock split
30 Gambar 2.2 Paradigma penelitian
2.4 Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2009:93) adalah sebagai berikut:
“ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasa disusun dalam bentuk kalimat pernyataan.”
Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat
sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan kerangka pemikiran di
atas, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Perubahan Laba (X1)
(Harahap 2010:267)
Return Saham (X2)
(Carrado dan Johan 2005:5)
Stok Split (Y) (Hartono 2009) (Irham Fahmi 2011:179)
(Jogiyanto 2003: 416) (Abdul Halim 2006: 100) Nurul Latifah (2008:58)
(Irham Fahmi 2011:176) (Jogiyanto 2003:419)
31
= Terdapat pengaruh pertumbuhan laba terhadap perusahaan yang melakukan
stock split.
= Terdapat pengaruh return saham terhadap perusahaan yang melakukan
stock split.
H2 = Terdapat pengaruh pertumbuhan laba dan return saham terhadap
32
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini dijadikan sasaran dalam penelitian untuk
mendapat jawaban ataupun solusi dari permasalahaan yang terjadi.
Adapun pendapat Husein Umar (2005:303) menjelaskan pengertian objek
penelitian adalah sebagai berikut:
“ objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis Pertumbuhan Laba dan
Return saham Terhadap perusahaan yang melakukan stock split di BEI Tahun
2011.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian Deskriptif dan Verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil
penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis unuk diambil kesimpulannya,
artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisnya
pada data-data numerik (angka) dengan menggunakan metode penelitian ini akan
33
menghasilkan kesimpulan yang akan menjelaskan gambaran mengenai objek yang
diteliti.
Sugiyono (2011:199) mengemukakan metode deskriptif sebagai berikut:
“metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan
perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji perubahan variabel
terhadap Y yang diteliti. Verivikatif berarti menguji teori yang dengan
pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan menggunakan
metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang
diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran
mengenai objek yang diteliti.
Dalam penelitian ini objek yang akan diuji dan diambil hipotesisnya
apakah diterima atau ditolak dengan menggunakan metode deskriptif verivikatif
yaitu Pertumbuhan Laba dan Return Saham terhadap Perusahan yang Melakukan
stock split.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
dan sistematis, (Umi Narimawati,2010:30)
34
“desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian.”
Langkah- langkah penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dan fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian. Dalam penelitian ini
permasalahan yang terjadi difokuskan pada stock split dengan
demikian dapat ditetapkan judul analisis Perubahan Laba, Return
Terhadap perusahan yang melakukan stock split di BEI
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi
Permasalahan yang terjadi yaitu Peristiwa stock split merupakan suatu
fenomena yang masih membingungkan dan menjadi teka-teki dibidang
ekonomi. Banyak perusahaan mengambil keputusan untuk melakukan
stock split pada saat harga saham mereka tinggi. padahal jika
perusahaan dipandang masih likuid dan tetap melakukan stock split akan
menimbulkan over likuid sehingga saham tidak menarik lagi. Pada tahun
2011 sebanyak 11 perusahaan yang berada di Bursa Efek Indonesia
melakukan pemecahan saham atau stock split. ditemukan beberapa
perusahaan yang melakukan pemecahan saham tidak diikuti dengan
adanya kenaikan pertumbuhan laba dan return saham.
3. Rumusan masalah merupakan suatu pertayaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut, Seberapa besar pertumbuhan laba
35
return saham pada perusahaan yang melakukan stock split di BEI.
Seberapa besar pertumbuhan laba dan return saham pada perusahaan
yang melakukan stock split di BEI.
4. Menetapkan tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk Untuk
menganalisis seberapa besar pertumbuhan Laba di perusahaan yang
melakukan stock split 2011. Untuk menganalisis seberapa besar return
saham di perusahaan yang melakukan stock split 2011. Untuk
menganalisis seberapa besar pertumbuhan laba dan return saham di
perusahaan yang melakukan stock split 2011.
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori. Penulis menetapkan hipotesis dalam penelitian yaitu:
= stock split berpengaruh atau berdampak terhadap pertumbuhan
laba pada perusahaan yang melakukan stock split.
= stock split berpengaruh atau berdampak terhadap return saham
pada perusahaan yang melakukan stock split.
H2 = stock split berpengaruh atau berdampak terhadap pertumbuhan
laba dan return saham pada perusahaan yang melakukan stock split.
6. Menentukan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian
yang perlu digunakan Dalam penelitian ini konsep pertumbuhan Laba
oleh Harahap (2001:267), Return saham oleh Jogiyanto (2003:109)
selanjutnya . stock split mengacu pada pendapat Darmadji, Fakhudin
36
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder
yaitu berupa laporan keuangan, teknik penentuan sampelnya dengan
menggunakan teknik sensus jenuh, teknik pengumpulan datanya
didapat dari dokumentasi dan studi kepustakaan.
8. Melakukan analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif.
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian
Berdasarkan tahapan diatas, maka tabel desain penelitian penulis
adalah :
Tabel 3.1 Desain penelitian
Sumber : Umi Narimawati dkk (2010)
Tujuan
T-1 Descriptive Descriptive Survey
T-2 Descriptive Descriptive Survey
37
Dari tabel diatas, penelitian penulis dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk menganalisis Perubahan Laba,
terhadap perusahaan yang melakukan Stock Split di BEI, dengan cara
melakukan pengujian statistik dan mendekripsikan data yang telah
yang telah diuji melalui unit analisis yaitu perusahaan yang melakukan
Stock Split yang Terdaftar di BEI.
2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis Return Saham
terhadap perusahaan yang melakukan Stock Split di BEI, dengan cara
melakukan pengujian statistik dan mendekripsikan data yang telah
diuji melalui unit analisis yaitu perusahaan yang melakukan Stock Split
yang Terdaftar di BEI.
3. Tujuan penelitian tiga adalah untuk menganalisis Pertumbuhan Laba
Return Saham terhadap perusahaan yang melakukan Stock Split di
BEI, dengan cara melakukan pengujian statistik dan mendekripsikan
data yang telah diuji melalui unit analisis yaitu perusahaan yang
melakukan Stock Split yang Terdaftar di BEI.
2.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian
kedalam subvariabel, konsep variabel, indikator dan pengukuran. Adapun syarat
pengurain operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator
masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu
38
Menurut Sugiono (2009:2) menjelaskan variabel penelitian yaitu :
“ sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulan”.
Berdasarkan pertanyaan diatas, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi
diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel
yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu
statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat dua
vaiabel yang digunakan yaitu:
a. Variable Independen ( )
Menurut Sugiyono (2011:64) pengertian variabel bebas yaitu:
“variabel independen (bebas) adalah variabel tang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terkait).”
Dalam hal ini variabel bebas yang akan berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti adalah variabel adalah Pertumbuhan Laba dan adalah
Return Saham. Dalam operasionalisasinya variabel ini semua diukur oleh
instrument pengukur dalam bentuk rasio.
b. Variabel Dependen (Y)
menurut Sugiono (2011:64) pengertian variabel terikat yaitu:
“variabel dependen (terkait) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
39
Dalam hal ini variabel yang berikatan dengan masalah yang akan diteliti
adalah stock plit. Selengkapnya mengenai operasional variabel dapat dilihat
ditabel dibawah ini :
Harahap (2001:267) Harahap (2001:267)
40
3.2.3 Sumber data dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu
dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel
yang mewakilinya. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua
jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik
dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang
dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau
badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Andi
Supangat, 2007:2). Sedangkan menurut Jonathan Sarwono, (2007:8)
bahwa data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau
pertama. Jadi pada dasarnya dapat kita simpulkan bahwa data primer
merupakan data. yang dikumpulkan dengan cara terjun langsung
dengan meneliti keadaan sebenarnya dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara (Interview)
Yaitu suatu teknik dalam proses pengumpulan data dengan cara
mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan
41
b. Obsevasi (Obsevation)
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung sekaligus aktif dalam proses kegiatan di tempat penelitian
diadakan serta meninjau secara langsung.
c. Dokumentasi (Filing)
Yaitu suatu teknik pencatatan dan pengumpulan data yang
diindentifikasi dari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk
mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya
data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara
individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan
sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan
lainnya untuk keperluan penelitian baru para pengguna (Andi Supangat,
2007:2). Sedangkan data sekunder menurut Jonathan Sarwono (2007:8)
adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan.
Dengan demikian, sesuai pengertian-pengertian diatas dapat
disimpulkan pengertian dari data sekunder adalah data yang didapat
dengan cepat karena sudah tersedia sebelumnya seperti: Studi
Kepustakaan (Library Research) yaitu studi yang dilakukan untuk
menggali teori-teori yang berhubungan dengan penulisan hasil
42
membaca dan mempelajari buku-buku atau laporan yang dapat
membantu kelancaran peneliti dalam penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka sumber data yang diambil dalam
penelitian ini adalah sumber data sekunder, di mana data yang diperoleh penulis
merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut
berupa data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh
pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan yang
berhubungan dan sudah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia mengenai
perusahaan yang melakukan pemecahan saham.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan
sampel,terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel. (Umi
Narimawati 2010:37)
1. Populasi
Menurut Umi Narimawati (2010:38) populasi adalah:
“Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi
yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian.”
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan Stock Split
yang terdatar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan laporan
43
2. Sampel
Menurut Umi Narimawati (2010:38) sampel adalah:
“sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit
pengamatan dalam penelitian.”
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sensus jenuh.
Menurut Sugiyono (2011:126) pengertian sensus jenuh adalah:
“ Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”
Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan berupa laporan laba rugi dan harga saham perusahaan yang melakukan
stock split yang terdiri dari 11 perusahaan tahun 2011 dengan pertimbangan
bahwa:
a. Data yang diambil adalah laporan keuangan yang telah diaudit.
b. Perusahaan yang sudah terdafar di Bursa Efek Indonesia.
c. Data yang diambil adalah laporan keuangan perusahaan yang melakukan
stock split yang mengalami penurunan laba dan return saham pada saat
setelah melakukan stock split.
Dari pertimbangan diatas, maka penulis menentukan sampel yang akan
44
dari taun sebelum melakukan Stock Split dan sesudah melakukan Stock Split.
Sehingga sampel yang ada sebanyak 44 sampel dari tahun 2009-2012.
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan
No Kode Nama
Saham emiten
1 DKFT Central Omega
2 MTSM Metro Realty Tbk
3 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 4 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 5 AUTO Astra Otopart Tbk
6 MAIN Malindo Feedmill Tbk 7 PBRX Pan Brothers Tbk 8 INTA Intraco Penta Tbk
9 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10 LSIP London Sumatra Plantion Tbk
11 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang
menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer
45
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke bagian
perpustakaan yang ada di Pusat Informasi Pasar Modal Bandung,
untuk memperoleh data yang diperlukan.
b. Dokumen-dokumen
Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan perusahaan. Berdasarkan penelitian ini
diharapkan akan memperoleh data mengenai besarnya perubahan
laba, return saham, perusahaan yang melakukan pemecahan saham,
serta informasi-informasi lain yang diperlukan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di
perpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan
masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
46
oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data
yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kualitatif menurut Sugiyono (2010:14) :
“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X1 dan X2 dan Y, peneliti menggunakan metode kuantitatif.
Analisis kuantitatif dalam penelitian ini antara lain :
Menurut Menurut Sugiyono (2010:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.”
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah
47
A. Analisis Regresi Linier Berganda (Multipel )
Menurut Umi Narimawati (2008:5) Analisis Regresi Linier Berganda
yaitu :
“Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti
pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval”.
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk
membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh pertumbuhan laba dan return
saham terhadap perusahaan yang melakukan stock split.
Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen
sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih
variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2).
Persamaan regresinya sebagai berikut:
Sugiono ( 2010;276)
Dimana:
Y = variabel tak bebas (stock split) a = bilangan berkonstanta
b1,b2 = koefisien arah garis
X1 = variabel bebas (pertumbuhan laba)
48
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka
perlu dilakukan pengujian asumsi klasik lebih dahulu.
1. Uji Asumsi Klasik
Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk menganalisis
pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa asumsi itu diantaranya:
A. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang
sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal
atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Menurut Singgih Santoso(2002:393) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan
berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal
Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar
normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
49
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. (Singgih Santoso, 2002:322).
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang
diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk
menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini
akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
B. Uji Multikolinieritas
Multikolineritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua
variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama
variabel independen maka konsekuensinya adalah:
1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel
independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar
yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan:menggunakan
Variance Inflation Factors (VIF).
50
Dimana adalah koefisien determinasi yang diperoleh
denganmeregresikan salah satu variabel bebas terhadap variabel bebas lainnya.
Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas
(Gujarati, 2003: 362).
C. Uji Heteroskedastisitas
Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran
koefisienkoefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi
kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar
koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut
harusdihilangkan dari model regresi.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank
Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap
nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing
variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan,
maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak
homogen) (Gujarati, 2003: 406).
D. Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur
berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari
observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya.
51
diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangatbesar
dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih
dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W):
(Gujarati, 2003: 467)
Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:
a. Jika D-W < atau D-W > 4 - , kesimpulannya pada data terdapat
autokorelasi
b. Jika < D-W < 4 - , kesimpulannya pada data tidak terdapat
autokorelasi
c.Tidak ada kesimpulan jika : ≤ D-W ≤ atau 4 - ≤ D-W ≤ 4-
B. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi
(hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan
hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan
antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi,
analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan
52
Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y,
Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Sumber: Nazir 2003:464)
b. Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap
konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
y=
y=
53
c. Koefisien Korelasi Secara Simultan
Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 :
a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat
dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau
sebaliknya).
b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel
X dan variabel Y dan hubungannya searah.
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r
54
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Sumber: Sugyono (2006:183)
C. Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa
besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang
dinyatakan dalam persentase.
Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Sumber: Riduwan dan Sunarto (2007:81)
Dimana :
KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X = Kuadrat koefisien korelasi.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat
55
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol
dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho)
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha)
menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independen yaitu Pertumbuhan Laba (X1) dan Return
Saham (X2) terhadap Stock Split variabel dependen (Y), dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Penetapan Hipotesis
a. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
a) Hipotesis parsial antara variabel bebas pertumbuhan laba terhadap
variabel terikat profitabilitas yang diberikan.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pertumbuhan laba terhadap stock split.
56
b) Hipotesis parsial antara variabel bebas return saham terhadap variabel
terikat stock split .
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan return saham terhadap stock split.
Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan return saham terhadap stock split.
b. Hipotesis Statistik
a) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).
Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak (one tail test)
dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol ( ) : β =0 dan
hipotesis alternatifnya ( ) : β ≠ 0
( ) :β=0 : Pertumbuhan Laba tidak berpengaruh signifikan terhadap stock split.
( ) : β ≠0 : Pertumbuhan Laba saham berpengaruh signifikan terhadap stock split.
( ) : β =0 : Return saham tidak berpengaruh signifikan terhadap stock split.
( ) : β ≠0 : Return saham berpengaruh signifikan terhadap stock split.
2. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan
kriteria sebagai berikut :
Hasil thitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
a) Jika . maka ada di daerah penolakan, berarti Ha
57
b) Jika . maka ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada
pengaruhnya.
c) t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan
d) t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,α = 0,05 dan dk = (n-k-1) atau 24-2-1=21
b) Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
a) Tolak ho jika > pada alpha 5% untuk koefisien positif.
b) Tolak Ho jika < pada alpha 5% untuk koefisien
negatif.
c) Tolak Ho jika nilai F-sign < α,05.
Gambar 3.1
58
3. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.
Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak
(diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak
signifikan). Kesimpulannya, Pertumbuhan laba dan Return saham berpengaruh
atau tidak berpengaruh terhadap Stock split yang diberikan. Tingkat signifikannya
yaitu 5 % (£\ = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf
kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan
mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya