• Tidak ada hasil yang ditemukan

Layanan anak pada perpustakaan Bank Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Layanan anak pada perpustakaan Bank Indonesia"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjanan Ilmu Perpustakaan (S.IP.)

Oleh :

Nenden Serena Hidayani

1110025000031

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Hidayani. Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, 86 Hal.

Perpustakaan Bank Indonesia adalah perpustakaan khusus yang membidangi perbankan, moneter dan sistem pembayaran, namun demikian memiliki layanan khusus untuk anak yang disediakan untuk anak-anak para pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang penyediaan layanan anak, macam-macam layanan, upaya penyelenggaraan layanan anak dan kendala kegiatan layanan anak di Perpustakaan Bank Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan metode kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Informannya yaitu Kepala Unit Perpustakaan Umum Bank Indonesia, Pelaksana, Petugas Layanan Sirkulasi, Staff IT, dan dua Pemustaka Layanan Anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan kajian kepustakaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa layanan anak disediakan karena permintaan dari sebagian pegawai yang membutuhkan ruang aktifitas positif bagi anak-anak mereka di lingkungan BI dan kreatifitas dari pegawai sendiri. Pada umumnya layanan yang tersedia yaitu penyediaan dan peminjaman koleksi untuk anak baik buku maupun multimedia. Perpustakaan BI juga menyediakan program layanan khusus untuk anak yang diadakan berbeda-beda setiap setahun sekali, seperti story telling,

perlombaan melukis dan mewarnai, serta berkeliling perpustakaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengadaan koleksi untuk layanan anak disesuaikan dengan kebutuhan pemakai, namun belum ada kebijakan tentang pengembangan koleksinya. Adapun beberapa kendala penyelengaraan layanan anak diantaranya adalah ruang multimedia untuk anak dan dewasa masih disatukan, ruang layanan terbatas,serta anggaran kegiatan yang terbatas.

(6)

ii

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Kuliah (Skripsi) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya dengan judul Layanan

Anak pada Perpustakaan Bank Indonesia”. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurah kepada Junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Pada proses penulisan skripsi ini banyak hambatan yang dihadapi penulis namun itu semua merupakan proses pembelajaran. Tersusunnya penulisan skripsi tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M. Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selakuKetua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif HidayatullahJakarta.

(7)

kepada penulis.

5. Ibu Wiwik Isbandrio, selaku Kepala Unit Perpustakaan Umum Bank Indonesia yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

6. Bapak Edi Supandhi dan para Staf Perpustakaan Umum Bank Indonesia , yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan informasi dan senantiasa membantu penulis jika mengalami kesulitan.

7. Orang Tua tercinta yang selalu sabar mendidik, memberikan motivasi dan mendoakan penulis tiada henti-hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, terimakasih atas dukungan moril dan meterilnya serta doa yang tulus yang selalu mengiringi setiap langkahku. 8. Kakak-kakaku tersayang Dian Herdiana dan M. Rangga Gumilar,

terimakasih untuk setiap untaian doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat, dan motivasi yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(8)

iv sukses. Aminn

12. Yanita Safilla, Husnul Khotimah sahabat terbaiku, yang suka direpotin, yang selalu sabar, yang tidak pernah bosan mendengarkan curahan hati penulis, terimakasih untuk semuanya.

13. Rekan-rekan seperjuanganku Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2010 khususnya Faris, Anjun, Fitri, Dita, Novi, Dea, Aaf, Dini, Ninu, Echa terimakasih atas dukungan dan bantuannya, terutama kelas B yang selalu kompak terimakasih atas kebersamaannya

14. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan partisipasi semua pihak untuk memberikan kontribusi baik kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 11 Juli 2014

(9)

v

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...5

D. Metode Penelitian...6

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ...16

3. Karakteristik Perpustakaan Khusus...17

4. Layanan Perpustakaan Khusus...19

5. Unsur Pengelolaan Perpustakaan Khusus ...21

B. Layanan Anak ...23

1. Pengertian Layanan Anak ...23

2. Tujuan Layanan Anak ...24

3. Sasaran Pengguna Layanan Anak ...25

C. Unsur Layanan Anak...25

1. Koleksi ...25

(10)

vi

F. Penelitian Relevan...35

BAB III GAMBARAN UMUM A. Bank Indonesia...38

B. Perpustakaan Umum Bank Indonesia ...40

C. Visi, Misi, Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Bank Indonesia .41 D. Tugas Pokok Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia...42

E. Struktur Organisasi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia...43

F. Sumber Daya Manusia ...45

G. Anggaran ...45

H. Koleksi Perpustakaan ...46

I. Sistem Aplikasi Perpustakaan ...48

J. Layanan di Perpustakaan Bank Inddonesia...48

K. Kondisi Ruang dan Kegiatan Perpustakaan Bank Indonesia ...51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Penelitian ...55

B. Latar Belakang Layanan Anak...57

C. Macam-macam Layanan Anak ...59

D. Upaya Penyelenggaraan Layanan Anak...69

E. Kendala Layanan Anak...81

(11)
(12)
(13)

ix 1. Transkrip Wawancara

2. Hasil Observasi

3. Surat Permohonan Dosen Pembimbing 4. Surat Tugas Menjadi Pembimbing 5. Surat Izin Penelitian

6. Surat Balasan Izin Penelitian 7. Daftar Riwayat Hidup

(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Informasi merupakan hal yang sangat penting. Informasi pada saat ini bisa dikatakan sebagai kebutuhan setiap orang, dimana mereka berusaha menelusur diberbagai sumber mencari informasi yang mereka butuhkan. Terutama informasi yang bermanfaat bagi kehidupan mereka, yang dapat diperoleh dengan cepat, tepat dan mudah. Lembaga yang paling dikenal oleh masyarakat umum sebagai penyedia informasi adalah perpustakaan. Perpustakaan sebagai lembaga informasi memiliki banyak jenisnya tergantung pada fungsi dan ruang lingkup yang dilayaninya. Ada lima jenis perpustakaan, yaitu perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakan khusus dan perpustakaan nasional.1

Dari semua jenis perpustakaan tersebut perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dikenal oleh masyarakat umum. Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat referal dan penelitian serta sarana untuk memperlancar pelaksanaan tugas lembaga atau instansi yang bersangkutan.2“Khusus” disini berarti layanan perpustakaan yang dikhususkan terhadap minat dari organisasi dan kebutuhan dari staf atau pegawainya. Yang membedakan perpustakaan khusus dengan

1

Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka,1999), h. 2

2

(15)

yang lainnya adalah penekanannya pada informasi yang disediakan dimana perpustakaan tersebut didirikan. Adanya sebagian perpustakaan yang juga menyediakan akses bagi masyarakat umum mengharuskan perpustakaan khusus tersebut untuk menyediakan bermacam-macam layanan agar sumber informasi yang dimiliki sampai ke pemustaka.

Salah satu syarat dari suatu layanan adalah harus bisa dimanfaatkan oleh pemustaka, paling tidak di semua wilayah yang menjadi cakupan perpustakaan tersebut. Layanan juga harus membantu perpustakaan dalam mencapai tujuan utamanya yaitu menyediakan informasi bagi pemustaka. Salah satunya adalah dengan cara meningkatan kualitas layanan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang bermutu bagi mereka. Kualitas layanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pemustaka akan menjadi sarana promosi tersendiri.

Selain itu perpustakaan tidak cukup dengan mengandalkan layanan dan koleksi terbaru saja, tetapi juga harus di dukung oleh pustakawan yang berpendidikan dan berketrampilan dibidang perpustakaan. Seorang pustakawan harus proaktif dalam merespon kebutuhan pemustaka agar koleksi yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh pemustaka.

(16)

kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Perpustakaan khusus memiliki tujuan membantu tugas badan induk tempat perpustakaan bernaung. Perpustakaan khusus biasanya memiliki ciri atau karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subjek khusus yang ditangani, dan koleksi yang dikelola. Karena perpustakaan khusus memiliki karakteristik yang khusus, maka pemustaka mempunyai hak untuk menikmati kekhususan dari perpustakaan tersebut salah satunya adalah kepuasan dalam pelayanan yang diberikan dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

Salah satu perpustakaan khusus yang membantu tugas badan induk adalah Perpustakaan Bank Indonesia. Perpustakaan ini berada di Jalan MH.Thamrin Jakarta Pusat. Perpustakaan Bank Indonesia adalah salah satu perpustakaan khusus yang memiliki koleksi khusus di bidang perbankan, ekonomi, moneter dan sistem pembayaran serta juga dilengkapi dengan koleksi bidang lain yang dibutuhkan untuk pengembangan staf Bank Indonesia. Perpustakaan BI memiliki banyak layanan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan foto copy, layanan internet, layanan anak, layanan

Book Deliverydan layanan audiovisual.

Salah satu layanan khusus yang diberikan perpustakaan BI untuk meningkatkan layanan terhadap pemustaka atau pegawai adalah layanan anak.

(17)

anak di perpustakan. Tujuannya adalah sebagai sarana dalam menumbuhkan minat baca, mulai dari minat akan informasi, pengetahuan sampai hiburan. Perpustakaan BI menyediakan koleksi khusus untuk anak seperti buku anak dan permainan kreatifitas semacam ini untuk anak. Jarang ditemui perpustakaan khusus yang memiliki layanan anak. Dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti pelayanan yang ada di perpustakaan BI khususnya pelayanan anak tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: “ LAYANAN ANAK PADA PERPUSTAKAAN BANK INDONESIA”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk mencegah meluasnya permasalahn yang dibahas, serta dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya dalam penulisan skripsi maka penulis membatasi penelitian terhadap permasalahan yang ingin diteliti yaitu penyediaan layanan anak pada perpustakaan Bank Indonesia. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan di atas, masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1) Mengapa perpustakaan BI menyediakan layanan khusus untuk anak ? 2) Apa saja layanan untuk anak yang diselenggarakan di perpustakaan

(18)

3) Bagaimana upaya penyelenggaraan layanan khusus untuk anak di perpustakaan BI?

4) Bagaimana kendala penyelenggaraan layanan anak di perpustakaan BI?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:

1. Mengetahui latar belakang penyediaan layanan anak yang ada di perpustakaan BI.

2. Mengetahui macam-macam layanan untuk anak yang diselenggarakan di perpustakaan BI.

3. Mengetahui upaya penyelenggaraan layanan anak di perpustakaan BI 4. Mengetahui kendala penyelenggaraan layanan anak di perpustakaan

BI.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Mengharapkan bisa menjadi kontribusi pemikiran bagi Perpustakaan BI dalam melakukan kegiatan layanan anak.

(19)

3. Secara pribadi, bagi penulis penelitian ini merupakan upaya untuk pemahaman, pengembangan, dan penerapan pengetahuan bidang Ilmu Perpustakaan yang telah diperoleh sebelumnya.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh.3

Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai layanan anak di perpustakaan BI dari beberapa informan yang dianggap kompeten dalam memberikan informasi tersebut. Pendekatan ini memungkinkan untuk melihat kondisi secara nyata pada permasalahan yang ada. Sedangkan jenis penelitiannya menggunakan penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu. 4 Tujuan desain deskriptif ini bertujuan menjelaskan sesuatu seperti apa adanya secara mendalam.

3

Lexy J. Moleong, Metodologi Penenlitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h.3.

4

(20)

2. Sumber Data

a. Data Primer: data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau dari hasil penelitian lapangan. Untuk mendapatkan data primer ini, penulis mengadakan observasi (pengamatan) di lapangan serta wawancara kepada pengelola perpustakaan Bank Indonesia.

b. Data Sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah).5

3. Sampel (Informan Penelitian)

Untuk penelitian kualitatif teknik pengambilan sampelnya dilakukan secara purposive sampling yaitu dalam hal ini sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sedangkan pertimbangan yang diambil berdasarkan tujuan penelitian.6 Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.7 Penentuan informan ditentukan dengan mencari tahu pihak yang paling memahami objek penelitian. Informan disini ada enam orang, yang pertama adalah Kepala Unit Perpustakaan Umum Bank Indonesia, Pelaksana, Staf Layanan Sirkulasi, Staf IT dan dua orang pengunjung layanan anak yaitu pegawai atau orang tua anak.

5

Prasetya Irawan, Logika Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula(Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.87.

6

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai(Jakarta: LP3ES, 1989), h. 169

7

(21)

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi, yaitu penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap suatu objek penelitian.8 Observasi meliputi pencatatn secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

b. Interview(wawancara)

Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah adanya kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (Interviewer) dan sumber informasi (Interviewee).9 Teknik ini digunakan untuk memperjelas permasalahan yang ada, khususnya yang berkaitan dengan Layanan Anak pada Perpustakaan BI. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala Unit Perpustakaan Umum Bank Indonesia, Pelaksana, Staff bagian layanan sirkulasi, Staf IT, dan dua orang pengunjung layanan anak yaitu pegawai atau orang tua anak.

c. Metode Kajian Kepustakaan

8

Ibid.,h. 63.

9

(22)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literature, dokumen, artikel, dengan maksud mendapatkan gambaran tinjauan literature sesuai dengan pembahasan skripsi.

d. Metode Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.10 Untuk memperoleh kebenaran informasi, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data tambahan dengan wawancara sebagai data pendukung.

5. Teknik Analisis Data

Menganalisis data berarti mengurai data atau menjelaskan data yang telah dikumpulkan. Sehingga berdasarkan data itu dapat ditarik pengertian-pengertian dan kesimpulan. Tujuannya yaitu menyimpulkan pesan dari data tersebut menjadi sebuah informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Data-data yang telah diperoleh akan dianalisa dengan melalui tiga tahapan yaitu :

a) Reduksi Data

Data yang diperoleh penulis melalui wawancara dan kajian pustaka dicatat dengan rinci, mengelompokan atau memilah-milah dan memfokuskan pada hal penting dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran yang jelas.

10

(23)

b) Penyajian Data

Setelah data direduksi penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks bersifat naratif.

c) Penarikan Kesimpulan

Data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif, penulis buatkan kesimpulan.Kesimpulan digunakan untuk menjawab tujuan penelitian.

E. Definisi Istilah

Layanan anak adalah perpustakaan yang mengkhususkan diri dalam koleksi dan pelayanan untuk anak-anak, umumnya para anggotanya berusia 4-15 tahun.11

Perpustakaan Khusus merupakan tempat penelitian dan pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia/pegawai.12

11

Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya,1992), h. 60.

12

(24)

F. Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dengan Sistematika Penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari dasar pemikiran yang memuat latar belakang penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi tentang landasan teoritis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti yaitu tentang definisi perpustakaan khusus, tugas dan fungsi perpustakaan khusus, karakteristik perpustakaan khusus, layanan perpustakaan khusus, layanan anak, unsur-unsur layanan anak, staff atau petugas perpustakaan, ruangan perpustakaan layanan anak dan penelitian relevan.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BANK INDONESIA Bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat Bank Indonesia, visi, misi dan fungsi perpustakaan Bank Indonesia, struktur organisasi, tugas pokok perpustakaan Bank Indonesia, sistem dan layanan perpustakaan Bank Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN

(25)

BAB V PENUTUP

(26)

13 A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan merupakan sebuah tempat untuk menyimpan mengolah serta menyebarluaskan informasi yang dimilikinya, serta sebagai salah satu pusat informasi yang menyajikan sumber-sumber informasi baik buku maupun dokumen lainnya. Jenis perpustakaan ada bermacam-macam salah satunya adalah perpustakaan khusus. Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus berada dibawah suatu departemen atau dibawah suatu biro, dibawah suatu bagian, atau bahkan dibawah bidang pemasaran. Karena itu sebuah perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan dipimpin oleh pejabat eselon dua atau dapat pula dipimpin oleh eselon lima, karena letak dan struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat bervariasi.13 Perpustakaan khusus pada istilah lain adalah perpustakaan yang memiliki kekhususan tertentu, misalnya dilihat dari tugas dan fungsinya, koleksi serta pemakainya.14

13

Karmidi Martoatmojo,Manajemen Perpustakaan Khusus(Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 23

14

(27)

Menurut Sutarno, perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan, karena adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instantsi induknya.15

Perpustakaan Nasional RI memberi pengertian mengenai perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya baik dalam hal pengelolaan maupun pelayanan informasi pustaka dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia.16

Mengacu pada Undang-Undang perpustakaan No. 43 Tahun 2007 Pasal 25 bahwa perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka di lingkungannya. Perpustakaan khusus memberikan layanan kepada pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas memberikan layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya.Sedangkan yang disebut pemustaka perpustakaan khusus adalah perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

15

Sutarno NS,Perpustakaan dan Masyarakat(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 39

16

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus

(28)

Perpustakaan khusus berkembang sejalan dengan perkembangan kebutuhan informasi perusahaan, organisasi atau instansi pemerintah, serta lembaga masyarakat. Perpustakaan khusus berfungsi sebagai pusat informasi dalam suatu bidang ilmu atau teknologi khusus bagi pemustaka.

Jadi dari beberapa penjelasan dan definisi-definisi mengenai perpustakaan khusus yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh instansi atau lembaga, baik pemerintah maupun swasta yang berfungsi sebagai pusat penelitian dan referensi serta sarana untuk memperlancar pelaksanaan tugas instansi untuk memberikan layanan informasi demi kepentingan dan kelancaran tugas lembaga induknya. Oleh karena itu, perpustakaan khusus mengkhususkan diri dalam mengumpulkan dan menyebarkan literatur bidang ilmu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan saja.

(29)

berbeda dibandingkan dengan perpustakaan lainnya. Layanan yang diberikan oleh perpustakaan khusus biasanya disesuaikan dengan permintaan pengguna atau kebijakan dari perpustakaan itu sendiri. Salah satunya adalah layanan anak yang ada di Perpustakaan Bank Indonesia. Layanan ini ditujukan untuk para pegawai yang biasa membawa anak ke tempat kerja. Tujuannya agar si anak dapat memanfaatkan waktu secara maksimal, menumbuhkan minat baca, dan menempatkan anak-anak dilingkungan yang positif agar lebih mengenal bahan bacaan dan literatur. 2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh instansi baik pemerintah maupun swasta yang dibentuk dalam rangkaian sistem manjemen khusus, yang bertujuan membantu tugas badan induknya. Tujuan perpustakaan khusus adalah untuk melayani pemakai dalam lingkungan lembaga. Dokumen yang ada di perpustakaan juga tidak hanya disimpan dan dikeluarkan apabila dibutuhkan tapi perpustakaan harus proaktif memberikan segala informasi yang terkait dengan bidang lembaga induk, serta memanfaatkan segala fasilitas untuk pelayanan. Dalam Standar Nasional Perpustakaan menyatakan bahwa perpustakaan khusus mempunyai tujuan sebagai berikut:17

17

Perpustakaan Nasional RI “Standar Perpustakaan Nasional” Artikel diakses pada 12

Maret 2014 pukul 06.41 WIB dari

(30)

a. Menunjang program lembaga induk b. Menunjang penelitian lembaga induk

c. Menggalakkan minat baca dilingkungan unit kerja lembaga induk

d. Memenuhi kebutuhan pemustaka dilingkungan perpustakaan

Selain itu fungsi sebuah perpustakaan khusus menurut Sutarno adalah menyediakan dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Selanjutnya keberadaan dan berjalan atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga tergantung kepada lembaga yang bersangkutan. Sedangkan pemakai perpustakaan biasanya terbatas pada para pegawai lembaga tersebut.18

3. Karakteristik Perpustakaan Khusus

Ciri utama perpustakaan khusus menurut Sulistyo-Basuki adalah sebagai berikut :19

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja, misalnya perpustakaan yang membatasi pada satu objek (pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan pertanian), maupun berorientasi ke misi (misalnya pengangkutan).

b. Keanggotaan perpustakaan khusus terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut.

c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota. Dalam melakukan penelitian untuk anggota sering dipersoalkan seberepa jauh pustakawan harus melakukan penelitian. Ada yang berpendapat pustakawan terbatas pada pemberian petunjuk umum mengenai penggunaan secara bibliografi artinya secara grafis

18

Sutarno NS,Perpustakaan dan Masyarakat(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.39.

19

(31)

maupun elektronik untuk menelusuri permintaan anggota perpustakaan.

d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit) melainkan pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak, atau index karya jenis tersebut. Umumnya informasinya lebih mutakhir dibandingkan buku.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan, karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat berorientasi kepada penggunanya dibandingkan jenis perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya pencarian informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel dengan minat pengguna.

Dari beberapa point karakteristik perpustakaan khusus di atas, pada point (e) disebutkan jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan. Dalam hal ini jasa yang dimaksud bisa dikatakan dengan layanan, layanan yang disediakan oleh perpustakaan khusus yang disesuaikan dengan minat pengguna dan keadaan sekitar perpustakaan. Perpustakaan khusus dapat memberikan layanan yang bersifat unik, berbeda dengan perpustakaan umum. Salah satu layanan yang unik yang disediakan oleh perpustakaan khusus adalah layanan anak di perpustakaan BI. Layanan anak yang terdapat di perpustakaan Bank Indonesia ini disesuaikan dengan pengguna lingkungan BI yaitu pegawai BI yang memiliki anak dan membawa anaknya ke kantor,

Berdasarkan cirri-ciri tersebut diatas maka yang termasuk dalam kelompok perpustakaan khusus antara lain:

a. Perpustakaan yang berada di bawah naungan sebuah perusahaan. b. Perpustakaan yang berada di dalam lembaga departemen atau lembaga

non departemen.

c. Perpustakaan yang berada di dalam lembaga penelitian dan pengembangan.

(32)

e. Perpustakaan yang dikelola oleh lembaga lain yang koleksinya khusus dan penggunanya khusus.20

4. Layanan Perpustakaan Khusus

Layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai dan penyediaan segala alat bantu penelusurannya.21 Sedangkan tujuan layanan perpustakaan adalah membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat pemakainya.22Dalam undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 14 menyebutkan bahwa layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pengguna, serta setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan.

Oleh karena itu layanan pada perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada pemustaka lembaga yang bersangkutan dan secara terbatas memberikan layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya. Dengan prinsip memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan adalah tujuan dari layanan perpustakaan, meskipun sistem layanan dari tiap-tiap perpustakaan berbeda-beda. Layanan perpustakaan khusus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari dalam lembaga induknya, karena itu perpustakaan menyediakan layanan yang berorientasi kepada kebutuhan penggunanya.

20

Sulistyo Basuki,Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 81-82.

21

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2007), h.166

22

Hari Santoso, “Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan yang Berorientasi pada Kepuasan

(33)

Sebagaimana layaknya perpustakaan lain, perpustakaan khusus memberi layanan pembaca, jasa referensi dan jasa sirkulasi bahan pustaka. Jasa-jasa tersebut terutama untuk pengguna internal lembaga, tanpa mengabaikan pengguna dari luar.23

Pada dasarnya layanan perpustakaan adalah sama yaitu memberikan bantuan kepada pemustaka untuk memperoleh bahan pustaka sesuai minat dan perhatian mereka. Jadi perpustakaan adalah sebuah sistem yang mempertemukan pemustaka dan bahan yang dicarinya. Baik buruknya suatu perpustakaan dilihat dari layanan yang ada di perpustakaan, serta persepsi pemakai terhadap layanan juga sangat dipengaruhi dari kinerja pustakawan.

5. Unsur Pengelolaan Perpustakaan Khusus24

Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan khusus, yakni:

a. Koleksi

Koleksi perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi muktahir di dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi suatu perpustakaan khusus adalah tidak terletak dalam banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas

23

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus

(Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000), h.33.

24

Arif Surachman, “Pengelolaan Perpustakaan Khusus”, artikel diakses pada 17 Maret

(34)

koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi muktahir serta penelusuran informasi.

Pembinaan koleksi perpustakaan khusus menekankan pada beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus, baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam lainnya.

b. Sumber Daya Manusia

Penanganan perpustakaan khusus memerlukan seorang “ahli”

dalam bidang/subyek yang ditangani. Hal ini akan mempermudah perpustakaan dalam memberikan apa yang menjadi tuntutan dan kebutuhan pemakainya. Untuk itu biasanya dalam perpustakaan khusus ini dibutuhkan seorang pustakawan yang mengerti dan paham akan bidang kerja/bidang yang ditangani oleh lembaga induknya. Sehingga kebutuhan akan “pustakawan khusus” adalah penting.

c. Pengolahan

(35)

d. Pengguna

Perpustakaan khusus dalam pemilihan dan setting pengelolaan sangat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik penggunanya. Hubungan antara pengguna dan pengelola perpustakaan sangat erat terutama apabila dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan perpustakaan itu sendiri. Tidak sedikit pengguna akan ikut andil dalam menentukan pola pengelolaan dan juga penentuan koleksi/informasi yang perlu disediakan oleh perpustakaan. Pengguna mempunyai arti penting karena pengguna merupakan faktor penting mengapa perpustakaan khusus itu ada.

e. Layanan

Layanan perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada pengguna dan organisasi/badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan alternatif-alternatif dalam penyampaian informasi kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada.

(36)

memberikan peluang kepada penggunaan yang lebih luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, dan sebagainya.

B. Layanan Anak

1. Pengertian Layanan Anak

Menurut Joan M. Reitz layanan anak adalah:25

Library services intended for children up to the age of 12-13,

including juvenile collection development, lapsit service, storytelling,

assistances with homework assignments, and summer reading programs,

usually provided by a children’s librarian in the children’s room of a

public library.Berdasarkan pernyataan diatas perpustakaan yang ditujukan untuk anak sampai anak berumur 12-13 tahun, di dalamnya termasuk pengembangan koleksi anak muda, lapsit service, mendongeng, summer reading, biasanya disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan umum.

Menurut McColvin dari diadakannya layanan untuk anak di perpustakaan adalah untuk mendorong semua anak untuk dapat menyukai hubungan mereka dengan buku, mulai dari saat pertama mereka mengenal huruf dan gambar sampai tiba waktunya layanan untuk orang dewasa 25

(37)

dapat memenuhi kebutuhan mereka, dengan kebebasan untuk memilih tetapi juga dengan bimbingan apabila dibutuhkan.26

2. Tujuan Layanan Anak

Menurut IFLA Guidelines for Children’s Libraries Services, layanan anak bertujuan untuk:27

a. Memfasilitasi hak setiap anak untuk: informasi, melek huruf, pengembangan kebudayaan, pengembangan pembaca, pembelajaran seumur hidup/lifelong learning, dan program kreatif pada waktu senggang.

b. Menyediakan akses terbuka untuk semua sumber daya dan media yang memadai bagi anak, dan disamping memberikan program-program budaya dan rekreasi, yang berorientasi pada membaca dan melek huruf.

c. Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk anak, orang tua atau wali mereka.

3. Sasaran Pengguna Layanan Anak

Target pemustaka layanan anak di perpustakaan umum menurut

IFLA Guidelines for Children’s Libraries Servicesadalah :28

1. Bayi dan balita

2. Anak-anak pra-sekolah

3. Murid sekolah sampai umur 14 tahun 4. Kelompok berkebutuhan khusus 5. Orang tua dan anggota yang terkait 6. Pengasuh anak

7. Orang dewasa lainnya yang bekerja dengan anak-anak, buku dan media.

26

Lionel R. McColvin,Public Library Services for Children (France: UNESCO, 1957), h. 15

27

International Federation of Library Association and Institutions “Guidelines for Children’s Libraries Services” Artikel diakses pada tanggal 14 Februari 2014, Pukul 15.18 WIB darihttp://www.ifla.org/files/assets/libraries-for-children-and-ya/publications/ya-guidelines2-en.pdf

28

(38)

C. Unsur-unsur Layanan Anak 1. Koleksi

Koleksi adalah bagian penting dari layanan anak di perpustakaan. Koleksi yang disediakan untuk anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Yang dimaksud koleksi untuk anak ialah beragam meteri yang tersedia untuk anak, baik materi berbentuk buku maupun non buku (kaset, CD, VCD, DVD, film, games, komputer, dan lain-lain) yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di perpustakaan yang bersangkutan.

Pada umumnya, kebutuhan antara usia 5 dan 16 tahun adalah sistem pendidikan formal. Anak-anak dan remaja membutuhkan materi dan layanan untuk mendukung pendidikan formal mereka dan pengembangan diri mereka dan meningkatkan dalam membaca dan kemampuan informasi.29

Secara keseluruhan isinya mengandung bahan-bahan yang semuanya dapat menunjang program kegiatan yang diselenggarakan oleh perpustakaan, baik program yang bersifat kurikuler maupun yang ekstra kurikuler. Umumnya anak-anak memerlukan buku yang dapat menghidupkan khayalan (imajinasi) mereka, buku yang banyak mengandung humor, buku yang menggambarkan pengalaman dan petualangan yang ingin mereka alami sendiri, yang menonjolkan nilai-nilai

29

(39)

yang baik : keberanian dan kejujuran.30 Buku disini bisa bermacam-macam jenisnya, ada buku fiksi dan non fiksi. Buku fiksi seperti novel, cerpen, buku dongen, fabel, komik, buku cerita bergambar dan lain-lain. Sedangkan jenis buku non fiksi seperti, ensiklopedia, buku pelajaran, buku pengatahuan, biografi, dan lain-lain.

Untuk perpustakaan anak pembagian buku lebih disesuaikan dengan jenis buku yang sudah dikenal selama ini, yakni buku-buku pengetahuan, buku-buku nonfiksi dan buku-buku fiksi.Sedangkan Menurut

Kamus Ilmu perpustakaan dan Informasi buku anak adalah buku yang ditulis dan di ilustrasikan secara spesifik untuk anak sampai dengan umur 12-13 tahun. Beberapa macam buku untuk anak antara lain bacaan fiksi dan nonfiksi, board books, sajak anak, buku alphabet, buku berhitung, buku bergambar,easy books, bacaan untuk pemula, buku cerita bergambar dan buku cerita.31

2. Fasilitas

Masa anak-anak merupakan masa terpenting karena di masa inilah seorang anak mulai peka menerima informasi di sekitarnya.Pentingnya masa anak-anak ini perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik minat mereka sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka.Oleh

30

Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Perpustakaan Sekolah : petunjuk untuk membina, memakai dan memelihara perpustakaan di sekolah(Jakarta: Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983), h. 69.

31

ODLIS : Online Dictionary of Library and Information Science by Joan M. Reitz.

(40)

karena itu, diperlukan fasilitas yang mendukung dalam meningkatkan kemampuan tersebut tidak terkecuali dengan perpustakaan.

Suatu perpustakaan perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas dalam mendukung kegaiatan yang berlangsung di dalamnya. Fasilitas yang mendukung dalam pemberian pelayanan perpustakaan anak antara lain meja baca dan belajar, papan tulis, komputer, karpet, mainan, ruang bermain, peralatan, perlengkapan belajar dan fasilitas internet. Fasilitas internet yang diberikan pada anak yang didampingi staff khusus dibagian layanan anak adalah sebagain fasilitas yang diberikan oleh perpustakaan anak agar anak dapat mengakses informasi yang bermanfaat, sama halnya fasilitas yang diberikan kepada pemustka dewasa difasilitasi oleh internet yang tersedia sebagai alat untuk penelusuran informasi yang dibutuhkan pemustaka.

Seperti halnya katalog dengan deskripsi yang baik merupakan hal yang dibutuhkan pada layanan yang paling kecil dimana dibutuhkan beberapa hal tanpa membuang waktu di pusat penyediaan. Ketika anak tinggal di tempat yang jauh dari perpustakaan, perlu layanan pos, perpustakaan seharusnya menyediakan katalog untuk membantu mereka memilih apa yang mereka ingin pinjam.32Selain koleksi buku fiksi dan nonfiksi, fasilitas yang harus ada pada perpustakaan anak seperti bahan-bahan pustaka diluar buku yaitu, globe, film untuk anak-anak, majalah anak-anak, alat penghitung, dan alat peraga lainnya.

32

(41)

3. Jenis-jenis Layanan pada Layanan Anak

Dalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah

disebutkan bahwa jenis-jenis layanan yang dapat diberikan untuk anak-anak adalah :33

1. Peminjaman Bahan Pustaka

Layanan ini merupakan layanan yang diberikan pengguna perpustakaan yang ingin meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang dengan peraturan berlaku.

2. Bimbingan Membaca

Layanan ini berkaitan dengan bimbingan bacaan bagi perorangan mengenai apa yang baik dibaca. Tujuan bimbingan pembaca ini adalah menemukan buku yang sesuai bagi pengguna untuk kepentingan pendidikan atau hiburan mereka.

3. Layanan Rujukan

Kegiatan layanan rujukan untuk anak antara lain dijelaskan bahwa:

a. Koleksi rujukannya harus disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan anak tujuannya agar anak mudah memahami dan mengerti bacaan yang sesuai dengan usia anak-anak. Apabila koleksi rujukan tidak disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan anak akan berdampak tidak baik bagi perkembangan anak.

33

(42)

b. Koleksinya harus berkualitas

Koleksi yang berkualitas dapat meningkatkan daya kreatifitas dan imajinasi anak dalam berfikir.

Harus dilayani oleh petugas

Petugas lebih tau kebutuhan pengguna, khususnya pengguna bagian anak-anak. Petugas harus melayani anak-anak agar apa yang dibutuhkan anak-anak dapat dibantu oleh petugas. c. Memiliki ruangan yang terpisah

Ruangan terpisah bertujuan agar anak-anak merasa lebih nyaman saat menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan anak, anak-anak dapat leluasa bermain, dan membaca koleksi yang tersedia.

d. Pustakawan wajib membimbing anak bagaimana mencari informasi, cara mempergunakan buku rujukan secara benar dan wajib menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan anak-anak.34 4. Layanan Belajar

Salah satu fungsi perpustakaan adalah belajar.Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dalam suatu perpustakaan untuk mendukung belajar atau tugas mereka.

5. Bercerita

Layanan bercerita atau biasa disebut dengan layanan mendongeng adalah salah satu layanan tambahan di layanan

34

(43)

anak.Mendongeng dapat dilakukan dengan menggunakan teks yaitu membacakan buku atau bisa juga tanpa teks. 35 Keuntungan membacakan buku adalah kemungkinan anak dapat membaca sebelum masuk sekolah karena terbiasa melihat huruf dan kata-kata dari cerita yang dibacakan, sedangkan kelebihan mendongen tanpa teks adalah anak dapat ikut di ajak mengekspresikan dirinya.Biasanya layanan ini merupakan layanan yang mempunyai jadwal tersendiri.Layanan ini dilakukan di layanan anak dengan persiapan yang baik.

Layanan mendongeng ini sangat digemari anak-anak terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar. Pada usia ini anak-anak memilki rasa ingin tahu. Karena itu sangat tepat bila pada usia ini diperkenalkan buku-buku yang sesuai dengan usia anak. Buku tersebut dapat dibacakan oleh pustakawan dengan cara seperti bercerita.

6. Mainan Anak

Jenis layanan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, terutama untuk meningkatkan daya intelektual dan imajinasi mereka serta sebagai sarana rekreasi yang mendidik.Maianan anak ini haruslah menarik dan tidak berbahaya bagi anak (baracun atau mengandung racun).

Selain itu, mainan anak haruslah mengembangkan imajinasi dan meningkatkan kreativitas.Untuk anak-anak yang masih ingin

35

(44)

mengetahui segala sesuatu dengan memasukannya ke dalam mulutnya, maka jangan memberikan mainan anak dengan ukuran kecil karena dapat dengan mudah anak akan menelan mainan tersebut, hal tersebut akan sangat membahayakan bagi anak. Untuk itulah mainan anak pun harus disesuaikan dengan usia anak. Misalnya jenis mainan yang dapat disediakan di bagian layanan anak seperti catur, lego, balok, halma, monopoli, dan lain-lain.36

D. Staf atau Petugas Perpustakaan

Bukan hanya koleksi yang berperan dalam suatu perpustakaan, namun staf perpustakaan juga tidak kalah pentingnya. Agar kegiatan perpustakaan berjalan dengan efektif dan efisien, diperlukan staf perpustakaan yang mengerti akan kebutuhan penggunanya. Dalam Guidelines for Library Services For Young Adults perpustakaan anak memerlukan pustakawan anak yang terlatih dan berkomitmen dalam menjalankan suatu perpustakaan. Ketrampilan yang dimiliki antara lain:37

1. Memiliki antusiasme yang besar

Seorang Pustakawan harus memiliki antusiasme terhadap anak-anak dan koleksi karena dengan adanya antusiasme dalam diri seorang pustakawan, maka pustakawan tersebut pasti memiliki motivasi yang luar

36

Perpustakaan Nasional RI,Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992), h.39-40.

37

International Federation of Library Association and Institutions “Guidelines for Children’s Libraries Services” Artikel diakses pada tanggal 14 Februari 2014, Pukul 15.18 WIB

(45)

biasa sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik dalam perpustakaan anak. Sehingga anak-anak akan merasa antusiasme juga terhadap buku-buku yang ada di perpustakaan, secara tidak langsung menarik anak untuk menumbuhkan minat baca bagi anak.

2. Kemampuan berkomunikasi interpersonal, kerja tim, dan ketrampilan memecahkan masalah.

Komunikasi interpersonal yang baik antara pustakawan dengan anak merupakan suatu sikap yang paling penting yang harus dimiliki seorang pustakawan agar anak-anak yang datang ke perpustakaan merasa lebih nyaman di dalam perpustakaan dan membuat anak-anak tertarik untuk datang kembali ke perpustakaan. Dengan adanya kerja tim yang kompak antar pustakawan maka apabila terjadi suatu masalah baik mengenai perpustakaan itu sendiri maupun dari anak-anaknya, para pustakawan dapat mampu tanggap dan cepat dalam menyelesaikan masalah yang ada.

3. Kemampuan untuk berjejaring dan bekerja sama.

Dalam hal ini antara pustakawan perpustakaan layanan anak yang satu dengan pustakawan perpustakaan layanan anak yang lain dapat mampu bekerja sama yang dimaksudkan untuk saling bertukar informasi maupun saling membantu jika terjadi suatu masalah.

(46)

layanan anak menjadi semakin baik lagi, dan seorang pustakawan pun harus terbuka dan dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada.

5. Keinginan yang besar untuk terus belajar ketrampilan baru dan mengembangkan diri.

Tidak merasa puas dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki mampu menimbulkan rasa keinginan untuk terus belajar keterampilan-keterampilan baru dengan tujuan mengembangkan diri agar dapat meningkatkan layanan perpustakaan anak menjadi semakin baik.

E. Ruangan Perpustakaan Layanan Anak

Pelayanan anak perlu ada sebuah tempat tersendiri.Perpustakaan anak-anak adalah tempat untuk bertemu, bermain, dan berkomunikasi.Suasana yang mengundang, mendorong anak-anak untuk menggunakan semua sumber daya perpustakaan, untuk membaca dan berlama-lama di perpustakaan. Yang harus di pertimbangkan dalam proses perencanaan ruang dan pembangunan perpustakaan tergantung pada usia, latar belakang budaya dan lain-lain.

(47)

harus mendukung komunikasi di antara anak-anak atau pengguna perpustakaan, bahwa anak-anak dapat bertemu dengan rekan-rekan mereka, ini dikenal sebagai ‘Social Furnishing’. Aksesibilitas dari semua fasilitas bagi anak-anak cacat (dan pushchairs) adalah jelas.Pintu-pintu masuk gedung perpustakaan dan atau bagian anak-anak harus mudah bagi anak-anak untuk terbuka. Anak-anak memandang perpustakaan harus menjadi tempat yang aman. Staf harus waspada kepada orang-orang di daerah anak-anak untuk memastikan lingkungan yang sama bagi semua orang. OPAC, ruang multimedia, ruangan internet, dan berbagai perangkat lunak (untuk digunakan dalam perpustakaan dan untuk pinjaman) harus disediakan.38 Bagian anak-anak harus dilengkapi fasilitas TI, sama halnya dengan pengguna bagian dewasa perpustakaan. Perpustakaan harus mempertimbangkan aspek aturan tentang anak-anak akses ke internet yang relevan bagi mereka. Misalnya ada staf yang mengawasi dibagian internet.

Selain fasilitas TI yang harus diberikan pada layanan anak, dalam mendesain ruangan anak harus memperhatikan pencahayaan ruangan, agar anak merasa lebih nyaman dalam membaca koleksi yang ada pada layanan anak. Pencahayaan yang baik sangat perlu, perpustakaan bukan tempat yang mudah dalam mendapatkan cahaya, baik alami maupun buatan. Karena keseluruhan ruangan mendiami setiap hari dan cahaya dibutuhkan pada keduanya pada dinding rak dan pada tengah meja. Mempunyai satu buah

38

International Federation of Library Association and Institutions “Guidelines for Children’s Libraries Services” Artikel diakses pada 9 Februari 2014 pukul 20.58 WIB dari

(48)

jendela yang besar akan mampu memberikan udara yang banyak dan dibutuhkan gorden yang besar ketika malam.39

F. Penelitian Relevan

1. Liza Rosita (2010) Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul penelitian Pelayanan Perpustakaan Bagian Layanan Anak (studi pada Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat)”. Tujuan dari skripsi ini adalah mengetahui bagaimana keadaan dan kegiatan layanan anak pada Perpustakaan Umum Jakarta Pusat serta mengetahui sejauh mana anak memanfaatkan perpustakaan. Perbedaannya adalah penelitian ini mencakup lebih banyak aspek yang diteliti, yaitu keadaan perpustakaan bagian layanan anak mulai dari ruang, koleksi, layanan yang diberikan serta kegiatan yang dilaksanakan pada layanan anak.

2. Imam Syafei (2008) Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul penelitian “ Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat:

Survey Pendapat Pemakai Jasa”. Tujuan dari skripsi ini adalah

memperoleh gambaran pemakai jasa terhadap kegiatan layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat, mengetahui kegiatan-kegiatan yang ada pada layanan anak serta mengetahui masalah yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Imam 39

(49)
(50)

38 A. Bank Indonesia

1. Sejarah Singkat

Bank Indonesia didirikan pada tanggal 1 Juli 1953 berrdasarkan Undang-Undang No.11 tahun 1953. Kelahiran Bank Indonesia merupakan hasil proses nasionalisme De Javachse Bank NV (naamlooze veentschap) atau perseroan terbatas.De Javachse Bank NV ini merupakan sebuah bank milik Belanda yang pada masa kolonial diberi tugas oleh pemerintah Belanda sebagai Bank Sirkulasi Hindia Belanda, dan kemudian berdasarkan keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, Bank Sirkulasi Hindia Belanda ini ditunjuk sebagai Bank Sentral.

Sejak Bank Indonesia didirikan telah terjadi beberapa kali perubahan undang-undang dan akhirnya sampai saat ini kedudukan Bank Indonesia diatur oleh Undang-Undang No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa perlu dilaksanakannya prinsip keseimbangan antara wewenangnya dengan pengawasan dan tanggung jawab atas kinerjanya serta akuntabilitas publik yang transparan.

(51)

2. Visi dan Misi Bank Indonesia a. Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga Bank Sentral yang dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.

b. Misi Bank Indonesia

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.

3. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia

Dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2004 pasal 7 hasil perubahan dari Undang-Undang No.23 Tahun 1999, dijelaskan bahwa tujuan dari Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan ini, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

Untuk mencapai tujuan sebagaimana disebutkan diatas, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:

(52)

B. Perpustakaan Umum Bank Indonesia 1. Sejarah Perpustakaan Bank Indonesia

Perpustakaan BI ini merupakan jenis perpustakaan khusus yang koleksinya menekankan pada bidang eonomi, moneter, perbankan dan sistem pembayaran serta juga dilengkapi dengan koleksi dalam bidang lain yang dibutuhkan untuk pengembangan SDM Bank Indonesia. Pada awalnya perpustakaan BI ini berada di bawah Urusan Ekonomi dan Statistik (URES) bagian laporan dan dokumentasi (LD). Namun kemudian pada tahun 1996 terjadi penyempurnaan organisasi. Pada tahun tersebut didirikanlah Perpustakaan Riset dan Perpustakaan Umum. Perpustakaan Administrasi (PRAd) yang berada dibawah Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (DKM).

(53)

Lokasi Perpustakaan Pusat Bank Indonesia pada awalnya terletak di jalan Kebon Sirih dan menempati Kantor Pusat Bank Indonesia Gedung D. Terhitung mulai bulan Oktober 1998 Perpustakaan Bank Indonesia menempati areal yang lebih luas dan nyaman seluas kurang lebih 750 m2 di jalan MH Thamrin Gedung B Lantai 2 Jakarta Pusat.

C. Visi, Misi, Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Bank Indonesia 1. Visi

Mendukung kebijakan Bank Indonesia yang efektif dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengelolaan perpustakaan yang professional, kelengkapan koleksi perpustakaan sesuai kebutuhan riset dan pelayanan prima.

2. Misi

Mengelola referensi dan literature untuk kegiatan riset dan penelitian dalam mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran serta bidang lain terkait peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

3. Tujuan dan Fungsi

(54)

pembayaran serta sekaligus ikut serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bank Indonesia.

b. Sebagai Pembina Perpustakaan Kantor-kantor Bank Indonesia.

D. Tugas Pokok Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Perpustakaan KPBI memiliki tugas sebagaimana perpustakaan lainnya yaitu untuk memajukan dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna di lingkungannya. Adapun rincian tugas pokok perpustakaan KPBI sebagai berikut :

Tabel. 1

Tugas Pokok Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia Tugas Pokok Tim Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Unit Perpus. Umum Unit Perpus. Riset Unit PK

(55)

(bedah buku,

E. Struktur Organisasi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

(56)

menjadi seksi-seksi yang di dalamnya terdapat Perpustakaan Umum Bank Indonesia. Adapun susunan organisasi sebagai berikut:

Gambar 1

Strukur Organisasi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Kepala Departemen

Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral

Kepala Divisi

Perpustakaan dan Manajemen Intern

Kepala TIM Perpustakaan Kepala TIM Manajemen Intern

(57)

Keterangan:

Berdasarkan struktur organisasi di atas, layanan anak termasuk ke dalam bagian Kepala Unit Perpustakaan Umum.

F. Sumber Daya Manusia

Perpustakaan Bank Indonesia yang berada di Jakarta sebagai perpustakaan yang menaungi seluruh perpustakaan Bank Indonesia yang ada di Indonesia. Dalam pengembangan SDM di perpustakaan Bank Indonesia telah mengedepankan penerapan pendidikan dan latihan (DikLat) bagi para staf. Staf yang ada saat ini di perpustakaan Bank Indonesia belum ada yang memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan. Oleh karena itu mereka hanya dibekali kemampuan-kemampuan teknis dalam mengelola perpustakaan oleh para akademisi perpustakaan.

G. Anggaran

Setiap bulan pengajuan anggaran untuk melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan diajukan oleh bagian PRAd kepada Direkorat Keungan Intern, untuk kemudian disetujui melalui proses di Rapat Dewan Gubernur. Anggaran yang telah disetujui kemudian untuk proses pemantauan penggunaannya dilakukan oleh seksi anggaran dan logistik. Alokasi anggaran perpustakaan tersebut secara umum digunakan untuk keperluan :

a. Pengadaan koleksi perpustakaan

b. Pengembangan teknologi yang digunakan di perpustakaan

(58)

d. Kegiatan dalam rangka pemeliharaan koleksi perpustakaan seperti digitalisasi, penjilidan, fumigasi, inventarisasi, dll

e. Kegiatan dalam rangka promosi perpustakaan seperti bedah buku, seminar perpustakaan, pembuatan souvenir perpustakaan, pameran dll.

H. Koleksi Perpustakaan

Koleksi Perpustakaan Bank Indonesia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan referensi bahan pustaka. Dengan koleksi inti mencakup bidang tugas Bank Indonesia yaitu Moneter, Perbankan, dan Sistem Pembayaran. Tanpa melupakan kebutuhan akan meteri lainnya seperti agama, psikologi, kesehatan, fiksi, dan lain-lain.

(59)

Koleksi perpustakaan dikelompokkan berdasarkan : 1. Keterkaitannya dengan tugas BI:

a. Koleksi inti, yaitu bahan pustaka yang terkait dengan bidang-bidang yang menjadi tugas Bank Indonesia yaitu bidang moneter, perbankan dan sistem pembayaran.

b. Koleksi pelengkap, yaitu bahan pustaka yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan tugas Bank Indonesia namun dinilai perlu untuk mendukung pelaksanaan tugas satuan kerja dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2. Format/ Bentuk

a. Karya cetak yaitu semua jenis bahan pustaka yang dicetak seperti buku, serial, klipping, makalah, skripsi, tesis dan disertasi.

b. Karya rekam yaitu semua jenis bahan pustaka yang direkam dan digandakan dalam bentuk pita, piringan dan bentuk lain sesuai dengan perkembangan teknologi, seperti compact disk, disket, microfilm, kaset dan video.

3. Tahun Penerbitan

(60)

Direct). Koleksi tersebut juga mencakup publikasi Bank Indonesia dan instansi lain serta sejumlah lembaga keuangan internasional.

I. Sistem Aplikasi Perpustakaan

Sistem Aplikasi Perpustakaan Bank Indonesia terdiri atasWebsite CL (Cyber Library) yaitu aplikasi yang disediakan bagi pustakawan dan pemustaka dengan akses melalui intranet, dan halaman Perpustakaan di

website Bank Indonesia (www.bi.go.id) yang disediakan bagi pemustaka dengan akses melalui intranet.

J. Layanan di Perpustakaan Bank Indonesia 1. Peminjaman dan Reservasi Koleksi

(61)

2. Penyediaan Ruang Baca

Perpustakaan menyediakan fasilitas baca ditempat untuk koleksi yang tidak dapat dipinjamkan ke luar perpustakaan bagi pengguna dewasa dan anak-anak. Fasilitas ini juga terbuka bagi pemakai dari luar Bank Indonesia dan yang bukan anggota perpustakaan. Fasilitas baca ditempat terutama disediakan untuk anggota yang tidak dapat meminjam koleksi tertentu karena batasan-batasan tertentu. Fasilitas ini juga membantu para pengguna yang bukan anggota perpustakaan untuk dapat memanfaatkan koleksi, walaupun tidak dapat meminjam.

3. Penyediaan akses Koleksi Perpustakaan elektronik yang dilanggan Perpustakaan

Penyediaan buku elektronik atau yang disebut Ebrary. Selain itu perpustakaan BI menyediakan jurnal online yang dilanggan diantaranya JSTOR, ProQuest, Emerald, dan Science Direct. Tiga Online News (DotSolution, Asian Wall Strett journal dan The Economist), serta bahan pustaka digital +2.350 keping CD/DVD.

4. Penyediaan Computer untuk Mengakses Koleksi

(62)

yang berisi koleksi untuk anak-anak, disampingnya juga terdapat rak majalah.

5. Penyediaan Ruang Audio Visual

Penyediaan ruang audio visual sebagai salah satu layanan di perpustakaan pusat Bank Indonesia, sejauh ini digunakan sebagai tempat pendidikan dan latihan bagi karyawan perpustakaan baik pusat maupun dari cabang. 6. Layanan Fotokopi

Layanan foto kopi merupakan jenis layanan yang harus selalu tersedia, karena beberapa jenis koleksi tidak dapat dipinjamkan ke luar perpustakaan. Oleh karena itu mesin foto kopi mutlak diperlukan oleh setiap perpustakaan. Layanan foto kopi diberikan pada jam kerja perpustakaan, dan hanya melayani penggandaan koleksi yang diperbolehkan atau dengan jumlah terbatas yang sudah ditentukan.

7. Pelayanan Referensi

Buku Rujukan (referensi) adalah koleksi yang dapat dipinjam dengan persyaratan tertentu, seperti : kamus, ensiklopedia, jurnal, data-data penelitian, laporan tahunan, ataupun mengenai data-data yang berkaitan dengan perbankan dan tugas pokok Bank Indonesia.

8. Pelayanan Anak

(63)

9. Penyediaan Layanan Coffee Area

Layanan ini diberikan untuk semua pengguna perpustakaan yang berkunjung ke perpustakaan Bank Indonesia. Baik pengguna Intern maupun Ekstern. Layanan ini berada disebelah meja sirkulasi, terdapat beberapa sofa dan meja, untuk menikmati teh hangat atau kopi yang sudah disediakan oleh perpustakaan Bank Indonesia.

K. Kondisi Ruang dan Kegiatan Perpustakaan Bank Indonesia 1. Kondisi Ruang

(64)

ruang-ruang yang ada di perpustakaan umum Bank Indonesia. Ada pun pembagian ruang ada 6 yaitu :

a. Ruang Audio Visual

Ruang audio visual adalah ruang yang dilengkapi dengan berbagai macam perangkat pendukung untuk memvisualisasikan dengan teknologi yang tepat dan efektif. Di dalam ruangan ini terdapat seperangkatin-focus, sound system yang mumpuni, kursi-kursi yang tertata secara baik, seperti layaknya menonton film di bioskop mini, dan untuk memantau aktivitasnya terdapat pula ruang untuk operator.

b. Ruang dan Perlengkapan Layanan Anak

Layanan anak di Perpustakaan BI memiliki ruangan terpisah di lantai 2. Dalam menata ruangan tempat layanan anak sangat berbeda sekali dengan layanan dewasa. Tempat untuk layanan anak ditata dengan seindah mungkin dan seunik mungkin untuk menjadikan anak-anak merasa senang dan nyaman meluangkan waktunya di ruangan tersebut.

(65)

dan puzzle, jam dinding, vas bunga, keranjang tempat untuk menyimpan permainan anak.

c. Ruang Baca

Fasilitas ruang membaca yang disediakan oleh perpustakaan bagi seluruh pengguna, di perpustakaan umum Bank Indonesia memiliki sedikit perbedaan, yaitu dipisahkannya ruang baca untuk pengguna dewasa dengan anak-anak. Antara pengguna dewasa dan anak-anak memiliki ruang masing-masing yang dapat digunakan sebagai ruang membaca koleksi.

d. Ruang Koleksi

Ruang yang tersedia di perpustakaan sebagai tempat tersimpannya koleksi-koleksi yang dimiliki perpustakaan, baik itu koleksi referensi atau koleksi sirkulasi.

e. Ruang Staf dan Pustakawan

Ruang dimana staf dan pustakawan melakukan tugas dan aktivitasnya sehari-hari di dalam perpustakaan.

2. Kegiatan Perpustakaan Bank Indonesia

(66)
(67)

55 A. Tahapan Penelitian

Pada bagian ini peneliti menjelaskan proses penelitian mengenai layanan anak di Perpustakaan Bank Indonesia. Dalam pengumpulan data telah berhasil dilakukan melalui kegiatan wawancara kepada informan yang telah direncanakan dan dianggap lebih memahami terhadap tema penelitian. Peneliti telah memilih informan dengan beberapa kriteria. Kriteria tersebut adalah informan yang menjabat sebagai Kepala Unit Perpustakaan Umum Bank Indonesia, Pelaksana, Staf bagian Layanan Sirkulasi, Staf IT Perpustakaan, dan pemustaka yang menggunakan layanan anak yaitu orang tua anak (pegawai BI).

(68)

Untuk melakukan wawancara peneliti banyak menemui kendala dengan beberapa informan yang telah dipilih, karena sulitnya mengatur waktu dengan informan dan adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh perpustakaan Bank Indonesia untuk merayakan hari buku sedunia yang berdekatan juga dengan hari Kartini. Kegiatan tersebut berlangsung lima hari berturut-turut mulai tanggal 21-25 April 2014, sehingga membuat kegiatan wawancara berlangsung agak lama. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan sejak tanggal 14 April hingga 9 Mei 2014.

Selain persoalan sulitnya mengatur jadwal wawancara, ada juga beberapa kesulitan lain yang peneliti alami pada saat penelitian diantaranya yaitu saat melakukan wawancara pada beberapa pertanyaan tidak memperoleh jawaban yang sinkron, seperti berikut :

“Sebetulnya engga ini sih, kita mau bikin apa lagi yah? Yang supaya bisa kecuali memajukan perpustakaan, memberikan pelayanan ke umum juga apalagi yang bisa dibuat untuk membantu karyawan itu. Kecuali tiap ulang tahun ngadain acara anak-anak jadi itu berkesinambungan

sih.”(WW)

Pada bagian ini peneliti menanyakan hal mengenai latar belakang layanan anak yang ada di perpustakaan Bank Indonesia. Tetapi jawaban informan kurang relevan dengan pertanyaan peneliti.

(69)

perpustakaan umum bagian layanan anak adalah buku fiksi dan nonfiksi. Koleksi tersebut tersedia dalam dua jenis bahasa pengantar, yaitu buku yang bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Inggris dan buku pengantarnya menggunakan bahasa Indonesia.

B. Latar Belakang Layanan Anak

Perpustakaan Bank Indonesia adalah tergolong ke dalam jenis perpustakaan khusus, yang pada umumnya tugas utamanya adalah melayani kebutuhan informasi para karyawan di lembaga yang bersangkutan. Namun demikian layanan yang disediakan di perpustakaan ini salah satunya adalah layanan anak.

Untuk mengetahui mengapa perpustakaan Bank Indonesia menyediakan layanan anak, peneliti menanyakan hal ini kepada beberapa informan yang diantaranya menyatakan bahwa tujuan layanan anak adalah untuk membantu karyawan dalam mengasuh dan menyerahkan anak-anak saat libur sekolah bersama orang tua selain itu juga bentuk kreatifitas dari para pegawai sendiri, sebagaimana pernyataan berikut :

(70)

kan biasanya pembantunya belum dateng atau apa suka dititipin kesini.”(WW)

“Karena itu termasuk kreatifitas dari pegawai sendiri” (WW)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa perpustakaan Bank Indonesia menyediakan layanan anak karena untuk membantu para karyawan Bank Indonesia yang memiliki anak dan membawanya pada hari kerja atau hari libur sekolah, agar anak dapat menggunakan layanan anak di perpustakaan. Selain untuk membantu para karyawan BI, latar belakang layanan anak juga sebagai bentuk kreatifitas dari para pegawai itu sendiri. Jadi layanan anak ini sangat bermanfaat bagi anak-anak pegawai , yang diantaranya agar anak-anak dapat memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang lebih positif. Pernyataan ini juga diperkuat melalui komentar berikut:

“Latar belakang layanan anak itu...Bank Indonesia sebagai perpustakaan khusus ya yaitu isinya itu ada ekonomi, perbankan dan manajemen intern. Tetapi ada beberapa usulan dari beberapa pegawai, keluarga pegawai, karena mereka juga mempunyai anak-anak yang cerdas dan pintar. Kenapa.. tidak dikembangkan koleksi anak? dari situlah maka rekan-rekan dari perpustakaan itu mencoba untuk istilahnya mendiskusikan dengan pustakawan-pustakawan di perpustakaan BI ini untuk kita merancang... apa istilahnya satu ruangan khusus untuk ruangan anak. Jadi kita terpisah dengan ruangan yang luar.”(ED)

Gambar

GAMBARAN UMUM
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BANK INDONESIA
GAMBARAN UMUM
Tabel. 1Tugas Pokok Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada keluarga sangat miskin (KSM) dengan catatan mengikuti persyaratan yang

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan (1) KKG, workshop dan seminar mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru, (2) kendala yang dihadapi dapat berasal dari

Analisis perbandingan antar kelompok pemberian ekstrak akar, batang, dan daun meniran dengan uji One way Anova p=0,369 tidak menunjukkan perbedaan penurunan kadar glukosa darah

Hasil dari identifikasi bahaya dan penilaian risiko dengan metode HIRARC ( Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control ) yang telah dilakukan terdapat 10 aktivitas dari

Kombinasi perlakuan yang diberikan, faktor kandungan kromium pakan dan faktor salinitas media berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan nilai konversi

100% High Grade Cotton Combed Baju 'A' shape Cutting Lengan lepas terbuka. Baju Muslimah yg Kemas, manis dan ceria Sgt2 selesa dan

Jika switch memiliki peluang gagal tidak hanya pada saat melakukan fungsi pemindahan namun juga pada saat switch tersebut berada pada kondisi standby, maka kondisi tersebut

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pengelola selaku pihak penyelenggara PKBM Citra Pakuan, target yang ingin dicapai dari penyelenggaraan Paket B ini adalah agar warga belajar