ABSTRAK
Wahyu Pramana Jati (2009), Peranan Sistem Informasi Manajemen
Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan, Syafrizal Helmi Situmorang,SE,M.Si selaku dosen
pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dr. Arlina Nurbaity Lubis,SE,MBA selaku dosen penguji I dan Dr. Beby Karina Fawzeea,SE,MM selaku dosen penguji II.
Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas didalam sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Pengertian produktivitas dalam konsep keorganisasian pada umumnya adalah rasio antara masukan (input) terhadap keluaran (output) yang terdiri dari dua dimensi yaitu efisiensi dan efektivitas. Sistem informasi manajemen (SIM) sebagai suatu sistem yang berfungsi mengelola dan menyediakan informasi bagi manajemen mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan implementasinya di dalam sistem informasi manajemen. Implementasi teknologi informasi ini memberikan dampak positif terhadap sebuah SIM sehingga SIM sebagai sistem yang terdiri dari sumber daya fisik (perangkat dan manusia) dan konseptual (informasi) mampu meningkatkan produktivitas kerja.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif yaitu metode pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian, dengan analisis data deskriptif deduktif yaitu analisis data yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi dan mengambil kesimpulan-kesimpulan didasarkan pada hal-hal umum untuk dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan khusus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah terdiri dari penelitian lapangan melalui pengamatan dan wawancara, serta Penelitian Perpustakaan dan Dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti berkesimpulan bahwa SIM dewasa ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi, minimal menggunakan komputer sebagai basisnya. Dengan teknologi informasi yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan di dalam sebuah SIM, produktivitas manajerial perusahaan akan meningkat karena mendapatkan informasi yang cepat, andal, dan teliti serta produktivitas pekerjaan perkantoran juga mengalami peningkatan melalui otomatisasi kantor sebagai bagian dari penerapan teknologi informasi tersebut.
6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan masukan dan saran yang bermanfaat dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh pegawai di Kantor Departemen Manajemen dan Pegawai di Fakulatas Ekonomi Sumatara Utara, untuk semua jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama perkuliahan.
8. Bapak Pengarapen Sinulingga, MM selaku Kepala Kantor PT Jamsostek
Cabang Belawan Medan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset di kantor PT Jamsostek Cabang Belawan Medan.
9. Alm Ayahanda Julianto Rachmat dan Ibunda Lilis Setiarini tercinta yang
memberikan kekuatan lahir dan batin kepada penulis dan tidak henti-hentinya mendorong serta memanjatkan do’a untuk keselamatan dan keberhasilan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10.Kakak-kakak ku tercinta Prastuti, Mimin, Nuning, Pratiwi, yang telah memberikan dorongan dan doanya.
11.Sahabat-sahabat yang tergabung dalam grup Camphut dan Ajo-ners: Aris, Pai,
Bonardo, Denson, Fael, Hadi, Maulana, Zulchairi, Zulfikar, Pranata, Roni, Novri yang telah memberikan persahabatan dan petualangan yang tidak
akan terlupakan.
12.Sahabat-sahabat wanita ku, Yunitia, Lidya, Maya, Melda yang secara konstan memberikan motivasi, baik berupa motivasi positif berupa kata kata semangat, maupun motivasi negatif berupa ejekan-ejekan.
13.Semua rekan-rekan seperjuangan manajemen 05 yang telah memberikan dorongan dan nasehat serta saran-sarannya kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
14.Perusahaan pembuat Hardware dan periferal komputer: Intel, Nvidia, Biostar, Corsair, Seagate, Asus, Simbada yang telah memproduksi perangkat luar biasa yang tahan terhadap gempuran hidup mati aliran listrik.
Akhirul kalam, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis menerima saran yang sehat dan konstruktif untuk kesempurnaan skripsi ini.
Semoga kita semua diberkahi Allah SWT dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin…….. Amin ya Robbal’alamin.
Medan, Maret 2009
Hormat Penulis,
(WAHYU PRAMANA JATI)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Konseptual ... 5
D. Hipotesis ... 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10
1. Tujuan Penelitian ... 10
2. Manfaat Penelitian ... 10
F. Metode Penelitian ... 11
1. Batasan Operasional ... 11
2. Definisi Operasional variabel ... 11
3. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 14
4. Jenis dan Sumber Data ... 15
5. Teknik Pengumpulan Data ... 15
6. Metode Analisis Data ... 16
BAB II URAIAN TEORITIS ... 17
A. Penelitian terdahulu ... 17
B. Sistem Informasi ... 18
1. Pengertian Sistem Informasi ... 18
2. Jenis-Jenis Sistem Informasi ... 19
3. Komponen-komponen Sistem Informasi ... 20
a. Sumber Daya Manusia ... 21
b. Sumber Daya Hardware ... 22
c. Sumber Daya Software ... 24
d. Sumber Daya Data ... 26
e. Sumber Daya Jaringan ... 29
C. Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 33
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 33
2. Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen . 35 3. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan .. 37
D. Produktivitas Kerja ... 41
1. Pengertian Produktivitas ... 41
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas ... 43
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 46
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 46
B. Visi dan Misi ... 48
C. Nilai-nilai dan Slogan ... 49
D. Struktur Organisasi ... 49
E. Jasa yang Ditawarkan ... 58
F. Sistem Informasi Manajemen pada PT. Jamsostek cabang Belawan Medan ... 61
BAB IV PEMBAHASAN ... 74
A. Aplikasi dan Proses Kerja Sistem Informasi Manajemen pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 74
1. Aplikasi Sistem Informasi Majemen Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 74
2. Proses Kerja Sistem Informasi Majemen Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan . ... 80
B. Peranan SIM Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 86
1. Peranan SIM dalam meningkatkan produktivitas manajerial ... 86
2. Peranan SIM dalam Meningkatkan Produktivitas Kegiatan Perkantoran ... 90
C. Rencana Pengembangan SIM pada PT. Jamsostek ... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98
A. Kesimpulan ... 98
B. Saran ... 99
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Model sistem informasi ... 7
Gambar 1.2 Kerangka konseptual ... 9
Gambar 2.1 Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi ... 19
Gambar 2.2 Model sistem informasi ... 21
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Belawan Medan ... 50
Gambar 3.2 Struktur organisasi bidang Sistem Teknologi Informasi pada PT. Jamsostek cabang Belawan Medan ... 62
Gambar 3.3 Topologi Jaringan pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 73
Gambar 4.1 Tampilan login SIPT online ... 81
Gambar 4.2 Tampilan memilih Role SIPT online ... 81
Gambar 4.3 Tampilan menu utama SIPT online ... 82
Gambar 4.4 Alur Data pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan ... 83
Gambar 4.5 Alur Data dan Komunikasi pada seluruh kantor PT. Jamsostek ... 84
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel ... 13
Tabel 2.1 Dukungan SIM pada Proses Perencanaan ... 38
Tabel 3.1 Komputer pada Bidang Keuangan ... 64
Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Teknologi Informasi ... 65
Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Program Khusus ... 65
Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Umum dan SDM ... 65
Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Pemasaran ... 65
Tabel 3.2 Komputer pada Bidang Pelayanan ... 66
Tabel 3.2 Komputer pada Bidang JPK ... 66
ABSTRAK
Wahyu Pramana Jati (2009), Peranan Sistem Informasi Manajemen
Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan, Syafrizal Helmi Situmorang,SE,M.Si selaku dosen
pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dr. Arlina Nurbaity Lubis,SE,MBA selaku dosen penguji I dan Dr. Beby Karina Fawzeea,SE,MM selaku dosen penguji II.
Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas didalam sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Pengertian produktivitas dalam konsep keorganisasian pada umumnya adalah rasio antara masukan (input) terhadap keluaran (output) yang terdiri dari dua dimensi yaitu efisiensi dan efektivitas. Sistem informasi manajemen (SIM) sebagai suatu sistem yang berfungsi mengelola dan menyediakan informasi bagi manajemen mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan implementasinya di dalam sistem informasi manajemen. Implementasi teknologi informasi ini memberikan dampak positif terhadap sebuah SIM sehingga SIM sebagai sistem yang terdiri dari sumber daya fisik (perangkat dan manusia) dan konseptual (informasi) mampu meningkatkan produktivitas kerja.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif yaitu metode pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian, dengan analisis data deskriptif deduktif yaitu analisis data yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi dan mengambil kesimpulan-kesimpulan didasarkan pada hal-hal umum untuk dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan khusus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah terdiri dari penelitian lapangan melalui pengamatan dan wawancara, serta Penelitian Perpustakaan dan Dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti berkesimpulan bahwa SIM dewasa ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi, minimal menggunakan komputer sebagai basisnya. Dengan teknologi informasi yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan di dalam sebuah SIM, produktivitas manajerial perusahaan akan meningkat karena mendapatkan informasi yang cepat, andal, dan teliti serta produktivitas pekerjaan perkantoran juga mengalami peningkatan melalui otomatisasi kantor sebagai bagian dari penerapan teknologi informasi tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Globalisasi dan perubahan ekonomi dari ekonomi industri ke ekonomi
berbasis informasi telah menunutut manajemen dunia usaha untuk dapat
beroperasi lebih efektif, efisien, terkendali dengan mengedepankan keunggulan
bersaing baik tingkat lokal maupun global melalui peningkatan kualitas
sumberdaya manusia, barang dan jasa yang dihasilkan serta pemanfaatan
teknologi informasi yang efektif dengan salah satu tujuan, yaitu untuk dapat
tumbuh dan berkembang.
Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya
meningkatkan produktivitas kerja didalam sistem organisasi tersebut, termasuk
sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Pengertian
produktivitas dalam konsep keorganisasian pada umumnya adalah rasio antara
masukan (input) terhadap keluaran (output). Produktivitas menurut Sulistiani dan
Rosidah (2003:199) adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar
hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi
dan efektivitas. Sofo (2003 : 206) mengemukakan Fokus dari produktivitas bukan
pada input tetapi pada proses meningkatnya output untuk input yang sama atau
lebih sedikit.
Perusahaan di dalam melakukan kegiatan proses produksi nya di dukung
oleh lancar nya alur informasi antar bagian-bagian yang bekerja sama sebagai
suatu sistem dalam mencapai tujuan utama perusahaan yaitu keuntungan,
pendukung kegiatan proses produksi, informasi juga merupakan sumber daya
yang penting secara strategis karena dapat di gunakan sebagai bahan pemikiran
dan bahan pertimbangan untuk perencanaan yang akan datang. Informasi yang di
kelola secara baik dapat memudahkan manajer dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis yang lebih cepat dan efektif. Oleh karena itu informasi
didalam perusahaan harus di kelola secara baik dan sistematis sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas di dalam kegiatan operasional dan
manajerial yang berarti terjadi peningkatan produktivitas kerja.
Banyaknya data informasi dari lingkungan perusahaan baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan menyebabkan penumpukan data informasi, hal ini
dapat diatasi dengan pembuatan sistem untuk mengelola data-data tersebut.
Sistem yang dibuat ini biasanya di sebut dengan sistem informasi manajemen
(SIM). Sistem informasi menurut Laudon (2005:8) adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen yang satu
dengan komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut digunakan untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi-informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dan pengendalian
didalam sebuah organisasi. Sedangkan SIM menurut Laudon (2005 : 20) adalah
studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi
dalam bisnis dan manajemen.
Penggunaan teknologi didalam sebuah sistem informasi dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari informasi yang dihasilkan, sehingga
sebuah sistem informasi di jaman sekarang ini tidak terlepas dari penggunaan
dengan komputer yang relatif murah sekarang dan dimasa depan menyebabkan
penggunaan komputer untuk menunjang sistem informasi tidak dapat dihindarkan
lagi. Kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang kompleks dapat berfungsi tanpa
melibatkan elemen non-komputer dan elemen komputer.
Berdasarkan dari pemikiran tersebut maka PT. JAMSOSTEK sebagai
salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa
(khususnya untuk penanganan Auransi Sosial Tenaga Kerja di Indonesia diluar
dari Pegawai Negeri dan ABRI), yang senantiasa dituntut oleh peserta baik
perusahaan maupun tenaga kerja yang sudah menjadi peserta program Jamsostek
serta pihak pemegang saham, untuk senantiasa dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada peserta dengan manfaat yang prima secara cepat saji, tepat fungsi
dan didasari informasi dari kualitas data yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Menggunakan sistem informasi manajemen berbasis teknologi
informasi untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan di dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan mitra kerja nya.
Kantor PT. JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan dapat dikatakan
tergolong baru, karena baru didirikan pada tahun 1999. Sejak didirikan cabang ini
telah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer di dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun penggunaan sistem informasi
berbasis komputer yang digunakan masih tergolong sederhana dengan peralatan
yang sederharna pula, tetapi selama penggunaan sistem dan peralatan yang
sederhana terlihat adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan.
Hal ini dikarenakan setiap pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara
informasi berbasis teknologi komputer akan lebih menguntungkan dibandingkan
dengan tenaga manual/tradisional (seperti pembuatan dokumen dengan mesin tik).
Penyempurnaan sistem informasi manajemen pada PT. Jamsostek Cabang
Belawan Medan terus dilakukan setiap tahunnya, mulai dari mengganti perangkat
komputer menjadi yang lebih canggih, hingga penambahan perangkat output dan
jaringan. Pada tahun 2003 Jamsostek pusat mulai mengembangkan On-line
System (sistem on-line) sekaligus sentralisasi (pemusatan) database sebagai salah
satu upaya untuk mewujudkan harapan peningkatan mutu dalam memberikan
pelayanan yang terbaik kepada pesertanya. Pada tahun 2008 sistem ini sudah
diterapkan dan berjalan pada cabang jamsostek di seluruh nusantara.
Sistem on-line dan database sentral memberikan keuntungan dari segi
pelayanan kepada nasabah PT. Jamsostek yang dapat diberikan dimana saja
dengan cepat, begitu pula kebutuhan informasi manajemen dapat disajikan dengan
tepat, cepat, akurat dan terintegrasi.
Penerapan sistem on-line dan database sentral pada kantor
PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan tidak terlepas dari masalah teknis.
Yaitu kurangnya kemampuan jaringan VSAT 1 dan bandwidth 2 server pusat
dalam menerima input dan memberi output ke semua cabang jamsostek se
nusantara yang mengakses secara bersamaan, khususnya pada saat jam sibuk (jam
9.00-12.00) di minggu pertama awal bulan dimana kegiatan input data iuran
nasabah sedang meningkat. Kurang nya kemampuan jaringan ini mengakibatkan
terjadinya keterlambatan di dalam proses pelayanan terhadap nasabah, dan
keterlambatan dalam proses pelaporan keuangan kepada Kepala Cabang sebagai
Oleh karena itu dapat dikatakan jika sistem informasi yang digunakan
perusahaan belum terintegrasi dengan baik, maka dapat mempersulit setiap bagian
untuk mendapat informasi yang tepat dan real-time dari sistem tersebut. Alih-alih
meningkatkan produktivitas, teknologi informasi yang diterapkan dalam sistem
informasi manajemen dapat menjadi investasi yang sia-sia karena tidak
terintegrasi dengan baik.
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Sistem Informasi
Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan”.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses Sistem Informasi Manajemen bekerja pada PT.
JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan?
2. Bagaimana peranan Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan PT.
JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan dalam meningkatkan produktivitas
C. Kerangka Konseptual
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk dapat tumbuh dan berkembang,
untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat meningkatkan
produktivitas nya untuk melayani konsumen dengan baik sehingga konsumen
akan menjadi loyal terhadap perusahaan. Untuk memperoleh kepercayaan
konsumen perusahaan harus dapat menyelesaikan segala kerjaan dan masalah
dengan cepat, akurat dan tepat waktu, oleh karena itu perusahaan membutuhkan
sebuah sistem agar semua fungsi-fungsi yang terdapat dalam organisasi
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Banyaknya data informasi dari lingkungan perusahaan baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan menyebabkan penumpukan data informasi, hal ini
dapat diatasi dengan pembuatan sistem untuk mengelola data-data tersebut.
Sistem yang dibuat ini biasanya di sebut sistem informasi manajemen (SIM).
Sistem informasi menurut Laudon (2005:8) adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen-komponen yang satu dengan
komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut digunakan untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi-informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dan pengendalian
didalam sebuah organisasi. Sedangkan SIM menurut Laudon (2005 : 20) adalah
studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi
dalam bisnis dan manajemen.
Selama ini sistem informasi manajemen selalu di identikkan dengan sistem
informasi manajemen yang menggunakan komputer, hal ini sesuai dengan definisi
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa.
Menurut O’Brien (2006:35) dalam menerima sumber data-data sebagai
input dan memprosesnya menjadi produk informasi sebagai outputnya, sistem
informasi memerlukan beberapa komponen-komponen untuk mencapainya.
Komponen-komponen tersebut adalah sumber daya manusia, sumber daya
hardware (perangkat keras), sumber daya software (perangkat lunak), Sumber
daya data, dan sumber daya jaringan.
Gambar 1.1 Model sistem informasi
Sumber Daya Jaringan
Media Komunikasi dan dukungan Jaringan
Aktivitas
Pengendalian Kinerja Sistem
Input
Sumber
Daya
Data
Output
Produk
Informasi
Pemrosesa n Data ke dalam Informasi
Sumber: O’Brien (2006:34)
Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai
perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan (input), sedangkan
menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa produktivitas
adalah Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang
diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas.
Sedangkan menurut Hasibuan (2003:126) produktivitas adalah Perbandingan
antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya
dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu, bahan, tenaga) dan
sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga
kerjanya.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa
produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang mengarah kepada
pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan
dengan kualitas dan kuantitas. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya
membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan
tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang minimum.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini dan
implementasinya di dalam sebuah SIM, membuat SIM pada zaman sekarang ini
sudah mampu mengelola, menghubungkan dan menyediakan informasi yang lebih
baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung kelancaran kegiatan
manajemen di bandingkan pengelolaan informasi secara manual, serta dengan
rasio biaya dan manfaat (price and benefit) yang lebih sesuai. Bahkan SIM dengan
hanya pada sisi manajerial namun juga operasional perusahaan. Sehingga dapat di
abil kesimpulan bahwa produktivitas yang terdiri dari dua unsur efisiensi dan
efektivitas akan meningkat dengan penggunaan SIM yang tepat.
Sutabri (2005:107) mengemukakan bahwa penerapan sistem komputerisasi
di dalam SIM akan memberi pengaruh yang besar terhadap efisiensi dan
efektivitas. Schermerhorn, Jr. (2001:192) mengemukakan hal yang serupa yaitu
teknologi Informasi berbasis komputer mampu meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja. Begitu juga menurut Indrayani dan Humdiana (2009:95)
mengemukakan bahwa produktivitas dengan sistem informasi komputer
meningkatkan efektivitas.
Berdasarkan teori pendukung tersebut, kerangka konseptual pada
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.2 Kerangka konseptual
Sumber : O’Brien(2006), Sutabri(2005), Schermon(2001), Indrayani dan Humdiana(2009), Sulistiani dan Rosidah (2003) diolah.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sumber
Daya
H
d
Sumber daya manusia Efisiensi
Produktivitas Kerja
Sistem Informasi Manajemen (X)
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan
penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah
diidentifikasikan sebelumnya yaitu:
a) Untuk mengetahui dan menganalisis bagai mana proses Sistem Informasi
Manajemen bekerja pada PT. JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan.
b) Untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana peranan Sistem
Informasi Manajemen yang diterapkan PT. JAMSOSTEK Cabang
Belawan Medan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.
2. Manfaat Penelitian
a) Bagi Perusahaan
Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai
penggunaan sistem informasi manajemen Berbasis komputer yang baik
untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
b) Bagi Penulis
Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai sistem informasi
manajemen berbasis komputer dan produktivitas kerja khususnya
mengenai penerapannya di dalam perusahaan.
c) Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi
dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama
E. Metode Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode Deskriptif.
yaitu pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai
status terakhir dari subjek penelitian.
1. Batasan Operasional
Batasan operasional dari penelitian ini adalah:
a. Sistem Informasi Manajemen pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan
Medan.
b. Produktivitas Kerja pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan Medan.
2. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari:
a. Sistem Informasi Manajemen pada pada PT.JAMSOSTEK Cabang
Belawan.
Sistem informasi menurut Laudon (2005:8) adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen yang
satu dengan komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut
digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi-informasi untuk mendukung dalam
pengambilan keputusan dan pengendalian didalam sebuah organisasi.
Sedangkan sistem informasi manajemen (SIM) menurut Laudon (2005 :
20) adalah studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan
Menurut O’brien (2006 : 39) Suatu sistem informasi manajemen
terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya hardware (perangkat
keras), sumber daya software (perangkat lunak), Sumber daya data, dan
sumber daya jaringan.
b. Produktivitas Kerja pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan.
Menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa
produktivitas adalah Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa
besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini
adalah efisiensi dan efektivitas. Sedangkan menurut Hasibuan (2003:126)
produktivitas adalah Perbandingan antara output (hasil) dengan input
(masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya
peningkatan efesiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik
produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.
Produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian
target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas. Kedua yaitu efesiensi
yang berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi
penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan
Tabel 1.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Sub Varibel Definisi
Sistem Informasi Manajemen pada PT.JAMSOSTEK Cabang Belawan
(X)
Studi mengenai sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan manajemen.
Sumber Daya
Manusia
Meliputi:
1. Pemakai akhir
Adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut
2. Pakar SI
Adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi
Sumber Daya
Hardware
Meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi.
1. Sistem komputer
Yang terdiri dari unit pemrosesan mikro, danberbagai periferal yang saling berhubungan. 2. Periferal komputer
Yang berupa peralatan seperti keyboard atau mouse elektronik untuk input dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnetis atau optikal untuk menyimpan sumber daya data
Sumber Daya
Software
Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Terdiri dari:
1. Software sistem
Yang mengendalikan serta mendukung operasi sitem komputer
2. Software aplikasi
Yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir
Sumber Daya
Data
Sumber Daya Jaringan
Meliputi:
1. Media komunikasi
Contoh nya meliputi kabel twisted-pair, kabel tembaga, dan kabel optic fiber, serta teknologi gelombang micro, selular, dan satelit yang nirkabel.
2. Dukungan jaringan
Contoh nya meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan prosesor antarjaringan, serta sofware pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet. Produktivitas
Kerja pada PT.JAMSOSTEK
Cabang Belawan (Y)
Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang minimum.
Efektivitas mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas.
Sumber: Diolah dari buku Laudon(2005), O’brien(2006), Sulistiani dan Rosidah (2003)
3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT.JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang
Belawan yang beralamat di Jl. K.L. Yos Sudarso No 101 Medan. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni – September 2009.
4. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yakni :
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan observasi
langsung terhadap aktivitas objek yang diteliti, yaitu jalannya pekerjaan,
dalam prosedur operasional PT. Jamsostek Cabang Belawan Medan dan
wawancara kepada karyawan PT.JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang
Belawan Medan khususnya bagian teknologi informasi.
b. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori
yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti
mendapat data sekunder melalui buku -buku, jurnal, majalah, dan internet.
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk memperoleh
data meliputi:
a. Penelitian lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara peninjauan lapangan terhadap
objek yang diteliti dan melakukan wawancara langsung kepada petugas
yang bersangkutan.
Penelitian lapangan ini dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Pengamatan
Yaitu pengumpulan data dengan mengambil secara langsung
melalui pengamatan terhadap aktivitas objek yang diteliti, yaitu
jalannya pekerjaan, dokumen-dokumen yang digunakan, arus
dokumentasi, sistem pencatatan dalam prosedur operasional PT.
2) Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab
langsung kepada terhadap pihak-pihak dalam perusahaan yang
terkait dengan objek penelitian ini terutama staff, manajer, atau
pihak yang mampu memberikan jawaban yang relevan, untuk
mendapatkan penjelasan-penjelasan terhadap data-data yang
diperoleh maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan objek penelitian ini.
b. Penelitian Perpustakaan dan Dokumentasi (Library and Documenter
Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan
dokumen-dokumen yang diperoleh di lokasi penelitian yang berhubungan dengan
penelitian.
6. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan
dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data
sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.
b. Metode Analisis Deduktif
Metode analisis deduktif adalah metode penganalisaan yang digunakan
dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan didasarkan pada hal-hal umum untuk
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian Fajrin (2008) berjudul “Pengaruh Sistem Informasi
Manajemen Berbasis Komputer Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Golden
Gate Mandiri” penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sejauh mana peranan
Sistem Informasi Majemen (SIM) berbasis komputer yang diterapkan PT Golden
Gate Mandiri dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Alat analisis yang di
gunakan untuk variabel sistem informasi terdiri dari pengumpulan data, input,
pengolahan data, output, penyimpanan data, dan distribusi. Sedangkan untuk
variabel kinerja terdiri dari mutu kerja, kuantitas, kesungguhan, dan sikap. Sampel
yang di gunakan adalah karyawan PT Golden Gate Mandiri yang berhubungan
langsung dengan penggunaan komputer dalam kaitannya dengan peningkatan
kinerja karyawan tersebut, yaitu berjumlah 20 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen berbasis komputer memiliki
hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, terlihat dari
perhitungan korelasi Rank Spearman sebesar 0.73 (memiliki hubungan positif
yang kuat) dan hasil t hitung (4.533) > t tabel (2.552). Berdasarkan perhitungan
Koefisien Determinasi (kd), maka diperoleh kd sebesar 53.29%. Ini berarti bahwa
kinerja karyawan di PT GGM dipengaruhi sebesar 53.29% oleh Sistem Informasi
Manajemen (SIM) berbasis komputer yang diterapkan PT GGM, sedangkan
Hasil penelitian Hamjah (2006) berjudul “Penerapan Sistem
Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PUSLITBANG
Geologi Bandung”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar
peranan penerapan sistem komputerisasi terhadap efektivitas kerja karyawan pada
Puslitbang Geologi. Alat analisis yang digunakan untuk variabel sistem
komputerisasi terdiri dari sumberdaya sistem, pemrosesan, penyimpanan, dan
komunikasi. Sedangkan untuk vaiabel efektivitas kerja terdiri dari volume
pekerjaan, akurasi hasil pengolahan, informasi tepat waktu, dan peningkatan
biaya. Sampel yang di gunakan adalah karyawan pada PUSLITBANG Geologi
Bandung sebanyak 69 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
komputerisasi berpengaruh positif dan rendah terhadap efektivitas kerja, terlihat
dari analisis koefisien korelasi r = 0,27 dan hasil t hitung (2,3112) > t tabel
(1,6749). Berdasarkan hasil perhitungan Koefisien Determinasi (kd), maka di
peroleh kd = 7,29% yang artinya bahwa faktor sistem komputerisasi berperan
dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan sebesar 7,29%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Laudon (2005:9) adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berhubungan antara komponen yang satu
dengan komponen yang lainnya, dimana kumpulan tersebut digunakan untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
didalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Jogiyanto (2003 : 33) sistem
informasi adalah suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Menurut
sutabri (2005 : 42) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari
suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
2. Jenis-jenis Sistem Informasi
Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam
dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya,
beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi
operasi atau manajemen.
Gambar 2.1 Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi
a. Sistem Pendukung Operasi
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh,
dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk
secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial,
mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan.
b. Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan
dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi
sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Memberikan
informasi dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta
praktisi bisnis adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep, beberapa jenis utama
sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan :
1) sistem informasi manajemen, 2) sistem pendukung keputusan, dan 3) sistem
informasi eksekutif.
3. Komponen – Komponen Sistem Informasi
Dalam menerima sumber data-data sebagai input dan memprosesnya
menjadi produk informasi sebagai outputnya, sistem informasi memerlukan
beberapa komponen-komponen untuk mencapainya. Komponen-komponen
tersebut adalah sumber daya manusia, sumber daya hardware (perangkat keras),
sumber daya software (perangkat lunak), Sumber daya data, dan sumber daya
Gambar 2.2 Model sistem informasi
Sumber: O’Brien (2006:34)
a. Sumber Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya
manusia ini meliputi:
1) Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien)
Adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi aatu informasi
yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka dapat berupa pelanggan, tenaga
penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau manajer.
Informasi yang Dibentuk untuk Para Eksekutif Sistem
Informasi Manajemen
Sumber Daya Manus
Sumber Daya
Sumber Daya Data
Dasar data dan Pengetahuan
Aktivitas Sistem
Media
2) Pakar Sistem Informasi (SI)
Adalah oang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem
informasi. Mereka meliputi analis sistem, pembuat software, operator
sistem, dan personel tingkat manajerial, teknisi dan staf administrasi SI
lainnya. Singkatnya , analis sistem mendesain sistem informasi
berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai akhir, pembuat
sofware membuat program komputer berdasarkan pada spesifikasi analis
sistem, dan operator sistem membantu mengawasi serta mengoperasikan
sistem komputer dan jaringan yang besar.
b. Sumber Daya Hardware
1) Sistem komputer
Menurut Sutabri (2005:106), Komputer adalah Sebuah alat elektronik
yang dapat menerima data input, mengolah data tersebut, memberikan informasi
dari hasil pengolahan data tersebut dengan menggunakan suatu program yang
tersimpan di memori komputer, dan dapat menyimpan program dan hasil
pengolahannya serta bekerja secara otomatis.
Jenis-jenis sistem komputer dapat dikategorikan dalam 3 bagian yaitu:
a) Sistem mikro komputer
b) Sistem skala menengah
c) Sistem mainframe
2) Periferal komputer
Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:5), alat input atau
masukan adalah alat yang berfungsi untuk menerima masukan berupa data,
baik berupa numerik, karakter, string maupun gambar. Alat masukan yang
umum adalah suatu papan ketik (keyboard) untuk memasukan data atau
perintah. Alat masukan lain adalah disket, pita magnetik, kartu berlubang,
"optical scanners" seperti yang digunakan untuk membaca kode produk di
pasar swalayan, "mouse", dan alat pengenal suara.
b) Alat Keluaran (Output)
Perangkat keluaran atau alat output menurut Susanto (2005:62)
adalah merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
mengeluarkan informasi hasil pengolahan data.
Alat output bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk
mengeluarkan hasil pemprosesan ataupun pengolahan data yang berasal
dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun
dapat digunakan untuk penyimpanan data basil proses.
Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke dalam
tiga macam bentuk, sebagai berikut
(1) Tulisan (huruf, kata, angka, karakter khusus, dan simbol-simbol lain)
(2) Image (bentuk grafik atau gambar)
(3) Suara (bentuk musik atau rekaman suara)
Beberapa alat output yang biasa digunakan adalah Layar
peraga(monitor), Pencetak(printer) Plot grafik, Alat keluaran
suara(speaker).
Menurut Supriyanto (2005:71) Perangkat penyimpanan (memory
device) atau sering disebut (memory) saja merupakan perangkat yang
digunakan untuk melakukan penyimpanan data dalam komputer.
Dalam hal ini media penyimpanan dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu internal storage dan external storage. Internal storage terdiri
Random Access Memory (RAM) dan Read Only Memory (ROM) yang
berada dalam CPU.
External Storage atau External Memory merupakan suatu tempat
atau sarana yang berada diluar CPU yang bisa digunakan komputer untuk
menyimpan data ataupun program. Saat ini terdapat banyak jenis External
Memory, antara lain floopy disk, harddisk, USB flash, CD ROM/RW dan
lainnya.
c. Sumber Daya Software
Menurut Supriyanto (2005:84), Software merupakan kumpulan dari
program-program yang digunakan untuk menjalankan komputer. Sedangkan
menurut Laudon (2005:270), software adalah Program perangkat lunak
merupakan suatu rangkaian pernyataan atau instruksi kepada komputer.
Menurut O'brien (2006;193), secara umum software komputer terdiri dari
dua jenis program utama yaitu software aplikasi dan software sistem.
1) Software Aplikasi
Menurut O'brien (2006:193) Software aplikasi meliputi berbagai jenis
program yang dapat dipisahkan ke dalam kategori umum dan khusus. Program
aplikasi umum melakukan pekerjaan umum pemprosesan informasi bagi pemakai
gratis presentasi. Program aplikasi khusus menyelesaikan tugas pemprosesan
informasi yang mendukung fungsi atau proses bisnis tertentu, aplikasi sains atau
teknik tertentu, dan aplikasi komputer lainnya ditengah masyarakat. Sedangkan
menurut Amsyah (2005:192), Perangkat lunak aplikasi dapat menangani berbagai
aplikasi bisnis dan biayanya lebih murah dibandingkan dengan program komputer
yang dibuat oleh perusahaan sendiri.
2) Software Sistem
Software sistem yang mengendalikan dan mendukung operasi dari sistem
komputer ketika komputer menjalankan berbagai tugas pemprosesan informasi.
software sistem dapat dibagi kembali menjadi dua kategori utama yaitu program
manajemen sistem dan program pengembangan sistem.
a) Program Manajemen Sistem
Program-program yang mengelola hardware, software, jaringan dan
sumber daya data dari sistem komputer selama pengoperasian
berbagai pekerjaan pemprosesan informasi dari para pemakai. Contoh
dari program manajemen yang penting adalah sistem operasi, program
manajemen jaringan, sistem manajemen database, dan utilitas sistem.
b) Program Pengembangan Sistem
Program-program yang membantu para pemakai untuk
mengembangkan program dan prosedur sistem informasi serta yang
mempersiapkan program bagi para pemakai untuk pemprosesan
melalui komputer. Program pengembangan software utama adalah
CASE (computer-aided software engineering) dan alat pemprograman
lainnya.
d. Sumber Daya Data
Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti
mengelola aset penting dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat
bertahan hidup atau berhasil tanpa data yang berkualitas mengenai operasi internal
dan lingkungan eksternal mereka. Inilah mengapa berbagai organisasi dan para
manajer perlu mempraktikkan manajemen sumber daya data, yaitu sebuah
aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi teknologi sistem informasi
seperti manajemen database, gudang data, dan alat manajemen data lainnya dalam
tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi agar dapat memenuhi
kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis mereka.
1) Jenis-jenis Database
a) Database Operasional
Menyimpan data terinci yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis
dan operasi dari suatu perusahaan. Database operasional juga disebut
sebagai subject area database (SADB), database transaksi (transaction
database), dan database produksi (production database).
b) Database Terdistribusi
Database terdistribusi ini dapat bertempat dalam server jaringan World
Wide Web, di intranet dan ekstranet perusahaan, atau di jaringan
database operasional atau analitis, database hipermedia atau diskusi, atau
jenis database lainnya.
c) Database Eksternal
Akases infromasi yang kaya dari database eksternal tersedia secara gratis
dari berbagai layanan komersial online, dan dengan atau tanpa biaya dari
banyak sumber di World Wide Web. Situs Web memberikan tidak
habis-habisnya berbagai jenis halaman yang hyperlink dari dokumen multimedia
dalam database hipermedia untuk di akses.
d) Database Hipermedia
Rangkaian dari berbagai halaman multimedia yang saling berhubungan
dalam sebuah situs Web adalah database dari berbagai halaman
hipermedia yang saling berhubungan.
2) Sistem Manajemen Database
Sistem Manajemen Database (DataBase Management System – DBMS)
adalah perangkat lunak yang memungkinkan organisasi untuk mensentralisasi
data, mengelolanya secara efisien, dan menyediakan akses data yang disimpan
oleh program aplikasi. DBMS bertindak sebagai antarmuka antara program
aplikasi dan file data secara fisik. Sewaktu program aplikasi membutuhkan item
data , misal pembayaran, maka DBMS menemukan data tersebut di dalam
database dan menampilkannya pada program aplikasi.
Sistem manajemen database memiliki tiga komponen:
Adalah komponen dari sistem manajemen database yang mendefinisikan
masing-masing elemen data sebagaimana tambapk di dalam database.
b) Bahasa manipulasi data
Adalah sebuah bahasa yang terasosiasi dengan sebuah sistem manajemen
database yang bisa digunakan oleh pengguna akhir dan programer untuk m
emanipulasi data dalam database. Bahasa manipulasi data yang paling
banyak digunakan dewasa ini adalah Structured Query Language (SQL).
c) Kamus data
Adalah peranti terotomasi atau manual untuk menyimpan dan
mengorganisasi informasi mengenai data yang terdapat pada database.
Jenis-jenis Sistem Manajemen Database:
a) DBMS Relasional
Model data relasional merepresentasikan semua data dalam database
sebagai dua-dimensi sederhana yang disebut relasi. Memperlakukan data
seakan-akan tersimpan dalam tabel dua dimensi. Ia bisa menghubungkan
data yang tersimpan pada satu tabel ke data dalam tabel lainnya selama
dua tabel berbagi elemen data yang sama. Dalam database relasional
digunakan tiga operasi dasar untuk mengembangkan sekumpulan data
yang berguna, yaitu: select (pilih), join (gabungkan), project
(proyeksikan).
b) DBMS Hierarkis dan Jaringan
Model database hierarkis mengorganisasikan data dalam struktur serupa
terhubung ke segmen lainnya dalam relasi one-to-many parent-child.
Sedangkan model database Jaringan menampilkan relasi many-to-many.
c) Database Berorientasi-Objek
Suatu bentuk pengelolaan data yang menyimpan data dan prosedur sebagai
objek yang bisa secara otomatis diambil dan dibagi-pakai. Objek bisa
terdiri dari multi media. Walaupun database berorientasi-objek bisa
menyimpan lebih banyak jenis data kompleks daripada DBMS relasional,
namun ia relatif lebi lambat dibandingkan DBMS relasional dalam
memproses transaksi berskala besar. Sistem DBMS relasional-objek
hybrid sekarang sudah tersedia sehingga memungkinkan penggabungan
DBMS relasional dan DBMS berorientasi-objek.
3) Database dan Web
Website menyimpan informasi sebagai halaman-halaman yang saling
terkoneksi yang berisi teks, suara, video, dan grafis dengan menggunakan
database hypermedia.
e. Sumber Daya Jaringan
1) Jaringan Komputer
Menurut Amsyah (2005 : 387), Jaringan komputer merupakan gabungan
dari dua atau beberapa komputer dan secara bersama dapat berbagi dalam
melakukan penyimpanan dan pengolahan informasi. Sedangkan menurut O'brien
yang membentuk jaringan dan bekerja menggunakan internet, Web, intranet, dan
ekstranet sehingga membentuk jaringan pelanggan, pemasok, dan pihak-pihak
terkait lainnya. Ketika komputer-komputer dijaringkan, dua industri komputasi
dan komunikasi menyatu, melalui jaringan kita dapat berbagi informasi dengan
pelanggan, pernasok, dan cabang-cabang perusahaan di tempat yang berbeda.
2) Internet
Menurut Laudon(2005 : 404), Internet adalah jaringan internasional dari
jaringan yang berisi kumpulan ribuan jaringan pribadi atau publik. O'brien (2006 :
261), mengatakan bahwa Internet telah menjadi jaringan yang terbesar dan
terpenting dari jaringan saat ini, dan telah berevolusi menjadi jalan tol infomasi
(Inforamation superhighway) global.
3) Intranet
Menurut O'brien (2006 : 265), Intranet adalah jaringan di dalam organisasi
yang menggunakan teknologi internet (seperti server dan browser Web, protokol
jaringan TCP/IP, data base dan publikasi dokumen hipermedia HTML, dan
lain-lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam
perusahaan untuk memungkinkan saling berbagai informasi, komunikasi, kerja
sama, dan dukungan bagi proses bisnis.
4) Ekstranet
Menurut O'brien (2006 : 268), Ekstranet adalah hubungan jaringan yang
menggunakan teknologi intenet untuk saling menghubungkan intranet suatu bisnis
5) Media Telekomunikasi
O'brien (2006 : 282), mengatakan bahwa terdapat beberapa media
telekomunikasi : Saluran telekomunikasi menggunakan berbagai media
telekomunikasi. Ini mencakup kabel berpasangan, kabel sudut ganda, dan kabel
serat optik, yang semuanya secara fisik menghubungkan alat-alat didalam
jaringan. Juga termasuk gelombang pendek teristrial (microwave terrestrial),
satelit komunikasi, sistem telepon seluler, serta radio LAN dan paket, yang
semuanya menggunakan gelombang mikro dan gelomban radio lainnya. Selain
itu, ada juga sistem inframerah, yang menggunakan sinar inframerah untuk
mengirim dan menerima data.
Dapat disimpulkan bahwa media telekomunikasi merupakan sebuah media
untuk menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainnya sehingga kita
dapat berbagi informasi antar komputer tersebut.
6) Prosesor Telekomunikasi
Prosesor telekomunikasi seperti modem, multiplekser, switch, dan router
melakukan berbagai fungsi dukungan antara komputer dan peralatan lainnya di
dalam jarngan telekomunikasi. Menurut O'brien (2006 : 288), berikut adalah
beberapa prosesor tersebut:
a) Modem
Modem adalah prosesor telkomunikasi yang paling umum. Modem
mengubah sinyal digital dari komputer atau terminal transmisi pada salah
dengan menggunakan saluran telepon biasa. Modem pada ujung lain dari
saluran komunikasi mengubah kembali data yang dikirim menjadi bentuk
digital di terminal penerima. Proses ini disebut modulasi dan demodulasi,
dan kata modem adalah singkatan dari kedua kata tersebut.
b) Multiplekser
Multiplekser (multiplexer) adalah prosesor komunikasi yang
memungkinkan saluran komunikasi tunggal untuk melakukan transmisi
data secara simultan dari banyak terminal. Hal ini dicapai dengan dua cara.
Dalam multipleks divisi frekuensi (frequency division
multiplexting-FDM), multiplekser secara efektif membagi saluran berkecepatan tinggi
menjadi banyak saluran berkecepatan rendah. Dalam multipleks divisi
waktu (time division multiplexing-TDM), multiplekser membagi waktu
yang dapat digunakan oleh setiap terminal dalam saluran berkecepatan
tinggi menjadi kerangka waktu, atau slot waktu yang sangat pendek.
c) Prosesor Berbasis Internet
Jaringan komunikasi yang saling dihubungkan oleh prosesor komunikasi
tujuan khusus yang disebut prosesor berbasis internet (internetwork
processor), seperti switch, router, hub, dan gateway. Switch adalah
prosesor komunikasi yang menghubungkan antar sirkuit telekomunikasi
didalam jaringan. Routers adalah prosesor komunikasi yang cerdas yang
saling menghubungkan jaringan berdasarkan berbagai peraturan atau
protokol, sehingga pesan telekomunikasi dapat dikirim ketujuannya. Hub
7) Software Telekomunikasi
O'brien (2006 : 291), berpendapat bahwa Software adalah komponen
utama dari semua jaringan telekomunikasi. Software manajemen jaringan dan
telekomunikasi dapat di tempatkan di komputer, sever, mainframe, dan prosesor
komunikasi seperti multiplekster dan routers. Program ini digunakan oleh server
jaringan dan komputer Iainnya dalam jaringan untuk mengelola jaringan.
C. Sistem Informasi Manajemen (SIM) 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang
selain melakukan pengolahan transaksi yang diperlukan oleh suatu organisasi,
juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan
proses pengambilan keputusan. Pada umumnya, apabila orang membicarakan
sistem informasi manajemen, yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan
untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu
organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjang pada tugas-tugas
rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan keputusan
oleh organisasi tersebut. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian SIM.
Menurut Raymond McLeod (2007:11) sistem informasi manajemen
adalah adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Sedangkan menurut Tata
Sutabri (2005:41), SIM merupakan penerapan sistem informasi di dalam
tingkatan manajemen. Menurut Laudon (2005 : 20) SIM adalah studi mengenai
sistem informasi yang fokus pada penggunaan sistem informasi dalam bisnis dan
manajemen.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian SIM di atas
adalah SIM merupakan suatu sistem pengolahan data dalam suatu organisasi yang
berfungsi menangani proses pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data
yang menyajikan Informasi yang akurat dan tepat waktu bagi para pengguna
informasi sebagai pendukung pengambilan keputusan (proses manajerial).
SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung
dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai
berikut :
a. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
b. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan
pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.
c. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information system).
d. Sistem informasi personalia (personnel information systems)
e. Sistem informasi distribusi (distribution information systems)
f. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)
g. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
i. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and
development information systems)
j. Sistem informasi teknik (engineering information systems)
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah
(lower level management), managemen tingkat menengah (middle level
management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level
management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama
(president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi
pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle
level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer
cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat
meliputi mandor dan pengawas.
2. Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen
Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis
utama teknologi komputer. Komputer telah di gunakan dalam bisnis selama lebih
dari lima puluh tahun. Selama masa itulah perubahan-perubahan dramatis pada
teknologi perangkat keras dan perangkat lunak terjadi serta bagaimana teknologi
tersebut di terapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam dunia bisnis.
Perkembangan teknologi komputer yang terus berlanjut membawa implikasi
utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi.
berguna dari sekedar tumpukan data, membuat teknologi komputer dan teknologi
pendukung proses operasinya mendapat julukan baru, yaitu teknologi informasi.
Teknologi informasi disusun oleh tiga bagian utama teknologi yaitu :
a. Teknologi komputer, yang menjadi pendorong utama perkembangan
teknologi informasi
b. Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses penyebaran informasi.
c. Muatan informasi atau content informasi, yang menjadi faktor pendorong
utama implementasi teknologi informasi.
Pada awalnya penggunaan teknologi dalam dunia bisnis di mulai melalui
penggunaan mesin pencatatan (generasi terdahulu dari komputer) yang di kenal
dengan sistem pengolahan transaksi yang befungsi mengolah data-data transaksi
dalam perusahaan secara lebih cepat dan akurat sehingga dapat di baca dan
dimengerti dengan lebih mudah.
Melihat berjalannya sistem pengolahan transaksi, para ahli informasi
perusahaan menyadari bahwa kemampuan komputer dalam mengolah dan
menghasilkan informasi dapat dimanfaatkan di dalam mendukung kegiatan
manajemen, maka mulai di kembangkan sebuah sistem informasi manajemen
berbasis teknologi yang secara garis besar terdiri atas 5 komponen, yaitu
sumberdaya hardware, sumberdaya software, sumberdaya manusia, sumberdaya
data, dan sumberdaya jaringan. Sistem yang terintegrasi ini mampu membuat
sebuah SIM menghasilkan informasi yang lebih cepat, akurat, dan handal
sehingga proses-proses manajemen berjalan jauh lebih lancar di bandingkan
Seiring perkembangan yang terus berjalan dimana teknologi komputer
yang di produksi menjadi semakin canggih dan pintar, mulai lah di ciptakan
sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) yang
berfungsi sangat baik di dalam mendukung pengambilan keputusan terprogram
(berulang-ulang) dan berfungsi juga di dalam menghasilkan alternatif-alternatif
solusi pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan tidak tersruktur.
Pada saat sekarang ini teknologi informasi sudah berperan di dalam
otomatisasi kantor, yaitu penggunaan alat-alat elektronik (pengolahan kata,
e-mail, voice-mail, kalender elektronik, konferensi audio/video, konferensi
komputer, dan transmisi faksimili) untuk komunikasi di dalam maupun luar
perusahaan. Hal ini meningkatkan produktivitas perorangan khususnya bagi
seorang manajer, dimana manajer tidak terbebani lagi dengan tugas-tugas klerik,
juga menghilangkan kendala-kendala komunikasi antarmanajer dan pihak-pihak
lainnya.
3. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan
Sutanta (2003 : 43) mengemukakan SIM yang baik mampu memberikan
dukungan pada proses-proses berikut:
a. Proses Perencanaan
Proses perencanaan akan memerlukan suatu model perencanaan, data
masukan, dan manipulasi model utuk menghasilkan keluaran berupa suatu
rencana. Secara ringkas, dukungan SIM pada proses perencanaan
Tabel 3.1
Dukungan SIM pada Proses Perencanaan
Kebutuhan Dukungan Sistem Informasi
Model perencanaan Dukungan analitik dalam pengembangan struktur dan persamaan model.
Data historis untuk analisis hubungan, perkiraan dan perencanaan.
Suatu penggerak model perencanaan untuk di jalankan pada suatu komputer.
Data masukan Data historis ditambah analisis dan manipulasi data untuk
membangkitkan data masukan yang berdasarkan data historis. Manipulasi model Penggunaan komputer untuk
menjalankan suatu model. Manipulasi data lainnya
berdasarkan teknik peramalan dan ekstrapolasi.
Sumber: Sutanta (2003 : 45)
b. Proses pengendalian
Dukungan SIM pada proses pengendalian adalah dimulai dengan model
perencanaan. Model yang sama biasanya bisa di pakai untuk menentukan
standar presisi yang di revisi yang memperhitungkan tingkat kegiatan yang
telah di rubah. Standar yang di revisi diperlukan untuk proses
pengendalian. Dukungan yang diberikan adalah mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1) Analisis perbedaan prestasi dengan standar presisi
3) Arah tindakan yang akan memperbaiki prestasi pada masa
mendatang
Dukungan lain dari SIM dalam proses pengendalian adalah
pengawasan yang terus-menerus dari prestasi, bukan hanya pelaporan
periodik saja. Pengawasan dapat dilakukan berdasarkan model
perencanaan ditambah konsep batasan pengendalian, maka suatu berita
segera disampaikan pada unit pengendalian yang tepat. Dengan demikian
maka kegiatan-kegiatan dalam organisasi dapat di awasi secara
terus-menerus dan penyimpangan-penyimpangan akan segera terdeteksi.
c. Proses pengambilan keputusan
Dukungan SIM pada proses pengambilan keputusan meliputi tiga tahapan,
yaitu:
1) Penelusuran untuk pemahaman masalah, terdiri atas usaha-usaha
penyelidikan lingkungan yang memancing keputusan, dan
pengakuan adanya masalah.
2) Desain untuk penciptaan pemecahan masalah, meliputi usaha usaha
penemuan dan pengembangan alternatif-alternatif pemecahan
masalah.
3) Pemilihan untuk pengujian kelayakan pemecahan masalah yang
melibatkan seleksi arah tindakan dan pelaksanaannya.
Dukungan SIM pada ketiga proses tersebut akan mememberikan
keuntungan dari segi kecepatan dan ketepatan serta pengendalian yang berarti
akan terjadi peningkatan efisiensi waktu dan efektivitas kegiatan di dalam
4. Karakteristik Sistem Informasi Manejemen
Sutabri (2005 : 93) mengemukakan karakteristik SIM dalam organisasi
adalah:
a. SIM membantu manajer secara terstruktur pada tingkat operasional dan
tingkat kontrol saja. Meskipun demikian, SIM dapat digunakan pula
sebagai alat untuk perencanaan bagi staff yang sudah senior.
b. SIM didesain untuk memberikan laporan operasional sehari-hari sehingga
dapat memberikan informasi unutk mengontrol operasi tersebut dengan
baik.
c. SIM sangat bergantung pada keadaan data organisasi secara keseluruhan,
serta bergantung pada alur informasi yang dimiliki oleh organisasi
tersebut.
d. SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah.
Kemampuan untuk menganalisa masalah terletak pada Decision Sopport
System.
e. SIM biasanya berorientasi pada data-data yang sudah terjadi atau data-data
yang sedang terjadi, bukan data-data yang akan terjadi seperti forecasting.
f. SIM juga berorientasi pada data di dalam organisasi dibanding
data-data dari luar organisasi. Oleh karena itu, informasi yang dibutuhkan oleh
SIM adalah informasi yang sudah dioketahui formatnya secara relatif
stabil.
g. SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang
dihasilkan banyak sudah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa SIM
tetapi sebenarnya data-data yang dibutuhkan manjer tersebut sudah ada
dan sudah disiapkan lebih dulu.
h. Sebagaimana problematika yang telah di sebutkan diatas, SIM
membutuhkan perencanaan yang sangat matang dan panjang, sambil
memperhitungkan perkembangan organisasi di masa mendatang. Sebuah
literatur menyebutkan bahwa analisis dan desain SIM biasanya
membutuhkan waktu antara satu sampai dua tahun.
D. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas
Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya
meningkatkan produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut, termasuk
sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Bukan merupakan
hal yang baru apabila dikatakan bahwa yang dimaksud sengan produktivitas ialah
terdapatnya korelasi “terbalik” antara masukan dan luaran. Artinya, suatu sistem
dapat dikatakan produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk
menghasilkan luaran yang semakin besar.
Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien,
sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak
diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya.
Dan kiranya jelas bahwa yang merupakan hal yang logis dan tepat apabila
peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang perusahaan
dalam langka pelaksanaan strateginya.
mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan
sesuatu proses kegitan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam
sebuah komoditi/objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti
keinginan dan usaha dari setiap manusia (individu atau kelompok) untuk selalu
meningkatkan mutu kehidupannya dan penghidupannya.
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi
individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam
kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul
dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu
yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan
dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis
antara masukan (input) dan keluaran (out put).
Menurut Sulistiani dan Rosidah (2003:199) mengemukakan bahwa
produktivitas adalah Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil
akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan
efektivitas. Sedangkan menurut Hasibuan (2003:126) produktivitas adalah
Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas
naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi
(waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya. Sumarsono (2003) mengemukakan bahwa
produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat di capai dengan
keseluruhan sumberdaya yang di pergunakan persatuan waktu.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas, produktivitas memiliki dua