• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Fasilitas Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf dan Pegawai PT. JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Fasilitas Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf dan Pegawai PT. JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang Belawan"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA STAF DAN PEGAWAI

PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG BELAWAN

TUGAS AKHIR Diajukan oleh : EMIR SYAHFUAD PURBA

092101084

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : EMIR SYAHFUAD PURBA

NIM : 092101084

PROGRAM STUDI : D-III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KINERJA STAF DAN PEGAWAI PT. JAMSOSTEK

(PERSERO) CABANG BELAWAN

Tanggal : Desember 2012 Dosen Pembimbing

(Dra. Lucy Anna, M.Si) NIP. 19510421 197603 2 003 Tanggal : Desember 2012 Ketua Program Studi

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal : Desember 2012 Plt. Dekan Fakultas Ekonomi

(Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak) NIP. 19560101 198203 1 005

(3)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan ridhaNya kepada penulis sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf Dan Pegawai PT. JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang Belawan” dapat terselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Studi Pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak, selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Ibu Dra. Lucy Anna M,Si, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Ibu DR. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Dosen Wali dan Penasehat Akademik penulis selama penulis menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pengajar Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa kepada keluarga penulis yang sangat penulis sayangi, kepada Ayahanda Drs. Edi Syahputra Purba dan Ibunda Jusrida Nasution serta Kakak penulis Mas Intan Purba, Abang penulis Emir Syahrizal Purba, dan juga Adik penulis Lulu Najla Purba yang telah banyak memberikan kasih sayang, semangat, dan do’a baik moril maupun materil.

8. Bapak pimpinan dan seluruh pegawai PT. JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang Belawan yang telah membantu penulis selama melakukan magang dan riset di perusahaan tersebut.

9. Kak Nur yang sudah banyak memberikan bantuan dan arahan selama saya berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

10.Buat teman-teman terbaik penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Cannigia, Ijen, Dicky, Fitra, Kartika, Abduh, Lyza, Prilly, Ali, Oji, Ajeng, Ila, Tya, Danny, Iboenk, Ayunda, Ayug Febrina, dan semua teman-teman D-III Keuangan Angkatan 2009 yang tidak

(5)

dapat saya sebutkan satu per satu terima kasih atas semua yang telah kita lalui bersama-sama, #keuangan2009elite.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, maka dengan kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Medan, Desember 2012 Penulis

Emir Syahfuad Purba

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4Sistematika Penelitian ... 4

1.4.1 Jadwal Penelitian ... 4

1.4.2 Laporan Penelitian ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. JAMSOSTEK ... 6

2.2 Struktur Organisasi ... 8

2.3 Uraian Tugas ... 10

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Peranan Fasilitas Kerja ... 22

3.2 Fasilitas-Fasilitas PT. JAMSOSTEK ... 24

3.2.1 Fasilitas Sarana Kantor ... 25

3.2.2 Fasilitas Prasarana Kantor ... 29

3.3 Produktivitas ... 30

3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 33

3.5 Produktivitas Kinerja Staf Dan Pegawai PT. JAMSOSTEK 37 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK (PERSERO)

Cabang Belawan ... 9

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang. Menghadapi perkembangan ini tentu saja diperlukan fasilitas atau peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam menjalankan usaha sangat mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Diperlukan kesiapan dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut.

Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang oleh perusahaan/instansi dalam rangka pelaksanaan strateginya. Disamping itu terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah: sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana

(9)

produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi menurut makalah dan skripsi blogspot (Carey, 2008).

Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Jadi, fasilitas kerja adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu memudahkan suatu kegiatan atau aktivitas. Dalam setiap segi proses perkantoran yang produktif, maka perusahan harus menyediakan fasilitas kerja yang lengkap. Peningkatan produktivitas dapat ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan memotivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik menurut Ensiklopedia Indonesia (Anonim, 2001).

Suatu perusahaan/instansi harus membuat perencanaan fasilitas dengan baik, agar fasilitas yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah operasi. Secara umum perencanaan fasilitas mempunyai beberapa fungsi seperti menunjang peningkatan produksi, menggunakan tenaga kerja, peralatan dan ruang serta energi secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.

Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan karyawan, sehingga kinerja atau produktivitas perusahaan/instansi akan dapat mewujudkan tujuannya.

Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor menurut Wikipedia, yaitu :

(10)

1. Fasilitas sarana kantor. Contohnya : Komputer, Telepon, Faksimile, Printer, Fotocopy, Mesin Tik dan In Foccus.

2. Fasilitas prasarana kantor Contohnya : Fasilitas Pendidikan, Fasilitas Olahraga, Rekreasi, Musholla, Kantin dan fasilitas kesehatan (Anonim, 2008).

Dengan adanya fasilitas kerja yang baik pada sebuah perusahaan/instansi dapat meningkatkan kinerja staf dan pegawainya. Produktivitas yang meningkat dapat dilihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat. Prosedur yang cepat karena pegawai maupun karyawan memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik dari karyawan didukung oleh adanya fasilitas kerja.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memilih judul “Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf dan Pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan”.

1.2Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah fasilitas kerja berperan dalam meningkatkan produktivitas kinerja staf dan pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

(11)

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana peranan fasilitas kerja dalam menunjang produktivitas kinerja staf dan pegawai yang ada di PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui peran fasilitas yang ada dalam meningkatkan kinerja staf dan pegawai dalam sebuah perusahaan/instansi.

b. Bagi perusahaan, untuk mengetahui sejauh mana fasilitas kerja yang mereka berikan untuk berperan dalam meningkatkan kinerja staf dan pegawai perusahaan ini, yaitu PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan.

c. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan mengenai apa peranan fasilitas kerja dalam meningkatkan produktivitas kinerja staf dan pegawai suatu perusahaan/instansi.

1.4Sistematika Penelitian 1.4.1 Jadwal Penelitian

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi yang dibuat untuk mempermudah bagi peneliti dalam menyusun tugas akhir ini. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 23 April 2012 s/d 29 Juni 2012. Penelitian dilakukan di PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan, jl. K.L. Yos Sudarso No. 101 Medan.

(12)

1.4.2 Laporan Penelitian

Setelah melakukan riset pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan, penulis menuliskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

a. Bab I Pendahuluan

Bab I membahas mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian yang terdiri atas jadwal penelitian dan laporan penelitian.

b. Bab II Profil Perusahaan

Bab II membahas mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi, serta uraian tugas.

c. Bab III Pembahasan

Bab III membahas mengenai pengertian dan isi dari tugas akhir. d. Bab IV Kesimpulan dan Saran

Pada bab IV menguraikan tentang kesimpulan dan saran.

(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1Sejarah PT. JAMSOSTEK

PT. JAMSOSTEK baru dikenal 22 September 1995, saat perusahaan pemerintah itu ditetapkan sebagai satu-satunya penyelenggara program JAMSOSTEK di Indonesia, lewat PP No. 36 Tahun 1995, hari lahir badan itu adalah 5 Desember 1977. Pada 5 Desember 1977, pemerintah menerbitkan PP No. 33/1977 tentang pelaksanaan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja. Bersama dengan itu, diterbitkan pula PP No. 34/1977 tentang Perum Astek sebagai wadah penyelenggara program Astek. Status Astek sebagai Perum kemudian berubah menjadi PT. melalui PP No. 19/1990. Perubahan besar terjadi 17 Februari 1992, saat UU No. 3 Tahun 1992 tentang JAMSOSTEK diluncurkan.

Jika dirunut kebelakang, program JAMSOSTEK sudah mulai dirintis sejak tahun 1947 ketika UU No. 33/1947 tentang kecelakaan kerja dan UU No. 24/1947 tentang kecelakaan perang diberlakukan. Setahun berikut, meluncur UU No.12/1948, UU ini mengatur tentang usia tenaga kerja, jam kerja, tempat kerja, perumahan dan kesehatan buruh. Perlindungan tenaga kerja diatur lagi tahun 1951 dengan diluncurkan UU No. 2/1951 tentang kecelakaan kerja. Pada tahun 1952, diberlakukan peraturan Menteri Pemburuhan (PMP) No. 48/1952 dan kemudian diubah lagi dengan PMP No. 8/1956. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan buruh itu kemudian di lengkapi dengan PMP No. 18/1957. Peraturan tersebut menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan

(14)

usaha jaminan sosial buruh. Lewat Keputusan Menteri Perburuhan No. 5/1964, lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS). Yayasan inilah yang antara lain berfungsi sebagai penghimpunan iuran dan pembayaran ganti rugi kepada buruh dan keluarganya yang terkena resiko kerja.

UU tenaga kerja yang agak lengkap lahir tahun 1969. Pada UU No. 15/1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja itu antara lain, disebut pemerintah mengatur penyelenggaraan pertanggungan sosial dan bantuan sosial bagi tenaga kerja dan keluarga. Peristiwa yang dianggap penting Milestone dalam sejarah JAMSOSTEK di Indonesia adalah lahirnya Perum Astek tanggal 5 Desember 1977 dengan modal disetor Rp. 2,5 Milyar. Program yang ditangani masih terbatas pada Asuransi Kecelakaan Kerja (AKK), Asuransi kematian (AK), dan Tabungan Hari Tua (THT). Moes Yoenoes adalah orang pertama yang dipercaya memimpin Perum Astek. Dia didampingi Dr. Indra Hatari, Srimardji Srimuwarjo, MSc, dan Sutrisno Prawiradibrata.

Pengembangan program terjadi tahun 1990 ketika Menaker Cosmas Batubara mengeluarkan Permen No. 4/1990 tentang Jaminan Pemeliharaan kesehatan Tenaga Kerja (JPKTK). JPKTK kemudian dikukuhkan kedalam UU No. 3/1992 tentang JAMSOSTEK dengan nama Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). UU mulai berlaku efektif 1 Juni 1992 itu mewajibkan perusahaan menyelenggarakan empat program JAMSOSTEK, yakni Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kesehatan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

(15)

Pada masa Perum Astek, iuran AKK sebesar 0,24 hingga 3,6%, AK pekerja 0,5%, THT masing-masing 1,5% perusahaan, dan 1% tenaga kerja. Sedangkan iuran AK dan AKK 100% dibayar pengusaha. Partisipasi pekerja pada era PT. JAMSOSTEK pun hanya dapat program JHT, yaitu 2% pekerja. Dimana partisipasi pekerja dalam program Astek/ JAMSOSTEK yang dibayar perusahaan.

2.2Struktur Organisasi

Organisasi pada prinsipnya adalah menyatukan untuk mengkoordinir satu kelompok dari berbagai tingkatan personalia dan menyatukan berbagai kepentingan dengan menggunakan kemampuan yang ada untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi dapat di pandang sebagai kerangka menyeluruh dan menghubungkan fungsi-fungsi dari suatu dan disusun dengan perkembangan kebutuhan organisasi atau mempermudah pegawai untuk mengetahui kepada siapa dia harus bertanggung jawab. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi baik untuk memperlancar dan mensukseskan pelaksanaan tugasnya.

(16)
[image:16.842.180.723.51.414.2]

Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan KEPALA KANTOR CABANG Bidang Pemasaran Account Officer Petugas Adm. Pemasaran Bidang Pelayanan Verifikator Jaminan Costumer Service Officer Bidang JPK Provider Service Officer Verifikator Jaminan JPK Bidang IT Data Administrator Technical Support Data Operator Bidang Keuangan Verifikator Keuangan Verifikator Anggaran dan Perpajakan Pembukuan Kasir Personalia & Umum Petugas Umum Petugas Pengadaan Arsipasi Satpam Cleaning Service SEKRETARIS

(17)

2.3Uraian Tugas

Di dalam suatu kegiatan dalam perusahaan memilki bagian-bagian yang tidak lepas dari segala tanggung jawab dan tugas-tugasnya. Adapun jabatan/tingkatan yang ada dalam PT. JAMSOSTEK cabang Belawan Medan serta tugas yang dibebankan adalah:

2.3.1 Kepala Kantor Cabang

Kepala Kantor Cabang berfungsi mengarahkan, merencanakan dan mengendalikan kegiatan kantor cabang yang meliputi kegiatan pemasaran, pelayanan peserta, administrasi kepesertaan dan iuran, akuntansi, SDM dan umum untuk memastikan tercapainya target kantor cabang yang dipimipin dan menciptakan kinerja sehat/sangat sehat dari kantor cabang.

Uraian tugas:

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran kantor cabang.

b. Merencanakan pengendalian kegiatan kerja untuk pencapaian kinerja kantor cabang.

c. Melakukan identifikasi dan tindak koreksi terhadap penyimpanan yang terjadi agar dipatuhinya ketentuan yang berlaku.

d. Mengarahkan tersusunnya peta potensi kepesertaan dan penyebaran PPK untuk tercapainya target perusahaan.

e. Mengarahkan dan mengendalikan terselenggaranya pelayanan kepada perserta, perusahaan dan PPK.

f. Mengkoordinasikan terselenggaranya sistem informasi kantor cabang.

(18)

g. Mengarahkan dan mengendalikan pembuatan laporan dan kegiatan administratif seluruh bidang agar dapat disajikan secara benar, tepat waktu dan akurat.

h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai instruksi Kepala Kantor Wilayah untuk kelancaran kegiatan usaha.

2.3.2 Kepala Bidang Pemasaran

Kepala Bidang Pemasaran berfungsi mengorganisir fungsi pemasaran di cabang dan melakukan implementasi kebijakan pemasaran untuk memastikan tercapainya target pesertaan dan iuran.

Uraian tugas:

a. Menghimpun informasi dari berbagai instansi dan organisasi terkait untuk mendapatkan data perusahaan sebagai dasar untuk menyususun data potensi dan menetapkan target kepesertaan.

b. Menyusun rencana kerja Bidang Pemasaran setiap bulan, untuk dijadikan rencana kerja kantor cabang termasuk penyesuaian setelah adanya RKAP yang dipusatkan kantor pusat.

c. Melakukan pembinaan terhadap AO untuk tercapai administrasi (kepesertaan, iuran, DUTK, penyelesaian rekonsiliasi) dalam rangka penerbitan sertifikat, KPJ, KPK, dan P/RSJHT.

d. Memonitor penyampaian data upah secara bulanan dari perusahaan untuk kelancaran penerbitan P/RSJHT.

(19)

e. Melakukan kerjasama dengan mitra kerja dalam bentuk Kerja Sama Operasional (KSO) untuk mendukung tercapainya target kepesertaan dan iuran.

f. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai instruksi Kepala Cabang dalam rangka kelancaran kegiatan kantor cabang.

2.3.3 Account Officer

Account Officer berfungsi melakukan perluasan dan pembinaan kepesertaan guna tercapainya target dan tertib administrasi kepesertaan. Uraian tugas:

a. Membuat rencana kerja perluasan dan pembinaan kepesertaan sesuai target yang telah ditentukan.

b. Melakukan penyuluhan kepada PWBD dan peserta.

c. Melakukan kunjungan bersama instansi terkait dalam rangka perluasan kepesertaan dan penyelesaian tunggakan serta mempersiapakan dukungan law enforcement.

d. Meneliti dokumen pendaftaran kepesertaan dan uapah TK, menghitung dan menerbitkan penetapan iuran.

e. Merekam data kepesertaan, meneliti serta mengoreksi data mutasi kepesertaan.

f. Mengirimkan sertifikat KPJ, KPK, DUTK, P/RSJHT dan lain-lain ke perusahaan.

(20)

g. Melaksanakan tugas sesuai intruksi Kepala Bidang Pemasaran demi kelancaran Kantor Cabang.

2.3.4 Petugas Administrasi Pemasaran

Berfungsi melaksanakan administrasi kegiatan bidang pemasaran untuk kelancaran kegiatan bidang pemasaran.

Uraian tugas:

a. Melakukan perekaman data potensi-potensi.

b. Mencocokkan antara data potensi dengan data base.

c. Mengagendakan formulir pendaftaran dan administrasi kepesertaan. d. Membuat laporan hasil kegiatan bidang pemasaran.

2.3.5 Kepala Bidang Pelayanan

Berfungsi mengorganisasi fungsi pelayanan dua cabang untuk memastikan kelancaran pelayanan jaminan.

Uraian tugas:

a. Menyusun rencana kerja bidang Pelayanan untuk dijadikan rencana kerja Kantor Cabang termasuk penyesuaian setelah adanya RKAP yang ditetapkan Kantor Pusat.

b. Mengendalikan pelayanan jaminan serta menanggapi keluhan peserta untuk mewujudkan kepuasan peserta.

c. Memverifikasi berkas penetapan jaminan untuk menetapkan sesuai kewenangannya.

d. Memastikan terselenggarakan laporan yang benar dan akurat serta tepat waktu.

(21)

e. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan instruksi dari Kepala Cabang dalam rangka kelancaran tugas Kantor Cabang.

2.3.6 Customer Service Office

Berfungsi memberikan pelayanan kepesertaan, iuran dan pengajuan jaminan serta memberikan informasi dan menangani keluhan peserta.

Uraian tugas:

a. Memberikan pelayanan informasi program JAMSOSTEK dan menerima keluhan peserta untuk meningkatkan pelayanan yang cepat dan akurat. b. Menerima, meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen pendaftaran,

dokumen pembayaran iuran dan dokumen pengajuan pembayaran jaminan untuk menjamin pelayanan yang baik dan benar.

c. Menerima dan memeriksa dokumen permintaan koreksi sertifikat, KPJ, KPK, dan R/PSJHT.

d. Menerima surat keterangan RS dan menyerahkan surat jaminan rawat kepada peserta.

e. Menertibkan kuitansi/voucher iuran dan mencetak daftar penerimaan iuran harian.

f. Menetapkan besarnya JHT/JKM dan mencetak pembayaran jaminan secara harian.

g. Menertibkan surat pemberitahuan klaim JHT dan JKM yang siap bayar.

(22)

h. Memastikan terselenggaranya laporan yang benar dan akurat serta tepat waktu.

i. Melaksanakan tugas lainnya sesuai instruksi kepala bidang untuk kelancaran kegiatan bidang pelayanan.

2.3.7 Verifikator Jaminan

Berfungsi memverifikasi, meneliti kasus, dan menetapkan klaim JPK dan JKK.

Uraian tugas:

a. Menertibkan suara konfirmasi tahap I dan pengecekkan data atau kasus yang dianggap meragukan sebagai bahan penyelesaian penetapan jaminan.

b. Melakukan verifikasi, merekam dan menetapkan klaim JKK dan JPK baik kapasitas maupun fee for service.

c. Membuat voucher dan BPJ klaim JPK dan JKK (pembayaran transfer). d. Menginformasikan klaim JKK siap ke perusahaan/ahli waris.

2.3.8 Kepala Bidang JPK

Merencanakan, melaksanakan, mengordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pelayanan JPK berdasarkan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

Uraian tugas:

a. Merencanakan penyelesaian klaim tepat waktu dan mengendalikan pelayanan jaminan JPK Dasar dan JPK Tambahan serta menanggapi keluhan peserta untuk mewujudkan kepuasan peserta.

(23)

b. Melakukan penetapan besarnya jaminan JPK sesuai batas kewenangannya.

c. Memastikan penerbitan KPK dan surat jaminan.

d. Memastikan terselenggaranya laporan yang benar dan akurat serta tepat waktu.

e. Mengendalikan pelayanan JPK Dasar dan JPK Tambahan dan menanggapi serta menindak lanjuti keluhan dari peserta.

2.3.9 Provider Service Office

Berfungsi melakukan perhitungan biaya perkapital, pembinaan, dan koordinasi dengan PPK dalam memberikan layanan JPK.

2.3.10 Kepala Bidang Teknologi Informasi

Berfungsi memonitor penggunaan hardware, software, dan jaringan untuk mengoptimalkan dan menjamin tetap beroperasi perangkat komputer di Kantor Cabang, mengelola data base dan aplikasinya untuk memberikan pelayanan kepada peserta.

Uraian tugas:

a. Menyususun, merencanakan kebutuhan sarana pengolahan data untuk Kantor Cabang.

b. Mengendalikan pemeliharaan peralatan dan fasilitas komputer, meliputi perangkat lunak, perangkat keras berikut jaringannya.

c. Memastikan terselenggaranya (iuran jaminan keuangan) secara periode untuk data werehouse.

(24)

d. Merencanakan, memelihara pengamanan data dan sistem komputerisasi (back up, security, and recovery) untuk kelangsungan operasional. e. Memastikan terselenggaranya pemutakhiran data base.

f. Memonitor perkembangan pemakaian space data base dengan mengevaluasi kapasitas server untuk kelancaran pengolahan data base. 2.3.11 Data Administrator

Pemeliharaan dan mengatur kewenangan sistem dan data base guna kelancaran proses bisnis perusahaan.

2.3.12 Technical Support

Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas teknologi informasi kantor cabang (hardware and software) guna mendukung proses bisnis perusahaan.

2.3.13 Data Operator

Melakukan pengolahan data dan pencetakan sertifikat KPJ, KPK, SPI, DUTK, KPJ duplikat, P/RSJHT, listing KPJ, daftar tertanggung.

2.3.14 Kepala Bidang Keuangan

Berfungsi mengorganisir fungsi keuangan : anggaran, perpajakan, pengelolaan kas dan pembukuan di kantor cabang untuk memastikan berjalannya sistem keuangan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Uraian tugas:

a. Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan kantor cabang. b. Mengkoordinir penyusunan laporan keuangan kantor cabang.

c. Bertanggung jawab atas pengendalian anggaran di kantor cabang.

(25)

d. Melakukan otoritas pengeluaran kas dan bank. e. Melakukan kas opname secara harian.

f. Mengendalikan saldo R/C sesuai dengan kerjasama bank. g. Melakukan posting harian terhadap transaksi keuangan.

h. Menyetujui hasil rekonsiliasi DUTK dan Surat Pemberitahuan Iuran. 2.3.15 Akuntansi

Berfungsi melaksanakan pencatatan semua transaksi dengan tertib dan benar untuk penertiban neraca percobaan.

Uraian tugas:

a. Melakukan verifikasi atas semua bukti transaksi keuangan. b. Mensahkan SPI dan rekonsiliasi iuran.

c. Melakukan pencatatan atas segala jenis transaksi penerimaan maupun pengeluaran.

d. Menerbitkan surat permintaaan transfer.

e. Mengendalikan penggunaan semua Rekening Antara. f. Monitoring RC harian.

g. Melakukan rekonsiliasi bank. h. Menyusun neraca percobaan.

i. Memastikan terselenggaranya laporan yang benar dan akurat serta tepat waktu.

2.3.16 Verifikator Anggaran dan Perpajakan

Menyusun anggaran dan melaksanakan administrasi perpajakan. Uraian tugas:

(26)

a. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran termasuk DPKP/KBL.

b. Memonitor pelaksanaan penggunaan anggaran.

c. Menghitung, memungut, menyetor, melaporkan semua jenis pajak (PPh 21, PPh 23, dan PPN) dan membuat SPT tahunan.

d. Melaksanakan administrasi perpajakan.

e. Menyusun laporan kegiatan secara tepat waktu. 2.3.17 Pembukuan

Melakukan pembukuan, merekapitulasi dan menyajikan transaksi secara harian.

Uraian tugas:

a. Membukukan penerimaan iuran via bank. b. Membukukan data BUBM.

c. Meminta persetujuan voucher pembayaran BUBM. d. Mencetak listing unaudited secara harian.

e. Mencetak buku harian dan rekapitulasi kas/bank. f. Melakukan rekonsiliasi bank secara periodik.

g. Menyiapkan daftar pembayaran jaminan via transfer. 2.3.18 Kepala Bidang SDM dan Umum

Berfungsi mengorganisir kegiatan administrasi dan pembinaan kepegawaian pengadaan dan pemeliharaan sarana/prasarana serta kerumahtanggaan untuk memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional kantor cabang.

(27)

Uraian tugas:

a. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan pegawai serta pengembangannya untuk optimalisasi kegiatan kantor cabang.

b. Menyusun rencana pengadaan sarana/prasarana kantor cabang untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

c. Memastikan tersedianya Formulir Induk JAMSOSTEK untuk kelancaran pelayanan peserta.

d. Memastikan terlaksananya administrasi dan pembinaan pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai.

e. Mempersiapkan pelaksanaan Diklat penyegaran untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan pegawai.

f. Memastikan terlaksananya pemberian hukuman dan usulan penghargaan untuk menegakkan disiplin pegawai dan meningkatkan motivasi kerja. g. Memastikan terselenggaranya laporan magang yang benar dan akurat

serta tepat waktu. 2.3.19 Petugas Umum

Menata dan melaksanakan administrasi karyawan, rumah tangga/pemeliharaan serta keprotokolan.

Uraian tugas:

a. Melaksanakan dan menata administrasi karyawan Kantor Cabang.

b. Melaksanakan tertib administrasi karyawan (pembayaran gaji, lembur, cuti, absensi, SPPD, dll).

(28)

c. Menyelesaikan administrasi/laporan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.

d. Menyiapkan rapat dan melaksanakan tugas protokol.

e. Menyelesaikan administrasi/laporan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan dan keluarga pengobatan JPK, kelengkapan dokumen karena mutasi, pensiun atau kematian.

f. Menyusun laporan kegiatan secara tepat waktu.

(29)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Peranan Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan produktivitas pada sebuah perusahaan/instansi.Fungsi peralatan memberikan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan, agar tercapainya produktivitas kerja. Tidak dapat disangka lagi, bahwa fasilitas berupa peralatan kerja sangat diperlukan dalam membina prosedur dan tata kerja perusahaan/instansi, mempermudah pekerjaan, menghemat waktu, tenaga dan pikiran manusia dalam melaksanakan tugas-tugas rutin dan isidentil yang harus dihadapi dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kantor.

PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan selalu berusaha meningkatkan mutu kerja pegawai. Dengan menggunakan fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta ketepatan waktu pekerjaan tugas-tugas staf dan pegawai.Berbagai fasilitas atau peralatan mempunyai fungsi yang beragam. Pemilihan fungsi peralatan yang tepat dan sesuai akan menghasilkan keefektifan dan keefisienan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, dengan demikian penggunaan fasilitas kantor akan sangat berperan dengan pencapaian tujuan dari perusahaan.

Fasilitas kerja merupakan salah satu pendorong untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien. Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dalam melakukan sebuah pekerjaan, oleh

(30)

sebab itu setiap fasilitas kantor yang disediakan harus dapat dikuasai oleh staf dan pegawai. Peranan fasilitas sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pekerjaan pegawai dalam mengerjakan seluruh pekerjaan kantor.

Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian, yaitu:

1. Fasilitas sarana kantor. Contohnya: komputer, telepon, faksimile, printer, fotocopy, mesin tik dan infoccus.

2. Fasilitas prasarana kantor Contohnya: fasilitas olahraga, rekreasi dan fasilitas kesehatan, kantin dan musholla.

Adapun fungsi dari peralatan kantortersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghemat secara fisik tenaga dan pikiran manusia dalam melakukan pekerjaannya.

2. Mengurangi kebosanan dan keletihan bekerja apabila harus mengerjakan pekerjaan yang berulang-ulang.

3. Untuk menghemat waktu.

4. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan rapi.

5. Meningkatkan ketelitian yang sempurna karena jika dilakukan secara manual biasanya terjadi kesalahan.

Dengan demikian perlu ada mesin-mesin elektronik dan fasilitas lain yang mendukung efektivitas kerja.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih mesin kantor menurut Moekijat (1995):

1. Mesin yang akan dipakai harus benar-benar diperlukan. 2. Jenis mesin hendaknya praktis.

(31)

3. Mesin tersebut dapat mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan. 4. Mesin dapat mempercepat selesainya pekerjaan.

5. Mutu mesin harus benar-benar baik.

6. Mesin dapat mengurangi kesulitan pekerjaan.

7. Mesin dapat digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan. 8. Pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.

9. Pelatihan untuk menggunakan mesin tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah.

10.Mesin dapat disesuaikan dengan mutu pegawai.

11.Mesin harus cocok dengan pekerjaan yang akan dilakukan. 12.Apakah ada ruang kantor untuk mesin tersebut?

Fasilitas kantor merupakan hal yang memang harus diperhatikan dan harus ada dalam mendukung segala aktifitas yang ada didalam suatu perusahaan/instansi. Biasanya fasilitas kantor digunakan oleh suatu perusahaan/instansi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan secara berulang-ulang dengan jumlah banyak serta dalam bentuk yang sama, sehingga membuang waktu dan membosankan bagi yang mengerjakan karena memerlukan ketelitian dalam pengerjaanya untuk mencegah terjadinya kesalahan.

3.2Fasilitas-fasilitas PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan

PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam rangka meningkatkan

(32)

produktivitas kinerja staf dan pegawai pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan.

Beberapa fasilitas kerja staf dan pegawai yang terdapat pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan:

3.2.1 Fasilitas Sarana Kantor a. Komputer

Komputer merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk mengolah data dengan menggunakan suatu program tertentu untuk menghasilkan informasi. Komputer sangat berperan penting untuk mengerjakan tugas-tugas kantor untuk menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Komputer sangat dibutuhkan dan berguna untuk mendukung tugas-tugas pegawai di kantor.

Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan terdapat 30 Unit komputer. Yang berada di setiap ruangan kantor yang digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kantor.

Keuntungan dari penggunaan komputer antara lain:

1) Komputer dapat menyimpan banyak data, baik itu disket, CD, maupun di Flas Disk dan dapat dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. 2) Komputer dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai

berita-berita yang dibutuhkan melalui internet.

(33)

3) Komputer juga dapat dipergunakan untuk mengirimkan informasi maupun data-data lainnya ke instansi atau organisasi lainnya melalui penggunaan Email.

Kerugian dari penggunaan komputer antara lain :

1) Memerlukan tenaga yang benar-benar cakap dan ahli dalam menggunakan komputer.

2) Komputer memerlukan ketelitian dan biaya lebih dalam merekrut tenaga kerja.

3) Memerlukan biaya yang lebih untuk membeli, merawat, dan memelihara fasilitas kantor terutama komputer.

4) Komputer tidak dapat digunakan dalam waktu yang sangat lama karena komponen serta peralatan yang ada didalam komputer cepat panas.

b. Printer

Printer merupakan fasilitas kantor yang dipergunakan untuk mencetak hasil pengetikan baik itu berbentuk data, laporan maupun surat - surat yang diketik melalui komputer. Melalui printer hasil ketikan dapat dicetak serta diketahui dengan jelas dan melalui printer juga data-data dapat diperbanyak selayaknya mesin photo copy.

(34)

Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan terdapat 20 unit Printer yang berada di setiap meja para staf dan pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan.

c. Faksimile

Faksimile adalah alat untuk mengirim dan menerima data atau dokumen sesuai dengan aslinya, baik berupa tulisan maupun gambar dalam waktu singkat tanpa merusak data aslinya. Faksimile sangat berperan penting bagi karyawan untuk mengerjakan aktivitas kantor yang berhubungan dengan pengiriman data.

Faksimile dapat dikatakan juga sebagai mesin photo copy jarak jauh dikarenakan faksimile merupakan perangkat komunikasi yang digunakan untuk pengiriman/penerimaan data melalui jaringan komunikasi berdasarkan proses scanning di sisi pengirim dan printing di sisi penerima ( Tiara, 2010 ).

Pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan terdapat 1 Unit Faksimile yang berada di ruang bagian Pemasaran. Faksimile digunakan dalam hal penyampaian informasi berupa data-data atau dokumen-dokumen penting dari suatu instansi maupun organisasi lain atau dari kantor pusat ke kantor cabang. Faksimile merupakan Photo Copy jarak jauh serta dapat juga berfungsi sebagai telepon.

d. Telepon

Telepon merupakan alat yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi antara satu orang dengan orang lain ditempat yang berbeda. Telepon

(35)

merupakan fasilitas yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat menghubungkan langsung karyawan dengan orang lain yang berada ditempat yang berbeda dan jarak yang jauh.

PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan memiliki 30 Unit telepon. Menurut pegawai yang berada di Bagian Umum, sistem jaringan telepon PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan telah menerapkan sistem PABX (Private automatic Branch eXchange) adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai sentral telepon, dalam suatu lokasi tertentu, misalnya : kantor, gedung, perumahan, dalam skala kapasitas yang lebih besar. Perangkat ini akan mengatur panggilan yang masuk serta meneruskan panggilan ke nomor tujuannya, sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan panggilan ke nomer tujuan, cukup dengan menekan nomor tujuan nya menurut Ensiklopedia Indonesia ( Anonim, 2010 ).

e. Mesin Photo Copy

Mesin photo copy merupakan mesin yang dapat dipergunakan untuk menggandakan warkat/surat dan data-data dengan jenis kertas seperti HVS,duplicator, roneo, dan sebagainya. Untuk itu mesin photo copy sangat

penting dalam penggandaan suatu data.

Karena banyak data yang digandakan maka PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan menyediakan fasilitas mesin photo copy bagi karyawan yang memerlukannya. Di PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan terdapat 1 unit pada ruangan bagian pemasaran.

(36)

f. In Foccus

In Foccus merupakan alat bantu untuk menampilkan data yang berasal dari

computer. Tampilan data yang dihasilkan In Foccus ditampilkan pada layar.In

Foccus sangat penting dalam pelaksanaan aktivitas kantor yang berhubungan

dengan penyampaian dan pemaparan suatu data.

PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan mempunyai 2 unit In

Foccus permanen. Yang berada di ruang rapat, yang digunakan pada saat

mengadakan rapat dan seminar serta memudahkan peserta rapat memahami pemaparan materi yang akan didiskusikan sehingga pengambilan keputusan akan lebih mudah dan cepat tercapai tujuannya.

g. Filling Cabinet

Filling Cabinet biasanya mempunyai 4 kotak kecil dari bawah keatas, gunanya untuk menyimpan map-map file atau kartu-kartu yang berukuran kurang lebih 25 x 35 cm.

Di PT. JAMASOSTEK (Persero) Cabang Belawan terdapat 15 unit Filling Cabinet yang digunakan untuk menyimpan data/file-file penting yang berada di setiap ruangan.

3.2.2 Fasilitas Prasarana Kantor

Fasilitas prasarana merupakan fasilitas fisik sebagai pendukung dari pada fasilitas kantor agar karyawan dapat bersemangat dan bergairah dalam melakukan

(37)

pekerjaan. Demikian juga dengan PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan yang memiliki fasilitas prasarana (fisik) seperti : Gedung dan Musholla.

Selain fasilitas prasarana fisik diatas pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan juga terdapat fasilitaslain yang dapat dinikmati oleh staf dan pegawai, seperti:

a. Pendidikan

Selain itu, prasarana Pendidikan adalah proses perubahan cara berpikir atau tingkah laku dengan cara penyuluhan dan latihan. Dengan adanya pendidikan maka pegawai akan semakin terlatih di suatu bidang tertentu sesuai dengan pendidikan yang diberikan sehingga dapat menjadi pegawai yang berkualitas.

b. Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang memberikan perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap pegawai untuk menunjang kesehatan dan keselamatan.Dengan harapan agar pegawai, staf dan dosen akan semakin semangat untuk bekerja.

Adapun yang diberikan kepada pegawai antara lain :

1) Jaminan sosial tenaga kerja 2) Santunan hari tua

3.3Produktivitas

Produktivitas merupakan salah satu hal yang penting dalam pencapaian tujuan sebuah perusahaan/instansi. Pengertian efisiensi terdapat dalam

(38)

Ensiklopedia Indonesia(Anonim, 2001) di defenisikan sebagai berikut “efisiensi

adalah usaha pada produksi untuk memberantas segala pemborosan bahan dan tenaga kerja maupun gejala yang merugikan.Sedangkan Produktivitas merupakan perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dengan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa produksi sama dengan produktivitas padahal masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda-beda.

Melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat terbentuk tenaga kerja yang produktif dan terampil didalam bekerja secara efektif dan efisien. SDM merupakan kunci utama bagi peningkatan produktivitas disamping peralatan-peralatan sebagai penunjangnya serta kunci tercapainya tujuan yang direncanakan dengan tercapainya efisiensi.

Konsep produktivitas menurut Piagam Oslo 1984 adalah sebagai berikut: “produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud yaitu menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya (J. Ravianto, 1997)”.

1. Produktivitas didasarkan pada multi disiplin yang secara efektif merumuskan tujuan, rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber-sumber daya secara efisien namun tetap menjaga kualitas.

2. Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia dengan menggunakan modal, keterampilan, teknologi, manajemen, informasi,

(39)

energi dan sumber daya lainnya. Tujuannya untuk perbaikan kehidupan yang bermanfaat bagi seluruh kehidupan manusia, melalui pendekatan konsep produktivitas secara menyeluruh.

3. Produktivitas berbeda pada masing-masing negara sesuai dengan kondisi, potensi dan kekurangan serta harapan-harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka pendek dan jangka panjang, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam melaksanakan pendidikan, pelayanan dan komunikasi.

4. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik manajemen, akan tetapi mengandung filosofis dan sikap yang didasarkan pada motivasi yang kuat untuk mencapai mutu kehidupan yang lebih baik. Menurut Dewan Produktivitas Nasional 1983, pengertian produktivitas adalah sebagai berikut (Bambang K. 1997):

1. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan seluruh sumber daya yang digunakan.

Pendapat mengenai pengertian produktivitas secara umum adalah rasio antara hasil kegiatan (out put) dengan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut.(Anaroga, 2000)

(40)

Melihat pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil suatu pekerjaan pegawai dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.

3.4Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu : 1. Bersumber Dari Pekerjaan

Suatu pekerjan yang membutuhkan banyak gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja yang rendah, oleh karena itu gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Mation Study”.Dengan kedua studi tersebut dapat tercipta

gerakan-gerakan yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan kerja karyawan.

2. Bersumber Dari Karyawan Itu Sendiri

Semangat dan kegairahan pada karyawan merupakan unsur terpenting dalam mencapai produktivitas yang baik maka adalah baik apabila pimpinan memperhatikan unsur-unsur penting tersebut, seperti : Gaji yang memadai, kebutuhan karyawan perlu di perhatikan, penempatan karyawan pada posisi yang tepat.

Selain dari kedua sumber diatas, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat dilihat dibawah ini.

1. Pendidikan

(41)

Tingkat kecerdasan pegawai dan dosen dapat dilihat dari tingkat pendidikannya.Semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik.Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas karyawan.

2. Motivasi

Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi (karyawan).Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat memberikan dorongan dan semangat kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan dapat dimulai dengan latihan menghargai waku dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas karyawan. Seperti pada absensi pegawai dan dosen. Hal ini sangat mempengaruhi produktivitas kerja.

4. Keterampilan

Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas karyawan. Keterampilan karyawan dalam Perguruan Tinggi Negeri dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain.

5. Sikap Etika Kerja

(42)

Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain, ketika dalam hubungan sangat penting karena dengan terciptanya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas kerja.

6. Faktor Manajerial

Gaya kepemimpinan yang efektif dapat memotivasi, mengarahkan dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.Disini sikap keterbukaan pimpinan kepada bawahan sangat berperan dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada bawahannya sehingga pimpinan mampu berbaur dan bersosialisasi dengan baik terhadap bawahan.

7. Tingkat Penghasilan

Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan, karena semakain tinggi prestasi karyawan akan semakin besar upah yang diterima. Dengan demikian akan memberikan semangat kerja terhadap karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan tercapai.

8. Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja

Lingkungan kerja disini termasuk hubungan antara karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja, penerangan dan sebagainya.Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh pimpinan

(43)

karena sering kali karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan.Hal ini dapat mengganggu kerja pegawai.

9. Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknonogi yang meliputi peralatan yang otomatif dan canggih, akan dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudahkan dalam melaksanakan pekerjaan.

10.Kesempatan Berprestasi

Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka staf dan pegawaiakan meningkatkan produktivitas.

Adapun hal-hal lain yang perlu juga diperhatikan prihal produktivitas Menurut Caray(2008) adalah sebagai berikut:

1. Sikap kerja, seperti : kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work) dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim.

2. Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan latihan dalam manajemen supervise serta keterampilan dalam tehnik industri.

3. Hubungan tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu (quality control circles).

(44)

4. Manajemen produktivitas, yaitu : manajemen yang efisien mengenai sumber dan sistem kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas.

5. Efisiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.

6. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas dalam berusaha, dan berada dalam jalur yang benar dalam berusaha.

3.5 Produktivitas Kinerja Staf Dan Pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan

Kata produktivitas memang telah menggema di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini, walaupun kegiatan untuk meningkatkan produktivitas baik tenaga, modal, tanah, maupun sumber-sumber alam lainnya yang tersebar di seluruh tanah air kita telah berlangsung lama. Kalau kita membicarakan produktivitas, seharusnya kita tidak melepaskan diri dari falsafah negara kita Pancasila. Peningkatan produktivitas mutlak diperlukan baik oleh lingkungan badan pemerintah maupun swasta, karena peningkatan produktivitas mengandung pertambahan hasil dan perbaikan tata pencapaian produksi. Badan usaha yang sukses adalah badan usaha yang dapat mengolah tenaga kerjanya dengan baik dan efektif. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kompensasi, insentif, lingkungan kerja, pendidikan dan latihan, kesempatan kerja, dan kemampuan manajerial.

Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut, termasuk

(45)

sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional.Bukan merupakan hal yang baru apabila dikatakan bahwa yang dimaksud dengan produktivitas ialah terdapatnya korelasi “terbalik” antara masukan dan pengeluaran.Artinya, suatu sistem dapat dikatakan produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk menghasilkan pengeluaran yang semakin besar. Tentu banyak cara yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya produktivitas suatu sistem.

Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan kiranya jelas bahwa yang merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang perusahaan dalam langka pelaksanaan strateginya.

Produktivitas berasal dari kata “produktiv” artinya sesuatu yang mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan sesuatu proses kegitan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi/objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia (individu atau kelompok) untuk selalu meningkatkan mutu kehidupannya dan penghidupannya.

Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan (input), sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah (2003:126) mengemukakan bahwa produktivitas adalah“Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil

(46)

akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas”.

Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan (2003:126) produktivitas adalah“Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini terjadi oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya”.

Dari beberapa pendapat tersebut maka produktivitas memiliki 2 dimensi, pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan berkualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input direncanakan dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya, maka tingkat efisiensi semakin tinggi. Sedangkan efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran suatu target yang dicapai. Apabila kedua tersebut dikaitkan satu dengan yang lainnya, maka terjadinya peningkatan efektivitas tidak akan selalu menjamin meningkatnya efisiensi.

Berdasarkan uraian-uraian dibawah, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran serta masukan serta mengutarakan cara pemanfaatan baik terhadap sumbur-sumber dalam

(47)

memproduksi suatu barang atau jasa. PT. JAMSOSTEK (Persero) memiliki penilaian terhadap karyawannya apakah produktiv atau tidak melalui :

1. Target tahunan yang meliputi :

a. Tenaga kerja baru dari perusahaan yang sudah terdaftar maupun perusahaan yang baru terdaftar di PT. JAMSOSTEK (Persero)

b. Iuran bulanan perusahaan dari tenaga kerja baru c. Nasabah atau penerimaan perusahaan baru

d. Penambahan 4 program dari nasabah atau perusahaan baru seperti : JHT, JKK, JKM, JPK.

2. DPKP (Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta) dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)

a. DPKP yaitu bantuan untuk tenaga kerja peserta jamsostek seperti perumahaan dan beasiswa.

b. PKBL yaitu bantuan untuk mitra jamsostek seperti bantuan medis dan non medis, untuk klinik dan juga untuk bantuan koperasi karyawan yang terdaftar sebagai peserta jamsostek.

Keuntungan PT. JAMSOSTEK (Persero) dalam memasukkan perusahaan yaitu :

a. Secara finansial yaitu tercapainya target atau masuknya iuran.

b. Secara harfiah melindungi tenaga kerja itu dari kecelakaan, kesehatan, dan pemutusan hubungan kerja, serta meninggal dunia yang sesuai tertera oleh UU nomor 3 tahun 1992.

(48)

Secara instansi PT. JAMSOSTEK (Persero) juga ada mengeluarkan dana untuk bekerja sama dengan instansi lain yang gunanya untuk menambah perusahaan atau target yang belum tercapai atau perusahaan yang belum masuk sebagai perserta PT. JAMSOSTEK (Persero) yaitu Dinas Tenaga Kerja, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), dan instansi lainnya yang terkait dengan tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang terdaftar di PT. JAMSOSTEK (Persero) selalu mengeluarkan dana tiap bulannya yaitu sebesar Rp. 165.637 itu semua meliputi JHT, JKK, JKM, JPK.

Produktivitas kerja merupakan pelaksanaan pekerjaan dengan cara tertentu tanpa mengurangi maksud dan tujuan yang akan dicapai seperti dengan cara mempermudah sistem pekerjaan sehingga mampu menghemat waktu.

Menurut Caray (2008),pengukuran produktifitas dengan melakukan perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis dengan yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.

PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan dengan fasilitas yang semakin mumpuni, telah mengalami peningkatan tingkat produktivitas kinerja staf dan pegawai. Hal ini didasari pada 2 indikator yaitu :

1. Peningkatan sumber daya manusia dengan berbagai pelatihan yang diikuti oleh staf dan pegawai fakultas ekonomi yang tentunya akan semakin meningkatkan efektivitas dan motivasi pada staf dan pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan.

(49)

2. Terdapat peningkatan jumlah fasilitas penting seperti: komputer, Printer, Filling cabinet yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, Seperti pada tahun 2012 terdapat peningkatan 5 unit Printer dan 10 unit Filing Cabinet.

Dengan 2 indikator tersebut dapat dipastikan bahwa terdapat peningkatan produktifitas kinerja staf dan pegawai.Akan tetapi, tidak meratanya peningkatan fasilitas kerja menjadi salah satu faktor menghambat peningkatan produktivitas kinerja staf dan pegawai, seperti tidak bertambahnya jumlah komputer dan mesin faksimile yang tentunya merupakan salah satu faktor penting dalam pekerjaan.

Faktor Kenyamanan juga seharusnya mendapat perhatian penting karena dengan kondisi ruang kerja yang nyaman maka akan menjadi motivasi staf dan pegawai untuk dapat bekerja dengan lebih baik.

(50)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Fasilitas kerja yang tersedia pada Bagian Pemasaran, Pelayanan, JPK, IT, Keuangan, Personalia dan Umun pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan relatif cukup lengkap yang terdiri dari: 30 unit Komputer, 20 unit Printer, 1 unit Faximile, 30 unit Telepon, 1 unit mesin photo copy, 2 unit in foccus, 15 unit Filling Cabinet, dan 12unit AC.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu bersumber dari pekerjaan dan bersumber dari karyawan itu sendiri dan telah terdapat peningkatan produktifitas setelah mendapat tambahan fasilitas kerja yang awalnya memerlukan waktu 3 hari menjadi 2 hari dalam penyelesaiaan pekerjaan tersebut.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik seharusnya diimbangi dengan pemenuhan fasilitas kerja yang baik pula.

(51)

2. Perencanaan fasilitas baik berupa penambahan fasilitas ataupun perbaikan serta pemenuhan terhadap fasilitas kerja hendaknya mendapatkan perhatian yang lebih serius secara rutin.

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Anaroga, Pandji. 2000. ManajemenBisnis.Jakarta: PenerbitRinekaCipta.

Anonim. 2001. Ensiklopedia Indonesia. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Cipta Pustaka.

Anonim. 2010. Ensiklopedia Indonesia. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Cipta Pustaka.

Anonim, 2008. Wikipedia Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta: PT.Cipta Pustaka Bambang. 1997. Manajemen Bisnis. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Ravianto. J. 1997. Manajemen Bisnis. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Moekijat. 1995. Tata Laksana Kantor. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Caray. 2008. Makalahdan Skripsi.blogspot.com/2008/11/tehnik-pengukuran-produktivitas-kerja.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

The book starts with a brief history of conserva- tion research in the Pacific Northwest and describes the region and the specific problems that developed with the introduction

[r]

Allelopathic effects of sorghum stalk incorporation into soil and sorgaab foliar spray along with chemical and cultural weed control methods were studied on the growth of different

An image from the city of Karlsruhe, taken by the HyMap sensor in 2003 with a spatial resolution of 4 × 4 m provides the hyper- spectral information. A building mask is de- rived

DeCOVER serves as a national extension of the European Global Monitoring for Environment and Security (GMES) initiative. It was initiated to develop land cover information

[r]

[r]