• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT PADA MASA PRESIDEN DWIGHT. D . EISENHOWER TERHADAP INDONESIA 1953-1957.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT PADA MASA PRESIDEN DWIGHT. D . EISENHOWER TERHADAP INDONESIA 1953-1957."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA

SERIKAT PADA MASA PRESIDEN DWIGHT. D .

EISENHOWER TERHADAP INDONESIA

1953-1957

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Nijar Desniara Silaban

3123321035

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Nama : Nijar Silaban. Nim : 3123321035, Analisis kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat pada Masa Presiden Dwight. D. Eisenhower terhadap Indonesia 1953-1957. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat Pada Masa Presiden Dwight .D. Eisenhower terhadap Indonesia 1953-1957. Penelitiaan ini menggunakan metode Kepustakaan (Library Research) yaitu melalui buku buku, laporan, dokumen dan koran yang mendukug judul penelitian ini. Tahun 1953 hingga tahun 1957 adalah tahun tahun dimana In -donesia dipimpin oleh Presiden Seokarno dan sekaligus tahun dimana Indonesia sudah diakui oleh dunia internasional, hal tersebut bersamaan dengan Presiden D wight .D. Eisenhower yang sedang memimpin Amerika Serikat dan kondisi Indonesia pada tahun-tahun tersebut dibanjiri oleh perkembangan politik komunis. Pemerintahan Dwight .D. Eisenhower ingin membuktikan diri bahwa mereka sanggup membendung laju penyebaran komunisme internasional , dan berupaya supaya Asia khususnya Indonesia tidak jatuh ke tangan Komunis, haltersebutmenjadi landasan utama bagi politik luar negeri pemerintahan Eisenhower. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa negara Amerika Serikat dibawah pemerintahan Dwight.D. Eisenhower melaksanakan kebijakan politik luar negerinya dengan mengandalkan militer dan CIA, berbagai kebijakan politik luar negeri yang telah dikerjakan A.S untuk merebut Indonesia dari pengaruh komunis, namun setiap kebijakan politik luar negeri tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah memberikan berkat-berkat dan tetap mencurahkan Kasih Setia-Nya

yang tidak pernah berkesudahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai pada

waktu yang telah ditetapkan.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam

menyelesaikan perkuliahan pada program S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana

Pesndidikan. Skripsi ini diberi judul “ ANALISIS KEBIJAKAN POLITIK

LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT PADA MASA PRESIDEN

DWIGHT .D. EISENHOWER TERHADAP INDONESIA 1953-1957.”

Seperti pepatah mengatakan “tidak ada gading yang tak retak “ begitu

juga dengan isi dan teknik penulisan dalam skripsi ini , hendaknya dapat

dimaklumi karena penulis masih dalam tahap belajar, dan memiliki keterbatasan

dari segi ilmu dan pengalaman, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan

skripsi ini dan menambah pengetahuan penulis.

Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah

sulit untuk diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan

(8)

iii

4. Bapak Syahrul Nizar Saragih, M.Hum, MA selaku sekretaris

jurusan Pendidikan Sejarah

5. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi ini

yangmemberikan motivasi, semangat, masukan serta juga saran-saran kepada

penulis selama penyusunan skripsi .

6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, Drs. Ponirin, M.Si, dan Bapak Dr.

Hidayat, M.S atas masukan dan saran-sarannya.

7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

8. Seluruh staf pengajar/dosen sejarah yang telah memberikan pengetahuannya

kepada penulis selama masa perkuliahan.

9. Yang teristimewa untuk sang motivator Alm. Ayah J. Silaban dan Ibu Sunteria

Simanungkalit yang telah banyak berkorban memberikan kasih sayangnya dan

cinta yang mengalir bagai gelombang-gelombang tanpa henti , terimakasih atas

doa-doa serta segala jerih payah tanpa mengenal lelah dalam mendukung

penulis. Terimakasih telah berjuang untuk segalanya.

10. Kakak Herti Silaban serta abang Ruddin Siregar, Rinca Silaban dan

Jusnarti Silaban terimakasih untuk motivasi kalian , bantuan dan dorongan

juga doa- doanya. Gb.

11. Rekan-rekan seperjuangan di Kampus, Sri Ngenana, Sella Naomi

Sihombing, Rinaldi Simatupang, Arifin Manurung, Lifzen Sitanggang dan

seluruh teman-teman mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah stambuk 2012

yang tidak disebutkan satu persatu, mudah-mudahan kita semua menjadi

(9)

iv

12. Teman-teman mantan dan KTB dipelayanan UKMKP UP-FIS Haryati

Togatorop, Regina Siburian, Gembira Rumabutar, Tri Hartati Napitupuluh,

Ira Turnip, thanks buat kehadiran , doa, dan dorongan kalian semua, semoga

dimanapun kita berada tetap selalu bertumbuh bersama dalam

Tuhan. Pembimbing Kelompok Kecilku Bg Juppa Haloho, terimakasih untuk

motivasi, dorongan, dan topangan doa-doa darimu.

13. Untuk adik-adik kelompok kecilku yang manis-manis “Girls Generation”: Yuditha Situngkir, Vince Saragih, Rani Barus, Marlina Maruhawa, Lilis

Lumban Toruan, Citra Sinuhaji, dan Chairani Tambunan. Untuk adik-adik

“The Forrest Small Group”: Agum Silaban, Joshua Simanungkalit, dan Andi

Nababan terimakasih untuk doa-doa, dorongan dan semangat dari kalian.

14. W.S Pardamean 92 Evan Lumban Tobing, Likon Lubis, Pardiman .H., Roy

Gultom, Coryn Siregar, Endang Nahampun, Gembira Rumabutar, Samuel

Nababan, Ka Mardiana Silaban, Bg Parlind Pasaribu. Terimakasih buat

doa-doa dan dorongannya.

15.Teman-teman PPLT SMP N 1 Pantai Cermin Desy, Fernando, Frando,

Fauzan, Margareth, Patima, Mida, Ayu, Tara, Isa, Farida, Eni, Neni, Bella,

(10)

v

“I can imagine if there’s nothing in my pocket, but i cannot imagine if there’s

no knowlegde in my mind and religion in my heart. They are my other suns in

my life” . Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi penulis

sendiri “Amin”

Medan ,

Juli 2016

Nijar Silaban

(11)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

BAB 1 PENDAHULUAN ... .... 1

A. Latar belakang ... .... 1

B. Identifikasi masalah ... .... 7

C. Pembatasan masalah ... .... 7

D. Rumusan masalah ... .... 7

E. Tujuan penelitian ... .... 8

F. Manfaat penelitian ... .... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan pustaka ... 9

B. Kerangka teori ... 11

1. Teori kebijakan... 11

2. Teori Partai Komunis ... 12

C. Kerangka konsep ... 13

1. Konsep kekuasaan ... 13

2. Konsep Politik Luar Negeri A.S ... 14

3. Hubungan teori kebijakan dan kekuasaan ... 15

(12)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Jenis penelitian ... 20

B. Sumber data ... 20

C.Teknik pengumpulan data ... 20

D. Teknik kritik sumber ... 21

BAB IV PEMBAHASAN ... 23

1.Sikap netral terhadap Indonesia ... 23

2.Sikap netral ke intervensi ... 27

3. Kebijakan politik luar negeri A.S pada masa Presiden ... 30

Dwight .D. Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia 3.1 Militer dan CIA Dalam pemberontakan Militer pada masa Demokrasi Parlementer ... 28

3.2 CIA dalam KAA ... 35

3.3 Menteri luar negeri A.S mengundang Soekarno ke A.S ... 40

3.4 CIA dalam pemilu 1955 ... 45

4. Respon PKI dalam menyikapi kebijakan politik luar negeri ... 50

pemerintahan Eisenhower 5. Dampak keterlibatan Politik Luar Negeri A.S terhadap Indonesia dan A.S .... 60

5.1 Dampak Militer dan CIA Dalam pemberontakan Militer pada masa Demokrasi Parlementer... 58

5.1.a Dampak terhadap Indonesia ... 59

(13)

viii

5.2 Dampak mengundang Soekarno ke A.S ... 61

5.3 Dampak keterlibatan CIA dalam Pemilu 1955 ... 63

5.4 Dampak keterlibatan A.S di Cina ... 66

6. Analisis Wacana ... 67

BAB VI. KESIMPULAN ... 70

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

NO. URAIAN

1. Eisenhower dengan Jhon Foster Dulles

2. Militer Prancis di Vietnam

3. KAA di Bandung 1955

4. Simbol CIA

5. Eisenhower dengan Soekarno di A.S

6. Soekarno berada Dalam Gedung putih bersama Eisenhower

7. Teks Ikrar Bersama Tentera dan Teritorium 1

8. Permesta memberikan ultimatum kepadapemerintahPusat

9. Pemilu 1955 PKI memiliki 19 point

10.Laporan Memorandum of Conversation

11.Trump ungkap kebijakan Luar Negeri A.S

12.Hasil Pemilu 1955

13.Hatta mengundurkan diri

14.Tapanuli dikuasai Simbolon

15.Menlu A.S sangkal keterlibatan A.S dalam persenjataan Militer di

Indonesia.

16. Para pemimpin negara KAA berjalan di Jalan Asia Afrika,

Bandung menuju ke Gedung Asia Afrika untuk mengikuti konferensi

(15)

x

DAFTAR TABEL

NO. URAIAN

HAL

(16)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal

16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat

Indonesia secara resmi telah menjadi merdeka dan berdaulat, menyusul

pengakuan A.S terhadap kemerdekaan Indonesia, H. Merle Cochran diangkat

menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS.

Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

membangun hubungan yang lebih erat dengan RIS, Indonesia sendiri mengalami

perubahan politik yang sangat cepat. Sebagian besar rakyat Indonesia segera

menyadari bahwa bentuk pemerintahan serikat adalah semata-mata buatan

Belanda , dan karenanya merupakan kelanjutan dari masa kolonial. Oleh karena

itu mereka berusaha kembali ke bentuk ke negara kesatuan sebagaimana

dicita-citakan dalam proklamasi kemerdekaan 1945.Pada 17Agustus 1950 pembentukan

negara kesatuan secara resmi dinyatakan sebagai Republik Indonesia.Ir.Soekarno

dan Moh.Hatta dipilih sebagai presiden dan wakil presiden, Jakarta ditetapkan

sebagai ibukota Republik Indonesia.

Terhadap perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Indonesia itu

semula pemerintah Truman memilih untuk bersikap netral, namun mereka menilai

kebijakan netral mereka terhadap Indonesia pasti tidak akan berhasil, Amerika

takut bahwa Indonesia mengalami hal yang sama dengan Cina dan Korea yang

(17)

2

berasaskan Marxisme, tidak mempunyai loyalitas atau kesetiaan nasional sebab

loyalitas nasional itu selalu di subdornasikan kepada persatuan kaum protelar

sedunia. Rosihan Anwar ( 2006:27) dan selain itu Marxisme juga merupakan

suatu paham yang sangat menentang atau bermusuhan dengan adanya agama,

pada tahun 1844, dalam Mintz (2002:vi), Mark menuliskan “Agama adalah

suara keluhan orang-orang tertindas, jiwa dari dunia yang tak berperasaan,

semangat dari kemandegan yang tak berjiwa. Agama adalah candu masyarakat”.

Kaum Komunis akan menempuh perjuangan jalan parlementer apabila

syarat-syarat untuk pemberontakan tidak bersedia. Kaum Komunis bekerja secara legal

dan illegal untuk mencapai tujuan.Bahkan juga kegiatan terorism tidak

dilepaskan.

Pada masa pemerintahan Soekarno di Indonesia ada banyak bebagai

macam bentuk kegagalan-kegagalan PKI dalam mengharumkan namanya.

Namun, pada tahun 1950-anPKI tampil kembali ke atas panggung politik

Indonesia. Salah satu pendorong keberhasilan tersebut adalah munculnya para

pemimpin muda PKI mulai bulan Januari 1951. Salah seorang diantaranya adalah

Dipa Nusantara Aidit yang ternyata pada masa kecil di kampungnya ia bukan saja

belajar mengaji Al-Quran bahkan beberapa kali menamatkan kitab suci tersebut

dan dikenal di lingkungan dekatnya sebagai pembaca Al-Quran yang fasih. Haji

Said (2015:91). Sebagai pemimpin muda PKI ia berhasil mengambil

kepemimpinan politbiro partai dari para pemimpin lama yang selamat setelah

peristiwa Madiun tahun 1948. Dengan menekankan Marxisme sebagai pedoman

(18)

3

pengikut bernama SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia) kemudian

memperluas pengaruhnya di antara kelompok-kelompok sosio-ekonomi yang lain

seperti kaum tani. Wardaya (2008:105-106)

Sebagaimana dilaporkan di dalam kertas Kerja Keamanan Nasional A.S

banyak orang Indonesia tertarik pada PKI karena adanya beberapa alasan seperti

serangan-serangan PKI terhadap Imperialisme Belanda dan pengaruh asing,

tekanannya pada disiplin dan organisasi partai dan pendekatannya langsung

kepada kaum tani.Wardaya (2008:106-107)

Setelah krisis kabinet yang dipicu oleh Angkatan Darat pada Oktober

1952, PKI memberi dukungan penuh kepada orang pilihan Soekarno yang duduk

sebagai Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo, yang kemudian membentuk kabinet

yang seluruhnya berisikan orang PNI pada awal 1953. Akibatnya terbentuklah

kemitraan PKI/PNI.Sejak saat itu, Sastromijoyo menjadi kawan dekat Komunis.

Nilai penting Indonesia bagi A.S erat terkait dengan letaknya yang

strategis dan besarnya sumber-sumber alam yang dimiliki. Kekuasaan Komunis

atas Indonesia, demikian mereka khawatir, akan merupakan kehilangan besar bagi

blok barat. Sebagaimana dinyatakan Dewan Keamanan Nasional A.S “Indonesia

secara strategis penting bagi Amerika Serikat dan negara-negara blok barat lain

sebab sebagai negeri kepulauan yang terletak antara Samudra Pasifik dan

Samudra Hindia, antara benua Asia dan benua Australia, negeri itu memiliki

80.000.000 penduduk dan merupakan penghasil karet, timah, dan minyak.

(19)

4

keamanan Amerika Serikat dan negara-negara Blok Barat yang lain.” Wardaya

(2008:112)

Nilai perdagangan Amerika dengan kepulauan Nusantara sepanjang abad

ke-18 dan ke-19 tidak begitu signifikan,namun pada permulaan abad ke-19 mulai

menunjukkan peningkatan, volume perdagangan antara Amerika dan Indonesia,

pada 1900-an sebuah anak perusahaan American Standard Oil Co mulai

memainkan peranan penting dalam industri minyak Indonesia. Peran Amerika

dalam industri minyak Indonesia mengalami perkembangan yang ketika pada

tahun 1939 para peneliti hidrokarbon Amerika menemukan sebuah ladang minyak

dekat Minas, Sumatra Timur. Wardaya (2008: 18-19)

Hatta telah menyatakan bahwa di dalam kebijakan luar negerinya Republik Indonesia akan menganut politik bebas aktif, pemerintahan Truman tetap mencoba menarik Indonesia untuk berpihak kepada kubu Amerika. Pemerintahan Truman berusaha untuk membangun hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Indonesia di bawah ketetapan Keamanan bersama (Mutual Security Act) tahun 1951. Upaya terakhir pemerintahan Truman ini gagal, namun tetap akan dilanjutkan oleh presiden selanjutnya yaitu Dwight D.Eisenhower yang menjadi presiden mulai tanggal 20 Januari 1953 sebagai presiden ke-34. Krisnadi (2012:454)

Eisenhower merupakan satu-satunya presiden yang pernah berdinas dalam

perang dunia 1 dan perang dunia 2, dalam perang dunia beliau merupakan

panglima tertinggi sekutu di Eropa dengan pangkat Jenderal Angkatan

Darat.Tanjung, Folores & Lister Eva (2013:157)

Dalam pemerintahan Eisenhower, A.S tetap menunjukkan bahwa

Amerika Serikat adalah negara yang menjunjung tinggi kedaulatan dan

kebebasan bangsa, ketika melihat pertumpahan darah yang telah diakibatkan oleh

(20)

5

dari dunia khususnya Indonesia pada saat itu.Pemerintahan Eisenhower

melanjutkan kebijakan ataupun usaha yang lebih besar dalam melawan kubu

komunis. Upaya membendung laju penyebaran komunisme di dunia tetap menjadi

prioritas kebijakan luar negeri Amerika di bawah presiden Eisenhower,

pemerintahan Eisenhower mencakup penggunaan kekuatan militer dan

memperluas jangkauan geografis kebijakan Amerika sehingga menjangkau

kawasan Asia Timur dan Tenggara. Wardaya (2008:95)

Ketika merumuskan kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama masa

jabatannya yang pertama, Eisenhower sangat terpengaruh oleh para perumus

kebijakan luar negeri dengan cara berpikir perang dingin merekaadalah wakil

presiden Richard M.Nixon John Foster dulles dan Allen W.Dulles. Negara

manapun yang bersikap netral terhadap Indonesia adalah menentang Amerika

Serikat. Apapun fungsi dan posisi orang itu mereka semua memandang dunia

sebagai arena yang secara ideologis terbelah dua, yakni kubu komunis yang

dipimping oleh Uni Soviet dan Rakyat Cina, dan Negara-negara “Free Wold”

yang berada di bawah pimpinan Amerika Serikat. Mereka percaya bahwa tujuan

utama kebijakan luar negeri Amerika adalah untuk membendung pesatnya

penyebaran komunisme dimanapun berada. Wardaya (2008:96)

Pada tahun 1950 Indonesia diakui kedaulatannya oleh dunia internasional,

Soekarno yang memimpin Indonesia bersamaan juga dengan Eisenhower yang

memimpin Amerika Serikat. Berbicara mengenai KebijakanPolitik Luar negeri

A.S terhadap Indonesia pada masa-masa krusial pada tahun 1953-1957 banyak

(21)

6

melahirkan interpretasi yang berbeda-beda, perbedaan tafsir ini merupakan

kekayaan fakta sejarah yang harus terus direkontruksi sesuai dengan bidang

keilmuan dari berbagai literature yang ada penulis merasa tertarik untuk lebih

mendalaminya dan menemukan data-data tentang konkret, karena rasa

ketertarikan inilah penulis mengangkat sebuah judul Analisis KebijakanPolitik

Luar Negeri pada Masa Presiden Dwight D. Eisenhower terhadap Indonesia

1953-1957.Dalam rangka menjaga objektifitas penelitian ini maka penulis

(22)

7

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat mengidentifikasi

masalah yaitu:

a. Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada masa Presiden

Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia

b. Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan Eisenhower

c. Dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat terhadap

Indonesia dan terhadap Amerika Serikat

C. PEMBATASAN MASALAH

a. Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada masa presiden

Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia

b. Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan Eisenhower

c. Dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat terhadap

Indonesia dan Amerika Serikat

D. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada masa

presiden Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia?

b. Bagaimana Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan

Eisenhower?

c. Bagaimana dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat

(23)

8

E. TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada

masa presiden Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia

b. Untuk mengetahui Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan

Eisenhower

c. Untuk mengetahui dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat

terhadap Indonesia dan Amerika Serikat 1953-1957

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai Soekarno

dan PKI Analisis Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat pada

Masa Presiden Dwight D. Eisenhower terhadap Indonesia 1953-1957

b. Sebagai referensi untuk penelitian lanjutan bagi peneliti yang ingin

meneliti pada permasalahan yang sama atau yang berhubungan dengan

masalah penelitian studi literatur ini.

c. Sebagai referensi dalam pembelajaran mata kuliah Sejarah Indonesia

d. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dalam menuangkan pikiran

kedalam bentuk tulisan karya ilmiah.

e. Sebagai penambah perbendaharaan perpustakaan Universitas Negeri

(24)

71 BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

penelitian library research dengan pendekatan analisis historis yang didukung oleh

sumber primer dari koran, arsip laporan, buku yang langsung ditulis tokoh

peristiwa, dan juga dengan mengandalkan makalah, maka peneliti memunculkan

sebuah kesimpulan dari Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika terhadap

Indonesia pada tahun 1953-1957 dimana Amerika selalu mengandalkan militer

dan CIA-nya.

Dengan melibatkan CIA dalam mata-mata Amerika Serikat dalam

Konferensi Asia Afrika negara yang terlibat dalam konferensi ini adalah

mempersiapkan berbagai cara untuk menghalangi Komunis bertumbuh dikalangan

negara-negara Asia-Afrika seperti RRC, Myanmar, Mesir, Vietnam, Filipina,

India, Pakistan, Kamboja, CIA mempersiapkan data-data untuk mempertontonkan

keburukan dari Komunis, bahkan menciptakan Dewan Koordinasi Operasi pada

15 Januari 1955 yang bertujuan untuk mengamati persiapan dan pelaksanaan

konferensi Bandung serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat blok barat

akan bahaya agresi dan imperialisme Soviet-Cina di Asia Timur dan membuat

negara-negara komunis tertekan. Bekerjasama dengan Thailand, Filipina,

Pakistan, dan Turki dalam memonitori dinamika konferensi dan mempengaruhi

jalannya konferensi sehingga akan menjadi sejalan dengan berbagai kebijakan

(25)

72

itu Konferensi tidak menyinggung masalah imperialisme barat yang tentunya

berhubungan dengan keberadaan Amerika sebagai negara yang dikenal kawan

dekat negara Belanda yang masih saja ingin merebut Irian Barat dari

Indonesia,kemudian dalam segala perencanaa CIA pernah suatu kali berencana

untuk membunuh pemimpin Asia Timur dan juga pemimpin Indonesia yaitu

Soekarno namun tidak terlaksana karena diantara CIA masih ada yang berkepala

dingin yang mengingatkan supaya jangan sampai terjadi pembunuhan .

Dengan mengundang Soekarno ke Amerika Serikat tentunya membuat

Amerika Serikat berharap banyak mengenai kesediaan Indonesia untuk beralih

dari blok yang condong blok Soviet berubah menjadi bergabung dengan blok

barat. Namun kenyataannya setelah kunjungan Soekarno ke A.S tersebut beliau

langsung bergerak ke negara RRC dan Uni Soviet yang merupakan negara

komunis, Moskow ataupun Rusia dan Cina ingin membantu pemerintahan

Indonesia, Moskow memberikan pinjaman yang lebih besar daripada Amerika,

dalam kunjungannya dengan Cina Indonesia menjalin hubungan perdagangan,

ekonomi, dan teknik. Namun yang didapat Amerika adalah respon yang membuat

masyarakat A.S tercengang dan mengeluarkan kata-kata makian yang ditujukan

untuk Soekarno.

Taktik Complete write off CIA yang digunakan CIA untuk

menyembunyikan bukti bahwa mereka membiayai kampanye Masyumi

mengalami kegagalan, Masyumi tetap memperoleh suara dibawah PNI. Dengan

terlibatnya Militer A.S dalam pemberontakan di berbagai daerah di Indonesia

(26)

73

militer Indonesia untuk memberontak terhadap pemerintah pusat, dalam

menyikapi hal itu Soekarno tidak ingin menggunjing negara super power tersebut

karena beliau masih menginginkan kerja sama diplomatik dengan A.S. Respon

PKI dalam menyilkapi kebijakan politik luar negeri tersebut PKI memcoba

mencuri perhatian Indonesia dengan menjanjikan janji-janji manis kepada

Indonesia pada pemilu 1955, kemudian pada akhirnya memang mengakibatkan

ketegangan hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

Kemudian keterlibatan Militer A.S di Indocina tepatnya Vietnam pada

tahun 1954 yang berspekulasi bahwa apabila sebuah negara di suatu kawasan

terkena pengaruh komunisme, negara-negara sekitarnya akan ikut dipengaruhi

komunisme. Vietnam lebih dekat letaknya, dengan begitu konflik antara

kekuatan komunis dan non komunis di Vietnam dapat dengan mudah meluas ke

Indonesia, karena tidak memperhatikan kekuatan lawan akhirnya Prancis dengan

penasehat Amerika belum mampu untuk menghalau komunis dari Vietnam

Kebijakan Politik Luar negeri A.S terhadap Indonesia pada tahun

1953-1957 dalam menarik Indonesia ke blok barat dengan mengandalkan militer dan

CIA menguakan “jalan-jalan gelap dan kotor” A.S yang pada akhirnya mengalami

kegagalan. Hingga sampai diujung tahun 1957-pun pemerintahan Eisenhower

masih juga belum menemukan cara yang tepat untuk menghilangkan pengaruh

(27)

DAFTAR PUSTAKA

1. Mints, Jeanne S. 2002. Muhammad Marx, Marhaen. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

2. Wardaya,S.J. Baskara T. 2008. Indonesia Melawan Amerika

(Konflik Perang Dingin 1953-1963). Yogyakarta: Galang Press

3. Suharno. 2013. Dasar-Dasar Kebijakan Publik (Kajian

Proses dan Analisis Kebijakan). Yogyakarta: Ombak

4. Setiadi, Elly M.dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi Politik.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Media

5. Soetanto, Himawan. 2006. Madiun Dari Republik ke Republik.

Jakarta: Kata Hasta Pustaka

6. Pitono, Djoko. 2015. Soekarno Obor Indonesia Yang Tak

Pernah Padam.Surabaya: Grammatical Publishing

7. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta

8. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak

9. Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik.

Jakarta: PT.IkrarMandiriabadi

10.Bastian, Radish. 2013. Tokoh-Tokoh Gelap Yang Terlupakan

Dalam Peristiwa G 30 S.Yogyakarta : Palapa

13.Reni Nuryanti. 2008. Tragedi Soekarno : Dari Kudeta Sampai Kematian

nya; Pengantar : Asvi Warman Adam Yogyakarta : Ombak

14.Damsar. 2010 . Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Prenada Media

15.Jones. Howard Palfrey. 1973. The Indonesia Possible dream.

Singapore: Mas Aju.(Singapore) PTE. LTD

16.Tindall, George Brown & Shi, David E. 2004. America a Narrative

(28)

17.Gellman, Irwin F.Mr. President HOW JUDGMENTS of

EISENHOWER In the WHITE HOUSE HAVE CHANGED.

Kansas:Dwight D. Eisenhower Presidential Library in Abilene

18.M.C. Ricklecfs. 1998. Sejarah Indonesia Modern.Yogyakarta.

Gajah Mada University Press.

19.Oktorino, Nino. Konflik Bersejarah Lembah Kematian

Tragedi Kekalahan. Prancis di Dien Bien Phu.Jakarta: PT Elex

Media Komputido: Kompas Gramedia

20.Prabudi, Said. 1995. Waspada ,Sejarah Harian Waspada dan Persitiwa

Halaman Satu. Sumatera Utara: PT Prakarsa Abadi Press

21.Celina Bledowska dan Jonathan Bloch. 1987. KGB CIA.New York:

Exeter Book: A Bison books Corp

22.IG Krisnadi. 2012. Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta : Penerbit Ombak

23.Winkler, Alan. Garis-Garis Besar Sejarah Amerika Serikat.

Amerika Serikat : Badan Penerangan Amerika Serikat (United States

Information Agency)

24.Tanjung. Flores & Lister Eva. 2013. Amerika Selayang Pandang. Medan

: Universitas Negeri Medan: Penerbit Unimed Press

25.Adams, Cindy.1985. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat

Indonesia. Jakarta. PT Gunung Agung.

26.Sulu, Phill M. 2011. Permesta Dalam Romantika, Kemelut dan

Misteri. Jakarta : PT Gramedia

27.Cipto, Bambang. 2007. Hubungan Internasional Di Asia

Tenggara. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

28.Eriyanto. 2012. Analisis Wacana. PT. LKis Printing

Referensi

Dokumen terkait

[r]

To investigate what factors that determine the score of Government Performance Accountability System (SAKIP), several theories as well as a logical thinking were taken to figure

[r]

Perancangan power supply dalam sistem ini harus sesuai dengan kebutuhan arus dan tegangan yang sesuai dengan spesifikasi komponen – komponen utama yang merupakan

sesuatu yang berkaitan dengan uraian tugas yang telah ditetapkan. - Tanggung

Tabel 2. Kandungan bahan organik media fermentasi G. lucidum pada level Cr dan lama fermentasi berbeda. TKS= campuran tandan kosong sawit dan serat sawit dengan perbandingan

Hasil analisa menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos limbah domestik memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tebu (tinggi tanaman, jumlah

Dari beberapa keunggulan yang dimiliki oleh benih padi varietas IR42, faktor yang menjadi pendorong utama bagi petani untuk menggunakan benih padi varietas IR42