ANALISIS KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA
SERIKAT PADA MASA PRESIDEN DWIGHT. D .
EISENHOWER TERHADAP INDONESIA
1953-1957
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Nijar Desniara Silaban
3123321035
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Nama : Nijar Silaban. Nim : 3123321035, Analisis kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat pada Masa Presiden Dwight. D. Eisenhower terhadap Indonesia 1953-1957. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat Pada Masa Presiden Dwight .D. Eisenhower terhadap Indonesia 1953-1957. Penelitiaan ini menggunakan metode Kepustakaan (Library Research) yaitu melalui buku buku, laporan, dokumen dan koran yang mendukug judul penelitian ini. Tahun 1953 hingga tahun 1957 adalah tahun tahun dimana In -donesia dipimpin oleh Presiden Seokarno dan sekaligus tahun dimana Indonesia sudah diakui oleh dunia internasional, hal tersebut bersamaan dengan Presiden D wight .D. Eisenhower yang sedang memimpin Amerika Serikat dan kondisi Indonesia pada tahun-tahun tersebut dibanjiri oleh perkembangan politik komunis. Pemerintahan Dwight .D. Eisenhower ingin membuktikan diri bahwa mereka sanggup membendung laju penyebaran komunisme internasional , dan berupaya supaya Asia khususnya Indonesia tidak jatuh ke tangan Komunis, haltersebutmenjadi landasan utama bagi politik luar negeri pemerintahan Eisenhower. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa negara Amerika Serikat dibawah pemerintahan Dwight.D. Eisenhower melaksanakan kebijakan politik luar negerinya dengan mengandalkan militer dan CIA, berbagai kebijakan politik luar negeri yang telah dikerjakan A.S untuk merebut Indonesia dari pengaruh komunis, namun setiap kebijakan politik luar negeri tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah memberikan berkat-berkat dan tetap mencurahkan Kasih Setia-Nya
yang tidak pernah berkesudahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai pada
waktu yang telah ditetapkan.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan perkuliahan pada program S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana
Pesndidikan. Skripsi ini diberi judul “ ANALISIS KEBIJAKAN POLITIK
LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT PADA MASA PRESIDEN
DWIGHT .D. EISENHOWER TERHADAP INDONESIA 1953-1957.”
Seperti pepatah mengatakan “tidak ada gading yang tak retak “ begitu
juga dengan isi dan teknik penulisan dalam skripsi ini , hendaknya dapat
dimaklumi karena penulis masih dalam tahap belajar, dan memiliki keterbatasan
dari segi ilmu dan pengalaman, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini dan menambah pengetahuan penulis.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah
sulit untuk diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
iii
4. Bapak Syahrul Nizar Saragih, M.Hum, MA selaku sekretaris
jurusan Pendidikan Sejarah
5. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi ini
yangmemberikan motivasi, semangat, masukan serta juga saran-saran kepada
penulis selama penyusunan skripsi .
6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, Drs. Ponirin, M.Si, dan Bapak Dr.
Hidayat, M.S atas masukan dan saran-sarannya.
7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
8. Seluruh staf pengajar/dosen sejarah yang telah memberikan pengetahuannya
kepada penulis selama masa perkuliahan.
9. Yang teristimewa untuk sang motivator Alm. Ayah J. Silaban dan Ibu Sunteria
Simanungkalit yang telah banyak berkorban memberikan kasih sayangnya dan
cinta yang mengalir bagai gelombang-gelombang tanpa henti , terimakasih atas
doa-doa serta segala jerih payah tanpa mengenal lelah dalam mendukung
penulis. Terimakasih telah berjuang untuk segalanya.
10. Kakak Herti Silaban serta abang Ruddin Siregar, Rinca Silaban dan
Jusnarti Silaban terimakasih untuk motivasi kalian , bantuan dan dorongan
juga doa- doanya. Gb.
11. Rekan-rekan seperjuangan di Kampus, Sri Ngenana, Sella Naomi
Sihombing, Rinaldi Simatupang, Arifin Manurung, Lifzen Sitanggang dan
seluruh teman-teman mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah stambuk 2012
yang tidak disebutkan satu persatu, mudah-mudahan kita semua menjadi
iv
12. Teman-teman mantan dan KTB dipelayanan UKMKP UP-FIS Haryati
Togatorop, Regina Siburian, Gembira Rumabutar, Tri Hartati Napitupuluh,
Ira Turnip, thanks buat kehadiran , doa, dan dorongan kalian semua, semoga
dimanapun kita berada tetap selalu bertumbuh bersama dalam
Tuhan. Pembimbing Kelompok Kecilku Bg Juppa Haloho, terimakasih untuk
motivasi, dorongan, dan topangan doa-doa darimu.
13. Untuk adik-adik kelompok kecilku yang manis-manis “Girls Generation”: Yuditha Situngkir, Vince Saragih, Rani Barus, Marlina Maruhawa, Lilis
Lumban Toruan, Citra Sinuhaji, dan Chairani Tambunan. Untuk adik-adik
“The Forrest Small Group”: Agum Silaban, Joshua Simanungkalit, dan Andi
Nababan terimakasih untuk doa-doa, dorongan dan semangat dari kalian.
14. W.S Pardamean 92 Evan Lumban Tobing, Likon Lubis, Pardiman .H., Roy
Gultom, Coryn Siregar, Endang Nahampun, Gembira Rumabutar, Samuel
Nababan, Ka Mardiana Silaban, Bg Parlind Pasaribu. Terimakasih buat
doa-doa dan dorongannya.
15.Teman-teman PPLT SMP N 1 Pantai Cermin Desy, Fernando, Frando,
Fauzan, Margareth, Patima, Mida, Ayu, Tara, Isa, Farida, Eni, Neni, Bella,
v
“I can imagine if there’s nothing in my pocket, but i cannot imagine if there’s
no knowlegde in my mind and religion in my heart. They are my other suns in
my life” . Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi penulis
sendiri “Amin”
Medan ,
Juli 2016
Nijar Silaban
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... v
BAB 1 PENDAHULUAN ... .... 1
A. Latar belakang ... .... 1
B. Identifikasi masalah ... .... 7
C. Pembatasan masalah ... .... 7
D. Rumusan masalah ... .... 7
E. Tujuan penelitian ... .... 8
F. Manfaat penelitian ... .... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Tinjauan pustaka ... 9
B. Kerangka teori ... 11
1. Teori kebijakan... 11
2. Teori Partai Komunis ... 12
C. Kerangka konsep ... 13
1. Konsep kekuasaan ... 13
2. Konsep Politik Luar Negeri A.S ... 14
3. Hubungan teori kebijakan dan kekuasaan ... 15
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19
A. Jenis penelitian ... 20
B. Sumber data ... 20
C.Teknik pengumpulan data ... 20
D. Teknik kritik sumber ... 21
BAB IV PEMBAHASAN ... 23
1.Sikap netral terhadap Indonesia ... 23
2.Sikap netral ke intervensi ... 27
3. Kebijakan politik luar negeri A.S pada masa Presiden ... 30
Dwight .D. Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia 3.1 Militer dan CIA Dalam pemberontakan Militer pada masa Demokrasi Parlementer ... 28
3.2 CIA dalam KAA ... 35
3.3 Menteri luar negeri A.S mengundang Soekarno ke A.S ... 40
3.4 CIA dalam pemilu 1955 ... 45
4. Respon PKI dalam menyikapi kebijakan politik luar negeri ... 50
pemerintahan Eisenhower 5. Dampak keterlibatan Politik Luar Negeri A.S terhadap Indonesia dan A.S .... 60
5.1 Dampak Militer dan CIA Dalam pemberontakan Militer pada masa Demokrasi Parlementer... 58
5.1.a Dampak terhadap Indonesia ... 59
viii
5.2 Dampak mengundang Soekarno ke A.S ... 61
5.3 Dampak keterlibatan CIA dalam Pemilu 1955 ... 63
5.4 Dampak keterlibatan A.S di Cina ... 66
6. Analisis Wacana ... 67
BAB VI. KESIMPULAN ... 70
ix
DAFTAR LAMPIRAN
NO. URAIAN
1. Eisenhower dengan Jhon Foster Dulles
2. Militer Prancis di Vietnam
3. KAA di Bandung 1955
4. Simbol CIA
5. Eisenhower dengan Soekarno di A.S
6. Soekarno berada Dalam Gedung putih bersama Eisenhower
7. Teks Ikrar Bersama Tentera dan Teritorium 1
8. Permesta memberikan ultimatum kepadapemerintahPusat
9. Pemilu 1955 PKI memiliki 19 point
10.Laporan Memorandum of Conversation
11.Trump ungkap kebijakan Luar Negeri A.S
12.Hasil Pemilu 1955
13.Hatta mengundurkan diri
14.Tapanuli dikuasai Simbolon
15.Menlu A.S sangkal keterlibatan A.S dalam persenjataan Militer di
Indonesia.
16. Para pemimpin negara KAA berjalan di Jalan Asia Afrika,
Bandung menuju ke Gedung Asia Afrika untuk mengikuti konferensi
x
DAFTAR TABEL
NO. URAIAN
HAL
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal
16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat
Indonesia secara resmi telah menjadi merdeka dan berdaulat, menyusul
pengakuan A.S terhadap kemerdekaan Indonesia, H. Merle Cochran diangkat
menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS.
Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha
membangun hubungan yang lebih erat dengan RIS, Indonesia sendiri mengalami
perubahan politik yang sangat cepat. Sebagian besar rakyat Indonesia segera
menyadari bahwa bentuk pemerintahan serikat adalah semata-mata buatan
Belanda , dan karenanya merupakan kelanjutan dari masa kolonial. Oleh karena
itu mereka berusaha kembali ke bentuk ke negara kesatuan sebagaimana
dicita-citakan dalam proklamasi kemerdekaan 1945.Pada 17Agustus 1950 pembentukan
negara kesatuan secara resmi dinyatakan sebagai Republik Indonesia.Ir.Soekarno
dan Moh.Hatta dipilih sebagai presiden dan wakil presiden, Jakarta ditetapkan
sebagai ibukota Republik Indonesia.
Terhadap perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di Indonesia itu
semula pemerintah Truman memilih untuk bersikap netral, namun mereka menilai
kebijakan netral mereka terhadap Indonesia pasti tidak akan berhasil, Amerika
takut bahwa Indonesia mengalami hal yang sama dengan Cina dan Korea yang
2
berasaskan Marxisme, tidak mempunyai loyalitas atau kesetiaan nasional sebab
loyalitas nasional itu selalu di subdornasikan kepada persatuan kaum protelar
sedunia. Rosihan Anwar ( 2006:27) dan selain itu Marxisme juga merupakan
suatu paham yang sangat menentang atau bermusuhan dengan adanya agama,
pada tahun 1844, dalam Mintz (2002:vi), Mark menuliskan “Agama adalah
suara keluhan orang-orang tertindas, jiwa dari dunia yang tak berperasaan,
semangat dari kemandegan yang tak berjiwa. Agama adalah candu masyarakat”.
Kaum Komunis akan menempuh perjuangan jalan parlementer apabila
syarat-syarat untuk pemberontakan tidak bersedia. Kaum Komunis bekerja secara legal
dan illegal untuk mencapai tujuan.Bahkan juga kegiatan terorism tidak
dilepaskan.
Pada masa pemerintahan Soekarno di Indonesia ada banyak bebagai
macam bentuk kegagalan-kegagalan PKI dalam mengharumkan namanya.
Namun, pada tahun 1950-anPKI tampil kembali ke atas panggung politik
Indonesia. Salah satu pendorong keberhasilan tersebut adalah munculnya para
pemimpin muda PKI mulai bulan Januari 1951. Salah seorang diantaranya adalah
Dipa Nusantara Aidit yang ternyata pada masa kecil di kampungnya ia bukan saja
belajar mengaji Al-Quran bahkan beberapa kali menamatkan kitab suci tersebut
dan dikenal di lingkungan dekatnya sebagai pembaca Al-Quran yang fasih. Haji
Said (2015:91). Sebagai pemimpin muda PKI ia berhasil mengambil
kepemimpinan politbiro partai dari para pemimpin lama yang selamat setelah
peristiwa Madiun tahun 1948. Dengan menekankan Marxisme sebagai pedoman
3
pengikut bernama SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia) kemudian
memperluas pengaruhnya di antara kelompok-kelompok sosio-ekonomi yang lain
seperti kaum tani. Wardaya (2008:105-106)
Sebagaimana dilaporkan di dalam kertas Kerja Keamanan Nasional A.S
banyak orang Indonesia tertarik pada PKI karena adanya beberapa alasan seperti
serangan-serangan PKI terhadap Imperialisme Belanda dan pengaruh asing,
tekanannya pada disiplin dan organisasi partai dan pendekatannya langsung
kepada kaum tani.Wardaya (2008:106-107)
Setelah krisis kabinet yang dipicu oleh Angkatan Darat pada Oktober
1952, PKI memberi dukungan penuh kepada orang pilihan Soekarno yang duduk
sebagai Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo, yang kemudian membentuk kabinet
yang seluruhnya berisikan orang PNI pada awal 1953. Akibatnya terbentuklah
kemitraan PKI/PNI.Sejak saat itu, Sastromijoyo menjadi kawan dekat Komunis.
Nilai penting Indonesia bagi A.S erat terkait dengan letaknya yang
strategis dan besarnya sumber-sumber alam yang dimiliki. Kekuasaan Komunis
atas Indonesia, demikian mereka khawatir, akan merupakan kehilangan besar bagi
blok barat. Sebagaimana dinyatakan Dewan Keamanan Nasional A.S “Indonesia
secara strategis penting bagi Amerika Serikat dan negara-negara blok barat lain
sebab sebagai negeri kepulauan yang terletak antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia, antara benua Asia dan benua Australia, negeri itu memiliki
80.000.000 penduduk dan merupakan penghasil karet, timah, dan minyak.
4
keamanan Amerika Serikat dan negara-negara Blok Barat yang lain.” Wardaya
(2008:112)
Nilai perdagangan Amerika dengan kepulauan Nusantara sepanjang abad
ke-18 dan ke-19 tidak begitu signifikan,namun pada permulaan abad ke-19 mulai
menunjukkan peningkatan, volume perdagangan antara Amerika dan Indonesia,
pada 1900-an sebuah anak perusahaan American Standard Oil Co mulai
memainkan peranan penting dalam industri minyak Indonesia. Peran Amerika
dalam industri minyak Indonesia mengalami perkembangan yang ketika pada
tahun 1939 para peneliti hidrokarbon Amerika menemukan sebuah ladang minyak
dekat Minas, Sumatra Timur. Wardaya (2008: 18-19)
Hatta telah menyatakan bahwa di dalam kebijakan luar negerinya Republik Indonesia akan menganut politik bebas aktif, pemerintahan Truman tetap mencoba menarik Indonesia untuk berpihak kepada kubu Amerika. Pemerintahan Truman berusaha untuk membangun hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Indonesia di bawah ketetapan Keamanan bersama (Mutual Security Act) tahun 1951. Upaya terakhir pemerintahan Truman ini gagal, namun tetap akan dilanjutkan oleh presiden selanjutnya yaitu Dwight D.Eisenhower yang menjadi presiden mulai tanggal 20 Januari 1953 sebagai presiden ke-34. Krisnadi (2012:454)
Eisenhower merupakan satu-satunya presiden yang pernah berdinas dalam
perang dunia 1 dan perang dunia 2, dalam perang dunia beliau merupakan
panglima tertinggi sekutu di Eropa dengan pangkat Jenderal Angkatan
Darat.Tanjung, Folores & Lister Eva (2013:157)
Dalam pemerintahan Eisenhower, A.S tetap menunjukkan bahwa
Amerika Serikat adalah negara yang menjunjung tinggi kedaulatan dan
kebebasan bangsa, ketika melihat pertumpahan darah yang telah diakibatkan oleh
5
dari dunia khususnya Indonesia pada saat itu.Pemerintahan Eisenhower
melanjutkan kebijakan ataupun usaha yang lebih besar dalam melawan kubu
komunis. Upaya membendung laju penyebaran komunisme di dunia tetap menjadi
prioritas kebijakan luar negeri Amerika di bawah presiden Eisenhower,
pemerintahan Eisenhower mencakup penggunaan kekuatan militer dan
memperluas jangkauan geografis kebijakan Amerika sehingga menjangkau
kawasan Asia Timur dan Tenggara. Wardaya (2008:95)
Ketika merumuskan kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama masa
jabatannya yang pertama, Eisenhower sangat terpengaruh oleh para perumus
kebijakan luar negeri dengan cara berpikir perang dingin merekaadalah wakil
presiden Richard M.Nixon John Foster dulles dan Allen W.Dulles. Negara
manapun yang bersikap netral terhadap Indonesia adalah menentang Amerika
Serikat. Apapun fungsi dan posisi orang itu mereka semua memandang dunia
sebagai arena yang secara ideologis terbelah dua, yakni kubu komunis yang
dipimping oleh Uni Soviet dan Rakyat Cina, dan Negara-negara “Free Wold”
yang berada di bawah pimpinan Amerika Serikat. Mereka percaya bahwa tujuan
utama kebijakan luar negeri Amerika adalah untuk membendung pesatnya
penyebaran komunisme dimanapun berada. Wardaya (2008:96)
Pada tahun 1950 Indonesia diakui kedaulatannya oleh dunia internasional,
Soekarno yang memimpin Indonesia bersamaan juga dengan Eisenhower yang
memimpin Amerika Serikat. Berbicara mengenai KebijakanPolitik Luar negeri
A.S terhadap Indonesia pada masa-masa krusial pada tahun 1953-1957 banyak
6
melahirkan interpretasi yang berbeda-beda, perbedaan tafsir ini merupakan
kekayaan fakta sejarah yang harus terus direkontruksi sesuai dengan bidang
keilmuan dari berbagai literature yang ada penulis merasa tertarik untuk lebih
mendalaminya dan menemukan data-data tentang konkret, karena rasa
ketertarikan inilah penulis mengangkat sebuah judul Analisis KebijakanPolitik
Luar Negeri pada Masa Presiden Dwight D. Eisenhower terhadap Indonesia
1953-1957.Dalam rangka menjaga objektifitas penelitian ini maka penulis
7
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat mengidentifikasi
masalah yaitu:
a. Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada masa Presiden
Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia
b. Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan Eisenhower
c. Dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat terhadap
Indonesia dan terhadap Amerika Serikat
C. PEMBATASAN MASALAH
a. Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada masa presiden
Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia
b. Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan Eisenhower
c. Dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat terhadap
Indonesia dan Amerika Serikat
D. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada masa
presiden Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia?
b. Bagaimana Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan
Eisenhower?
c. Bagaimana dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat
8
E. TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk mengetahui Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat pada
masa presiden Dwight. D.Eisenhower 1953-1957 terhadap Indonesia
b. Untuk mengetahui Respon PKI dalam menyikapi kebijakan pemerintahan
Eisenhower
c. Untuk mengetahui dampak kebijakan politik Luar Negeri Amerika Serikat
terhadap Indonesia dan Amerika Serikat 1953-1957
F. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai Soekarno
dan PKI Analisis Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat pada
Masa Presiden Dwight D. Eisenhower terhadap Indonesia 1953-1957
b. Sebagai referensi untuk penelitian lanjutan bagi peneliti yang ingin
meneliti pada permasalahan yang sama atau yang berhubungan dengan
masalah penelitian studi literatur ini.
c. Sebagai referensi dalam pembelajaran mata kuliah Sejarah Indonesia
d. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dalam menuangkan pikiran
kedalam bentuk tulisan karya ilmiah.
e. Sebagai penambah perbendaharaan perpustakaan Universitas Negeri
71 BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
penelitian library research dengan pendekatan analisis historis yang didukung oleh
sumber primer dari koran, arsip laporan, buku yang langsung ditulis tokoh
peristiwa, dan juga dengan mengandalkan makalah, maka peneliti memunculkan
sebuah kesimpulan dari Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika terhadap
Indonesia pada tahun 1953-1957 dimana Amerika selalu mengandalkan militer
dan CIA-nya.
Dengan melibatkan CIA dalam mata-mata Amerika Serikat dalam
Konferensi Asia Afrika negara yang terlibat dalam konferensi ini adalah
mempersiapkan berbagai cara untuk menghalangi Komunis bertumbuh dikalangan
negara-negara Asia-Afrika seperti RRC, Myanmar, Mesir, Vietnam, Filipina,
India, Pakistan, Kamboja, CIA mempersiapkan data-data untuk mempertontonkan
keburukan dari Komunis, bahkan menciptakan Dewan Koordinasi Operasi pada
15 Januari 1955 yang bertujuan untuk mengamati persiapan dan pelaksanaan
konferensi Bandung serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat blok barat
akan bahaya agresi dan imperialisme Soviet-Cina di Asia Timur dan membuat
negara-negara komunis tertekan. Bekerjasama dengan Thailand, Filipina,
Pakistan, dan Turki dalam memonitori dinamika konferensi dan mempengaruhi
jalannya konferensi sehingga akan menjadi sejalan dengan berbagai kebijakan
72
itu Konferensi tidak menyinggung masalah imperialisme barat yang tentunya
berhubungan dengan keberadaan Amerika sebagai negara yang dikenal kawan
dekat negara Belanda yang masih saja ingin merebut Irian Barat dari
Indonesia,kemudian dalam segala perencanaa CIA pernah suatu kali berencana
untuk membunuh pemimpin Asia Timur dan juga pemimpin Indonesia yaitu
Soekarno namun tidak terlaksana karena diantara CIA masih ada yang berkepala
dingin yang mengingatkan supaya jangan sampai terjadi pembunuhan .
Dengan mengundang Soekarno ke Amerika Serikat tentunya membuat
Amerika Serikat berharap banyak mengenai kesediaan Indonesia untuk beralih
dari blok yang condong blok Soviet berubah menjadi bergabung dengan blok
barat. Namun kenyataannya setelah kunjungan Soekarno ke A.S tersebut beliau
langsung bergerak ke negara RRC dan Uni Soviet yang merupakan negara
komunis, Moskow ataupun Rusia dan Cina ingin membantu pemerintahan
Indonesia, Moskow memberikan pinjaman yang lebih besar daripada Amerika,
dalam kunjungannya dengan Cina Indonesia menjalin hubungan perdagangan,
ekonomi, dan teknik. Namun yang didapat Amerika adalah respon yang membuat
masyarakat A.S tercengang dan mengeluarkan kata-kata makian yang ditujukan
untuk Soekarno.
Taktik Complete write off CIA yang digunakan CIA untuk
menyembunyikan bukti bahwa mereka membiayai kampanye Masyumi
mengalami kegagalan, Masyumi tetap memperoleh suara dibawah PNI. Dengan
terlibatnya Militer A.S dalam pemberontakan di berbagai daerah di Indonesia
73
militer Indonesia untuk memberontak terhadap pemerintah pusat, dalam
menyikapi hal itu Soekarno tidak ingin menggunjing negara super power tersebut
karena beliau masih menginginkan kerja sama diplomatik dengan A.S. Respon
PKI dalam menyilkapi kebijakan politik luar negeri tersebut PKI memcoba
mencuri perhatian Indonesia dengan menjanjikan janji-janji manis kepada
Indonesia pada pemilu 1955, kemudian pada akhirnya memang mengakibatkan
ketegangan hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Kemudian keterlibatan Militer A.S di Indocina tepatnya Vietnam pada
tahun 1954 yang berspekulasi bahwa apabila sebuah negara di suatu kawasan
terkena pengaruh komunisme, negara-negara sekitarnya akan ikut dipengaruhi
komunisme. Vietnam lebih dekat letaknya, dengan begitu konflik antara
kekuatan komunis dan non komunis di Vietnam dapat dengan mudah meluas ke
Indonesia, karena tidak memperhatikan kekuatan lawan akhirnya Prancis dengan
penasehat Amerika belum mampu untuk menghalau komunis dari Vietnam
Kebijakan Politik Luar negeri A.S terhadap Indonesia pada tahun
1953-1957 dalam menarik Indonesia ke blok barat dengan mengandalkan militer dan
CIA menguakan “jalan-jalan gelap dan kotor” A.S yang pada akhirnya mengalami
kegagalan. Hingga sampai diujung tahun 1957-pun pemerintahan Eisenhower
masih juga belum menemukan cara yang tepat untuk menghilangkan pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
1. Mints, Jeanne S. 2002. Muhammad Marx, Marhaen. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
2. Wardaya,S.J. Baskara T. 2008. Indonesia Melawan Amerika
(Konflik Perang Dingin 1953-1963). Yogyakarta: Galang Press
3. Suharno. 2013. Dasar-Dasar Kebijakan Publik (Kajian
Proses dan Analisis Kebijakan). Yogyakarta: Ombak
4. Setiadi, Elly M.dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi Politik.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Media
5. Soetanto, Himawan. 2006. Madiun Dari Republik ke Republik.
Jakarta: Kata Hasta Pustaka
6. Pitono, Djoko. 2015. Soekarno Obor Indonesia Yang Tak
Pernah Padam.Surabaya: Grammatical Publishing
7. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta
8. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak
9. Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Jakarta: PT.IkrarMandiriabadi
10.Bastian, Radish. 2013. Tokoh-Tokoh Gelap Yang Terlupakan
Dalam Peristiwa G 30 S.Yogyakarta : Palapa
13.Reni Nuryanti. 2008. Tragedi Soekarno : Dari Kudeta Sampai Kematian
nya; Pengantar : Asvi Warman Adam Yogyakarta : Ombak
14.Damsar. 2010 . Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Prenada Media
15.Jones. Howard Palfrey. 1973. The Indonesia Possible dream.
Singapore: Mas Aju.(Singapore) PTE. LTD
16.Tindall, George Brown & Shi, David E. 2004. America a Narrative
17.Gellman, Irwin F.Mr. President HOW JUDGMENTS of
EISENHOWER In the WHITE HOUSE HAVE CHANGED.
Kansas:Dwight D. Eisenhower Presidential Library in Abilene
18.M.C. Ricklecfs. 1998. Sejarah Indonesia Modern.Yogyakarta.
Gajah Mada University Press.
19.Oktorino, Nino. Konflik Bersejarah Lembah Kematian
Tragedi Kekalahan. Prancis di Dien Bien Phu.Jakarta: PT Elex
Media Komputido: Kompas Gramedia
20.Prabudi, Said. 1995. Waspada ,Sejarah Harian Waspada dan Persitiwa
Halaman Satu. Sumatera Utara: PT Prakarsa Abadi Press
21.Celina Bledowska dan Jonathan Bloch. 1987. KGB CIA.New York:
Exeter Book: A Bison books Corp
22.IG Krisnadi. 2012. Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta : Penerbit Ombak
23.Winkler, Alan. Garis-Garis Besar Sejarah Amerika Serikat.
Amerika Serikat : Badan Penerangan Amerika Serikat (United States
Information Agency)
24.Tanjung. Flores & Lister Eva. 2013. Amerika Selayang Pandang. Medan
: Universitas Negeri Medan: Penerbit Unimed Press
25.Adams, Cindy.1985. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat
Indonesia. Jakarta. PT Gunung Agung.
26.Sulu, Phill M. 2011. Permesta Dalam Romantika, Kemelut dan
Misteri. Jakarta : PT Gramedia
27.Cipto, Bambang. 2007. Hubungan Internasional Di Asia
Tenggara. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
28.Eriyanto. 2012. Analisis Wacana. PT. LKis Printing