• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelompokan Mahasiswa Potensial Drop Out Menggunakan Metode Clustering Pada Program Studi Strata 1 Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengelompokan Mahasiswa Potensial Drop Out Menggunakan Metode Clustering Pada Program Studi Strata 1 Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA PROGRAM

STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

NURUL MASITHAH GUCHI

071402059

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGELOMPOKAN MAHASISWA POTENSIAL DROP OUT

MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA PROGRAM

STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

NURUL MASITHAH GUCHI

071402059

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PENGELOMPOKAN MAHASISWA POTENSIAL DROP OUT

MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA PROGRAM

STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ijazah

Sarjana Teknologi Informasi

NURUL MASITHAH GUCHI

071402059

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

Judul

:

PENGELOMPOKAN MAHASISWA POTENSIAL

DROP OUT MENGGUNAKAN METODE

CLUSTERING PADA PROGRAM STUDI

STRATA 1 ILMU KOMPUTER DAN

TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Kategori

:

SKRIPSI

Nama

:

NURUL MASITHAH GUCHI

Nomor Induk Mahasiswa :

071402059

Program Studi

:

SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI

Departemen

:

TEKNOLOGI INFORMASI

Fakultas

:

ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

INFORMASI

Diluluskan di

Medan, 08 Mei 2013

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2

Pembimbing 1

Dra. Elly Rosmaini, M.Si

Syahril Efendi, S.Si, M.IT

NIP.196005 20198 503

NIP. 19671110 199602 100

Diketahui/Disetujui Oleh

Program Studi Teknologi Informasi

Ketua,

Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc

(5)

PENGELOMPOKAN MAHASISWA POTENSIAL DROP OUT

MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA PROGRAM

STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali kutipan dan

ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, 08 Mei 2013

(6)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat

menyadari bahwah Allah SWT lah yang sangat berperan membantu dan mengingatkan disaat

penulis jatuh ataupun terlena selama mengerjakan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak baik bantuan secara materi maupun moril. Pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1.

Kedua orang tua penulis, yaitu Muhammad Bakti dan Junidar, karena berkat

dukungan dan kesabarannya baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Kepada Abang, Ramdhan Purnama Guchi dan Kakak, Rika

Ramadhana Guchi,Amd, Muharni Firdaus Guchi, Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis

serta orang terkasih saya Jefriansyah, ST yang selalu memberikan dukungan kepada

penulis. Jazakallah Khoiron Katsir.

2.

Kepada Bapak Sahril Efendi, S.Si, MIT dan Ibu Dra. Elly Rosmaini, M.Si selaku

dosen pembimbing penulis yang telah memberikan saran dan masukan serta bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk menyelesaikan skripsi ini.

3.

Kepada dosen penguji saya Bapak Dedy Arisandi, ST, M.Kom dan Bapak Sajadin

Sembiring, S.Si, M.Sc yang banyak memberikan masukan.

4.

Kepada Ketua dan Sekretaris jurusan Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc dan Drs.

Syawaluddin, M.IT.

5.

Kepada Seluruh Dosen yang mengajar program studi Teknologi Informasi Universitas

Sumatera Utara.

6.

Teman-teman seangkatan di jurusan Teknologi Informasi 2007 : Boy Utomo Manalu,

Fanindya, Masyita Oktaviani, Khairunnisa, Agnes Margaretha, Ilham, seluruh

teman-teman sejawat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih banyak atas

bantuan kalian.

7.

Teman-teman satu asrama putri USU, Sri Wulandari, Musfika Rati, Siti Hardianti,

(7)

Ardiansyah, Wendra, Fidel. Terima kasih atas dukungannya.

9.

Saudara-saudara dan Keluarga Terdekat.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan jasa-jasa kalian.

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih banyak kesalahan dan jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah penulis harapkan

bagi perbaikan dan kesempurnaan di masa yang akan datang. Penulis memohon maaf apabila

terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait dalam

penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, biarlah Allah SWT yang

(8)

ABSTRAK

Kegiatan mengelompokkan jumlah mahasiswa potensial drop out merupakan hal

penting bagi institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi. Untuk

menanggulangi kecendrungan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki indeks

prestasi rendah sehingga memiliki kemungkinan mahasiswa untuk di drop out.

Pada penelitian ini teknik data mining dalam metode clustering akan di

implementasikan untuk mengelompokkan jumlah mahasiswa-mahasiswa yang di

potensial drop out untuk angkatan 2010/2011 pada program studi Strata 1

Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer di Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

(9)

GROUPING STUDENTS POTENTIAL DROP OUT USING CLUSTERING

METHODE AT DEGREE PROGRAM IN COMPUTER SCIENCE AND

INFORMATION TECHNOLOGY UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

ABSTRACT

Activities classified number of potential students drop out is important for

educational institutions especially universities. To overcome the tendency of

students who have a low GPA that has the possibility for students to drop out. In

this research, the data mining techniques such as clustering metohod used to

classify the number of students who is potential drop out at information

technology and Computer Science Program at Season 2010/2011 University of

North Sumatra.

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

1

ABSTRACT

2

DAFTAR ISI

3

DAFTAR TABEL

5

DAFTAR GAMBAR

6

BAB I

PENDAHULUAN

7

1.1.1

Latar Belakang

7

1.1.2

Perumusan Masalah

9

1.1.3

Batasan Masalah

9

1.1.4

Tujuan Penelitian

10

1.1.5

Manfaat Penelitian

10

1.1.5.1

Metodologi Penelitian

10

1.1.6

Sistematik Penulisan

12

BAB II LANDASAN TEORI

14

2.1Perangkat Lunak

14

2.2 Rekayasa Perangkat Lunak

16

2.3 Proses Rekayasa Perangkat Lunak

17

2.4 Kecerdasan Buatan

17

2.5 Penambangan Data (

Data Mining)

18

2.5.1 Tahapan Penambangan Data

(Data Mining)

23

2.5.2 Pengelompokan

Data Mining

24

2.6

Clustering

25

2.7

K-Means

25

2.8 Penelitian Terdahulu

31

2.9 Visual Basic.Net

38

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

40

3.1 Analisis

40

3.1.1 Analisis Masalah

40

3.1.2 Analisis Data Sistem

41

3.1.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

42

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

42

3.2 Perancangan Sistem

43

3.2.1 Diagram Context

43

3.2.2 Data Flow Diagram Level 1

44

3.2.3 Flow Chart

45

3.3 Rancangan Antarmuka Pengguna

50

(11)

3.3.2 Rancangan Antarmuka Pembacaan Data IP Mahasiswa

51

3.3.3 Rancangan Antarmuka Iterasi-1

53

3.3.4 Rancangan AntarmukaIterasi

n

54

3.3.5 Rancangan Antarmuka Menu Pilihan Cetak Data

Pengelompokan

55

3.3.6 Ranacangan Antarmuka Cetak Data Prediksi

56

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

57

4.1 ImplementasiSistem

57

4.1.1 Lingkungn Implementasi

57

4.1.2 Tampilan Implementasi Program

58

4.2 Pengujian Sistem

59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

69

5.1 Kesimpulan

69

5.2 Saran

70

DAFTAR PUSTAKA

72

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sampel Data

26

Tabel 2.2 Tabel Iterasi 1

27

Tabel 2.3 Tabel Iterasi 2

30

Tabel 2.4 Tabel Iterasi 3

31

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap-tahap Penambangan Data

23

Gambar 3.1 Diagram Context

43

Gambar 3.2 DFD Level 1

44

Gambar 3.3 Flow Chart

45

Gambar 3.4 Tabel Iterasi 1

48

Gambar 3.5 Rancangan Antarmuka Menu Aplikasi

50

Gambar 3.6 Rancangan Antarmuka Pembacaan Data IP Mahasiswa

51

Gambar 3.7 Tampilan Data Rancangan Antarmuka Pembacaan Data IP

Mahasiswa

52

Gambar 3.8 Rancangan Antarmuka Iterasi-1

53

Gambar 3.9 Rancangan AntarmukaIterasi-n

54

Gambar 3.10 Rancangan Antarmuka Menu Pilihan Cetak Data Pengelompokan

55

Gambar 3.11 Rancangan Antarmuka Cetak Data Pengelompokan

56

Gambar 4.1 Antarmuka Menu Utama Pengelompokan

58

Gambar 4.2 Antarmuka Pembacaan Data IP Mahasiswa

59

Gambar 4.3 Antarmuka Iterasi-1

60

Gambar 4.4 Antarmuka Iterasike-n

61

Gambar 4.5 Antarmuka Pilihan Cetak Data Pengelompokan

62

(14)

ABSTRAK

Kegiatan mengelompokkan jumlah mahasiswa potensial drop out merupakan hal

penting bagi institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi. Untuk

menanggulangi kecendrungan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki indeks

prestasi rendah sehingga memiliki kemungkinan mahasiswa untuk di drop out.

Pada penelitian ini teknik data mining dalam metode clustering akan di

implementasikan untuk mengelompokkan jumlah mahasiswa-mahasiswa yang di

potensial drop out untuk angkatan 2010/2011 pada program studi Strata 1

Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer di Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

(15)

GROUPING STUDENTS POTENTIAL DROP OUT USING CLUSTERING

METHODE AT DEGREE PROGRAM IN COMPUTER SCIENCE AND

INFORMATION TECHNOLOGY UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

ABSTRACT

Activities classified number of potential students drop out is important for

educational institutions especially universities. To overcome the tendency of

students who have a low GPA that has the possibility for students to drop out. In

this research, the data mining techniques such as clustering metohod used to

classify the number of students who is potential drop out at information

technology and Computer Science Program at Season 2010/2011 University of

North Sumatra.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Beberapa institusi yang memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer selama

bertahun-tahun sudah pasti memiliki jumlah data yang cukup besar pula. Data

yang dihasilkan dan disimpan dalam sistem komputer dirancang agar cepat dan

akurat baik dalam mengoperasikan maupun administrasinya. Data ini dirancang

untuk pelaporan dan analisa yang menggunakan data. Data tersedia secara luar

biasa melimpah. Sedemikian melimpahnya data, sehingga membuat kita semakin

tertantang

untuk bertanya “Pengetahuan apak

ah yang dapat dihasilkan dari data

tersebut

”.

Perguruan tinggi adalah salah satu institusi yang sudah pasti memiliki data

yang tidak kecil volumenya. Database perguruan tinggi menyimpan data

akademik, administrasi dan data mahasiswa. Data tersebut apabila digali dengan

tepat maka dapat diketahui pola atau pengetahuan untuk mengambil keputusan.

Salah satu data yang dapat digali adalah pemahaman informasi mahasiswa

yang potensial drop out. Hal ini penting untuk diketahui dan dipahami.

Pemahaman dapat dilakukan dengan mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki

untuk memahami dan mengelompokkan. Pencegahan kegagalan adalah sangat

penting bagi managemen perguruan tinggi. Pengetahuan ini dapat digunakan

dalam membantu pihak perguruan tinggi untuk lebih mengenal situasi para

mahasiswanya dan dapat dijadikan sebagai pengetahuan dini dalam proses

pengambilan keputusan untuk tindakan preventif dalam hal mengantisipasi

mahasiswa

drop-out,

untuk

meningkatkan

prestasi

mahasiswa,

untuk

(17)

banyak lagi keuntungan lain yang bisa diperoleh dari hasil penambangan data

tersebut.

Ukuran keberhasilan atau prestasi mahasiswa dapat dilihat dari Indeks

Prestasi (IP) yang mencerminkan seluruh nilai yang diperoleh mahasiswa sampai

semester yang sedang berjalan. IP diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh

nilai mata kuliah yang telah diambil dan membaginya dengan total sks (satuan

kredit semester). Ada beberapa faktor yang menjadi penghalang bagi mahasiswa

mencapai dan mempertahankan IP tinggi yang mencerminkan usaha mereka

secara keseluruhan selama masa kuliah di perguruan tinggi. Faktor tersebut dapat

dijadikan target oleh pihak perguruan tinggi sebagai strategi untuk mengambil

tindakan dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi mahasiswa serta

meningkatkan kinerja akademik dengan cara memantau perkembangan kinerja

mereka.

Evaluasi kinerja merupakan salah satu dasar untuk memantau

perkembangan nilai prestasi akademik mahasiswa di dalam perguruan tinggi dan

pengelompokkan mahasiswa kedalam kategori yang berbeda sesuai dengan

prestasi mereka sudah menjadi kewajiban dalam tugas mereka. Dengan

pengelompokkan mahasiswa secara manual berdasarkan nilai rata-rata mereka,

maka tidak begitu mudah untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh

mengenai keadaan nilai prestasi mahasiswa.

Dengan bantuan teknik

data mining

, seperti algoritma clustering, yang

memungkinkan untuk menemukan karakteristik-karakteristik dari nilai prestasi

mahasiswa dan menggunakan karakteristik mereka. Algoritma clustering yang

baik idealnya menghasilkan kelompok dengan batasan cluster yang berbeda,

meskipun dalam praktek pemisahan yang sempurna biasanya tidak bisa dicapai.

Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk mengambil judul

(18)

Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara T.A.

2010/2011

.

1.2 Perumusan Masalah

Sebelumnya mahasiswa dan Instansi perguruan tinggi sering tidak menyadari

jumlah mahasiswa yang akan terkena dro out. Seringkali pihak instansi dan

mahasiswa mengetahui belakangan mahasiswa yang akan di drop out. Maka

dalam hal ini masalah yang dapat dirumuskan adalah : “

Bagaimana

mengelompokkan mahasiswa drop out akademik agar kecenderungan terhadap

mahasiswa drop out berkurang serta dapa mengantisipasi mahasiswa yang akan

terkena drop out.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat akan keterbatasan waktu peulisan dan kemampuan, penulis membatasi

masalah yang akan dibahas pada skripsi ini. Batasan-batasan masalah yang akan

dibahas di dalam skripsi ini antara lain:

1.

Penelitian ini hanya mengelompokkan mahasiswa drop out di program studi

S1 Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, angkatan 2010 dan 2011.

2.

Objek yang dikelompokkan drop out adalah nilai Indeks Prestasi Mahasiswa.

3.

Data yang digunakan merupakan data IP mahasiswa dari semester awal

hingga IP semester yang sedang berlangsung.

4.

Algoritma yang digunakan dalam melakukan clusterring adalah algoritma

K-Means.

5.

Sistem yang dibangun hanya menghasilkan kelompok jumlah mahasiswa

(19)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengelompokan tentang

jumlah mahasiswa yang akan di drop out oleh suatu instansi pendidikan yang

bergerak di bidang perguruan tinggi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1.

Bagi instansi pendidikan

Penelitian ini dilakukan agar instansi pendidikan dapat mengambil keputusan

yang dapat mengantisipasi dan memberi pemberitahuan mengenai mahasiswa

yang potensial untuk di drop out.

2.

Bagi penulis

Mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan metode clusterig pada

sistem komputer serta mengetahui tingkat keakuratan metode tersebut

berdasarkan hasil perhitungannya pada penelitian ini.

3.

Bagi perkembangan ilmu pengetahuan

Penelitian ini digunakan sebagai bahan referensi dalam menambah

pengetahuan bagi peneliti lain yang ada relevansinya.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah:

(20)

Studi literatur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan

bahan referensi baik dari buku-buku, jurnal, makalah, internet dan beberapa

sumber lainnya.

2.

Pengumpulan Data

Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data mahasiswa akademik

program studi S1 Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Fakultas Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara dari T.A.

2010

2011.

3.

Analisis Permasalahan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil studi literatur untuk

mengetahui dan mendapatkan pemahaman mengenai metode clustering untuk

menyelesaikan masalah pengelompokan mahasiswa yang potensial drop out

melalui suatu indeks prestasi mahasiswa akademik.

4.

Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem dilakukan perancangan sistem, pengumpulan

data dan merancang antarmuka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan

hasil analisis studi literatur yang telah telah didapatkan.

5.

Implementasi Sistem

Pada tahapan implementasi sistem ini akan dilakukan pengkodean program

dalam sistem computer menngunakan bahasa pemrograman Visual Basic

2010 dan database MySQL 5.

6.

Pengujian

Pada tahap ini akan dipastikan apakah sistem pengelompokan mahasiswa

drop out pada program studi Imu Komputer dan Teknologi Informasi yang

telah dibuat

Sudah berjalan sesuai harapan.

7.

Dokumentasi dan Penyusunan laporan

Pada tahap ini dilakukan dokumentasi hasil analisis metode clutering untuk

menyelesaikan masalah pengelompokan mahasiswa potensial drop out

program sudi S1 Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan

(21)

1.7.

Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

BAB I

:

PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II

:

LANDASAN TEORI

Membahas beberapa teori penunjang berhubungan dengan

pokok pembahasan dalam skripsi ini yang secara garis besar

berisi tentang sistem pengelompokan mahasiswa potensial

drop out.

BAB III

:

ANALISA DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dibahas analisis sistem, deskripsi sistem,

desain sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem

pengelompokan mahasiswa potensial drop out pada program

studi S1 Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan

2010/2011 menggunakan metode clustering.

BAB IV

:

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan

pengujian sistem berdasarkan hasil rancangan yang telah

(22)

BAB V

:

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab

sebelumnya

dan

saran-saran

yang

diajukan

untuk

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori penunjang yang berhubungan dengan penerapan metode

clustering

pada sistem pengelompokan mahasiswa potensial drop out.

2.1 Perangkat Lunak

Perangkat Lunak (

software

) adalah program komputer yang terasosiasi dengan

dokumentasi perangkat lunak seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan

cara penggunaan (

user manual

). Sebuah program komputer tanpa terasosiasi

dengan dokumentasinya maka belum dapat dikatakan perangkat lunak (

software

).

Karakter perangkat lunak adalah sebagai berikut :

1.

Perangkat lunak dibangun dengan rekayasa (

software engineering

) bukan

diproduksi secara manufaktur atau pabrikan.

2.

Perangkat lunak tidak pernah usang (

wear out

) karena kecacatan dalam

perangkat lunak dapat diperbaiki.

3.

Barang produksi pabrikan biasanya komponen barunya akan terus diproduksi,

sedangkan perangkat lunak biasanya terus diperbaiki seiring bertambahnya

kebutuhan.

Aplikasi dari perangkat lunak adalah sebagai berikut :

(24)

Adalah kumpulan program dimana program yang satu ditulis untuk

memenuhi kebutuhan program lainnya.

2.

Perangkat lunak waktu nyata (

real time software

)

Merupakan perangkat lunak yang memonitor, menganalisis, mengontrol

sesuatu secara waktu nyata (

real time

).Reaksi yang dibutuhkan pada

perangkat lunak harus langsung menghasilkan respon yang diinginkan.

3.

Perangkat lunak bisnis (

business software

)

Merupakan perangkat lunak pengelola informasi bisnis (seperti akuntansi,

penjualan, pembayaran, dan penyimpanan (

inventory

)).

4.

Perangkat lunak untuk keperluan rekayasa dan keilmuan (

engineering and

scientific software

)

Merupakan perangkat lunak yang mengimplementasikan algoritma yang

terkait dengan keilmuan ataupun perangkat lunak yang membantu keilmuan,

misalkan perangkat lunak di bidang astronomi, di bidang matematika, dan

lain sebagainya.

5.

Perangkat lunak tambahan untuk membantu mengerjakan suatu fungsi dari

perangkat lunak yang lainnya (

embedded software

)

Misalnya perangkat lunak untuk mencetak dokumen ditambahkan agar

perangkat lunak yang memerlukan dapat mencetak laporan, maka perangkat

lunak untuk mencetak dokumen ini disebut

embedded software

.

6.

Perangkat lunak komputer personal (

personal computer software

)

Merupakan perangkat lunak untuk PC misalnya perangkat lunak pemroses

teks, pemroses grafik, dan lain sebagainya.

7.

Perangkat lunak berbasis web (

web based software

)

Merupakan perangkat lunak yang dapat diakses dengan menggunakan web

browser.

8.

Perangkat lunak intelijensia buatan (

artificial intelligence software

)

Merupakan perangkat lunak yang menggunakan algoritma tertentu untuk

mengelola data sehingga seakan-akan memiliki intelijensia seiring

(25)

Produk perangkat lunak yang dibuat oleh pengembang (

developer

)

perangkat lunak terdiri dari dua jenis :

1.

Produk Generik

Produk perangkat lunak yang dibuat oleh pengembang perangkat lunak untuk

dijual atau dipopulerkan (

open source

) tanpa ada yang memesan terlebih

dahulu, perangkat lunak yang termasuk dalam produk generik misalnya

perangkat lunak sistem operasi, perangkat lunak pendukung perkantoran

untuk membuat dokumen,

slide

presentasi, atau perhitungan dalam bentuk

papersheet

dan lain sebagainya.

2.

Produk Pemesanan

Produk perangkat lunak yang dibuat karena ada pelanggan yang melakukan

pemesanan, misalnya sebuah instansi memerlukan perangkat lunak untuk

memenuhi proses bisnis yang terjadi di instansinya, maka instansi itu akan

bekerja sama dengan pengembang untuk membuat perangkat lunak yang

diinginkan. (Rosa A.S, M. Shalahuddin; 2011: 2-4)

2.2 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak (

software engineering

) merupakan pembangunan

dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan

perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien

menggunakan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat dan pada akhirnya sering

tidak digunakan karena tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau bahkan karena

masalah non-teknis seperti keengganan pemakai perangkat lunak (

user

) untuk

mengubaha cara kerja dari manual ke otomatis, atau ketidakmampuan

user

menggunakan komputer. Oleh karena itu, rekayasa perangkat lunak dibutuhkan

agar perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi perangkat lunak yang tidak

terpakai.

Rekayasa perangkat lunak lebih fokus pada bagaimana membuat

(26)

1.

Dapat terus dipelihara setelah perangkat lunak selesai dibuat seiring

berkembangnya teknologi dan lingkungan (

maintainability

).

2.

Dapat diandalkan dengan proses bisnis yang dijalankan dan perubahan yang

terjadi (

dependability

dan

robust

).

3.

Efisien dari segi sumber daya dan penggunaan.

4.

Kemampuan untuk dipakai sesuai denga kebutuhan (

usability

)

(Rosa A.S, M. Shalahuddin; 2011: 4-5).

2.3 Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Proses perangkat lunak (

software process

) adalah sekumpulan aktivitas yang

memiliki tujuan mengembangkan atau mengubah perangkat lunak.

Secara umum proses perangkat lunak terdiri dari :

1.

Pengumpulan Spesifikasi (

Specification

), yaitu : mengetahui apa saja yang

harus dapat dikerjakan sistem perangkat lunak dan batasan pengembangan

perangkat lunak.

2.

Pengembangan (

Development

), yaitu : pengembangan perangkat lunak untuk

menghasilkan perangat lunak.

3.

Validasi (

Validation

) yaitu : memeriksa apakah perangkat lunak sudah

memenuhi kebutuhan pelanggan (

custumer

).

4.

Evolusi (

Evolution

) mengubah perangkat lunak untuk memenuhi perubahan

kebutuhan pelanggan (

custumer

). (Rosa A.S, M. Shalahuddin; 2011: 9).

2.4 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan berasal dari bahasa Inggris “

Artificial Intelligence

” disingkat

AI, yaitu

intelliegence

adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan

artificial

(27)

yang mampu berfikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu

mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.

Berdasarkan defenisi ini, maka kecerdasan buatan menawarkan media

maupun uji teori tentang kecerdasan.Teori-teori ini nantinya dapat dinyatakan

dalam bahasa pemrograman dan eksekusinya dapat dibuktikan pada komputer

nyata.

Program konvensional hanya dapat menyelesaikan persoalan yang

diprogram secara spesifik.Jika ada informasi baru, sebuah program konvensional

harus diubah untuk menyesuaikan diri dengan informasi tersebut.Hal ini tidak

hanya menyebabkan boros waktu, namun juga dapat menyebabkan terjadinya

error. Sebaliknya, kecerdasan buatan memungkinkan komputer untuk berfikir atau

menalar dan menirukan proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat

diserap sebagai pengetahuan, pengalaman, dan proses pembelajaran serta dapat

digunakan sebagai acuan di masa-masa yang akan datang. Dari sini dapat

dikatakan bahwa : cerdas adalah memiliki pengetahuan, pengalaman dan

penalaran untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan. Jadi, agar mesin

bisa cerdas (bertidak seperti manusia) maka harus diberi bekal pengetahuan dan

diberi kemampuan untuk menalar (T. Sutojo, dkk; 2011: 1-3).

2.5 Penambangan Data (

Data Mining

)

Data mining

(penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu

pengetahuan atau informasi yang berguna dari data berskala besar. Sering juga

disebut segabai bagian proses KDD (Knowledge Discovery in Databases).

(Santosa,2007).

Data mining adalah bagian dari proses KDD (Knowledge Discovery in

Database) yang terdiri dari beberapa tahapan seperti pemilihan data,

(28)

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan

penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang

menggunankan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan dan machine

learning untukmengekstraksi dan mengindentifikasi informasi yang bermanfaat

dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar`(Turban, dkk. 2005).

Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan

hubungan yang berarti, pola, dan kecendrungan dengan memeriksa dalam

sekumpulan besar data yang tersimpan dalam penyimanan dengan menggunakan

teknik pengenalan pola teknik statistik dan matematika.(Larose. 2005).

Selain defenisi diatas beberapa defenisi juga diberikan seperti tertera di

bawah ini : “data mining adalah serang

kaian proses untuk menggali nilai tambah

dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui

secara manual.” (Pramudiono, 2006).

“Data mining adalah analisis otomatis dari data berjumlahbesar atau

komplek dengan tujuan untuk menemukan pola atau kecendrungan yang penting

yang biasanya tidak disadari keberadaannya.”(Pramudiono, 2006).

“Data mining merupakan bidang dari beberapa bidang keilmuan yang

menyatukan teknik dari pembelajaran mesin, pengenalan pola, statistik, database,

dan visualisasi untuk penanganan permasalahan pengambilan informasi dari

database yang besar.” (Larose, 2005).

Data mining adalah mengenai pemecahan masalah dengan menganalisa

data yang ada di dalam database dan sering juga didefinisikan sebagai proses

menemukan pola dalam data, dimana proses tersebut harus otomatis atau

semi-otomatis dan pola yang ditemukan harus bermakna (Chakrabarti,

et al

., 2009).

Dari defenisi-defenisi yang telah disampaikan, hal penting yang terkait dengan

data mining adalah :

1.

Data mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang sudah ada.

(29)

3.

Tujuan data mining adalah mendapatkan hubungan atau pola yang mungkin

memberikan indikasi yang bermanfaat.

Hubungan yang dicari dalam data mining dapat berupa hubungan antara

dua atau lebih dalam satu dimensi. Misalnya dalam dimensi produk kita dapat

melihat keterkaitan pembelian suatu produk dengan produk yang lain. Selain itu,

hubungan juga dapat dilihat antara dua atau lebih atribut dan dua atau lebih objek

(Ponniah, 2001).

Sementara itu, penemuan pola merupakan keluaran lain dari data mining.

Misalkan sebuah perusahaan yang akan meningkatkan fasilitas kartu kredit dari

pelanggan, maka perusahaan akan mencari pola dari pelanggan-pelanggan yang

ada untuk mengetahui pelanggan yang potensial dan pelanggan yang tidak

potensial.

Beberapa dari defenisi awal dari data mining mnyertakan fokus pada

proses otomatisasi. Bery dan Linoff dalam buku Data Mining Technique For

Marketing, Sales, and Cusstomers Support mendefenisikan data mining sebagai

proses ekplorasi dan analisis secara otomatis maupun semiotomatis terhadap data

dalam jumlah besar dengan tujuan menemukan pola atau aturan yang berarti

(Larose, 2005).

Istilah data mining dan knowledge discovery in database (KDD) sering

kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi

tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut

memiliki konsep berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Dalam salah satu

tahapan dalam keseluruhan proses KDD adalah data mining. Proses KDD secara

garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut (Fayyad, 1996).

1.

Data selection

Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan

sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data hasil seleksi

yang akan digunakan utuk proses data mining, disimpan dalam suatu berkas,

terpisah dari basis data operasional.

(30)

Sebelum proses data mining dapat dilaksakan, perlu dilakukan proses

cleaning pada data yang menjadi fokus KDD. Proses cleaning mencakup

antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan

memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak (tipografi). Juga

dilakukan proses enrichment, yaitu pro

ses “memperkaya” data yang sudah

ada dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlukan untuk KDD,

seperti data atau informasi eksternal.

3.

Transformation

Coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih, sehingga data

tersebut sesuai dengan proses data mining. Proses coding dalam KDD

merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola

informasi yang akan dicari dalam basis data.

4.

Data mining

Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data

terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode

atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau

algoritma yang tepat sangat tergantung pada tujuan dan proses KDD secara

keseluruhan.

5.

Interpretation/Evaluation

Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan

dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap

ini merupakan bagian dari proses KDD yang disebut interpretation. Tahap ini

mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan

bertentangan dengan fakta atau hipotesis yang ada sebelumnya.

Cros-Industry Standart Process For Data Mining (CRISP-DM) yang

dikembangakan tahun 1996 oleh analisis dari beberapa industri seperti

DaimlerChrysler, SPSS dan NCR. CRISP DM menyediakan standar proses data

mining sebagai strategi pemecahan masalah secara umum dari bisnis atau unit

(31)

Dalam CRISP DM, sebuah proyek data mining memiliki siklus hidup yang

terbagi dalam enam fase. Keseluruhan fase berurutan yang ada tersebut bersifat

adaptif.Fase berikutnya dalam urutan bergantung pada keseluruhan dari fase

sebelumnya.Hubungan penting antarfase digambarkan dengan panah. Sebagai

contoh, jika proses berada pada fase modeling. Bedasarkan pada perilaku dan

karakteristik model, proses mungkin harus kembali kepada fase data preparation

untuk perbaikan lebih lanjut terhadap data atau perpindahan maju kepada fase

evaluation.

Enam fase CRISP DM (Larose, 2005)

1.

Fase Pemahaman Bisnis (Business Understanding Phase)

a.

Menentukan tujuan proyek dan kebutuhan secara detail dalam lingkuo

bisnis atau unit penelitian secara keseluruhan.

b.

Menerjemahkan

tujuan

dan

batasan

menjadi

formula

dari

permasalahan data mining.

c.

Menyiapkan strategi awal untuk mencapai tujuan.

2.

Fase Pemahaman Data (Data Understanding Phase)

a.

Mengumpulakan data.

b.

Menggunkan analisis penyelidikan data untuk mengenali lebih lanjut

data dan pencarian pengetahuan awal.

c.

Mengevaluasi kualitas data.

d.

Jika diinginkan, pilih sebagian grup data yang mungkin mengandung

pola dari permasalahan.

3.

Fase Pengolahan Data (Data Preperation Phase)

a.

Siapkan dari data awal, kumpulan data yang akan digunakan untuk

keseluruhan fase berikutnya. Fase ini merupakan pekerjaan berat yang

perlu dilaksakan secara intensif.

b.

Pilih kasus dari variabel yang ingin dianalisis dan yang sesuai dengann

analisis yang aka dilakukan.

c.

Lakukan perubahan pada beberapa variabel jika dibutuhkan.

(32)

4.

Fase Pemodelan (Modelling Phase)

a.

Pilih dan aplikasikan teknik pemodelan yang sesuai.

b.

Kalibrasi aturan model untuk menoptimalkan hasil.

c.

Perlu diperhatikan bahwa beberapa teknik mungkin untuk digunakan

pada permasalahan data mining yang sama.

d.

Jika diperlukan, proses dapat kembali ke fase pengolahan data untuk

menjadikan data ke dalam bentuk yang sesuai dengan spesifikasi

kebutuhan teknik data mining tertentu.

5.

Fase Evaluasi (Evaluation Phase)

a.

Mengevaluasi satu atau lebih model yang digunakan dalam fase

pemodelan untuk mendapatkan kualitas dan efektivitas sebelum

disebarkan untuk digunakan.

b.

Menetapkan apakah model yang memenuhi tujuan pada fase awal.

c.

Menetukan apakah permasalahan penting ari bisnis atau penelitian

yang tidak tertangani dengan baik.

d.

Mengambil keputusan berkaitan dengan penggunaan hasil dari data

mining.

6.

Fase Penyebaran ( Deployment Phase)

a.

Menggunakan model yang dihasilkan. Terbentuknya model tidak

menandakan telah terselesaikannya proyek.

b.

Contoh sederhana penyebaran : Pembuatan lapoaran.

c.

Contoh kompleks penyebaran : Penerapan proses data mining secara

paralel pada departemen lain.

2.5.1 Tahapan Penambangan Data

(

Data mining

)

Penambangan data (

data mining

) dipahami sebagai suatu proses, yang memiliki

tahapan - tahapan tertentu yang bersifat interaktif dan juga ada umpan balik dari

(33)
[image:33.595.187.467.105.399.2]

Gambar 2.1.Tahap-tahap penambangan data.( Han, J.,

et al,2006

)

Tahap

tahap tersebut, bersifat interaktif dimana pemakai terlibat

langsung atau dengan perantaraan knowledge base.

1.

Pembersihan data

2.

Integrasi data

3.

Transformasi data

4.

Aplikasi teknik penambangan data (

data mining

)

5.

Evaluasi pola yang ditemukan

6.

Presentasi pengetahuan

2.5.2 Pengelompkan Data Mining

Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat

dilakukan, yaitu (Larose, 2005).

(34)

Terkadang peneliti dan analis secara sederhana ingin mencoba mancari cara

untuk menggambarkan pola dan kecendrungan yang terdapat dalam data.

Deskripsi dari pola dan kecendrungan sering memberikan kemungkinan

penjelasan untuk suatu pola atau kecendrungan.

2.

Estimasi

Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi

lebih ke arah numerik dari pada ke arah kategori.

3.

Prediksi

Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa dalam

prediksi nilai ari hasil akan ada di masa mendatang.

4.

Klasifikasi

Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori.

5.

Pengklusteran

Pengklusteran merupakan pengelompokkan record, pengamatan, atau

memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki kemiripan.

6.

Asosiasi

Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul

dalam satu waktu.

2.6 Clustering

Clustering

adalah

suatu

metode

pengelompokan

berdasarkan

ukuran

kedekatan(kemiripan).Clustering berbeda dengan group, kalau group berarti

kelompok yang samakondisinya kalau tidak ya pasti bukan kelompoknya.Tetapi

kalau cluster tidak harus sama akan tetapi pengelompokannya berdasarkan pada

kedekatan dari suatu karakteristik sample yang ada, salah satunya dengan

(35)

karena hampir dalam mengidentifikasi permasalahan atau pengambilan keputusan

selalu tidak sama persis akan tetapi cenderung memiliki kemiripan saja. (Edi

satriyanto, M,Si)

Clustering

adalah suatu alat untuk analisa data, yangmemecahkan

permasalahan penggolongan.(http://www.bandmservices.com)

Clustering

berarti penyatuan sekelompok data yang mempunyai korelasi atau

karakteristik

sejenis

atau

dengan

kata

lain

mempunyai

kemiripan

(http:www//bestbuydoc.com).

2.7 K-Means

K-Means merupakan algoritma clustering yang berulang. Algoritma K-Means

dimulai dengan pemilihan secara acak K, K disini merupakan banyaknya cluster

yang ingin dibentuk kemudian tetapkan nilai-nilai K secara acak, untuk sementara

nilai tersebut menjadi pusat dari cluster atau biasa disebut dengan centroid, mean

atau “means” hitung jarak setiap data yang ada terhadap masing

-masing centroid

menggunakan rumus Euclidean hingga ditemukan jarak yang paling dekat dari

setiap data dengan centroid. Klasifikasikan setiap data berdasarkan kedekatannya

dengan

centroid.

Lakukan

langkah

tersebut

hingga

nilai

centroid

stabil.(Rismawan, 2008).

Sebagai gambaran, akan diambil contoh kasus berikut : anda diberi data

tentang 8 nasabah yang pernah memperoleh kredit dari Bank Bhatara Putra. Selain

itu, data mereka menyangkut jumlah rumah dan jumlah mobil yang mereka miliki

(36)
[image:36.595.113.523.131.263.2]

Tabel 2.1 Sampel Data

Nasabah

Jumlah Rumah

Jumlah Mobil

A

1

3

B

3

3

C

4

3

D

5

3

E

1

2

F

4

2

G

1

1

H

2

1

Kita akan menerapkan algoritma K-Means pada data di atas. Adapun

langkah-langkah pada algoritma K-Means adalah sebagai berikut :

1.

Tentukan K.

2.

Pilih K buah catatan dari sekian catatan yang ada sebagai pusat kelompok

awal (m

i

)

3.

Untuk langkah ke

3 ini lakukan :

a.

Untuk setiap catatan, tentukan pusat kelompok terdekatnya dan

tetapkan catatan tersebut sebagai kelompok anggota dari kelompok

yang terdekat pusat kelompoknya.

b.

Hitung BCV ( Between Cluster Variation ) = Jarak Antar Cluster

c.

Hitung WCV( Within cluster Variation ) = Jarak antara anggota

dalam Cluster.

d.

rasio =

BCV

WCV

e.

Bandingkan rasio tersebut dengan rasio sebelumnya jika sudah ada,

jika rasio tersebut nilainya semakin besar maka lanjutkan ke

langkah ke -4, namun jika tidak hentikan prosesnya.

4.

Perbaharui pusat-pusat kelompok (bedasarkan kelompok yang di dapat

dari langkah ke

3) dan kembalilah ke langkah ke-3.

Implementasi dari algoritma k-means untuk kasus di atas adalah sebagai

berikut ini :

(37)

2)

B

m

1

= (3,3)

E

m

2

= (1,2)

F

m

3

.= (4,2)

3)

Iterasi 1

A

C

1

=

1−3 2+ 3−3 2= −2 2+ 0 2= 4 = 2

C

2

=

1−1 2+ 3−2 2= 0 2+ 1 2= 1 = 1

C

3

=

1−4 2+ 3−2 2= −3 2+ 1 2= 10 = 3,162 [image:37.595.133.442.112.255.2]

Dari hasil tersebut diperoleh tabel iterasi 1 sebagai berikut :

Tabel 2.2 Tabel Iterasi 1

Catatan

C

1

C

2

C

3

Jarak Terdekat

A

2

1

3,162

C

2

B

0

2,236

1,414

C

1

C

1

3,162

1

C

3

D

2

4,123

1,414

C

3

E

2,236

0

3

C

2

F

1,414

3

0

C

3

G

2,828

1

3,162

C

2

H

2,236

1,414

2,236

C

2

Dari tabel iterasi 1

C1 = B

(3,3)

C2 = A,E,G,H

= (1,3), (1,2), (1,1), (2,1)

(38)

= (4,3), (15,3), (4,2)

Hitung BCV

BCV = d (m1, m2) + d (m2, m3) + d (m1,m3)

=

3

1

2

+

3

2

2+

1

4

2

+

2

2

2+

3

4

2

+

3

2

2

=

2

2

+

1

2

+

3

2

+

0

2

+

1

2

+

1

2

=

5 +

9 +

2

= 2,263 + 3 + 1,414

= 6,650

Hitung WCV (diambil dari jarak terdekat)

A

C2 = 1

B

C1 = 0

C

C3 = 1

D

C3 = 1,414

E

C2 = 0

F

C3 = 0

G

C2 =1

H

C2 = 1,414

WCV = (1)

2

+ (0)

2

+ (1)

2

+ (1,414)

2

+(0)

2

+ (0)

2

+ (1)

2

+ (1,414)

2

= 1 + 0 + 1 + 1,999 + 0 + 0 + 1 +1,999 = 6,998

(39)

=

6,650

6,998

= 0,950

4)

m

1

rata-rata C

1

(m

B

) = (3,3)

m

2

rata-rata C

2

(m

A

, m

E

, m

G

, m

H

)

(1,3) ; (1,2) ; (1,1) ; (2,1)

1+1+1+2

4

3+2+1+1

4

5

4

:

7

4

(1,25 ; 1,75)

m

3

rata-rata C

3

(m

C

, m

D

, m

F

)

(4,3) ; (5,3) ; (4,2)

(4+5+4)

3

(3+3+2)

3

13

3

:

8

3

(4,333 ; 2,666)

5)

A

C

1

=

1

3

2

+

3

3

2

=

2

2

+

0

2
(40)

C

2

=

1

1,25

2

+

3

1,75

2

=

0,25

2

+

1,25

2

=

0,062

2

+

1,562

2

=

1,624

= 1,274

C

3

= dst…

[image:40.595.143.497.343.484.2]

Dari hasil tersebut diperoleh tabel iterasi 2 sebagai berikut :

Tabel 2.3 Tabel Iterasi 2

Catatan

C

1

C

2

C

3

Jarak

Terdekat

A

2

1,275

3,350

C

2

B

0

1,768

1,374

C

1

C

1

3,021

0,471

C

3

D

2

3,953

0,745

C

3

E

2,236

0,354

3,399

C

2

F

1,414

2,813

0,745

C

3

G

2,828

0,791

3,727

C

2

H

2,236

1,061

2,867

C

2

Dari tabel iterasi 2

C

1

= B

C

2

= A,E,G,H

C

3

=.C, D, F

= (4,3), (15,3), (4,2)

*Hitung BCV

(41)

=

(3

1,25)

2

+ (3

1,75)

2

+

(3

4,333)

2

+ (3

2,666)

2

+

(1,25

4,333)

2

+ (1,75

2,666)

2

=

(1,75)

2

+ (1,25)

2

+

(

1,333)

2

+ (0,334)

2

+

(

3,083)

2

+ (

0,916)

2

= 6,714

*Hitung WCV (diambil dari jarak terdekat)

WCV = sama

= 4,833

*Rasio =

BCV

WCV

= 1,394

* Rasio ke-2 (1,394) lebih besar dari rasio ke 1 (0,950) sehingga proses

dilanjutkan ke iterasi ke -3

6)

m

1

rata-rata (m

B

) = (3,3)

m

2

rata-rata (m

A

, m

E

, m

G

, m

H

)

(1,25 ; 1,75)

m

3

rata-rata (m

C

, m

D

, m

F

)

(4,333 ; 2,667)

(42)
[image:42.595.125.499.144.396.2]

Tabel 2.4 Tabel Iterasi 3

Catatan

C

1

C

2

C

3

Jarak Terdekat

A

2

1,275

3,350

C

2

B

0

1,768

1,374

C

1

C

1

3,021

0,471

C

3

D

2

3,953

0,745

C

3

E

2,236

0,354

3,399

C

2

F

1,414

2,813

0,745

C

3

G

2,828

0,791

3,727

C

2

H

2,236

1,061

2,867

C

2

Dari tabel iterasi 3

C

1

= B

C

2

= A,E,G,H

C

3

=.C, D, F

*Hitung BCV

BCV = 6,741

*Hitung WCV

WCV = 4,833

*Rasio =

BCV

(43)

Rasio 3 tidak lagi lebih besar nilainya dari rasio 2 sehingga algoritma

dihentikan (Susanto; 2010 : 81-92).

2.8 Penelitian Terdahulu

Pada penulisan skripsi ini digunakan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan

[image:43.595.99.523.391.745.2]

dengan skripsi ini:

Tabel 2.5.Penelitian Terdahulu

No Pengarang

Judul

Keterangan

1

Gerben W.

Dekker, 2009

Predicting students drop

out: a case study

Menyebutkan bahwa monitoring

dan dukunganterhadap mahasiswa

di tahun pertama sangat penting

dilakukan.

Mahasiswa

jurusan

teknik

elektro

Universitas

Eindhovenyang

berhenti

studi

pada tahun pertama mencapai

hingga 40%. Kurikulum yang sulit

dianggap

sebagai

salah

satu

penyebab

tingginya

jumlah

mahasiswa

drop out

. Selain itu,

nilai, prestasi, kepribadian, latar

belakang sosial mempunyai peran

dalam

kesuksesan

akademik

mahasiswa. Dekker menggunakan

(44)

classifiers, logistic models,

rule-based learner

dan

random

forest.

Dalam penelitian ini, dilakukan

analisis

komparasi

empat

algoritma klasifikasi data mining

yaitu

logistic regression,decision

tree, naïve bayes

dan

neural

network

dengan

menggunakan

3681 data set mahasiswa yang

terdiri atas datademografi dan

akademik

mahasiswa

sehingga

dapat diketahui algoritma yang

paling akurat untuk memprediksi

mahasiswa non-aktif.

2

Md.

Hedayetul

Islam

Shovon,

Mahfuza

Haque, 2012

An Approach of

Improving Student’s

Academic Performance

by using K-means

clustering algorithm and

Decision tree

Dalam

penelitianini

mereka

menggunakan proses data mining

dalam

database

siswa

menggunakan algoritma k-means

clustering

dan

teknik

pohon

keputusan

untuk

memprediksi

kegiatan belajar siswa.

Mereka

berharap bahwa informasi yang

dihasilkan

setelah

penerapan

teknik

pertambangan

dan

pengelompokan data data dapat

membantu untuk instruktur serta

bagi siswa. Karya ini dapat

meningkatkan

kinerja

siswa,

(45)

mengambil langkah yang tepat

pada waktu yang tepat untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

Untuk pekerjaan di masa depan,

kami berharap dapat memperbaiki

teknik kam

iuntuk

mendapat

kanoutput lebih berharga dan

akurat, berguna untuk instruktur

untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

3

Bhise R.B.,

Thorat S.S.,

Supekar

A.K., 2013

Importance of Data

Mining in Higher

Education System

Dalam studi ini mereka membuat

penggunaan proses data mining

dalam

database

siswa

menggunakan K-means algoritma

untuk memprediksi hasil siswa.

Mereka berharap bahwa informasi

yang

dihasilkan

setelah

pelaksanaan

data

Teknik

pertambangan dapat membantu

untuk instruktur serta bagi siswa.

Untuk pekerjaan di masa depan

mereka

mendefinisikan

teknik

mereka untuk mendapatkan output

yang lebih berharga dan akurat

yang berguna instruktur untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Beberapa perangkat lunak yang

berbeda

mungkin

akan

memanfaatkan

sementara pada

(46)

akan digunakan.

4

Eko

Nur

Wahyudi,

Arief Jananto

dan Narwati,

2011

Analisa Profil Data

Mahasiswa Baru

terhadap Program Studi

yang dipilih di

Perguruan Tinggi

Swasta Jawa Tengah

dengan Menggunakan

Teknik Data Mining

Berdasarkan analisa profil data

mahasiswa baru terhadap program

studi yang dipilih di perguruan

tinggi swasta jawa tengah dengan

menggunakan teknik data mining

maka dapat disimpulkan bahwa :

1.

Data mining dengan teknik

klustering pada data

mahasiswa baru pada PTS

di lingkungan Kopertis

Wilayah VI Jawa Tengah

berdasarkan jumlah

mahasiswa yang

melakukan registrasi

menghasilkan informasi

mengenai kelompok

bidang ilmu dan program

studi mulai dari jumlah

yang paling banyak hingga

jumlah yang paling sedikit

2.

Hasil

klastering

menunjukkan

bahwa

beberapa

bidang

ilmu

mempunyai dominasi yang

cukup

tinggi

terhadap

minat masuk mahasiswa

baru,

namun

demikian

tidak semua program studi

(47)

yang

dominan

meraih

jumlah mahasiswa yang

banyak, hanya beberapa

program studi saja yang

memiliki dominasi yang

cukup tinggi sesuai hasil

klaster pada bidang ilmu

3.

Trend minat mahasiswa

terhadap

bidang

ilmu

cukup signifikan terhadap

program

studi

yang

dipilihnya

5

Ahmad Yusuf,

Hari Ginardi

dan

Isye

Arieshanti,

2012

Pengembangan

Perangkat Lunak

Prediktor Nilai

Mahasiswa

Menggunakan Metode

Spectral Clustering dan

Bagging Regresi Linier

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan,terdapat beberapa

kesimpulan yang dapat diambil,

yaitu:

1.

Perangkat

lunak

yang

dikembangkan

dengan

algoritma

Spectral

Clustering

yang

mendukung

algoritma

Bootstrap

Aggregating

Regresi

Linier

terbukti

mampu

melakukan

prediksi nilai mahasiswa.

Hal ini terlihat dari nilai

kesalahan RMSE sekitar

0.05

0.08 dari dataset

yang digunakan.

(48)

dilakukan, perangkat lunak

yang

memanfaatkan

algoritma

Spectral

Clustering

yang

mendukung

Bootstrap

Aggregating Regresi Linier

memiliki performa yang

lebih

baik

jika

dibandingkan

dengan

perangkat

lunak

yang

menggunakan algoritma

K-Means Clustering.

3.

Parameter jumlah cluster

yang tidak tepat dapat

menyebabkan

kesalahan

hasil prediksi yang cukup

tinggi.

4.

Dari

uji

coba

yang

dilakukan, jumlah atribut

prediktor

yang

lebih

banyak dapat

menghasilkan

hasil prediksi menjadi lebih

baik.

2.9 Visual Basic.Net

Microsoft Visual Basic.Net

merupakan bagian dari kelompok bahasa

pemrograman

Visual Studio

yang dikembangkan oleh

Microsoft

.

Visual Studio

terdiri dari beberapa bahasa pemrograman diantaranya adalah

Microsoft Visual

(49)

Visual Studio

ini telah mengalami perubahan versi mulai dari

Visual

Studio 6.0

,

Visual Studio 2005

,

Visual Studio 2006

,

Visual Studio 2008

,

Visual

Studio 2010

.

Visual Studio 2011

, dan

Visual Studio 2012

.

Microsoft Visual Basic.Net

memiliki kelebihan-kelebihan yaitu suport

dengan bahasa

queryLanguange- Integreted Query

(

LINQ

) dan

suport

dengan

database Microsoft SQL Server

. Selain itu, kelebihan lain adalah memiliki

Object

Relation Designer

(

O/R Designer

) untuk membantu mengedit

LINQ

ke

SQL

dihubungkan dengan

database

dan

fiture

lain, seperti

WPF

(

Windows

Presentation Foundation

) dan

WCF

(

Windows Communication Foundation

).

Semua hal yang baru tersebut di atas menambah kelengkapan aplikasi

Microsoft

Visual Basic.Net

dalam membuat media dan dokumen. (Raharjo, Budi ; 2011)

Microsoft Visual Basic.Net

menggunakan teknologi

.Net

yang didasarkan

atas susunan berupa .

NetFramework

, sehingga setiap produk baru yang terkait

dengan teknologi

.Net

akan selalu berkembang mengikuti perkembangan

.Net

Framwork-

nya. Pada perkembangan nantinya, mungkin untuk membuat program

dengan teknologi

.Net

, dan memungkinkan para pengembang perangkat lunak

akan dapat menggunakan lintas sistem operasi, yaitu dapat dikembangkan di

sistem operasi

Windows

juga dapat dijalankan pada sistem operasi

Linux

, seperti

yang telah dilakukan pada pemrograman

Java

oleh

Sun Microsystem

. Pada saat ini

perusahaan-perusahaan sudah banyak meng-

update

aplikasi yang lama yang

dibuat dengan

Microsoft Visual Basic 6.0

ke teknologi

.Net

karena

kelebihan-kelebihan yang ditawarkan, terutama memungkinkan pengembang perangkat

lunak secara cepat mampu membuat program yang

robust

, serta berbasiskan

intergrasi ke

internet

yang dikenal dengan

XML Web Service

. (Ketut Darmayuda ;

Pemrograman Aplikasi Database dengan Microsoft Visual Basic .Net 2008 ; 2009

(50)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis

Sub bab ini berisikan tentang analisis sistem yang akan dibangun. Sub bab ini

membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi

bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa baik bagian-bagian

komponen tersebut bekerja dan berinteraksi.

3.1.1 Analisis Masalah

Dari hasil analisis dijumpai masalah sebagai berikut :

1.

Perguruan tinggi adalah salah satu institusi yang sudah pasti memiliki data

(51)

akademik, administrasi dan data mahasiswa. Data tersebut apabila digali

dengan tepat maka dapat diketahui pola atau pengetahuan untuk mengambil

keputusan

2.

Pemahaman informasi mahasiswa yang potensial drop out penting untuk

diketahui, pemahaman dapat dilakukan dengan mengungkapkan pengetahuan

yang dimiliki untuk memahami, mengelompokkan, dan pencegahan

kegagalan adalah sangat penting bagi managemen perguruan tinggi.

Pengetahuan ini dapat digunakan dalam membantu pihak perguruan tinggi

untuk lebih mengenal situasi para mahasiswanya, dan dapat dijadikan sebagai

pengetahuan dini dalam proses pengambilan keputusan untuk tindakan

preventif dalam hal mengantisipasi mahasiswa-mahasiswa potensial drop-out,

untuk meningkatkan prestasi mahasiswa, untuk meningkatkan kurikulum,

meningkatkan proses kegiatan belajar dan mengajar dan banyak lagi

keuntungan lain yang bisa diperoleh dari hasil penambangan data.

3.

Evaluasi merupakan salah satu dasar untuk memantau perkembangan prestasi

akademik mahasiswa di dalam perguruan tinggi dan pengelompokkan

mahasiswa kedalam kategori yang berbeda sesuai dengan prestasi mereka

menjadi tugas yang rumit. Dengan pengelompokkan mahasiswa secara

tradisional berdasarkan nilai rata-rata mereka, maka sulit untuk memperoleh

pandangan yang menyeluruh mengenai keadaan prestasi mahasiswa. Dengan

bantuan teknik

data mining

, seperti algoritma clustering, memungkinkan

untuk menemukan karakteristik-karakteristik dari prestasi mahasiswa dan

menggunakan karakteristik mereka untuk memprediksi prestasi dimasa

depan.

3.1.2 Analisis Data Sistem

Data sampel yang digunakan dalam penelitian inidiperoleh dari administrasi

akademik Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Informasi. Adapun data yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah data

(52)

Gambar

Gambar 2.1.Tahap-tahap penambangan data.( Han, J., et al,2006)
Tabel 2.1 Sampel Data
Tabel 2.2 Tabel Iterasi 1
Tabel 2.3  Tabel Iterasi 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Salahudin (Ustadz) bahwa apabila santri ada yang bermasalah, penanganannya tidak langsung ke pengasuhan namun tetap kami kontrol melalui wali asuh, jadi wali asuh

Salah satu pendekatan untuk dapat melakukan prakiraan laba adalah dengan analisis biaya-kapasitas-laba, karena dengan analisis ini dapat diketahui hubungan antara

Skripsi ini berjudul “ PERTIMBANGAN HAKIM MENGABULKAN DISPENSASI PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (STUDI KASUS

Tahun 2014.. 10) Silakan tambahkan poin selanjutnya jika masih diperlukan. Bagaimana pendapat Anda mengenai tanggapan dari pengelola Program Studi D-IV Kearsipan

Untuk mengirim informasi 1 pada blueterm di tekan karakter huruf A, karakter tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik yang di kirim oleh Bluetooth clien

Pengembangan Sistem Informasi Perwalian dan Monitoring Mahasiswa (Studi Kasus : Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang).. Proposal

1. Kuantitas pesanan bahan baku pembantu kapur pabrikasi untuk setiap kali pesan. Kuantitas pesanan bahan baku pembantu belerang untuk setiap kali pesan. Menghitung kuantitas

Dengan diterapkannya strategi persediaan pengaman didalam memenuhi kebutuhan bahan baku mie sagu pada 21 UMKM di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan