MEDAN T.P. 2015/2016
Oleh: Faldo Renata Hia
NIM 4123121018
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 15
MEDAN T.P. 2015/2016
FALDO RENATA HIA (NIM 4123121018) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui perbedaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan two group pretes-posttest design. Populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan cluster random sampling, yaitu kelas X-7 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 38 siswa dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 39 siswa. Dalam penelitian ini dilakukan 5 pertemuan, dimana pertemuan pertama melakukan pretes, pada pertemuan kedua, ketiga, keempat penyampaian materi, dan pertemuan kelima dilakukan postes. Dari data yang didapat dan dianalisis maka didapat nilai postes dan diperoleh nilai rata-rata pada kelas eksperimen 66,11 dan pada kelas kontrol 62,46. Sehingga didapat hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah tuntas secara individu 14 orang (36%), secara kelas tidak tuntas. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan pembelajaran konvensional tuntas secara perorangan yang berjumlah 8 orang (20%), secara kelas tidak tuntas. Instrumen observasi siswa dinilai dengan aktivitas siswa dan dilengkapi dengan lembar pedoman penilaian yang dilakukan oleh observer.. Aktivitas siswa selama pembelajaran pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yaitu rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 64,03, pada pertemuan II sebesar 71,23, dan pada pertemuan III meningkat menjadi 79,30 sehingga diperoleh rata-rata aktivitas siswa sebesar 71,52.
Dari hasil uji t diperoleh thitung = 1,750 sedangkan ttabel = 1,668 sehingga thitung>ttabel (1,750 > 1,668) maka hipotesis (Ha) diterima yang berarti ada perbedaan dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol terhadap hasil belajar siswa.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016”, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Eidi Sihombing, M.S. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si., Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd., dan Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.Si. sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya,M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan, saran serta dukungan moril dimulai dari diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Darwin Siregar, M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Medan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin dan Bapak Astomo Siregar S.Si sebagai guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 15 Medan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
Teristimewa peneliti sampaikan terima kasih kepada Ayah, Ibu, dan kakak (Inneke Shantika Hia, Ruth Gloria Hia) yang selalu menyayangi dan berdoa serta
dalam menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di kelas Fisika Dik A 2012 dan teman-teman seperjuangan PPLT 2015 SMP Panca Jaya Galang, terima kasih atas dukungan dan semangat yang telah kalian berikan.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis,
Faldo Renata Hia
DAFTAR ISI 2.1.5.2. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 2.1.5.3. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 2.1.5.4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13 2.1.5.5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah 14
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintaksis untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13 Tabel 2.2. Penelitian yang Relevan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 24 Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design 29 Tabel 3.2. Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 32 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40 Tabel 4.3. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 41 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 41 Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 41 Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 42 Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes 43 Tabel 4.8. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari model PBM 16 Gambar 2.2. Dua buah logam dengan muatan berbeda 17
Gambar 2.3. Simbol Hambatan 20
Gambar 2.4. Susunan hambatan; (a) seri, (b) paralel, campuran seri
dengan Parallel 20
Gambar 2.5. Arus Pada Percabangan Kawat 21 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 31 Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas
kontrol 40
Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas
kontrol 40
Gambar 4.3. Diagram batang data aktivitas kelas eksperimen setiap
pertemuan 43
Gambar 4.4. Diagram batang kategori aktivitas dan hasil belajar siswa
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-1) 53 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2) 64 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-3) 74 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS-1) 85 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS-2) 88 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS-3) 91
Lampiran 7. Jawaban LKS 94
Lampiran 8. Soal-soal Tes Hasil Belajar 98 Lampiran 9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 100 Lampiran 10. Lembar Wawancara Guru 107
Lampiran 11. Angket Siswa 108
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimana pun manusia berada karena
pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Kualitas pendidikan ditunjukkan oleh
hasil belajar siswa terhadap berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang sulit oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit. Pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti kepada salah satu guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 15 Medan, bahwa hasil belajar siswa cenderung masih rendah, diperoleh data hasil belajar fisika pada ujian harian yaitu nilai rata-rata 50,65 sedangkan kriteria ketuntasan minimal yang harus tercapai adalah 70. Rendahnya hasil belajar berdasarkan wawancara guru fisika tersebut, disebabkan oleh : (1) Pembelajaran yang selama ini digunakan kurang bervariasi (pembelajaran konvensional), yaitu berupa metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas sehingga terlihat bahwa pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru
sebagai “pemberi” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima” ilmu. (2)
Guru menjelaskan materi lebih menekankan rumus daripada konsep di kehidupan sehari-hari. (3) Penggunaan laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) juga sangat kurang. Berdasarkan data yang diperoleh dari angket (2015) yang diberikan kepada 50 siswa, sebanyak 80% siswa tidak suka belajar fisika dan 20% siswa suka belajar fisika. 54% siswa menganggap fisika itu sulit, kurang
dipahami, dan membosankan; 34% siswa menganggap fisika itu biasa-biasa saja; dan 12% siswa menganggap fisika itu mudah dan menyenangkan.
berpikir kritis dan terampil untuk memecahkan masalah dalam bidang studi fisika. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa berlatih memecahkan masalah adalah model pembelajaran berbasis masalah. Arends (2008:41) berpendapat bahwa esensi model pembelajaran berbasis masalah berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan
penyelidikan. Melalui model pembelajaran berbasis masalah siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan berpikir
kritis, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
Model pembelajaran ini sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Selcuk (2013) dengan rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran berbasis masalah sebesar 19,28 lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran tradisional sebesar 12,55 dan pembelajaran strategi sebesar 18,25; Dwi (2013) dengan hasil penelitian rata-rata nilai pemahaman konsep siswa kelas eksperimen sebesar 81,27 dan kelas kontrol sebesar 71,51; Aziz (2014) dengan kesimpulan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional; Simone (2014) dengan kesimpulan bahwa menyimpulkan bahwa model PBL melibatkan siswa dalam analisis dan pemecahan masalah sehingga dapat mengatasi kesulitan siswa dalam sebuah pelajaran ; Chen (2013) menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong kreativitas siswa selama proses belajar mengajar sehinggga dapat meningkatkan hasil belajar; Eldy (2013) menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah mendukung pengembangan berpikir kritis siswa; Mustafa (2013) menyimpulkan bahwa melalui kerja sama tim dan pemecahan masalah dengan menggunakan model PBL dapat mengembangkan dimensi kognitif dan afektif siswa
terlibatnya siswa pasa saat proses pembelajaran berlangsung sehingga kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh masih kurang baik. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kelemahan di atas adalah dengan melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran berbasis masalah berlangsung, memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
pengalokasian waktu seefisien mungkin sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Hasil belajar siswa masih rendah.
2. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika sehingga siswa merasa sulit. 3. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 4. Kurangnya penggunaan laboratorium.
5. Kurangnya variasi model pembelajaran.
6. Kurangnya penjelasan konsep dalam pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dan menimbang kemampuan, dana, serta waktu maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini, yakni:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah.
3. Materi pokok adalah listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016?
4. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang sesuai digunakan guru.
1.7. Definisi Operasional
1. Belajar adalah suatu proses yang aktif berinteraksi dengan lingkungan dan mengakibatkan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui proses kegiatan belajar yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu.
3. Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang bersifat fisik dan mental yang saling seimbang sehingga mengoptimalkan proses belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : 1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 21,16 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 66,11.
2. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 23,33 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 62,46.
3. Selama proses pembelajaran, diperoleh hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada pertemuan I 64,03% tergolong kategori nilai cukup aktif (C), pertemuan ke II 71,23% tergolong kategori aktif (B), dan pertemuan III 79,30% tergolong kategori nilai aktif (B).
4. Dari hasil penelitian ini tampak bahwa nilai postes kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri
5.2.Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pada penelitian berikutnya diharapkan sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang sejelas-jelasnya kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini sehingga tercipta suasana kondusif dan
pembelajaran dengan model inipun dapat berjalan lebih efektif dan efisien. 2. Karena jumlah siswa dan aktivitas yang akan diobservasi banyak maka
supaya efektif sebaiknya diperlukan satu observer setiap kelompok belajar. 3. Pada penelitian berikutnya sebaiknya memperkenalkan siswa dengan alat dan
bahan praktikum agar siswa tidak canggung, bingung, dan menghabiskan banyak waktu dalam melakukan eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. T., 2010, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, Kencana, Jakarta.
Arends, R. I., 2008, Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Jilid I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
, 2008, Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Jilid II, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Aziz, M. S., Zain, A. N. M., Samsudin, M. A. B., dan Saleh, S. B., 2014, The Effects of Problem-Based Learning on Self-Directed Learning Skills among Physics Undergraduates, International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development, 3, 1, 126-137.
Chen, W., 2013, Teaching Geometry through Problem-Based Learning and Creative Design, Proceedings of the 2013 International Conference on Education and Educational Technologies, 1, 1, 235-238.
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B. dan Zain, A., 2010, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dwi, I. M., Arif, H., dan Sentot, K., 2013, Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9, 1, 8-17.
Eldy, Folly, E., dan Sulaiman, F., 2013, Integrated PBL Approach: Preliminary Findings towards Physics Students’ Critical Thinking and Creative -Critical Thinking, International Journal of Humanities and Social Science Invention, 2, 3, 18-25.
Hamalik, O., 2012, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., 2011, Models of Teaching (Model-model Pengajaran), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., 2007, Fisika Untuk SMA Kela X Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mustaffa, Najihah, dan Ismail, Z., 2013, Problem-Based Learning (PBL) in Schools: A meta-analysis, International Journal for Educational Studies, 1, 1, 1-6.
Rusman, 2012, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, 2011, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Selcuk, G. S., Caliska, S., dan Sahin, M., 2013, A Comparison of Achievement in Problem-Based-Strategic and Traditional Learning Classes in Physics, International Journal on New Trends in Education and Their Implications, 4, 14, 154-164.
Simone, C., 2014, Problem-Based Learning in Teacher Education, International Journal of Humanities and Social Science, 4, 12, 17-29.
Slameto, 2010, Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Smaldino, S. E., Lowther, D. L., dan Russell, J. D., 2011, Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Kencana, Jakarta.
Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.