Oleh :
Indah Widia A. Hasibuan NIM 4123141040
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Indah Widia A. Hasibuan dilahirkan di Aek Tunjang, Kecamatan Barumun
Tengah Kabupaten Padang Lawas pada tanggal 30 Desember 1994. Ibu bernama
Hj. Siti Doharni Harahap dan ayah bernama H. Zubeir Hasibuan dan Indah Widia
A. Hasibuan merupakan anak keenam dari enam bersaudara. Pada tahun, 2000
penulis masuk SD Negeri 102300 Desa Aek Tunjang, Kecamatan Barumun
Tengah Kabupaten Padang Lawas dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,
penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri 1 Barumun Tengah dan lulus 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di MAN 2 Model Medan dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis di terima di Program Studi Pendidikan
Biologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Medan melalui jalur
SNMPTN. Hingga saat ini penulis sedang menyiapkan tugas akhir perkuliahan
iii
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
Indah Widia A. Hsb (4123141040) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament terhadap
hasil belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih Tahun Pembelajaran
2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI SMA Negeri 1 Kotarih
Tahun Pembelajaran 2016/2017, berjumlah 31 siswa yang terdiri dari atas 1 kelas
dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA, berjumlah 31 siswa yang
diambil secara total sampel (total sampling). Rancangan dalam penelitian
eksperimen yang semu (qasi experiment) dengan jenis penelitian
One-Group-Pretest—ostest. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif
25 soal pilihan berganda yang telah diuji validitasnya. Selain tes hasil belajar, ada
lembar observasi sikap yang dibuat untuk memperoleh data tentang aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa yang
diperoleh adalah 87,09% aktivitas sikap siswa dikategorikan baik.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Team Games Tournament, Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa.
IMPLEMENTATION ACTIVE LEARNIG TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT ON LEARNING RESULT BIOLOGY IN
CLASS XI SMA NEGERI 1 KOTARIH LEARNING YEAR 2016/2017
Indah Widia A. Hsb (4123141040) ABSTRACT
The research aims to knows the results of student learning taught to use a Cooperative Learning Type Team Games Tournament, on learning result biology are applied in class XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih learning year 2016/2017. The population in this research is class XI IPA SMA Negeri 1Kotarih learning year 2016/2017, totaling 31 students consisting of 1 classes and sample in this research is XI IPA, totaling 31 students taken at total (total sampling). The design of this research is quasi experiment) with this typ of research One-Group-Pretest-Postest. Instruments used in this study is objective test 25 multiple-choice questions that have been tested validity. In addition to The result of study, attitude observation sheets made to obtain data on activities students for learning process. Learning results obtained are 87,09%. Activities of student attitude categorized.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan ridho-Nya yang memberikan kesehatan dan kesehatan kepada penulis,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Di Kelas XI SMA Negeri 1 Kotarih Tahun Pembelajaran 2016/2017.” Disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan FMIPA UNIMED,
Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si, Apt, sebagai Dosen Pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak
awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampiakan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc, Bapak
Triharsono, M.Si dan Ibu Aryeni, M.Pd sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan tiada
terhingga kepada Ibunda saya Hj. Siti Doharni Harahap dan ayah bernama H.
Zubeir Hasibuan yang telah memotivasi saya dari kecil untuk selalu semangat
mengejar cita-cita saya, yang telah banyak berdoa, memotivasi, memberi kasih
sayang tiada henti serta dukungan moral dan materi demi penyelesaian studi
penulis.
Tidak lupa pula, penulis menyampaikan terima kasih kepada sahabat saya
Rika, Suci, Adven, Icha dan sahabat tercinta Biologi Dik B 2012, dan
teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Kotarih 2015. Serta terkhususnya teman-teman-teman-teman
Penulis telah berupaya dengan maksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini9
bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2016
Penulis
Indah Widia A. Hasibuan
vii
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
2.2. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 8
2.2.1. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.2.2. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Kooperatif 9
2.3. Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) 10
2.3.1. Komponen-Komponen Pelaksanaan TGT 11
2.3.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT 15
2.4. Media Tournament-Questions Card 16
2.5. Hasil Belajar 17
2.5.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Hasil Belajar 18
2.5.2. Aspek Kognitif 19
2.6. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 20
2.7. Aktivitas Belajar Siswa 20
2.8. Kerangka Konseptual 22
BAB III METODE PENELITIAN 23
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 23
3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23
3.2. Populasi dan Sampel 23
3.2.1. Populasi 23
3.2.2. Sampel 23
3.3. Variabel Penelitian 23
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 24
3.6. Instrumen Penelitian 27
3.6.1. Tes 27
3.6.1.1. Validitas Soal 28
3.6.1.2. Reliabilitas Soal 28
3.6.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 29
3.6.1.4. Daya Pembeda 30
3.6.2. Lembar Observasi 31
3.7. Teknik Analisis Data 33
3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif Siswa 33
3.7.2. Analisis Data Hasil Belajar Afektif 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 36
4.1.2. Deskripsi Instrumen Penelitian 36
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 37
4.2.1. Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran TGT 37
4.2.2. Tingkat Kesukaran Belajar 39
4.2.3. Tingkat Ketuntasan Ketercapaian Indikator 40
4.3. Aktivitas Siswa 42
4.3.1. Kemampuan Afektif Siswa 42
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penempatan Pada Meja Turnamen 15
Gambar 2.2. Bagan Prosedur Permainan TGT 16
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 11
Tabel 2.2. Penghitungan Poin Untuk 4 Pemain 17
Tabel 2.3. Perhitungan Poin Untuk Tiga Orang Pemain 18
Tabel 2.4. Perhitungan Poin Untuk Dua Orang Pemain 18
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 29
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 32
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Realibitas Soal 35
Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 36
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 36
Tabel 3.6. Kategori Hasil Belajar 37
Tabel 4.1. Butir Soal Yang Digunakan Sebagai Instrumen Penelitian 39
Tabel 4.2. Hasil Pretest dan Postes 40
Tabel 4.3. Persentase Penguasaan Siswa Saat Pre-Test 42
Tabel 4.4. Presentase Penguasaan Siswa Saat Post-Test 42
Tabel 4.5. Tingkat Kesukaran Belajar 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 50
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 55
Lampiran 3. LLembar Kerja Siswa 74
Lampiran 4. Instrumen Penelitian Tes 80
Lampiran 5. Soal TGT 86
Lampiran 6. Validitas Tes 88
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 89
Lampiran 8. Reliabilitas Tes 92
Lampiran 9. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah 93
Lampiran 10. Kesukaran Soal 94
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 97
Lampiran 12. Tabel Kriteria Soal 99
Lampiran 13. Hasil Belajar Siswa 101
Lampiran 14. Mean (Rata-Rata) Pretest 103
Lampiran 15. Mean (Rata-Rata) Postest 104
Lampiran 16. Tabel Tingkat Penguasaan Siswa 105
Lampiran 17. Tabel Ketuntasan Pencapaian Indikator 106
Lampiran 18. Tabel Penilaian Afektif Siswa 107
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam upaya menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan
zaman, maka sudah saatnya disusun suatu model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan minat serta melatih berpikir bagi siswa. Selama ini model
pembelajaran konvensional masih mendominasi proses pembelajaran di sekolah.
Terlepas dari kelebihan model pembelajaran konvensional, model ini kurang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
sehingga siswa cenderung hanya diam, hanya mendengarkan penjelasan dari guru
saja, siswa tidak mengerti tentang konsep materi yang dipelajari dan hanya
menghafalkan materi, dan kurang memfasilitasi siswa untuk kerjasama tim antar
siswa satu dengan yang lain sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik
mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut tidak sejalan dengan tujuan
pembelajaran menurut Muldayanti (2013) dimana pembelajaran bertujuan untuk
meningkatkan kualitas berfikir (qualities of mind) yaitu berfikir dengan efisien,
kontruktif, dan mampu melakukan kearifan serta meningkatkan attitude of mind,
yaitu keingintahuan (curiosity), aspirasi-aspirasi dan penemuan–penemuan.
Hasil observasi melalui wawancara dan pengalaman perkuliahan
lapangan terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai,
terdapat beberapa permasalahan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Adapun permasalahan- permasalahan
tersebut adalah: model pembelajaran yang diterapkan di sekolah khususnya mata
pelajaran biologi masih monoton dan kurang bervariasi, metode ceramah masih
mendominasi proses pembelajaran, serta tidak adanya penggunaan media pada
saat proses pembelajaran yang membutuhkan adanya media. Hal tersebut
menyebabkan konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran biologi,
masih kurangnya kemampuan berinteraksi antar siswa dengan guru maupun antar
siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran
guru sulit melibatkan siswa secara aktif, kebanyakan siswa masih menganggap
2
mata pelajaran Biologi sulit untuk dimengerti, dipahami dan dihafal sehingga
ketertarikan (minat) belajar dan keingintahuan siswa terhadap pelajaran biologi
rendah.
Rendahnya minat serta keaktifan siswa pada proses pembelajaran Biologi
berdampak pada kesulitan siswa mencapai kriteria ketuntatasan minimum (KKM)
yang telah ditentukan. Dari 31 siswa di kelas XI IPA hanya 8 siswa yang mampu
mencapai nilai KKM (70) dan 23 siswa tidak mampu mencapai nilai KKM
dengan persentase ketidak tuntasan KKM sebesar 70%.
Permasalahan-permasalahan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja,
perlu adanya sebuah terobosan atau pembaharuan dalam proses kegiatan belajar
mengajar agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Salah satu
cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut adalah
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif. Menurut Purwati (2008)
terdapat lima unsur dalam metode pembelajaran kooperatif yang meliputi saling
ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian
bekerjasama, dan proses kelompok. Kelompok yang terdapat dalam metode
kooperatif ini adalah bersifat heterogen, menungkinkan siswa aktif baik secara
individual dalam kelompoknya dan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap
diskusi kelompok sehingga setiap siswa memahami setiap persoalan yang
diberikan dan akhirnya mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Model pembelajaran yang dipilih dalam pembelajaran kooperatif ini
adalah model Team Games Tournament (TGT). Pelaksanaan pembelajaran dengan
model TGT adalah pembelajaran sistem kelompok yang heterogen, dimana
mereka bekerja kelompok beberapa minggu sampai mereka dapat bekerja sama
dengan baik sebagai sebuah tim dan pada akhir pembelajaran diadakan turnamen
atau lomba mingguan (Nur, 2003). Model pembelajaran TGT berpengaruh besar
dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Sari
(2012) pada pembelajaran TGT terdapat unsur permainan yang menyenangkan
serta munculnya keinginan untuk berkompetisi secara terbuka dan adil, motivasi
belajar siswa untuk terlibat secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
Terkait dengan Implementasi model pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa, penelitian yang dilakukan di
SMA N 1 Kasui oleh Putra (2013) menunjukkan bahwa melalui penerapan model
pembelajaran TGT terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang cukup
signifikan. Nilai rata-rata siswa sebelum diterapkan model Pembelajaran TGT
adalah 63,45 pada materi sistem pencernaan dan setelah diterapkan model
pembelajaran TGT nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 85,2 pada materi yang
sama.
Penelitian oleh Setiawati (2014) di SMA Negeri 4 Malang, menunjukkan
bahwa siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Teams Games Tournament dipadu Brainstorming memiliki hasil belajar kognitif
akhir yang lebih tinggi (75,18) daripada siswa pada kelas kontrol yang
pembelajarannya menggunakan metode Diskusi Presentasi (67,82) dengan
rata-rata persentase ketuntasan klasikal sebesar 48,48% untuk siswa di kelas
eksperimen dan 17,65% di kelas kontrol. Hal tersebut tidak jauh berbeda degan
penelitian yang dilakukan oleh Febriyanto (2014) menunjukkan bahwa hasil
belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament dibantu teka teki silang lebih tinggi
(81,31) dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
konvensional (67) dengan rata-rata persentase ketuntasan sebesar 93%. Dan
penelitian di SMA Negeri 1 Semarang oleh Sari (2012) menunjukkan nilai
rata-rata postest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Teams
Games Tournament lebih tinggi yaitu dengan nilai rata-rata 84, dibandingkan
kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai
rata-rata 70.
Penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2014), Siswa kelas eksperimen
(model pembelajaran TGT) memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada kelas
kontrol (model pembelajaran konvensional). Pada siswa kelas eksperimen nilai
rata-rata diperoleh 70,4 dan nilai rata-rata siswa kelas kontrol 57,6. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada
4
Penelitian yang dilakukan Magdalena (2012) di SMPN 6 Samarinda,
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII dengan nilai postest rata-rata
kelas 88,98 pada kelas eksperimen. ini terjadi karena TGT memiliki motivasi
lebih kuat bagi siswa dalam bersaing demi mencapai nilai tertinggi atau dalam
model TGT untuk menjadi pemenang dalam turnamen yang diadakan, tanggung
jawab yang diterima oleh masing-masing anggota kelompok dalam
mengumpulkan poin dalam turnamen memberikan motivasi bagi siswa bahwa
mereka mampu dan ikut berperan untuk mengantarkan kelompok mereka menjadi
pemenang, pengakuan terhadap apa yang mereka raih membuat siswa tersebut
percaya diri.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai: “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih Tahun Pembelajaran 2016/2017”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasikan masalah dalam
kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya kemampuan berinteraksi antar siswa pada saat proses
pembelajaran.
2. Pembelajaran yang masih didominasi guru dan pasifnya siswa dalam
menerima pelajaran.
3. Rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran Biologi.
4. Kurangnya rasa ingin tahu siswa dalam proses pembelajaran biologi.
5. Siswa menganggap mata pelajaran IPA sulit untuk dimengerti, dipahami dan
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya,
maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:
1. Materi Pembelajaran tentang sel dan dibatasi pada sub materi struktur dan
fungsi sel.
2. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
3. Aktivitas siswa pada ranah afektif.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah disusun,rumusan masalah dalam
penelitian ini:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017?
2. Bagaimana tingkat ketuntasan belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan
fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran
2016/2017?
3. Bagaimana ketercapaian indikator pembelajaran yang diajar dengan model
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan
fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran
2016/2017?
4. Bagaimana nilai afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini:
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI
6
2. Mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada pembelajaran sub materi
struktur dan fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun
pembelajaran 2016/2017.
3. Mengetahui tingkat ketuntasan ketercapaian indikator pembelajaran yang
diajar dengan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada
pembelajaran sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1
Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017.
4. Mengetahui nilai afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) pada pembelajaran sub materi struktur dan fungsi
sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017.
1.6 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan masukan dan pengembangan dunia pendidikan pada
umumnya tentang penggunaan model pembelajaran untuk menyelenggarakan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Bagi guru
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat
dijadikan suatu model pembelajaran yang diterapkan di kelas pada saat
pembelajaran biologi.
3. Bagi siswa
Dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mendorong siswa
untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan hasil
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 meningkat dimana
nilai rata-rata pretes 50,7 dan nilai rata-rata postes adalah 80
2. Tingkat ketuntasan belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 secara
individu tuntas seabanyak 27 siswa dan ketuntasan secara klasikal adalah
87,09% dengan kategori tinggi.
3. Ketercapaian indikator pembelajaran yang diajar dengan model pembelajaran
Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 adalah
tercapai secara keseluruhan pada masing-masing indikator yaitu rata-rata ketercapaian indikator adalah 79,80% (≥75%).
4. Nilai afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 pada kategori cukup
baik aktivitas penuh perhatian menjadi aktivitas yang paling banyak
dilakukan oleh siswa, pada kategori baik adalah aktivitas bekerja sistematis
dan pada kategori sangat baik adalah pada aktivitas berinisiatif.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan oleh
penulis diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran antara lain:
47
1. Bagi guru dan diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Hasil penelitian ini dijadikan sebagai informasi yang memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagi siswa SMA Negeri 1 Kotarih
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi
Aksara.
Febriyanto, Z., dan Delfita, R. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT yang Dibantu dengan Media TTS pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas
X MAN Gunung Padang Panjang. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1) : 60-61.
Hamalik, O. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim, 2010. Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Erlangga.
Jihad, A., dan Abdul, H. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Press
Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Refika Aditama.
Kunandar, (2015), Penilaian Autentik (Penialaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013), Rajawali Pers, Jakarta.
Magdalena M.V., dan Kusumawati, D.Y. 2014. Perbedaan Model Pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) Dan Team Game Tournament (TGT) Terhadap
Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Fotosintesis, Pros Sem Nas
Entrepreneurship, 1(1) : 111-120.
Muldayanti, N.D. 2013. Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau dari
Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2 (1)
: 12-17.
Ningtyas, P., dan Siswaya, H. 2012. Penggunaan Metode Kooperatif Tipe TGT
Dilengkapi Modul dan LKS Ditinjau dari Aktivitas Siswa. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Fisika, 3 (1) : 51-58.
Nuraeni, E., Machmudin, D., Hermansyah, T., Perbandingan Penggunaan Multimedia
Secara Tutorial dan Presentasi Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan
Proses Sains pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh. Jurnal Pendidikan, 13 (1) :
13-22.
Nurhadi, 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Bumi aksara.
Putra, O.W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil
49
Rohwati, M., 2012. Penggunaan Education Game untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Biologi Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 1(1) : 75-81.
Rosiana, W., Sugiharto dan Nugroho, A. 2013. Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) dengan Media Modul untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid di SMAN 1 Kartasura
Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 1-5.
Sari, C., 2013. Pengaruh Model Team Games Tournament Media Tournamentquestion
Cards Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 7(2) :1-9.
Setiawati, P.I., 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Teams Games tournament dipadu
Metode Brainstorming terhadap Motivasi dan hasil belajar Biologi Siswa Kelas
Xi ipa sma Negeri 4 Malang. Jurnal Pendidikan, 1(1) : 1-13.
Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta.
Sudjana, A. 2009. Metode Statistika. Jakarta : Raja Gravindo Persada.
Suryosubroto, B. 2009. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta : Kencana Pradana Group.
Yanti, R.A., Musdi, E., dan Putra A. 2014. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar Matematika di Kelas VIII SMPN 2 Bukit Tinggi Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Penelitian Matematika, 3 (1) : 1-5
Uno, H.B., dan Nurdin, M., (2011), Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Menarik, Bumi Aksara, Jakarta.
http://Perbedaaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan.Ekapratiwi2.(diakses pada tanggal 20 agustus 2016, pukul: 16.20 WIB)
http://Sel Hewan Dan Organel-Organel Hewan. Blogspot.com. .(diakses pada tanggal 20 agustus 2016, pukul: 16.20 WIB)