• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Indah Widia A. Hasibuan NIM 4123141040

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Indah Widia A. Hasibuan dilahirkan di Aek Tunjang, Kecamatan Barumun

Tengah Kabupaten Padang Lawas pada tanggal 30 Desember 1994. Ibu bernama

Hj. Siti Doharni Harahap dan ayah bernama H. Zubeir Hasibuan dan Indah Widia

A. Hasibuan merupakan anak keenam dari enam bersaudara. Pada tahun, 2000

penulis masuk SD Negeri 102300 Desa Aek Tunjang, Kecamatan Barumun

Tengah Kabupaten Padang Lawas dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,

penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri 1 Barumun Tengah dan lulus 2009.

Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di MAN 2 Model Medan dan lulus

pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis di terima di Program Studi Pendidikan

Biologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Medan melalui jalur

SNMPTN. Hingga saat ini penulis sedang menyiapkan tugas akhir perkuliahan

(4)

iii

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Indah Widia A. Hsb (4123141040) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang

diajarkan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament terhadap

hasil belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih Tahun Pembelajaran

2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI SMA Negeri 1 Kotarih

Tahun Pembelajaran 2016/2017, berjumlah 31 siswa yang terdiri dari atas 1 kelas

dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA, berjumlah 31 siswa yang

diambil secara total sampel (total sampling). Rancangan dalam penelitian

eksperimen yang semu (qasi experiment) dengan jenis penelitian

One-Group-Pretest—ostest. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif

25 soal pilihan berganda yang telah diuji validitasnya. Selain tes hasil belajar, ada

lembar observasi sikap yang dibuat untuk memperoleh data tentang aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa yang

diperoleh adalah 87,09% aktivitas sikap siswa dikategorikan baik.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Team Games Tournament, Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa.

(5)

IMPLEMENTATION ACTIVE LEARNIG TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT ON LEARNING RESULT BIOLOGY IN

CLASS XI SMA NEGERI 1 KOTARIH LEARNING YEAR 2016/2017

Indah Widia A. Hsb (4123141040) ABSTRACT

The research aims to knows the results of student learning taught to use a Cooperative Learning Type Team Games Tournament, on learning result biology are applied in class XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih learning year 2016/2017. The population in this research is class XI IPA SMA Negeri 1Kotarih learning year 2016/2017, totaling 31 students consisting of 1 classes and sample in this research is XI IPA, totaling 31 students taken at total (total sampling). The design of this research is quasi experiment) with this typ of research One-Group-Pretest-Postest. Instruments used in this study is objective test 25 multiple-choice questions that have been tested validity. In addition to The result of study, attitude observation sheets made to obtain data on activities students for learning process. Learning results obtained are 87,09%. Activities of student attitude categorized.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat

dan ridho-Nya yang memberikan kesehatan dan kesehatan kepada penulis,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Di Kelas XI SMA Negeri 1 Kotarih Tahun Pembelajaran 2016/2017.” Disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima

kasih kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan FMIPA UNIMED,

Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si, Apt, sebagai Dosen Pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak

awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga disampiakan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc, Bapak

Triharsono, M.Si dan Ibu Aryeni, M.Pd sebagai Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan tiada

terhingga kepada Ibunda saya Hj. Siti Doharni Harahap dan ayah bernama H.

Zubeir Hasibuan yang telah memotivasi saya dari kecil untuk selalu semangat

mengejar cita-cita saya, yang telah banyak berdoa, memotivasi, memberi kasih

sayang tiada henti serta dukungan moral dan materi demi penyelesaian studi

penulis.

Tidak lupa pula, penulis menyampaikan terima kasih kepada sahabat saya

Rika, Suci, Adven, Icha dan sahabat tercinta Biologi Dik B 2012, dan

teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Kotarih 2015. Serta terkhususnya teman-teman-teman-teman

(7)

Penulis telah berupaya dengan maksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini9

bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016

Penulis

Indah Widia A. Hasibuan

(8)

vii

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

2.2. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 8

2.2.1. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.2.2. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.3. Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) 10

2.3.1. Komponen-Komponen Pelaksanaan TGT 11

2.3.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT 15

2.4. Media Tournament-Questions Card 16

2.5. Hasil Belajar 17

2.5.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Hasil Belajar 18

2.5.2. Aspek Kognitif 19

2.6. Indikator Pencapaian Hasil Belajar 20

2.7. Aktivitas Belajar Siswa 20

2.8. Kerangka Konseptual 22

BAB III METODE PENELITIAN 23

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 23

3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23

3.2. Populasi dan Sampel 23

3.2.1. Populasi 23

3.2.2. Sampel 23

3.3. Variabel Penelitian 23

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 24

(9)

3.6. Instrumen Penelitian 27

3.6.1. Tes 27

3.6.1.1. Validitas Soal 28

3.6.1.2. Reliabilitas Soal 28

3.6.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 29

3.6.1.4. Daya Pembeda 30

3.6.2. Lembar Observasi 31

3.7. Teknik Analisis Data 33

3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif Siswa 33

3.7.2. Analisis Data Hasil Belajar Afektif 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 36

4.1.2. Deskripsi Instrumen Penelitian 36

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 37

4.2.1. Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran TGT 37

4.2.2. Tingkat Kesukaran Belajar 39

4.2.3. Tingkat Ketuntasan Ketercapaian Indikator 40

4.3. Aktivitas Siswa 42

4.3.1. Kemampuan Afektif Siswa 42

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1. Kesimpulan 46

5.2. Saran 47

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Penempatan Pada Meja Turnamen 15

Gambar 2.2. Bagan Prosedur Permainan TGT 16

(11)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 11

Tabel 2.2. Penghitungan Poin Untuk 4 Pemain 17

Tabel 2.3. Perhitungan Poin Untuk Tiga Orang Pemain 18

Tabel 2.4. Perhitungan Poin Untuk Dua Orang Pemain 18

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 29

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 32

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Realibitas Soal 35

Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 36

Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 36

Tabel 3.6. Kategori Hasil Belajar 37

Tabel 4.1. Butir Soal Yang Digunakan Sebagai Instrumen Penelitian 39

Tabel 4.2. Hasil Pretest dan Postes 40

Tabel 4.3. Persentase Penguasaan Siswa Saat Pre-Test 42

Tabel 4.4. Presentase Penguasaan Siswa Saat Post-Test 42

Tabel 4.5. Tingkat Kesukaran Belajar 43

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 50

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 55

Lampiran 3. LLembar Kerja Siswa 74

Lampiran 4. Instrumen Penelitian Tes 80

Lampiran 5. Soal TGT 86

Lampiran 6. Validitas Tes 88

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes 89

Lampiran 8. Reliabilitas Tes 92

Lampiran 9. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah 93

Lampiran 10. Kesukaran Soal 94

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 97

Lampiran 12. Tabel Kriteria Soal 99

Lampiran 13. Hasil Belajar Siswa 101

Lampiran 14. Mean (Rata-Rata) Pretest 103

Lampiran 15. Mean (Rata-Rata) Postest 104

Lampiran 16. Tabel Tingkat Penguasaan Siswa 105

Lampiran 17. Tabel Ketuntasan Pencapaian Indikator 106

Lampiran 18. Tabel Penilaian Afektif Siswa 107

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam upaya menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan

zaman, maka sudah saatnya disusun suatu model pembelajaran yang dapat

mengaktifkan minat serta melatih berpikir bagi siswa. Selama ini model

pembelajaran konvensional masih mendominasi proses pembelajaran di sekolah.

Terlepas dari kelebihan model pembelajaran konvensional, model ini kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran

sehingga siswa cenderung hanya diam, hanya mendengarkan penjelasan dari guru

saja, siswa tidak mengerti tentang konsep materi yang dipelajari dan hanya

menghafalkan materi, dan kurang memfasilitasi siswa untuk kerjasama tim antar

siswa satu dengan yang lain sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik

mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut tidak sejalan dengan tujuan

pembelajaran menurut Muldayanti (2013) dimana pembelajaran bertujuan untuk

meningkatkan kualitas berfikir (qualities of mind) yaitu berfikir dengan efisien,

kontruktif, dan mampu melakukan kearifan serta meningkatkan attitude of mind,

yaitu keingintahuan (curiosity), aspirasi-aspirasi dan penemuan–penemuan.

Hasil observasi melalui wawancara dan pengalaman perkuliahan

lapangan terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai,

terdapat beberapa permasalahan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Adapun permasalahan- permasalahan

tersebut adalah: model pembelajaran yang diterapkan di sekolah khususnya mata

pelajaran biologi masih monoton dan kurang bervariasi, metode ceramah masih

mendominasi proses pembelajaran, serta tidak adanya penggunaan media pada

saat proses pembelajaran yang membutuhkan adanya media. Hal tersebut

menyebabkan konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran biologi,

masih kurangnya kemampuan berinteraksi antar siswa dengan guru maupun antar

siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran

guru sulit melibatkan siswa secara aktif, kebanyakan siswa masih menganggap

(14)

2

mata pelajaran Biologi sulit untuk dimengerti, dipahami dan dihafal sehingga

ketertarikan (minat) belajar dan keingintahuan siswa terhadap pelajaran biologi

rendah.

Rendahnya minat serta keaktifan siswa pada proses pembelajaran Biologi

berdampak pada kesulitan siswa mencapai kriteria ketuntatasan minimum (KKM)

yang telah ditentukan. Dari 31 siswa di kelas XI IPA hanya 8 siswa yang mampu

mencapai nilai KKM (70) dan 23 siswa tidak mampu mencapai nilai KKM

dengan persentase ketidak tuntasan KKM sebesar 70%.

Permasalahan-permasalahan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja,

perlu adanya sebuah terobosan atau pembaharuan dalam proses kegiatan belajar

mengajar agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Salah satu

cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut adalah

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif. Menurut Purwati (2008)

terdapat lima unsur dalam metode pembelajaran kooperatif yang meliputi saling

ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian

bekerjasama, dan proses kelompok. Kelompok yang terdapat dalam metode

kooperatif ini adalah bersifat heterogen, menungkinkan siswa aktif baik secara

individual dalam kelompoknya dan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap

diskusi kelompok sehingga setiap siswa memahami setiap persoalan yang

diberikan dan akhirnya mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Model pembelajaran yang dipilih dalam pembelajaran kooperatif ini

adalah model Team Games Tournament (TGT). Pelaksanaan pembelajaran dengan

model TGT adalah pembelajaran sistem kelompok yang heterogen, dimana

mereka bekerja kelompok beberapa minggu sampai mereka dapat bekerja sama

dengan baik sebagai sebuah tim dan pada akhir pembelajaran diadakan turnamen

atau lomba mingguan (Nur, 2003). Model pembelajaran TGT berpengaruh besar

dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Sari

(2012) pada pembelajaran TGT terdapat unsur permainan yang menyenangkan

serta munculnya keinginan untuk berkompetisi secara terbuka dan adil, motivasi

belajar siswa untuk terlibat secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

(15)

Terkait dengan Implementasi model pembelajaran Team Games

Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa, penelitian yang dilakukan di

SMA N 1 Kasui oleh Putra (2013) menunjukkan bahwa melalui penerapan model

pembelajaran TGT terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang cukup

signifikan. Nilai rata-rata siswa sebelum diterapkan model Pembelajaran TGT

adalah 63,45 pada materi sistem pencernaan dan setelah diterapkan model

pembelajaran TGT nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 85,2 pada materi yang

sama.

Penelitian oleh Setiawati (2014) di SMA Negeri 4 Malang, menunjukkan

bahwa siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournament dipadu Brainstorming memiliki hasil belajar kognitif

akhir yang lebih tinggi (75,18) daripada siswa pada kelas kontrol yang

pembelajarannya menggunakan metode Diskusi Presentasi (67,82) dengan

rata-rata persentase ketuntasan klasikal sebesar 48,48% untuk siswa di kelas

eksperimen dan 17,65% di kelas kontrol. Hal tersebut tidak jauh berbeda degan

penelitian yang dilakukan oleh Febriyanto (2014) menunjukkan bahwa hasil

belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran Teams Games Tournament dibantu teka teki silang lebih tinggi

(81,31) dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran

konvensional (67) dengan rata-rata persentase ketuntasan sebesar 93%. Dan

penelitian di SMA Negeri 1 Semarang oleh Sari (2012) menunjukkan nilai

rata-rata postest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Teams

Games Tournament lebih tinggi yaitu dengan nilai rata-rata 84, dibandingkan

kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai

rata-rata 70.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2014), Siswa kelas eksperimen

(model pembelajaran TGT) memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada kelas

kontrol (model pembelajaran konvensional). Pada siswa kelas eksperimen nilai

rata-rata diperoleh 70,4 dan nilai rata-rata siswa kelas kontrol 57,6. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada

(16)

4

Penelitian yang dilakukan Magdalena (2012) di SMPN 6 Samarinda,

menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VIII dengan nilai postest rata-rata

kelas 88,98 pada kelas eksperimen. ini terjadi karena TGT memiliki motivasi

lebih kuat bagi siswa dalam bersaing demi mencapai nilai tertinggi atau dalam

model TGT untuk menjadi pemenang dalam turnamen yang diadakan, tanggung

jawab yang diterima oleh masing-masing anggota kelompok dalam

mengumpulkan poin dalam turnamen memberikan motivasi bagi siswa bahwa

mereka mampu dan ikut berperan untuk mengantarkan kelompok mereka menjadi

pemenang, pengakuan terhadap apa yang mereka raih membuat siswa tersebut

percaya diri.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai: “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasikan masalah dalam

kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :

1. Masih kurangnya kemampuan berinteraksi antar siswa pada saat proses

pembelajaran.

2. Pembelajaran yang masih didominasi guru dan pasifnya siswa dalam

menerima pelajaran.

3. Rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran Biologi.

4. Kurangnya rasa ingin tahu siswa dalam proses pembelajaran biologi.

5. Siswa menganggap mata pelajaran IPA sulit untuk dimengerti, dipahami dan

(17)

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya,

maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:

1. Materi Pembelajaran tentang sel dan dibatasi pada sub materi struktur dan

fungsi sel.

2. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

3. Aktivitas siswa pada ranah afektif.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah disusun,rumusan masalah dalam

penelitian ini:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana tingkat ketuntasan belajar siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan

fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran

2016/2017?

3. Bagaimana ketercapaian indikator pembelajaran yang diajar dengan model

pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan

fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran

2016/2017?

4. Bagaimana nilai afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI

IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini:

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI

(18)

6

2. Mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada pembelajaran sub materi

struktur dan fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun

pembelajaran 2016/2017.

3. Mengetahui tingkat ketuntasan ketercapaian indikator pembelajaran yang

diajar dengan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada

pembelajaran sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI IPA SMA Negeri 1

Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017.

4. Mengetahui nilai afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT) pada pembelajaran sub materi struktur dan fungsi

sel kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat memberikan masukan dan pengembangan dunia pendidikan pada

umumnya tentang penggunaan model pembelajaran untuk menyelenggarakan

pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

2. Bagi guru

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat

dijadikan suatu model pembelajaran yang diterapkan di kelas pada saat

pembelajaran biologi.

3. Bagi siswa

Dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mendorong siswa

untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan hasil

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team Games

Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 meningkat dimana

nilai rata-rata pretes 50,7 dan nilai rata-rata postes adalah 80

2. Tingkat ketuntasan belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel

kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 secara

individu tuntas seabanyak 27 siswa dan ketuntasan secara klasikal adalah

87,09% dengan kategori tinggi.

3. Ketercapaian indikator pembelajaran yang diajar dengan model pembelajaran

Team Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel

kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 adalah

tercapai secara keseluruhan pada masing-masing indikator yaitu rata-rata ketercapaian indikator adalah 79,80% (≥75%).

4. Nilai afektif siswa yang diajar dengan model pembelajaran Team Games

Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Kotarih tahun pembelajaran 2016/2017 pada kategori cukup

baik aktivitas penuh perhatian menjadi aktivitas yang paling banyak

dilakukan oleh siswa, pada kategori baik adalah aktivitas bekerja sistematis

dan pada kategori sangat baik adalah pada aktivitas berinisiatif.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan oleh

penulis diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran antara lain:

(20)

47

1. Bagi guru dan diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT) pada sub materi struktur dan fungsi sel dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hasil penelitian ini dijadikan sebagai informasi yang memberikan

pengetahuan dan pengalaman bagi siswa SMA Negeri 1 Kotarih

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi

Aksara.

Febriyanto, Z., dan Delfita, R. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT yang Dibantu dengan Media TTS pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas

X MAN Gunung Padang Panjang. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1) : 60-61.

Hamalik, O. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, 2010. Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Erlangga.

Jihad, A., dan Abdul, H. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Press

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Refika Aditama.

Kunandar, (2015), Penilaian Autentik (Penialaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013), Rajawali Pers, Jakarta.

Magdalena M.V., dan Kusumawati, D.Y. 2014. Perbedaan Model Pembelajaran Team

Assisted Individualization (TAI) Dan Team Game Tournament (TGT) Terhadap

Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Fotosintesis, Pros Sem Nas

Entrepreneurship, 1(1) : 111-120.

Muldayanti, N.D. 2013. Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau dari

Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2 (1)

: 12-17.

Ningtyas, P., dan Siswaya, H. 2012. Penggunaan Metode Kooperatif Tipe TGT

Dilengkapi Modul dan LKS Ditinjau dari Aktivitas Siswa. Jurnal Penelitian

Pembelajaran Fisika, 3 (1) : 51-58.

Nuraeni, E., Machmudin, D., Hermansyah, T., Perbandingan Penggunaan Multimedia

Secara Tutorial dan Presentasi Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan

Proses Sains pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh. Jurnal Pendidikan, 13 (1) :

13-22.

Nurhadi, 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Bumi aksara.

Putra, O.W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil

(22)

49

Rohwati, M., 2012. Penggunaan Education Game untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Biologi Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia, 1(1) : 75-81.

Rosiana, W., Sugiharto dan Nugroho, A. 2013. Penerapan Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) dengan Media Modul untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid di SMAN 1 Kartasura

Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (4) : 1-5.

Sari, C., 2013. Pengaruh Model Team Games Tournament Media Tournamentquestion

Cards Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Jurnal Inovasi

Pendidikan Kimia, 7(2) :1-9.

Setiawati, P.I., 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Teams Games tournament dipadu

Metode Brainstorming terhadap Motivasi dan hasil belajar Biologi Siswa Kelas

Xi ipa sma Negeri 4 Malang. Jurnal Pendidikan, 1(1) : 1-13.

Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sudjana, A. 2009. Metode Statistika. Jakarta : Raja Gravindo Persada.

Suryosubroto, B. 2009. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta : Kencana Pradana Group.

Yanti, R.A., Musdi, E., dan Putra A. 2014. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar Matematika di Kelas VIII SMPN 2 Bukit Tinggi Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Penelitian Matematika, 3 (1) : 1-5

Uno, H.B., dan Nurdin, M., (2011), Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Menarik, Bumi Aksara, Jakarta.

http://Perbedaaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan.Ekapratiwi2.(diakses pada tanggal 20 agustus 2016, pukul: 16.20 WIB)

http://Sel Hewan Dan Organel-Organel Hewan. Blogspot.com. .(diakses pada tanggal 20 agustus 2016, pukul: 16.20 WIB)

Gambar

Gambar 2.1. Penempatan Pada Meja Turnamen

Referensi

Dokumen terkait

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMK NEGERI 2 INDRAMAYU.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Sikap dan Tindakan Mengenai Pemberian Cairan Rehidrasi Oral pada Bayi yang Terkena Diare di Beberapa Rumah

Ya dia itu sering sih ya cerita tentang aktifitas dia di sekolah, kayak pulang dia cerita “ma aku ngajinya belum lolos” ya saya kasih tahu “ya ndak papa kak, yang

Pembahasan tentang proses pembangunan tidak dapat dan tidak boleh jauh dari besar dan mendesaknya berbagai masalah yang mengancam masyarakat

American Shoulder dan Elbow Surgeons mendefinisikan frozen shoulder sebagai kondisi etiologi yang ditandai dengan keterbatasan yang signifikan dari gerak aktif dan

Kelompok eksperimen terdiri dari 26 ibu hamil dengan intervensi pemberian Short Message Service dengan Gili- SMS® yang diberikan 3 kali yang berisi pengingat untuk

meganalisis harga saham.. peneliti menggunakan analisis fundamental. 392) dalam Alifa Widiastuti Nugroho (2016) mengungkapkan bahwa informasi yang dipublikasikan

1. Keaslian citra dengan kompresi yang berbeda. Dengan ELA mampu mendeteksi manipulasi citra. Sebuah gambar JPEG dengan kualitas akan menghasilkan hasil ELA putih yang