• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH BERWAWASAN GENDER DENGAN CINDERELLA COMPLEX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH BERWAWASAN GENDER DENGAN CINDERELLA COMPLEX"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH BERWAWASAN GENDERDENGAN

CINDERELLA COMPLEX

Oleh: NILA ANITA ( 01810073 ) Psychology

Dibuat: 2006-06-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pola Asuh Berwawasan gender, Cinderella Complex

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh berwawasan gender dengan Cinderella Complex pada remaja putri.

Hipotesa yang diajukan adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara pola asuh berwawasan gender dengan Cinderella Complex pada remaja.

Penelitian dilakukan pada tanggal 25 – 26 November 2005. Subyek penelitian adalah siswi SMK PGRI 02 Malang kelas 2, usia 17 - 18 tahun, mempunyai saudara kandung laki-laki, orang tua masih lengkap dan berjumlah 50 subyek. Adapun metode pengambilan sampelnya menggunakan metode purposive sampling. Data diperoleh menggunakan (1) skala pola asuh berwawasan gender, dan (2) skala Cinderella Complex. Uji validitas menggunakan product moment, indeks validitas untuk (1) skala pola asuh berwawasan gender sebesar 0,2887 – 0,6922 dan (2) skala Cinderella Complex 0,3006 – 0,6306.

Data diolah menggunakan analisa product moment. Dengan r = -0,433 dan P = 0,002 pada taraf signifikan 1% serta mempunyai sumbangan efektif sebesar 18,7% (r2 = 0,187). Sedangkan 81,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti budaya yang berkembang di masyarakat, latar belakang pendidikan orang tua, media massa, dan status sosial keluarga. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara pola asuh berwawasan gender dengan Cinderella Complex, semakin tinggi pola asuh berwawasan gender maka Cinderella Complex semakin rendah, begitu juga sebaliknya jika pola asuh berwawasan gender rendah maka Cinderella Complex cenderung tinggi pada remaja. Dari kesimpulan yang ada, disarankan kepada orang tua untuk bisa memberikan suasana yang kondusif yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara maksimal, selain itu orang tua hendaknya melatih pada anak perempuan untuk lebih mandiri dan

bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Sehingga kebiasaan tergantung pada orang lain menjadi berkurang.

Abstract

This study aims to determine the relationship between gender-oriented upbringing with Cinderella Complex in young women.

The hypothesis put forward is that there is a very significant negative relationship between gender-oriented upbringing with Cinderella Complex in adolescents.

The study was conducted on December 25 to 26 November 2005. Subjects were 02 female students of SMK Malang PGRI grade 2, age 17-18 years, had a male sibling, parents are still complete and totaled 50 subjects. The method of taking the sample using purposive sampling method. Data obtained using (1) parenting scale gender oriented, and (2) scale Cinderella Complex. Test the validity of using the product

(2)

Cinderella Complex scale 0.3006 to 0.6306.

Data were analyzed using product moment analysis. With r = -0.433 and P = 0.002 at significant level 1%

as well as having effective contribution amounting to 18.7% (r2 = 0.187). While 81.3% influenced by other variables not studied like culture that flourished in the community, the educational background of parents, mass media, and social status.

Based on the above results it can be concluded that there is a very significant negative correlation between gender-oriented upbringing with Cinderella Complex, the higher the sound upbringing of gender then the lower the Cinderella Complex, and vice versa if low gender-oriented parenting

Cinderella Complex is likely to be high in adolescents .

From the conclusion that there is, it is suggested to parents to be able to provide a conducive

Referensi

Dokumen terkait

Septiari (2012) juga menjelaskan pola asuh yang paling tepat diberikan kepada anak adalah pola asuh demokratis. Dengan penerapan pola asuh demokratis orang tua

Pola asuh yang lebih menunjukkan kasih sayang kepada anak secara langsung (yang berarti adalah pola asuh demokratis) dapat melatih anak untuk peka terhadap

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ada korelasi positif yang sangat signifikan antara persepsi remaja terhadap pola asuh ibu sebagai orang tua tunggal dengan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pola asuh demokratis dengan kedisiplinan dalam penggunaan waktu dapat dilihat pada nilai korelasi (r)

Nilai koefisien korelasi penelitian menunjukkan parameter positif, hal ini menunjukkan bahwa semakin otoriter orang tua dalam melakukan pola asuh, maka intensitas

hasil penelitian juga menunjukkan korelasi yang negatif, hal ini menunjukkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis pada anak pra sekolah, tidak rnemiliki

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan negatif antara women’s empowerment dengan cinderella complex pada Wanita Dewasa Awal Berstatus

Munculnya Cinderella complex pada diri seorang perempuan tidak terlepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain: Pola asuh orang tua, Kematangan Pribadi,