ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KPRI “SETIA KAWAN” SRESEH SAMPANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Hesti Anis Sulalah 201010160311027
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KPRI “SETIA KAWAN” SRESEH SAMPANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh Hesti Anis Sulalah 201010160311027
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Pada KPRI Setia Kawan Sreseh Sampang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi.
Shalawat serta salam tak lupa diucapkan semoga tercurah kepada baginda Rosululah SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Beliaulah yang berjuang dan membawa bendera islamiah ke dunia ini dengan harapan mengantarkan umatnya kejalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui tulisan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini:
1. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M selaku Dosen Pembimbing I yang dengan tulus ikhlas, penuh kesabaran dan telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang berharga sampai akhir penulisan tugas akhir ini.
2. Dra. Dewi Nurjannah, M.M selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu dan selalu siap membantu, membimbing, memberi arahan, semangat serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini dengan penuh kesabaran.
4. Drs. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang memberi dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penelitian ini
5. Bapak, Ibu serta saudara-saudara saya yang saya sayangi, atas segala do’a dan dukungan yang diberikan dengan setulus hati dan tanpa henti untuk selalu menyayangi, membimbing serta berkorban untuk masa depanku. Semua jasanya tidak akan pernah aku lupakan.
6. Moh. Budiono Santoso adalah saudara yang telah biaya saya sekolah mulai dari SMP sampai S1 ini, kakak yang sangat bijak dalam mengambil keputusan dan sebagai pengganti bapak sejak bapak meninggal dunia. Terimakasih banyak atas segala kebaikan, pengorbanan dan bantuannya selama ini. Semoga saya bisa membalas semua jasanya.
7. Deviana Luvita Sari, sahabat sekaligus sahabat saya dalam segala hal. Terimakasih atas segala bantuan dan kesabarannya mendengarkan segala keluh kesah saya selama ini.
8. Teman-teman dekat yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini
Semoga Allah SWT membalas atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan. Penulis menyadari adanya banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka dengan kerendahan hati saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis dan semoga skripsi ini sangat bermanfaat, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 26 Maret 2014 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Perumusan Penelitian ... 5
C. Pembatasan penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Kegunaan Penelitian ... 5
II. TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA ... 7
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu... 7
B. Tinjauan Teori ... 8
III.METODE PENELITIAN ... 23
A. Lokasi Penelitian ... 23
B. Jenis Penelitian ... 23
C. Jenis dan Sumber Data ... 23
D. Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Definisi Operasional ... 24
F. Teknik Analisis data ... 25
IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
B. Pembahasan ... 44
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46
A. Kesimpulan ... 46
B. Saran ... 46
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data SHU dan Kas KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang ... 4 Tabel 2 Laporan Keuangan Neraca Perusahaan “XYZ” ... 26 Tabel 3 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ... 27 Tabel 4 Klasifikasi Perubahan Assets dan Liabilitas sebagai Sumber dan
Penggunaan Dana ... 27 Tabel 5 Perubahan Sumber dan Penggunaan Dana (%) ... 28 Tabel 6 Pengklasifikasian Perubahan Asset dan Liabilitas pada KPRI “Setia
Kawan” Sreseh Sampang 2010-2011 ... 32 Tabel 7 Pengklasifikasian Perubahan Asset dan Liabilitas pada KPRI “Setia
Kawan” Sreseh Sampang 2011-2012 ... 35 Tabel 8 Laporan Sumber dan Penggunaan DanaKPRI “Setia Kawan” Sreseh
Sampang 2011 ... 38 Tabel 9 Laporan Sumber dan Penggunaan DanaKPRI “Setia Kawan” Sreseh
Sampang 2012 ... 39 Tabel 10 Laporan Sumber dan Penggunaan Danadalam Bentuk Prosentase
KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang 2011 ... 40 Tabel 11 Laporan Sumber dan Penggunaan Danadalam Bentuk Prosentase
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Laporan Keuangan Koperasi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fikri “Koperasi Menggerakkan Ekonomi Rakyat” (Online)
http://news.detik.com/read/2013/07/27/010002/2315692/727/koperasi- menggerakkan ekonomi-rakyat. (diakses 16 Oktober 2013) .
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media.
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
Metode Sederhana Penilaian Kelayakan Usaha Kecil (Online) http://www.docstoc.com/docs/22716499/tahap-i-menghitung-pertumbuhan-penjualan (diakses 25 Maret 2014)
Mudrajat, Kuncoro. 2004. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKN
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sanusi, Anwar. 2011. Metode penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan ataupun lembaga keuangan lainnya di dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu memerlukan dana guna menunjang kegiatan operasionalnya sehari-hari. Kebutuhan dana merupakan salah satu
unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan, tanpa adanya dana tidak dapat memenuhi kebutuhan guna menjalankan aktivitasnya. Manajer
keuangan dituntut untuk memperhatikan sumber dana yang dibutuhkan diberbagai pilihan sumber dana baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sumber dana tersebut digunakan sebagai sumber pembelanjaan serta kegiatan
operasional sehari-hari.
Dana yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan berasal
dari pinjaman maupun modal sendiri. Dana tersebut biasanya digunakan untuk dua hal. Pertama, digunakan untuk keperluan investasi. Artinya, dana digunakan untuk membeli dan membiayai aktiva tetap dan bersifat jangka
panjang yang dapat digunakan berulang-ulang, seperti pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva tetap lainnya. Kedua, digunakan
2
Analisis sumber dan penggunaan dana sering juga disebut analisa aliran dana yang merupakan alat analisa finansial yang sangat berperan
penting bagi finasial manager. Maksud utama dari analisa adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana
tersebut dibelanjai, dengan kata lain analisa aliran dana yaitu dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dana dan untuk apa dana digunakan
disebut laporan sumber dan penggunaan dana. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut dalam artian sempit dapat diartikan sebagai “kas” atau dalam artian luas disebut “Modal
kerja” (Riyanto, 2001: 346).
Mengenai sumber dan penggunaan dana perusahaan, disini juga perlu
adanya manajemen dalam mengelola sumber dan penggunaan dana pada koperasi karena berhasil tidaknya suatu koperasi tergantung pada mutu dan
kerja dalam bidang manajemennya (Sonny, 2003:71). Koperasi merupakan lembaga keuangan non bank yang tidak kalah pentingnya dalam memperhatikan sumber dan penggunaan dana yang dimiliki karena dengan
mengelola sumber dan penggunaan dana dengan baik, maka dapat menjalankan kegiatan operasional koperasi sehari-hari.
Koperasi sangat penting di era globalisasi karena koperasi memberikan peluang kepada negara-negara yang berkembang untuk maju. Sehubungan dengan perkembangan koperasi di Indonesia kini jumlah
3
unit koperasi pada akhir tahun 2012 menjadi 200.808 unit koperasi. Jumlah anggota meningkat 2,40% dari 33.869.439 orang menjadi 34.685.145 orang,
sementara jumlah volume usaha meningkat 12,09% yang semula Rp 102,8 triliun menjadi Rp 115,2 triliun (Detik.com).
Adanya perkembangan koperasi yang sangat pesat, maka diperlukan kemandirian dalam pengambilan keputusan supaya menjadi koperasi yang tangguh dalam mengahadapi pesaing usahanya, sehingga koperasi akan
mampu meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Demikian juga dengan KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang,
dalam upaya pencapaian tujuan tersebut maka salah satu kebijakan yang ditetapkan yaitu dengan mengelola sumber dan penggunaan dananya yang dimiliki oleh koperasi.
KPRI “Setia Kawan” Kecamatan Sreseh Sampang merupakan
koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri yang bergerak dibidang
usaha jasa keuangan dan unit usaha di bidang pertokoan. Unit usaha jasa meliputi jasa simpan pinjam, administrasi simpan pinjam, sewa kursi dan gedung, dan SHU dari KPRI. Usaha dibidang pertokoan meliputi kebutuhan
sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya. KPRI “Setia Kawan” Sreseh bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri (anggota).
KPRI “Setia Kawan” Sreseh juga memerlukan analisis sumber dan
penggunaan dana dalam rangka perluasan kegiatan usahanya dan untuk mengetahui sejauh mana sumber dan penggunaan dana yang diperoleh dari
4
dananya harus dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan operasional koperasi. Adapun Sisa Hasil Usaha dan Kas KPRI “Setia Kawan” Sreseh
Sampang sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data SHU dan Kas KPRI “Setia Kawan” Kec. Sreseh Sampang Tahun 2010 – 2012
Keterangan 2010 2011 2012
SHU (Sisa Hasil Usaha) Rp 12.467.445 Rp 13.734.582 Rp 13.990.046 Kas Rp 93.545.000 Rp 29.033.500 Rp 27.353.000
Sumber: KPRI “Setia Kawan” Sreseh
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa SHU dari tahun 2010 hingga tahun 2012 mengalami kenaikan, hal ini menunjukkan banyaknya transaksi (usaha dan modal) yang dilakukan oleh anggota terhadap
koperasi dan kemampuan dalam meningkatkan pelayanan usaha. Kenaikan SHU tidak diimbangi dengan perubahan kas karena nilai kas yang terjadi pada tahun 2010 sampai 2012 mengalami penurunan, hal ini membuktikan
bahwa penerimaan kas yang diperoleh koperasi selalu digunakan untuk dipinjamkan ke anggota sehingga tidak ada persediaan dalam kas.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, yaitu adanya kenaikan SHU (Sisa Hasil Usaha) dan penurunan kas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang analisis sumber dan penggunaan
dana menjadi sebuah penelitian, dengan judul “Analisis Sumber dan
5
B. Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu bagaimana sumber dan penggunaan dana pada KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang?
C. Batasan Penelitian
Untuk membatasi permasalahan agar tidak meluas, maka penulis disini membatasi dana dalam arti kas pada laporan keuangan tahun
2010-2012 KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana (kas) yang digunakan KPRI “Setia Kawan” Sreseh pada tahun 2010 hingga tahun 2012.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengurus Koperasi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pengurus koperasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola sumber dan penggunaan dana, untuk menilai kebijakan-kebijakan yang baru sesuai dengan hasil
penelitian ini di masa yang akan datang. 2. Bagi Anggota Koperasi
6
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dikutip dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulfa (2011) dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Primer
Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun 2006–2010”. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sumber dan penggunaan dana pada Primer Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya
Malang. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja pada Primkopad mengalami fluktuasi pada tahun 2006 hingga tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan sumber yang diperoleh Primkopad lebih besar
daripada penggunaannya, meskipun ada peningkatan namun pada tahun 2009 hingga tahun 2010 terjadi penurunan. Meskipun terjadi penurunan
pada penggunaan dana, namun sumber yang dihasilkan oleh Primkopad lebih besar daripada penggunaannya, sehingga dapat dikatakan bahwa Primkopad dapat mengelola dana dengan baik.
Penelitian terdahulu selanjutnya dilakukan oleh Wiwit Yuliana (2010) dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana dalam
rangka mengendalikan likuiditas perusahaan (Studi survey Perusahaan Industri Semen yang terdaftar di LQ45)”. Kesimpulan dari hasil penelitian
yaitu pada PT. Semen Gersik, Tbk mengalami relatif stabil dari periode
8
diikuti dengan kenaikan yang seimbang dengan penggunaan modal, maka perusahaan ini mampu mengendalikan tingkat likuiditasnya. PT Holcim,
Tbk dalam kondisi yang tidak stabil. Di mana sumber lebih kecil dari penggunaan dananya, sehingga perusahaan tidak mampu untuk
mengendalikan likuiditasnya. PT Inducement Tunggal Prakarsa, Tbk periode 2008 dan 2009 mengalami kenaikan dana, maka perusahaan mampu mengendalikan tingkat likuidatasnya secara stabil.
Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti sekarang adalah sama-sama menganalisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian
dana. Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja, sedangkan peneliti sekarang membahas sumber dan penggunaan dana hal ini adalah kas.
B. Tinjauan Teori
1. Sumber dan Penggunaan Kas
Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan
baik, baik sumber maupun penggunaannya. Kegiatan sehari-hari sekalipun sudah direncanakan dengan baik, maka faktor kekurangan dana kelebihan
kas sering kali terjadi, disebabkan oleh berbagai faktor. (Kasmir (2010:194). Misalnya terjadi kekurangan kas atau uang kas berlebihan, maka hal tersebut baik kekurangan maupun kelebihannya perlu dicarikan
9
penerimaan dari sumber kas yang tersedia. Penerimaan kas atau sumber yang diperoleh harus diseleksi terlebih dahulu, terutama kas yang
diperoleh dari pinjaman. Artinya, harus dipilih sumber yang mana yang lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, pihak
manajemen terutama tugas seorang manajer keuangan untuk mencari sumber kas agar kebutuhan kas segera dapat dipenuhi.
Berikut ini beberapa sumber penerimaan kas dalam suatu
perusahaan pada dasarnya berasal dari (Munawir, 2007: 159):
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang
berwujud maupun tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal
oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (wesel)
maupun hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik atau hutang jangka panjang lainnya) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
10
Semua penerimaan kas di atas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, pihak manajemen juga harus menginventarisasi
penggunaan kas untuk keperluan yang akan datang. Keseimbangan penerimaan dan penggunaan harus benar-benar dikelola secara baik
sesuai dengan rencana yang telah disusun. Penerimaan kas, maka penggunaan kas juga terjadi akibat berbagai hal yang harus dikelola secara baik, sebaliknya penggunaan kas juga harus menggunakan skala
prioritas sesuai dengan rencana yang telah disusun sekalipun harus segera terpenuhi semuanya.
Berikut hal-hal sebagai penggunaan atau pengeluaran kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari (Munawir, 2007: 159):
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva lainnya.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan
c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang
d. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembanyaran biaya
11
e. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan lain
sebagainya.
Kasmir (2010: 198) menyatakan penggunaan kas harus disusun
sedemikian rupa dalam suatu rencana pengeluaran kas. Ada kas yang memang harus segera dikeluarkan pada saat dibutuhkan dana ada pula yang memiliki jangka waktu tertentu pengeluarannya. Artinya,
pengeluaran tersebut menanggung jatuh temponya, namun tetap harus dianggarkan agar tidak menanggung pengeluaran yang lain.
Dari pengertian sumber dan penggunaan kas dapat dikatakan bahwa sumber kas yaitu berasal dari hasil penjualan serta adanya penerimaan kas serta sumber penghasilan dari perusahaan, sedangkan penggunaan kas
yaitu digunakan untuk pembelian dan pengeluaran untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan.
2. Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama
satu periode dan memberikan alasan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui, dari mana uang kas diperoleh dan digunakan untuk apa saja
uang kas tersebut dalam periode tertentu.
Kasmir (2010: 199) menyatakan laporan sumber dan penggunaan kas dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap
12
maupun penggunaan kas, apakah sumber dan penggunaan kas sudah dilakukan secara efektif dan efisien, meramalkan kebutuhan di masa yang
akan datang, sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang dan sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membanyar bunga dan pinjamannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumber dan penggunaan kas dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan tingkat
efektifitas dan efisiensi atas penggunaan kas dalam melakukan pembiayaan kegiatan operasional perusahaan. Kemampuan perusahaan
dalam melakukan efisiensi atas penggunaan kas maka sumber-sumber kas yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melakukan pembiayaan aktivitas operasional perusahaan.
3. Penyusunan Laporan sumber dan Penggunaan Kas
Munawir (2007: 160) menyatakan penyusunan laporan perubahan
kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan dan jurnal pengeluaran kas. Dalam melakukan analisa perubahan yang terjadi harus diperhatikan
kemungkinan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas (non cash transaction).
Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain adalah sebagai berikut:
a. Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi
13
depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
b. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena
piutang yang bersangkutan tidak dapat ditagih lagi.
c. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang memiliki dan penghentian dari aktiva tetap.
d. Adanya pembayaran stock deviden, adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali terhadap aktiva tetap
yang dimiliki oleh perusahaan.
Langkah-langkah dalam menyusun laporan sumber dan pengggunaan dana (Syamsuddin, 2011: 140) sebagai berikut:
a. Menggunakan neraca tahun sebelumnya untuk menghitung perubahan-perubahan di dalam assets dan liabilities.
b. Menggunakan pengklasifikasian yang sudah diberikan di muka untuk menentukan apakah perubahan-perubahan dalam assets kecuali net
assets dan liabilities termasuk ke dalam sumber (S) ataupun
penggunaan (P).
c. Menentukan perubahan fixed assets
d. Menentukan pembayaran deviden
14
Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya memperbesar kas dan dikatakan sumber dana adalah sebagai
berikut (Riyanto, 2001: 346):
a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya barang dan hasil penjualannya itu merupakan sumber
dana/kas bagi perusahaan. Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana
yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan. Berkurangnya surat-surat berharga berarti surat-surat berharga terjual dan hasil penjualan tersebut merupakn sumber dana/kas bagi perusahaan.
b. Berkurangnya aktiva tetap
Berkurangnya aktiva tetap merupakan sumber dana/kas bagi
perusahaan. Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian dari aktiva tetap dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto tersebut berarti merupakan sumber
dana.
c. Bertambahnya setiap jenis hutang
15
d. Bertambahnya modal
Bertambanhya modal misalnya disebabkan karena adanya emisi
saham baru dan hasil penjualn saham itu merupakan sumber dana. e. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasi berarti ada tambahan dana bagi perusahaan yang bersangkutan.
Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil kas
dan dikatakan sebagai penggunaan dana sebagai berikut (Riyanto, 2001: 348):
a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
Bertambahnya aktiva lancar selain kas dapat terjadi karena pembelian barang membutuhkan dana, dengan demikian perubahna
aktiva lancar merupakan penggunaan dana b. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap, dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.
c. Berkurangnya setiap jenis utang
Berkurangnya utang baik utang jangka panjang ataupun jangka
16
d. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan
mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana, ini terjadi
pengurangan modal yang merupakan penggunaan dana. e. Pembayran cash deviden
Pembayaran cash deviden jelas merupakan penggunaan dana.
Cash deviden dibayarkan dari keuntungan neto setelah pajak. f. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya utang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya
kerugian tambahan dana tersebut digunakan untuk menutup kerugian, adanya kerugian maka merupakan penggunaan dana.
4. Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kas
Seiring dengan perubahan kas yang terjadi dalam suatu periode, maka jumlah kas juga dari waktu ke waktu akan selalu berubah. Perubahan
ini dimulai dari adanya perolehan kas dari berbagai sumber yang dimiliki perusahaan dan perubahan juga terjadi dalam penggunaan uang kas untuk
17
a. Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang atau jasa, dimana perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun
secara kredit.
b. Adanya pembelian barang dan jasa, dimana perusahaan membeli
sejumlah barang, baik bahan baku, bahan tambahan atau bahan barang lainnya yang mengurangi jumlah uang kas.
c. Adanya pembayaran biaya-biaya operasional seperti gaji, upah, telepon,
listrik dan lain sebagainya yang akan mengurangi uang kas.
d. Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman, dimana
perusahaan melakukan angsuran selama berpa waktu dan itu akan mengurangi uang kas.
e. Adanya penerimaan dari pinjaman, dimana perusahaan memperoleh
sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
Di samping faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kas perusahaan terdapat pula faktor-faktor yang tidak mempengaruhi perubahan jumlah kas, yaitu:
a. Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva
b. Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur
ekonomisnya dan tidak dipakai lagi
c. Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasi dan deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan
18
d. Adanya pengakuan kerugian piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat tagihan lagi.
e. Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham f. Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba
g. Adanya penilaian kembali terhadap aktiva yang dimiliki.
5. Kas
Pada umumnya tujuan utama pendirian suatu perusahaan adalah
memperoleh keuntungan untuk jangka panjang sehingga untuk mencapai tujuan tersebut kas merupakan salah satu faktor terpenting di samping
faktor-faktor yang lain dalam perusahaan, sehingga diperlukan perencanaan dalam mengelola kas agar berjalan lancar dan disesuaikan dengan keadaan perusahaan serta perhitungan terhadap berbagai macam
kemungkinan sehingga tidak terjadi pemborosan-pemborosan yang dapat mengganggu operasi perusahaan.
Munawir (2007:158) menyatakan kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan
maka semakin tinggi likuiditasnya. Suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar
19
Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu
perusahaan yang mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa mempertimbangkan likuiditas akhirnya perusahaan dalam keadaan likuid
apabila sewaktu-waktu ada tagihan.
Kasmir (2010:188) menyatakan kas merupakan komponen yang ada di aktiva lancar yang merupakan aktiva yang paling likuid dalam
perusahaan. Manajer perlu mengelola kas mengingat komponen aktiva ini memiliki nilai strategi dalam operasional perusahaan. Berdasarkan uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam perusahaan kas memegang peranan penting dalam kebutuhan dana perusahaan agar tetap dapat menjalankan kegiatan dengan baik, baik penerimaannya maupun
pengeluarannya.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kas
merupakan komponen dari aktiva yang paling lancar, yang memiliki peranan yang penting dalam rangka untuk pembiayaan aktivitas operasional perusahaan. Keberadaan kas yang cukup dapat digunakan
perusahaan untuk memberikan dukungan dalam proses pembiayaan yang akan dilakukan.
6. Arti Pentingnya Kas
Manajemen perusahaan pastinya sudah tahu bahwa kas memiliki arti yang sangat penting dalam menunjang kegiatan perusahaan. Kasmir
20
dilakukan agar aktivitas perusahaan berjalan sebagaimana mestinya, maka sebab itu penggunaan kas yang terencana dengan baik menjadi penting
disamping pencairan sumber-sumber kas.
Dalam neraca kas ditempatkan di posisi nomor satu dalam aktiva
lancar, karena merupakan aktiva yang paling likuid di antara aktiva yang dimiliki perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan suatu manajemen kas untuk mengatur atau mengelola jalannya kas yang ada di dalam perusahaan.
Manjaemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta
memanfaatkan idle cash dan perencanaan kas. Manajer keuangan harus mampu untuk mengelola uang yang masuk ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa
kas memiliki peran yang penting dalam rangka untuk melakukan pembiayaan kegiatan operasional perusahaan.
7. Motif Pengadaan Uang Kas
Dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan agar tetap menjalankan kegiatan dengan baik, maka perlu adanya pengadaan uang
kas yang harus tersedia di dalam perusahaan dengan menggunakan tiga motif untuk menyimpan uang kas (Sri Dwi Ari Ambarwati, 2010:126),
yaitu:
a. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Motif Transaksi, artinya uang kas digunakan untuk membayar
21
finansial. Kondisi itu secara otomatis juga akan menuntut kenaikan unag kas yang dibutuhkan, antara lain untuk membayar bahan baku,
upah, gaji, asuransi dan sebagainya. Jadi, persediaan yang cukup akan membuat perusahaan akan membayar transaksi-transaksi dengan tepat
waktu.
b. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil
keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul di waktu yang akan datang, seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan
menguntungkan perusahaan dan diperkirakan kemungkinan akan meningkat dalam waktu yang tidak lama.
c. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Motif jaga, artinya uang kas digunakan untuk berjaga-jaga sewaktu-waktu dibutuhkan uang kas untuk keperluan yang tidak
terduga. Misalnya pada saat perusahaan mengalami kerugian dan harus menutupi kerugian tersebut segera mungkin.
C. Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir pada gambar 2.1, maka dapat dijelaskan bahwa KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang memiliki laporan keuangan
22
[image:41.595.138.479.256.578.2]analisis sumber dan penggunaan dana (kas). Hasil analisis sumber dan penggunaan dana maka dapat diketahui kas mengalami kenaikan atau penurunan yang terjadi pada KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Sumber dan Penggunaan Dana
Koperasi KPRI “Setia Kawan” Sreseh Sampang
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana (Kas)
Laporan Keuangan Neraca
Laporan L/R
Kas Mengalami Kenaikan