PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA TERHADAP HASIL BERLAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 MEDAN
TESIS
DiajukanuntukMemenuhiPersyaratandalamMemperolehGelar Magister Program StudiTeknologiPendidikan
ESRA HUTABARAT 8136122065
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
ABSTRACT
ESRA HUTABARAT. NIM 8136122065. The Effect Of Instructional Strategy And The Ability Of Logical Thinking On Students Of Grade XI Social Sience Learning Achievement Of Accounting Of SMA Negeri 10 Medan. A Thesis. Education Technology, Post Graduate School The State University Of Medan, 2015
The aimed of this research were to : (1) finding the learning achievement of Accounting between students taught with contextual instructional strategy and ekspository instructional strategy (2) finding the learning achievement of Accounting between student who had ability of high logical thinking and low logical thinking, and (3) finding interaction between instructional strategy and the ability of logical thinking on the student achievement of accounting.
This research is quasi experiment. The population for this study was 70 from Grade XI Social Sience of SMA Negeri 10 Medan, while the samples taken as a whole because the class taken random sampling consisted of three classes of class XI IPS-1, XI IPS- 2, and XI IPS- 3. Before doing the treatment, the sample was given ability logical thinking test to diffentiate the kind of the students. The learning achievement test applied in testing hypothesis were tried to know the validity and reliability of the test. The result is of 40 test items there is 39 test items that fulfill the requirement (valid). The data analysis method applied in this research is descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the hypothesis. The hypothesis were tested using 2 way Anova. Before the application of analysis, the normality test for the data was conducted by Lilliefors and Variance homogeneity test by Fisher and Barlett test.
The result of the data analysis proved that (1) the results of students studying of accounting is taught in contextual instructional strategy is higher than the results of students studying of accounting is taught by using expository instructional strategy, it is shown by Fcount = 24.64 > Ftable = 3.986 on significant level α = 0.05 with dk =
(1.66). (2) the result of studying of accounting students who have high ability to think logically superior accounting learning outcomes of students who have low ability to think logically. It is shown by Fcount = 4.1 > Ftable = 3.986 on significant level α = 0.05
with dk = (1.76), and (3) the interaction between instructional strategy and students logical thinking in Accounting affect students learning outcomes. It is shown by Fcount= 9.92 > Ftable = 3.986 on significant level α = 0.05 with dk = (1.66).
iii
ABSTRAK
ESRA HUTABARAT. NIM 8136122065. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 10 Medan. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (2) Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, dan (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Akuntansi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 70 orang yang berasal dari kelas yaitu kelas XI (sebelas) IPS SMA Negeri 10 Medan, sedangkan sampel diambil secara acak yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XI IPS-1, XI IPS- 2 dan XI IPS- 3. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes kemampuan berpikir logis untuk membedakan jenis kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 40 soal yang diujicobakan, sebanyak 39 saja yang memenuhi persyaratan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 (dua) jalur yang sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas data dengan uji Lilliefors dan uji Homogenitas varians dengan uji Fisher dan Uji Barlett.
Hasil analisis data diperoleh; (1) hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 24,64 dan Ftabel = 3,986 untuk taraf signifikansi α = 0,05 dengan
derajat dk (1,66). (2) hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 4,1 dan Ftabel = 3,986
untuk taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat dk (1,66). (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Akuntansi. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 9,92 dan Ftabel =
3,986 untuk taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat dk (1,66).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi, strategi pembelajaran kontekstual tepat digunakan bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun
judul tesis ini adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir
Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 10 Medan.
Tesis ini dapat diselesaikan atas bantuan, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing tesis saya,
Prof.Dr.Abdul Hamid K.M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Prof.Dr.Sahat Siagian.
M.Pd selaku dosen pembimbing II.
Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Penguji Saya, Prof.Dr.Harun Sitompul,M.Pd, Prof. Dr. Mukhtar,M.Pd dan Dr. Eko
Nugrahadi, M.Si
Terima kasih saya ucapkan kepada yang saya hormati:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Prof. Dr. H Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana
iv
8. Bapak Drs. H. Sufrizal Tanjung, M.Si, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 10
Medan dan Guru bidang studi Akuntansi Ibu Nurhayati, Spd.
9. Ayahanda tercinta Wesly Hutabarat dan Ibunda tercinta Tiorly Sibarani dan
seluruh saudara/i saya yang telah memberikan dorongan moral, semangat dan
materil kepada penulis dapat menyelesaikan pendidikan Magister di Program
Pascasarjana.
11. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XXIII, Program Teknologi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, khususnya Yohana Sazlila, Deslina
Simamora, Masta Sirait, dan Ibu Kartini Tambunan.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini masih perlu
perbaikan dalam rangka penyempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun. Penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.
Medan, Agustus 2015 Penulis,
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ………. ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 10
D. Perumusan Masalah…. ... 11
E. Tujuan Penelitian …….. ... 11
F. Manfaat Penelitian…… ... 12
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 14
1. Hakikat Hasil Belajar Akuntansi ... 14
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 24
a. Hakikat Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 28
vi
3. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis……….. ... 40
B. Penelitian Yang Relevan ... 46
C. Kerangka Berpikir…… ... 49
D. Hipotesis Penelitian . ... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 56
B. Populasi, dan Sampel Penelitian ... 56
C. Metode dan Desain Penelitian ... 58
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 59
E. Prosedur dan Perlakuan Penelitian ... 59
1. Prosedur Perlakuan ... ... 61
2. Perlakuan Penelitian... .... 61
a. Kelompok Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 61
b. Kelompok Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 62
F. Pengontrolan Perlakuan ... 63
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 65
1. Teknik Pengumpulan Data ……… 65
2. Instrumen Penelitian ………. 67
vii BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian ………. ... 73
B. Pengujian Persyaratan Analisis ……… ... 85
C. Pengujian Hipotesis ………. .... 89
D. Diskusi Hasil Penelitian ……….. .... 94
E. Keterbatasan Penelitian ……….. ... 101
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ……….. ... 103
B. Implikasi ……….. .... 104
C. Saran ……… .... 108
DAFTAR PUSTAKA ……….. 110
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1 Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester Akuntansi
di SMA Negeri 10 Medan ………... 5
Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2014-2015... 57
Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 58
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Akuntansi ... 66
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis... 71
Tabel 4.1 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 74
Tabel 4.2 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ...75
Tabel 4.3 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi...77
Tabel 4.4 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ...78
Tabel 4.5 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ...80
Tabel 4.6 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ...81
Tabel 4.7 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ...83
ix
Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 84
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Strategi Pembelajaran ... 86
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Kemampuan
Berpikir Logis Siswa ... 86
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Normalitas Data Berdasarkan Interaksi Strategi
Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Siswa……….. 86
Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa yang
Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan
Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 87
Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa
dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan
Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 88
Tabel 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Strategi Pembelajaran dan
Kemampuan Berpikir Logis ... 88
Tabel 4.15 Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan Anava
Faktorial 2 x 2 ... 90
Tabel 4.16 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 90
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 75
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 76
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan
Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 77
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Akuntansi dengan
Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 79
Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Kontekstual dan
Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 80
Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Kontekstual dan
Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 82
Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 83
Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Kemapuan Berpikir Logis Rendah... 85
Gambar 4.9 Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Silabus ... 113
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 115
Skenario Pembelajaran ...116
Modul ... 133
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi ... 152
Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 159
Analisis Butir Uji Coba Instrumen Tes ... 161
Distribusi Data Penelitian ... 175
Pengujian Normalitas Data ... 203
Pengujian Homogenitas Data ... 213
Analisis Varians Dua Jalur Dengan Faktorial 2 x 2 ... 216
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan
dibutuhkan dalam masa pembangunan yang sedang berlangsung. Melalui pendidikan
sekolah berbagai aspek pendidikan dapat dikembangkan, agar menghasilkan tenaga-
tenaga manusia yang berkualitas dan bermutu. Sumber daya manusia yang berkualitas
dan bermutu diharapkan dapat menghadapi tantangan globalisasi yang sedang terjadi.
Perubahan global yang terjadi akan berpengaruh pada tata kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Perubahan tersebut menuntut adanya perbaikan yang
berkaitan dengan sistem pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
disekolah. Dengan adanya perbaikan sistem pembelajaran di sekolah, diharapkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan meningkat sehingga akan
berpengaruh juga pada hasil belajar siswa.
Belajar sangat erat hubungannya dengan hasil belajar. Belajar adalah suatu
proses mengkonstruksikan perilaku aktif siswa untuk menuju perubahan yang dengan
sengaja diciptakan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi yang
hasilnya diwujudkan dalam hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan
peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar
2
tujuan- tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut
guru dapat menyusun dan membina kegiatan- kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk
keseluruhan kelas maupun individu.
Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang harus
dikuasai oleh siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA. Mata pelajaran
akuntansi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan mata pelajaran
yang lain. Salah satu kekhususan itu adalah selain pemahaman terhadap konsep
pelajaran tersebut juga menuntut praktek dan retensi karena ada bagian-bagian
pelajaran yang harus dikuasai melalui ingatan. Akuntansi dapat diartikan seperangkat
pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi
keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan)
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomik.
Pengambilan keputusan biasanya memerlukan informasi untuk menyakinkan
bahwa harapan-harapannya cukup pasti akan terealisasi. Salah satu informasi yang
penting dalam dunia usaha maupun dalam kehidupan sehari-hari adalah informasi
keuangan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan tertentu. Unsur
penting lain adalah perlunya informasi keuangan untuk pertanggungjawaban.
Akuntansi merupakan satu pengetahuan yang banyak menawarkan tantangan
intelektual mengingat akuntansi dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
yang lebih luas. Akan tetapi, perlu ditekankan bahwa akuntansi bukan semata-mata
3
penalaran dan perancangan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat
akuntansi akan diterapkan. Akuntansi merupakan keahlian khusus yang bersifat
melayani masyarakat sehingga faktor sosial, etika, dan moral juga terlibat di
dalamnya, faktor tersebut menjadi penting khususnya jika akuntansi diarahkan untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup
orang banyak.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan merupakan salah satu
sekolah yang banyak diminati di kota Medan. Siswa di sekolah ini sangat bervariasi,
baik dari segi penguasaan bahan materi maupun daya serap ataupun kemampuan
berpikir masing- masing siswa yang berbeda antara satu sama lain khususnya untuk
kelas XI IPS, pada mata pelajaran Akuntansi. Materi akuntansi yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir dan penalaran seseorang, menjadi tantangan tersendiri bagi guru
sejauh mana mengajarkan materi agar siswa dapat menerima dan memahami materi
ajar dengan baik.
Di samping itu, terdapat pula beberapa permasalahan yang terjadi di kelas di
antaranya dalam siswa hanya sebatas menghafal materi yang disampaikan guru tanpa
pemahaman siswa yang kurang dan tidak merata, dimana terdapat siswa yang cepat
memahami penjelasan guru dan ada siswa yang kurang dalam menerima penjelasan
guru. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas, hal ini terlihat jelas
dari proses pembelajaran yang berlangsung dikelas ketika sebagian siswa ada yang
hanya diam duduk untuk mendengarkan begitu saja tanpa mempertanyakan sesuatu
4
jenuh dalam pembelajaran akuntansi sehingga siswa tidak memperhatikan sama
sekali penjelasan materi yang diajarkan di dalam kelas, banyak yang melamun dan
melakukan kegiatan lain di luar pembelajaran yang sedang berlangsung. Semua
permasalahan di atas tentu saja diakibatkan oleh cara ataupun strategi pembelajaran
yang dilakukan oleh guru yang tidak tepat yakni ceramah, tanya jawab dan penugasan
saja. Dari hasil wawancara dengan siswa, sebagian siswa memiliki persepsi kurang
positif terhadap guru, dikarenakan penjelasan guru juga terlalu cepat, guru hanya
peduli dengan sebagian siswa yang mau mendengarkan saja.
Penguasaan siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dapat dilihat dari
kemampuan dalam melakukan pembukuan. Tidak hanya itu secara nasional
penguasaan siswa terhadap mata pelajaran tersebut juga dapat dilihat dari hasil ujian
nasional dimana berdasarkan hasil pengamatan masih berada di bawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di
SMA Negeri 10 Medan adalah 75. Dengan demikian siswa harus mencapai nilai yang
telah ditetapkan oleh pihak sekolah khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. Hasil
observasi dan hasil pengalaman langsung ketika Program Pengalaman Lapangan
(PPL) diperoleh data bahwa nilai dalam mata pelajaran akuntansi siswa sebagian
besar masih rendah. Adapun rincian dari KKM siswa tuntas dan belum tuntas dapat
5
Tabel.1.1.
Persentase (%) Siswa Tuntas dan Belum Tuntas Pada Mata Pelajaran Akuntansi Semester Genap
Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas Tuntas Belum Tuntas Jumlah Siswa Rata- rata Nilai UTS
XI IPS 1 5% 95% 20 Siswa 57,63
XI IPS 2 3,8% 96,2% 26 Siswa 52,54
XI IPS 3 34% 66% 23 Siswa 57
(Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 10 Medan)
Dari hasil penelitian awal yang dilakukan di SMA Negeri 10 Medan
menunjukkkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi masih
dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari data siswa di SMA Negeri 10 Medan
masih banyak yang memperoleh nilai rendah pada mata pelajaran akuntansi sehingga
tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk
mata pelajaran akuntansi di sekolah ini yakni sebesar 75.
Dari penelitian yang dilakukan terdapat hasil belajar mata pelajaran Akuntansi
masih cenderung kurang memuaskan. Hal ini dapat disebabkan oleh penyampaian
materi secara teori oleh guru lewat ceramah, demonstrasi, latihan dan pengadaan
tugas-tugas. Menurut pendapat Yuswani (2007:103) bahwa: penyebab rendahnya
hasil belajar siswa adalah: “1) kurang meminati pelajaran, 2) materi bersifat abstrak,
dan 3) penggunaan media yang kurang tepat”.
Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya prestasi siswa-siswi yang
mengakibatkan hasil belajar tidak maksimal diantaranya terdapat anak yang
ketakutan, takut ditertawakan, diejek, ditegur, khawatir, tidak bisa konsentrasi, tidak
6
bagi siswa untuk merasa aman dan tentram. Hal ini dimaksudkan karena asumsi
kebanyakan siswa-siswi IPS khususnya kelas XI di SMA Negeri 10 Medan yang
beranggapan bahwa mata pelajaran akuntansi itu merupakan mata pelajaran yang
menakutkan bagi para siswa IPS. Mereka berfikir akuntansi sangat sukar dimengerti
seperti halnya matematika (dalam Ilmu Exact).
Ditinjau dari segi psikologi pendidikan, maka keberhasilan belajar peserta
didik dalam mempelajari mata pelajaran tertentu, misalnya akuntansi dapat
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Seperti pendapat
Slameto (2010: 54) bahwa:
“ Faktor intern adalah siswa itu sendiri, misalnya kecerdasan siswa, kesiapan siswa, kemampuan belajar, bakat siswa, kemauan belajar dan minat siswa. Sedangkan faktor ekstern adalah lingkungan, pribadi guru, kompetensi guru, suasana belajar dan metode mengajar”.
Seorang guru harus mampu menentukan strategi ataupun pendekatan yang
tepat yang dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar. Penerapan strategi
pembelajaran yang tepat menjadi pilihan bila menginginkan pembelajaran menjadi
efektif dan efisien, sebagaimana diungkapkan Slameto (2003:65) agar siswa dapat
belajar dengan baik maka strategi pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien.
Dikatakan efektif bila strategi pembelajaran tersebut menghasilkan sesuai dengan
yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan efisien apabila
strategi pembelajaran yang diterapkan relatif menggunakan tenaga, usaha, biaya dan
waktu yang dipergunakan seminimal mungkin. Strategi pembelajaran dilaksanakan
7
serius mengikuti materi pengantar akuntansi karena strategi yang digunakan dalam
penyampaian bersifat monoton. Pada akhirnya berpengaruh kepada penguasaan
materi mata pelajaran akuntansi yang akan berpengaruh pada praktisi dari lulusan
SMA yang diharapkan akan mampu bersaing dalam dunia pasar kerja.
Sejauh ini strategi pembelajaran yang digunakan guru-guru di sekolah SMA
Negeri 10 Medan selama ini belum optimal sehingga menyebabkan timbulnya
kebosanan siswa yang berakibat rendahnya hasil belajar. Terlebih-lebih adanya kesan
selama ini, pembelajaran yang dilaksanakan dipengaruhi pandangan instan yaitu siap
pakai. Pandangan ini mendorong guru bersikap cenderung memberitahu konsep saja,
dengan kata lain bahwa pembelajaran terfokus kepada guru. Untuk mengurangi atau
bahkan menghindari strategi belajar yang terlalu monoton diupayakan berbagai
strategi mengajar yang lebih efektif dalam menciptakan komunikasi yang multi arah,
sehingga diharapkan juga menimbulkan dan meningkatkan interaksi yang proaktif
dalam pembelajaran.
Terdapat berbagai macam strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan
guru di kelas, salah satu di antaranya adalah strategi pembelajaran
kontekstual/Contextual Teaching Learning (CTL). Namun perlu disadari bahwa
strategi tersebut tidak ada yang terbaik atau terburuk, karena strategi tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam hal ini Sudjana (2002:76) menyatakan
bahwa "masing-masing strategi/metode ada keunggulan serta kelemahannya". Pada
pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan
8
dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka
sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki
pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari
satu permasalahan/ konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
Meskipun peneliti menyadari masih banyak strategi lain yang memiliki
kelebihan dan kekurangan masing- masing, namun peneliti memiliki alasan kuat yang
melatarbelakangi mengapa peneliti memilih strategi pembelajaran kontekstual
dikarenakan dari penelitian awal siswa lebih nyaman untuk bertanya pada temannya
dari pada bertanya kepada gurunya. Selain itu pada saat guru memberikan tugas
kepada siswa, siswa cenderung untuk mengerjakannya secara berkelompok. Dari
keadaan tersebut, peneliti melihat bahwa siswa tersebut memiliki perbedaan
karakteristik dalam belajar, selain itu siswa mengakui bahwa mereka akan lebih
mudah menerima materi apabila materi tersebut dapat berhubungan langsung dengan
lingkungan.
Di samping pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, maka perolehan hasil
belajar akuntansi juga dipengaruhi faktor karakteristik siswa. Salah satu faktor
karakteristik siswa yaitu kemampuan berpikir logis. Siswa yang mampu berpikir logis
akan cepat memahami konsep yang tinggi sehingga dapat menimbulkan tingkat atensi
dan antusiasnya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam
diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik). Kemampuan berpikir logis yang dimiliki individu akan banyak
9
belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Siswa yang memiliki kemampuan
berpikir logis tinggi dalam mata pelajaran Akuntansi akan semakin mampu
menggunakan berbagai informasi yang dimilikinya untuk menyelesaikan soal latihan
maupun memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya jika siswa memiliki
kemampuan berpikir logis yang rendah maka diprediksi akan kesulitan dalam melatih
diri untuk menyelesaikan soal-soal.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti didasarkan pada penerapan strategi
pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran ekspositori. Penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran kontekstual dan ekspositori
dalam mempengaruhi hasil belajar akuntansi. Maka peneliti merasa pengaruh strategi
pembelajaran kontekstual akan tepat digunakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri
10 Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah serta hasil survey awal
peneliti, maka timbul beberapa pertanyaan yang dapat diidentifikasi sebagai
permasalahan yaitu: (1) apakah yang harus diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan
pembelajaran akuntansi? (2) bagaimanakah cara menyampaikan urutan materi ajar
yang paling baik dalam pembelajaran akuntansi? (3) urutan bagaimanakah yang lebih
tepat dan dapat membantu proses belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi? (4)
apakah perbedaan dalam strategi pembelajaran memberikan hasil belajar yang
10
pembelajaran yang berbeda pula? (6) apakah perbedaan karakteristik belajar siswa
mempengaruhi hasil belajar? (7) apakah strategi pembelajaran tertentu hanya layak
untuk siswa yang memiliki karekteristik tertentu pula? (8) apakah hasil belajar siswa
yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari pada hasil
belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? (9) apakah hasil
belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dari pada hasil
belajar siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir logis rendah? dan (10)
apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir dalam
mempengaruhi hasil belajar?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka. masalah yang dikaji dalam
penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir siswa
terhadap hasil belajar akuntansi. Strategi pembelajaran dibatasi pada kajian tentang
strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran ekspositori. Kemampuan
berpikir dibedakan atas kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir
logis rendah. Sedangkan hasil belajar akuntansi dibatasi pada kelas XI IPS semester
genap dengan aspek yang diukur dibatasi pada aspek kognitif. Sedangkan materi ajar
akuntansi dibatasi pada materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dimana sub
11
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, indentifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
kontekstual lebih tinggi dari pada hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis
tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar akuntansi siswa dengan kemampuan berpikir
logis rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir
siswa terhadap hasil belajar akuntansi siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
kontekstual dan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori.
2. Mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis
tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.
3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir siswa
12
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini secara teoritis
dan praktis. Secara teoretis manfaat, penelitian adalah:
(1) Untuk memperkaya wawasan ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas
pembelajaran, dan
(2) Untuk memberikan ide baru dalam paradigma pembelajaran.
Sedangkan secara praktis, manfaat penelitian ini adalah:
(a) Bagi siswa
1. Meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akuntansi
2. Meningkatkan pemahaman konsep Akuntansi yang dipelajari secara mendalam
melalui pengalaman langsung
3. Mendapatkan proses pembelajaran Akuntansi yang lebih bermakna dan
berkualitas.
(b) Bagi guru
1. Alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
mutu pembelajaran Akuntansi
2. Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi
3. Meningkatkan profesionalitas guru dalam proses pembelajaran terutama dalam
13
(c) Bagi sekolah
1. Dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan mutu dan efektifitas
mata pelajaran Akuntansi
2. Hasil belajar Akuntansi siswa yang maksimal akan berdampak pada
peningkatan kualitas sekolah
(d) Bagi peneliti
1. Mendapatkan pengalaman menerapkan strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar Akuntansi pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi penelitian
103
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual
lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori. Dengan demikian strategi pembelajaran kontekstual lebih
efektif diterapkan dalam pembelajaran Akuntansi guna meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi yang diajar
dengan strategi pembelajaran kontekstual maupun strategi pembelajaran ekspositori
lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis
rendah diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual maupun strategi pembelajaran
ekspositori.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir logis,
dimana siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir logis
rendah lebih baik diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori
104
B. Implikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Akuntansi. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk
meningkatkan hasil belajar Akuntansi. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui
penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif
siswa yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan pembelajaran itu sendiri.
Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi pembelajaran yang kurang tepat
dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar
Akuntansi siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual
daripada diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa
strategi pembelajaran kontekstual lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar
Akuntansi, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran
kontekstual, siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan
diperolehnya, siswa berupaya bekerja menemukan sendiri dan menghubungkan
masalah dalam dunia nyata dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap
105
Dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual diharapkan guru dapat
membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran Akuntansi.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis
berpengaruh terhadap hasil belajar Akuntansi. Siswa dengan kemampuan berpikir
logis tinggi secara rata-rata mempunyai hasil belajar Akuntansi lebih tinggi atau
unggul dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.
Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kemampuan
berpikir logis signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
Siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi, selalu melatih dirinya secara
terus-menerus akan dapat menemukan prosedur belajar yang sistematis yang pada
gilirannya akan terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah-masalah. Dengan
demikian konsekuensinya apabila siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah
tentu akan rendah pula pencapaian hasil belajar Akuntansi, sebaliknya siswa dengan
kemampuan berpikir logis tinggi maka tingkat pencapaian hasil belajar Akuntansi
lebih tinggi.
Konsekuensi logis dari pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap hasil
belajar Akuntansi berimplikasi kepada guru Akuntansi untuk melakukan identifikasi
dan prediksi di dalam menemukan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa.
Apabila kemampuan berpikir logis siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat
106
disamping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk
siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi diberikan materi-materi pengayaan
dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi sedangkan untuk
siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah diberikan materi-materi remedial
yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadap
materi pelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan mau membangun dan
menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam
menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Disamping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara
menemukan materi-materi penting bukan diberitahukan oleh guru.
Impilikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kemampuan berpikir
logis mengisyaratkan guru dalam memilih strategi pembelajaran maka
mempertimbangkan kemampuan berpikir logis siswa. Dengan adanya kemampuan
berpikir logis dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positip atau negatif
yang akan dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu
dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang
diterapkan guru akan efektif atau tidak, tentunya tergantung dari karakteristik siswa.
Adanya perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada
guru di dalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar
siswa. Bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi hal tersebut tidaklah
menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam motivasi, membangkitkan minat dan
107
rendah maka guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam
memberikan motivasi dan minat belajar siswa.
Perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru
adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama siswa di mana guru
mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi di dalam
kelas di mana siswa yang dengan kemampuan berpikir logis tinggi memberikan
bantuan kepada siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah, dengan demikian
kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah dapat
terbantu dalam memahami materi pelajaran.
Ketiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi strategi
pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut
terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi dan diajar dengan
strategi pembelajaran kontekstual memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan
bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah yang diajar dengan strategi
pembelajaran kontekstual lebih rendah dibandingkan yang dajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa strategi pembelajaran kontekstual lebih tepat digunakan bagi siswa dengan
karakteristik kemampuan berpikir logis tinggi, sedangkan strategi pembelajaran
ekspositori lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kemampuan
108
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar
Akuntansi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan
kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar
Akuntansi itu sendiri. Sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan
berpikir logis perlu menjadi perhatian sekaligus. Konsekuensi logis dari interaksi
strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis berimplikasi kepada guru agar
dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi
pembelajaran dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti
efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
C. Saran-Saran
Dari hasil temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah disajikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen yang
dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu disarankan
kepada guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa
dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat menetapkan
pilihan strategi pembelajaran yang lebih tepat untuk dilaksanakan.
2. Strategi pembelajaran kontekstual memberikan hasil belajar yang lebih tinggi
109
ekspositori. Oleh karena itu, disarankan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran
Akuntansi menerapkan strategi pembelajaran kontekstual.
3. Disarankan agar guru dapat lebih meningkatkan minat, sikap dan kemampuan
intelektual berpikir logis peserta didik dengan cara melatih siswa dua kali pertemuan
setiap minggu 5 menit sebelum pembelajaran dimulai, sehingga siswa dapat
110
Arikunto, Suharsimi, (2005). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.
________________, (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta, cet ke-15.
_________________, (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.
Ausubel dalam Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Atwi Suparman. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.
Bloom dalam Suprijono, Agus. (2010). Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Cet. IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiningsih, Asri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
David, J. R. dalam Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Dick, W., Carey, L. dalam Atwi Suparman. (2012). Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.
Elaine B. Johnson.(2007). Contextual Teaching dan Learning. Bandung: MLC
Gagne, R. M. (2008) The learning of concepts IN Clarizio, H. F., Craig, R. C. & Mehrens W. A. (Eds.) Contemporary Issues in Educational Psychology 230 237 Boston: Allyn & Bacon
111
Hidayat, Kosadi, dkk. (2000). Seri Pengajaran Bahasa Indonesia I: Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Tanpa Kota: Putra Abardin.
Kurt Lewin dalam Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Piaget dalam Monks F.J, Knoers A.M.P., Haditono S.R. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Edisi Keenam Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Pringgawidagda, Suwarna. (2002). Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Plato dalam Suryabrata, Sumadi. (2013). Psikologi Pendidikan. Edisi kelima. Jakarta: Grafindo Perkasa Rajawali.
Rahardjo, Budi. 2002. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo
Romiszowski, A. J. (1981). Designing Instruction Systems Decision in Course Planning. New York: Nicholag Publishing Company.
Ross dan Kyle dalam Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Roy Killen dalam Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. (Cet. VII). Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
______________, (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
112
SR Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Suprijono, Agus. (2010). Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Cet. IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suriasumantri, Jujun. (2001). Ilmu dalam Perspektif, Yayasan Obor, Jakarta
Suryabrata, Sumadi. (2013). Psikologi Pendidikan. Edisi kelima. Jakarta: Grafindo Perkasa Rajawali.
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Yuswani. (2007). Penggunaan media grafis untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 07 silaing bawah pada materi luas daerah segi banyak. Jurnal guru. No.2, vol4 : 103