• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA TENTANG SADARI

SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI

KELURAHAN PETISAH TENGAH TAHUN 2009

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

YENNY CHANDRA

060100082

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian: Gambaran Pengetahuan Wanita tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009

Nama : Yenny Chandra

NIM : 060100082

Pembimbing Penguji I

(dr. Erjan Fikri, Sp.B, Sp.BA) (dr. Dede Moeswir, Sp.PD) NIP: 19630127 198911 1 001

Penguji II

(dr. Iqbal Fahlevi A.Nasution, SP.BA)

Medan, 26 November 2009 Dekan

Fakultas Kedokteran Universiras Sumatera Utara

(3)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

ABSTRAK

Sampai saat ini, kanker masih merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat di seluruh negara, terutama di negara yang sedang berkembang. Salah satu jenis kanker yang mengkhawatirkan wanita adalah kanker payudara karena insiden kanker payudara masih sangat tinggi di Indonesia. Dari data yang didapatkan dari Departemen Kesehatan RI tahun 2008 dinyatakan estimasi insiden kanker payudara di Indonesia mencapai 26 per 100.000 wanita. Disamping itu, penemuan dini kanker payudara sudah dapat dilakukan dengan metode SADARI yang baik dan benar.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 109 orang dengan tingkat ketepatan relatif (d)

sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik

proportional cluster random sampling. Sampel kemudian didistribusikan secara

merata. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan SPSS 17,0.

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia 21-50 tahun tentang SADARI berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 73,4.

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara berada dalam kategori sedang. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor usia, tingkat pendidikan, dan usia.

(4)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

ABSTRACT

Nowadays, cancer is still a threat for community health in all countries, especially in developing countries. A type of cancer that always been a major concern among women is breast cancer due to high incidence of breast cancer in Indonesia. Based on Health department’s document of Republic Indonesia in 2008, the incidence estimated of breast cancer in Indonesia is 26 women from 100,000 population. On the other hand, Breast Self Examination (BSE) can be applied as early detection of breast cancer.

The aim of this study was to apprehend the women’s knowledge about BSE as early detection of breast cancer.

This study was a conducted in descriptive observational manner with cross sectional approach. A hundred and nine samples were taken with 0,1 as a relative accuracy. The sampling technique was propotional cluster random sampling. Afterwards, samples were distributed equally. Data were collected by utilizing questionnaire and analyzed by using SPSS 17.0.

As the result, 73,4% achieved in this study concluded that subjects in this study (21-50 years old) had medium knowledge about BSE.

The Result of this study indicated that women’s knowledge of BSE as an early detection of breast cancer was in medium category. Maybe influenced by age, education, and status.

Key words: knowledge, education, Breast Self Examination (BSE)

(5)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Wanita tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009” tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga peneliti yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun material dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan beban kredit sebesar 2 SKS.

Dalam penulisan karya tulis ini, peneliti telah banyak mendapat bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti dengan rendah hati ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Erjan Fikri, Sp.BA selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah atas kesabaran dan waktu yang diberikannya untuk membimbing peneliti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. dr. Rusli Dhanu, Sp.S selaku pembimbing akademik yang telah membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

3. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama masa pendidikan.

(6)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

5. Teman-teman peneliti yang telah memberikan saran dan bantuan kepada peneliti selama penyusunan karya tulis.

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, peneliti menerima kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan Karya Tulis ini. Akhir kata, peneliti berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini memberi manfaat kepada semua orang.

Medan, 17 November 2009

(7)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 2

1.3.Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1. Tujuan Umum ... 2

1.3.2. Tujuan Khusus ... 2

1.4.Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1.Bagi Masyarakat ... 2

1.4.2.Bagi Petugas Kesehatan ... 3

1.4.3.Bagi Peneliti ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Kanker Payudara ... 4

2.1.1. Definisi Kanker Payudara ... 4

2.1.2. Etiologi Kanker Payudara ... 4

2.1.3. Patofisiologi Kanker Payudara ... 5

2.1.4. Klasifikasi Kanker Payudara ... 6

2.1.5. Pencegahan kanker payudara ... 8

2.2. Deteksi Dini Kanker Payudara ... 9

2.2.1. Defenisi Deteksi Dini ... 9

2.2.2. Tujuan Deteksi Dini ... 10

2.3. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) ... 10

2.3.1. Definisi SADARI ... 10

2.3.2. Langkah- langkah Pemeriksaan SADARI ... 10

2.4. Pengetahuan Masyarakat terhadap Pemeriksaan SADARI . 11 2.4.1. Definisi Pengetahuan ... 11

2.4.2. Hal- hal yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 13 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 13

(8)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 14

4.1. Jenis Penelitian ... 14

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 14

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 14

4.3.1. Populasi Penelitian ... 14

4.3.2. Sampel Penelitian ... 14

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 16

4.4.1. Data Primer ... 16

4.4.2. Data Sekunder ... 16

4.4.3. Instrumen Penelitian ... 16

4.4.3.1. Hasil Uji validitas dan Uji Reabilitas ... 17

4.4.4. Uji Reabilitas ... 17

4.5. Metode Analisis Data ... 17

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

5.1. Hasil Penelitian ... 18

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 18

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 18

5.1.3. Hasil Analisa Data ... 20

5.2. Pembahasan ... 24

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

6.1. Kesimpulan ... 27

6.2. Saran ... 28

6.2.1. Bagi Masyarakat ... 28

6.2.2. Bagi Petugas Kesehatan ... 28

6.2.3. Bagi Peneliti Lain ... 28

(9)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Halaman

2.1 Klasifikasi Kanker Payudara... 6 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia ... 19 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan ... 19 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan status

pernikahan ... 19 5.4 Distribusi frekuensi jawaban pertanyaan responden pada variabel

(10)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2. Kuesioner

Lampiran 3. Lembar Penjelasan (Informed Consent) Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

Lampiran 5. Data Induk (Master Data)

(11)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sampai saat ini, penyakit kanker merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat di seluruh negara, terutama di negara berkembang. Di Indonesia, peningkatan angka kejadian penyakit kanker cukup meresahkan masyarakat. Salah satu jenis kanker yang mengkhawatirkan kaum wanita adalah kanker payudara.

Kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim yang menyerang kaum wanita di seluruh dunia (Tjahjadi, 2008). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2005, diperkirakan lebih dari 1,2 juta orang terdiagnosa menderita kanker payudara setiap tahunnya. Disamping itu, menurut Parkin (1988) dalam Sirait (1996), angka kematian akibat kanker di dunia diperkirakan mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya ditemukan di negara berkembang. Sedangkan, jumlah penderita baru per tahun ialah 5,9 juta di seluruh dunia dan 3 juta di antaranya ditemukan di negara berkembang.

Di negara- negara Asia, insiden kanker payudara mencapai 20 orang per 100.000 penduduk (Medicastore, 2002). Disamping itu, berdasarkan data

Globocan, IARC (2002), didapatkan estimasi insiden kanker payudara di

Indonesia sebesar 26 per 100.000 perempuan (Depkes RI, 2008). Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Medan (2009), insiden kanker payudara di Kota Medan masih belum diketahui secara pasti karena belum ada registrasi kanker berbasis populasi yang dilaksanakan.

(12)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Penemuan dini kanker payudara dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan yang mudah dan dapat dilakukan sendiri, yaitu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Siswono, 2002). Menurut Nina (2002) dalam Hawari (2004), sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara mencapai 26%, dan jika dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas deteksi dini kanker payudara menjadi 75%.

Angka kejadian kanker payudara masih sangat tinggi walaupun sensitivitas SADARI dalam mendeteksi dini kanker payudara sangat bermanfaat. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.

1.2. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dibahas pada latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana gambaran pengetahuan wanita di Kelurahan Petisah Tengah tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita di Kelurahan Petisah Tengah tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.

1.3.2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita di Kelurahan Petisah Tengah tentang pengetahuan umum SADARI, definisi SADARI, manfaat SADARI, dan cara pemeriksaan SADARI yang benar sesuai dengan karakteristik umur,tingkat pendidikan, dan status.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi masyarakat

(13)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

b. Masyarakat dapat melakukan SADARI dengan benar.

1.4.2. Bagi petugas kesehatan

a. Petugas kesehatan mengetahui gambaran pengetahuan wanita mengenai SADARI sehingga dapat merencanakan suatu strategi pelayanan kesehatan untuk menindaklanjutinya.

b. Informasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan petugas puskesmas terutama petugas penyuluhan dalam kebijakan untuk menyalurkan pengetahuan dan cara pemeriksaan SADARI.

1.4.3. Bagi Peneliti

a. Dapat meningkatkan kemampuan di bidang penelitian serta melatih kemampuan analisis peneliti.

(14)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kanker Payudara

2.1.1. Definisi Kanker Payudara

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Peningkatan jumlah sel tak normal ini umumnya membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker (Tjahjadi, 2008).

Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang menyerang kelenjar air susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara (Scribd, 2008). Kanker payudara memperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara (Price, 2005). Pencegahan dan penatalaksanaan kanker payudara telah mengalami perkembangan pesat, akan tetapi walaupun demikian angka kematian (mortality rate) dan angka kejadian (incidence rate) kanker payudara masih tetap tinggi (Supit, 2003). Sebagian besar tumor payudara, baik kelainan jinak maupun ganas dapat ditemukan oleh penderita sendiri, maka SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) menjadi sangat penting (Dalimartha, 2004).

2.1.2. Etiologi Kanker Payudara

Penyebab pasti kanker payudara sampai saat ini belum diketahui. Namun, kanker disebabkan oleh adanya genom abnormal yang terjadi karena ada kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara. Beberapa diantaranya, adalah:

a. Usia, risiko kanker payudara semakin meningkat dengan bertambahnya umur. b. Riwayat keluarga, wanita yang ibu atau saudara perempuan menderita kanker,

memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.

(15)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

menopause setelah umur 55 tahun, tidak menikah atau tidak pernah melahirkan anak, melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, serta pengguna pil kb atau terapi hormon esterogen.

d. Faktor genetik, terdapat 2 varian gen BRCA1 dan BRCA2 yang merupakan suatu gen suseptibilitas kanker payudara. Jika seorang wanita memiliki salah satu dari gen tersebut maka kemungkinan menderita kanker payudara sangatlah besar.

e. Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih hormon atau hormonal replacement therapy (HRT), dan pengobatan kemandulan (infertilitas).

f. Pemakaian kontrasepsi oral pada pederita tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik.

g. Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) terutama pada bagian dada (Moningkey dan Kodim, 1998).

h. Wanita yang obesitas (kegemukan) pasca menopause, mengkonsumsi lemak, dan konsumsi alkohol berlebih. (Jonathan dan Neville, 2004).

2.1.3. Patofisiologi Kanker Payudara

(16)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

diperbaiki, atau sel tersebut akan diprogram untuk melakukan bunuh diri yang secara efektif menghambat pewarisan kesalahan ke sel-sel keturunan. Jika sel tersebut kembali lolos, maka kesalahan tersebut menjadi mutasi permanen dan akan bertahan di semua sel keturunan dan masuk ke tahap irreversibel (Corwin, 2000).

Pada tahap promosi, kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. Promotor adalah zat non-mutagen tetapi dapat menaikkan reaksi karsinogen dan tidak menimbulkan amplifikasi gen dan produksi copy multipel gen (Sukardja, 2000). Suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi maligna. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Oleh karena itu, diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Pada tahap progresi, terjadi aktivasi, mutasi, atau hilangnya gen. Pada progresi ini timbul perubahan benigna menjadi pra-maligna dan maligna.

Stadium-stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat jauh. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya, yaitu: histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT-Scan dan scintigrafi (Sukardja, 2000).

2.1.4. Klasifikasi Kanker Payudara

Klasifikasi kanker payudara berdasarkan TNM

Tabel 2.1. Klasifikasi kanker payudara

T (Tumor primer)

(17)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

T0 Tis

Tis (DCIS) Tis (LCIS) Tis (Paget)

T1 T1a T1b T1c T2 T3 T4

T4a T4b T4c T4d

Tumor tidak jelas keberadaanya

Carcinoma In situ

Karsinoma intraduktal Karsinoma intralobular

Karsinoma paget pada puting susu tanpa adanya massa tumor, jika dengan massa tumor diklasifikasikan sesuai dengan besar tumor

Tumor besarnya ≤ 2 cm

Tumor besarnya <0,1 cm – 0,5 cm Tumor besarnya 0,5 cm – 1 cm Tumor besarnya 1 cm – 2 cm Tumor besarnya 2 cm – 5 cm Tumor besarnya >5 cm

Tumor dengan setiap ukuran tapi sudah ada infiltrasi/ perlekatan langsung dengan dinding dada (costae, muskulus intercostal, muskulus seratus anterior) atau kulit

Melekat pada dinding dada

Edema, peau d’orange, ulserasi kulit, nodul satelit T4a dan T4b

Karsinoma inflamatoir (mastitis karsinomatitis)

N (Kelenjar getah bening regional)

NX N0 N1 N2

N3

Kelenjar getah bening regional tidak teraba Kelenjar getah bening regional tidak jelas

Kelenjar getah bening aksila ipsilateral dapat digerakkan Kelenjar getah beninng aksila ipsilateral melekat satu sama lain, atau terfiksir pada struktur lainnya

(18)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

M (Metastasis)

M0 M1

Belum ada metastasis jauh Metastasis

UICC (2002).

Menurut Tjindarbumi (2002), klasifikasi stadium klinik pada kanker payudara berdasarkan Portman terdiri atas 4 stadium, yaitu:

1. Stadium I : T1a-b-c N0 M0

2. Stadium IIA : T0-1 N1 M0

T2 N0 M0

Stadium IIB : T2 N1 M0

T3 N0 M0

3. Stadium IIIA : T1-2 N2 M0

T3 N1-2 M0

Stadium IIIB : T4 N0-3 M0

T1-4 N2 M0

4. Stadium IV : Setiap T, setiap N dengan M1

2.1.5. Pencegahan Kanker Payudara

Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier (Sukardja, 2000).

(19)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Menurut Nina (2002) dalam Hawari (2004), pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan

population at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan

melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Diantaranya adalah dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan skrining melalui mammografi. Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun. Menurut beberapa penelitian, menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan SADARI dibandingkan yang tidak.

Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi. Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif (Hawari, 2004).

2.2. Deteksi Dini Kanker Payudara 2.2.1. Definisi Deteksi Dini

Deteksi dini kanker ialah usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu.

(20)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

2.2.2. Tujuan Deteksi Dini

Tujuan utama deteksi dini kanker payudara adalah menemukan kanker dalam stadium dini sehingga pengobatannya menjadi lebih baik. Karena 75% keganasan payudara dapat ditemukan dengan melakukan deteksi dini (Husda, 2005).

2.3. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) 2.3.1. Definisi SADARI

SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. SADARI dilakukan dengan posisi tegak menghadap kaca dan berbaring, dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis (Dalimartha, 2007).

Berdasarkan rekomendasi dari The American Cancer Society, menginformasikan bahwa keuntungan untuk melakukan SADARI saat mencapai usia 20 tahun (MayoClinic, 2007). SADARI dilakukan karena dapat membantu untuk mendeteksi kista, tumor jinak, serta kanker payudara (Hirsch, 2007). Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid, sekitar 1 minggu dari hari pertama haid terakhir. Karena pada saat itu payudara anda akan terasa lebih lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan (Bakar, 2001). Struktur payudara akan berubah seiring dengan siklus haid (MayoClinic, 2007). Menurut Unit Uji Kesehatan dan Deteksi Dini Kanker dan Instalasi Radiodiagnostik Rumah Sakit Kanker Dharmis, bila wanita yang sudah menopause, dapat dilakukan secara rutin setiap bulan pada tanggal tertentu yang mudah diingat.

2.3.2. Langkah–Langkah Pemeriksaan SADARI

a. Posisi berdiri di depan cermin

1) Berdiri tegak dengan kedua tangan lurus ke bawah. Perhatikan, apakah ada kelainan pada kedua payudara atau puting.

(21)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

3) Kedua tangan diletakkan di pinggang. Periksa kembali, apakah ada perubahan atau kelainan pada kedua payudara atau puting.

4) Puting susu dipijat. Periksa, apakah ada cairan atau darah yang keluar. b. Posisi berbaring

1) Untuk memeriksa payudara kanan, letakkan bantal di bawah bahu kanan (kira-kira 3,5 cm) dan letakkan lengan kanan Anda di atas kepala. sehingga jaringan payudara tersebar rata di dada, jangan ada jaringan yang jatuh ke samping atau ke belakang.

2) Raba payudara dengan gerakan melingkar dari sisi luar payudara ke arah puting atau gerakan lurus dari sisi luar ke sisi dalam payudara secara sistematis. Gunakan ujung- ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis tangan kiri untuk melakukan perabaan.

3) Untuk payudara kiri, sama halnya dilakukan dengan menggunakan ujung- ujung jari tangan kanan (Dalimartha, 2004).

Pegang atau menekan dengan lembut pada bagian payudara yang menonjol dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa nyeri. Jika, terdeteksi adanya perubahan seperti benjolan, penebalan, asimetris, tarikan, kemerahan, adanya cairan yang keluar dari puting, segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut (Dokter sehat, 2007).

2.4. Pengetahuan Masyarakat terhadap Pemeriksaan SADARI 2.4.1. Definisi Pengetahuan

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of Phisolophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).

(22)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Usaha untuk tahu ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoadmodjo, 2003).

2.4.2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Pengetahun

Beberapa hal yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah: a. Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

b. Media

Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.

c. Keterpaparan informsi

(23)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3. 1. Kerangka konsep

Pada penelitian ini, kerangka konsep mengenai gambaran pengetahuan wanita tentang SADARI akan diuraikan sebagai berikut:

3. 2. Definisi operasional

Tingkat pengetahuan wanita Kelurahan Petisah Tengah mencakup pengetahuan umum tentang SADARI, definisi SADARI, manfaat SADARI, serta cara pemeriksaan SADARI yang benar. Dalam kuesioner akan diberikan 12 pertanyaan untuk seluruh penggolongan tersebut.

Menurut Arikunto (2007), penilaian terhadap pengetahuan wanita tentang SADARI berupa 12 pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan skoring 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah, adalah sebagai berikut:

a) Baik : apabila mendapat skor 9-12 b) Sedang : apabila mendapat skor 5-8 c) Buruk : apabila mendapat skor 1-4

(24)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional (studi potong lintang) untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita Kelurahan Petisah Tengah tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lingkungan Kelurahan Petisah Tengah selama bulan Juni 2009 sampai Juli 2009.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi target penelitian ini adalah wanita berusia 21-50 tahun. Populasi terjangkau adalah wanita berusia 21-50 tahun yang merupakan penduduk Kelurahan Petisah Tengah pada tahun 2009. Populasi pada penelitian ini berjumlah 6139 orang.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi terjangkau yang sedang berada di lingkungan Kelurahan Petisah Tengah ketika penelitian ini diadakan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Penduduk Kelurahan Petisah Tengah b. Jenis kelamin wanita

c. Berumur 21-50 tahun

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: a. Tidak dapat membaca

(25)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Menurut Notoadmodjo (2005), teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional cluster random sampling yang dilakukan dengan cara memilih 20% dari populasi kelompok terjangkau, yaitu 4 lingkungan dari 17 lingkungan di Kelurahan Petisah Tengah secara acak. Besar sampel dari masing- masing kelurahan disesuaikan dengan jumlah rumah tangga yang ada di kelurahan tersebut.

Menurut Notoadmodjo (2005), besar sampel pada penelitian ini diperoleh berdasarkan besar populasi dengan menggunakan rumus:

n1 : jumlah sampel

N : besar populasi

d : tingkat kepercayaan/ ketepatan yang digunakan (10%)

Besar sampel untuk antisipasi drop out

n2 : jumlah sampel minimal ditambah dengan substitusi 10% dari jumlah sampel

minimal. Substitusi adalah jumlah subjek dalam persen yang mungkin drop

out.

Berdasarkan rumus dan angka- angka tersebut diatas, maka didapatkan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 109 subjek.

n1 = N

1 + N (d)2

n1 = 6139 = 6139 ≈ 99

1 + 6139 (0,1)2 62,39

n2 = n1 + (n1 x 10%)

(26)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel penelitian.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pemerintahan di Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Madya Medan.

4.4.3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa kuesioner (daftar pertanyaan) yang terdiri dari 12 pertanyaan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin dari ketua Kelurahan Petisah Tengah untuk melakukan penelitian di kelurahan tersebut. Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian harus diuji coba sekurang-kurangnya dua kali. Sebagai penelitian pendahuluan, kuesioner yang akan digunakan diuji validitas dan reabilitasnya. Dalam penelitian pendahuluan akan diambil 20 responden. Hasil kuesioner dari responden tersebut lalu diuji validitas dan reabilitas dengan software Statistic

Package for Social Science (SPSS) 17.0. Apabila ada pertanyaan yang tidak valid,

maka pertanyaan itu akan dihilangkan atau diperbaiki lalu di uji ulang.

(27)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

4.4.3.1. Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Kuisioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dan uji Cronbach (Cronbach Alpha) dengan menggunakan program SPSS. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel dalam penelitian ini. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reliabilitas ini ada sebanyak 20 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner

Variabel No. Total Pearson

Correlation Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,630 Valid 0,924 Reliabel

2 0,785 Valid Reliabel

3 0,501 Valid Reliabel

4 0,784 Valid Reliabel

5 0,784 Valid Reliabel

6 0,785 Valid Reliabel

7 0,608 Valid Reliabel

8 0,630 Valid Reliabel

9 0,784 Valid Reliabel

10 0,608 Valid Reliabel

11 0,785 Valid Reliabel

12 0,501 Valid Reliabel

4.5. Metode Analisis Data

Rencana pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

software SPSS versi 17.0. Analisis untuk data deskriptif dilakukan dengan rerata

(28)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Kelurahan Petisah Tengah. Kelurahan Petisah Tengah merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Petisah. Berdasarkan luas geografinya, Kecamatan Medan Petisah memiliki luas wilayah sebesar 533 ha yang terbagi menjadi 7 kelurahan dengan letak sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Medan, jumlah penduduk Kelurahan Petisah Tengah adalah 11.852 jiwa dengan luas wilayah sebesar 1,27 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 9.332 jiwa/km2. Sebagian besar penduduk di Kelurahan Petisah Tengah adalah wanita yaitu sebanyak 6.139 orang (51,8%). Sementara penduduk berjenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 5.713 orang (40,8%).

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

(29)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia

Usia f %

< 31 54 49,5

31-38 21 19,3

39-46 29 26,6

> 46 5 4,6

Total 109 100

Ditinjau dari segi usia, kelompok terbesar terdapat pada usia < 31 tahun yaitu sebesar 49,5%, terkecil pada kelompok usia > 46 tahun yaitu sebesar 4,6%. Data lengkap dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Pendidikan f %

Perguruan Tinggi 25 22.9

SMA 60 55,0

SMP 24 22,0

Total 109 100

Berdasarkan tingkat pendidikan, kelompok terbanyak adalah pada tingkat pendidikan SMA yaitu sebesar 55,0% dan terendah pada kelompok dengan tingkat pendidikan SMP sebesar 22,0%. Data lengkap dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan status pernikahan

Status pernikahan f %

Belum Menikah 49 45

(30)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Total 109 100

Berdasarkan tabel diatas, kelompok responden berdasarkan status pernikahan terbesar pada kelompok wanita yang telah menikah yaitu sebesar 55% dan terkecil pada kelompok wanita yang belum menikah yaitu sebesar 45%. Data lengkap dapat dilihat pada tabel 5.3.

5.1.3. Hasil Analisa Data

Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan

No. Pertanyaan/ Pernyataan

Jawaban Responden Benar Salah

f % f %

1. Pengertian SADARI 103 94,5 6 5,5

2. Alat dan bahan untuk melaksanakan SADARI 78 28,4 31 71,6 3. Manfaat SADARI sebagai deteksi dini kanker

payudara 32 29,4 77 70,6

4. Manfaat SADARI sebagai deteksi penyakit

infeksi payudara 23 21,1 86 78,9

5. Kapan dimulai SADARI 17 15,6 92 84,4

6. Rutinitas SADARI 54 49,5 55 50,5

7. SADARI pada wanita menopause 39 35,8 70 64,2

8. Struktur payudara 73 33,0 36 67,0

9. Cara melakukan SADARI posisi berdiri 94 86,2 15 13,8

10. Cara melakukan SADARI dengan posisi

berbaring 68 62,4 41 37,6

(31)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

berbaring 64 58,7 45 41,3

12. Jari- jari yang digunakan saat SADARI 93 85,3 16 14,7

Berdasarkan tabel diatas pada pertanyaan/ pernyataan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pada nomor 1 yaitu sebesar 94,5%. Sedangkan yang paling banyak dijawab dengan salah adalah pertanyaan/ pernyataan nomor 5 sebesar 84,4%.

Berdasarkan hasil uji tersebut maka pengetahuan mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara yang dilakukan dengan menggunakan pengisian kuesioner dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kategori pengetahuan

Pengetahuan f %

Baik 17 15,6

Sedang 80 73,4

Buruk 12 11,1

Total 109 100

Dari tabel 5.5 dapat dilihat tingkat pengetahuan wanita berusia 21-50 tahun di Kelurahan Petisah Tengah mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara sebagian besar berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 73,4%, sedangkan yang paling sedikit adalah yang berpengetahuan buruk sebesar 11,1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan wanita berusia 21-50 tahun di Kelurahan Petisah Tengah mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara berada dalam kategori sedang.

(32)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan usia

Usia Tingkat Pengetahuan Total

Baik Sedang Buruk

f % F % f %

< 31 13 76,5 40 50,0 1 8,3 54

31-38 2 11,8 19 23,8 0 0 21

39-46 2 11,8 18 22,5 9 75,0 29

> 46 0 0 3 3,8 2 16,7 5

Total 17 100 80 100 12 100 109

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa 76,5% wanita berpengetahuan baik tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terdapat pada kelompok usia < 31 tahun. Wanita yang berpengetahuan sedang sebagian besar juga terdapat pada kelompok usia < 31 tahun sebesar 50,0%, dan wanita yang berpengetahuan buruk pada kelompok usia < 31 tahun adalah sebesar 8,3%.

Pengetahuan responden dengan kategori baik pada kelompok usia 31-38 tahun sebesar 11,8%, sedangkan yang pengetahuan sedang sebesar 23,8% dan tidak ada responden dengan pengetahuan buruk pada kelompok usia ini.

Pengetahuan responden dengan kategori baik pada kelompok usia 39-46 tahun sama besar dengan responden pada keompok umur 31-38 tahun yaitu 11,8%. Sedangkan pengetahuan sedang pada kelompok ini adalah sebesar 22,5% serta pengetahuan buruk pada kelompok usia ini adalah 75,0%.

(33)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan

Total

Baik Sedang Buruk

f % f % f %

Perguruan tinggi 9 52,9 16 20,0 0 0 23

SMA 7 41,2 49 61,3 4 33,3 62

SMP 1 5,9 15 18,8 8 66,7 24

Total 17 100 12 100 12 100 109

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan responden dengan kategori baik mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara adalah kelompok dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi yaitu sebesar 52,9%. Sementara kelompok dengan tingkat pengetahuan sedang terbanyak berada pada kelompok dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebesar 61,3%. Sedangkan, untuk tingkat pengetahuan buruk terbanyak terdapat pada kelompok dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 66,7%.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita di Kelurahan Petisah Tengah mengenai SADARI berdasarkan karakteristik status pernikahan dapat dilihat pada tabel 5.8.

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan status

pernikahan Status

pernikahan

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik Sedang Buruk

f % f % f %

(34)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Menikah 7 41,2 46 57,5 7 58,3 60

Total 17 100 80 100 12 100 109

Dari tabel 5.8 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan baik mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terdapat pada kelompok responden dengan status pernikahan yang belum menikah sebesar 58,8% dan tingkat pengetahuan buruk sebagian besar terdapat pada kelompok responden dengan status pernikahan yang telah menikah sebesar 58,3%.

5.2. Pembahasan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Meliono (2007), pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, media,dan keterpaparan informasi. Apabila dilihat dari hasil penelitian ternyata pengetahuan wanita di Kelurahan Petisah Tengah tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara sebagian besar berpengetahuan sedang sebesar 73,4%, sedangkan wanita yang berpengetahuan baik mengenai SADARI sebesar 15,6% dan wanita yang berpengetahuan buruk mengenai SADARI hanya sebesar 11,1%, sementara berdasarkan hasil penelitian dari Martyani (2008) yang dilakukan di RW III Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo D.I. Yogyakarta, didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara memiliki pengetahuan baik. Perbedaan hasil penelitian tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi masyarakat, seperti keterbatasan arus informasi yang diterima masyarakat setempat. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan SADARI disebabkan oleh kurangnya informasi serta tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap kanker payudara.

(35)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

mencari informasi dari brosur, majalah kesehatan, media elektronik, ataupun dari petugas kesehatan.

Dari hasil penelitian mengenai usia responden didapati variasi dari 21-50 tahun. Jumlah responden paling banyak berada pada kelompok usia < 31 tahun yaitu sebesar 49,5% sedangkan jumlah yang paling sedikit terdapat pada kelompok dengan usia > 46 tahun sebesar 4,6% dan selebihnya pada kelompok usia 31-38 tahun sebesar 19,3% serta kelompok usia 39-46 tahun yaitu sebesar 26,6%.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan karakteristik usia dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa proporsi terbesar wanita yang mempunyai pengetahuan baik sebesar 76,5% terdapat pada kelompok usia < 31 tahun. Begitupun dengan wanita yang berpengetahuan sedang juga berada dalam kelompuk dengan usia < 31 tahun yaitu sebesar 50,0%. Sementara yang berpengetahuan buruk terbanyak terdapat pada kelompok usia 39-46 tahun sebesar 75,0%. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Martyani (2008) yaitu sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat pada kelompok usia 24-30 tahun.

Wanita yang termasuk dalam kelompok usia dewasa muda lebih menjaga penampilan fisik mereka sehingga mereka lebih banyak mencari informasi dan memiliki pengetahuan yang lebih baik, serta ditunjang oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat maka mereka dapat lebih mudah dalam mendapatkan informasi, seperti melalui internet, televisi, radio maupun majalah. Selain itu, saat ini telah mulai diadakan penyuluhan langsung oleh petugas kesehatan di kampus maupun sekolah. Disamping itu, pada kelompok usia yang lebih muda rasa ingin tahu mereka lebih besar sehingga mereka lebih berusaha untuk mencari informasi, maka dari itu responden dengan kelompok usia < 31 tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang SADARI (Lilolladystuff, 2009).

(36)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

yaitu sebesar 52,9% dan terkecil pada tingkat pendidikan SMP sebesar 5,9%. Sedangkan tingkat pengetahuan dengan kategori sedang terbanyak pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 61,3% dan tingkat pengetahuan buruk terbanyak pada tingkat pendidikan SMP sebesar 66,7%.

Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan dari Soebroto, Yuliati, dan Ghozali (2001) bahwa dengan meningkatnya tingkat pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuannya juga akan meningkat. Hal ini dapat terjadi karena dengan meningkatnya pendidikan seseorang maka lebih banyak informasi dan pengetahuan yang akan didapatkan, serta lebih berusaha untuk mencari hal baru yang belum mereka ketahui guna mensejajarkannya dengan tingkat pendidikannya. Maka dari itu, kelompok dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih baik.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita di Kelurahan Petisah Tengah mengenai SADARI berdasarkan karakteristik status pernikahan diperoleh bahwa pengetahuan yang baik mengenai SADARI terdapat pada kelompok responden dengan status pernikahan yang belum menikah sebesar 58,8%, sedangkan yang berpengetahuan buruk sebagian besar terdapat pada kelompok responden yang telah menikah, sebanyak 58,3%. Disamping itu, berdasarkan hasil penelitian dari Dianawati (2003) menyatakan bahwa kelompok responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat pada kelompok responden dengan status pernikahan menikah.

(37)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada wanita berusia 21-50 tahun di Kelurahan Petisah Tengah tahun 2009, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan terbanyak berada dalam kategori sedang sebanyak 80 responden (73,4%), sedangkan tingkat pengetahuan terendah berada pada kategori buruk sebanyak 12 responden (11,1%), selebihnya berada pada kategori baik sebanyak 17 responden (15,6%).

2. Ditinjau dari karakteristik usia, tingkat pengetahuan baik terbanyak terdapat pada kelompok usia < 31 tahun sebanyak 13 responden (76,5%) dan tingkat pengetahuan sedang terbanyak juga terdapat dalam kelompok usia < 31 tahun dengan jumlah responden 40 wanita (50,0%), dan tingkat pengetahuan buruk terbanyak terdapat pada kelompok usia 39-46 tahun sebanyak 9 responden (75,0%)

3. Bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, maka tingkat pengetahuan baik terbanyak terdapat pada tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 9 responden (52,9%), tingkat pengetahuan sedang terbanyak berada pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 49 responden (61,3%), sedangkan tingkat pengetahaun buruk terbanyak berada pada tingkat pendidikan SMP sebanyak 8 responden (66,7%).

(38)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

6.2. Saran

6.2.1. Bagi masyarakat

Diharapkan bagi masyarakat terutama kaum wanita yang berusia mulai dari 21 tahun untuk mencari informasi tentang manfaat dari SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara sehingga dapat menimbulkan keyakinan untuk melakukan SADARI dan mengetahui bagaimana metode SADARI yang baik dan benar.

6.2.2.Bagi petugas kesehatan

Bagi petugas kesehatan ataupun departemen yang terkait mampu meningkatkan pengetahuan wanita tentang manfaat SADARI dan cara melakukan SADARI dengan metode yang tepat.

6.2.3.Bagi peneliti lain

(39)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Injil Abu, 2001. Self- examination for breast cancer. The Jakarta Post. Available from:

Bakhtiar, Amsal, 2004. Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran. Dalam: Filsafat

Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 85-130.

Berek, Jonathan. S. Dan F. Hacker, Neville, 2004. Breast Disease. In: Hengst, Timothy C.,ed. Practical Gynecologic Oncology. 4th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins, 627-661.

Corwin, Elizabeth J., 2000. Kanker. Dalam : Endah Pakaryaningsih, ed. Buku

Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC, 86-96.

Dalimartha, Setiawan, 2004. Kanker Payudara. Dalam: Deteksi Dini Kanker dan

Simplisia Antikanker. Jakarta: Penebar Swadaya, 19-25.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Deteksi Kanker Rahim dan

Kanker Payudara. Departemen Kesehatan. Diperoleh dari:

Dinawati A., 2003. Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang SADARI. Diperoleh

dari:

Dokter Sehat, 2007. SADARI- pemeriksaan payudara sendiri. kesehatan Umum. Diperoleh dari:

Haagensen, Cushman Davis, 1981. Breast Carcinoma Risk and Detection. Canada: W. B. Saunders.

[Diakses 12 Maret 2009]

Hawari, Dadang, 2004. Kanker Payudara. Dalam: Kanker Payudara Dimensi

(40)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Hirsch, Larissa, 2007. How to perform a breast self- examination. James J. Fitzgibbon. Available from:

Husda, 2005. Kanker Payudara. Scrapyard of mine. Diperoleh dari: 2009]

Lilolladystuff, 2009. Young-Ladies Self Image. Available from:

[Accesed 23 November 2009]

Martyani, Dwiakhid, 2009.

Diperoleh dari:

[Diakses 4 November 2009]

Mayo Clinic, 2007. Breast Self- exams: One Way to Detect Breast Cancer. Medical Service. Availble from:

Maret 2009]

Medicastore, 2002. Kanker Payudara. Diperoleh dari:

Meliono, Irmayanti, dkk., 2007. MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI.

Notoadmodjo, Soekidjo, 2003. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Dalam:

Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 121-128.

Notoadmodjo, soekidjo, 2005. Teknik Pengambilan Sampel. Dalam: Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 79-92.

Price, Sylvia Andreson, 2005. Gangguan Sistem Reproduksi Perempuan. Dalam:

Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC,

(41)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Scribd, 2008. Kanker Payudara. Diperoleh dari:

2009]

Siswono, 2002. Kanker Payudara Bisa Dideteksi Sendiri. Diperoleh dari: http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1010552074,29807

Soebroto, JB., Yuliati, Evi R., dan Ghozali, Ahmad, 2001. Hubungan

Pengetahuan SADARI dengan tingkat pendidikan sebagai Deteksi Dini kanker payudara di Kecamatan Kediri. Diperoleh dari:

. [Diakses 13 Maret 2009]

Suhardi, dkk., 2004. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Indonesia. National health survey. Diperoleh dari:

[Diakses 3 November 2009]

[Diakses 13 Maret 2009]

Sukardja, I Dewa Gede, 2000. Onkologi Klinik edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press.

Supit, Nina I.S.H., 2003. Deteksi Dini Keganasan Payudara. Dalam: Deteksi Dini

Kanker. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 53-59.

Tjahjadi, Vivi K., 2008. Kanker payudara. Available from:

Tjindarbumi, D., 2002. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya.

Dalam: Ramli, H. Muchilis, ed. Deteksi Dini Kanker. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, 32-50.

. [Accessed 3 Maret 2009]

Unit Uji Kesehatan dan Deteksi Dini kanker Dan Instalasi Radiodiagnostik, 2007.

Deteksi Dini Kanker Payudara dan Pemeriksaan Mammografi. Rumah Sakit

Kanker Dharmis. Available from:

(42)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

(43)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Pasfoto

3x4

Nama

Tempat / Tanggal Lahir Agama

Alamat

Riwayat Pendidikan

Riwayat Organisasi

: : : : :

:

Yenny Chandra Medan / 26 Juni 1988 Buddha

Jl. Timor no.10R Medan 1.

2. 3. 4. 5. 1. 2.

Playgroup Binasiswa Medan TK Sutomo 1 Medan

SD Sutomo 1 Medan SMP Sutomo 1 Medan SMA Sutomo 1 Medan Anggota KMB

(44)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

LAMPIRAN 2

KUESIONER

Identitas Subjek (wajib diisi)

Nama : _____________________________

Usia : ____________ tahun

Pendidikan terakhir (tamat) : Tidak sekolah / SD / SMP / SMA / Perguruan

Tinggi*

Status perkawinan : Menikah / Belum menikah*

(*) coret yang tidak perlu

Berilah tanda (√ ) pada SATU jawaban yang PALING BENAR menurut Anda.

No Pertanyaan Benar Salah Tidak tahu

1. Salah satu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI (pemeriksaam payudara sendiri) 2. SADARI dapat dilakukan oleh semua

(45)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

pada kanker payudara

4. SADARI dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit infeksi pada payudara

5. Wanita dapat melaksanakan SADARI mulai dari umur 18 tahun

6. SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan, yaitu 1 minggu dari hari pertama haid terakhir

7. Pada wanita yang telah menopause (berhenti masa haid) tidak dapat dilakukan SADARI lagi

8. Struktur payudara akan berubah setiap bulannya

9. SADARI dapat dilakukan dengan posisi berdiri tegak menghadap kaca

10. SADARI dapat dilakukan dengan posisi berbaring

11. Pada saat melaksanakan SADARI posisi berbaring, satu tangan berada dibelakang dan sebuah bantal berada dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang satunya melakukan pemeriksaan 12. SADARI dapat dilakukan dengan jari

(46)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bernama Yenny Chandra/ NIM 060100082 adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada Block

Community Research Programme.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di Kelurahan Petisah Tengah. Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan Saudari untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Selanjutnya, saya mohon kesediaan Saudari untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika Saudari bersedia, silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Saudari.

Identitas pribadi sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Saudari berhak untuk ikut atau tidak ikut berpartisipasi tanpa ada sanksi dan konsekuensi buruk di kemudian hari. Jika ada hal yang kurang dipahami Saudari dapat bertanya lansung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan Saudari menjadi pertisipan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Medan, .... Juni 2009 Subjek Penelitian, Peneliti,

( responden) (Yenny Chandra)

(47)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

LAMPIRAN 5

DATA INDUK

Data pada Variabel Pengetahuan

ndidikan SP p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24

SMA BM 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

Tinggi M 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Tinggi M 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0

SMP M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Tinggi BM 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

SMA BM 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1

SMA BM 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

SMA BM 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1

SMA M 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1

Tinggi M 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1

Tinggi BM 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1

Tinggi BM 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Tinggi BM 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1

Tinggi BM 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

SMA M 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1

SMA BM 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0

Tinggi BM 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1

SMA M 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

(48)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan

Correlations

p1 Pear

son

p2 Pear son

p3 Pear son

p4 Pear son

(49)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Sig.

p6 Pear son

p7 Pear son

p8 Pear son

(50)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

(51)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

(52)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

(53)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Sig.

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(54)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Hasil Uji Reabilistas Kuesioner Pengetahuan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 33.3

Excludeda 40 66.7

Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.924 12

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

p3 .6500 .48936 20

p4 .6000 .50262 20

p7 .3500 .48936 20

p11 .5500 .51042 20

p18 .5500 .51042 20

p19 .6000 .50262 20

p20 .7500 .44426 20

p22 .6500 .48936 20

p23 .5500 .51042 20

p24 .7500 .44426 20

p25 .6000 .50262 20

(55)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p3 6.3000 16.326 .588 .921

p4 6.3500 15.818 .706 .916

p7 6.6000 16.253 .608 .920

p11 6.4000 15.411 .804 .912

p18 6.4000 15.411 .804 .912

p19 6.3500 15.818 .706 .916

p20 6.2000 16.484 .613 .920

p22 6.3000 16.326 .588 .921

p23 6.4000 15.411 .804 .912

p24 6.2000 16.484 .613 .920

p25 6.3500 15.818 .706 .916

p26 6.6000 16.253 .608 .920

Scale Statistics

Mean Variance

Std.

Deviation N of Items

(56)

Yenny Chandra : Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009, 2009.

responden usia pendidikan status p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 ptotal hasil rum

A 25.00 PTinggi BM 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9.00 baik < 31

B 33.00 SMA M 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 7.00 sedang 31

C 26.00 SMA BM 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 7.00 sedang < 31

D 37.00 PTinggi M 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 7.00 sedang 31

E 36.00 SMA M 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 7.00 sedang 31

F 25.00 PTinggi BM 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 6.00 sedang < 31

G 28.00 PTinggi BM 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 8.00 sedang < 31

H 30.00 PTinggi BM 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6.00 sedang < 31

I 32.00 SMA M 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6.00 sedang 31

J 22.00 PTinggi BM 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11.00 baik < 31

K 24.00 SMA BM 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11.00 baik < 31

L 29.00 PTinggi BM 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9.00 baik < 31

M 29.00 PTinggi BM 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10.00 baik < 31

N 40.00 SMA M 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 6.00 sedang 39

O 33.00 PTinggi M 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 7.00 sedang 31

P 40.00 PTinggi BM 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 7.00 sedang 39

Q 25.00 SMA BM 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 5.00 sedang < 31

R 26.00 PTinggi BM 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 9.00 baik < 31

S 43.00 SMA BM 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3.00 buruk 39

T 44.00 SMA M 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5.00 sedang 39

U 30.00 SMA M 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10.00 baik < 31

V 24.00 SMA M 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 6.00 sedang < 31

W 23.00 PTinggi BM 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10.00 baik < 31

X 24.00 SMA BM 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 7.00 sedang < 31

Y 26.00 PTinggi M 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 7.00 sedang < 31

Z 45.00 SMA BM 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 4.00 buruk 39

AA 25.00 SMA BM 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8.00 sedang < 31

AB 27.00 PTinggi BM 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 6.00 sedang < 31

AC 24.00 SMA BM 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8.00 sedang < 31

AD 46.00 SMP BM 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 5.00 sedang 39

AE 42.00 SMP BM 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 3.00 buruk 39

AF 29.00 PTinggi BM 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 7.00 sedang < 31

AG 23.00 SMA BM 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 6.00 sedang < 31

AH 27.00 SMA BM 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 8.00 sedang < 31

AI 30.00 PTinggi BM 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 8.00 sedang < 31

AJ 26.00 SMA BM 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 8.00 sedang < 31

AK 44.00 SMP BM 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3.00 buruk 39

AL 30.00 SMA M 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 9.00 baik < 31

DATA INDUK

Gambar

Tabel 2.1. Klasifikasi kanker payudara
Tabel 4.1 Hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
Tabel 5.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI.. KANKER PAYUDARA METODE SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

deteksi dini kanker payudara agar wanita usia subur dapat melakukan. pendeteksian awal

Untuk mengetahui tindakan Mahasiswi tentang SADARI sebagai deteksi dini. kanker payudara di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis : DETERMINAN TINDAKAN SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DESA PASAR RAWA KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Hasil penelitian ini yang telah dilakukan tentang pengaruh pendidikan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan siswi dalam upaya deteksi dini kanker payudara di

| Pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI dan Upgrading Pengetahuan serta Deteksi Dini Kanker Payudara pada Keluarga Pasien Kanker Payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit