Peranan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 01 Pemerintah Propinsi Sumatera Utara

(1)

(2)

(3)

HALAMAN PENGESABAN

Judul

PeRANAN BAOANPeMaUKSA KaJAf4GAN

(8PK)

DALAM PEMBERANTASAN llNDAK"PIDANA KORUPSI

01 PeMERlNTAHPROPINSI SUMATeRA UTARA

Nama

LA ODE ABADI R.ERE

Nomorf'okok

002105040

Program Studi

Hnw

Hukum

Menyetujui

Komisi Pembimbing

ｉ

- r

Ｇ '

Prof. MUhammad Oaud. S.H.

Ketua

Prof.

Chainur

Arrasyid.

S.H.

Anggota

Dr. Ediwannan.

S.H..

M.-Hum

Anggota

Tanggal Lulus: 31

Juli

2002

(4)

INTISARI

PERANAN BAOAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) OALAM

PEMBERANTASAN TINOAK PIOANA KORUPSI 01 PEMERINTAH

PROPINSI SUMATERA UTARA

Oalam

rangka

mensukseskan

pembangunan,

maka

sangat

dibutuhkan dana yang cukup. Untuk itu tentunya sangat dibutuhkan usaha

pengamanan dana pembangunan dari tindak pidana korupsi, sehingga tidak

berkurang

keuangan

negara

karena

penyelewengan

dan

atau

penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi

dan golongan.

Penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan mengenai peranan

BPK

dalam

pemberantasan

tindak

pidana

korupsi,

dengan

melihat

kenyataan di Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

Penelitian

bersifat deskriptif analitis,

maksudnya

adalah

suatu

analisis

data

yang

tidak

keluar

dari

ruang

lingkup

sampel,

yang

berdasarkan

teori

hukum

yang

bersifat

umum

diaplikasikan

untuk

menjelaskan

tentang

seperangkat

data

guna

dapat

menggambarkan

peranan

BPK

terse but di atas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan

BPK

memeriksa

pelaksanaan dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBO) dan Badan Usaha Milik Oaerah (BUMO) belum efektif

karena dalam proses penyelesaiannya hasil temuan

BPK

berindikasikan

tindak pidana korupsi dan atau kerugian negara cenderung kurang tegas

dalam penegakan hukum, sehingga auditee tldak merasa jera untuk berbuat

merugikan keuangan negara.

Salah satu jalan untuk menyelesaikan hasil temuan

BPK

yang

dimaksud di atas harus tegas dan mengarah kepada penegakan hukum,

yaitu melaksanakan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973

tentang

BPK

Pasal 3.

.

Untuk memperoleh kepastian hukurn dan indepedensi bagi auditee

yang bertugas di lapangan disarankan perlu adanyalembaga hukum

(eselon

IA) yang

langsung bertanggung jawab kepada

Badan yang

bertujuan untuk menangani kasus-kasus yang bermasalah hukum dan

meningkatkan biaya pemeriksaan yang disesuaikan dengan kebutuhan riil

di lapangan.

Kata-kata kunci

: Peranan

BPK

Kerugian Negara

Penyelesaian hukum untuk peneqakan hukum

,

III

(5)

ABSTRACT

THE ROLE OF SUPREME AUDIT BOARD (BPK) IN ELIMINATION OF

CORRUPTION IN THE GOVERNMENT OF THE PROVINCE OF NORTH

SUMATERA

In succeeding the country's development, adequate fund is obviously

reguired. For that purpose, efforts in securinq.the development fund from

being corrupted used a serious intention in order to avoid deduction of the

fund resulted by financial irregularity and/or misuse allocated for the

interest of personal or certain group. The research was performed to

answer the issue, over the role the BPK in elimination of corruption, by

Viewing the fact found in the government of the Province of North Sumatera.

The research has character of descrlptive analysis, mean to a data

analysis confined in or inside the scope of sample-based on the law in

general which is applied to describe about a sot of data depicting the role of

the BPK as stated above.

The result of the research indicated that the role of BPK in auditing

the implementation and responsibility of the Hegional Budget (APBD) and

Regional Owned Company (BUMD) is not yet effective since the process of

the BPK's findings indicated as corruption and/or resulting state loss seems

to be less strict in law enforcements which in turn create a condition for the

auditee not to give up performing practices resulting state loss.

One the methods for settlement of BPK's findings which encourage

the law enforcement is by implementing the Law

NO.5

of 1973, article 3

about Existence of BPK.

To obtain the law certainty and independence for auditors on duty,

it's suggested to establish such a Legal Division (Eetlelon IA) which directly

responsible to the Board, the Division will btl assumed to be involved in

settlement of cases contains legal aspects and increase in audit budget is

also reguired in order to need the real amount spent In audit site.

Keywords

: The Role of BPK

State Loss

Lawful settlement for law enforcement.

IV

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)

(100)

(101)

(102)

(103)

(104)

(105)

(106)

(107)

(108)

(109)

(110)

(111)

(112)

(113)

(114)

(115)

(116)

(117)

(118)

(119)

(120)

(121)

(122)

(123)

(124)

(125)

(126)

(127)

(128)

(129)

(130)

(131)

(132)

(133)

(134)

(135)

(136)

(137)

(138)

(139)

(140)

(141)

(142)

(143)

(144)

(145)

(146)

(147)

(148)

(149)

(150)

(151)

(152)

(153)

(154)

(155)

(156)

(157)

(158)

(159)

(160)

(161)

(162)

(163)

(164)

(165)

(166)

(167)

(168)

(169)

(170)

(171)

(172)

(173)

(174)

(175)

(176)

(177)

(178)

(179)

(180)

(181)

(182)

(183)

(184)

(185)

(186)

(187)

(188)

(189)

(190)

(191)

(192)

(193)

(194)

(195)

(196)

(197)

(198)

(199)

(200)