• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kepuasan Nasabah Pada Pelayanan Jasa Dengan Metode Quality Functions Development Di PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama USU (Persero) Tbk Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kepuasan Nasabah Pada Pelayanan Jasa Dengan Metode Quality Functions Development Di PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama USU (Persero) Tbk Medan"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH PADA PELAYANAN JASA

DENGAN METODE QUALITY FUNCTIONS DEVELOPMENT

DI PT. BANK NEGARA INDONESIA KANTOR CABANG

UTAMA USU (PERSERO) Tbk MEDAN

TUGAS SARJANA

Diajukan kepada untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

CHITRA PRATIWI

080423079

P R O G R A M P E N D I D I K A N S A R J A N A E K S T E N S I

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)
(3)
(4)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang ... I-1

1.2. Perumusan Masalah ... I-3

1.3. Tujuan dan Manfaat ... I-3

1.3.1. Tujuan Umum ... I-3

1.3.2. Tujuan Khusus ... I-3

I.4. Manfaat Penelitian ... I-4

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi ... I-4

1.6. Sistematika Penulisan Laporan ... I-5

II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1

(5)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.2. Visi, Misi PT. Bank Negara Indonesia ... II-2

2.3. Struktur Organisasi ... II-6

2.4. Karyawan dan Jam Kerja ... II-6

2.4.1. Karyawan ... II-6

2.4.2. Jam Kerja ... II-7

2.5. Produk ... II-8

III. TINJAUAN PUSTAKA ... III-1

3.1. Stres ... III-1

3.1.1. Stres Kerja ... III-2

3.1.2. Penyebab Stres Kerja ... III-3

3.1.3. Gejala Stres Kerja ... III-7

3.1.4. Dampak Stres Kerja ... III-7

3.2. Motivasi Kerja ... III-9

3.2.1. Pengertian Motivasi ... III-9

3.2.2. Proses Motivasi ... III-10

3.2.3. Faktor-Faktor Motivasi ... III-11

3.2.4. Fungsi Motivasi ... III-12

3.2.5. Tujuan Motivasi ... III-12

(6)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.3. Kinerja Karyawan ... III-20

3.3.1. Pengertian Kinerja ... III-20

3.3.2. Sasaran Kinerja ... III-21

3.3.3. Faktor-Faktor Kinerja ... III-21

3.4. Pengukuran dan Penyusunan Variabel ... III-23

3.4.1. Pengertian dan Macam Variabel ... III-23

3.4.2. Teknik Penyusunan Skala ... III-24

3.5. Metode Pengumpulan Data ... III-26

3.5.1. Populasi ... III-26

3.6. Kuesioner ... III-26

3.7. Validitas ... III-28

3.8. Reliabilitas ... III-31

3.9. Analisa Regresi ... III-33

3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda ... III-34

IV. METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1

4.2. Rancangan Penelitian ... IV-1

4.3. Objek Penelitian ... IV-2

(7)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.5. Instrumen Penelitian ... IV-4

4.6. Pelaksanaan Penelitian ... IV-5

4.6.1. Sumber Data ... IV-5

4.6.2. Pembuatan dan penyebaran Kuesioner ... IV-6

4.6.3. Pembuatan dan penyebaran Kuesioner Tertutup ... IV-7

4.6.4. Pengujian Hipotesa ... IV-8

4.7. Pengolahan Data ... IV-10

4.8. Analisis dan Pembahasan ... IV-13

4.9. Kesimpulan dan Saran ... IV-14

V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1

5.1. Pengumpulan Data ... V-1

5.1.1. Data Responden ... V-1

5.1.2. Data Variabel Stres Kerja ... V-3

5.1.3. Data Variabel Motivasi Kerja ... V-6

5.1.4. Data Variabel Kinerja ... V-9

5.2. Pengolahan data ... V-12

5.2.1. Pemeriksaan Hasil Kuesioner ... V-12

5.2.2. Uji Validitas dan Reabilitas ... V-12

(8)

5.2.2.2. Uji Validitas untuk Kuesioner Motivasi Kerja .. V-15

5.2.2.3. Uji Validitas untuk Kuesioner Kinerja ... V-17

5.2.2.4. Uji Reabilitas untuk Kuesioner Stres Kerja ... V-19

5.2.2.5. Uji Reabilitas untuk Kuesioner Motivasi Kerja . V-21

5.2.2.6. Uji Reabilitas untuk Kuesioner Kinerja ...V-23

5.2.2. Pengelompokan Data ... V-26

5.2.2.1. Variabel Stres Kerja ... V-26

5.2.2.2. Variabel Motivasi Kerja ... V-30

5.2.2.3. Variabel Kinerja ... V-32

5.2.3. Pengolahan menggunakan Analisis Linier Berganda ... V-37

5.2.3.1. Pengujian Hipotesis Pertama ... V-37

5.2.3.2. Pengujian Hipotesis Kedua ... V-40

5.2.4. Pengujian Persamaan regresi Linier Berganda ... V-46

5.2.4.1. Persamaan Regresi Linier Berganda

untuk Motivasi Kerja ... V-46

5.2.4.2. Persamaan Regresi Linier Berganda

untuk Kinerja ... V-47

VI. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1

6.1. Analisis Hasil Pengujian Hipotesis Pertama ... VI-1

6.1.1. Analsis Nilai Koefisien Regresi ... VI-2

6.1.2. Analisis Nilai R2 ... VI-4

(9)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

6.2. Analisis Hasil Pengujian Hipotesis Kedua ... VI-5

6.2.1. Analsis Nilai Koefisien Regresi ... VI-5

6.1.2. Analisis Nilai R2 ... VI-7

6.1.3. Analisis Nilai F Hitung ... VI-7

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1

7.1. Kesimpulan ... VII-1

7.2. Saran ... VII-2

DAFTAR PUSTAKA ... DP

(10)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jumlah Karyawan PT. BNI Cabang USU Medan ... II-6

2.2. Ketentuan Jam Kerja Karyawan PT.BNI Cabang USU Medan... II-8

5.1. Data Identitas Responden ... V-1

5.2. Pengelompokan Pertanyaan Berdasarkan Variabel Stres Kerja ... V-3

5.3. Hasil Jawaban Kuesioner Stres Kerja ... V-4

5.4. Pengelompokan Pertanyaan Berdasarkan Variabel Motivasi Kerja .. V-6

5.5. Hasil Jawaban Kuesioner Motivasi Kerja ... V-7

5.6. Pengelompokan Pertanyaan Berdasarkan Variabel Kinerja ... V-9

5.7. Hasil Jawaban Kuesioner Kinerja ... V-10

5.8. Uji Validitas Kuesioner Stres Kerja ... V-13

5.9. Uji Validitas Kuesioner Motivasi Kerja ... V-15

5.10. Uji Validitas Kuesioner Kinerja ... V-17

5.11. Perhitungan Varians Variabel Stres Kerja ... V-20

5.12. Perhitungan Varians Variabel Motivasi Kerja ... V-22

5.13. Perhitungan Varians Variabel Kinerja ... V-25

5.14. Jumlah Skor Variabel Tuntutan Tugas dan Fisik ... V-28

5.15. Jumlah Skor Variabel Konflik Peran ... V-28

5.16. Jumlah Skor Variabel Pengembangan Karir ... V-29

5.17. Jumlah Skor Variabel Hubungan dalam Pekerjaan ... V-29

(11)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.19. Jumlah Skor Variabel Motivasi Kerja ... V-30

5.20. Jumlah Skor Variabel Kinerja ... V-32

5.21. Data Variabel X dan Y ... V-34

5.22. Data Variabel X dan Z ... V-36

5.23. Nilai Koefisien Regresi ... V-38

5.24. Hasil Perhitungan F ... V-40

5.25. Nilai Koefisien Regresi ... V-42

5.26. Hasil Perhitungan F ... V-43

5.27. Hasil Perhitungan Persamaan Regresi Linier Motivasi Kerja ... V-45

5.28. Hasil Perhitungan Persamaan Regresi Linier Kinerja ... V-46

6.1. Rangkuman Hasil Pengolahan Data ... VI-1

(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Logo Baru BNI ... II-4

2.2. Struktur Organisasi ... II-15

3.1. Proses Motivasional Dasar ... III-11

3.2. Hierarki Kebutuhan Maslow ... III-15

(13)

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan Alhamdulillahlirabbilalamin sebagai rasa terima kasih dan

puji syukur kepada Allah SWT, serta usaha yang sungguh -sungguh penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis dalam kesempatan ini mengajukan judul “ANALISIS

KEPUASAN NASABAH PADA PELAYANAN JASA DENGAN METODE

QUALITY FUNCTIONS DEVELOPMENT DI PT. BANK NEGARA

INDONESIA KANTOR CABANG UTAMA USU (PERSERO) Tbk MEDAN”

guna memenuhi sebagian dari syarat – syarat memperoleh gelar sarjana teknik.

Proses penyusunan tugas akhir merupakan suatu proses panjang yang membawa

penulis dapat belajar lebih jauh lagi mengenai ilmu teknik industri itu sendiri

beserta aplikasinya. Banyak makna dan pelajaran yang penulis dapatkan dari

proses pengerjaan tugas akhir ini, yang mungkin tidak akan penulis dapatkan dari

bangku perkuliahan.

Tentunya dalam penulisan tugas akhir ini banyak terdapat kesalahan baik

dari segi kosakata maupun dari segi pengertian. Oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun sangat diharapkan agar dimasa mendatang menjadi lebih baik.

Medan, Juli 2010

(14)

ABSTRAK

Kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, menyebabkan setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas, sehingga perusahaan dituntut untuk terus melakukan perbaikan terutama pada kualitas pelayanannya. Kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pemilihan produk dan jasa bagi konsumen. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila kualitas produk dan jasa yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya.

Penelitian dilakukan di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU, penelitian bertujuan untuk mengetahui dan memperbaiki kualitas pelayanan sesuai dengan yang diinginkan oleh nasabah. Pelayanan yang diberikan oleh pihak Bank belum sepenuhnya mampu memuaskan nasabah sehingga perlu diperbaiki dengan lebih mmengetahui karakteristik apa yang paling dibutuhkan oleh nasabah. Adapun metoda yang digunakan disini adalah metoda Quality Function Deployment, dimana metoda pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara dan branstroming, yang menggunakan alat ukur kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup.

Hasil untuk Quality Function Deployment bahwa tingkat kepentingan untuk perbaikan kualitas pelayanan penampilan keadaan gedung bank (4,81%) dan sikap ramah tamah karyawan dalam melayani nasabah (4,68%). Sedangkan dilihat dari bobot relatif yang dibutuhkan nasabah untuk perbaikan pelayanan masih berhubungan dengan penampilan keadaan gedung (7,78%). Sehingga prioritas utama dalam meningkatkan kepuasan nasabah pada pelayanan yang ada di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU adalah perbaikan terhadap penampilan fisik keadaan gedung dan sikap ramah tamah karyawan dalam melayani nasabah.

(15)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas segala karunia dan berkah dari Allah SWT hingga Tugas

Sarjana ini dapat terselesaikan. Penyelesainya Tugas Sarjana ini juga tidak

terlepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Patut

kiranya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu hingga selesainya Tugas Sarjana ini. Rasa terima

kasih ini ditujukan kepada:

1. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Papa H. Yoeharson, SE, dan

Mama Hj. Miranda Sari Harahap, adik-adik ku Yoggy Pradita, M. Faryz

Prabowo, om Eka, Uncu Sari dan segenap keluarga besar yang senantiasa

memberikan perhatian, dukungan materil maupun spiritual demi kelancaran

studi saya selama ini.

2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, selaku Ketua Jurusan Departemen Teknik

Industri Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing I, terima

kasih banyak segala bimbingan, saran dan kritiknya sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas sarjana dengan baik.

3. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT, selaku Sekretaris Jurusan Departemen Teknik

Industri Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembanding I, terima

kasih banyak atas segala bimbingan, saran dan kritiknya dalam perbaikan

(16)

4. Bapak Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM, selaku Koordinator Tugas Sarjana

Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara yang telah

memberikan saran dan masukan untuk Tugas Sarjana ini.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, M. Sie, selaku Koordinator Bidang

Manajemen Tugas Sarjana Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan saran dan masukan untuk Tugas Sarjana ini.

6. Ibu Rahmi Sari, ST, MM (T), selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih

banyak atas segala bimbingan, bantuan, saran dan kritiknya sehingga saya

dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan baik.

7. Bapak Ir. A.Jabbar M Rambe, M.Eng, selaku Dosen Pembanding II, terima kasih banyak atas segala bimbingan, saran dan kritiknya dalam perbaikan Tugas

Sarjana ini.

8. Bapak Ikhsan Siregar, ST. M. Eng, selaku Dosen Pembanding III, terima kasih banyak atas segala bimbingan, saran dan kritiknya dalam perbaikan Tugas

Sarjana ini.

9. Staff PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU

yang telah membantu memberikan informasi dan masukan dalam penyelesaian

Tugas Sarjana ini.

10.Sahabat-sahabat tercinta Hanni Alqily Laury Desky, Arie Desnia, Dara Viza

Amelia, Efriyanti Kartika, Tantri Nuraisha, Yovita, Fauzi Wardana, Andi

Pranata, Rifyal Albar dan bang Arjuna, terima kasih untuk bantuan, masukan,

semangat, dan keberadaan kalian selama ini, kelak kita akan menjadi

(17)

11.Irfan Akmal, terima kasih atas perhatian, bantuan, semangat serta kesabaran

yang diberikan selama menyelesaikan Tugas Sarjana.

12.Teman-teman ku seangkatan 2004 yang telah memberi motivasi dan semangat

hingga Tugas Sarjana ini selesai.

13.Staf pengajar Departemen Teknik Industri, Staf Tata Usaha dan Staf

Perpustakaan Departemen Teknik Industri.

14.Berbagai pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Medan, Juli 2010

(18)

ABSTRAK

Kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, menyebabkan setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas, sehingga perusahaan dituntut untuk terus melakukan perbaikan terutama pada kualitas pelayanannya. Kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pemilihan produk dan jasa bagi konsumen. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila kualitas produk dan jasa yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya.

Penelitian dilakukan di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU, penelitian bertujuan untuk mengetahui dan memperbaiki kualitas pelayanan sesuai dengan yang diinginkan oleh nasabah. Pelayanan yang diberikan oleh pihak Bank belum sepenuhnya mampu memuaskan nasabah sehingga perlu diperbaiki dengan lebih mmengetahui karakteristik apa yang paling dibutuhkan oleh nasabah. Adapun metoda yang digunakan disini adalah metoda Quality Function Deployment, dimana metoda pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara dan branstroming, yang menggunakan alat ukur kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup.

Hasil untuk Quality Function Deployment bahwa tingkat kepentingan untuk perbaikan kualitas pelayanan penampilan keadaan gedung bank (4,81%) dan sikap ramah tamah karyawan dalam melayani nasabah (4,68%). Sedangkan dilihat dari bobot relatif yang dibutuhkan nasabah untuk perbaikan pelayanan masih berhubungan dengan penampilan keadaan gedung (7,78%). Sehingga prioritas utama dalam meningkatkan kepuasan nasabah pada pelayanan yang ada di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU adalah perbaikan terhadap penampilan fisik keadaan gedung dan sikap ramah tamah karyawan dalam melayani nasabah.

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perusahaan

Kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, menyebabkan

setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya

perluasan pasar secara langsung adalah perusahaan akan memiliki lebih banyak

konsumen sehingga pada akhirnya akan meningkatnya penjualan, namun ada

beberapa hal yang harus dipahami oleh perusahaan selaku produsen, bahwa

semakin banyak konsumen maka perusahaan akan semakin sulit mengenali

konsumennya secara teliti, terutama tentang suka atau tidaknya konsumen

terhadap barang atau jasa yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang

dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas, sehingga perusahaan dituntut

untuk terus melakukan perbaikan terutama pada kualitas pelayanannya. Hal ini

dimaksudkan agar seluruh barang atau jasa yang ditawarkan akan mendapat

tempat yang baik di mata masyarakat selaku konsumen dan calon konsumen.

Karena konsumen dalam memilih barang dan jasa didasari motivasi yang nantinya

mempengaruhi jenis, cita rasa barang dan jasa yang dibelinya. Kualitas dipandang

sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas

merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pemilihan produk dan jasa

bagi konsumen. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila kualitas produk dan

(20)

Kualitas jasa yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam

menciptakan kepuasan pelanggan, namun untuk memahami bagaimana

mengevaluasi kualitas yang diterima oleh konsumen tidaklah mudah. Kualitas jasa

lebih sukar untuk dievaluasi dibandingkan dengan kualitas barang, kualitas jasa

tidak diciptakan melalui proses produksi dalam pabrik untuk kemudian diserahkan

kepada konsumen sebagai kualitas barang. Sebagian besar kualitas jasa diberikan

selama penyerahan jasa terjadi dalam proses interaksi antara konsumen dengan

personil penyelenggara jasa tersebut.1

Sebuah kualitas tidak boleh dipandang sebagai suatu ukuran sempit hanya

dari kualitas produk dan jasa semata. Kualitas meliputi keseluruhan aspek

organisasi. Terdapat lima dimensi yang menentukan kualitas pelayanan ditinjau

dari sudut pandang pelanggan, yaitu realibility, responsiveness, assurance,

emphaty, tangibles. 2

1

http://andaiviana. Files.wordpress.com/2007/04/management-kualitas.pdf 2

Zeithaml, V.A.:Parasuraman, A.: and Berry, L.L.1990. Delivering Quality Service : Balancing

Dengan metode QFD (Quality Functions Development) akan

memperlihatkan kepada Perusahaan yakni PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang Utama USU untuk memprioritaskan kebutuhan nasabah,

menemukan tanggapan yang inovatif dan kreatif terhadap kebutuhan tersebut dan

memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimal. PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU berkantor pusat di Jakarta

dan berada di bawah pengawasan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(21)

Visi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah menjadi Bank

kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan kompetitif

kepada segmen pasar korporasi, komersial dan consumer. Untuk mengetahui

umpan balik dari nasabah, dilakukan penelitian kuantitatif mengenai tingkat

kepuasan nasabah. Melalui penelitian dalam tugas akhir ini, diperoleh analisis

output yang menyatakan bahwa tingkat pemenuhan harapan mengenai kepuasan

nasabah bank dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

Utama USU secara keseluruhan belum maksimal, walaupun tidak dapat dikatakan

buruk.

Nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama

USU memiliki penilaian loyalitas tinggi. Permasalahan pelayanan yang terjadi

adalah sikap karyawan yang kurang menyennangkan saat melayani nasabah

terutama dikalangan mahasiswa, ketidaknyamanan ruangan kantor pada saat

melakukan transaksi. Disamping itu juga permasalahan yang terjadi selalu

mengakibatkan antrian yang tidak beraturan sehingga pelayanan menjadi

terhambat dan membuat nasabah mmerasa tidak nyaman. Dengan penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bahan masukan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang Utama USU dalam usahanya mencapai misi perusahaan

sebagai bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan, kinerja dan

menghantarkan nilai kepuasan dan kenyamanan bagi nasabahnya. Berdasarkan

uraian di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui penilaian nasabah

(22)

1.2. Perumusan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah dimensi pelayanan jasa di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Utama USU memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi

mahasiswa?

2. Apakah dimensi pelayanan jasa di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Utama USU pelaksanaannya telah dapat dikatakan sangat baik

bagi mahasiswa?

3. Apakah mahasiswa sudah merasa puas dengan pelayanan jasa di PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan jasa di PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU.

1.3.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui dimensi pelayanan jasa berdasarkan tingkat kinerja dan harapan

bagi nasabah.

(23)

3. Mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan dengan

penerapan metode QFD (Quality Functions Development)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk :

1. Bagi Perusahaan khususnya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang Utama USU, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

masukan dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU untuk mengambil tindakan guna

memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan kualitas pelayanannya.

2. Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan

pengetahuan ataupun referensi sekaligus bahan pertimbangan dan masukan

untuk penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

1.5. Batasan Masalah Penelitian

Adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang Utama USU.

2. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa USU program S-1 yang masih aktif

3. Penelitian dilakukan dengan penerapan metode QFD (Quality Functions

(24)

1.6. Asumsi-asumsi yang Digunakan

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan berdasarkan hasil kuisioner terbuka dan kuisioner

tertutup

2. Dalam memberikan jawaban, responden menjawab pertanyaan dengan tidak

dipengaruhi oleh pihak manapun.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika yang digunakan didalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

BAB I - PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, pembatasan masalah serta sistematika penulisan

tugas akhir.

BAB II - GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisikan sejarah dan gambaran umum perusahaan,

organisasi dan manajemen serta proses produksi.

BAB III - LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang digunakan dalam analisis

pemecahan masalah.

BAB IV - METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan

(25)

BAB V - PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari

penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan

masalah.

BAB VI - ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Bab ini berisi analisis hasil pengolahan data dan pemecahan

masalah.

BAB VII - KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan

(26)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berdiri sejak Tahun 1946, BNI

yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama

yang didirikan dan dimiliki pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai

mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan pemerintah

Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang

tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga

kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari

pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 juli ditetapkan sebagai Hari Ulang tahun

Bank Negara Indonesia.

Menyusul penunjukan De Javasche Bank yang merupakan warisan dari

pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, pemerintah

membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank

sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan dan

kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa dengan akses

langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank

Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini

(27)

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari

identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia resmi digunakan mulai akhir

tahun 1986. perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal

sebagai “BNI 46”. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat Bank

BNI ditetapkan bersamaan dengan perubahan identitas perusahaan tahun 1988

yaitu tepatnya pada tanggal 5 Juli 1988, dengan logo terbarunya yaitu bahtera

berlayar ditengah samudra, yang merefleksikan harapan sekaligus perlindungan

dan penolong. Dengan perubahan logo tersebut, melambangkan citra baru dan

semangat baru BNI untuk selalu berorientasi pada pasar dan berusaha

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabahnya dibandingkan dengan

waktu yang lalu.

Tahun 1992 status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank

Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan

public diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun

1966. Penawaran perdana ini memungkinkan saham PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk menjadi komoditi industri perbankan Indonesia.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan

lingkungan social-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan

identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga

menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja

secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan

(28)

mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan “Bank BNI” dipersingkat menjadi

“BNI”, sedangkan tahun pendirian “46” digunakan dalam logo perusahaan untuk

meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI

bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi Negara serta senantiasa

menjadi kebanggaan Negara.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi perusahaan merupakan tekad suatu perusahaan untuk

membangun perusahaan ini. Adapun visi dan misi Bank BNI sebagai berikut :

1. Visi Perusahaan

Tahun 2008 : Menjadi Bank yang unggul dalam layanan

Tahun 2013 : Menjadi Bank yang unggul dalam kinerja

Tahun 2018 : Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan

dan kinerja.

Pernyataan Visi ini adalah menjadi Bank kebanggaan nasional, yang

menawarkan layanan terbaik dengan kompetitif kepada segmen pasar korporasi,

komersial dan konsumer.

2. Misi Perusahaan

Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan

yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer, value

(29)

2.3. Sasaran Usaha Perusahaan

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertujuan melakukan tugas dan

sasaran usaha di bidang perbankan dalam arti kata seluas-luasnya untuk

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional di bidang ekonomi

kearah peningkatan kebijaksanaan rakyat banyak. Guna mencapai tujuan tersebut

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyelenggarakan usaha

perhimpuanan dana masyarakat, memberikan kredit serta kegiatan jasa perbankan

dan lainnya.

2.4. Filosofi Logo BNI

Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu

identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan

posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand

baru yang tersusun dari symbol “46” dan kata “BNI” yang dikombinasikan dalam

suatu bentuk logo baru BNI. Dapat dilihat Gambar 2.1. logo baru BNI.

Gambar 2.1. Logo Baru BNI

Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise biru, untuk mencerminkan

kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf

(30)

Angka “46” merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus

mencerminkan warisan sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka

“46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk

menggambarkan BNI baru yang modern.

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan

warna korporat yang lama, yaitu turgoise dan jingga. Warna turquoise yang

digunakan pada logo baru ini lebih gelap dan kuat, mencerminkan citra yang lebih

stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan

citra lebih percaya diri dan segar.

Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.

Sedangkan penggunaan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal

ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui

identitas yang unik, segar dan modern.

2.5. Nilai Budaya Bank BNI

Adapun empat nilai budaya kerja BNI adalah :

- Profesionalisme

- Integritas

- Orientasi Pelanggan

(31)

Adapun nilai budaya kerja BNI memiliki perilaku utama insan BNI

adalah:

- Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik

- Jujur, tulus dan ikhlas

- Disiplin, konsisten dan bertanggung jawab

- Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis

- Senantiasa melakukan perbaikan

- Kreatif dan inovatif

2.6. Budaya Perusahaan

Berikut ini adalah budaya-budaya perusahaan BNI yakni :

1. BNI adalah bank umum berstatus perusahaan publik

2. BNI berorientasi kepada pasar dan pembangunan nasional

3. BNI secara terus menerus membina hubungan yang saling menguntungkan

dengan nasabah dan mitra usaha

4. BNI mengakui peranan dan menghargai kepentingan pegawai

5. BNI mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar pegawai

melaksanakan tugas dan kewajibannya secara professional.

2.7. Anak Perusahaan

BNI mempunyai 10 anak perusahaan, yaitu:

- PT. Bank Finconesia

(32)

- PT Bina Usaha Indonesia

- PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia

- PT. BNI Nomura Jafco Investment

- PT. BNI Securities

- PT. Pembiayaan Artha Negara

- PT. BNI Nomura Jafco Ventura Satu

- PT. BNI Nomura Jafco Manajemen Ventura

- PT. BNI Life

2.8. Produk BNI

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki beberapa jenis produk

keuangan yang dapat dibedakan atas beberapa jenis, diantaranya adalah yang

diperuntukkan bagi individual. Produk-produk tersebut :

a. Taplus Utama.

Taplus Utama ini merupakan simpanan masyarakat secara perorangan

dalam bentuk valuta rupiah yang transaksi penyetoran & penarikannya dapat

dilakukan setiap saat melalui teller, dan melalui fasilitas ATM maupun phoneplus.

Keunggulan dari taplus utama ini adalah :

- Memperoleh manfaat ganda yaitu bunga yang lebih tinggi, nasabah mendapat

jaminan asuransi kecelakaan diri sebesar saldo tabungannya.

- Mendapatkan Kartuplus Utama yang berfungsi sebagai penarikan uang tunai di

ATM BNI sampai dengan Rp.10 juta/hari, penarikan di ATM berlogo Cirrus di

dalam/luar negeri dan belanja di merchant yang berlogo Maestro di seluruh

(33)

- Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan di semua cabang/capem BNI.

- Taplus Utama dapat digunakan untuk pembayaran telepon/handphone, listrik,

air, kartu kredit dan kewajiban lainnya melalui BNI.

- Secara otomatis mendapatkan fasilitas phoneplus BNI.

b. BNI TAPENAS

BNI TAPENAS, yaitu simpanan berjangka untuk investasi dana

pendidikan anak dengan manfaat asuransi yang diperuntukkan bagi nasabah

perorangan. Manfaatnya adalah :

- Kepastian dana untuk pendidikan anak sesuai rencana, walaupun sesuatu yang

tidak diinginkan terjadi pada orang tuanya.

- Meningkatkan kedisiplinan dalam menabung.

- Mendapatkan manfaat asuransi secara cuma-cuma.

- Sarana investasi dengan mendapat bunga tinggi

c. BNI Dollar

BNI Dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar yang memiliki nilai

tukar lebih stabil dan aman dari risiko turunnya nilai rupiah serta memberi

kemudahan dalam bertransaksi. Keuntungan menggunakan BNI Dollar ini adalah:

- Suku bunga menarik dan dihitung atas dasar saldo harian sehingga lebih

menguntungkan.

- Biaya administrasi bulanan sangat ringan untuk benefit yang Anda peroleh.

- Setoran tunai dalam pecahan USD 100 dengan total setoran maksimal USD

(34)

- Fasilitas jaminan asuransi kecelakaan diri gratis sehingga anda akan merasa

semakin nyaman dan tenang karena secara otomatis dilindungi asuransi

kecelakaan diri dengan nilai pertanggungan:

- 100% dari saldo atau maksimal USD 100,000 untuk cacat tetap total atau

meninggal dunia.

- Persentase tertentu dari saldo untuk cacat tetap sebagian.

- 10% dari saldo atau maksimal USD 1,000 untuk rawat inap.

- Dana BNI Dollar anda dapat dijaminkan untuk memperoleh kredit BNI Instan.

d. BNI Haji

Bagi calon jemaah haji tabungan ini adalah sarana pas untuk mendapatkan

kepastian porsi keberangkatan menunaikan ibadah haji sesuai keinginan anda

dalam masa keberangkatan tertentu. Keunggulan dari BNI Haji adalah :

- Memperoleh souvenir (berupa barang) pada saat membuka rekening (selama

persediaan masih ada).

- Memperoleh souvenir (berupa barang) pada saat pelunasan BPIH (Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji).

- Memperoleh nomor porsi keberangkatan haji setelah dana mencapai nilai

tertentu (dhi Rp. 20 juta) dan mendaftar di Kantor Depag setempat.

Gratis perlindungan asuransi dengan nilai manfaat sampai senilai biaya Haji.

e. BNI Giro

BNI Giro adalah produk simpanan yang dapat ditarik kapan saja.

(35)

pemindahbukuan. Jenisnya dapat berupa Rupiah dan valuta asing. Adapun

manfaat BNI Giro adalah : .

- Jasa giro menarik dihitung atas dasar saldo harian.

- Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan.

- Dapat dibuka dalam mata uang rupiah maupun valas sesuai dengan kebutuhan

bisnis.

- Dapat menentukan waktu pengiriman rekening koran (harian, mingguan,

bulanan).

- Tersedia pilihan rekening gabungan atau joint account.

Sedangkan kemudahan dan keuntungan BNI Giro adalah :

- Penarikan dapat menggunakan Cek/BG, perintah pembayaran lainnya

pemindah bukuan dan ATM (khusus giro perorangan IDR).

- Penyetoran tunai bank notes USD ke rekening giro valas USD hingga

USD 50,000 per hari dalam denominasi USD 100 bebas biaya (1:1).

- Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai,

baik mata uang Rupiah, USD maupun mata uang lainnya.

- Bertransaksi secara on-line.

- Dukungan lebih dari 920 kantor Cabang on-line dan lebih dari 2.300 BNI

ATM.

- Dilengkapi dengan Intercity Clearing, mempermudah Anda untuk

(36)

f. BNI SIMPONI

Pensiun BNI SIMPONI (Simpanan BNI) adalah layanan program pensiun

yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI dan bisa

diikuti oleh semua lapisan masyarakat apapun profesinya, baik sebagai pegawai

negeri, karyawan BUMN / BUMD, perusahaan swasta ataupun Anda yang

berprofesi sebagai notaris, akuntan, dokter, pedagang konsultan, petani maupun

mahasiswa dan sebagainya. Manfaat BNI SIMPONI adalah

- Pensiun Normal adalah pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai

usia pensiun yang ditetapkan peserta pada awal masa kepesertaan.

- Pensiun Dipercepat adalah pensiun diberikan kepada peserta yang minimal

berusia 10 (sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal dan berhenti dari

kepesertaan.

- Pensiun Ditunda adalah pensiun diberikan kepada peserta yang berhenti

kepesertaannya sebelum usia pensiun dipercepat.

- Pensiun Cacat adalah pensiun dibayarkan kepada peserta yang mengalami

cacat tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.

- Pensiun Meninggal adalah pensiun karena peserta meninggal dunia sebelum

Usia Pensiun Normal, manfaat Pensiun dibayarkan kepada janda/duda atau

ahli waris peserta

Keuntungan Bagi Peserta BNI SIMPONI

- Dapat membayar iuran secara fleksibel, baik jumlah maupun frekuensinya.

- Iuran yang disetorkan berikut hasil pengembangannya mendapat fasilitas

(37)

- Dapat menentukan arahan investasi dananya, serta memperoleh " return yang

optimal "

- Dengan penghasilan yang terbatas berpeluang memperoleh pembayaran

Manfaat Pensiun secara berkala bulanan seumur hidup.

- Dana peserta akan dikembangkan dan hasil pengembangannya diperhitungkan

secara harian.

g. BNI deposito

BNI Deposito merupakan simpanan yang aman, menguntungkan dan

pencairannya bergantung kesepakatan. Jenisnya dapat berupa Rupiah dan valuta

asing. Adapun manfaat BNI deposito ini adalah :

- Mendapat bunga secara berkala

- Memberikan kepastian untuk memupuk dana perusahaan/pribadi

- Dapat digunakan sebagai agunan kredit

2.9. Struktur Organisasi

Sebagaimana perusahaan lainnya, PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang Utama USU dalam proses pelaksanaan kerja sehari-hari harus

ada spesifikasi pekerjaan atau pembagian kerja maka dibentuklah struktur

organisasi yang menggambarkan sejauh mana garis wewenang dan

masing-masing karyawan serta pendelegasian wewenang yang jelas.

Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang Utama USU berbentuk fungsional. Adapun yang dimaksud fungsional

(38)

fungsinya, dimana fungsi tersebut saling berkaitan dan dibantu oleh staff yang

mengawasi fungsi-fungsi tersebut. Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada

Gambar 2.2. struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

(39)

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU

memiliki pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan

bagiannya masing-masing, adapun spesifikasi atau pembagian kerja tersebut

yaitu:

1. Pimpinan Cabang

Bertugas dan bertanggung jawab dalam memimpin PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU

2. Branch Quality Assurance (BQA)

Merupakan pengawas internal PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang Utama USU

3. Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan (PBY)

Meliputi administrasi Cabang (ASC), kantor layanan dan kantor kas, Bidang

Pelayanan nasabah (PBN) dan Bidang Penjualan Cabang (JUC)

a. Administrasi Cabang (ASC)

Bertugas mengelola administrasi keuangan cabang, mengelola administrasi

transaksi DN dan Kliring, mengelola administrasi kredit (khususnya untuk

Booking Office, SKC, SKK, SKM, KPI, dan Multifinance KSN), mengelola

logistik, menyelenggarakan administrasi umum, mengelola kepegawaian,

Cabang Utama dan Kantor Layanan, dan mengkompilasi tindak lanjut hasil

temuan Audit KCU-KLN.

b. Kantor Layanan dan Kantor Kas

Bertugas melayani informasi mengenai produk/ jasa Bank, melayani semua

(40)

4. Pemimpin Bidang Pelayanan nasabah (PBN), meliputi Pelayanan Uang Tunai

(PUT) dan Pelayanan Nasabah (PNC) yakni :

- Pelayanan Uang Tunai (PUT) bertugas melayani semua jenis transaksi

kas/ tunai dan pemindahan melayani kegiatan eksternal payment point dan

mengelola kas ATM.

- Pelayanan Nasabah (PNC), bertugas mengelola transaksi produk danan

(giro, tabungan, deposito, simponi, dan lain-lain), melayani penerbitan

kartu, melayani transaksi pencairan bunga deposito, melayani informasi

transaksi produk dana, jasa dan kredit, melayani transaksi kiriman uang,

melayani nasabah custodian, melayani transaksi LN, mengelola sistem

penerimaan/ antrian nasabah, dan mengelola pelaksanaan layanan untuk

kenyamanan nasabah.

- Bidang Penjualan Cabang (JUC) hanya terdiri dari satu unit yaitu

marketing (Penjualan) bertugas menjual produk dan jasa BNI secara

intensif, melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis

regional.

2.10. Karyawan dan Jam Kerja

2.10.1. Karyawan

Hingga saat ini jumlah karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk Kantor Cabang Utama USU berjumlah. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada

Tabel 2.1 jumlah karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

(41)
[image:41.595.129.500.194.384.2]

Tabel 2.1.

Jumlah Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang Utama USU

No. JABATAN JUMLAH

1. Pemimpin Cabang 1

2. Pemimpin Bidang Operasional 1

3. Pemimpin Bidang Penyeliaan Cabang Pembantu 2

4. Penyelia 6

5. Teller 4

6. Asisten 14

7. Petugas Non Administrasi 2

8. SOPP dan Binder 3

9. Customer Service 4

10. Satpam dan Jaga Malam 5

11. Supir 11

Jumlah 53

Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU

2.10.2. Jam Kerja

Berdasarkan surat perjanjian bersama BNI-SP BNI No. DIR/063 dan No.

PKB-035/DPP-SP Bank BNI/2004 tanggal 10 Agustus 2004, maka jam kerja

karyawan PT. Bank Negara Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.2 ketentuan jam

kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama

(42)
[image:42.595.130.496.194.470.2]

Tabel 2.2.

Ketentuan Jam Kerja Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Utama USU

KARYAWAN KETENTUAN JAM KERJA

Jenjang Asisten ke atas

Hari Senin-Kamis: Pukul 08.00-17.00 Istirahat :

Pukul 12.00-13.00 Hari Jumat : Pukul 07.30-17.00 Istirahat :

Pukul 11.30-13.00

Pegawai Non

Administrasi dan Supir

PNA dan Supir selain antar jemput Pemimpin Hari Senin-Kamis : Pukul 07.00-16.00

Hari Jumat : Pukul 06.30-15.30 Supir antar jemput pemimpin

Hari Senin-Jumat : Pukul 06.30-15.30 Istirahat mengikuti istirahat jenjang asisten

(43)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pengertian Bank

3

Selain itu, bank sebagai badan yang usaha utamanya memberikan kredit.

Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa usaha bank selalu berkaitan

dengan masalah keuangan, yaitu: menghimpun dana, menyalurkan dana, dan

memberikan jasa bank lainnya. Dengan demikian bank sebagai suatu badan

berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) dari dua pihak,

yaitu pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang

bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Ada juga pengertian bank yang

dikemukakan para ahli yang mengatakan bahwa:

Bank adalah suatu badan usaha yang melaksanakan berbagai macam jasa,

seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap

mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,

membiayai perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.

3

(44)

(defisit unit). Hal ini juga yang menyebabkan lembaga bank disebut sebagai

lembaga kepercayaan, artinya pihak yang kelebihan dana mempercayakan

sepenuhnya kepada bank untuk mengelola dananya termasuk menyalurkannya

kepada pihak yang kekurangan atau memerlukan dana berupa kredit. Wujud

kepercayaan tersebut dalam bentuk tidak ikut campurnya pihak yang surplus unit

dalam menentukan pihak defisit unit mana yang layak dipercaya.

Bank sebagai lembaga perantara keuangan, di samping harus tetap

menjaga kepercayaan masyarakat dengan menjamin tingkat likuiditas juga harus

beroperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tingkat rentabilitas

(keuntungan) yang memadai. Kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah

bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga peranannya

sebagai financial intermediary (perantara keuangan) berjalan dengan baik. Salah

satu hal yang bisa merebut hati masyarakat adalah adanya kinerja bank yang baik.

Bagi nasabah, mengetahui kinerja suatu bank dapat membantu mengambil

keputusan apakah bank tersebut dapat dipercaya atau tidak.

3.2. Teori Kepuasan

4

4

http.://yahoo.files.wordpress.com/2008/04/kepuasan berdasarkan para ahli.pdf.

Frederick Herzberg mengembangkan teori 2 faktor yang membedakan

dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfier (faktor

yang menyebabkan kepuasan). Ketidakberadaan dissatisfier tidaklah cukup,

sebaliknya satisfier harus ada secara aktif untuk memotivasi suatu pembelian.

(45)

1. Atribut pokok (atribut standar) yang selayaknya harus terdapat pada setiap

produk/layanan, serta

2. Atribut puas yang merupakan atribut tambahan yang bukan merupakan atribut

standar.

Jika pelanggan kecewa, maka perusahaan harus mengelola atribut

pokoknya dengan baik agar pelanggan menjadi tidak kecewa. Sedangkan kondisi

tidak puas terjadi apabila atribut puas yang ditawarkan oleh perusahaan belum

sesuai dengan harapan pelanggan. Sesuai konsep “Model Sikap dan Perilaku

Pelanggan”, bahwa kepuasan pelanggan dapat tercapai bila apa yang diharapkan

terhadap produk/layanan perusahaan sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk itu

perusahaan harus mengelola atribut pokok dan atribut puas dengan baik.

Apabila atribut pokok telah dipenuhi sesuai dengan harapan pelanggan,

dan atribut puas dapat melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan akan menjadi

senang, yang pada akhirnya dapat berakibat tercapainya loyalitas pelanggan.

3.3. Kepuasan Pelanggan

5

5

Irawan, H. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.

Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan

dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu layanan dinilai memuaskan bila layanan

tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran

kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan layanan yang

(46)

terhadap suatu layanan yang disediakan, maka layanan tersebut dapat dipastikan

tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi layanan

publik.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan merupakan faktor yang

penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan layanan yang tanggap

terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta

memaksimalkan dampak layanan terhadap populasi sasaran.

6

Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan oleh pelanggan dalam

menilai suatu layanan, yaitu: ketepatan waktu, dapat dipercaya, kemampuan Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

menyediakan layanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila

pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu layanan yang disediakan, maka

layanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama

sangat penting bagi layanan publik. Pada kondisi persaingan sempurna, dimana

pelanggan mampu untuk memilih di antara beberapa alternatif pelayanan dan

memiliki informasi yang memadai, kepuasan pelanggan merupakan satu

determinan kunci dari tingkat permintaan layanan dan fungsi/operasionalisasi

pemasok. Namun bila hanya satu agen, baik pemerintah maupun sektor swasta,

yang merupakan penyedia tunggal pelayanan, maka penggunaan kepuasan

pelanggan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan sering tidak

kelihatan.

6

(47)

teknis, dapat diharapkan, berkualitas dan harga yang sepadan. Berdasarkan

faktor-faktor tersebut, pelanggan sendiri yang menilai tingkat kepuasan yang mereka

terima dari barang atau jasa spesifik yang diberikan, serta tingkat kepercayaan

mereka terhadap kemampuan pemberi layanan.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan merupakan faktor yang

penting dalam mengembangkan suatu sistem penyediaan layanan yang tanggap

terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta

memaksimalkan dampak layanan terhadap populasi sasaran. Dalam rangka

mengembangkan suatu mekanisme pemberian layanan yang memenuhi

kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, perlu mengetahui hal-hal berikut :

1. Mengetahui apa yang pelanggan pikirkan tentang anda, pelayanan anda, dan

pesaing anda.

2. Mengukur dan meningkatkan kinerja anda.

3. Mempergunakan kelebihan anda kedalam pemilahan pasar.

4. Memanfaatkan kelemahan anda kedalam peluang pengembangan sebelum

orang lain memulainya.

5. Membangun wahana komunikasi internal sehingga setiap orang tahu apa yang

mereka kerjakan.

6. Menunjukkan komitmen anda terhadap kualitas dan pelanggan anda

Umpan balik dan informasi merupakan elemen yang penting dalam

membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk:

a. Tingkat kepuasan pelanggan

(48)

7

- Jenis Pelayanan

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan didalam mengukur tingkat

kepuasan pelanggan terhadap pelayanan :

1. Data yang dikumpulkan

- Tuliskan setiap jenis pelayanan tersebut karena pelayanan inilah yang akan

diukur kinerjanya di dalam memberikan kepuasan terhadap pelanggan

a. Kinerja Pelayan dan Tingkat Kepentingan Pelayanan.

- Meminta pelanggan agar memberikan nilai terhadap kinerja dan tingkat

kepentingan

2. Bagaimana mengumpulkan data

a. Responden

- Responden dipilih secara acak.

- Identifikasi pelanggan yang akan menjadi responden

- Lakukan wawancara perorangan menggunakan kuesioner untuk mengukur

tingkat kepentingan pelayanan dan kinerja pemberi pelayanan

b. Waktu

- Pilih waktu yang tepat bagi pelanggan.

- Jangan menentukan waktu sendiri, tetapi rundingkan dengan pelanggan

kapan waktu luang mereka, sehingga ada kesepakatan.

- Jawaban yang akurat hanya dapat diperoleh bila pelanggan dengan senang

hati memberikan informasi.

(49)

- Penentuan lokasi pengukuran kepuasan pelanggan sangat tergantung dari

cakupan kajian.

- Untuk cakupan lokasi yang luas lakukan sampling pemilihan lokasi. Pilih

lokasi yang representatif.

3. Metoda analisis

- Kompilasikan angka-angka penilaian kepuasan pelanggan terhadap:

- Lakukan analisis deskriptif dari setiap jawaban yang terkumpul

masing-masing area pada matriks. Misal: persentase jawaban yang terkumpul pada

masing-masing area.

4. Survey Baseline dan Survey Lanjutan

- Apabila dibutuhkan untuk membandingkan data sebelum dan sesudah

proyek untuk mengukur perubahan di dalam tingkat kepuasan pelanggan

lakukan beberapa kali survei yang sama. Biasanya, lakukan survei dasar dan

survei lanjutan.

- Selang waktu antara dua survei tergantung dari tujuan survei dan juga masa

proyek. Ini dapat dilakukan terus menerus, secara periodik, atau pada awai

dan akhir proyek.

5. Interpretasi

Tingkat kepuasan pelangan didefinisikan dengan parameter-parameter

sebagai berikut:

a. Kepuasan pelanggan tinggi: persentase responden yang melaporkan tingkat

kepentingan pelayanan lebih besar dari 3 (4 atau 5) dan menilai tingkat kinerja

(50)

menemukan bahwa kinerja pemberi pelayanan adalah baik didalam

memberikan pelayanan yang penting bagi keputusan mereka didalam

menentukan produksi.

b. Kepuasan pelanggan sedang : persentase responden yang menilai kepentingan

pelayanan adalah sedang sampai tinggi (3, 4 atau 5) tetapi menilai kinerja

pemberi pelayanan hanya sedang (3); atau sebaliknya menilai kinerja

pelayanan sedang sampai tinggi (3,4 atau 5) tetapi menilai kepentingan hanya

sedang (3).

c. Kepuasan pelanggan rendah : persentase responden yang menilai kepentingan

pelayanan sedang sampai tinggi (3, 4 or 5) tetapi kinerja pelayanan rendah dan

sangat rendah (2 or 1).

d. Pelayanan tidak efisien : area kunci dari matriks kepuasan pelanggan dari

responden yang menilai pelayanan tidak penting (2 atau 1) tetapi kinerja

pemberi pelayanannya dinilai sedang sampai sangat baik (3, 4 atau 5).

Kategori ini menunjukkan dua kemungkinan skenario yaitu sumberdaya

pemerintah dibuang-buang (karena pelayanan yang tidak penting diberikan

secara baik) atau program dimana terjadi eksternaliti positif yang tidak

dikenal.

e. Pelayanan tidak berguna : persentase responden yang melaporkan tingkat

kepentingan pelayanan rendah atau sangat rendah (2 atau 1) dan kinerja

pemberi pelayanannya juga rendah dan sangat rendah (2 atau 1).

(51)

- Data kepuasan pelanggan dapat dianalisa berdasarkan setiap pelayanan atau

lokasi geografis atau tingkat kesejahteraan, tergantung dari tingkat

kepentingan dan keinginan tim evaluasi.

- Dengan demikian analisis dapat dilakukan untuk membandingkan tingkat

kepuasan pelanggan berdasarkan:

a. Pelayanan ke pelayanan;

b. Baseline dan kajian lanjutan;

c. Sebelum dan sesudah proyek;

d. Tahun pertama agregasi dengan tahun berikutnya agregasi

Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan

mempertahankan para pelanggan. Dalam pendekatan Total Quality Management

(TQM), sesungguhnya kualitas pelayanan ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena

itu dengan memahami proses dan pelanggan maka organisasi dapat menyadari dan

menghargai akan pentingnya kualitas mutu pelayanan. Semua usaha manajemen

diarahkan untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Apa pun yang dilakukan

manajemen tidak akan ada gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan

kepuasan pelanggan. Adanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa

manfaat sebagai bahan analisis untuk meningkatkan pelayanan.

Day dalam Tse dan Wilton (1998), Kepuasan pelanggan adalah respons

pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan

sebelumnya (norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan

setelah pemakaiannya. Wilkie (1990) mendefinisikannya sebagai suatu tanggapan

(52)

Engel, et al. (1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi

purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau

melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidak puasan timbul apabila hasil

(outcome) tidak memenuhi harapan pelanggan. Sedangkan kotler (1994)

menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

harapannya.

Menurut F. Tjiptono (1997), kepuasan pelanggan tidak lepas dari

kreativitas yang memungkinkan organisasi jasa menangani dan memecahkan

masalah-masalah yang sedang maupun yang akan dihadapi dalam praktek bisnis

yang dilakukan sehari-hari. Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan

pelanggan, organisasi jasa harus melakukan 4 (empat) hal :

1. Mengidentifikasi siapa pelanggannya

2. Memahami tingkat harapan pelanggan atas kualitas

3. Memahami strategi kualitas pelayanan pelanggan

4. Memahami siklus pengukuran umpan balik dari kepuasan pelanggan.

Analisis Pelayanan

Banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendefinisikan kualitas

berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Dari definisi-definisi terdapat

beberapa kesamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:

- Kualitas meliputi usaha memenuhi harapan pelanggan

(53)

- Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap

merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa

mendatang)

Dengan berdasarkan beberapa persamaan elemen-elemen tersebut di atas,

Goetsch dan Davis (1994, p.4) membuat definisi mengenai kualitas yang

cakupannya lebih luas, yaitu: “ Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan”, definisi kualitas menurut Kotler, (1994) adalah

keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh

pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang

tersirat.

3.4.1. Penilaian Kualitas Dinilai Berdasarkan Dimensi

8

1. Penampilan gedung kantor

Penilaian kualitas dapat dinilai berdasarkan beberapa dimensi yakni:

a. Tangible, memperlihatkan fasilitas fisik, peralatan, karyawan dan bahan-bahan.

2. Interior bangunan gedung kantor

3. Penampilan karyawan

b. Reliability, kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan-pelayanan

yang dijanjikan dengan tepat dan dapat diandalkan.

1. Keandalan menangani transaksi

2. Ketepatan memenuhi janji

8

(54)

3. Akurasi pencatatan transaksi

c. Responsiveness, kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan

pelayanan yang cepat.

1. Lama mengantri

2. Kecepatan pelayanan

3. Kesungguhan karyawan membantu

d. Assurance, pengetahuan dan sopan santun para karyawan dan kemampuan

mereka untuk membangkitkan rasa kepercayaan dan rasa percaya pelanggan.

1. Memberi rasa aman bertransaksi

2. Keramahtamahan

3. Pengetahuan produk

e. Empathy, rasa peduli, perhatian secara pribadi yang diberikan pada pelanggan.

1. Memberi perhatian pribadi

2. Kenyamanan jam operasional

3. Mempunyai produk sesuai kebutuhan

3.4.2. Kualitas Pelayanan

Dalam pemasaran, produk mempunyai arti yang luas, yaitu suatu kesatuan

yang ditawarkan pada pasar baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Produk

yang berwujud biasa disebut barang (goods) dan produk yang tidak berwujud

biasa disebut jasa (service). Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong

(1993:494) jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan kepada

(55)

kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin juga tidak dikaitkan dengan

suatu produk fisik.

Sementara itu Robert D. Reid (1989:29) memberikan penjelasan mengenai

jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud, tidak seperti produk yang berwujud jasa

bukan barang fisik, tetapi sesuatu yang menghadirkan kegiatan atau perbuatan.

Kehadirannya ini umumnya dilakukan atas dasar personal sering

berhadap-hadapan langsung antara individu. Christian Gonroos (1990:27) mencoba

memadukan pengertian jasa sebagai aktivitas dari suatu hakikat yang tidak

berwujud yang berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa dan/sumber daya

fisik atau barang dan/ sistem yang memberikan jasa, yang memberikan solusi bagi

masalah-masalah konsumen.

Dari pengertian tentang jasa, dapat dikatakan bahwa jasa, mempunyai

beberapa karakteristik. Menurut Philip Kotler (1994:466), ada empat karekteristik

utama jasa yang berpengaruh besar pada perencanaan program pemasaran yaitu :

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,

didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bila barang merupakan

suatu objek, alat, material, atau benda; maka jasa justru merupakan perbuatan,

tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha.

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Kegiatan jasa tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa, baik perorangan

ataupun organisasi serta perangkat mesin/teknologi.

(56)

Bahwa kualitas jasa yang diberikan oleh manusia dan mesin/peralatan

berbedabeda, tergantung pada siapa yang memberi, bagaimana,

memberikannya, serta waktu dan tempat jasa tersebut diberikan.

4. Perishability (tidak tahan lama)

Bahwa jasa tidak bisa disimpan untuk kemudian dijual atau digunakan,

sehingga pada dasarnya jasa langsung dikonsumsi pada saat diberi. Daya

tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu ada dan

mantap karena menghasilkan jasa di muka dengan mudah. Bila permintaan

turun, maka masalah yang sulit akan segera muncul.

Prinsip-prinsip kualitas jasa dalam rangka menciptakan gaya manajemen

dan lingkungan yang kondusif bagi organisasi jasa untuk menyempurnakan

kualitas, organisasi bersangkutan harus mampu mengimplementasikan enam

prinsip utama yang berlaku bagi perusahaan manufaktur maupun organisasi jasa.

Keenam prinsip ini sangat bermanfaat dalam membentuk mempertahankan

lingkungan yang tepat untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas secara

berkesinambungan dengan didukung oleh para pemasok, karyawan, dan

pelanggan. Keenam prinsip tersebut terdiri atas (Wolkins, dikutip dalam Scheuing

& Christopher, 1993):

1. Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari

manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin dan mengarahkan

(57)

kepemimpinan dari manajemen puncak, usaha peningkatan kualitas hanya

akan berdampak kecil.

2. Pendidikan

Semua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncak sampai karyawan

operasional, wajib mendapatkan pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek

yang perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut antara lain

konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi strategi

kualitas, dan peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.

3. Perencanaan strategik

Proses perencanaan strategik harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas

yang digunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai visi dan

misinya.

4. Review

Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi

manajemen untuk mengubah perilaku organisasi. Proses ini menggambarkan

mekanisme yang menjamin adanya perhatian terus-menerus terhadap upaya

mewujudkan sasaransasaran kualitas.

5. Komunikasi

Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses

komunikasi organisasi, baik dengan karyawan, pelanggan, maupun

stakeholder lainnya.

(58)

Reward dan recognition merupakan aspek krusial dalam implementasi strategi

kualitas. Setiap karyawan berprestasi perlu diberi imbalan dan prestasinya

harus diakui. Dengan cara seperti ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga

dan rasa memiliki (sense of belonging) setiap anggota organisasi dapat

meningkat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan produktifitas

dan profitabilitas bagi perusahaan, serta kepuasan dan loyalitas pelanggan.

3.5. Teknik Pengambilan Sampel

9

Dalam sebuah penelitian dengan menggunakan survei tidak harus selalu

semua individu dalam populasi diteliti, karena disamping membutuhkan waktu

yang lama penelitian akan memerlukan biaya yang mahal. Cukup dengan meneliti

sebagian dari populasi yang disebut dengan sampel diharapkan dapat mewakili

sifat populasi yang bersangkutan.

10

9

Walpole, R.E. Pengantar Statistika: Edisi ke-3, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1995.

10

http:.//.www.google.com.//”Teknik pengambilan sampel”

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan ingin diteliti. Populasi ini

sering juga disebut Universe. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti

jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang

jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi),

misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dan lain-lain disebut

"Populasi Finit". Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan

(59)

Infinitif. Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan jelas, termasuk

didalamnya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel

sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari

sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD

untuk simpangan baku. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai

berikut :

1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.

2. Lebih cepat dan lebih mudah.

3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.

4. Dapat ditangani lebih teliti.

3.5.1. Jenis Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada dasarnya memiliki beragam pembagian

yang bertolak dengan asumsi yang sama, teknik pengambilan sampel harus

maksimal memungkinkan diperolehnya sampel yang representatif. Teknik

pengambilan sampel ini terbagi atas dua yaitu :

1. Teknik pengambilan sampel secara acak (probability sampling)

Teknik pengambilan sampel secara acak (probability sampling) yaitu

pengambilan sampel yang memiliki peluang yang sama yang dapat dihitung untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Penggunaan sampel ini dengan cara

(60)

dapat dilakukan dengan benar apabila terdapat daftar anggota populasi yang

lengkap. Ada empat rancangan sampling dalam kategori sampel probabilitas:

a. Sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling acak sederhana (simple random sampling) adalah setiap unsur

dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.

Dengan cara menggunakan undian, tabel bilangan random dan komputer.

b. Sampling sistematis (Systematical Sampling)

Sampling sistematis (systematical sampling) yaitu teknik pengambilan

sampel yang dilakukan secara ordinal, artinya anggota sampel yang dipilih

berdasarkan urutan tertentu. Di sini, unsur yang pertamalah yang dipilih secara

random, unsur-unsur lainnya ditarik dengan mengambil jarak tertentu.

c. Sampling Bertingkat (Startified Sampling)

Sampling Bertingkat (Startified Sampling) yaitu teknik pengambilan

sampel apabila populasi heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yang

bertingkat. Penentuan tingkat berdasarkan karakteristik tertentu.

d. Sampling Klaster atau Berkelompok (Cluster Sampling)

Sampling klaster atau berkelompok (Cluster Sampling) yaitu pengambilan

sampel apabila tersebar beberapa daerah kecamatan, kabupaten, propinsi dan

seterusnya. Pada peta daerah tersebut diberi nomor yang kemudian ditarik secara

acak untuk dijadikan anggota sampelnya.

(61)

Dalam teknik pengambilan secara tak acak ini anggota sampel tidak

berpeluang dihitung untuk dipilih menjadi anggota sampel. Anggota sampel yang

terpilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap representatif, untuk itu

karakteritik popula

Gambar

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Gambar 3.1. Pohon Tujuan Pembuatan Tong Sampah
Gambar 3.2. House of Quality
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bank Mandiri (Persero), Tbk Kantor Cabang Pembantu Medan USU pemberian pelayanan yang baik sangat diperlukan, karena dengan pelayanan yang baik dalam arti

Judul Tugas Akhir : Evaluasi Sistem Kliring Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta.. Tanda

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta merupakan salah satu bank yang telah memiliki jasa layanan ini namun masih banyak masyarakat yang kurang

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan masukan untuk mendukung pengembangan usaha perusahaan dan

Untuk mengetahui pengaruh faktor kepercayaan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Kantor Cabang Utama Slamet Riyadi Solo.. Untuk

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta menggunakan Sistem Semi Otomasi Kliring Lokal dan telah menerapkan Intercity Clearing , mekanisme

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan.Pengumpulan data primer dilakukan melalui

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan.Pengumpulan data primer dilakukan melalui