• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat Sesaat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat Sesaat"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

STATUS HIDRASI REMAJA DAN KAITANNYA

DENGAN DAYA INGAT SESAAT

DIAN ANGGRAINI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Status Hidrasi Remaja Dan Kaitannya Dengan Daya Ingat Sesaat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Dian Anggraini

(4)

ABSTRAK

DIAN ANGGRAINI.Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat Sesaat. Dibimbing oleh RIMBAWAN dan MIRA DEWI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat.Penelitian ini menggunakan desain

eksperimental.Subyek dalam penelitian ini adalah 90 siswayang terdiri atas 45 siswa kelompok kontrol dan 45 siswa kelompok intervensi.Penelitian dilakukan di SMP Pengerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.Pada hari pelaksanaan penelitian, seluruh subyek melakukan sarapan bersama pada pukul 7.00 WIB di sekolah. Sarapan berupa roti tawar isi keju, cokelat dan susu dengan kandungan gizi 330 Kalori, 12g protein dan minuman secukupnya. Sebelumnya, subyek diminta tidak mengkonsumsi apapun dari rumah. Selanjutnya, subyek diminta tidak mengkonsumsi makanan dan minuman apapun dan beraktivitas ringan hingga pukul 12.00 WIB.

Pada pukul 12.00 kepada kelompok intervensi diberikan air minum hingga subyek merasa puas, lalu dilakukan pengukuran daya ingat sesaat 5 menit kemudian. Pada waktu yang sama kepada kelompok kontrol langsung dilakukan pengukuran daya ingat sesaat tanpa didahului pemberian minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek berada dalam status hidrasikurang (78%). Nilai daya ingat sesaat terhadap 6 kata pada kelompok intervensi adalah 3.26±0.85, sedangkan pada kelompok kontrol 2.04±0.29. Pengukuran daya ingat sesaat untuk gambar pada kelompok intervensi 3.51±1.05 dan untuk kelompok kontrol 3.11±1.05. Hasil uji korelasiSpearman yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan nyata antara status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat (p<0.05).

Kata kunci: cairan, daya ingat, hidrasi, remaja

ABSTRACT

DIAN ANGGRAINI. The Hydration Status of Teenagers and Relation to Short Term Memory Capacity. Supervised by RIMBAWAN and MIRA DEWI

This research was aimed to study the relationship between hydration statusof teenagersand short term memory capacity. This study used experimental design. The subjects in this study were 90 students, consisted of 45 students as control and 45 students as intervention groups. Research was conducted in one Junior High School named SMP Pangerasan, Cijeruk Subdistrict, District of Bogor. On the day of research implementation, the whole subjects had breakfast together at 7.00 a.m. at the school. Breakfast menu consisted of sandwich with cheese, chocolate and milk. The nutrient contents of food were 330 Kcal energy, 12 g protein and sufficient amount of water. Previously, the subject was also asked not to consume anything from home. Furthermore, the subject was asked not to consume any kind of food and drinks until 12 p.m.

(5)

that hydration status most of the subjects (78%) were on the level 2. Out of six words tested, the number of words memorized by intervention group were 3.26 ±0.85, while for control group were 2.04±0.29. Memory capacity for pictures in intervention group was 3.51±1.05 while in control group was 3.11±1.15. Spearman test showed significant correlation(p<0.05) between hidration status and short term memory capacity.

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi

dari Program Studi Ilmu Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat

STATUS HIDRASI REMAJA DAN KAITANNYA

DENGAN DAYA INGAT SESAAT

DIAN ANGGRAINI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)
(10)

JudulSkripsi :Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat Sesaat Nama : Dian Anggraini

NIM : I14096005

Disetujui oleh

Dr. Rimbawan Pembimbing I

dr.Mira Dewi, S.Ked, M.Si Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr.Ir. Budi Setiawan, MS Ketua Departemen

(11)

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang menjadi syarat untuk kelulusan. Skripsi ini berjudul “Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat Sesaat” yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara kekurangan cairan terhadap daya ingat sesaat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Rimbawan dan dr.Mira Dewi, S.Ked, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan dan arahannya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, guru dan subyek penelitian di SMP Pangerasan Bogor yang membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua, Saleh Hidayat (suami), Syifa Ladysya (anak)dan rekan-rekan yang selalu memberikan do’a dan dukungan semangat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik dari berbagai pihak untuk perbaikan penulisan selanjutnya.

Bogor, Juli 2013

Dian Anggraini

(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Kegunaan Penelitian 2

Hipotesis 2

KERANGKA PEMIKIRAN 3

METODE PENELITIAN 5

Desain, Tempat dan Waktu 5

Jumlah dan Cara Penarikan Subyek 5

Jenis dan Cara Pengumpulan Data 5

Pengolahan dan Analisis Data 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 10

Keadaan Umum Sekolah 10

Karakteristik Siswa 10

Kebutuhan dan Konsumsi Cairan 12

Aktivitas Fisik 16

Kekurangan Cairan 16

Daya Ingat Sesaat 17

Hubungan Status Hidrasi dan Daya Ingat Sesaat 18

SIMPULAN 19 Simpulan 19 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

(13)

DAFTAR TABEL

1 Variabel, jenis data dan cara pengambilan data 6

2 Pembagian waktu untuk setiap perlakuan 7

3 Jenis variabel, kategori pengukuran dan sumber acuan 9 4 Karakteristik siswa kontrol dan intervensi berdasarkan kelas 10 5 Sebaran siswa berdasarkan karakteristik siswa kelompok kontrol dan

intervensi 11 6 Karakteristik subyek berdasarkan uang saku dan Nilai UTSgasal

kelompok kontrol dan kelompok intervensi 11 7 Kebutuhan cairan remaja menurut luas permukaan tubuh kelompok pada

kontrol dan kelompok intervensi 13

8 Sebaran sampel berdasarkan konsumsi cairan dari 3 (tiga) sumberpada kelompok kontrol dan kelompok intervensi 14 9 Tingkatkecukupan cairan pada remaja kelompok kontrol dan intervensi 15 10 Sebaran remaja kontrol dan intervensi berdasarkan aktivitas fisik 16 11 Status hidrasi kelompok kontrol dan kelompok intervensi 17 12 Sebaran skor daya ingat sesaat kelompok kontrol dan kelompok intervensi 18 13 Sebaran total skor daya ingat sesaat berdasarkan status hidrasi pada

kelompok kontrol dan kelompok intervensi 19

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran status hidrasi dengan daya ingat sesaat di SMP Pangerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor 4 2 NilaiUTS gasal subyekkelompok kontrol dan intervensi 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kartu Pemeriksaan Urin Sendiri (PURI) 22

2 Kuesioner penelitian 23

3 Jenis Aktivitas 31

(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tubuh manusia dapat bertahan selama beberapa minggu tanpa makanan tetapi hanya dapat bertahan selama beberapa hari tanpa air.Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh.Air merupakan komponen utama dari semua struktur sel dan merupakan media kelangsungan proses metabolisme dan reaksi kimia dalam tubuh (Muchtadi et al.1993). Agar proses metabolisme dalam tubuh dapat berjalan dengan baik dibutuhkan asupan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang (Suharjo & Kusharto 1988).

Air mempunyai beberapa fungsi antara lain untuk pelarut dan media pembawa, sebagai pelumas, fasilisator pertumbuhan, pengatur suhu dan peredam benturan (Yuniastuti 2008). Muchtadi et al. (1993) menjelaskan bahwa tubuh manusia dewasa rata-rata tersusun atas 63% air, 17% protein, 13% lemak, 6% mineral, 1% karbohidrat dan vitamin. Seseorang yang mengalami kehilangan 40% lemak dan protein sampai terjadi penurunan berat badan, masih mampu bertahan hidup.Akan tetapi, kehilangan 20% air dapat menyebabkan kematian.

Kebiasaan kurang minum sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan, mulai dari gangguan ringan seperti mudah mengantuk, hingga penyakit berat seperti penurunan fungsi ginjal.Idealnya, tubuh manusia dewasa mengandung cairan sebanyak 55-75% dari berat tubuh.Artinya, seseorang yang memiliki berat 50 kilogram, setidaknya mengandung 27-33 kg air di dalam tubuhnya (Muchtadi et al. 1993).

Berdasarkan penelitian Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia Tahun 2010, kekurangan cairan tubuh sekitar 2% sudah memicu gangguan kesehatan ringan seperti sulit konsentrasi dan mudah mengantuk. Jika keluhan meningkat seperti sakit kepala menandakan cairan tubuh yang hilang semakin tinggi mencapai 4-5%.Kekurangan cairan tubuh sebanyak 12% memicu gangguan kesehatan yang lebih serius seperti mulut sulit mengunyah.Dalam kondisi ini, diperlukan penanganan medis.Kematian menjadi ancaman saat kekurangan cairan tubuh mencapai 15-25%. Manusia diperkirakan hanya mampu bertahan hidup tanpa air selama sepekan (Hardinsyah et al.2011).Survei yang dilakukan Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia terhadap responden di Jakarta Utara dan Bandung Barat mendapatkan hasil bahwa kesadaran akan faedah dan pentingnya air minum bagi tubuh manusia masih sangat rendah, khususnya di kalangan remaja Indonesia. Menurut Hardinsyahet al. (2011), sekitar 51.1% remaja Indonesia memiliki pengetahuan tentang kegunaan dan pentingnya air minum yang masih minim.

(15)

2

kecerdasan seseorang dan dapat dilihat dari daya tangkap serta daya ingat pada kelompok usia remaja.

Hardinsyah et al. (2011) dalam The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) menyebutkan bahwa di berbagai daerah di Indonesia sebanyak 46.1% subyek remaja dan dewasa mengalami hidrasi ringan.Hal ini berarti bahwa sebanyak 4 hingga 5 dari 10 remaja dan dewasa dapat mengalami gangguan kognitif.Hidrasi dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi otak seperti konsentrasi dan kemampuan berpikir di samping secara fisik dapat menurunkan stamina dan produktivitas kerja melalui gangguan sakit kepala, lesu, lemas, kejang hingga pingsan.Dalam jangka panjang hidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (UTI-Urinary Tract Infection) dan terjadinya batu ginjal.Namun demikian, belum banyak studi di Indonesia yang menjelaskan adanya kaitan antara status hidrasi dan kapasitas kognitif khususnya pada remaja.Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti pengaruh kekurangan cairan terhadap daya ingat sesaat.

Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui status hidrasi remaja usia 13-18 tahun dan kaitannya dengan daya ingat sesaat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pangerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui karakteristik individu remaja SMP. 2. Mengetahui tingkat kecukupan cairan remaja. 3. Mengetahui daya ingat sesaat remaja.

4. Menganalisis perbedaan daya ingat sesaat pada subyek yang mengalami hidrasi dan tidak hidrasi.

Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi orang tua dan guru mengenai pengaruh kekurangan cairan terhadap daya ingat sesaat siswa/siswi SMP Pangerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.Dengan demikian, informasi tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua dan guru untuk meningkatkan daya ingat sesaat pada remaja.Selain itu, orang tua juga dapat mengetahui pentingnya cairan pada remaja.

Penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengadakan usaha-usaha perbaikan perkembangan kecerdasan remaja. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan penelitian-penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Hipotesis

(16)

3

KERANGKA PEMIKIRAN

Karakteristik individu seperti jenis kelamin, umur, tinggi badan dan berat badansangat mempengaruhi jumlah cairan yang perlu dikonsumsi setiap hari.Jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh juga tergantung dari tingkat aktivitas fisik, kondisi lingkungan, metabolisme dan status kesehatan (Water UK

2006).

Konsumsi pangan adalah suatu informasi mengenai jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu, sehingga penilaian konsumsi pangan dapat berdasarkan jumlah maupun jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kebutuhan cairan seseorang dapat dipenuhi dari konsumsi makanan dan minuman termasuk air minum. Total konsumsi cairan berasal dari air putih, minuman selain air putih, air dari makanan, dan air metabolik. Tingkat konsumsi cairan yang rendah dapat menyebabkan tubuh mengalami kekurangan cairan atau hidrasi, sedangkan kelebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan intoksikasi air (Hardinsyah et.al 2011).

(17)

4

Keterangan:

Variabel yang diteliti

Hubungan yang dianalisis

Gambar 1 Kerangka pemikiran status hidrasi remaja dan kaitannya dengan daya ingat sesaat di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pangerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Karakteristik Individu

Konsumsi Cairan

Tingkat Kecukupan Cairan

Kebutuhan Cairan

Tingkat Hidrasi

(18)

5

METODE PENELITIAN

Desain, Waktu, dan Tempat

Desain penelitian ini adalah eksperimental.Kelompok perlakuan dibagi atas 2 perlakuan yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi.Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pangerasan, Kampung Pengerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

Pemilihan SMP dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan sekolah menengah pertama yang dipilih bersedia memenuhi persyaratan teknisyang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian dan akses menuju lokasi penelitian yang relatif mudah. Jumlah populasi siswadi SMP Pangerasan, Kampung Pengerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor adalah kelas 8 sebanyak 67 siswa dan kelas 9sebanyak 40 siswa. Pengambilan subyek ditentukan berdasarkan kriteria inklusi sebagai berikut: siswa dan siswi SMP Pangerasan, Kampung Pengerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, usia 13-18 tahun, bersedia mengisi informed consent,danberpartisipasi penuh dalam penelitian serta bersedia mengisi kuesioner dan mengembalikannya. Adapun untuk kriteria eksklusi yaitu: menderita suatu penyakit, seperti diare, ginjal, demam berdarah, serta radang tenggorokan pada saat dilakukan penelitian.

Penetapan jumlah subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Lemeshow 1990, sebagai berikut:

Rumus: n = Za2 x p (1-p) / d2 Keterangan :

n = Jumlah subyek

Za2 = Nilai Z pada taraf kepercayaan 95% (1.96)

p = Prevalensi dari kekurangan cairan 0.3 atau 30% (Manz & Wentz 2003)

d = Estimasi derajat ketelitian (0.1)

Berdasarkan rumus tersebut didapatkan jumlah minimal subyek yaitu sebanyak 41 siswa.Untuk meningkatkan ketepatan dan memperkirakan adanya

droup out maka jumlah sampel ditingkatkan menjadi 50 orang untuk kelompok kontrol dan 50 untuk kelompok intervensi.Pada penelitian ini subyek yang berpartisipasi penuh dalam penelitian berjumlah 90 siswa.

Jenis dan Cara Pengambilan Data

(19)

6

Tabel 1 Variabel, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data

No. Data Indikator Cara Pengambilan Data

1 Karakteristik subyek

• Usia, Jenis kelamin • Antropometri

a.Berat badan

b.Tinggi badan • Nilai UTS

• Uang saku

• Kuesioner a. Penimbangan

dengan alat timbang (ketelitian 0.1 kg) b. Pengukuran dengan

microtoise (0.1 cm) • Data sekunder • Kuesioner

2 Kebutuhan Cairan Luas permukaan tubuh Dilakukan pengukuran tinggi badan dan penimbangan langsung 3 Konsumsi Cairan Konsumsi pangan

sehari subyek

Food recall 1x24 jam 4 Tingkat kecukupan

cairan

• Konsumsi cairan • Kebutuhan cairan

Food recall 1x24 jam •Diperhitungkan dari

luas permukaan tubuh 5 Aktivitas fisik Aktivitas fisik selama

1x24 jam

Recall aktivitas 1x24 jam

6 Kekurangan Cairan Status hidrasi Dilakukan pengambilan urin dibandingkan

dengan indikator warna yang sesuai

7 Daya Ingat Sesaat Skor daya ingat Uji daya ingat kata dan gambar

8 Gambaran umum sekolah

Data lokasi penelitian (sekolah), keadaan lingkungan sekolah, data demografi sekolah

Dokumentasi dan data sekunder (website sekolah)

Prosedur Pengambilan Data

Pada hari pelaksanaan penelitian, seluruh subyek melakukan sarapan bersama pada pukul 7.00 pagi di sekolah. Sarapan berupa roti tawar isi keju, cokelat dan susuyang disediakan oleh peneliti dengan kandungan gizi 330 Kalori, 12g protein dan minuman secukupnya. Sebelumnya, subyek diminta tidak mengkonsumsi apapun dari rumah. Selanjutnya, subyek diminta tidak mengkonsumsi makanan dan minuman apapun dan beraktivitas ringan hingga pukul 12.00.

(20)

7

Tabel 2 Pembagian waktu untuk setiap perlakuan

Waktu Intervensi Kontrol

07.00-07.30 Sarapan Sarapan

07.30-12.30 Puasa, aktivitas ringan Puasa, aktivitas ringan 12.30-13.00 Pengambilan urin Pengambilan urin

13.00-13.10 Minum Puasa

13.10-13.20 Pengukuran daya ingat Pengukuran daya ingat

Pengolahan dan Analisis Data

Tahap pengolahan data meliputi editing, coding, entry, cleaning, dan analisisdata. Data yang diolah secara deskriptif dengan menggunakan program Microsoft excel 2007 dan SPSS 16 for windows.

Kebutuhan Cairan. Perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan luas permukaan tubuh (1500 mL/m2).Luas permukaan tubuh subyek dihitung berdasarkan modifikasi dari rumus Mosteller (1987).Body Surface Area (BSA) atau luas permukaan tubuh dirumuskan sebagai berikut:

BSA (m2) =√ Tinggi Badan m Berat badan kg 6 Kebutuhan cairan = 1500 mL/m2 x luas permukaan tubuh

Konsumsi Cairan. Konsumsi cairan dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan sumbernya, yaitu minuman air putih, minuman lainnya (bewarna dan berasa), air dalam makanan dan air metabolik.Konsumsi cairan yang berasal dari makanan dikonversikan ke dalam kandungan air dengan menggunakan Daftar Bahan Makanan (DKBM). Konversi ini dihitung dengan rumus (Hardinsyah dan Briawan 1994) sebagai berikut:

KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan:

Kgij = kandungan air dalam bahan makanan j Bj = berat makanan j yang dikonsumsi (gram)

Gij = kandungan air dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = bagian bahan makanan j yang dapat dimakan

Total konsumsi cairan merupakan jumlah cairan dari minuman dan cairan yang berasal dari makanan serta air metabolik. Air dari minuman selain air putih dihitung dengan koreksi berat yang dikandungnya, misalnya untuk segelas teh botol dengan kemasan volume 220 mL yang mengandung 22 gr gula (karbohidrat) maka volume airnya adalah 220 mL – 22 gr = 198 mL dengan asumsi berat jenis minuman = 1 gr/mL.

(21)

8

Jumlah air metabolik (mL) =(1.07 x berat lemak (gr)) + (0.41 x berat protein (gr)) + 0.55 x berat karbohidrat (gr)).

Adapun rumus untuk menghitung total intake cairan adalah sebagai berikut:

totalintake cairan (mL) = volume minuman air putih + volumeminuman lainnya (bewarna dan berasa) + volumeair dalam kemasan + volumeair hasil metabolik. Tingkat Kecukupan Cairan.Tingkat kecukupan cairan dihitung dengan membagi jumlah konsumsi cairan dengan kebutuhan cairan.

Rumus yang digunakan adalah:

Tingkat kecukupan cairan = Konsumsi cairan x 100% Kebutuhan cairan

Status Hidrasi.Pengukuran kekurangan cairan atau status hidrasi dilakukan dengan cara pengambilan urin. Status hidrasi ditentukan dengan membandingkan warna urin subyek dengan warna yang tersedia pada Kartu Pemeriksaan Urin Sendiri (PURI). PURI membagi status hidrasi ke dalam 3 jenis kategori yaitu baik (1-3), kurang (4-6) dan sangat kurang (7-8) (Hardinsyah et al. 2011) (Lampiran 1).

Daya Ingat. Penilaian daya ingat subyek dilakukan terhadap dua kategori yakni daya ingat terhadap kata dan gambar. Banyaknya kata yang ditampilkan dan harus dituliskan pada kertas jawaban oleh subyek adalah 6 buah tanpa memperhatikan urutan dan ejaannya, sedangkan untuk daya ingat terhadap gambar, jawaban subyek dinilai apakah sesuai dengan yang ditampilkan. Semakin banyak subyek menjawab dan sesuai dengan yang ada pada gambar, nilai yang diberikan semakin tinggi. Skor maksimum tidak ditetapkan karena peluang jawaban subyek sangat beragam. Dengan demikian, diharapkan semakin baik daya ingat subyek, maka jawaban semakin banyak. Skor kuesioner daya ingat dikategorikan menjadi 2 yaitu 6 buah daftar kata dan 4 buah daftar gambar. Setiap jawaban yang benar diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban yang salah diberi skor 0.Kuesioner daya ingat sesaat disajikan pada Lampiran 2.

Aktivitas Fisik. Aktivitas fisik subyek didapat dari recallaktivitas fisik selama 1x24 jam.WHO/FAO (2003) menyatakan bahwa aktivitas fisik adalah variabel utama setelah angka metabolisme basal dalam perhitungan pengeluaran energi. Berdasarkan WHO/FAO (2003) besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang selama 24 jam dinyatakan dalam PAL (Physical Activity Level) atau tingkat aktivitas fisik. PAL merupakan besarnya energi yang dikeluarkan (Kal) perkilogram berat badan dalam 24 jam sesuai dengan jenis aktivitas (PAR). Data PAR selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. PAL ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

(22)

9

Keterangan:

PAL : Physical Activity Level (Tingkat Aktivitas Fisik)

PAR : Physical Activity Rate dari masing-masing aktivitas jumlah energi yang dikeluarkan untuk tiap jenis aktivitas per jam)

W : Alokasi waktu tiap aktivitas

Physical Activity Level (PAL) selanjutnya dikategorikan menjadi tiga kategori menurut FAO/WHO/UNU (2001) yaitu ringan (1.40–1.69), sedang (1.70–1.99) dan berat (2.00–2.40).

Hasil pengolahan data selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan inferensia.Analisis deskriptif (persentase dan rata-rata) dilakukan terhadap data karakteristik individu, kebutuhan cairan, konsumsi cairan, tingkat konsumsi, kekurangan cairan, aktivitas fisik serta skor daya ingat. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji beda (uji t) untuk membandingkankarakteristik individu, konsumsi cairan, konsumsi air, aktivitas fisik, tingkat hidrasi dan daya ingat sesaat antara kedua kelompok. Uji korelasi Spearmandilakukanuntuk mengetahui hubungan antara tingkat hidrasi terhadap daya ingat sesaat.Pada Tabel 3disajikan jenis variabel, kategori pengukuran dan sumber acuan yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini.

Tabel 3 Jenis Variabel, Kategori Pengukuran dan Sumber Acuan

No Variabel Kategori Pengukuran Sumber Acuan

1 Karakteristik subyek Umur

Jenis kelamin 1.Laki-laki 2.Perempuan Antropometri

1. Tinggi Badan 2. Berat Badan

1. Penimbangan dengan alat timbang (ketelitian 0.1 kg)

2. Pengukuran dengan microtoise (0.1 cm) Besar uang saku Rata-rata besaran uang saku

Nilai UTS Rata-rata Nilai UTS 2 Kebutuhan Cairan 1.Tinggi Badan

2.Berat Badan

Mosteller 1987 3 Konsumsi cairan 1.Air putih

2.Air dari metabolisme 3.Air dari makanan

Hardiansyah & Briawan 1994 4 Tingkat

kecukupan cairan

Persentase rata-rata tingkat kecukupan cairan 3. Sangat kurang (7-8)

Hardinsyah et al. 2011 dalam bentuk kartu PURI

7 Daya Ingat Skor daya ingat Kustiyah 2005

(23)

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Sekolah

SMP Pangerasan terletak di Kampung Pangerasan Desa Cibalung Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh Mus Mulyadi S.Pd.sebagai kepala sekolah. Sekolah menengah pertama ini merupakan sekolah swasta yang memiliki status akreditasi B. Jumlah guru dan staf tata usaha yang dimiliki sekolah sebanyak 13 orang, yang terdiri dari 11 orang guru tetap, 1 orang guru tidak tetap dan 1 orang pegawai tata usaha. Setiap tingkatan pendidikan di SMP Pangerasan memiliki 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 167 siswa pada tahun ajaran 2012/2013.

Sekolah menengah pertama ini telah dilengkapi dengan ruang kelas dan ruang penunjang kegiatan belajar lainnya seperti laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan studio musik. Fasilitas lain yang ada di SMP Pangerasan ini adalah ruang kepala sekolah, ruang guru dan tata usaha, ruang UKS, perpustakaan, lapangan olah raga, kantin dan toilet. Kantin sekolah menjual makanan jajanan seperti gorengan, makanan ringan, permen, mie dan lain-lain.

SMP Pangerasan menyediakan program ekstrakurikuler bagi para siswa diantaranya LEO Clubs Junior, Pramuka dan OSIS. SMP Pangerasan juga memiliki program Green School, yang diadakan setiap hari sabtu. Kegiatan Green School¸ini merupakan kegiatan yang dicanangkan sekolah untuk membiasakan para siswa dalam merawat alam sekitar sekolah dengan cara kerjabakti, merawat pohon dan tanaman serta melakukan kegiatan yang memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar sekolah.

Karakteristik Siswa

Subyek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas 8 dan 9.Subyek berjumlah 90 siswa,45 siswa untuk kelompok kontrol dan 45 siswa untuk kelompok intervensi dengan rentang usia antara 13-18 tahun. Menurut Sarwono (2012) subyek termasuk dalam kelompok usia remaja dimulai pada usia 12 tahun sampai 21 tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa pertengahan, dan 18-21 tahun masa remaja akhir. Berikut ini disajikan Tabel karakteristik siswa kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan kelas.

Tabel 4 Karakteristik siswa kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan kelas Siswa

(24)

11

Tabel 5 Karakteristiksiswa kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan usia dan jenis kelamin

Variabel Kontrol Intervensi Total

n % n % n %

Tabel 5 menyajikan karakteristik siswa kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan usia dan jenis kelamin sebagian besar subyek (70%) berusia antara 13-15 tahun. Berdasarkan uji T didapatkan tidak ada perbedaan usia secara signifikan (p>0.05) pada kedua kelompok.

Sebanyak 59% subyek berjenis kelamin perempuan dan berjenis kelamin laki-laki sebesar 41%. Berdasarkan uji T antar kelompok perlakuan didapatkan hasil nilai p>0.05.Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi jenis kelamin yang signifikan pada kedua kelompok.

Tabel 6 dibawah ini menampilkan subyek berdasarkan jumlah uang saku yang diterima setiap hari dan nilai Ujian Tengah Semester (UTS) gasal subyek kelompok kontrol dan intervensi.

Tabel 6 Karakteristik subyek berdasarkan jumlah uang saku dan nilai UTS Subyek kelompok kontrol dan kelompok intervensi

Siswa Rata-rata uang saku (Rp)

(25)

12

sedangkan untuk siswa perempuan sebesar 66.Tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0.05) pada nilai UTS antara jenis kelamin siswa di sekolah tersebut. Pada Gambar 2 disajikan sebaran nilai UTS siswa menurut beberapa mata pelajaran kelompok kontrol dan kelompok inervensi.

Gambar 2.Nilai UTS gasal subyekkelompok kontrol dan intervensi

Kebutuhan dan Konsumsi Cairan

Almatsier (2003) menyatakan bahwa 55-60% berat badan orang dewasa tersusun atas air.Jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung dari faktor makanan, tingkat Aktivitas fisik, kondisi lingkungan, metabolisme dan status kesehatan.Pada penelitian ini, kebutuhan cairan dihitung berdasarkan luas

64

Nilai UTS kelompok Kontrol

Nilai UTS kelompok 

(26)

13

permukaan tubuh.Berikut disampaikan tabel sebaran subyek berdasarkan kebutuhan cairan remaja menurut luas permukaan tubuh (Tabel 7).

Tabel 7 Kebutuhan cairan remaja menurut luas permukaan tubuh kelompok kontrol dan kelompok intervensi

Perlakuan

Kontrol Intervensi Total

Laki-laki Perempuan

Laki-laki Perempuan

Laki-laki Perempuan

Jumlah (n) 19 28 18 27 37 53

Kebutuhan cairan pada remaja yang dihitung berdasarkan dengan luas permukaan tubuh yang dipengaruhi oleh berat badan dan tinggi badan. Artinya semakin besar berat badan dan tinggi badan seseorang maka semakin luas permukaan tubuhnya.Rata-rata berat badan dan tinggi badan remaja pada kelompok kontrol adalah 44.1±5.5kg dan 152.4±6.1cm, sedangkan rata-rata berat badan dan tinggi badan remaja pada kelompok intervensi adalah 45.8±6.2kg dan 154.5±7.2cm. Luas permukaan tubuh mempengaruhi besar atau kecilnya kebutuhan cairan. Berdasarkan uji T didapatkan hasil nilai p>0.05. Hal tersebut berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok.

(27)

14

Tabel 8Sebaran sampel berdasarkan konsumsi cairan dari 3 (tiga) sumberpada kelompok kontrol dan kelompok intervensi

Sumber

Kontrol Intervensi Total

Rata-Air dari metabolisme 121 ±

51 9 135 ±52 8 Laki-laki & perempuan

Air Minum 1076 ±

Air dari metabolisme 110 ±

39 8 141 ± 46 9 126 ± 85 8

(28)

15

Persentase konsumsi cairan yang berasal dari air makanan dan air metabolik sebesar 23%. Hasil penelitian ini relatif sesuai dengan hasil penelitian NHANES III (Third National Health and Nutrition Survey) yang menunjukkan bahwapada anak-anak dan orang dewasa sekitar 80% total konsumsi cairan diperoleh dari minuman, sementara 20% sisanya diperoleh dari makanan.

Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh Bellise et al. (2010) padaremaja di Perancis tentang asupan cairan dari berbagai minuman menunjukkan bahwa air minum merupakan sumber asupan cairan terbesar pada semua usia dibandingkan golongan minuman lainnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol maupun kelompok intervensi sama-sama kurang mengkonsumsi cairan. Total konsumsi pada remaja kelompok kontrol dan kelompok intervensi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0.05) untuk air minum dan juga air dari makanan, tetapi untuk konsumsi air dari metabolik terdapatperbedaan yang signifikan (p<0.05).

Tingkat kecukupan cairan adalah perbandingan total konsumsi cairan dengan kebutuhan cairan yang dinyatakan dalam persentase. Sebaran subyek berdasarkan tingkat kecukupan cairan pada remaja kontrol dan intervensi menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9Tingkat kecukupan cairan pada remaja kelompok kontrol dan intervensi

Sumber Kontrol Intervensi Total

Laki-laki

Tingkat Konsumsi cairan (%) 67±14 83±28 75±21 Perempuan

Tingkat Konsumsi cairan (%) 71±26 71±19 71±23 Laki-laki& Perempuan

Tingkat Konsumsi cairan (%) 69±20 77±24 73±22

Pada Tabel 9 terlihat bahwa rata-rata tingkat kecukupan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebesar 73±22%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol maupun kelompok intervensi masih mempunyai tingkat kecukupan cairan yang kurang. Tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0.05) antara tingkat konsumsi cairan kelompok kontrol dengan kelompok intervensi.

(29)

16

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik dikategorikan menjadi empat kategori menurut FAO/WHO/UNU (2003), yaitu aktivitas sangat ringan, aktivitas ringan, aktivitas sedang, dan aktivitas berat. Pada Tabel 10 disajikan sebaran siswa berdasarkan tingkat aktivitasnya.

Tabel 10 Sebaran remaja kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan aktivitas fisik

Jenis Aktivitas

Kontrol Intervensi Total n % n % n %

Ringan 43 96 42 94 85 95

Sedang 2 4 1 2 3 3

Berat 0 0 2 4 2 2

Jumlah 45 100 45 100 90 100

Dari Tabel 10 terlihatsebanyak 95% kelompok kontrol dan kelompok intervensi mempunyai aktivitas fisik dalam kategori ringan. Berdasarkan uji T-test didapatkan nilai p>0.05, yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara aktivitas fisik pada kedua kelompok perlakuan.

Kekurangan Cairan

Hidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh berpotensi memicu gangguan kesehatan. Keadaan ini terjadi bila keluaran airnya adalah cairan yang hipotonik, yaitu volume air yang keluar jauh lebih besar dari jumlah natrium yang keluar. Hal ini mengakibatkan peningkatan tonisitas plasma oleh karena adanya peningkatan kadar natrium plasma (hipernatremia). Akibat peningkatan tonisitas plasma, air intrasel bergerak menuju ekstrasel sehingga volume cairan intrasel berkurang yang disebut sebagai hidrasi.

Status hidrasi kurang pada kelompok kontrol sebesar 36 (80%), dan tingkat hidrasi sangat kurang sebesar 4 (9%).Tingkat hidrasi kurang pada kelompok intervensi sebesar 34 (76%), dan tingkat hidrasi sangat kurang sebesar 8 (18%).Berdasarkan uji T didapatkan hasil nilai p>0.05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antar tingkat hidrasi pada kedua kelompok.

(30)

17

lebih sulit berkosentrasi ketika hidrasi ringan.Berikut disajikan Tabel 11 yang berisikan tentang sebaran tingkat hidrasi berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 11Status hidrasi kelompok kontrol dan kelompok intervensi Status Hidrasi Kontrol Intervensi Total

Rata-Rata % Rata-Rata % Rata-Rata %

Laki-laki & perempuan

Baik ( 1-3) 5 11 3 7 8 9

Kurang (4-6) 36 80 34 75 70 78

Sangat kurang (7-8) 4 9 8 18 12 13

Jumlah 45 100 45 100 90 100

Daya Ingat Sesaat

Menurut Miller (1993), kapasitas Short Term Memory (STM) pada anak-anak sama dengan orang dewasa. Stimuli visual bertahan dalam SR sekitas 250-300 milidetik dan stimuli auditory bertahan sampai sekitar 10 kalinya. Untuk mentransfer materi dari SR ke short-term storage (STS), seseorang harus mengalokasikan beberapa sumberdaya sebelum materi/informasi tersebut lenyap (Best 1992).Ada dua metode dasar yang dapat digunakan untuk mengukur daya ingat, yaitu mengingat kembali (recall) dan mengenali kembali (recognition).Dalam penelitian ini ada dua alat bantu yang digunakan untuk mengukur daya ingat subyek dengan metode recall, yaitu daftar kata. Metode

recall yang digunakan adalah free recall, yakni subyek tidak harus merecall daftar kata secara berurutan (serial recall), sedangkan gambar dipakai untuk mengukur daya ingat subyek dengan metode recognition.

(31)

18

Tabel 12 Sebaran skor daya ingat sesaat kelompok kontrol dan kelompok intervensi Skor daya ingat sesaat

Kontrol Intervensi Total Rata-Daya Ingat Gambar 3.39±1.14 63 3.63±0.96 50 3.81±0.78 55 Jumlah 5.41±1.27 100 7.22±1.81 100 7.21±0.90 100 Laki-laki & perempuan

Daya ingat Kata 2.04±0.29 40 3.26±0.85 48 3.14±1.06 46 Daya Ingat Gambar 3.11±1.15 60 3.51±1.05 52 3.66±0.85 54 Jumlah 5.15±2.59 100 6.77±3.89 100 6.70±2.85 100

Hubungan status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat

Hasil uji kolerasiSpearman menunjukkan adanya hubungan nyata antara status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat (nilai p<0.05) (Lampiran 4). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia yang menunjukkan bahwa kekurangan cairan tubuh sekitar 2% sudah memicu gangguan kesehatan ringan seperti sulit konsentrasi(Hardinsyah et al. 2011) dan juga sejalan dengan hasil penelitian Lieberman (2007) yang menunjukkan bahwakekurangan cairan tubuh bisa mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang dilihat dari daya tangkapdan daya ingat pada kelompok usia remaja.Sebaran skor daya ingat berdasarkan status hidrasi kelompok kontrol dan kelompok intervensidisajikan pada Tabel 13.

Tabel 13 Sebaran skor daya ingat berdasarkan status hidrasi kelompok kontrol dan kelompok intervensi

Status Hidrasi

Kontrol Intervensi Rata-rata total skor

daya ingat sesaat

Rata-rata total skor daya ingat sesaat

Baik 6 8

Kurang 7 7

Sangat Kurang 6 6

(32)

19

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari 90 subyek, terdapat 45 orang untuk kelompok kontrol dan 45 orang kelompok intervensi, 37% berjenis kelamin laki-laki dan 59% berjenis kelamin perempuan. Tidak terdapat perbedaan dalam hal proporsi jenis kelamin, umur, uang saku dan Nilai UTS (p>0.05) antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

Rata-rata tingkat kecukupan cairan pada sampel yang diteliti masih kurang. Aktivitas dari kedua kelompok termasuk dalam kategori ringan.Status hidrasi pada kedua kelompok tergolong kurang (Level 2).Skor daya ingat sesaat pada kelompok kontrol lebih rendah daripada kelompok intervensi yang telah diberikan perlakuan berupa air minum.

Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya status hidrasi berhubungan dengan meningkatnya daya ingat sesaat. Hasil uji kolerasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat.

Saran

(33)

20

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Amstrong LE, Ganio MS, Casa DJ, Lee EC, McDermott BP, Kalu CF, Jimenez L,

Bellego LL, Chevillotte E, Lieberman HR. 2012. Mild dehydration affects mood in healthy young women. J Nutr. 142:382-388.

Best, JH.1992.Cognitive Psychology, 3rded. New York: West Publishing Co. Bellisle F, ThortonSN, he’bel P, Denizeau M, Tahiri M. 2010. A Study of fluid

intake from beverages in a sample of healty French children, adolescents and adult.Eur J Clin. 64:350-355.

Briggs G, Calloway D. 1987. Water and electrolyte. Di Dalam: Nutrition and Physical Fitness. New York: Sunders College Publishing.

Hardinsyah, Santoso NI, Siregar P, Pardede SO. 2011. Air Bagi Kesehatan. Jakarta: Centra Communications.

, Briawan D. 1994.Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lemeshow S, Hosmer DW, Janelle, Lwanga SK. 1990. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan.Pramono D,penerjemah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Liebermann.HR.2007. Hydration and cognition: a critical review and recommendations for future research. Am Coll Nutr. 26:555S-561S. Kustiyah L. 2005. Kajian pengaruh intervensi makanan kudapan terhadap

peningkatan kadar glukosa darah dan daya ingat sesaat anak sekolah dasar. [Disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB.

Miller PH. 1993. Theoriesof Development Psychology. 3rdEdition. New York: W.H. Freeman and Company.

Muchtadi D, Palupi NS, Astawan M. 1993.Metabolisme Zat Gizi: Sumber, Fungsi dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Manz F, Wentz A. 2003. 24-h-hydration status: parameters, epidemiology and

recommendation. Eur J Clin Nutr. 57:S10-S18.

Petterson C. 1991. Introduction to Psychology. New York: HarperCollins. Sarwono SW. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Shapiro LE.1997. Mengajarkan Emosional Intelejensi pada Anak.Kantjono: Penerjemah.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suhardjo, Kusharto 1988. Sosio Budaya Gizi.Bogor Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.Institut Pertanian Bogor.

Water UK. 2006. Dehydration. http//www.waterforhealth.org.uk//.[19 Desember 2012].

[WHO] World Health organization. 2007. Growth reference 5-19 years. http://www.who.int/growthref/who2007bmiforage/en/index.html [19 Desember 2012]

(34)

21

(35)

22

(36)
(37)

24

A. IDENTITAS SUBYEK 1 Nama

2 Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

3 Umur ……… tahun

4 Tanggal lahir Tgl.../Bln…./Tahun……

5 Berat badan ……. kg

6 Tinggi badan ……. cm

B. KONSUMSI CAIRAN 1

Dalam 1 hari berapa gelas air yang anda minum putih?

[a] > 8 gelas per hari [b]5-7 gelas per hari [c] 6-3 gelas per hari [d] < 3 gelas per hari 2

Selain air putih, minumam apa saja yang biasa dikonsumsi? Sebutkan…..

3

Berapa banyak minuman yang dikonsumsi selain air putih?

(38)

25

Recall Konsumsi Pangan 1 x 24 jam Hari WaktuMakan Nama

Makanan Bahan URT Berat(gr)

I

Pagi

Air putih &minuman lainnya Selingan

Air putih &minuman lainnya Siang

Air putih &minuman lainnya Selingan

Air putih &minuman lainnya Malam

(39)

26

Aktivitas fisik 1 x 24 jam

Hari Waktu Jenis Aktivitas Lama (Jam)

(40)

27

Nama : Kelas : Umur : Hari :

Kelompok : Intervensi / Kontol

Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”

Jawaban : Skor

Kelompok : Intervensi / Kontol

Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”

Jawaban : Skor

Kelompok : Intervensi / Kontol

Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”

(41)

28

Pengukuran untuk Kontrol: Pekanbaru

Sumatera Batagor Women Filipina Bapak

Pengukuran untuk intervensi (air minum): Pontianak

(42)

29

Gambar Pemandangan Pegunungan (Kontrol)

(43)

30

Nama : Kelas : Umur : Hari :

Kelompok : Intervensi / Kontol

Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”

Jawaban Skor

Kelompok : Intervensi / Kontol

Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”

Jawaban Skor

Kelompok : Intervensi / Kontol

Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”

Jawaban Skor

1. 2.

(44)

31

Lampiran 3Jenis Aktivitas

Jenis Aktivitas PAR

L P

Tidur 1 1

Berbaring 1.2 1.2

Duduk diam 1.2 1.2

Berdiri 1.4 1.5

Berpakaian 2.4 3.3

Kebersihan diri 2.3 2.3

Makan dan minum 1.4 1.6

Ibadah 1.5 1.5

Berjalan 2.8 3

Belajar 1.3 1.3

Membaca 1.22 1.25

Menulis 1.4 1.4

Olahraga (jogging) 6.6 6.3

Olahraga (volley) 6.06 6.06

Olahraga (lari) 6.34 6.55

Mendengar musik 1.57 1.43

Nonton TV 1.64 1.72

FAO/WHO/UNU 2001

Lampiran 4 Uji Korelasi Spearman

Korelasi

Total daya ingat Tingkat hidrasi

Spearman's rho Total daya ingat Koefisien Korelasi 1.000 -.301**

Sig. (2-tailed) . .004

N 90 90

Tingkat hidrasi Koefisien Korelasi -.301** 1.000

Sig. (2-tailed) .004 .

N 90 90

(45)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 10 Oktober 1984 di Palembang, anak dari pasangan Bapak Narko Iswanto dan Ibu Misnawati. Penulis lulus sekolah dasar di SDNegeri 01 Mariana Palembang, setelah itu penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 01 Mariana Palembang dan menyelesaikan sekolah menengah atas di SMA YKPP jurusan Ilmu Pengetahuan Alam pada tahun 2003.

Gambar

Gambar 1 Kerangka pemikiran status hidrasi remaja dan kaitannya dengan daya
Tabel 1 Variabel, Jenis Data dan Cara Pengambilan Data
Tabel 3 Jenis Variabel, Kategori Pengukuran  dan Sumber Acuan
Tabel 5 Karakteristiksiswa kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan usia dan jenis kelamin
+5

Referensi

Dokumen terkait

Status gizi dapat dipengaruhi oleh jumlah dan mutu pangan yang dikonsumsi, serta keadaan tubuh seseorang yang dapat menyebabkan gangguan penyerapan gizi akibat infeksi

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan densitas energi konsumsi dan status gizi serta pengaruhnya terhadap daya ingat sesaat siswa sekolah dasar

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 58,7% subjek memiliki status gizi kurang, 50,8% subjek memiliki persepsi negatif terhadap bentuk tubuh, 57,1% subjek memiliki

Berdasarkan hasil analisis korelasi spearman diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan status hidrasi pada remaja di SMA N 5 Kota Jambi

Sehingga apabila proses berkurangnya cairan dari dalam tubuh pada saat olahraga dibiarkan dalam jangka waktu yang lama dan tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang

Hipotesis peneliti dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan jenis sarapan dengan status gizi, tes daya ingat sesaat, dan prestasi belajar siswa sekolah

Hal ini dapat disebabkan oleh lemak tubuh yang berlebihan dan obesitasKelebihan gizi ini timbul akibat kekurangan asupan pangan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan serealia utuh,

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis korelasi atau hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dan citra tubuh dengan status gizi pada remaja putri Pondok Pesantren Tahfidzul