• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH - SITUBONDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH - SITUBONDO"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH – SITUBONDO

SKRIPSI

OLEH :

ANITA WULANDARI 05330043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI I BANYUPUTIH – SITUBONDO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusn Oleh :

ANITA WULANDARI 05330043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Anita Wulandari Nim : 05330043

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri I Banyuputih - Situbondo

Diajukan Untuk Dipertanggungjawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Anita Wulandari

Tempat/Tgl Lahir : Situbondo, 19 Maret 1987

Nim : 05330043

Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri I Banyuputih - Situbondo” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 07 Februari 2011 Yang Menyatakan,

(Anita Wulandari)

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima untuk Memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Mengesahkan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 07 Pebruari 2011

Dekan

(Drs. H. Fauzan, M. Pd)

Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes 1.---

2. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 2.---

3. Drs. Samsun Hadi, M.S 3.---

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tidak ada simpanan yang lebih berguna dari ilmu...

Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung dari adab...

Tidak ada sesuatu yang lebih bagus dari akal...

Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat dari maut...

Sekali tidak berhasil bukan berarti gagal dan terpuruk untuk selamanya...

Tetapi...bagaimana kita bangkit dan berdiri kembali setiap kali kita terjatuh...

( Khalifah Abdul Malik Bin Marwan )

Dengan hati yang tulus dan ikhlas, kupersembahkan skripsi ini kepada :

Ayahku (Fathurodji S.Pd) dan ibuku (Sri Bariah) yang senantiasa mencintai dan

menyayangiku. Mereka adalah semangat hidupku. Disetiap tetes air matanya

adalah doa buatku..

Kakakku (Thony ) dan mbakku (ema) sumber inspirasiku sampai terselesainya

skripsi ini..

Belahan jiwaku (ms.affan) terima kasih doanya, semangat dan perhatiannya

kepadaku..

Dengan senyum dan kesabarannya aku mampu berdiri lagi di saat aku

terjatuh..Terima kasih sayang...

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri I Banyuputih – Situbondo”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada kita Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sahabat dan para pengikut yang diridhoi-Nya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. H. Fauzan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dra. Sri Wahyuni, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi 3. Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.

6. Bapak Drs. Muqosim, M.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri I Banyuputih-Situbondo yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

7. Ayah dan bundaku tercinta, serta kakakku, terima kasih atas kasih sayangnya, doa, semangat, pengorbanan dan dukungannya.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua bantuan, dan dukungan yang diberikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya

Malang, 07 Februari 2011

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pembelajaran Biologi ... 8

2.2 Pembelajaran Kooperatif... 9

2.2.1 Unsur – unsur Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.2.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 13

2.2.4 Langkah – langkah Pembelajaran Koopertatif ... 15

2.2.5 Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.3 Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw ... 21

(9)

2.5 Hubungan Antara Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

Dengan Pemahaman Konsep ... 26

2.6 Penelitian – Penelitian Yang Relevan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 30

3.2 Kehadiran Peneliti ... 31

3.3 Instrumen Penelitian ... 32

3.4 Populasi dan Sampel ... 32

3.5 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 32

3.6 Prosedur Penelitian ... 32

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.8 Teknik Analisa Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Siklus I ... 45

4.1.2 Siklus II ... 52

4.2 Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 15

Tabel 2.2 Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif 20

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 44

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran

Kooperatif Model Jigsaw Siklus I ... 50

Tabel 4.2 Hasil Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran

Kooperatif Model Jigsaw Siklus II ... 55

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Ilustrasi Kelompok Jigsaw ... 22

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Atau Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas 31

Gambar 3.2: Prosedur atau tahapan siklus penelitian berdasarkan model Kemmis dan Taggart.

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I... 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 73

Lampiran 3 Lembar diskusi/materi Siklus I... 81

Lampiran 4 Lembar diskusi Siklus II... 84

Lampiran 5 Soal Pre-Tes Siklus I ... 88

Lampiran 6 Soal Pre-Test Siklus II ... 89

Lampiran 7 Hasil Analisisi Tingkat Pemahaman Konsep siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Siklus I ... 91

Lampiran 8 Hasil Analisisi Tingkat Pemahaman Konsep siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Siklus II ... 92

Lampiran 9 Angket Siswa ... 93

Lampiran 10 Hasil Analisis Angket ... 95

Lampiran 11 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw (Siklus I) ... 96

Lampiran 12 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw ( Siklus II) ... 98

Lampiran 13 Nama – Nama Anggota Kelompok Asal ... 100

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Bahri Djarmarah, Syaiful dan Zain Aswan. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bachman, Edmund. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Gulo W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo, Anggota Ikapi. Gufror A. 2008. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada

pembelajaran Biologi. http// plemuhamkea.glospor.com. Diakses Tahun 2010.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1986. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung . Jemarrs

Putra, A. 2006. Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Ketrampilan Siswa Dalam Bertanyua dan Menjelaskan Konsep Fisika Siswa di Kelas 1 SMA 3 Padang. http// www. Ditnaga-dikti.org. Diakses Tahun 2008.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Brorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Sardiman, A, M. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Trianto S. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Prestasi Pustaka.

Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. (www.puskur.net download/naskahakademik.doc). Diakses Tahun 2010.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini berbagai permasalahan yang menimpa pendidikan di Indonesia

salah satunya adalah rendahnya kualitas pendidikan, karena itu wajar saja bila

kualitas kehidupan bangsa Indonesia juga masih rendah. Pendidikan adalah salah

satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat

perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

hal yang memang sebenarnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan

(www.puskur.net download/naskahakademik.doc).

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur

pendidikan, berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah (Depdiknas)

untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional, diantaranya adalah penyempurnaan

kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan

refleksi pengkajian ulang terhadap kurikulum sebelumnya agar lebih familiar

dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggung

jawab yang memadai. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan

keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif (Mulyasa

E,2007).

Sanjaya (2007) mengatakan rendahnya mutu pendidikan kita disebabkan

lemahnya dalam proses pembelajaran.dalam proses pembelajaran, anak kurang

(15)

  2

yang terjadi di dalam kelas cenderung diarahkan kepada kemampuan anak untuk

menghafal informasi, bukan untuk dipahami. Akibatnya ketika anak didik kita

lulus dari sekolah, mereka pintar secara teori, tetapi mereka miskin aplikasi.

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar

dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap

anggota kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran. Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum

selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran

(Isjoni, 2009).

Menurut Slavin (1985), cooperative learning adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok yang

heterogen. Sedangkan Sunal dan Hans (2000) mengemukakan cooperatif learning

merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang

untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses

pembelajaran. Selanjutnya Stahl (1994) menyatakan cooperative learning dapat

meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong-menolong

dalam perilaku sosial.

Pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah model pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

(16)

  3

1997). Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat mendorong siswa aktif dan

saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan

dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan

demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama

secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie A., 1994).

Proses pembelajaran Biologi di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo,

kurang melibatkan siswa sehingga interaksi belajar mengajar masih berjalan satu

arah. Secara umum dalam kegiatan pembelajaran, guru masih aktif memberi

penjelasan (ceramah) sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa

yang disampaikan guru.

Belum lagi suasana kelas yang tegang karena disiplin yang ketat,

menyebabkan siswa merasa takut untuk melakukan kegiatan seperti bertanya,

maupun memberikan pendapat. Situasi seperti ini akan menyebabkan aktivitas

siswa terbatas. Jarangnya siswa bertanya karena rasa takut dan salah, serta

rendahnya respon siswa dalam menyampaikan pendapat menunjukkan siswa

nantinya tidak dapat berfikir kritis dan mereka pun sulit untuk memahami apa

yang mereka dapatkan karena komunikasi berlangsung satu arah. Berdasarkan

hasil wawancara dengan beberapa siswa, dalam menyampaikan pertanyaan atau

pendapat siswa mengalami kendala yaitu kurang percaya diri dan lemahnya bahan

(17)

  4

cenderung malas untuk bertanya. Akibatnya siswa sulit untuk memahami

materi-materi yang disampaikan guru, mereka cenderung menghafal konsep-konsep

tanpa memahami isi dari konsep tersebut. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa

dalam pembelajaran Biologi masih dibawah standar sekolah (60,0).

Pembelajaran dengan metode ceramah menyebabkan siswa sulit untuk

memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Belum lagi suasana kelas yang

tegang karena disiplin yang ketat, maka menyebabkan siswa malas bertanya

akibatnya siswa tidak memahami konsep-konsep yang mereka pelajari,

khususnya mata pelajaran Biologi. Salah satu cara yang dapat mengatasi masalah

tersebut adalah dengan cara mengubah metode yang diajarkan guru sebelumnya

yaitu ceramah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw. 

Diharapkan siswa mampu memahami materi atau konsep-konsep pelajaran biologi

dan juga bisa membuat suasana kelas lebih menyenangkan dan tidak tegang serta

membosankan sehinnga siswa dapat meningkatkan kemampuan akademiknya.

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul “Penerapan

(18)

  5

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat

meningkatkan pemahaman konsep Biologi siswa kelas VIII di SMP

Negeri 1 Banyuputih - Situbondo?

2. Bagaimanakah respon siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih –

Situbondo terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model

Jigsaw dalam meningkatkan pemahaman konsep biologi?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilaksanakan

dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Biologi siswa kelas

VIII di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo

2. Untuk mengetahui seberapa besar respon siswa kelas VIII di SMP Negeri I

Banyuputih terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model

Jigsaw.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah

Diharapkan penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

model Jigsaw ini dapat dikembangkan kepada para guru bidang studi lain

(19)

  6

2. Bagi Guru

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan model Jigsaw

dapat memacu guru untuk lebih kreatif dalam mencari strategi maupun

metode-metode mengajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan

pemahaman,aktivitas,dan kualitas hasil belajar.

3. Siswa

Untuk meningkatkan pemahaman konsep Biologi. Sehingga diharapkan

siswa mampu berfikir kritis dalam memecahkan masalah, dan mempunyai

keterampilan intelektual serta membantu siswa menjadi pelajar yang

cerdas dan mempunyai kerja sama yang tinggi antara siswa yang satu

dengan siswa lainnya.

4. Peneliti

Peneliti lebih mengetahui permasalahan yang timbul dalam pembelajaran

Biologi, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. Serta

mendapatkan pengalaman bermakna, untuk dijadikan sebagai bahan

masukan untuk mempersiapkan diri dalam mengajar.

1.5 Batasan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, agar penelitian PTK ini terpusat

atau terarah pada pokok permasalahan maka peneliti membatasi pokok

permasalahannya. Pada penelitian ini batasan masalahnya yaitu :

1. Penelitian ini terbatas hanya pada penerapan metode pembelajaran

(20)

  7

2. Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Banyuputih – Situbondo

kelas VIII. Mata pelajaran Biologi, dengan pokok bahasan Sistem

Pencernaan. Pada semester ganjil, tahun pelajaran 2010 – 2011.

3. Pemahaman siswa yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam aspek

kognitif. Pemahaman siswa diperoleh dari nilai pre-test dan post-tes. Serta

ulangan harian.

1.6 Definisi Istilah

1. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok

harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

pelajaran. (Isjoni, 2009).

2. Pembelajaran model jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang

terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung

jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan

bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997).

3. Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menangkap makna atau

konsep (materi) yang ditunjukkan oleh siswa selama kegiatan diskusi

berlangsung dan kemampuan siswa dalam menjawab soal postes (Mariana,

Referensi

Dokumen terkait

pasar kabupaten, produk mereka kalah bersaing dengan beras kilang sehingga penggilingan desa hanya menyalurkan beras ke pengecer local dan pihak-pihak yang telah mengadakan

Mahasiswa bisa menjelaskan konsep dasar analisis regresi, serta bisa menghitung dan memaknai persamaan regresi.. Menghitung regresi linear sederhana

Sesuai dengan salah satu agenda Pemprov Jatim tahun 2006-2008 bahwa di Bangil terpilih menjadi klaster industri kecil bordir karena dipandang sebagai jenis usaha yang relatif

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul

Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa jenis mineral magnetik yang dominan pada sampel guano Gua Solek dan Gua Rantai melalui analisa dengan kurva saturasi IRM

Predictors: (Constant), Debt to total asset ratio, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP. Predictors: (Constant), Debt to total asset ratio, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP

Pengembangan Model Pelatihan Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Profesionalisme Tutor Paket C Di Kabupaten Bone Bolango.. Universitas Pendidikan Indonesia

surat tugas oleh Dekan FE Untar untuk memperoleh anggaran dari Untar adalah dosen yang baru pertama kali akan presentasi di forum call for paper.. Dalam hal yang demikian, jika