Asuhan Keperawatan Klien Dengan Masalah Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Kelurahan Harjosari II
Kecamatan Medan Amplas
KaryaTulisIlmiah (KTI)
DisusunDalamRangkaMenyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
ANITARIA BR TARIGAN
122500019
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien
Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes
Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas”.
Yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Ahlimadya Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penelitian menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena kurang pengetahuan
kemampuan serta pengalaman penulis. Karena penulis sangat mengharapkan
adanya kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna
menjadikan pedoman bagi penulis dikemudian hari.
Selama proses penelitian hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini,
tentunya tidak lepas dari segala macam kendala yang harus dihadapi. Namun
berkat, rahmat, dan pertolongan-Nya serta bantuan bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat penulis hadapi sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Untuk itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, dengan segala hormat
penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS. Selaku wakil Dekan IFakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS. selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis
Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian
4. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep. selaku Ketua Program Studi D III
Keperawatan Sumatera Utara.
5. Ibu Farida L.S Siregar S.Kep Ns M.kep sebagai dosen penguji Karya Tulis
Ilmiah.
6. Kedua orang tua dan kakak tercinta yang telah memberikan kasih sayang
dan semangat bagi penulis.
7. Kepada sahabat saya Maria kriselda sinaga dan Novi rahma yanti nst yang
telah memberikan semangat dan dukungan bagi penulis
8. Kepada seluruh teman-teman penulis di Fakultas Keperawatan USU
jurusan DIII Keperawatan Stambuk 2012 yang sama-sama berjuang dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.
Medan,...2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...i
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………...1
1.1Tujuan……….3
1.2Manfaat ………...4
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan………5 1. Pengkajian
2. Analisa data 3. Rumusan masalah 4. Perencanaan
B. Asuhan Keperawatan
Kasus……….25 1. Pengkajian
2. Analisa data 3. Rumusan masalah 4. Perencanaan 5. Implementasi 6. Evaluasi
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN………44
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Pada Kasus Diabetes Mellitus
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan
zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit.
Karakteristik status nutrisi ditemukan dengan adanya body mass index
(BMI) dan ideal weight (IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi
badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan
Rumus BMI diperhitungkan :
BB (Kg)atau
TB (m) TB (inci) BB(pon) x 704,5
2. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan
dikurangi 10 % dari jumlah itu.
Elemen Nutrien / Zat Giziyaitu Karbohidrat, lemak dan protein tersebut
energi nutrien karena merupakan sumber energi dari makanan sedangkan vitamin,
mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan
dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada
umumnya dalam bentuk amilum.Pembentukan amilum terjadi dalam mulut
melalui enzim ptialin yang ada dalam air ludah. Penyerapan karbohidrat yang
dimakan / dikonsumsi berupa polisakarida, disakarida dan monosakarida.
Protein
Enzim protease (pepsin) yang terdapat dalam lambung mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Protein diserap dalam bientuk asam amino dan
bersama-sama dengan darah dibawa ke hati kemudian dibersihkan dari toksin.
Kebutuhan protein 10-15 % atau 0,8-1,0 g/kg dari kebutuhan energi total.
Lemak
Pencernaan lemak dimulai dalam lambung. Lambung mengeluarkan enzim
lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak gliserin.
Kebutuhan lemak 10-25 % dari kebutuhan energi total.
Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit,
penting untuk melakukan fungsi metabolik.Vitamin dibagi dalam dua kelas yaitu
vitamin larutdalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, dan K).Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya.
Mineral
Mineral tidak membutuhkan pencernaan, mineral diserap dengan mudah
melalui dinding usus halus secara difusi maupun transfortasi aktif. Jenis mineral :
kalsium, fosfor, yodium, besi, magnesium zinc. Kira-kira 6 % tubuh manusia
Air (cairan)
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia.Tubuh manusia terdiri dari atas 50-70 % air.Pada orang dewasa asupan
air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc
sebagai batas optimum.
Fungsi Zat Giziyaitu Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan
dan kerja fisik, Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan,
Sebagai pelindung dan pengatur.
Nilai normal pengkajian nutrisi
BMI : 19,8-26
Ketebalan lipatan kulit trisep (mm) :
Pria : 12,5
Wanita : 16,5
Lingkaran lengan tengah (cm)
Pria : 29,3
Wanita : 28,5
Lingkaran otot lengan tengah (cm) :
Pria : 25,3
Wanita : 23,2
Albumin (g/dl) 3,5-5
Transferin (mg/dl) 230-400
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisiyaitu pertama, Pengetahuan
yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengetahui pola
konsumsi makan. Kedua, Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan
makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang. Ketiga, Adanya
kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi. Keempat, Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu
jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh
tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kelima, Status ekonomi
dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
Bagi penderita kencing manis yang tidak mempunyai masalah dengsan berat
badan tentu lebih mudah untuk mwenghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya,
berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka
kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan
menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya saat hari berolahraga ditambah sekitar
300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan
porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhir
agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut
tidak terlalu mendadak.
Disamping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga
porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut (selang waktu sekitar tiga jam).
Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging
berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim,
dan jingga seperti wprtel, buncis, bayam, calsium dapat dikonsumsi lebih banyak,
begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita
menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein
tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerjanya.
JenisBahan Makanan
Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes melitus harus makan
makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya
adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting
bagi kita terutama penderita diabetes melitus untuk mengetahui efek dari kanan
pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes
mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur mayur dan buah-buahan
segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan
karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikimia)
dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang mempengaruhi penyakit
diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak
dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu Jenis bahan
makanan yang dianjurkan untuk penderita diabets mellitus adalah Sumber
karbohidrat kompleks seperti nasi, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.Sumber
protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skimah mend,
tempe,tahu, dan kacang-kacangan.Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu
cara dipanggang, dikukus, disup, direbus, dan dibakar.Jenis bahan makanan yang
tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes mellitus yaitu mengandung
banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, surup, jelly, buah-buahan
yang di awetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol,
cake dan tarcis.Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji
(fast-food), goreng-gorengan.Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, dan
makanan yang di awetkan (Almatsier, 2006).
Jumlah Kalori Makanan
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol
kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah
mendadak dan bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat
menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum
lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar
gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan
dibagi dalam 3 porsi besar yaitu pagi (20 %), siang (30 %), sore (25%) serta 2-3
Contoh jadwal jenis menu sehari dengan jenis diet DM 1900 kalori
Jenis/waktu makan Berat (gr) URT
Makan pagi
Jenis/waktu makan
Keterangan :
- gls : gelas
- ptg : potong
- sdm: sendok makan
- sdg : sedang
Nilai gizi :
- energi : 1912 kkal
- protein : 60 g (12,5 % energi total )
- lemak : 48 g (22,5 % energi total )
- karbohidrat : 299 g (62,5 % energi total )
- kolesterol : 303 mg
- serat : 37 g
-Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar nama bahan makanan
dengan ukuran dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak,
dan hidrat arang. Setiap kelompok bahan makanan dianggap makanan dianggap
Waktu Bahan makanan
penukar
Kebutuhan bahan Contoh menu
Pagi Roti
Roti panggang
Margarin
cabe hijau, urap
sayuran, jeruk
Masalah Kebutuhan Nutrisi yaitu pertama, Kekurangan nutrisi yaitu
Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau
resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme. Tanda klinis yaitu BB 10-20% dibawah normal, TB
dibawah ideal, adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot, adanya penurunan
infeksi dan kanker, penurunan absorpsi nutrisi. Kedua, kelebihan nutrisi yaitu
Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan BB
akibat asupan kebutuhan metabolisme berlebih. Tanda klinis, BB lebih dari 10 %
BB ideal, obesitas, aktivitas menurun dan monoton, lipatan kulit trisep lebih dari
15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita. Penyebab, perubahan pola makan,
penurunan fungsi pengecapan.Obesitas : BB yang mencapai > 20 %BB normal.
Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional, atau
defesiensi integritas struktural atau perkembangan yang disebab kan oleg
ketidaksesuaian antara suplai nutriisi esensial untuk jarinagn tubuh dengan
kebutuhan biologis spesifik.Malnutrisi dapat disebabkan oleh Under nutrition,
disebabkan karena kekurangan pangan secara relatif atau absolut selama periode
tertentu.Spesific nutrition, disebabkan karena kekurangan zat gizi tertentu,
misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe,dll.Over nutrition, disebabkan
karena kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.Imbalance, disebabkan
karena disporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya
LDL, HDL, dan VLDL.
Diabetes mellitus merupakan kelaianan metabolisme yang kronis terjadi
defisiensi insulin atau retensi insulin, ditandai dengan tingginya keadaan glukosa
darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan
sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yangb
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (mansjoer,
2000). Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan gadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. (Brunner dan
Suddarth, 2002).
Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur, intoleransi
terhadap glukosa juga meningkat, jadi untuk golongan usia lanjut diperlukan batas
glukosa darah yang lebih tinggi dari pada orang dewasa non usia lanjut.
pada lanjut usian cenderung terjadi peningkatan berat badan, bukan karena
mengkonsumsi kalori berlebihan namun karena perubahan resiko lemak otot dan
penurunan laju metabolisme basal. Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi
terjadinya diabetes mellitus. Penyebab diabetes mellitus pada lansia secara umum
dapat digolongkan kedalam dua besar , Proses menua/kemunduran (penurunan
sensifitas indra pengecap, penurunan fungsi pankreas, dan penurunan kualitas
insulin sehingga insulin tidak berfungsi dengan baik), Gaya hidup (life style) yang
jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum alkohol, dan lain-lain), Keberadaan
penyakit lain, sering menderita stres juga dapat menjadi penyebab terjadinya
diabetes mellitus.
Jenis-jenis diabetes mellitus yaitu Diabetes mellitus type IDestruksi sel
beta, umumnya menjurus ke defesiensi insulin absolut baik melalui proses
imunologik maupun idiopatik. Karakteristik diabets mellitus type I yaitu Mudah
terjadi ketoasidosis, Pengobatan harus dengan insulin, Onset akut, Biasanya
HLA_DR 3 dan DR 4, Didapatkan antibodi sel islet, 10 % nya ada riwayat
diabetes mellitus pada keluarga.Diabetes mellitus type IIBervariasi mulai yang
predominan resistensi insulin disertai defesiensi insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Karakteristik DM
tipe II yaitu Sukar terjadi ketoasidosis, Pengubatan tidak harus dengan insulin,
Onset lambat, Gemuk atau tidak gemuk, Biasanya terjadi pada umur >45 tahun,
Tidak sehubungan dengan HLA, Tidak ada antibodi sel inset, 30 % nya ada
riwayat diabetes pada keluarga, Lebih kurang 100% kembar identik terkena.
Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu
memasukkan glukosa kedalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar.insulin
adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila
insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan
tetap ada dipembuluh darah yang artinya kadar glukosa didalam darah meningkat.
Pola diabetes mellitus tipe I terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta
pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan
predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun
dipacu oleh aktifitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap
insulin itu sendiri.
Pola diabetes mellitus tipe 2 yang serring terjadi pada lansia, jumlah insulin
normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang
kurang sehingga glukosa yang masuk kedalam sel sedikit dan glukosa dalam
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polifagia pada lansia umumnya
tidak ada. Osmotik diuresis glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang
tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan
inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan,
akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak
terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. Sebaliknya yang sering
mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada
pembuluh darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,
sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala tanpa kasus
dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot (neoropati perifer) dan luka pada tunkai yang sukar sembuh
dengan pengobatan lazim.
Menurut supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering
Ditemukan adalah : Katarak, Glaukoma, Rtinopati, Gatal seluruh badan, Pruritus
vulvae, Infeksi bakteri kulit, Dermatopati, Neuropati perifer, Neuropati viseral,
Amiotropi, Ulkus neuropatik, Penyakit ginjal, Penyakit pembuluh darah perifer,
Penyakit koroner, Penyakit pembuluh darah otak, Hipertensi.
Penatalaksanaan dalam diabetes mellitus dibagi menjadi 2 yaitu:
1. pengkajian
A. dierty data
data diet dikumpulkan dari klien atau keluarga. Komponen dierty data :
1. 24- hourst recall methode
Data yang dikumpulkan adalah tentang porsi makan, pola makan dan snack,
waktu makan dan tempat makanan biasa diletakkan.
2. Food diaries
Pertanyaan tentang frekuensi makan, makanan apa saja yang dimakan
khususnya 3-7 hari sebelum sakit menggambar kan intake nutrisi klien, apakah
adekuat atau tidak.
3. Riwayat keperawatan dan diet
Anggaran makanan, makanan kesukaan, waktu makan. Apakah ada diet
yang dilakukan secara khusus. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan
dan berapa lama periode waktunya?. Adakah status fisik pasien yang dapat
meningkatkan diet sperti diare atau demam?. Adakah toleransi makan/minum
tertentu?
Faktor yang mempengaruhi, Status kesehatan, Kultur kepercayaan, Status
social ekonomi, Factor psikologis, Informasi yang salah tentang makanan dan cara
B. Medical Socioeconomic Data
Faktor-faktor medic, sosial dan ekonomi seperti juga budaya dan psikologi
dapat mempengaruhi pemilihan klien terhadap makanan. Faktor-faktor resiko
berikut berhubungan dengan medical-sosioekonomi yang dapat menyebabkan
perubahan status nutrisi klien:
Kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan intake nutrisi : kanker,
malabsorbsi, diare, hopertiroid, infeksi berat, perdarahan, ketidakmampuan fisik
dan mental.Persistentfever above 37 derajat > hari.
C. Antropometric Data
Berat badan ideal adalah dengan menggunakan rumus (TB -100) + -10 %
agar kita mengetahui berapa berat badan ideal pada klien.
Lingkar pergelangan tangan yaitu pada klien untuk mengetahui lingkar
pergelangan pada klien kita menggunakan meteran.
Lingkar lengan atas (MAC) yaitu Nilai normal nya yaitu wanita :28,5 cm
dan Pria nilai normal nya :28,3cm
Lipatan kulit otot triseps (TSF ) Nilai normal yaitu wanita :16,5-18 cm dan
D. Clinical Data
Keadaan fisik : kita melihat keadaan fisik klien saat megkaji apakah klien
terlihat apatis, lesu.
Berat badan : kita melihat keadaan klien dengan menimbang klien apakah
klien obesitas, kurus.
Otot : kita melihat apakah otot klien merasakan fleksi/lemah, tonus kurang,
tidak mampu berjalan
System syaraf : kita melihat saat mengkaji klien apakah klien bingung, rasa
terbakar, parasthesia, reflex menurun
Fungsi gastrointestinal :kita melihat saat kita mengkaji klien apakah klien
anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver/lien
Kardiovaskuler : pada saat mengkaji klien apakah denyut nadi > 100
x/menit, irama abnormal, TD rendah/tinggi.
Rambut : pada saat mengkaji klien apakah rambut klien terlihat kusam,
kering, pudar, kemerahan, tipis, patah-patah
Kulit: pada saat kita mengkaji klien kita melihat kulit klien apakah kering,
pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada
Bibir : pada saat kita mengkaji, kita harus memperhatikan apakah bibir klien
kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membtane mukosa pucat.
Gusi : pada saat kita mengkaji kita harus memperhatikan apakah gusi klien
perdarahan, peradangan
Lidah : pada saat kita mengkaji, kita harus memperhatikan apadah lidah
Gigi : pada saat kita mengkaji kita harus memperhatikan gigi klien apakah
karies, nyeri kotor
Mata : pada saat kita mengkaji klien kita harus melihat mata klien apakah
konjungtifa pucat, kering, exoptlasmus, tanda-tanda infeksi
Kuku : pada saat kita mengkaji klien kita harus memperhatikan kondisi
kuku klien apakah mudah patah atau tidak.
2. Analisa Data
Adalah kemampuan perawat dalam mengembangkan kemampuan berfikir
rasional sesuai belakang ilmu pengetahuan.Jenis data antara lain:
1. Data objektif : yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran,
pemeriksaan, dan pengamatan misalnya, suhu tubuh, tekanan darah, serta
warna kulit.
2. Data subjektif : yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien
atau dari keluarga pasien misalnya : kepala pusing, nyeri, dan mual.
3. Rumusan Masalah
Setelah analisa data dilakukan dapat dirumuskan beberapa masalah
kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan asuhan
keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih
memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun diagnosa keperawatan sesuai
dengan prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.
Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan
tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi
yang lebih parah atau kematian.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hearki kebutuhan
menurut maslow, yaitu keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang
mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
4. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap ke 3 dari proses keperawatan dimana
tujuan/hasil ditentukan dan intervensi dipilih.Rencana keperawatan adalah bukti
tertulis dari tahap kedua dan ketiga proses keperawatan yang mengidentifikasi
masalah kebutuhan nutrisi pasien. Tujuan/hasil perawatan dan intervensi untuk
mencapai hasil yang diharapkan dan menangani masalah kebutuhan nutrisi
pasien.Untuk mengarahkan dan mengvaluasi asuhan keperawatan, rencana
asuhan harus mencakup elemen sebagai berikut, Pernyataan diagnostik (masalah
kolaboratif, diagnosa keperawatan), Kriteria hasil (tujuan klien) atau tujuan
keperawatan, Tindakan keperawatan atau intervensi, Evaluasi (status rencana).
Langkah-langkah dari perencanaan keperawatan adalah Menentukan
prioritas masalah, Menetapkan tujuan keperawatan, Menentukan kriteria evaluasi,
Menyusun rencana intervensi keperawatan, Memformulasi rencana perawatan
B . Asuhan Keperawatan kasus
I . BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 40 tahun
Status perkawinan : kawin
Agama : kristen
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : Jln. Dwikora II gang masjid
Tanggal masuk RS : -
No. Register : -
Ruangan/ kamar : -
Golongan darah : A
Tanggal pengkajian : 19 mei 2015
Tanggal operasi : -
Diagnosa medis : Diabetes Mellitus
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nafsu makan berkurang, klien mengatakan sering buang air kecil
sampai 12 kali perhari, klien mengatakanbadannya terasa lemah sejak sebulan
III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provokative/ palliative
1). Apa penyebabnya
-
2). Hal-hal yang memperbaiki keadaan
-
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien mengatakan badan nya terasa lemah
2. Bagaimana dilihat
Klien tampak lemah
C. Regio
1. Dimana lokasinya
-
2. Apakah menyebar
-
D. Severity
Ya, karena aktifitas klien akan terhambat
E. Time
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
-
C. Pernah dirawat/dioperasi
Klien mengatakan tidak pernah dirawat atau pun di operasi selama ini
D. Lama dirawat
_
E. Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi selama ini
F. Imunisasi
Klien mengatakan tidak pernah diimunisasi karena dulu masih jarang dilakukan
imunisasi
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Klien mengatakan tidak ada penyakit orang tua nya dan sehat-sehat saja.
B. Saudara kandung
C. Penyakit keturunan yang ada
Klien mengatakan tidak tahu
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada
E. Anggota keluarga yang meninggal
adik klien meninggal 2 tahun yang lalu
F. Penyebab meninggal
Klien mengatakan tidak ada sakit
V. RIWAYAT KEADAAN FISIOLOGIS
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Kllien mengatakana pasrah atas penyakit yang diderita karena ini merupakan
cobaan dari Allah
B. Konsep diri
- Gambaran diri : klien mengatakan tidak mampu membantu anaknya
bekerja karena penyakitnya.
- Ideal diri : klien mengharapkan agar penyakitnya segera sembuh.
- Harga diri : klien merasa, tidak merasa malu karena penyakitnya.
Karena klien mengatakan semua penyakit adalah dari Allah.
- Peran diri : klien merasa perannya sebagai seorang ibu terganggu
- Identitas : klien menyadari dirinya adalah perempuan dan sedakan
diri nya dengarang ibu rumah tangga. Klien juga dapat membedakan dirinya
dengan orang lain
C. Keadaan emosi
Jika klien emosi, klien dapat megontrol emosinya.
D. Hubungan sosial
- Orang yang berarti
Cucu dari anak ketiga klien yang merawat klien jika klien sakit selama ini.
- Hubungan dengan keluarga
Baik, klien setiap lebaran berkumpul dengan anak-anak dan cucu-cucunya.
- Hubungan dengan orang lain
Klien masih mengikuti kegiatan perwiritan ibu-ibu di sekitar lingkungan
rumahnya.
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan
Klien selalu menjalankan shalat di rumahnya karena sudah tidak sanggup berjalan
ke masjid.
- Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sudah jarang mengikuti kegiatan ibadah di lingkungan sekitar
VI. PEMERIKSAAN UMUM
A. Keadaan umum
Klien tampak lemah
B. Tanda-tanda vital
- Suhu badan : 36 0c
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Pernafasan : 20x/menit
- TB : 154 cm
- BB : 45 kg
- KGD : 220
C. Pemeriksaan head to toe
Kepala dan rambut
- Bentuk : bulat,simetris
- Ubun-ubun : -
- Kulit kepala : bersih, tidak ada kotoran.
Rambut
- Penyebaran rambut dan keadaan rambut : penyebaran rambut merata, rambut
subur, rambut bersih dan rapi.
- Bau : tidak ada bau
Wajah
- Warna kulit : kuning langsat
- Struktur wajah : bentuk majah bulat, dan tidak ada kelainan pada wajah
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : mata sepasang/lengkap, mata kiri dan
kanan simetris
- Palpebra : normal, tidak ada oedema
- Konjungtiva dan selera : konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak
icterus
- Pupil : ishokor, refleks terhadap cahaya
- Kornea dan iris : normal, tidak ada kelainan
- Visus : 5/5
- Tekanan bola mata : baik
Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal dan simetris
- Lubang hidung dan cuping hidung : normal dan simetris kiri dan kanan,
tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga
- Bentuk telinga : normal, simetris kiri dan kanan
- Ukuran telinga : ukuran telinga kiri dan kanan normal
- Lubang telinga : lubang telinga kiri dan kanan normal
Mulut dan faring
- Keadaan bibir : mukosa bibir kering
- Keadaan gusi : gusi berwarna kemerahan
- Keadaan lidah : tekstur lidah terlihat baik/normal
- Orofaring : normal, tidak ada kelainan
Leher
- Posisi traches : simetris dan normal
- Tyroid : normal, tidak ada pembengkakan
- Suara : normal, jelas
- Kelenjar limfe : normal, tidak ada pembesaran
- Vena juguularis : teraba dengan jelas
- Denyut nadi karotis : teraba kuat
Pemeriksaan integumen
- Kebersihan : kulit bersisik
- Kehangatan : 36.3
- Warna : kuning langsat
- Turgor : kulit tampak keriput
- Kelembaban : kulit klien tampak kering
Pemeriksaan payudara dan ketiak
- Ukuran dan bentuk : normal dan simetris kiri dan kanan
- Warna payudara dan aerola : normal kecoklatan
- Kondisi payudara dan puting : normal
VII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
I. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan/hari : 3x sehari
- Nafsu/selera makan : sedang
- Nyeri ulu hati : tidak ada
- Alergi : tidak ada
- Mual dan muntah : tidak ada
- Waktu pemberian makan : pagi,siang,malam
- Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi dan nasi lembek
- Waktu pemberian cairan/minuman : 5-7 gelas/hari
- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) : klien kesulitan
mengunyah makan karena sudah banyak gigi yang putus
II. Perawatan diri/personal hygine
- Kebersihan tubuh : bersih
- Kebersihan gigi dan mulut : bersih
III. Pola kegiatan/aktivitas
Uraian aktivitas pasien untuk makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan
secara mandiri,sebahagian atau total.
Mandi Total
Makan Total
Eliminasi Total
Ganti baju Total
IV. Pola eliminasi
1. BAB
- Pola BAB : klien mengatakan BAB nya lancar, 1 kali sehari
- Karakter feses : klien mengatakan karakter feses klien saat BAB lembek
dan tidak keras
- Riwayat perdarahan : klien mengatakan tidak ada perdarahan pada saat BAB
- BAB terakhir : klien mengatakan BAB terakhir klien semalam sore
- Diare : klien mengatakan tidak ada diare pada saat BAB
- Penggunaan laktasi : klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan
BAK
- Pola BAK : klien mengatakan sering buang air kecil, 12 kali per hari
- Karakter urine : klien mengatakan pada saat buang air kecil klien mengatakan
warna urine nya kuning pekat dan berbau khas.
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : poliuria
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : klien mengatakan tidak ada riwayat
ginjal/kandung kemih
- Penggunaan diuretic : klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat
diuretic
2. ANALISA DATA
No Data Penyebab Masalah keperawatan
1 Do :
BB: 45 kg
TB : 154 cm
Ds :
Klien mengatakan
nafsu makan
berkurang
Hiperglikemia
pemecahan lemak
dan protein dihati
Pembatasan diet
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan kebutuhan
Nutrisi kurang dari
2 Do :
pasien tampak lemah,
pola eliminasi
frekuensi : 12x/hari,
warna kuning, bau
khas,
TD:110/80 mmHg,
N:88x/menit, R:
20x/hari,S:36oC
Ds :
Klien mengatakan
sering buang air kecil
Keturunan, gaya
hidup resistensi
insulin pankreas
terganggu
Glukagon
hiperglikemi
diuretic osmotic
poliuria
Dehidrasi
Kekurangan
volume cairan
Kekurangan volume
MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Kekurangan volume cairan
3. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus
DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)
1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang nafsu makan
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic
3. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus
berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap diit diabetes
mellitus 3 Do :
Klien tidak mengerti
diit diabetes mellitus
Ds :
Klien mengatakan
belum mengerti diit
diabetes mellitus
Kurang
pemahaman
tentang diit
diabetes mellitus
Kurangnya
pengetahuan tentang
penatalaksanaan diit
RENCANA ASUHAN KEPERWATAN
Hari/tanggal No
dx
Perencanaan keperawatan
Selasa/19 mei
2015
1 Tujuan dan nkriteria hasil :
Tujuan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari
kebutuhan nutrisi kembali normal.
Kriteria hasil :
Klien mempunyai nafsu makan dan berat badan
klien bertambah.
Rencana tindakan Rasional
1. Timbang berat badan
sesuai indikasi
2. Tentukan pola diet
dan pola makan
pasien
3. Identifikasi makanan
yang di sukai
4. Lakukan pemeriksaan
gula darah tiap hari
1. mengkaji pemasukan
makanan yang adekuat
2. mengidentifikasi
kekurangan dan
penyimpangan
3. makanan yang disukai
pasien dapat dimasukkan
dalam diet
4. memantau kenaikan
Hari/tanggal No.
Dx
Perencanaan kepewatan
Rabu/ 20 mei
2015
2 Tujuan dan kriteria hasil :
Tujuan :
Kebutuhan cairan terpenuhi/hidrasi adekuat
Kriteria hasil :
Turgor kulit elastis, mukosa bibir lembab, tidak ada
poli uri, polipagi dan polodipsi, tanda-tanda vital
dalam batas normal, kebutuhan cairan terpenuhi,
kesadaran komposmentis, serum elektrolit dalam batas
normal.
Rencana tindakan Rasional
1. Pantau TTV
2. Pantau masukan dan
pengeluaran urin
1. hipovolemia dapat
dimanifestasi oleh
hipotensi
2. memberikan perkiraan
Hari/tanggal No.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan
klien dapat mematuhi diit yang dianjurkan
Kriteria hasil :
Pasien dapat mematuhi jenis, jumlah kalori yang
dianjurkan, gula darah stabil
Rencana tindakan Rasional
1. Kaji tingkat kepatuhan
klien saat melakukan
diit
2. Kaji kemampuan klien
melaksanakan diit
3. Berikan pendidikan
kesehatan kepada klien
tentang manfaat diet
yang dianjurkan
1. Kepatuhan
melakukan diit
merupakan salah
satu pilar dalam
keberhasilan
penatalaksanaan
Diabetes Mellitus
2. Faktor kebiasaan
merupakan
mematuhi diit yang
dianjurkan
3. Pengetahuan yang
manfaat diet yang
Diagnosa Implementasi
keperawatan
1. Menimbang berat badan
sesuai indikasi
2. Menentukan pola diet,
diet tinggi kalori
3. Mengidentifikasi
makanan yang disukai
4. Melakukan pemeriksaan
A:
88x/menit, Rr: 20
x/hari, S 36 0C
2. Memantau masukan
Kamis 21
saat melakukan diit
2. Mengkaji kemampuan
klien melaksanakan diit
3. Memberikan pendidikan
kesehatan kepada klien
tentang manfaat diet
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
1. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang menimbulkan gangguan
multisistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemi yang disebabkan
ddefisiensi insulin kerja insulin yang tidak adekuat.
2. Pengkajian data penyakit diabetes mellitus dapat memberikan hasil bervariasi
diantara pasien satu dengan yang lain. Pada umumnya data dan gejala yang
ditemukan timbul sebagai akibat terjadinya kekurangan insulin sehingga
glukosa tidak masuk ke dalam sel.
3. Perawatan dan pengobatan diabetes mellitus terdiri dari diet, yang merupakan
hal yang sangat berperan,. Dan juga pendidikan kesehatan mengenai penyakit
tersebut kepada klien dan keluarga.
B.SARAN
1. Untuk klien dan keluarga
Setelah mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus serta komplikasi
yang ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga p[erlu melakukan
kontrol yang efektif mungkin untuk mencegah terjadinya peningkatan gula darah
2. Bagi perawat
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus
harus memperhatikan apakah terjadinya hipoglikemi dan hiperglikemi dan juga
memperjhatikan adanya luka atau ganggren.
3. Bagi rumah sakit
Rumah sakit sebaiknya menyediakan fasilitas alat-alat pelaksana tindakan
keperawatan dan memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien dan
keluarga pasien hingga pasien mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama
proses pengobatan penyakit dan diharapkan petugas medis lebih ramah ke pasien
dan keluarga.
4. Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa yang sedang praktek dilapangan, gunakan kesempatan ini
sebaik mungkin untuk mendapatkan ilmu secara langsung dengan berhadapan
langsung ke pasien dan harus diingat jika dilapangan mahasiswa bertemu dengan
DAFTAR PUSTAKA
Mahendra, (2005). Care your salf:Diabetes Mellitus, Jakarta:EGC
Maulana, (2009). Penatalaksanaan Diet Diebetes Mellitus Terpadu.Cet 2. Jakarta
: Balaipenerbit FKUI
Mahendra,ddk. (2005). Care your salft : Diabetes Mellitus, Jakarta : EGC
Setyani, (2007). Diet Lengkap Diabetes Mellitus Mellitus. Edisi 1, Jakarta : EGC
Tarwoto dan Wartonah.(2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
LAMPIRAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Implementasi Dn Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan
Gangguan
1. Mengunjungi rumah klien
2. Menimbang berat badan sesuai indikasi
3. menentukan pola diet, diet tinggi kalori
4. mengidentifikasi makanan yang di sukai
5. melakukan pemeriksaan gula darah
7. Mengkaji tanda-tanda vital klien
Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan diuresis
osmotic
Rabu/20 mei 2015
08.30
09.00
1. Mengunjungi rumah klien
11.00 3. Memantau masukan dan pengeluaran urine
Kurangnya
pengetahuan
tentang
penatalaksanaan
diit diabetes
mellitus
Kamis/21 mei 2015
09.00
09.15
10.35
11.45
1. Mengunjungi rumah klien
2 Mengkaji tingkat kepatuhan klien saat melakukan diit
3 Mengkaji kemampuan klien melakukan diit