• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Masalah Pemenuhan

Kebutuhan Dasar Nutrisi Di Kelurahan Harjosari II

Kecamatan Medan Amplas

KaryaTulisIlmiah (KTI)

DisusunDalamRangkaMenyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

ANITARIA BR TARIGAN

122500019

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien

Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes

Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas”.

Yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Ahlimadya Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Penelitian menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena kurang pengetahuan

kemampuan serta pengalaman penulis. Karena penulis sangat mengharapkan

adanya kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna

menjadikan pedoman bagi penulis dikemudian hari.

Selama proses penelitian hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini,

tentunya tidak lepas dari segala macam kendala yang harus dihadapi. Namun

berkat, rahmat, dan pertolongan-Nya serta bantuan bimbingan dan dorongan dari

berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat penulis hadapi sehingga penulis

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Untuk itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, dengan segala hormat

penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS. Selaku wakil Dekan IFakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS. selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis

Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian

(5)

4. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep. selaku Ketua Program Studi D III

Keperawatan Sumatera Utara.

5. Ibu Farida L.S Siregar S.Kep Ns M.kep sebagai dosen penguji Karya Tulis

Ilmiah.

6. Kedua orang tua dan kakak tercinta yang telah memberikan kasih sayang

dan semangat bagi penulis.

7. Kepada sahabat saya Maria kriselda sinaga dan Novi rahma yanti nst yang

telah memberikan semangat dan dukungan bagi penulis

8. Kepada seluruh teman-teman penulis di Fakultas Keperawatan USU

jurusan DIII Keperawatan Stambuk 2012 yang sama-sama berjuang dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian Karya Tulis

Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.

Medan,...2015

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang………...1

1.1Tujuan……….3

1.2Manfaat ………...4

BAB II PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan

Keperawatan………5 1. Pengkajian

2. Analisa data 3. Rumusan masalah 4. Perencanaan

B. Asuhan Keperawatan

Kasus……….25 1. Pengkajian

2. Analisa data 3. Rumusan masalah 4. Perencanaan 5. Implementasi 6. Evaluasi

BAB III

KESIMPULAN DAN

SARAN………44

DAFTAR PUSTAKA

(7)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi

Pada Kasus Diabetes Mellitus

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan

dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima

makanan atau bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan

bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan

sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan

zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan

dengan kesehatan dan penyakit.

Karakteristik status nutrisi ditemukan dengan adanya body mass index

(BMI) dan ideal weight (IBW).

1. Body Mass Index (BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi

badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan

(8)

Rumus BMI diperhitungkan :

BB (Kg)atau

TB (m) TB (inci) BB(pon) x 704,5

2. Ideal Body Weight (IBW)

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.

Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan

dikurangi 10 % dari jumlah itu.

Elemen Nutrien / Zat Giziyaitu Karbohidrat, lemak dan protein tersebut

energi nutrien karena merupakan sumber energi dari makanan sedangkan vitamin,

mineral dan air merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan

dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada

umumnya dalam bentuk amilum.Pembentukan amilum terjadi dalam mulut

melalui enzim ptialin yang ada dalam air ludah. Penyerapan karbohidrat yang

dimakan / dikonsumsi berupa polisakarida, disakarida dan monosakarida.

(9)

Protein

Enzim protease (pepsin) yang terdapat dalam lambung mengubah protein

menjadi albuminosa dan pepton. Protein diserap dalam bientuk asam amino dan

bersama-sama dengan darah dibawa ke hati kemudian dibersihkan dari toksin.

Kebutuhan protein 10-15 % atau 0,8-1,0 g/kg dari kebutuhan energi total.

Lemak

Pencernaan lemak dimulai dalam lambung. Lambung mengeluarkan enzim

lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak gliserin.

Kebutuhan lemak 10-25 % dari kebutuhan energi total.

Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit,

penting untuk melakukan fungsi metabolik.Vitamin dibagi dalam dua kelas yaitu

vitamin larutdalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam

lemak (vitamin A, D, E, dan K).Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya.

Mineral

Mineral tidak membutuhkan pencernaan, mineral diserap dengan mudah

melalui dinding usus halus secara difusi maupun transfortasi aktif. Jenis mineral :

kalsium, fosfor, yodium, besi, magnesium zinc. Kira-kira 6 % tubuh manusia

(10)

Air (cairan)

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh

manusia.Tubuh manusia terdiri dari atas 50-70 % air.Pada orang dewasa asupan

air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc

sebagai batas optimum.

Fungsi Zat Giziyaitu Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan

dan kerja fisik, Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan,

Sebagai pelindung dan pengatur.

Nilai normal pengkajian nutrisi

BMI : 19,8-26

Ketebalan lipatan kulit trisep (mm) :

Pria : 12,5

Wanita : 16,5

Lingkaran lengan tengah (cm)

Pria : 29,3

Wanita : 28,5

Lingkaran otot lengan tengah (cm) :

Pria : 25,3

Wanita : 23,2

Albumin (g/dl) 3,5-5

Transferin (mg/dl) 230-400

(11)
(12)

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisiyaitu pertama, Pengetahuan

yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengetahui pola

konsumsi makan. Kedua, Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan

makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang. Ketiga, Adanya

kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat

mempengaruhi status gizi. Keempat, Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu

jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh

tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kelima, Status ekonomi

dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi

membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

Bagi penderita kencing manis yang tidak mempunyai masalah dengsan berat

badan tentu lebih mudah untuk mwenghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya,

berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka

kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan

menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya saat hari berolahraga ditambah sekitar

300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan

porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhir

agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut

tidak terlalu mendadak.

Disamping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, dianjurkan juga

porsi makanan ringan di sela-sela waktu tersebut (selang waktu sekitar tiga jam).

Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging

berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim,

(13)

dan jingga seperti wprtel, buncis, bayam, calsium dapat dikonsumsi lebih banyak,

begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita

menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein

tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerjanya.

JenisBahan Makanan

Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes melitus harus makan

makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya

adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting

bagi kita terutama penderita diabetes melitus untuk mengetahui efek dari kanan

pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes

mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur mayur dan buah-buahan

segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan

karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikimia)

dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang mempengaruhi penyakit

diabetes mellitus.

Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak

dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu Jenis bahan

makanan yang dianjurkan untuk penderita diabets mellitus adalah Sumber

karbohidrat kompleks seperti nasi, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.Sumber

protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skimah mend,

tempe,tahu, dan kacang-kacangan.Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu

(14)

cara dipanggang, dikukus, disup, direbus, dan dibakar.Jenis bahan makanan yang

tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes mellitus yaitu mengandung

banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, surup, jelly, buah-buahan

yang di awetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol,

cake dan tarcis.Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji

(fast-food), goreng-gorengan.Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, dan

makanan yang di awetkan (Almatsier, 2006).

Jumlah Kalori Makanan

Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol

kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah

mendadak dan bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat

menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum

lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar

gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan

dibagi dalam 3 porsi besar yaitu pagi (20 %), siang (30 %), sore (25%) serta 2-3

(15)

Contoh jadwal jenis menu sehari dengan jenis diet DM 1900 kalori

Jenis/waktu makan Berat (gr) URT

Makan pagi

Jenis/waktu makan

(16)

Keterangan :

- gls : gelas

- ptg : potong

- sdm: sendok makan

- sdg : sedang

Nilai gizi :

- energi : 1912 kkal

- protein : 60 g (12,5 % energi total )

- lemak : 48 g (22,5 % energi total )

- karbohidrat : 299 g (62,5 % energi total )

- kolesterol : 303 mg

- serat : 37 g

-Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar nama bahan makanan

dengan ukuran dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak,

dan hidrat arang. Setiap kelompok bahan makanan dianggap makanan dianggap

(17)

Waktu Bahan makanan

penukar

Kebutuhan bahan Contoh menu

Pagi Roti

Roti panggang

Margarin

cabe hijau, urap

sayuran, jeruk

Masalah Kebutuhan Nutrisi yaitu pertama, Kekurangan nutrisi yaitu

Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau

resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk

kebutuhan metabolisme. Tanda klinis yaitu BB 10-20% dibawah normal, TB

dibawah ideal, adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot, adanya penurunan

(18)

infeksi dan kanker, penurunan absorpsi nutrisi. Kedua, kelebihan nutrisi yaitu

Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan BB

akibat asupan kebutuhan metabolisme berlebih. Tanda klinis, BB lebih dari 10 %

BB ideal, obesitas, aktivitas menurun dan monoton, lipatan kulit trisep lebih dari

15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita. Penyebab, perubahan pola makan,

penurunan fungsi pengecapan.Obesitas : BB yang mencapai > 20 %BB normal.

Malnutrisi adalah suatu keadaan terganggunya kemampuan fungsional, atau

defesiensi integritas struktural atau perkembangan yang disebab kan oleg

ketidaksesuaian antara suplai nutriisi esensial untuk jarinagn tubuh dengan

kebutuhan biologis spesifik.Malnutrisi dapat disebabkan oleh Under nutrition,

disebabkan karena kekurangan pangan secara relatif atau absolut selama periode

tertentu.Spesific nutrition, disebabkan karena kekurangan zat gizi tertentu,

misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe,dll.Over nutrition, disebabkan

karena kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.Imbalance, disebabkan

karena disporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya

LDL, HDL, dan VLDL.

Diabetes mellitus merupakan kelaianan metabolisme yang kronis terjadi

defisiensi insulin atau retensi insulin, ditandai dengan tingginya keadaan glukosa

darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan

sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronis dan gangguan

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya

(19)

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yangb

ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (mansjoer,

2000). Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai

oleh kenaikan gadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. (Brunner dan

Suddarth, 2002).

Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur, intoleransi

terhadap glukosa juga meningkat, jadi untuk golongan usia lanjut diperlukan batas

glukosa darah yang lebih tinggi dari pada orang dewasa non usia lanjut.

pada lanjut usian cenderung terjadi peningkatan berat badan, bukan karena

mengkonsumsi kalori berlebihan namun karena perubahan resiko lemak otot dan

penurunan laju metabolisme basal. Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi

terjadinya diabetes mellitus. Penyebab diabetes mellitus pada lansia secara umum

dapat digolongkan kedalam dua besar , Proses menua/kemunduran (penurunan

sensifitas indra pengecap, penurunan fungsi pankreas, dan penurunan kualitas

insulin sehingga insulin tidak berfungsi dengan baik), Gaya hidup (life style) yang

jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum alkohol, dan lain-lain), Keberadaan

penyakit lain, sering menderita stres juga dapat menjadi penyebab terjadinya

diabetes mellitus.

Jenis-jenis diabetes mellitus yaitu Diabetes mellitus type IDestruksi sel

beta, umumnya menjurus ke defesiensi insulin absolut baik melalui proses

imunologik maupun idiopatik. Karakteristik diabets mellitus type I yaitu Mudah

terjadi ketoasidosis, Pengobatan harus dengan insulin, Onset akut, Biasanya

(20)

HLA_DR 3 dan DR 4, Didapatkan antibodi sel islet, 10 % nya ada riwayat

diabetes mellitus pada keluarga.Diabetes mellitus type IIBervariasi mulai yang

predominan resistensi insulin disertai defesiensi insulin relatif sampai yang

predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Karakteristik DM

tipe II yaitu Sukar terjadi ketoasidosis, Pengubatan tidak harus dengan insulin,

Onset lambat, Gemuk atau tidak gemuk, Biasanya terjadi pada umur >45 tahun,

Tidak sehubungan dengan HLA, Tidak ada antibodi sel inset, 30 % nya ada

riwayat diabetes pada keluarga, Lebih kurang 100% kembar identik terkena.

Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu

memasukkan glukosa kedalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar.insulin

adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel beta di pankreas. Bila

insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan

tetap ada dipembuluh darah yang artinya kadar glukosa didalam darah meningkat.

Pola diabetes mellitus tipe I terjadi kelainan sekresi insulin oleh sel beta

pankreas. Pasien diabetes tipe ini mewarisi kerentanan genetik yang merupakan

predisposisi untuk kerusakan autoimun sel beta pankreas. Respon autoimun

dipacu oleh aktifitas limfosit, antibodi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap

insulin itu sendiri.

Pola diabetes mellitus tipe 2 yang serring terjadi pada lansia, jumlah insulin

normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang

kurang sehingga glukosa yang masuk kedalam sel sedikit dan glukosa dalam

(21)

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polifagia pada lansia umumnya

tidak ada. Osmotik diuresis glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang

tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan

inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan,

akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak

terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. Sebaliknya yang sering

mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada

pembuluh darah dan saraf.

Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,

sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala tanpa kasus

dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya

gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta

kelemahan otot (neoropati perifer) dan luka pada tunkai yang sukar sembuh

dengan pengobatan lazim.

Menurut supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering

Ditemukan adalah : Katarak, Glaukoma, Rtinopati, Gatal seluruh badan, Pruritus

vulvae, Infeksi bakteri kulit, Dermatopati, Neuropati perifer, Neuropati viseral,

Amiotropi, Ulkus neuropatik, Penyakit ginjal, Penyakit pembuluh darah perifer,

Penyakit koroner, Penyakit pembuluh darah otak, Hipertensi.

Penatalaksanaan dalam diabetes mellitus dibagi menjadi 2 yaitu:

(22)

1. pengkajian

A. dierty data

data diet dikumpulkan dari klien atau keluarga. Komponen dierty data :

1. 24- hourst recall methode

Data yang dikumpulkan adalah tentang porsi makan, pola makan dan snack,

waktu makan dan tempat makanan biasa diletakkan.

2. Food diaries

Pertanyaan tentang frekuensi makan, makanan apa saja yang dimakan

khususnya 3-7 hari sebelum sakit menggambar kan intake nutrisi klien, apakah

adekuat atau tidak.

3. Riwayat keperawatan dan diet

Anggaran makanan, makanan kesukaan, waktu makan. Apakah ada diet

yang dilakukan secara khusus. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan

dan berapa lama periode waktunya?. Adakah status fisik pasien yang dapat

meningkatkan diet sperti diare atau demam?. Adakah toleransi makan/minum

tertentu?

Faktor yang mempengaruhi, Status kesehatan, Kultur kepercayaan, Status

social ekonomi, Factor psikologis, Informasi yang salah tentang makanan dan cara

(23)

B. Medical Socioeconomic Data

Faktor-faktor medic, sosial dan ekonomi seperti juga budaya dan psikologi

dapat mempengaruhi pemilihan klien terhadap makanan. Faktor-faktor resiko

berikut berhubungan dengan medical-sosioekonomi yang dapat menyebabkan

perubahan status nutrisi klien:

Kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan intake nutrisi : kanker,

malabsorbsi, diare, hopertiroid, infeksi berat, perdarahan, ketidakmampuan fisik

dan mental.Persistentfever above 37 derajat > hari.

C. Antropometric Data

Berat badan ideal adalah dengan menggunakan rumus (TB -100) + -10 %

agar kita mengetahui berapa berat badan ideal pada klien.

Lingkar pergelangan tangan yaitu pada klien untuk mengetahui lingkar

pergelangan pada klien kita menggunakan meteran.

Lingkar lengan atas (MAC) yaitu Nilai normal nya yaitu wanita :28,5 cm

dan Pria nilai normal nya :28,3cm

Lipatan kulit otot triseps (TSF ) Nilai normal yaitu wanita :16,5-18 cm dan

(24)

D. Clinical Data

Keadaan fisik : kita melihat keadaan fisik klien saat megkaji apakah klien

terlihat apatis, lesu.

Berat badan : kita melihat keadaan klien dengan menimbang klien apakah

klien obesitas, kurus.

Otot : kita melihat apakah otot klien merasakan fleksi/lemah, tonus kurang,

tidak mampu berjalan

System syaraf : kita melihat saat mengkaji klien apakah klien bingung, rasa

terbakar, parasthesia, reflex menurun

Fungsi gastrointestinal :kita melihat saat kita mengkaji klien apakah klien

anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver/lien

Kardiovaskuler : pada saat mengkaji klien apakah denyut nadi > 100

x/menit, irama abnormal, TD rendah/tinggi.

Rambut : pada saat mengkaji klien apakah rambut klien terlihat kusam,

kering, pudar, kemerahan, tipis, patah-patah

Kulit: pada saat kita mengkaji klien kita melihat kulit klien apakah kering,

pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada

Bibir : pada saat kita mengkaji, kita harus memperhatikan apakah bibir klien

kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membtane mukosa pucat.

Gusi : pada saat kita mengkaji kita harus memperhatikan apakah gusi klien

perdarahan, peradangan

Lidah : pada saat kita mengkaji, kita harus memperhatikan apadah lidah

(25)

Gigi : pada saat kita mengkaji kita harus memperhatikan gigi klien apakah

karies, nyeri kotor

Mata : pada saat kita mengkaji klien kita harus melihat mata klien apakah

konjungtifa pucat, kering, exoptlasmus, tanda-tanda infeksi

Kuku : pada saat kita mengkaji klien kita harus memperhatikan kondisi

kuku klien apakah mudah patah atau tidak.

2. Analisa Data

Adalah kemampuan perawat dalam mengembangkan kemampuan berfikir

rasional sesuai belakang ilmu pengetahuan.Jenis data antara lain:

1. Data objektif : yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran,

pemeriksaan, dan pengamatan misalnya, suhu tubuh, tekanan darah, serta

warna kulit.

2. Data subjektif : yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien

atau dari keluarga pasien misalnya : kepala pusing, nyeri, dan mual.

3. Rumusan Masalah

Setelah analisa data dilakukan dapat dirumuskan beberapa masalah

kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan asuhan

keperawatan (masalah keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih

memerlukan tindakan medis. Selanjutnya disusun diagnosa keperawatan sesuai

dengan prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.

Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan

(26)

tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi

yang lebih parah atau kematian.

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hearki kebutuhan

menurut maslow, yaitu keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang

mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.

4. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap ke 3 dari proses keperawatan dimana

tujuan/hasil ditentukan dan intervensi dipilih.Rencana keperawatan adalah bukti

tertulis dari tahap kedua dan ketiga proses keperawatan yang mengidentifikasi

masalah kebutuhan nutrisi pasien. Tujuan/hasil perawatan dan intervensi untuk

mencapai hasil yang diharapkan dan menangani masalah kebutuhan nutrisi

pasien.Untuk mengarahkan dan mengvaluasi asuhan keperawatan, rencana

asuhan harus mencakup elemen sebagai berikut, Pernyataan diagnostik (masalah

kolaboratif, diagnosa keperawatan), Kriteria hasil (tujuan klien) atau tujuan

keperawatan, Tindakan keperawatan atau intervensi, Evaluasi (status rencana).

Langkah-langkah dari perencanaan keperawatan adalah Menentukan

prioritas masalah, Menetapkan tujuan keperawatan, Menentukan kriteria evaluasi,

Menyusun rencana intervensi keperawatan, Memformulasi rencana perawatan

(27)

B . Asuhan Keperawatan kasus

I . BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Y

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 40 tahun

Status perkawinan : kawin

Agama : kristen

Pendidikan : Sma

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : Jln. Dwikora II gang masjid

Tanggal masuk RS : -

No. Register : -

Ruangan/ kamar : -

Golongan darah : A

Tanggal pengkajian : 19 mei 2015

Tanggal operasi : -

Diagnosa medis : Diabetes Mellitus

II. KELUHAN UTAMA

Klien mengeluh nafsu makan berkurang, klien mengatakan sering buang air kecil

sampai 12 kali perhari, klien mengatakanbadannya terasa lemah sejak sebulan

(28)

III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provokative/ palliative

1). Apa penyebabnya

-

2). Hal-hal yang memperbaiki keadaan

-

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan badan nya terasa lemah

2. Bagaimana dilihat

Klien tampak lemah

C. Regio

1. Dimana lokasinya

-

2. Apakah menyebar

-

D. Severity

Ya, karena aktifitas klien akan terhambat

E. Time

(29)

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Klien mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

-

C. Pernah dirawat/dioperasi

Klien mengatakan tidak pernah dirawat atau pun di operasi selama ini

D. Lama dirawat

_

E. Alergi

Klien mengatakan tidak mempunyai alergi selama ini

F. Imunisasi

Klien mengatakan tidak pernah diimunisasi karena dulu masih jarang dilakukan

imunisasi

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Klien mengatakan tidak ada penyakit orang tua nya dan sehat-sehat saja.

B. Saudara kandung

(30)

C. Penyakit keturunan yang ada

Klien mengatakan tidak tahu

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada

E. Anggota keluarga yang meninggal

adik klien meninggal 2 tahun yang lalu

F. Penyebab meninggal

Klien mengatakan tidak ada sakit

V. RIWAYAT KEADAAN FISIOLOGIS

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Kllien mengatakana pasrah atas penyakit yang diderita karena ini merupakan

cobaan dari Allah

B. Konsep diri

- Gambaran diri : klien mengatakan tidak mampu membantu anaknya

bekerja karena penyakitnya.

- Ideal diri : klien mengharapkan agar penyakitnya segera sembuh.

- Harga diri : klien merasa, tidak merasa malu karena penyakitnya.

Karena klien mengatakan semua penyakit adalah dari Allah.

- Peran diri : klien merasa perannya sebagai seorang ibu terganggu

(31)

- Identitas : klien menyadari dirinya adalah perempuan dan sedakan

diri nya dengarang ibu rumah tangga. Klien juga dapat membedakan dirinya

dengan orang lain

C. Keadaan emosi

Jika klien emosi, klien dapat megontrol emosinya.

D. Hubungan sosial

- Orang yang berarti

Cucu dari anak ketiga klien yang merawat klien jika klien sakit selama ini.

- Hubungan dengan keluarga

Baik, klien setiap lebaran berkumpul dengan anak-anak dan cucu-cucunya.

- Hubungan dengan orang lain

Klien masih mengikuti kegiatan perwiritan ibu-ibu di sekitar lingkungan

rumahnya.

E. Spiritual

- Nilai dan keyakinan

Klien selalu menjalankan shalat di rumahnya karena sudah tidak sanggup berjalan

ke masjid.

- Kegiatan ibadah

Klien mengatakan sudah jarang mengikuti kegiatan ibadah di lingkungan sekitar

(32)

VI. PEMERIKSAAN UMUM

A. Keadaan umum

Klien tampak lemah

B. Tanda-tanda vital

- Suhu badan : 36 0c

- Tekanan darah : 110/80 mmHg

- Nadi : 88x/menit

- Pernafasan : 20x/menit

- TB : 154 cm

- BB : 45 kg

- KGD : 220

C. Pemeriksaan head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk : bulat,simetris

- Ubun-ubun : -

- Kulit kepala : bersih, tidak ada kotoran.

Rambut

- Penyebaran rambut dan keadaan rambut : penyebaran rambut merata, rambut

subur, rambut bersih dan rapi.

- Bau : tidak ada bau

(33)

Wajah

- Warna kulit : kuning langsat

- Struktur wajah : bentuk majah bulat, dan tidak ada kelainan pada wajah

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : mata sepasang/lengkap, mata kiri dan

kanan simetris

- Palpebra : normal, tidak ada oedema

- Konjungtiva dan selera : konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak

icterus

- Pupil : ishokor, refleks terhadap cahaya

- Kornea dan iris : normal, tidak ada kelainan

- Visus : 5/5

- Tekanan bola mata : baik

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal dan simetris

- Lubang hidung dan cuping hidung : normal dan simetris kiri dan kanan,

tidak ada pernafasan cuping hidung

Telinga

- Bentuk telinga : normal, simetris kiri dan kanan

- Ukuran telinga : ukuran telinga kiri dan kanan normal

- Lubang telinga : lubang telinga kiri dan kanan normal

(34)

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : mukosa bibir kering

- Keadaan gusi : gusi berwarna kemerahan

- Keadaan lidah : tekstur lidah terlihat baik/normal

- Orofaring : normal, tidak ada kelainan

Leher

- Posisi traches : simetris dan normal

- Tyroid : normal, tidak ada pembengkakan

- Suara : normal, jelas

- Kelenjar limfe : normal, tidak ada pembesaran

- Vena juguularis : teraba dengan jelas

- Denyut nadi karotis : teraba kuat

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : kulit bersisik

- Kehangatan : 36.3

- Warna : kuning langsat

- Turgor : kulit tampak keriput

- Kelembaban : kulit klien tampak kering

(35)

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan bentuk : normal dan simetris kiri dan kanan

- Warna payudara dan aerola : normal kecoklatan

- Kondisi payudara dan puting : normal

VII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : 3x sehari

- Nafsu/selera makan : sedang

- Nyeri ulu hati : tidak ada

- Alergi : tidak ada

- Mual dan muntah : tidak ada

- Waktu pemberian makan : pagi,siang,malam

- Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi dan nasi lembek

- Waktu pemberian cairan/minuman : 5-7 gelas/hari

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) : klien kesulitan

mengunyah makan karena sudah banyak gigi yang putus

II. Perawatan diri/personal hygine

- Kebersihan tubuh : bersih

- Kebersihan gigi dan mulut : bersih

(36)

III. Pola kegiatan/aktivitas

Uraian aktivitas pasien untuk makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan

secara mandiri,sebahagian atau total.

Mandi Total

Makan Total

Eliminasi Total

Ganti baju Total

IV. Pola eliminasi

1. BAB

- Pola BAB : klien mengatakan BAB nya lancar, 1 kali sehari

- Karakter feses : klien mengatakan karakter feses klien saat BAB lembek

dan tidak keras

- Riwayat perdarahan : klien mengatakan tidak ada perdarahan pada saat BAB

- BAB terakhir : klien mengatakan BAB terakhir klien semalam sore

- Diare : klien mengatakan tidak ada diare pada saat BAB

- Penggunaan laktasi : klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan

(37)

BAK

- Pola BAK : klien mengatakan sering buang air kecil, 12 kali per hari

- Karakter urine : klien mengatakan pada saat buang air kecil klien mengatakan

warna urine nya kuning pekat dan berbau khas.

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : poliuria

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : klien mengatakan tidak ada riwayat

ginjal/kandung kemih

- Penggunaan diuretic : klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat

diuretic

2. ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah keperawatan

1 Do :

BB: 45 kg

TB : 154 cm

Ds :

Klien mengatakan

nafsu makan

berkurang

Hiperglikemia

pemecahan lemak

dan protein dihati

Pembatasan diet

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Gangguan kebutuhan

Nutrisi kurang dari

(38)

2 Do :

pasien tampak lemah,

pola eliminasi

frekuensi : 12x/hari,

warna kuning, bau

khas,

TD:110/80 mmHg,

N:88x/menit, R:

20x/hari,S:36oC

Ds :

Klien mengatakan

sering buang air kecil

Keturunan, gaya

hidup resistensi

insulin pankreas

terganggu

Glukagon

hiperglikemi

diuretic osmotic

poliuria

Dehidrasi

Kekurangan

volume cairan

Kekurangan volume

(39)

MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Kekurangan volume cairan

3. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus

DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)

1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan kurang nafsu makan

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

3. Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus

berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap diit diabetes

mellitus 3 Do :

Klien tidak mengerti

diit diabetes mellitus

Ds :

Klien mengatakan

belum mengerti diit

diabetes mellitus

Kurang

pemahaman

tentang diit

diabetes mellitus

Kurangnya

pengetahuan tentang

penatalaksanaan diit

(40)

RENCANA ASUHAN KEPERWATAN

Hari/tanggal No

dx

Perencanaan keperawatan

Selasa/19 mei

2015

1 Tujuan dan nkriteria hasil :

Tujuan:

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari

kebutuhan nutrisi kembali normal.

Kriteria hasil :

Klien mempunyai nafsu makan dan berat badan

klien bertambah.

Rencana tindakan Rasional

1. Timbang berat badan

sesuai indikasi

2. Tentukan pola diet

dan pola makan

pasien

3. Identifikasi makanan

yang di sukai

4. Lakukan pemeriksaan

gula darah tiap hari

1. mengkaji pemasukan

makanan yang adekuat

2. mengidentifikasi

kekurangan dan

penyimpangan

3. makanan yang disukai

pasien dapat dimasukkan

dalam diet

4. memantau kenaikan

(41)

Hari/tanggal No.

Dx

Perencanaan kepewatan

Rabu/ 20 mei

2015

2 Tujuan dan kriteria hasil :

Tujuan :

Kebutuhan cairan terpenuhi/hidrasi adekuat

Kriteria hasil :

Turgor kulit elastis, mukosa bibir lembab, tidak ada

poli uri, polipagi dan polodipsi, tanda-tanda vital

dalam batas normal, kebutuhan cairan terpenuhi,

kesadaran komposmentis, serum elektrolit dalam batas

normal.

Rencana tindakan Rasional

1. Pantau TTV

2. Pantau masukan dan

pengeluaran urin

1. hipovolemia dapat

dimanifestasi oleh

hipotensi

2. memberikan perkiraan

(42)

Hari/tanggal No.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan

klien dapat mematuhi diit yang dianjurkan

Kriteria hasil :

Pasien dapat mematuhi jenis, jumlah kalori yang

dianjurkan, gula darah stabil

Rencana tindakan Rasional

1. Kaji tingkat kepatuhan

klien saat melakukan

diit

2. Kaji kemampuan klien

melaksanakan diit

3. Berikan pendidikan

kesehatan kepada klien

tentang manfaat diet

yang dianjurkan

1. Kepatuhan

melakukan diit

merupakan salah

satu pilar dalam

keberhasilan

penatalaksanaan

Diabetes Mellitus

2. Faktor kebiasaan

merupakan

mematuhi diit yang

dianjurkan

3. Pengetahuan yang

(43)

manfaat diet yang

Diagnosa Implementasi

keperawatan

1. Menimbang berat badan

sesuai indikasi

2. Menentukan pola diet,

diet tinggi kalori

3. Mengidentifikasi

makanan yang disukai

4. Melakukan pemeriksaan

(44)

A:

88x/menit, Rr: 20

x/hari, S 36 0C

2. Memantau masukan

(45)

Kamis 21

saat melakukan diit

2. Mengkaji kemampuan

klien melaksanakan diit

3. Memberikan pendidikan

kesehatan kepada klien

tentang manfaat diet

(46)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

1. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang menimbulkan gangguan

multisistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemi yang disebabkan

ddefisiensi insulin kerja insulin yang tidak adekuat.

2. Pengkajian data penyakit diabetes mellitus dapat memberikan hasil bervariasi

diantara pasien satu dengan yang lain. Pada umumnya data dan gejala yang

ditemukan timbul sebagai akibat terjadinya kekurangan insulin sehingga

glukosa tidak masuk ke dalam sel.

3. Perawatan dan pengobatan diabetes mellitus terdiri dari diet, yang merupakan

hal yang sangat berperan,. Dan juga pendidikan kesehatan mengenai penyakit

tersebut kepada klien dan keluarga.

B.SARAN

1. Untuk klien dan keluarga

Setelah mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus serta komplikasi

yang ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga p[erlu melakukan

kontrol yang efektif mungkin untuk mencegah terjadinya peningkatan gula darah

(47)

2. Bagi perawat

Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus

harus memperhatikan apakah terjadinya hipoglikemi dan hiperglikemi dan juga

memperjhatikan adanya luka atau ganggren.

3. Bagi rumah sakit

Rumah sakit sebaiknya menyediakan fasilitas alat-alat pelaksana tindakan

keperawatan dan memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien dan

keluarga pasien hingga pasien mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama

proses pengobatan penyakit dan diharapkan petugas medis lebih ramah ke pasien

dan keluarga.

4. Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa yang sedang praktek dilapangan, gunakan kesempatan ini

sebaik mungkin untuk mendapatkan ilmu secara langsung dengan berhadapan

langsung ke pasien dan harus diingat jika dilapangan mahasiswa bertemu dengan

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, (2005). Care your salf:Diabetes Mellitus, Jakarta:EGC

Maulana, (2009). Penatalaksanaan Diet Diebetes Mellitus Terpadu.Cet 2. Jakarta

: Balaipenerbit FKUI

Mahendra,ddk. (2005). Care your salft : Diabetes Mellitus, Jakarta : EGC

Setyani, (2007). Diet Lengkap Diabetes Mellitus Mellitus. Edisi 1, Jakarta : EGC

Tarwoto dan Wartonah.(2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

(49)

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi Dn Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

Gangguan

1. Mengunjungi rumah klien

2. Menimbang berat badan sesuai indikasi

3. menentukan pola diet, diet tinggi kalori

4. mengidentifikasi makanan yang di sukai

5. melakukan pemeriksaan gula darah

7. Mengkaji tanda-tanda vital klien

Kekurangan

volume cairan

berhubungan

dengan diuresis

osmotic

Rabu/20 mei 2015

08.30

09.00

1. Mengunjungi rumah klien

(50)

11.00 3. Memantau masukan dan pengeluaran urine

Kurangnya

pengetahuan

tentang

penatalaksanaan

diit diabetes

mellitus

Kamis/21 mei 2015

09.00

09.15

10.35

11.45

1. Mengunjungi rumah klien

2 Mengkaji tingkat kepatuhan klien saat melakukan diit

3 Mengkaji kemampuan klien melakukan diit

(51)

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR NILAI HIDROLOGI TEKNIK TERAPAN (KELAS D) DOSEN: Dr. Lily

The estimated turning points of the quadratic and cubic models indicate that per capita emissions of nitrogen oxides reached a peak at an income level close to $9000, while per

When the per-acre timber value of the forest is relatively low, without an anticipatory investment in harvest capacity the forester’s threat position is rather weak because, in case

In addition to terpenoids, which is the major class of secondary metabolites found in the genus Cupressus, benzoic acid derivatives, butenolides, # avonoids, furanone derivatives

Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan Produk Dalam Negeri termasuk yang dihasilkan oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Koperasi oleh BUMN dan anak

Most species in this group have leaves that are spreading to recurved. In some only the leaf apex is turned outwards but in most cases almost half the leaf is recurved. Eight

IL-10 were produced by group housed subjects. The data demonstrate that social housing condition affects immune responses. While not unidirectional, these effects generally

The history of bookkeepers presented in this paper is intended to give a space to the many workers in the accounting industry who have to date been rendered practically invisible by